• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Industri

adalah salah satu bagian dari industri pembuatan kaleng

baik kaleng untuk makanan maupun minuman. Bahan dasar untuk pembuatan kaleng ini

ada beberapa macam tetapi yang paling umum adalah TFS (

) dan

Alumunium. Selain

ada beberapa tahap lainnya dalam pembuatan kaleng yaitu

. Pada proses printing dibutuhkan kestabilan suhu yang

cukup akurat agar hasil pengeringan tinta hasil printing dapat maksimal. Karena itulah

dibutuhkan monitoring suhu untuk menjaga agar perubahan suhu dapat selalu di pantau

setiap saat.

Dalam dunia elektronika Termokopel adalah sensor suhu ang banyak

digunakan untuk mengubah perbedaan panas dalam benda yang diukur temperaturnya

menjadi perubahan potensial/tegangan listrik (voltage) seperti multimeter yang

ditunjukkan oleh gambar dibawah ini :

Multimeter dan Termokopel

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.

Industri

2.2

Perangkat Keras

2.2.1

Termokopel

Gambar 2.1.

Metal Printing

metal printing

Tin Free Steel

Printing

(2)

Termokopel sederhana dapat dipasang dan memiliki jenis konektor standar yang

sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan yang cukup besar dengan

batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 C.

Pada tahun 1821, seorang fisikawan Estonia bernama Thomas Johann Seebeck

menemukan bahwa sebuah konduktor (semacam logam) yang eri perbedaan panas

secara gradien akan menghasilkan teganganh listrik. Hal ini disebut sebagai efek

Termoelektrik. Untuk mengukur perubahan panas ini gabu an dua macam konduktor

sekaligus sering dipakai pada ujung benda panas yang diukur. Konduktor tambahan ini

kemudian akan mengalami gradiasi suhu, dan mengalami perubahan tegangan secara

berkebalikan dengan perbedaan temperatur benda. Menggunakan logam yang berbeda

untuk melengkapi sirkuit akan menghasilkan tegangan uang ber eda, meninggalkan

perbedaan kecil tegangan memungkinkan kita melakukan p an, yang bertambah

sesuai temperatur. Perbedaan ini berkisar antara 1 sampai dengan 70 microvolt tiap

derajat celcius untuk kisaran yang dihasilkan kombinasi logam modern. Bebe pa

kombinasi menjadi populer sebgai standar industri, dilihat dari biaya, ketersediaannya,

kemudahan, titik lebur, kemempuan kimia, stabilitas, dan hasil. Sangat penting diingat

bahwa termokopel mengukur perbedaan temperatur diantara 2 titik, bukan temperatur

absolut.

Pada banyak aplikasi, salah satu sambungan – sambungan yang dingin dijaga

sebagai temperatur referensi, sedangkan yang lain dihubungkan dengan objek

pengukuran. Sebagai contoh, pada gambar diatas, hubungan dingin akan ditempatkan

pada tembaga pada papan sirkuit. Sensor suhu yang lain kan mengukur suhu pada titik

ini, sehingga suhu pada ujung benda yang diperiksa dap dihitung. Termokopel dapat

dihubungkan secra seri satu sama lain untuk membuat termopile, dimana tiap

sambungan yang panas diarahkan ke suhu yang lebih ting dan semua sambungan

dingin ke arah suhu yang lebih rendah. Dengan begitu tegangan pada setiap termokopel

menjadi naik, yang memungkinkan untuk digunakan pada t yang lebih tinggi.

Dengan adanya suhu tetapan pada sambungan dingin, yang berguna untuk pengukuran

di laboratorium, secara sederhana termokopel tidak mudah dipakai untuk kebanyakan

indikasi sambungan langsung dan instrumen kontrol. Mereka menambahkan sambungan

dingin tiruan ke sirkuit mereka yaitu peralatan lain y ng sensitif terhadap suhu (seperti

a.

