• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Aspek Pengetahuan, mahasiswa dapat:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. Aspek Pengetahuan, mahasiswa dapat:"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) A. Identitas Mata Kuliahs

1. Nama Mata Kuliah : Ulumul Hadits II 2. Kode Mata Kuliah : 1724104

3. Jumlah SKS : 2 (Dua)

4. Fakultas : Syari’ah

5. Program Studi : Ilmu al-Qur’an dan Tafsir

6. Semester : III

7. Nama Dosen : Izzatu Tazkiyah Lc. MA.

8. No. HP : 0858 5347 8967

9. Alamat Email : mudaberkarya21@gmail.com B. Deskripsi Mata Kuliah

Mata Kuliah Ulumul Hadits II merupakan mata kuliah tentang ilmu hadits yang berupaya memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa untuk menjawab persoalan terkait dengan metodologi untuk membuktikan otentisitas hadits Nabi SAW. Dengan melalui pengkajian terhadap kitab-kitab hadits sekunder, teori I’tibar al-sanad yang digunakan untuk mengetahui keadaan sanad hadits seluruhnya ada atau tidaknya pendukung berupa periwayat mutabi’ atau syahid. Tidak sebatas itu, metode pemahaman hadits di era klasik dan modern juga penting dibahas untuk melacak sejauhmana pergeseran yang terjadi di kedua masa tersebut. Sementara untuk mampu merespon perkembangan permasalahan kontemporer yang terkait dengan hadits, maka mahasiswa diberikan pengetahuan berupa teori-teori living hadits dan praktiknya dalam masyarakat.

C. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

1. Aspek Sikap dan Tata Nilai, mahasiswa dapat:

 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religious

 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,dan etika.

 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila.

 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa

 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain.

2. Aspek Pengetahuan, mahasiswa dapat:

 Mampu menjelaskan ilmu-ilmu dan konsep-konsep dasar dalam bidang hadits.

 Mampu menguasai materi atau objek ulumul hadits dan dapat mengaksesnya secara cepat, akurat dan komprehensif

 Menguasai metodologi dan teori dalam penelitian hadits.  Mempunyai kemampuan memahami teks bahasa Arab.

 Mampu menguasai teori-teori sosial dan mengaplikasinnya dalam konteks studi hadits.  mengetahui dan memahami proses perkembangan historis kebudayaan umat Islam, serta

(2)

3. Aspek Keterampilan, mahasiswa dapat:

 Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya (hadits) dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.

 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya (hadits).

 Mampu melakukan pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang hadits.

 Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri.

D. Metode/Strategi Pembelajaran 1. Brainstorming 2. Interactive Lecturing 3. Classroom Discussiom 4. Praktik E. Penilaian 1. Kuis : 10 %

2. Tugas Terstruktur dan Mandiri : 15 %

3. Praktikum : 20 %

4. UTS (Ujian Tengah Semester) : 25 % 5. UAS (Ujian Akhir Semester) : 30 % F. Sumber/Buku Rujukan Perkuliahan

Abdurrahman dan Elan Sumarna. Metode Kritik Hadits, Bandung: Rosdakarya, 2011.

Abu Zahrah, Muhammad al-Hadits wa al-Muhadditsun: Inayah al-Ummah al-Islamiyyah bi as-Sunnah an-Nabawiyyah, Beirut, Dar al-Kitab al-Arabi, 2004.

Al-Inani, Abdul Alim. Muqaddimah al-Musnad al Mustakhraj ala Shahih Muslim, Beirut, Dar Kutub Ilmiyyah, t.th

Amin, Kamaruddin, Menguji Kembali Keakuratan Metode Kritik Hadis, Jakarta: Mizan, 2009.

Al-Ashbahani, Nu’aim Ahmad bin Abdullah bin Ahmad bin Ishaq. Musnad Mustakhraj ‘ala Shahih Imam Muslim, Beirut : Darul Al Maktab al-ilmiyah, 2002.

Azami., M. M., Hadis Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya. Terj. Ali Mustafa Ya'qub. Jakarta : Pustaka Firdaus, 1994.

Brown, Daniel. Menyoal Relevansi Sunnah dalam Islam Modern, Bandung: Mizan, 2000. Ismail, M. Syuhudi.Metodologi Penelitian Hadis Nabi. Jakarta: Bulan Bintang, 1992.

Khaeruman, Badri. Otentisitas Hadis: Studi Kritis atas Kajian Hadis Kontemporer, Bandunng: Rosdakarya, 2004.

(3)

Al-Mazzi, Abu al-Hajjaj Yusuf. Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal. Beirut: Dar al-Fikr, 1994.

