PENGAWASAN SARANA AIR BERSIH SOP No.Dokumen : …… No.Revisi : ………… Tanggal Terbit: ……… Halaman : ………..
Puskesmas Lubuk Sikaping
Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping
Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001
1.Pengertian
Pengawasan sarana air bersih adalah suatu kegiatan pengawasan sarana air bersih untuk mendapatkan informasi mengenai kemungkinan adanya pencemaran sumber air oleh faktor pencemaran dan menetapkan resiko pencemaran dengan menggunakan format Inspeksi Sanitasi sesuai dengan jenis sarana air bersihnya.
2.Tujuan
Untuk mengetahui peningkatan kwalitas sarana air bersih diwilayah kerja 3.Kebijakan
SK Kepala Puskesmas 4.Referensi
PERMENKES RI No. 736/MENKES/PER/VI/2010 Tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum
5.Prosedur
Alat & Bahan:
1. Formulir IS (Inspeksi Sanitasi) Sumber air bersih 6.Langkah-langkah
1. Petugas melakukan pendataan SAB diwilayah puskesmas Lubuk Sikaping 2. Petugas menentukan lokasi SAB yang akan dilakukan pengawasan 3. Petugas melakukan pengawasan dengan menggunakan checklist IS SAB. 4. Petugas mencatat dan menyimpulkan hasil pengawasan
5. Petugas melaporkan hasil pengawasan ke Dinkes Kab Pasaman
6. Petugas melakukan perbaikan kualitas air bersih yang tidak memenuhi syarat
dengan chlorinasi menggunakan alat chlorin diffuser dan diusulkan perbaikan. 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
8.Unit terkait
9. Dokumen terkait
PENGAWASAN TPM SOP No.Dokumen : …… No.Revisi : ………… Tanggal Terbit: ……… Halaman : ………..
Puskesmas Lubuk Sikaping
Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping
NIP. 197306261996032001 1.Pengertian
Pengawasan TPM adalah suatu kegiatan pengawasan dan pembinaan pada tempat pengelolaan makanan untuk menerapkan higiene sanitasi makanan
2.Tujuan
Untuk petugas Sanitasi dalam melaksanakan pengawasan dan pembinaan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dan perusahaan makanan dalam mengelola makanan secara aman dan sehat.
3.Kebijakan
4.Referensi
1. PERMENKES RI No.236/MENKES/PER/IV/1997 Tentang Persyaratan Kesehatan Makanan Jajanan
2. SK Dirjen PPM & PLP No. HK.00.06.6.812 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Sanitasi Makanan Jajanan
5.Prosedur
6.Langkah-langkah
1. Petugas melakukan pendataan TPM di wilayah Puskesmas Lubuk Sikaping. 2. Petugas menentuan lokasi TPM yang akan dilakukan pengawasan dan pembinaan 3. Petugas melaksanakan pengawasan dan pembinaan
4. Petugas mencatat hasil pengawasan dan pembinaan 5. Petugas merekap dan melaporkan ke Dinkes
7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
8.Unit terkait
9. Dokumen terkait
PENGAWASAN TTU SOP No.Dokumen : …… No.Revisi : ………… Tanggal Terbit: ……… Halaman : ………..
Puskesmas Lubuk Sikaping
Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping
Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001
1.Pengertian
Pengawasan TTU/I adalah suatu kegiatan pengawasan untuk melakukan pembinaan terhadap pengelola dan lingkungan tempat-tempat umum dan institusi oleh petugas sanitasi Puskesmas
2.Tujuan
Untuk melakukan pengawasan dan pembinaan sehingga dapat mewujudkan kondisi Tempat-Tempat Umum dan Institusi yang memenuhi syarat kesehatan, agar masyarakat pengunjung dan sekitarnya terhindar dari gangguan kesehatan
3.Kebijakan
4.Referensi
Pedoman Pengawasan Sanitasi Tempat – Tempat Umum oleh Suparlan, M. Sc Palembang MERDEKA PRINT 1988