Prinsip Dasar Termokopel

(3)

termistor atau dioda) untuk mengukur suhu sambungan input pada peralatan, dengan

tujuan khusus untuk mengurangi gradiasi suhu diantara ujung – ujungnya. Disini

te

gangan yang berasal dari sambungan dingin yang diketahui dapat disimulasikan dan

koreksi yang baik dapat diaplikasikan. Hal ini di kenal dengan kompensasi hubungan

dingin. Biasanya termokopel dihungkan dengan alat indikasi oleh kawat yang disebut

kabel ekstensi atau kompensasi. Tujuannya sudah jelas, kabel ekstensi menggunakan

kawat – kawat dengan jumlah yang sama dengan konduktor yang dipakai pada

termokopel itu sendiri.kabel – kabel ini lebih murah dibandingkan kabel termokopel,

walaupun tidak terlalu murah, dan biasanya di produksi dalam bentuk yang tepat untuk

pengangkutan jarak jauh umumnya sebagai kawat tertutup fleksible atau kabel multi

inti. Kabel – kabel ini biasanya memiliki spesifikasi untuk rentang hu yang lebih

besar dari kabel termokopel. Kabel ini direkomendasikan untuk keakuratan tinggi.

Kabel kompensasi pada sisi lain kurang presisi tapi murah. Mereka memakai perbedaan

kecil, biasanya campuran material konduktor yang murah yang memiliki koefisien

termoelektrik yang sama dengan termokopel (bekerja dengan rentang suhu terbatas),

dengan hasil yang tidak seakurat kabel ekstensi. Kombinasi ini menghasilkan output

yang mirip dengan termokopel, tetapi operasi rentang suhu pada kabel kompensasi

dibatasi untuk menjaga agar kesalahan yang diperoleh kecil. Kabel ekstensi atau

kompensasi harus dipilih sesuai kebutuhan termokopel. n ini menghasilkan

tegangan yang proporsional terhadap beda suhu antara sambungan panas dan dingin,

dan kutub harus dihubungkan dengan benar sehingga tega an tambahan ditambahkan

pada tegangan termokopel, menggantikan perbedaan suhu ntara sambungan panas dan

dingin.

Hubungan antara perbedaan suhu dengan teganganh yang dihasilkan termokopel

bukan hasil yang linier melainkan fungsi interpolasi polinomial.

Koefisien

memiliki n antara 5 dan 9. Agar diperoleh hasil pengukuran yang

akurat, persamaan biasanya diimplementasikan pada kont oler digital atau disimpan

dalam sebuah tabel pengamatan. Beberapa peralatan yang lebih tua menggunakan filter

analog.

(4)

Tersedia beberapa jenis termokopel dimana pemilihannya tergantung aplikasi

penggunaannya, yaitu :

1.

Tipe K (Chromel (Ni-Cr alloy) / Alumel (NI-Al alloy)) adalah termokopel untuk

tujuan umum. Lebih murah dan tersedia dengan rentang s hu -200 C hingga

+1200 C.

2.

Tipe E (Chromel / Const

antan(Cu-Ni alloy)) memiliki output yang besar (68µV/ C)

membuatnya cocok digunakan pada temperatur rendah. Pro erti lainnya tipe E

adalah tipe non magnetik.

3.

Tipe J (Iron / Constantan), rentangnya terbatas (-40 C hingga +750 C)

membuatnya kurang populer

dibandingkan tipe K dan tipe J. Memiliki sensitivitas

sekitar -

52µV/ C.

4.

Tipe N (Nicrosil (Ni-Cr-Si alloy) / Nisil (Ni-si alloy)), stabil dan tahanan yang

tinggi terhadap oksidasi membuat tipe N cocok untuk pe kuran suhu yang tinggi

tanpa platinum. Dapat mengukur suhu diatas 1200 C. Sensitifitas sekitar 39µV/ C

pada 900 C, sedikit dibawah tipe K (tipe N merupakan perbaikan tipe N).

5.

Termokopel tipe B, R dan S adalah termokopel logam mul a yang memiliki

karakteristik yang hampir sama. Mereka adalah termokopel yang paling stabil,

tetapi karena sensitifitasnya rendah (sekitar 10µV/

C) mereka biasanya digunakan

untuk mengukur temperatur tinggi (>300 C). Tipe B (Platinum Rhodium/Pt

-

Rh)

cocok mengukur suhu diatas 1800 C. Tipe B memeberi output yang sama pada

suhu 0 C hingga 42 C sehingga tidak dapat dipakai dibawah suhu 50 C. Tipe R

(Platinum / Platinum with 7% Rhodium) cocok untuk mengukur suhu diatas

1600 C, sensifitas rendah dan biaya tinggi membuat mereka t k cocok dipakai

untuk tujuan umum. Tipe S (Platinum / Platinum with 10% Rhodium) cocok untuk

mengukur suhu diatas 1600 C, sensitifitas rendah (10µV/ C) dan biaya tinggi

membuat mereka tidak cocok dipakai untuk tujuan umum. arena stabilitasnya

yang tinggi tipe S dipakai untuk standar pengukuran ti emas (1064,43 C).

