RENUNGAN KELUARGA ALLAH SENIN, 20 JUNI 2016
MENJADI ANAK-‐ANAK ALLAH
BACAAN HARI INI Yohanes 1 : 1 -‐18
RHEMA HARI INI
Yohanes 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-‐Nya
diberi-‐Nya kuasa supaya menjadi anak-‐anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-‐Nya;
George Muller, lahir di Kroppensstedt, Jerman, pada tanggal 27 September 1805. Semasa mudanya, dia suka mencuri, berbohong dan mabuk-‐mabukan. Seperti Rasul Paulus, Tuhan pun mengubahkan hidupnya. Pertobatannya terjadi saat ia berusia sekitar 20 tahun. Waktu itu ia berkuliah di Universitas Halle. Ia bertobat dengan pertolongan delapan orang teman kampusnya yang awalnya sering ia jadikan sebagai bahan olokan karena dianggap terlalu rohani. Sejak pertobatannya, ia bersungguh-‐sungguh di dalam
mengasihi dan melayani Tuhan hingga ia meninggal dunia pada usia 92 tahun.
Selama hidupnya, ia menjadi misionaris Kristen dan kepala dari sebuah rumah yatim piatu di Bristol Inggris, ia mengasuh 10,024 anak yatim piatu. Tidak hanya dikenal karena menyediakan kebutuhan pendidikan bagi anak-‐anak asuhannya, tetapi juga karena ia telah meninggalkan teladan iman yang bergantung penuh pada pemeliharaan Allah. Lebih dari 3000 anak yatim piatu yang diasuhnya, dimenangkan bagi Kristus melalui pelayanannya oleh penyertaan Roh Kudus.
Ketika kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, maka kita mengalami lahir baru. Bukan kelahiran secara jasmani dari daging, namun kelahiran secara rohani. Kita dilahirkan oleh Allah untuk menjadi anak-‐anak Allah dan kita ini menjadi bagian dari keluarga Allah.
Hidup kita akan diubahkan Tuhan ketika kita lahir baru. Cara kita hidup di dunia akan berbeda dengan cara hidup orang yang belum lahir baru. Hidup kita
seharusnya berdampak bagi orang-‐orang di sekeliling kita, karena ketika kita menerima Yesus, kuasa menjadi anak-‐anak Allah itu kita terima (LEW).
RENUNGAN
Puji Tuhan! Kita yang menerima Yesus, menerima kuasa untuk MENJADI ANAK-‐ANAK ALLAH. Tidakkah ini sesuatu yang luar biasa?
APLIKASI
1. Sudahkah Anda menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi Anda?
2. Perubahan apa yang Anda alami ketika Anda sudah lahir baru?
3. Bagaimana kehidupan Anda setelah lahir baru, sudahkah berdampak bagi orang lain ?
DOA UNTUK HARI INI
Tuhan Yesus, terima kasih untuk anugerah-‐Mu, Engkau telah menjadi Tuhan dan Juru Selamatku. Aku percaya Engkau telah memberiku kuasa untuk menjadi anak-‐ anakMu. Tuntunlah hidupku selalu berjalan dalam kehendak-‐Mu. Dalam nama Tuhan Yesus kami sudah berdoa. Amien
BACAAN ALKITAB SETAHUN Kisah 1-‐3
RENUNGAN KELUARGA ALLAH SELASA, 21 JUNI 2016
KELUARGA ROHANI
BACAAN HARI INI Efesus 2 : 11 -‐22
RHEMA HARI INI
Efesus 2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing
dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-‐ orang kudus dan anggota-‐anggota keluarga Allah,
Seorang bapak tua renta berjalan tertatih-‐tatih di sebuah desa hendak meminta makanan ke orang-‐ orang disana. Banyak yang mengacuhkan bapak ini, mereka tidak mau memberi makanan kepadanya. Bapak ini terus berjalan, sampai akhirnya dia tiba di sebuah gubuk reyot. Dengan sedikit keraguan, dia tetap melangkahkan kaki menghampiri gubuk itu.
Dia sedih melihat keadaan rumah yang seperti itu. Tiba-‐tiba dia dikejutkan oleh suara seorang anak kecil
dari dalam gubuk itu, “Bapak hendak mencari siapa?” Bapak ini menjawab bahwa ia hendak meminta makanan. Anak kecil ini menyuruh bapak ini menunggu sebentar dan benar, dia keluar membawa sepotong kecil ubi. “Hanya ini yang saya miliki Pak,
semoga bisa sedikit membantu bapak”, kata anak itu.
