PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN
BOOKLET
UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA
PINJAMAN BERGULIR
1. Pengertian | 1 2. Pengelola Pinjaman Bergulir | 2 3. Penerima Manfaat Pinjaman Bergulir | 2 4. Ketentuan Umum Pinjaman Bergulir | 2 5. Tahapan Pemberian Pinjaman | 3 6. Proses Pelayanan Pinjaman Bergulir | 6
7. Bagaimana UPK mengelola Pinjaman Bergulir agar kinerjanya dan kewenangannya | 8 8. Indikator Pengukuran Kinerja Pinjaman bergulir | 9 9. Manfaat kinerja Pinjaman Bergulir yang baik | 11 10. Penanganan Pinjaman Bermasalah | 12 Daftar Isi i
PINJAMAN BERGULIR
PNPM Mandiri ( Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat) Mandiri berkomitmen untuk
menanggulangi kemiskinan yang ada dengan
pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan
infrastruktur, sosial dan ekonomi (tridaya).
Guna mendorong masyarakat dalam membangun modal sosial di tiga kegiatan tersebut PNPM Mandiri memberikan bantuan dana ke masyarakat yang dikenal dengan dana BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) yang disalurkan melalui LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat). Sebagian dana BLM tersebut dapat dipergunakan sebagai modal pemberian pinjaman kepada masyarakat miskin yang dikenal dengan nama Pinjaman Bergulir.
Dana BLM merupakan aset masyarakat yang harus dikelola secara transparan dan bertanggung jawab, sehingga kedepan diharapkan dana BLM akan menjadi dana abadi bagi masyarakat kelurahan/desa dalam penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan. Untuk memeperjelas pemahaman tentang Pinjaman Bergulir, berikut disajikan sekelumit informasi tentang kegiatan Pinjaman Bergulir yang dilayani di UPK (Unit Pengelola Keuangan) LKM. Pinjaman Bergulir adalah Pinjaman berasal dari modal stimulan Dana BLM yang disalurkan oleh UPK kepada masyarakat miskin di kelurahan/desa sebagai salah satu program yang disediakan oleh PNPM Mandiri untuk
1.
meningkatkan kesejahteraan mereka.
Program Pinjaman Bergulir merupakan salah satu pilihan masyarakat dari berbagai alternatif kegiatan untuk penanggulangan kemiskinan.
Pinjaman Bergulir dikelola oleh UPK – LKM yang telah memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditentukan dalam siklus pembentukan LKM / UPK.
Penerima manfaat Pinjaman Bergulir ini pada dasarnya adalah seluruh warga miskin yang tercantum dalam PJM LKM (Program Jangka Menengah LKM) yang diidentifikasi melalui PS (Pemetaan Swadaya).
Pinjaman Bergulir harus dimanfaatkan untuk kepentingan produktif yang dpaat meningkatkan pendapatan dan atau kesejahteraan mereka.
Untuk dapat memperoleh Pinjaman Bergulir, perlu diketahui terlebih dahulu ketentuan umum Pinjaman Bergulir yaitu :
a. Peminjam adalah mereka yang tergabung
dalam KSM (Kelompok Swadaya
Masyarakat) yang terdiri dari 5 orang atau lebih. b. KSM calon peminjam disyaratkan memiliki anggota minimum 30 % wanita dan minimum 30 % anggotanya adalah warga masyarakat yang miskin yang ada dalam daftar PS. c. Para anggota KSM tersebut telah memiliki usaha atau memulai usaha baru.
d. Para anggota KSM tersebut bersedia
2. Pengelolaan Pinjaman Bergulir 3. Penerima Manfaat Pinjaman Bergulir 4. Ketentuan Umum Pinjaman Bergulir
menanggung renteng (menanggung
besama sama) terhadap pembayaran anggota lain yang menunggak.
e. Para anggota KSM tersebut telah memiliki
simpanan, baik dititipkan di UPK atau di Lembaga Keuangan Resmi (Bank, Koperasi dll) di lokasi tersebut.
f. Besar Pinjaman awal Rp. 500.000,- per
anggota, dan pinjaman berikutnya maksimal Rp. 2.000.000,- per anggota tergantung kelancaran pembayaran dan keadaan keuangan UPK serta perkembangan usaha anggota KSM.
g. Jasa Pinjaman ditentukan oleh LKM sebesar
1,5 % - 3 % per bulan dihitung dari pokok mula-mula.
h. Jangka waktu pinjaman maksimal 1 tahun.
i. Pembayaran angsuran maksimal dilakukan
bulanan.(harian, mingguan, 2 mingguan dan atau bulanan).
j. Apabila pinjaman telah mencapai Rp.
