• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan Methodology Analisa Belanja Publik Pengelolaan Sumber Daya Keuangan Aceh yang Lebih Baik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengenalan Methodology Analisa Belanja Publik Pengelolaan Sumber Daya Keuangan Aceh yang Lebih Baik"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Pengenalan Methodology Analisa Belanja Publik

Pengelolaan Sumber Daya Keuangan Aceh yang Lebih Baik

Harry Masyrafah

Banda Aceh, 16 Oktober 2012

PECAPP

(2)

Agenda Diskusi

Teori Ekonomi Publik dan Keuangan Publik

Analisa Belanja Publik

Efisiensi dan Efektitas Belanja Publik

Analisis Penerimaan

Analisis Pengeluaran

(3)

Publik Sektor Ekonomi;

(theory)

Mercantilist ; pemerintah mempromosikan

perdagangan dan industri (via kolonisasi)

Adam Smith –invisible hand ; efisiensi

pasar;penyediaan barang dan jasa ditentukan

oleh pasar. Pasar akan mengeliminir

inefisiensi.

Kegagalan pasar; asimetris informasi dan

koordinasi pasar, macro-disequlibrium.

(Stiglitz)

(4)

Peran dari Pemerintah Modern;

Market efisiensi dan pertumbuhan makro yang solid;

menggunalan regulasi, pajak, penyediaan layanan

publik.

Menggunakan instrument kebijakan publik untuk

meningkatkan kesamaan (equity) dan melindungi

yang kelompok masyarakat yang rentan.

Perlu diperhatikan; ideologi politik dan ekonomi dari

pemerintah, termasuk ukuran pemerintah dan

kegagalannya sebagai pemeritah.

(5)

Teori Keuangan Publik (Pemerintah)

Beberapa catatan penting

• Fungsi Pemerintah; alokasi, distribusi dan stabilisasi

(Musgrave)

• Pendapatan Pemerintah dibutuhkan untuk; membiayai

pelayanan masyarakat, redistribusi pendapatan dan meregulasi keseimbangan makro.

• Meningkatkan pendapatan memerlukan biaya; adanya efek

disinsentive dan biaya administrasi dalam memungut pajak.

• Pengambilan pajak terhadap objek yang inelastis. Misalnya

pajak dikenakan terhadap konsumsi daripada pajak penghasilan atau pembiayaan modal.

(6)

Kenapa Analisis Belanja Publik Penting ?

(7)

Pertumbuhan porsi pemerintah; fenomena

setelah perang dunia ke II..

(In Percent of GDP) 0 10 20 30 40 50 60 70 about 1870 1913 1920 1937 1960 1970 1990 1996 Late 19th Century Pre World War I Post World War I Pre World War II

Post World War II

Sw eden

France

Average

USA

(8)

Sepuluh tahun desentralisasi belanja daerah dan

pusat hampir setara

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 `98 `99 `00 `01 `02 `03 `04 `05 `06 `07 `08 `09 `10 `11 Central (minus transfers, subsidies & int.

payments) Sub-national

Sub-national spending to GDP

• Dana Perimbangan (DBH, DAU, DAK dan Dana Otsus) secara riil telah meningkat 5 kali lipat dibanding tahun 2000.

• Daerah kini mengelola sekitar setengah dari seluruh pengeluaran publik nasional (dikurangi dana perimbangan, subsidi dan pembayaran hutang).

• Selama periode 2001-2011, belanja daerah meningkat dari 2,7% dari GDP di tahun 2001 menjadi 7,2% dari GDP di tahun 2011.

PECAPP

(9)

Aceh’s Paradox 1;

Aceh juga daerah termiskin ke-7 di Indonesia,

(2010)

- Tingkat kemiskinan Aceh; 20.98%, sedangkan Nasional 13,3%. - Ranking IPM Aceh; 18 dari 33 provinsi

(10)

HUBUNGAN YANG SANGAT LEMAH ANTARA BELANJA

PEMERINTAH TERHADAP KELUARAN KELUARAN SOSIAL

(11)

“Komposisi dan level dari pengeluaran publik harus dapat

membiayai kombinasi barang dan jasa yang diperlukan

pemerintah untuk menyediakan pelayanan publik yang memaksimalkan kesejahteraan sosial”

Sanjay Pradhan (The World Bank, 1996)

11

(12)

Prinsip dasar belanja publik ;

• Equity: Apakah sumber daya di alokasikan secara fair – merata ?