5.Prosedur
6.Langkah-langkah
1. Petugas melakukan pendataan TTU diwilayah Puskesmas Lubuk Sikaping.
2. Petugas menentukan lokasi TTU Yang akan dilakukan pengawasan dan pembinaan.
3. Petugas melaksanakan pengawasan dan pembinaan 4. Petugas mencatat hasil pengawasan dan pembinaan 5. Petugas merekap dan melaporkan ke Dinkes
7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
8.Unit terkait
9. Dokumen terkait
PENGAWASAN PEMUKIMAN SOP No.Dokumen : …… No.Revisi : ………… Tanggal Terbit: ……… Halaman : ………..
Puskesmas Lubuk Sikaping
Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping
Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian
Pengawasan Pemukiman adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan meningkatkan peran serta masyarakat dengan menggunakan kartu rumah
2.Tujuan
Untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dan pemukiman bertujuan berubahnya, terkendalinya atau hilangnya semua unsur fisik dan lingkungan yang terdapat di masyarakat, yang dapat memberi pengaruh jelek terhadap kesehatan mereka
3.Kebijakan
4.Referensi
KEPMENKES RI No 829/MENKES/SK/VII/1999 tentang persyaratan Kesehatan Perumahan
5.Prosedur
1. Petugas melakukan pendataan pemukiman di wilayah Puskesmas Lubuk Sikaping 2. Petugas menentukan lokasi pemukiman yang akan dilakukan pengawasan dan
pembinaan
3. Petugas melaksanaan pengawasan dan pembinaan pemukiman 4. Petugas mencatat dan merekap hasil pengawasan dan pembinaan
5. Petugas melaporkan hasil pengawasan ke Dinas Kesehatan Kab.Pasaman 6.Langkah-langkah
7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
8.Unit terkait
9. Dokumen terkait
10. Rekaman historis perubahan
SOP No.Dokumen : ……
No.Revisi : …………
Tanggal Terbit: ………
Halaman : ………..
Puskesmas Lubuk Sikaping
Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping
Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian
Pengambilan sampel makanan minuman merupakan upaya pengambilan contoh makanan minuman untuk pemeriksaan mikrobiologi dan kimia di laboratorium, terutama makanan minuman yang tidak di awasi oleh BPOM
2.Tujuan
Sebagai pedoman bagi petugas sanitasi untuk pengambilan contoh makanan dan minuman untuk pemeriksaan secara mikro biologi dan kimia di laboratorium
3.Kebijakan
KEPMENKES RI No 829/MENKES/SK/VII/1999 tentang persyaratan Kesehatan Perumahan
5.Prosedur Alat dan bahan
1. Plastik Steril. 2. Pengikat. 3. Kapas Alkohol. 4. Etiket. 5. Balpoint. 6. Tas Sampel.
7. Form berita acara pengiriman sample 6.Langkah-langkah
1. Menyiapkan alat dan bahan untuk pengambilan sampel mak-min 2. Memberi etiket pada plastik sampel
3. Mengambil sampel mak-min, mengikat plastik dan memasukkan dalam tas sampel
4. Mengirim sampel ke LAB yang ditunjuk untuk dilakukan pemeriksaan dengan membawa form berita acara pengiriman sampel
7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
8.Unit terkait
9. Dokumen terkait
10. Rekaman historis perubahan
PENANGGULANGAN KASUS DBD
SOP No.Dokumen : ……
No.Revisi : …………
Tanggal Terbit: ………
Halaman : ………..