2.000.000,- berturut-turut maksimal
selama 4(empat) kali pinjaman, bila masih memerlukan pinjaman dengan jumlah yang lebih tinggi difasilitasi lewat program
chaneling.
Tahapan dalam proses pemberian pinjaman di UPK,terdiri dari :
a. Tahap Permohonan Pinjaman
Pada tahap ini Ketua KSM mengajukan
permohonan pinjaman ke UPK dengan
5.
Tahapan Pemberian Pinjaman
menggunakan formulir permohonan
Pinjaman (form PB-02) yang dilampiri dengan:
• Berita acara pembentukan KSM
• Aturan Main
• Formuli pengajuan pinjaman (form
PB.01) masing-masing anggota
KSM calon peminjam yang telah ditandatangani suami/istri
• Surat Kuasa pencairan tabungan
anggota KSM (form PB.05)
b. Tahap Pemeriksaan Permohonan Pinjaman
Tahap ini dilakukan oleh petugas UPK,
bertujuan untuk memeriksa kelayakan calon peminjam (KSM dan anggota KSM), baik secara administratif maupun kunjungan ketempat usaha calon peminjam (anggota KSM) agar pinjaman yang diberikan tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Tahap Putusan Pinjaman
Pejabat pemutus adalah Manajer UPK,
dalam memberikan putusan persetujuan/ ditolak permohonan pinjaman tersebut didasarkan pada rekomendasi petugas dan Pengawas atas hasil pemeriksaan administratif dan lapangan.
d. Tahap Pencairan Pinjaman
Pencairan pinjaman didasarkan putusan
dipenuhi pada saat pencairan adalah :
• Dokumen Surat Perjanjian Pinjaman
Bergulir (form PB.03) yang diisi lengkap dan ditandatangani pengurus dan anggota KSM peminjam.
• Bukti Kas Keluar (Model 1B) yang
ditandatangani pengurus UPK.
• Kartu PinjamanKSM (model UPK-04A
dan 04B).
e. Tahap Pembayaran Kembali
Pada prinsipnya pinjaman harus dibayar
kembali sesuai kesepakatan saat perjanjian pinjaman ditanda tangani.
• Ketua KSM menampung setoran
(pokok, jasa, dan tabungan) dari
masing-masing anggota KSM
peminjam untuk disetorkan ke UPK.
• Ketua KSM wajib mengingatkan
anggotanya atas kewajiban
angsuran, dan apabila terdapat tunggakan maka ketua dan anggota KSM peminjam wajib menanggung bersama (tanggung renteng). • Bukti setoran menggunakan formulir model 1A. f. Tahap Pembinaan Tahap ini bertujuan agar pinjaman bergulir yang telah disalurkan kepada KSM (anggota KSM) bermanfaat dan dikelola dengan baik dan pinjaman tersebut dikembalikan sesuai yang diperjanjikan sehingga
dana terseut dapat digulirkan kembali kepada masyarakat yang belum terlayani sebelumnya. Disaming itu agar UPK tetap tumbuh secara berkelanjutan (sustain). Alur/proses pelayanan Pinjaman Bergulir sejak permohonan s/d pencairan/realisasi sebagai beriku :
(1) Anggota KSM menyerahkan ke Pengurus
KSM formpermohonan pinjaman (PB.01) yang telah ditandatangani suami/istri.
(2) Pengurus pinjaman mengisi dan
menandatangani form PB.02 (pengajuan pinjaman) dan menyerahkan form tersebut beserta lampirannya ke petugas UPK.
(3) Petugas UPK meneliti Form PB.02
beserta lampirannya, mencatat pada register permohonan pinjaman kemudian menyerahkan ke Manajer UPK untuk diteliti.
(4) Manajer UPK meneliti kelengkapan barkas
pengajuan pinjaman dan memberikan disposisi untuk diperksa ke lapangan oleh petugas UPK.