6.

Tipe C (Copper / Constantan) cocok untuk pengukuran antara 200 C hingga 350 C.

Konduktor positif terbuat dari tembagadan yang negatif terbuat dari constantan.

Sering dipakai sebagai alat pengukur alternatif sejak enelitian kawat tembaga.

Tipe T memilik i sensitifitas -

43µV/

C.

b.

Jenis Termokopel

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

°

(5)

Untuk lebih jelas mengenai sifat – sifat termokopel dapat dilihat pada tabel dan kode

warna dibawah ini :

Sifat

– sifat Termokopel

Kode warna Termokopel

Tabel

2

.

1

.

(6)

Sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target (jenis logam) tanpa

adanya kontak fisik. Sensor ini biasanya terdiri dari elektronis

yang

terbungkus rapat untuk melindunginya dari pengaruh get ran, cairan, kimiawi, dan

korosif yang berlebihan. Prinsip kerjanya adalah dengan memperhatikan perubahan

amplitudo suatu lingkungan medan frekuensi tinggi dengan cara memantulkannya.

Kondisi yang memungkinkan membutuhkan sensor jenis ini adalah :

? Objek yang dideteksi sangat kecil.

?

Respon cepat dan kecepatan switcing yang tinggi, misal ya dalam

menghitung.

?

Objek harus di indra melalui pembatas non metalik sepe kaca, plastik, dan kartor

kertas.

?

Lingkungan yang berbahaya dimana lingkungan terproteksi dengan baik, dan

diharapkan tidak adanya kontak mekanik.

?

Keadaan yang membutuhkan saklar panjang umur.

?

Sistim pengendali elektronik cepat yang membutuhkan sinyal masukan bebas

pantulan.

Terdapat dua macam sensor yang termasuk

sensor :

a.

Adalah peralatan sensor yang diaktifkan oleh objek logam

b.

Adalah sensor yang diaktifkan oleh material konduktif non-konduktif,

seperti kayu, plastik, cairan, gula, tepung, ataupun gandum.

Seiring dengan perkembanan teknologi digital dan

,

dewasa ini produk

temperature control komersil muncul di pasaran dengan eragam model dan bentuk.

Disamping memiliki kemampuan standar sebagai pembaca suhu, produk komersil

tersebut bahkan dilengkapi dengan kemampuan untuk melakukan operasi adaptasi,

tuning secara otomatis (

) dan penjadwalan penguat (

).

Dewasa ini modul Temperature Control yang digunakan di industri telah

didominasi oleh modul digital dengan basis sistem microprocessor. Relative

2.2.2. Sensor Kedekatan

(

)

2.2.3. Pengendali Suhu (

)

Proximity Sensor

Temperature Control

solid-state

proximity

Inductive Proximity Sensor

Capacitive Proximity Sensor

solid state

(7)

dibandingkan dengan modul analog, modul digital ini memiliki beberapa kelebihan,

yaitu :

?

Dapat diintegrasi secara mudah dengan sistem lain memb tuk sebuah

jaringan kontrol.

?

Banyak fungsi dan fitur tambahan yang tidak dapat ditemukan dalam modul

analog (dalam hal ini seperti P.B. volume, alarm set, eset dan reverse

operation).

?

Kepresis

ian sinyal kontrol modul digital tidak tergantung pada komponen

yang digunakan.

Karena proses yang di kontrolnya itu bersifat analog a u kontinyu, maka didalam

modul diperlukan perangkat keras tambahan berupa ADC ( nalog to Digital Converter)

dan DAC (Digital to Analog Converter) yang digunakan sebagai antar muka kontroller

digital dengan proses.

Contoh Temperatur Control Digital di pasaran (produk AUTONICS)

Gambar 2.2

.