Singkat cerita, anak ini akhirnya diajak pergi oleh Bapak tua ini ke sebuah rumah besar. Ternyata Bapak itu adalah seorang kaya raya yang hendak mencari orang yang tulus membantunya dan dia akan mewariskan semua kekayaan yang dimilikinya. Bapak ini berkata, “Sekarang kamu adalah bagian keluargaku,
semua yang ada di sini akan aku berikan kepadamu mulai sekarang kamu kuangkat menjadi anakku.” Anak
ini sangat berterima kasih kepada Bapak itu dan dia berjanji akan berusaha sebaik-‐baiknya untuk menjadi anak yang membanggakan dan tidak mengecewakan karena sekarang dia adalah anggota keluarga Bapak yang kaya raya ini.
Tuhan Yesus memilih kita berada di antara keluarga kita masing-‐masing. Namun, sesungguhnya keluarga jasmani tidaklah lebih penting daripada keluarga rohani. Keluarga jasmani sifatnya hanya sementara,
suatu saat kita pasti akan berpisah dengan keluarga jasmani kita. Sedangkan keluarga rohani sifatnya lebih kekal, karena kita dipersatukan oleh ikatan Allah, kita tidak bisa dipisahkan dengan keluarga rohani kita.
Oleh karena itu, mari kita lebih mengutamakan keluarga rohani kita daripada keluarga jasmani kita. Doakan keluarga-‐keluarga jasmani kita yang belum mengenal Tuhan, agar mereka mau menerima Yesus dan menjadi lahir baru. Sehingga mereka tidak hanya menjadi keluarga jasmani kita saja, tetapi keluarga rohani juga yang akan selalu bersama-‐sama dengan kita sampai kekekalan nanti (LEW).
RENUNGAN
Di dalam Tuhan, kita bukan hanya memiliki keluarga jasmani saja, tetapi juga KELUARGA ROHANI yaitu Keluarga Allah.
APLIKASI
1. Adakah keluarga jasmani Anda yang belum mengenal Tuhan?
2. Komitmen apa yang akan Anda ambil untuk menyelamatkan mereka supaya bisa menjadi bagian keluarga rohani kita?
3. Sudahkah Anda mengutamakan keluarga rohani dibandingkan dengan keluarga jasmani?
DOA UNTUK HARI INI
Terima kasih untuk keluarga rohani yang sudah Tuhan beri dalam kehidupanku. Sungguh, aku bersyukur menjadi bagian dari keluarga Allah, menjadi anak-‐anak Allah. Terimakasih Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
BACAAN ALKITAB SETAHUN Kisah 4-‐6
RENUNGAN KELUARGA ALLAH RABU, 22 JUNI 2016
KOMITMEN UNTUK HIDUP BARU
BACAAN HARI INI Kisah 2:41-‐47
RHEMA HARI INI
Kisah 2:41 Orang-‐orang yang menerima perkataannya
itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-‐kira tiga ribu jiwa.
Sejak ribuan tahun yang lalu, cincin kawin telah menjadi simbol komitmen antara suami dan istri. Lingkarannya yang tidak berujung menyimbolkan kekekalan. Lubang di tengahnya dipercayai sebagai pintu gerbang untuk menuju kepada hal-‐hal dan berbagai peristiwa, baik yang telah atau belum diketahui. Dengan demikian, pertukaran cincin juga dapat diartikan sebagai deklarasi cinta yang abadi di antara dua pribadi. Juga keputusan untuk memulai kehidupan yang baru bersama, apa pun yang akan terjadi.
Ketika kedua pasangan memasangkan cincin di jari satu sama lain, mereka sedang memeteraikan cinta mereka ke dalam sebuah pernikahan. Untuk mengakui satu sama lain sebagai pasangan hidup di hadapan
banyak orang. Hal ini, tentu saja didasari oleh kasih dan kerelaan hati dari kedua mempelai.