(5) Petugas UPK melakukan pemeriksaan ke
tempat tinggal dan usaha KSM/anggota untuk mempeoleh gambaran layak tidaknya diberikan pinjaman.
(6) Petugas UPK menganalisis dan memberikan
rekomendasi atas hasil pemeriksaan lapangan.
(7) Manajer UPK berdasarkan hasil
pemeriksaan, analisis dan rekomendasi petugas UPK memutus, menyetujui atau
6.
Proses Pelayanan Pinjaman
menolak pengajuan pinjaman KSM:
(7a) Ya, Apabila putusan disetujui barkas
diserahkan ke petugas UPK untuk dibuatkan kelengkapan persiapan pencairan (realisasi).
(7b) Tidak/tolak apabila putusan tolak barkas permohonan dikembalilkan ke KSM ((7b).
(8) Petugas UPK mempersiapkan Surat Perjanjian Pinjaman (PB.03), Kartu Pinjaman(), Bukti Kas keluar termasuk pernyataan tanggung renteng dan surat kuasa (apabila rekening tanggung renteng tidak disimpan di UPK), dan menandatangankan surat-surat/form tersebut ke pengurus KSM dan anggota .
(9) Petugas UPK menyerahkan barkas
pinjaman yang telah ditandatangani KSM untuk diteliti dan ditandatangani Manajer UPK.
(10) Manajer UPK setelah meneliti dan
menandatangani barkas pinjaman
menyerahkan barkas tersebut ke Petugas UPK sedangkan kuitansi (bukti kas keluar) diserahkan ke Kasir.
(11) Kasir menyerahkan uang ke pengurus KSM menandatangani bukti kas keluar (rangkap 3) dimana uang bersama tindasan 1 diserahkan ke pengurus KSM dan asli disimpan sebagai bukti transaksi.
(12) Kasir menyerahkan bukti uang keluar
lembar ke 3 untuk disimpan dalam barkas pinjaman.
Tabel.1 Flow chart Pelayanan Pinjaman Bergulir.
Agar UPK bisa mengelola Pinjaman Bergulirnya berkinerja baik, maka perlu melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. UPK wajib mengelola pembukuannya
secara baik dan tertib.
b. Petugas UPK wajib mematuhi semua
persyaratan pinjaman, prosedur dan tahapan pemberian pinjaman, serta melakukan pemeriksaan (analisa) pinjaman dengan benar dan Manajer UPK harus mengawasi dengan cermat sesuai tugas dan kewenangannya. 7. Bagaimana UPK Mengelola Pinjaman Bergulir Agar Kinerjanya Baik?
c. Petugas UPK harus melakukan kunjungan
dan membina hubungan (silaturahmi) yang baik dengan KSM dan anggotanya secara terus menerus (berkelanjutan), agar bisa diketahui permasalahan yang terjadi di anggota KSM secara dini dan dicarikan solusinya.
d. Petugas UPK harus memelihara hubungan
dan kerjasama dengan relawan, tokoh masyarakat, ulama dan aparat kelurahan/ desa. Diharapkan dengan jalinan komunikasi yang baik akan memudahkan bantuan mereka dalam mengingatkan KSM dan anggotanya terhadap kewajiban membayar pinjamannya serta membantu penagihan terhadap mereka yang menunggak.
Indikator utama untuk mengukur kinerja Pinjaman Bergulir antara lain penunggak, tunggakan, tingkat pembayaran kembali, rasio pendapatan dibanding biaya, rasio investasi, jumlah masyarakat miskin dan jumlah wanita yang memperoleh pinjaman. Penjelasan lebih rinci adalah sebagai berikut:
a. Penunggak (Loan at Risk) rendah,
Rasio ini menunjukkan parbandingan
antara jumlah penunggak > 3 bulan/kali angsuran dengan jumlah peminjam aktif yang ada di UPK, semakin rendah nilai rasionya semakin baik kinerja UPK .Kriteria memuaskan apabila LAR <10%.