– Pendapatan dan pengeluaran per kapita secara geografis (Belanja Pemerintah)

– Apakah belanja program-program tertentu sudah dapat mengakomodir kelompok-kelompok marginal ?

• Efficiency: Apakah sumber daya di belanjakan ? Apakah di belanjakan dalam input yang tepat dan program yang tepat atau mekanisme yang tepat ?

– Anggaran Vs Realisasi.

– Mekanisme berbeda dalam belanja, adakah yang lebih efektif ?

– Spending mix; e.g. Perbekalan obat-obatan, jumlah tempat tidur, jumlah dokter.

• Effectiveness: Apakah dana dibelanjakan yang dibelanjakan telah tepat untuk mencapai target pembangunan tertentu ?

(13)

Beberapa metode dalam menilai efektivitas

belanja publik;

(14)

Efficiency analysis : “Basic” benchmarking (I)

0.73 0.94 3.2 3.8 4.3 5.9 3.8 3.3 6.9 13.6 34.6 28.7 10.2 18.2 0 2 4 6 8 10 12 14 16 Indonesia 2004 Indonesia 2006 (budget)

Philippines Thailand Malaysia

% H e a lt h S p e n d in g 0 5 10 15 20 25 30 35 40 In fa n t M o rta li ty R a te

Total he alth e xpe nditure as % GDP

Ge ne ral gove rnme nt he alth e xpe nditure as % total gove rnme nt e xpe nditure Infant Mortality Rate (pe r 1000 live births)

(15)

Efisiensi sektoral; konsep dasar penilaian;

Penilaian dari efisiensi pada umumnya

memerlukan;

– (i) informasi thd biaya inputs dan biaya yang

ditimbulkan;

– (ii) estimasi terhadap output atau benefit; and

– (iii) sebuah perbandingan (standard)

Pertanyaan kunci;

– Apakah output yang sama dapat dicapai dengan

input yang lebih kecil ?

– Atau; output yang lebih besar dengan input yang

sama ?

(16)

Efficiency analysis: Best-practice frontier

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 Input item P ro d u ct i te m A D F C B E

PECAPP

(17)

Sectoral efficiency analysis: basic concepts

Health Expenditure

Public health expenditure Private health expenditure

Real Health Resources

(examples) Hospital beds Physicians/health workers Immunizations Doctors’ consultations In-patient admissions Lengths of stay

Bed occupancy rate

Health Outcomes

Health adjusted life expectancy

Standardized death rate Infant mortality rate Child mortality rate Maternal mortality rate Incidence of tuberculosis Cost effectiveness System efficiency Overall efficiency

PECAPP

(18)

Analisis Efisiensi Alokasi

1. Apakah alokasi anggaran untuk pengeluaran publik telah memadai dan efisien berdasarkan kebutuhan daerah?

 pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, pembangunan

daerah.

18

(19)

2. Apakah alokasi anggaran antar sektor (intra-sectoral budget allocation) telah efisien?

 pendidikan, kesehatan, infrastruktur, administrasi pemerintahan

(20)

3. Apakah alokasi anggaran dalam sektor itu sendiri (inter-sectoral budget allocation) telah efisien?

 biaya gaji, barang dan jasa, modal

 alokasi untuk program, subprogram, kegiatan

(21)

Penganggaran berbasis OUTCOMES

Beberapa pertanyaan utamanya adalah:

1. Apakah intervensi yang dilakukan Pemda telah

mempertimbangkan kebutuhan spesifik dari daerah serta masyarakat yang ada?

2. Apakah ada prinsip Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (Medium Term Expenditure Framework) yang diterapkan dalam perencanaan dan penganggaran di daerah? Secara umum aspek yang dianalisa akan mengacu kepada

input, output dan outcome dari anggaran atau belanja daerah.

21

(22)

Analisis Penerimaan;

Resource yang terbatas.

Desentralisasi fiskal, stabilitas, hutang

negara, bantuan/hibah.

Reformasi pajak, kebijakan penerimaan, sistem

perpajakan, dsb.