Dalam beberapa sudut, baptisan memiliki artian yang sama seperti cincin kawin. Namun, tentu saja, baptisan juga memiliki makna yang jauh lebih dalam lagi. Ketika kita ditenggelamkan ke dalam air, kita diingatkan akan kasih Allah kepada kita. Bahwa Yesus telah mati di kayu salib dan dibangkitkan kembali dari antara orang mati untuk kebaikan kita. Kita memberi diri dibaptis bukan sebagai syarat keselamatan, tetapi sebagai pernyataan iman kita kepada Tuhan Yesus di hadapan dunia. Sebagai simbol pertobatan dan komitmen untuk memulai lembaran hidup baru sebagai anak Allah. Karena ketika dibaptis, kita dimeteraikan Allah sebagai anak-‐Nya dan menjadi bagian dari keluarga Allah. Yang juga berarti bahwa kita berhak untuk menerima janji-‐Nya.
Tentu hal ini jugalah yang dipahami oleh tiga ribu orang yang memberi diri dibaptis seketika itu juga di hari Pentakosta. Juga oleh sida-‐sida Etiopia yang ditemui Filipus di tengah perjalannya. Ketika mereka menjadi percaya, mereka tidak menunda-‐nunda lagi. Jika sampai saat ini Anda belum dibaptis, hendaknya Anda juga segera membuat keputusan untuk menyatakan komitmen Anda. (MV.L)
RENUNGAN
Baptisan air adalah tanda komitmen kita yang sudah DILAHIRKAN BARU di dalam Tuhan.
APLIKASI
1. Apakah pengertian Anda tentang baptisan?
2. Sudahkah Anda memberi diri untuk dibaptis? Jika sudah, atau jika belum, kenapa?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, kami mengucap syukur karena kasih-‐Mu yang begitu besar terhadap kami. Karena Engkau telah mengangkat kami menjadi anak-‐Mu melalui karya salib Yesus. Kami mau, ya Bapa, mengambil komitmen untuk hidup baru di dalam-‐Mu. Kami tidak akan menunda-‐ nunda atau berlama-‐lama lagi.
Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
BACAAN ALKITAB SETAHUN Kisah 7-‐8
RENUNGAN KELUARGA ALLAH KAMIS, 23 JUNI 2016
FUNGSI KELUARGA ROHANI
BACAAN HARI INI Efesus 5:22-‐33
RHEMA HARI INI
Efesus 5:30 karena kita adalah anggota tubuh-‐Nya.
Alkisah ada seorang anak yang tertidur setelah menikmati makanannya. Sementara ia tertidur, anggota-‐anggota tubuhnya mulai mengadakan rapat. Mereka hendak membicarakan siapa yang baru saja memberikan kontribusi terbesar bagi tubuh si anak. “Tentu saja aku,” ujar perut dengan bangga, “Tanpa aku yang mencerna makanan, nutrisi tidak dapat disalurkan ke seluruh tubuh.” Mulut tidak dapat menerimanya, “Tapi akulah yang mengunyahnya, selain itu, tanpa aku, tubuh tidak dapat merasakan nikmatnya makanan.” Tangan pun membuka suaranya, “Akulah yang berperan untuk menyuapkan makanan kepadamu, mulut.” “Dan aku yang berlari untuk mengejar si abang jualan,” sambar kaki. Mata pun tidak mau kalah, “Ya, tanpa aku, kau tentu tidak dapat melihat ke mana kau berlari.” Untuk beberapa saat lamanya, mereka saling sibuk berdebat. Mendengarkan itu semua, akhirnya telinga berucap,
“Jangan lupa, siapa yang mendengar seruan ‘Bakso! Bakso!’ dari dalam rumah?”
Sama seperti setiap anggota tubuh yang memiliki fungsi yang berbeda, tetapi saling mendukung untuk mencapai suatu tujuan, demikian juga dengan setiap dari kita sebagai anggota tubuh Kristus. Ketika kita diciptakan, Tuhan sudah menentukan kita untuk melakukan tugas yang berbeda-‐beda. Kita tidak dapat menolak keberadaan anggota tubuh lainnya. Fungsi kita tidak akan pernah menjadi lengkap jika kita berdiri sendirian. Kita perlu bekerja sama dengan anggota lainnya untuk melakukan pekerjaan-‐Nya.
Sebagai makhluk sosial, dari sejak lahir, keluarga sangat berperan besar dalam proses pertumbuhan kita, sehingga kita menjadi seorang manusia yang dewasa. Hal ini bukan hanya berlaku secara jasmani, tetapi juga secara rohani. Itu sebabnya kita butuh untuk tinggal dalam keluarga rohani. Tempat di mana kita bisa saling memperhatikan, saling mendoakan, saling menguatkan, saling memberkati, saling menasihati dan saling membangun sebagai anggota-‐ anggota keluarga Allah. Dengan demikian manusia roh kita dapat bertumbuh semakin dewasa. Agar kita pun dapat mengambil bagian dalam pekerjaan Kerajaan Allah serta berbuah lebat dalam kehidupan kerohanian kita. (MV.L)
RENUNGAN
Tuhan tidak pernah menciptakan ‘Kristen
independen.’ Tuhan menciptakan kita sebagai BAGIAN DARI KELUARGA ALLAH.