Puskesmas Lubuk Sikaping
Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping
Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian
Pemberantasan nyamuk penular DBD dilaksanakan dengan melakukan
pemberantasan sarang nyamuk DBD oleh masyarakat, Larvasidasi, penyemprotan insektisida ( fogging focus ) sesuai kriteria dengan didahului penyuluhan PSN DBD pada masyarakat sekitar lokasi kasus DBD
2.Tujuan
Sebagai pedoman bagi petugas sanitasi untuk membatasi penularan DBD dan mencegah terjadinya KLB dilokasi tempat tinggal penderita DBD sebagai sumber penular DBD lebih lanjut
3.Kebijakan
4.Referensi
Petunjuk Depkes RI Th 2005.Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia
6.Langkah-langkah
1. Menerima laporan DBD dari masyarakat.
2. Melaksanakan penyelidikan epidemilogi ( mencari penderita / tersangka DBD lainnya & pemeriksaan jentik radius 100m dari rumah penderita )
3. Menyimpulkan hasil PE :
4. Jika ditemukan satu atau lebih penderita/ tersangka DBD lainnya di temukan jentik ≥5% dilaksanakan PSN DBD, larvasidasi penyuluhan dan penyemprotan radius 100m.
5. Jika tidak ditemukan penderita/tersangka DBD lainnya dan jentik, hanya dilakukan PSN DBD, larvasidasi dan penyuluhan.
6. Melaksanakan kegiatan penanggulangan yang diperlukan ( PSN, Larvasidasi, penyuluhan atau pengasapan )
7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
8.Unit terkait
9. Dokumen terkait
10. Rekaman historis perubahan
PENYELIDIKAN EPIDEMOLOGI DBD
SOP No.Dokumen : ……
Tanggal Terbit: ………
Halaman : ………..
Puskesmas Lubuk Sikaping
Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping
Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian
PE DBD adalah suatu kegiatan pencarian penderita DBD atau tersangka DBD lainya dan pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di tempat tinggal penderita dan sekitarnya, termasuk tempat-tempat umum dalam radius sekurang-kurangnya 100 meter.
2.Tujuan
Pedoman bagi petugas unit sanitasi untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan penangulangan yang perlu dilakukan diwilayah sekitar tempat tinggal penderita
3.Kebijakan
4.Referensi
Petunjuk Depkes RI Th 2005. Tentang Penyelidikan Epidemiologi penanggulangan Focus dan Penanggulangan Vektor pada KLB DBD
5.Prosedur Alat dan bahan:
1. Blanko Penyelidikan Epidemiologi. 2. Senter.
3. Ballpoint.
1. Menerima laporan DBD dari masyarakat dengan membawa surat KDRS dari Rumah Sakit.
2. Menyiapkan peralatan survey ( Formulir PE DBD dan Senter ). 3. Menuju lokasi alamat penderita yang akan di PE.
4. Memberitahukan pada ketua RT atau kader setempat bahwa diwilayahnya ada penderita DBD dan akan dilaksanakan PE.
5. Melaksanakan PE.
6. Mencatat dan mengambil kesimpulan hasil PE dan minta tanda tangan RT setempat
7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
8.Unit terkait
9. Dokumen terkait
10. Rekaman historis perubahan
PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN PUSKESMAS
SOP No.Dokumen : ……
No.Revisi : …………
Halaman : ………..
Puskesmas Lubuk Sikaping
Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping
Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian
Adalah suatu proses penemuan masalah lingkungan kerja dan memperbaiki lingkungan kerja tersebut menjadi lingkungan yang bersih, rapi dan nyaman bagi penghuni, sehingga mendukung pelayanan dan kepuasan pelanggan dapat tercapai
2.Tujuan
Untuk mendukung sasaran mutu pelayanan yang telah direncanakan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan, sehingga kepuasan pelanggan dapat tercapai
3.Kebijakan
4.Referensi
5.Prosedur
6.Langkah-langkah
1. Setiap unit kerja mengidentifikasi masalah lingkungan kerja di ruangan masing-masing. 2. Petugas memusyawarahkan masalah lingkungan yang telah diidentifikasi dengan MR 3. Pembahasan dan pemecahan masalah mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan
sbb:
Langkah 1 : Tentukan masalahnya Langkah 2 : Tentukan sebab-sebabnya
Langkah 3 : Tentukan penyebab yang paling berpengaruh Langkah 4 : Tentukan sasaran dan susun rencana tindakan Langkah 5 : Laksanakan rencana tindakan
Langkah 6 : Evaluasi hasil
4. Petugas melaporkan hasil pembenahan/perbaikan lingkungan kerja yang telah selesai kepada MR
5. MR melaporkan hasil tersebut kepada Top Manajer 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
9. Dokumen terkait
10. Rekaman historis perubahan
KEBERSIHAN LANTAI SOP No.Dokumen : …… No.Revisi : ………… Tanggal Terbit: ……… Halaman : ………..
Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping
Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian
1. Menyapu lantai adalah proses membersihkan lantai dari debu dan kotoran yang ada dengan menggunakan sapu ijuk.
2. Mengepel lantai adalah proses membersihkan lantai dari debu dan kotoran yang melekat dengan menggunakan lap basah.
2.Tujuan
Sebagai pedoman bagi petugas dalam membersihkan dan mengepel lantai 3.Kebijakan
4.Referensi
5.Prosedur Alat dan Bahan 1. Sapu
2. Serok sampah 3. Ember air 4. Alat pel
5. Cairan pembersih lantai. 6.Langkah-langkah
1. Cleaning Service menyapu semua lantai ruangan mengarah ke satu arah. 2. Cleaning Service mengumpulkan sampah dengan serok sampah.
3. Cleaning Service membuang sampah pada tempat sampah non medis 4. Cleaning Service menyiapkan larutan pembersih lantai.
5. Cleaning Service membasahi kain pel dengan larutan pembersih lantai. 6. Cleaning Service memeras cairan yang melekat pada alat pel.
7. Cleaning Service mengepel semua lantai ruangan.
8. Cleaning Service menyapu dan mengepel rutin setiap hari selesai pelayanan dan sewaktu – waktu saat pelayanan bila diperlukan.
9. Cleaning Service merapikan dan meletakkan kembali peralatan ke tempatnya setelah selesai.
10. Petugas mencatat pada check list kegiatan kerja cleaning service. 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
8.Unit terkait
Semua unit Puskesmas Lubuk Sikaping 9. Dokumen terkait
Ceklist cleaning service
10. Rekaman historis perubahan
SOP No.Dokumen : ……
No.Revisi : …………
Tanggal Terbit: ………
Halaman : ………..
Puskesmas Lubuk Sikaping
Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping
Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian
Pemeliharaan tanaman adalah suatu proses dalam merawat dan memelihara tanaman yang ada di dalam dan diluar gedung
2.Tujuan
Sebagai pedoman dalam pemeliharaan tanaman hias agar terawat dengan baik 3.Kebijakan
4.Referensi
5.Prosedur Alat dan Bahan 1. Air bersih 2. Ember 3. Gayung
6.Langkah-langkah
1. Cleaning Service membawa pot tanaman keluar gedung puskesmas Sako tiap 3 hari sekali
2. Cleaning Service menyirami tanaman
3. Cleaning Service memotong / merapikan tanaman tiap 1 Bulan sekali
4. Cleaning Service mengembalikan pot tanaman ketempat asalnya setelah tidak mengeluarkan air
5. Cleaning Service mencatat kegiatan pada checklist cleaning servis. 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
8.Unit terkait
Petugas Cleaning service 9. Dokumen terkait
Ceklist cleaning service
10. Rekaman historis perubahan
PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS
No.Revisi : …………
Tanggal Terbit: ………
Halaman : ………..
Puskesmas Lubuk Sikaping
Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping
Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian
Penanganan sampah adalah suatu kegiatan pengumpulan / timbulan , pemisahan, penanganan, penampungan sementara dan pembuangan sampah baik sampah medis maupun non medis agar tidak membahayakan petugas, pasien, pengunjung dan masyarakat sekitar
2.Tujuan
Untuk menciptakan ruangan yang bersih dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh sampah.