(8)

Suatu sistem komputer harus memilik i 3 komponen untuk dapat berfungsi

sebagaimana mestinya, yaitu perangkat keras (

), perangkat lunak (

),

dan sumber daya manusia (

).

Perangkat keras (

) komputer adalah komputer dalam wujud fisik yang

terdiri dari CPU,

dan pheriferal I/O. Perangkat lunak komputer merupakan

sebuah program yang ditulis dan dikemas sedemikian rupa untuk m ngendalikan

perangkat keras sehingga dapat melakukan tugas-tugas tertentu. Brainware merupakan

subjek yang menjalankan komputer. Manusia yang menulis program (

),

menjalankan program dan memerintahkan program agar perangkat keras melakukan

Secara umum perangkat lunak dapat dibedakan atas lima golongan, yaitu sistem

operasi (

), program bantu (

), program paket (

),

program aplikasi (

) dan bahasa pemrograman (

).

Sistem operasi merupakan perangkat lunak yang menangani fungsi-fungsi dan

menyediakan fasilitas-fasilitas tertentu sehingga golongan perangkat lunak

lainnya dapat bekerja. Tanpa sistem operasi, komputer an golongan perangkat

lunak lainya tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Program utilitas merupakan perangkat lunak yang bertugas untuk melakukan

pekerjaan

-

pekerjaan minor dalam pengoperasian suatu sistem, seperti

manajemen

berkas (mengkopi dan menghapus berkas,

memba an

2.

3. Perangkat Lunak

2.

3

.1

Penggolongan Perangkat Lunak

1.

Sistem Operasi

2.

Program Bantu / Program Utilitas

hardware

software

brainware

hardware

Memory,

software

sesuatu.

operating sistem

utility

package program

aplication program

programming

(9)

penghapusan berkas, mengelompokan berkas ke dalam suat direktori), diagnosa

dan perbaikan berkas yang rusak, fragmentasi media penyinpanan, dan lain-

lain.

Paket program adalah sebuah perangkat lunak yang kompl untuk

menjalankan keperluan-keperluan tertentu. Paket program masih dapat

digolongkan lagi kedalam beberapa golongan :

1.

Pengolah kata (

), merupakan paket program yang

memanfaatkan komputer sebagai mesin ketik canggih.

2.

, Merupakan paket program yang membuat komputer dapat

berfungsi sebagai kertas kerja yang dilengkapi dengan ilitas perhitungan

pe

rhitungan otomatis.

3.

, Merupakan paket program yang diciptakan untuk keperluan

settimg percetakan (mengatur tampilan halaman surat k bar, majalah,

tabloid, buku).

4.

, Merupakan paket program yang diciptakan khusus

untuk keperluan desain (perancangan).

Program aplikasi merupakan program yang siap pakai unt beberapa aplikasi

tertentu. Beberapa program yang tergolong sebagai prog am aplikasi adalah

DEA (

), FormTool, Print Shop, dan lain-

lain.

Bahasa pemrograman sebenarnya merupakan sebuah perangk lunak yang

diciptakan khusus untuk membuat perangkat lunak golong lainnya.

Berdasarkan kedekatannya dengan bahasa manusia, bahasa pemrograman dibagi

menjadi tiga tingkatan, yaitu sebagai berikut :

3.

Paket Program

4.

Program Aplikasi

5.

Bahasa Pemrograman

word processor

SpreadSheet

Publisher

Computer Aided Design

(10)

1.

Bahasa pemrograman Tingkat Tinggi, merupakan bahasa pe rograman yang

instruksinya paling dekat dengan bahasa manusia (dalam hal ini bahasa

inggr is) seperti bahasa

, dan lain

-lain. Program yang

dihasilhan dengan pemrograman tingkat ini lebih lambat dibandingkan

dengan program yang dihasilkan dengan bahasa pemrograman yang lebih

rendah tingkatannya, tapi lebih mudah pemrogramannya.

2.

Bahasa pemrograman tingkat menengah merupakan bahasa p an

yang instruksinya masih dekat dengan bahasa manusia tapi program yang

dihasilkan mempunyai kecepatan yang lebih baik dari ba a program

tingkat tinggi. Contoh bahasa program tingkat menengah adalah bahasa C.

3.