APLIKASI
1. Menurut Anda, pentingkah untuk memiliki keluarga rohani? Kenapa?
2. Bagaimana hubungan Anda keluarga rohani Anda selama ini?
3. Apa langkah yang dapat Anda ambil untuk mulai saling membangun dengan para anggota keluarga Allah di mana Anda ditempatkan?
DOA UNTUK HARI INI
“Terima kasih Tuhan karena Engkau telah menyadarkan kami tentang betapa pentingnya untuk memiliki keluarga rohani. Biarlah kami semakin bertumbuh di mana pun Engkau menempatkan kami. Mampukan kami untuk dapat saling mendukung satu sama lain dengan anggota-‐anggota keluarga rohani kami yang lainnya. Jadikan kami bagian dari keluarga Allah yang dapat menyenangkan hati-‐Mu, ya, Bapa.
Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
RENUNGAN KELUARGA ALLAH JUMAT, 24 JUNI 2016
HIDUP BERSAMA DALAM KELUARGA ROHANI
BACAAN HARI INI Efesus 4:1-‐16
RHEMA HARI INI
Efesus 4:16 Dari pada-‐Nyalah seluruh tubuh, —yang
rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-‐
tiap anggota—menerima pertumbuhannya dan
membangun dirinya dalam kasih.
Ada sebuah kisah tentang negeri burung, di sana tinggal berbagai macam burung. Ada yang besar hingga yang kecil, jenis suaranya juga bermacam -‐ macam. Sesuai dengan namanya negeri burung disana ada burung penjaga yang bertugas menjaga keselamatan penghuninya. Ada juga burung yang bertugas untuk menghibur dengan bulu yang indah berwarna-‐warni dan kicauannya yang merdu. Sehingga semua penghuninya merasa tenang, senang dan bahagia. Meskipun mereka berbeda jenis, tetapi mereka bersatu saling melindungi dan bertugas sesuai dengan kelebihannya masing -‐ masing. Di negeri burung ini mereka memiliki tujuan yaitu hidup damai.
Dengan didorong rasa saling mengasihi maka negeri burung senantiasa selalu aman dan damai.
Begitu juga dalam kehidupan bergereja, setiap anggota gereja memiliki latar belakang yang berbeda-‐ beda. Setelah lahir baru di dalam Kristus, maka semua anggota gereja lokal adalah satu keluarga rohani. Seperti ilustrasi diatas, setiap anggota mempunyai peran masing-‐masing untuk bisa saling menguatkan, saling memberikan penghiburan, saling mengingatkan dengan kasih, saling membantu untuk terus bertumbuh dalam kedewasaan rohani secara bersama-‐sama. Bagaimana kita bisa bertumbuh dalam keluarga rohani?
Kita bisa bertumbuh bersama dalam keluarga rohani yaitu dengan menghadiri pertemuan-‐pertemuan ibadah secara aktif. Disana kita bersekutu dan berinteraksi dengan anggota lain untuk bisa saling melayani. Dalam gereja lokal pasti ada kelompok-‐ kelompok persekutuan atau kelompok sel. Selain ibadah rutin setiap minggu, hadirilah juga pertemuan kelompok sel. Disana kita akan merasakan bagaimana indahnya berbagi dan bertumbuh bersama dalam sebuah keluarga rohani. Ibarat anggota tubuh kita semua memiliki perannya masing-‐masing dengan saling melayani bersama-‐sama untuk menyelamatkan banyak jiwa bagi Tuhan.
RENUNGAN
Menjadi anggota Keluarga Allah artinya hidup bersama, berfungsi, dan bekerjasama dalam KELUARGA ROHANI kita, yaitu gereja lokal di mana Tuhan menempatkan kita.