(23)

Jenis Analisis Penerimaan;

Besaran relative dari penerimaan;

– Besaran dari % GDP, Perkapita, (Nominal dan Riil) total dari satu daerah.

Struktur dari penerimaan;

– Ketergantungan pemerintah terhadap suatu sumber penerimaan.

 Tax (central & sub national)

 Non-tax (natural resources, earnings from SOEs, grants)

Trend and proyeksi

– Medium Term Fiscal Framework, Berapa dana yang sebenarnya dibutuhkan dalam mencapai objective tertentu ? Adakah sumber pendapatan

laternative ? Bagaiamana budget akan dibelanjakan dimasa mendatang ?

Benchmarking

– Bagaimana kondisi sebuah daerah dibandingkan dengan daerah

lainnya, yang kira-kira memiliki karakteristik yang sama atau di dalam suatu negara.

(24)

Fiscal Laziness…

reformasi pajak; sumber PAD baru

(25)

Karakteristik pajak ; Negara maju dan berkembang

18.3% 22.5% 29.4% 23.2% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35%

Low Middle High Total

$0 - $4999 $5000 - $19999 $20000 +

Tax Revenue as a Percentage of GDP by GDP/Capita Category, 1999-2010

(26)

Belanja publik; beberapa prinsip dasar

Belanja Publik akan kurang efisien jika

melemahkan pengeluaran swasta. e.g.

monopoli, BUMN sektor tertentu.

Pengeluaran publik hendaknya mengintervensi

barang atau jasa yang tidak dihasilkan oleh pasar

secara baik, dan harus yang mendukung

pertumbuhan.

Equity dapat juga dilakukan dengan menargetkan

grup tertentu (marginal) tetapi dengan

mekanisme dan sistem yang baik, dlm kurun

waktu tertentu.

(27)

Penilaian terhadap efisiensi belanja secara

umum akan mencakup;

Review terhadap belanja publik dasar;

• Klasifikasi fungsi;

– Pendidkan, kesehatan, infrastruktur, etc

• Klasifikasi ekonomi;

– Gaji personnel atau non gaji.

– Belanja rutin atau belanja investasi.

• Inputs, programs;

– Pendidkan: Guru, buku pelajaran, etc

– Kesehatan; jumlah perawat, program preventive, etc.

• Pemerintah Pusat atau Pemda atau Kementrian.

• Anggaran dan Realisasi, perkapita

• Porsi belanja swasta, NGO atau donor.

(28)

Siapa yang melakukan belanja; dan ke sektor

apa ?

28 11 23 32 9 4 15 9 4 47 40 9 9 5 2 5 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Education Gov.Apparatus and Superv.

Infrastructure Defense and

Security Health Agriculture

T r illi o n R p . District Province Central

PECAPP

(29)

Data berdasarkan Perda APBD

* Data Konsolidasi non reciprocal account

Dalam Jutaan Rupiah

Proporsi terbesar belanja daerah adalah belanja pegawai, dengan proporsi diatas 40% dan terus meningkat hingga tahun 2011, baru tahun 2012 belanja pegawai mengalami penurunan secara proporsi terhadap belanja total.

Proporsi belanja modal mengalami peningkatan di tahun 2011 dan

2012, dimana belanja modal mempunyai proporsi diatas 20% 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 2007 2008 2009 2010 2011 2012 39.8 40.7 43.5 46.5 46.3 44.0 32.0 29.6 27.6 22.5 22.9 23.2 18.4 19.2 19.2 19.2 21.0 20.7 9.8 10.6 9.8 11.7 9.8 12.2 %

B. Pegawai B. Modal B. Barang&Jasa B. Lainnya

29

Belanja Pegawai; any ideas ?

(30)

Catatan tentang data

• Analisis Belanja Publik adalah data driven

• Data terkadang problematic;

• Beberapa sumber data; yang berbeda dengan berbagai

kekuatan dan kelemahan.

• Data-data ini bisa tidak kompatibel ataupun komparable.

• “What you see is not necessary what you get”

Sehingga;

• Gali lebih dalam dan konsultasi yang intens dengan pakar.

• Pemahaman yang dalam terhadap data dan deskripsi data.

• Konsistensi.