Bahasa pemrograman tingkat rendah merupakan bahasa das komputer

(disebut juga sebagai bahasa rakitan). Pemrograman dengan bahasa tingkat

rendah memerlukan logika yang cukup rumit disamping

instruksi-instruksinya jauh berbeda dengan bahasa manusia. Progr m yang dihasilkan

dengan bahasa pemrograman tingkat ini mempunyai kecepatan yang paling

baik.

merupakan aplikasi pemrograman visual yang dibuat oleh

berjalan dalam sistem operasi

dan tergabung dalam

aplikasi

BASIC, Fortran, Pascal

Visual basic 6.0

Microsoft.

Visual Basic 6.0

windows

suite

Microsoft Visual Studio 6

.0.

Visual Basic 6.0 terdiri dari tiga buah edisi, yaitu :

Standart Edition, merupakan produk dasar

Profesional Edition, berisi tambahan Microsoft Jet Dat Access Engine dan

pembuatan server OLE Automation.

2.3.2

Dasar Pemrograman Visual Basic

Ø

Ø

(11)

, merupakan edisi untuk membuat program aplikasi

dapat digunakan untuk membuat program aplikasi sederha a

sampai program aplikasi yang kompleks.

menggunakan pendekatan

GUI

dalam proses penggunaannya, sehingga proses

pembuatan program aplikasi menjadi lebih mudah dan nyaman.

Pemrograman dalam

c berbeda dengan pembuatan program-program

yang berbasis DOS umumnya atau disebut juga dengan pemrograman konvensional.

Dalam Visual Basic, pembuatan aplikasi dimulai dengan memperkirakan kebutuhan,

merancang tampilan program terlebih dahulu, dan selanjutnya diikuti dengan pembuatan

kode untuk program tersebut.

Area kerja pada

dikenal juga dengan istilah

(atau disingkat IDE) karena area ini mengintegrasikan berapa fungsi

yang berbeda seperti

dan

IDE memberikan

semua hal yang kita butuhkan untuk membuat aplikasi ya besar, menuliska

n kode

programnya, mengetes dan memperbaikinya, dan pada akhirnya menghasilkan file-file

yang dapat diekesekusi (

).

Ø

Enterprise Edition

client

server.

Visual Basic 6.0

Visual Basic 6.0

(General User Interface)

Visual Basi

Visual Basic

in

tegrated development

enviromnent

design, editting, compiling,

debugging.

executable f iles

(12)

Lingkungan Visual Basic 6.0

Keterangan :

3.

bila

tidak muncul klik tombol

pada bagian

atau klik menu

.

4. Jendela

,

bila Jendela

tidak muncul klik tombol

pada

bagian

atau klik menu

.

5. Jendela

, bila Jendela

tidak muncul klik tombol

di pada

bagian

atau klik menu

.

6.

,

bila

tidak muncul klik tombol

pada bagian

atau klik menu

Jendela

,

bila Jendela

t

idak muncul klik tombol

pada bagian

atau klik menu

Gambar 2.3

.

1.

Menubar

2.

Toolbar

Toolbox,

Toolbox

Toolbox

Toolbar

View > Toolbox

Form

Form

View Object

Project Explorer

View > Object

Code

Code

View Co

de

Project Explorer

View > Code

Project Explorer

Project Explorer

Project

Explorer

Toolbar

View > Project Explorer.

7.

Properties

Properties

Properties Window

Toolbar

View > Properties

Window.

(13)

berisi komponen

-

komponen berupa objek. Setiap objek memiliki

dan

. Jika

memanipulasi suatu objek (misalnya mengklik, mengetik,

meletakkan kursor, dan sebagainya) itu adalah

yang akan memicu

yang ada pada objek tersebut. Kemudian

tersebut akan menghasilkan aksi

tertentu pada aplikasi.

Data adalah nilai-nilai yang dapat dimanipulasi dalam pembuatan program.

menyediakan beberapa tipe data standar yang dapat dipergunakan oleh

programmer untuk membuat suatu program aplikasi. Tabel 1 akan menunjukkan tipe

data standar yang ada pada

.

Tipe Data Standar pada

2 byte

-32,768 sampai 32,767

Dim Birds%

Birds% = 37

4 byte

-2,147,483,648 sampai

2,147,483,648

Dim Loan&

Loan& = 350,000

4 byte

-3.402823E38 sampai

3.402823E38

Dim Price!