APLIKASI
1. Mari bergabunglah dalam kelompok sel sebagai keluarga rohani di gereja lokal dimana Anda ditempatkan?
2. Sejauh mana fungsi Anda dalam kegerakan keluarga rohani di gereja lokal tempat Anda bertumbuh?
DOA UNTUK HARI INI
Terimakasih Tuhan Engkau sudah menempatkan kami dalam lingkungan Keluarga Allah yang luar biasa. Disini kami terus bertumbuh, hidup bersama dan berfungsi untuk saling melayani dan menyelamatkan jiwa. Pimpin kami lebih lagi supaya kami bisa memberikan lebih lagi bagi kemuliaanMu. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin
BACAAN ALKITAB SETAHUN Kisah 11-‐12
1 Tesalonika
RENUNGAN KELUARGA ALLAH SABTU, 25 JUNI 2016
DIPANGGIL UNTUK MELAYANI
BACAAN HARI INI Ibrani 10:19-‐39
RHEMA HARI INI
Ibrani 10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari
pertemuan-‐pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat
Makan malam adalah saat yang paling dinanti-‐nanti oleh Nathaniel. Semua anggota keluarga hadir. Saat makan malam, semua anggota keluarga berbagi cerita tentang aktivitas mereka selama satu hari itu. Tak jarang Nathaniel mendapatkan tips dan saran dari Ayah, Ibu, maupun kakaknya. Makan malam biasanya dipenuhi dengan kehangatan, kasih, dan ucapan syukur kepada Tuhan.
Makan malam keluarga dimulai jam 7 malam. Saat Nathaniel masih berusia 6 tahun, ia pasti sudah duduk manis di meja makan sebelum jam 7 malam. Semakin besar, Nathaniel mulai membantu keluarganya
menyiapkan makan malam. Awalnya Nathaniel hanya membantu menyiapkan sendok makan. Sekarang Ibu bahkan memperbolehkan Nathaniel menata meja makan karena Nathaniel sudah berusia 12 tahun.
Nathaniel dan anggota keluarga lainnya mewakili anggota Keluarga Allah. Makan malam keluarga mewakili ibadah yang diadakan di gereja lokal kita. Keluarga Nathaniel melambangkan gereja lokal, gereja dimana kita ditanam, bertumbuh, dan akhirnya nanti berbuah. Saat seorang anggota keluarga masih kanak-‐kanak, ia sepenuhnya masih dilayani. Tetapi ketika ia beranjak dewasa, ia sepatutnya tidak hanya dilayani (menerima pelayanan), melainkan juga ikut melayani (melakukan pelayanan), sesuai dengan talenta yang Tuhan berikan kepadanya dan tingkat
pertumbuhan rohaninya, untuk kepentingan
penyatuan Tubuh Kristus.
Pertemuan-‐pertemuan ibadah kita semestinya adalah saat yang paling kita tunggu-‐tunggu. Ini adalah saat kita menyembah Tuhan dan mengucap syukur kepadaNya bersama-‐sama dengan anggota keluarga Allah lainnya. Ini adalah saat kita berbagi kasih dengan saudara-‐saudara kita di dalam Kristus. Disinilah kita bisa saling mengingatkan dan menguatkan satu satu sama lain dengan Firman Tuhan. Ingatlah bahwa kita semua diciptakan untuk
melakukan perbuatan-‐perbuatan baik (Efesus 2:10). Marilah kita melayani, seperti yang Tuhan Yesus sudah teladankan semasa hidupNya di bumi ini. Jangan sampai kita kedapatan “tertidur” saat Tuhan Yesus datang untuk kedua kalinya.
RENUNGAN
Sebagai Keluarga Allah, terlibatlah AKTIF DALAM IBADAH yang diadakan di gereja lokal kita.
APLIKASI
1. Sudahkah Anda tergabung dalam kelompok sel? Jika belum, segeralah bergabung karena kelompok sel adalah sarana yang efektif untuk dilayani dan melayani!
2. Pelayanan apa yang Anda ingin lakukan dalam ibadah di gereja? Doakan dan jangan tunda untuk melayani!
DOA UNTUK HARI INI
Tuhan Yesus, terima kasih atas anugerah
keselamatanMU bagi kami. Tuhan, mohon mampukan kami semua untuk meneladani hidupMU. Mampukan kami untuk melayaniMU dan sesama kami dengan hati yang tulus, sesuai dengan kehendakMU. Di dalam Nama Yesus kami berdoa. Amin.