3.Kebijakan
1. UU Kesehatan 36 tahun 2009 2. Permenkes 74 Tahun 2014
5.Prosedur Alat dan Bahan 1. Wadah pengangkut 2. Kantong plastik
3. Buku pencatatan sampah medis 6.Langkah-langkah
a. Petugas cleaning servis menyiapkan tempat sampah non medis disetiap unit, tempat sampah medis dan safety box di poli pelayanan umum, poli pelayanan gigi,poli pelayanan KIA, unit pelayanan KB dan unit Laboratorium. Khusus ruang tunggu disediakan tempat sampah basah dan kering.
b. Petugas cleaning servis memberi alas tempat sampat non medis dengan plastik warna hitam dan memberi alas tempat sampah medis dengan plastik warna kuning.
c. Petugas cleaning servis memisahkan sampah yang dihasilkan ( non medis dan medis ), untuk jarum, spuit dan ampul obat dimasukkan kedalam safety box. d. Petugas cleaning servis mengumpulkan sampah medis setiap hari dari poli
pelayanan umum, poli pelayanan gigi, poli pelayanan KIA, poli pelayanan KB dan unit Laboratorium, serta safety box yang sudah penuh kedalam tong besar warna kuning.
e. Petugas cleaning servis mengangkut tong sampah medis warna kuning yang sudah terisi untuk dibakar di incenerator RSUD Lb Sikaping
f. Sampah medis diserahkan ke petugas RS untuk ditimbang g. Petugas Sanitasi Mengisi buku pencatatan sampah medis
7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
8.Unit terkait
Petugas sanitarian RSUD Lb sikaping 9. Dokumen terkait
1. Buku Pencatatan Sampah Medis
2. Kerja Sama Pengolahan Limbah Medis Padat Dengan RSUD Lb Sikaping 10. Rekaman historis perubahan
PENGAMBILAN SAMPEL BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH DAN AIR MINUM
SOP
No.Revisi : …………
Tanggal Terbit: ………
Halaman : ………..
Puskesmas Lubuk Sikaping
Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping
Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian
Pengambilan sampel bakteriologis air bersih dan air minum merupakan upaya pengambilan contoh air bersih dan air minum untuk pemeriksaan kadar bakhteriologis yang terkandung dalam air tersebut
2.Tujuan
Sebagai pedoman bagi petugas sanitasi untuk pengambilan sampel bakhteriologis 3.Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Lb Sikaping 4.Referensi
5.Prosedur Alat dan Bahan: 1. Botol steril 2. Korek api 3. Kertas label
5. Label
6.Langkah-langkah
1. Menyiapkan alat pengambilan sampel air.
2. Membuka tutup dan Memflambir mulut botol steril dan mulut kran air (bila ada kran)
3. Menampung air dari kran dengan botol sampai penuh. Jika sumber air sumur : botol dimasukkan kedalam sumur dengan menggunakan tali)
4. Setelah Botol terisi flambir mulut botol dan penutupnya. 5. Menutup botol steril kembali
6. Memberi label untuk menentukan kode dan data sampel 7. Mengantarkan sampel ke Laboratorium
7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
8.Unit terkait
Labkesda Kab Pasaman 9. Dokumen terkait
10. Rekaman historis perubahan
PENGAMBILAN SAMPEL KIMIA AIR BERSIH DAN AIR MINUM
SOP No.Dokumen : ……
No.Revisi : …………
Halaman : ………..