Price! = 899.99

8 byte

-1.79769313486232D308

sampai

1.79769313486232D308

Dim Pi#

Pi# = 3.1415926535

8 byte

-922337203685477.5808

sampai

922337203685477.5808

Dim Debt@

Debt@ = 7600300.50

1 byte per

0 sampai 65,535

Dim Dog$

EVE

NT

(Tindakan User)

METODE

(Kode Program)

AKSI

(Hasil Program)

2.3.4

Teknik Pemrograman

2.3.5 Tipe Data dan

Variabel

Tabel 2.

3

.

Tipe Data

Ukuran

Kisaran

Contoh Pemakaian

Visual Basic

Visual Basic

event

method

user

event-

event

method

method

Visual Basic

Visual Basic

Visual Basic

Integer

Long

Integer

Single

-precision

floating

point

Double

-precision

floating

point

Currency

String

(14)

karakter

Dog$ = “pointer”

2 byte

atau

Dim Flag as Boolean

Flag = True

8 byte

1 Januari 100 sampai 31

Desember 9999

Dim Birthday as Date

Birthday = #3-

1

-63#

16 byte (untuk

angka); 22

byte + 1 byte

per karakter

(untuk

)

Semua tipe data

Dim Total

Total = 289.13

Variabel adalah lokasi penyimpanan sementara untuk dat dalam suatu program

aplikasi. Pada kode program variabel dapat digunakan satu atau banyak variabel, dan

variabel dapat mengandung kata

-

kata, angka, tanggal, atau properti. Variabel sangat

berguna karena dengan variabel, programmer bisa menggunakan nama yang singkat dan

mudah diingat untuk setiap data yang ingin digunakan. Variabel bisa menyimpan

informasi yang dimasukkan oleh user pada saat program ijalankan, hasil dari

perhitungan tertentu, atau data yang ingin ditampilkan pada form. Singkatnya, variabel

adalah sarana yang sederhana yang bisa digunakan untuk menyimpan hampir semua

jenis informasi.

Aturan

-

aturan dalam pemberian nama variabel adalah sebagai beikut :

1.

Setiap nama variabel dimulai dengan huruf. Nama variabel panjangnya harus

kurang dari 256 karakter dan tidak boleh mengandung ta da titik.

2.

H

indari penggunaan kata

-

kata kunci, objek, properti milik Visual Basic untuk nama

variabel dan karakter yang tidak diperbolehkan untuk d gunakan, misalnya karakter

yang dipakai untuk operator (+, -, *, /, <, > dan lain), titik dua, koma dan

lain-lain.

3.

(Opsional) Mulailah setiap nama variabel dengan dua at u tiga singkatan karakter

yang sesuai dengan tipe data yang disimpan pada variab tersebut.

Sebagai contoh,

gunakanlah strName untuk menunjukkan bahwa variabel Na e mengandung tipe

data string.

Pernyataan berkondisi (

) adalah sebuah pernyataan yang

menganalisa suatu keadaan dan mengambil keputusan berd sarakan hasil pada analisa

Boolean

True

False

Date

Variant

string

conditional statement

2.3.6

Pernyataan Berkondisi dan Loop

(15)

tersebut. Jika kondisi benar maka akan dijalankan ins uksi tertentu, dan jika kondisi

salah maka akan dijalankan instruksi yang lain.

Digunakan untuk membandingkan suatu kondisi tertentu. ika kondisi tersebut

benar maka akan dijalankan ekspresi tertentu, dan jika salah maka ekspresi di

dalam if akan dijalankan. Sintak pernyataan

adalah sebagai

berikut:

(kondisi)

...ekspresi

...ekspresi

Digunakan untuk melakukan pemilihan kondisi yang jumla ya banyak atau

bertingkat. Sintak pernyataan

adalah sebagai berikut:

ekspresi

...ekspresi 1

ekspresi 2

adalah instruksi program yang akan memerintahkan untuk melakukan

pengulangan berdasarkan kondisi tertentu.

adalah

yang ak

an melakukan pengulangan secara terus

-menerus

selama (

) suatu kondisi memenuhi syarat (bernilai benar).

Sintak

pernyataan

adalah sebagai berikut:

(kondisi)

...ekspresi

a.

If... Statement

If ...

b.