RENUNGAN KELUARGA ALLAH MINGGU 26 JUNI 2016
BERTUMBUH SAMPAI MENJADI DEWASA
BACAAN HARI INI Efesus 1:1-‐16
RHEMA HARI INI
Efesus 4:13 sampai kita semua telah mencapai
kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
Seorang bayi yang baru saja lahir tidak serta-‐merta bertumbuh menjadi dewasa. Bayi itu tentu butuh perlindungan, pengasuhan dan didikan di setiap fase dalam pertumbuhannya. Bahkan nutrisi nya pun disediakan sesuai dengan usianya. Ketika anak itu mulai menginjak usia sekolah, mulailah diberikan ajaran tentang kedisiplinan, peraturan juga tentang tanggungjawab. Semakin dewasa, akan semakin banyak yang bisa dipelajari dan tentunya dari segi makanan serta cara mendidik akan berubah juga. Makanan apa yang dimakan, didikan seperti apa yang diberikan, lingkungan seperti apa tempatnya bertumbuh akan sangat menentukan seperti apa pribadinya kelak.
Prinsip yang sama juga sebenarnya terjadi di dalam keluarga rohani. Seorang yang lahir baru dapat diibaratkan seperti bayi yang baru lahir. Ia sudah pasti membutuhkan tempat yang bisa menjaga, melindungi dan memberinya pengasuhan dalam pertumbuhan rohaninya. Juga butuh orang tua rohani yang memberinya makan, mendokan dan memberi dukungan. Namun tidak hanya sampai pada tahap itu, seorang yang terus bertumbuh rohaninya akan mengalami fase dimana dia akan mulai dimuridkan supaya karakter dan kedewasaan nya mulai bertumbuh. Sampai pada akhirnya orang itu mulai menghasilkan buah-‐buah di dalam hidupnya, mulai dapat juga memuridkan orang lain dan karakternya makin diubah menjadi serupa dengan Kristus.
Untuk mencapai kedewasaan rohani yang maksimal seperti itu, selain dibutuhkan lingkungan yang mendukung, orang tua rohani, juga sangat diperlukan hati yang mau dimuridkan dan dididik. Karena tanpa hal itu, tidak mungkin seseorang akan mencapai kedewasaan rohani. Seorang anak yang taat akan lebih mudah menjadi anak yang berhasil dibandingkan dengan anak yang tidak mau taat dan tidak mau diajar.
Oleh karenanya, sangat penting untuk memiliki semua itu ditambah dengan hati yang mau taat dan
dimuridkan. Mungkin ada kalanya Anda memiliki beda pandangan dengan orang tua rohani Anda. Atau nasihat yang Anda terima tidak seperti yang Anda harapkan. Tetapi disitulah justru ketaatan Anda yang akan semakin membuat Anda dewasa. Hari ini, Tuhan mengingatkan Anda bahwa di dalam keluarga rohanilah Anda bisa terus bertumbuh dan mendapatkan didikan yang membawa Anda terus bertumbuh dewasa. Milikilah hati yang taat dan ikutilah dengan setia setiap program yang ada di dalam Gereja Keluarga Allah dengan meminta pengarahan dari orang tua rohani Anda. Semuanya itu akan menjadi makanan dan faktor penting yang mendukung kerohanian Anda semakin bertumbuh kuat. Bersyukurlah dan jangan berhenti bertumbuh supaya hidup Anda terus berbuah lebat dan nama Tuhan semakin dipermuliakan melalui hidup Anda!
RENUNGAN
Di dalam Keluarga Allah, kita digembalakan, mendapat perlindungan rohani, dan dimuridkan sampai kita mengalami KEDEWASAAN PENUH di dalam Tuhan.
APLIKASI
1. Adakah hal yang masih menghambat Anda untuk bertumbuh?
2. Tuliskan komitmen Anda untuk menghancurkan hambatan itu dan komitmen Anda untuk terus bertumbuh dewasa!
DOA UNTUK HARI INI
Tuhan Yesus, terimakasih karena Engkau menempatkan aku disebuah keluarga rohani, Keluarga Allah dimana aku bisa bertumbuh. Berikan aku kekuatan untuk senantiasa taat dan memiliki hati yang yang diajar dan dimuridkan, supaya hidupku bisa berbuah lebat bagi kemuliaan namaMu. Di dalam nama Tuhan Yesus, Amin!
BACAAN ALKITAB SETAHUN Yakobus
Dapatkan bahan sharing, ebook, renungan harian, dan kotbah-‐kotbah Pdt. Obaja Tanto Setiawan di
www.gbika.org