Puskesmas Lubuk Sikaping
Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping
Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian
Pengambilan sampel kimia air bersih dan air minum merupakan upaya pengambilan contoh air bersih dan air minum untuk pemeriksaan kadar kimia yang terkandung dalam air tersebut
2.Tujuan
Sebagai pedoman bagi petugas sanitasi untuk pengambilan sampel kimia 3.Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Lb Sikaping 4.Referensi
5.Prosedur Alat dan Bahan:
1. Derigen 2. Kertas Label 6.Langkah-langkah
1. Menyiapkan alat pengambilan sampel air.
2. Membuka tutup dirigen dan membilas dengan air sebanyak 3 kali 3. Mengisi dirigen dengan sampel
4. Menutup dirigen dan memberikan label untuk kode dan data sampel 5. Mengantarkan sampel ke Laboratorium
7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
8.Unit terkait
9. Dokumen terkait
10. Rekaman historis perubahan
KLINIK SANITASI SOP No.Dokumen : …… No.Revisi : ………… Tanggal Terbit: ……… Halaman : ………..
Puskesmas Lubuk Sikaping
Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping
penyakit dengan bimbingan,penyuluhan, bantuan teknis dari petugas puskesmas. Klinik sanitasi bukan sebagai unit pelayanan yang berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian integral dari kegiatan puskesmas, bekerjasama dengan program lainnya dari sektor terkait di wilayah kerja puskesmas.
2.Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui kegiatan preventif dan kuratif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan tersusun secara terus menerus
3.Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Lb Sikaping 4.Referensi
Permenkes No 13 Tahun 2015 5.Prosedur
Alat dan Bahan:
Alat tulis
Buku register klinik sanitasi
Media Penyuluhan 6.Langkah-langkah
Petugas menerima rujukan dari BP, KIA yang memiliki masalah dengan sanitasi
Petugas mempelajari kartu status tentang diagnosis oleh petugas poli klinik
Petugas menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya, karakteristik penderita yang meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat serta diagnosis penyakit ke dalam buku register
Petugas melakukan konselinmg dengan penderita / keluarga tentang kejadian penyakit, keadaan lingkungan, dan perilaku yang diduga berkaitan denganm penyakit yang mengacu pada buku ‘Pedoman Teknis Klinik Sanitasi:” untuk puskesmas dan panduan Konseling bagi petugas klinik sanitasi di puskesmas
Petugas membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau perilaku yang berkaitan dengan penyakit yang diderita
Petugas memberikan saran tindak lanjut sesuai permasalahan
Bila diperlukan membuat kesepakatan dengan penderita atau keluarganya tentang jadwal kunjungan lapangan
7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
8.Unit terkait
BP/KIA
9. Dokumen terkait
CARA PENGGUNAAN APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
SOP No.Dokumen : ……
No.Revisi : …………
Tanggal Terbit: ………
Halaman : ………..
Puskesmas Lubuk Sikaping
Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping
Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian
Apar adalah alat pemadam api portable yang mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran
2.Tujuan
Dapat menggunakan APAR pada saat kebakaran terjadi untuk memadamkan api No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulaidiberlakukan
3.Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Lb Sikaping 4.Referensi
5.Prosedur Persiapan
a. Selalu lakukan pengecekan dan pastikan racun api dalam kondisi baik digunakan (pressure, hose, tabung, nozel,handle)
b. Pastikan crew memakai PPE lengkap dan sehat
c. Pastikan crew sudah mendapatkan training penggunaan racun api 6.Langkah-langkah
a. Ambil tabung racun api pada tempat yang ditentukan b. Posisikan tabung racun api dengan posisi tegak lurus c. Perhatikan arah angin (jangan berlawan arah angin) d. Lepaskan selang / pipa dari klip
e. Cabut pin / pengaman racun api
f. Tekan kuat/ pukul pedal racun api untuk mengetahui ada tidaknya tepung racun api
g. Arahkan mulut selang ke arah dasar api dengan jarak minimal 6 feet gerakan menyapu ke arah api yang dipadamkan
h. Setelah selesai digunakan, pasang kembali kunci pengaman P = Pull the Pin (tarik Pin)
A = Aim low at the base of flames (arahkan pada dasar sumber api) S = Squeeze the handle (tekan tuas)
S = Sweep side to side (semprotkan satu sisi ke sisi lainnya) 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
8.Unit terkait
Seluruh unit di Puskesmas 9. Dokumen terkait