Select Case

Select Case

Do While

Do While

Do While

Statement

Loop

loop

while

If

Then

End If

Select Case

Case nilai :

Case nilai :

...

End Select

a.

Do While

Loop

(16)

digunakan untuk mengulangi suatu perintah dalam jumlah yang

ditentukan. Sintak pernyataan

adalah sebagai berikut:

counter = nilai awal

nilai akhir [

kenaikan]

...ekspresi...

counter

Pada sebuah modul standar, selain digu

nakan untuk

menyimpan variabel p

ublic,

juga bisa digunakan untuk menyimpan pro

s

edur

yang bisa dipanggil

dari mana saja dalam program. Pro

s

edur

(pros

edur umum) tidak sama

seperti

pro

s

edur karena tidak berhubungan dengan event atau

yang dibuat

menggunakan komponen kontrol dari

Prosedur

mirip dengan

pernyataan

(yang sudah disediakan) pada

tinggal dipanggil

namanya, bisa menerima argumen, dan masing-masing melakukan tugas tertentu.

Pros

edur

dapat menghemat waktu, tidak memerlukan pengetikan

ulang, mengurangi kemungkinan error, membuat ukuran pr menjadi lebih kecil

dan lebih mudah dit

angani, serta membuat

prosedur

lebih mudah dibaca. Pro

s

edur

ini mengijinkan untuk menghubungkan rutin yang sering kan

dengan nama yang dikenali pada modul standar.

Pros

edur

general purpose memiliki manfaat sebagai berikut :

1.

Menghilangkan baris yang ber

ulang. Dapat mendefinisikan pros

edur sekali saja dan

program dapat menjalankannya berulang kali.

2.

Membuat program lebih mudah dibaca. Program yang terbagi ke dalam sekumpulan

bagian

-

bagian yang kecil lebih mudah dipilah dan dipahami dar pada program yang

terbuat dari satu bagian yang besar.

3.

Menyederhanakan pengembangan program. Program yang dipisahkan kedalam

unit-unit logikal lebih mudah dirancang, ditulis, dan dilakukan proses debugging. Selain

itu, jika penulisan sebuah program dalam setting kelompok, dapat saling menukar

pros

edur dan modul

.

4.

Bisa digunakan kembali oleh program lain. Dapat dengan mudah memasukkan

pros

edur module standar ke dalam proyek pemrograman yang lain.

b.

For

To

step

Next

2

.3.7

Prosedur dan Fungsi

For Next

Loop For Next

For Next

general purpose

general purpose

event

object

toolbox.

general purpose

build-in

Visual Basic

,

general purpose

event

general purpose

(17)

5.

Meningkatkan bahasa

. Prosedur terkadang bisa melakukan perintah

tugas

-tugas yang tidak bisa dilaksanakan oleh perintah

-per

intah

yang

sudah ada.

Ada tiga jenis pros

edur

dalam suatu modul standar, yaitu :

1.

. Pros

edur ini dipanggil berdasark

an namanya dari dalam

pros

edur atau prosedur lain. Pro

s

edur ini bisa menerima argumen dan selalu

mengembalikan suatu nilai dalam nama fungsinya untuk perhitungan.

2.

Pro

s

edur ini dipanggil berdasarkan namanya dari dalam

atau procedure lain. Bisa menerima argumen, dan juga bisa digunakan

untuk melakukan tugas dalam

pros

edur dan mengembalikan nilai. Tetapi tidak

seperti fungsi, Sub tidak mengembalikan nilai yang ber ubungan dengan nama Sub

tertentu (walaupun bisa mengembalikan nilai melalui nama variabel). Pro

s

edur Sub

biasanya digunakan untuk menerima atau memproses input, menampilkan output,

atau

3.

. Pro

s

edur ini digunakan untuk membuat dan memanipulasi

property buatan dalam program. Ini adalah sarana yang ermanfaat di mana bisa

mengolah kontrol

yang sudah ada dan meningkatkan bahasa

dengan membuat objek,

serta metode baru.

adalah sebuah objek yang kompleks untuk menyimpan

informasi yang terstruktur, yang diorganisir dan dismpan dalam suatu cara yang

mengizinkan pemakainya dapat mengambil informasi dengan cepat dan efisien.

Untuk mengelola data base diperlukan program manajer d base atau lebih

dikenal sebagai

(DBMS).