b. Tunggakan (Portfolio at Risk / PAR) rendah,
Rasio ini menunjukkan perbandingan
antara jumlah pinjaman yang mengadung 8. Indikator Pengukuran Kinerja Pinjaman Bergulir
0
tunggakan > 3 bulan/kali angsuran dengan saldo seluruh pinjaman yang ada di UPK. Semakin rendah nilainya rasionya, semakin baik kinerja UPK. Kriteria memuaskan apabila PAR <10%
c. Rasio Pendapatan dibanding biaya
– dikenal dengan istilah Cost Coverage (CCr),
Rasio ini menunjukkan perbandingan
antara pendapatan (tunai) yang
diperoleh UPK dibandingkan dengan biaya (tunai) yanag dikeluarkan. Apabila rasio menunjukkan dibawah 100 % berarti pendapatan yang diperoleh UPK tidak dapat menutup biaya yang dikeluarkan (rugi) dan pada akhirnya akan mengurangi modal awal BLM. Kriteria memuaskan apabila CCr > 125%.
d. Rasio Investasi (Return on Investment/ ROI) tinggi,
ROI adalah perbandingan antara laba yang
diperoleh UPK dengan dana BLM yang digunakan untuk dana Pinjaman Berguilir. Semakin tinggi ROI, menunjukkan bahwa UPK telah berhasil menghimpun laba yang semakin besar, dan dapat digunakan untuk pemupukan atas modal awal BLM. Kriteria memuaskan apabila ROI >10.
e. Jumlah masyarakat miskin,
Mengingat program PNPM Mandiri ini
(termasuk kegiatan Pinjaman Bergulirnya) adalah ditujukan untuk menanggulangi kemiskinan, maka semakin banyak
masyarakat miskin yang bisa memperoleh pinjaman melalui Pinjaman Bergulir ini – dan semuanya berkinerja baik / lancar – berarti kinerja Pinjaman Bergulir semakin baik. Idealnya pemanfaat kegiatan pinjaman bergulir 100% masyarakat miskin yang terdaptar dalam PS2.
f. Jumlah penduduk wanita yang memperoleh
pinjaman semakin banyak,
Salah satu tujuan program PNPM Mandiri
adalah tidak membedakan gender dalam partisipasi masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut maka dalam Progra Pinjaman Bergulir ini jumlah wanita yang memperoleh
pinjaman juga menjadi indikator
keberhasilan. Semakin banyak peminjam wanita yang memperoleh pinjaman, berarti semakin baik kinerja UPK. Partisifasi perempuan dikatakan baik/memuaskan apabila minimal mencapa 30% dari jumlah peminjam aktif.
Pinjaman Bergulir yang berkinerja baik, akan membawa manfaat bagi :
a. KSM dan anggotanya, mereka akan
mendapat akses pinjaman berikutnya.
b. Masyarakat miskin di wilayah UPK, mereka
akan terbantu kesejahteraannya.
c. UPK, akan sustain (berkelanjutan)
kegiatannya karena akan terjadi pemupukan modal.
d. Petugas UPK, akan meningkat
kesejahteraannya, karena dengan kinerja
9.
Manfaat Kinerja Pinjaman yang Baik
baik, pendapatan UPK meningkat sehingga insentif yang diterima petugas akan lebih baik, serta dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan.
e. BKM, bisa merealisir pemberdayaan
masyarakat miskin yang diprogramkan dalam PJM Pronangkisnya.
f. Pemerintah, baik tingkat kelurahan/desa
dan diatasnya, akan merasakan manfaat bahwa masyarakat miskin di wilayahnya - yang kemudian akan terakumulasi ketingkat diatasnya - telah berhasil ditanggulangi dan diberdayakan sampai ke tingkat mandiri. Pinjaman bermasalah adalah pinjaman yang tidak dapat dikembalikan oleh peminjam (KSM dan anggota KSM peminjam), yang disepakati saat ditandatanganinya perjanjian pinjaman. Untuk menyelesaikan pinjaman bermasalah, UPK dapat melakukan tindakan melalui 2(dua) pendekatan, yaitu:
a. Menagih Tunggakan, Melakukan kunjungan
penagihan kepada peminjam yang menunggak.
b. Menyelamatkan Pinjaman,
Apabila terdapat pinjaman bermasalah perlu
diselamatkan karena masih mempunyai
kemampuan dan kemauan untuk membayar,
dapat diselamatkan dengan :
• Rescheduling (penjadualan ulang).
• Reconditioning ((pengaturan kembali
besar pinjaman tanpa merubah jangka waktu).
• Restructuring (pengaturan kembali
besar dan jangka waktu pinjaman).
10.
Penanganan Pinjaman Bermasalah