(31)

TERIMA KASIH

(32)

Dokumen Perencanaan Jangka Menengah dan Tahunan Perencanaan Anggaran Tahunan (APBD): (1) Pendapatan (2) Belanja (3) Pembiayaan Prosedur Pengeluaran Uang Proses Akunting Penerimaan dan Belanja Laporan dan Neraca Keuangan Sistem Audit Monitor Pengeluaran

Expenditure Review Alokasi Sumber

Daya

Manajemen Liquiditas

Monitoring & Controlling Post Event Review

Akuntabilitas

Kajian Pengeluaran Publik (PEA)

Diadaptasi dari Sumber : Integrated Financial Management. Michael Parry, International Management Consultants Limited. Training Workshop on Government Budgeting in Developing Countries. THE UNITED NATIONS. December 1997

Siklus

Pengelolaan Keuangan Publik

32

(33)

Inter-sectoral and Intra-sectoral

expenditure allocation

limited public budget resources (because of

the shallow revenue base) in the supply side,

the demand for public goods and services are

high (because of the spreading poverty).

(34)

expenditure allocation

• The need to develop local priorities is important due to the

following reasons :

• prioritization is essential to ensure that the available resources are well used;

• if the Local Government does not prioritize, the allocation of expenditures will be determined in an ad hoc manner by the fragmented priorities of others;

• prioritization is a political process, which needs to be informed by and to interact with the national development strategy at the

broader level, and sound technical inputs and guidance are required for budget decision-making.

(35)

Sectoral efficiency analysis: measuring efficiency

• Basic idea: measuring distance from the best-practice frontier

• Regression analysis

– Corrected ordinary least squares (COLS)

• Evans et al (2000), WHO (2000): Efficiency of national health systems

– Alternative: Greene (2004): Stochastic frontier analysis

• Nonparametric analysis:

– Free disposal hull analysis (FDH)

• Gupta and Verhoeven (2004) (Chapter 11): Efficiency of health and education spending in 85 countries, 1984-95

– Data envelopment analysis (DEA)

• Herrera and Pang (2005): Efficiency of health and education spending in 140 countries, 1996-2002

• Affonso and St. Aubyn (2004): Efficiency of health and education spending in OECD countries

(36)

Tanpa Otsus; Ruang Fiscal Belanja Provinsi sangat

terbatas.

Dengan Otsus, Belanja Pegawai hanya 16%

Tanpa Otsus, Belanja Pegawai hampir 50%

(37)

Tantangan Ruang Fiscal- Kab/Kota;

Belanja Personel, terhitung sebesar 70% tahun 2010.

90% belanja di Sektor Pendidikan Kabupaten / Kota terserap untuk belanja pegawai 70% belanja di sektor Kesehatan, Kab/Kota juga untuk belanja pegawai.

Referensi

Dokumen terkait

If trading volume increases due to the large investors willing to sell stocks, the price tends to decrease.. This represents the increase of stock supply at the constant or

Alasan ketidakpaduan paragraf tersebut adalah.... Kalimat ke-1 tidak berkaitan dengan kalimat ke-2, 3, dan 4. Kalimat ke-2 tidak berkaitan dengan kalimat ke-1, 3, dan 4. Kalimat

Tiga konsep yang sering dijumpai dalam kelayakan ekonomi, yaitu: kriteria yang terlihat dan yang tidak terlihat, dapat atau tidak dapat diukur secara moneter, dan langsung atau

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kirmizi (2011: 400) untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan asuransi menggunakan variabel pertumbuhan asset dan modal

Selama proses pembelajaran, peserta didik t erbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai implementasi rasa syukur kepada Tuhan atas keberadaan bahasa Indonesia

Sistem perkawinan yang berlaku di Desa Nusa Bali tidak jauh berbeda dengan di Bali. Dengan proses sebagai berikut: Sebelum acara meminang dilakukan kedua belah pihak atau yang akan

Dari hasil pembahasan tentang analisis ayat riba dalam Tafsir Al- Azhar karya Buya Hamka di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, setiap pembahasan ayat-ayatnya Buya Hamka membuat

Disini penulis mencoba untuk merancang suatu web site database yang berisi informasi berbagai macam produk yang berkaitan dengan komputer, seperti hardware, software, cd