Umumnya program manajer database memiliki kemampuan :

1.

Kapasitas besar - Memiliki kemampuan dalam menangani data yang besar.

2.

Pencarian - Dapat menampilkan

informasi sesuai dengan kriteria

tertentu.

3.

Pengurutan - Menunjuk pada kemampuan untuk menyusun informasi dengan

urut

an khusus.

Visual Basic

Visual Basic

general purpose

event

.

event

procedure

menset property.

Visual Basic

Visual

Basic

property,

Database

Database Management Sistem

querying

Procedure Function

Procedure Sub

Procedure Property

Database

Database

2.3.8

Pemrograman

a.

Mengenal

(18)

Laporan - Menghasilkan laporan dengan format tertentu. Termasuk

didalamnya fitur menambah

menghitung,

dan menghasilkan laporan dari

5.

/modifikasi/menghapus - Diperlukan akurasi dan validasi dan

informasi atau lebih dikenal sebagai integritas data.

Sejak versi 3,

sudah menyediakan tool untuk pemrograman data

base. Pertama adalah DAO (

) dalam versi 3, RDO (

) dalam

versi 4, dan kemampuan dalam membuat

pada versi 5.

Fitur database lebih ditingkatkan lagi dalam versi 6 dengan ditambahkan tools

dan teknologi baru seperti ADO (

), OLE-DB (

), dan

Untuk

versi terbaru yaitu

, database dikelola,

menggunakan ADO .Net yang merupakan perbaikan peforma dari ADO.

c. Bagaimana

Menangani Database

Dalam manajemen database, aplikasi

berperan sebagai

terhadap database, artinya aplikasi

menyediakan antarmuka antara

user dengan database.

Aplikasi

tidak secara langsung berinteraksi dengan database karena

ada dua komponen diantaranya yaitu kontrol data dan

Komponen database pada Visual Basic

4.

headings, subheadings, summary,

fields,

query.

Entry data

Visual Basic

data access object

remote

data objects

componen ActiveX

activeX data object

object linking

and embending database

Micr

osoft Data Report Desingner

Visual Basic

Visual Basic.Net

Visual Basic

Visual Ba

sic

front

-

end

Visual Basic

Visual Basic

engine database

b.

Pada

Gambar 2

.4

Database

Visual Basic

USER

Engine Database : Jet

Database APLIKASI VISUAL BASIC

(19)

Kontrol data adalah objek

yang menghubungkan aplikasi dengan

database melalui

.

yang merupakan “ jantung” dari sistem manajemen database

Visual Basic adalah program yang mengelola informasi d database.

yang digunakan

dan juga

adalah

ET

(

)

.

visual basic

engine database

Engine database

Engine

database

MS Visual Basic

MS Access

engine J

Gambar

Gambar 2 .4Database Visual Basic

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat peneliti simpulkan sebagai berikut: Pengelolaan evaluasi pembelajaran matematika dengan kurikulum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kerentanan Aedes aegypti terhadap insektisida (temefos dan malation) yang digunakan dalam program oleh dinas kesehatan

Uji kecernaan menggunakan sampel bahan pakan (konsentrat dan rumput gajah) dimasukan ke dalam tabung fermentor, lalu ditambah dengan larutan saliva Mac Dougall sebanyak 12 ml

Metode pembelajaran dengan media yang tidak menyenangkan akan.. menimbulkan kejenuhan, monoton, dan kurang bisa dipahami,

Adapun bentuk-bentuk kekerasan simbolik antara lain, pelabelan negatif tuna daksa, krisis kepercayaan masyarakat dan stakeholders, serta persyaratan perekrutan pegawai yang

menanamkan nilai-nilai karakter pada anak berkebutuhan khusus di SDLB B/C Dharma Wanita Banjarmasin dan untuk mendiskripsikan hal apa saja yang mendukung dan

Staphylococcal scalded skin syndrome dan impetigo bulosa merupakan  penyakit kulit melepuh yang disebabkan ET, akan tetapi pada impetigo bulosa, ET hanya terdapat pada

Seluruh teman- teman saya di Jurusan Fisika angkatan 2010 yang selalu memberikan semangat kepada saya dalam penyelesaian skripsi ini. Seluruh adik-adik saya di