Al-Munawwar, Said Agil dan Abdul Mustaqim. Asbabul Wurud: Studi Kritis Hadis Nabi Pendekatan Sosio-Historis-Kontekstual, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Al-Naisaburi, Imam Hafidz Abi Abdillah Al-Hakim. Al-Mustadrak ‘ala shahihain, Kairo: Darul Haramain li Ath-thba’ah wa At-tauzi’, 1997.

Najwa, Nurun. al-Mustadrak ‘Ala Shahihaini al-Hakim, dalam M. Fatih Suryadilaga (ed), Studi Kitab Hadits, Yogyakarta: Teras, 2003.

Al-Qadir, Ibn 'Abd al-Hadi, Thuruq Takhrij Hadith Rasul Allah. Kairo: Dar al-I'tisham, t.th.

Al-Qardhawi, Yusuf. al-Madkhal li Dirasah al-Sunnah al-Nabawiyyah, penj. Agus Suyadi Raharusan dan Dede Rodin, Pengantar Studi Hadis, Bandung: Pustaka Setia, 2007.

---, Yusuf. Kaifa Nata’amal ma’a Sunnah Nabawiyyah Ma’alim wa Dawabith, Kairo: Dar al-Syuruq, 2008.

Qudsy, Saifuddin Zuhri dan Ali Imron, Model-model Penelitian Hadis Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.

Al-Salafi, Muhammad Luqman. Ihtimam al-Muhaddithin bi Naqd al-Hadith Sanadan wa Matnan. Ttp.: Riyadh, 1987.

Al-Shalah, Ibn. 'U1um al-Hadith. Beirut: al-Maktab a1-'Ilmiyyah, 1981.

Syamsudin, Sahiron dkk. Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: UIN SUKA - Teras, 2007.

Sumbulah, Umi. Kajian Kritis Ilmu Hadis, Malang: UIN-Maliki Press, 2010.

---. Kritik Hadis: Pendekatan Historis Metodologis, Malang: UIN-Maliki Press, 2008. Suryadi dan Muhammad Alfatih Suryadilaga, Metodologi Penelitian Hadis, Yogyakarta: Teras, 2009. Suryadilaga, Alfatih. Aplikasi Penelitian Hadis dari Teks ke Konteks. Yogyakarta: Teras, 2009. Al-Suyuthi, Jalaludin Tadrib al-Rawi, Kairo: Dar al-Fajr, 1999.

Ath-Thahhan, Mahmud, Taisir Mushthalah al-Hadist, Beirut: Dar al-Fikr:, t.th. Yaqub, Ali Mustafa. Kritik Hadis. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996.

Malang, 20 Agustus 2018. Dosen Pengampu,

(4)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Mata Kuliah : Ulumul Hadits

SKS : 2

Kode Mata Kuliah : 1724104

Fakultas : Syari’ah

Program Studi : Ilmu al-Qur’an dan Tafsir

Semester : III

Dosen Pengampu : Izzatu Tazkiyah Lc. MA.

Minggu

ke- Kemampuan yang diharapkan pada setiap Pertemuan

Bahan Kajian Metode

Pembelajaran Belajar Waktu (menit)

Pengalaman Belajar Mahasiswa (Deskripsi

Tugas)

Kriteria Indikator dan

Bobot Penilaian Daftar referensi yang digunakan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Mahasiswa mampu memahami

pengertian,, objek materi, visi dan misi ulumul hadits II.

Kontrak perkuliahan Pengantar Ulumul hadits II Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 1X Pertemuan (100 menit) 1. Membuat kesepakatan (kontrak belajar), mekanisme perkuliahan dan membagi tugas sesuai kelompok masing-masing.

2. Mendiskusikan objek kajian ulumul hadits II. 3. Mengkaji lebih jauh

konsep kritik hadits; definisi, urgensi, sebab dan sejaranh muncul dan perkembangannya. 4. Memberikan contoh penerapan. Mampu menyebutkan periodisasi; AT (Classroom Assessment Technique) : Muddiest point Tugas Alternatif : Concept Mapping

Sikap dinilai dari proses diskusi yang berlangsung secara

individual.

Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)

RPS

(5)

al-membedakan kriteria keshahihan hadits dari segi sanad dan matannya. keshahihan hadits Brainstorming Interactive Lecturing Pertemuan

(100 menit) menjelaskan: 1. Urgensi penelitian hadits

2. Kriteria hadits shahih menurut kesarjanaan Muslim 3. Indikasi mayor dan

minor sanad hadits yang shahih

4. Indikasi mayor dan minor matn hadits yang shahih

1.

diskusi yang berlangsung secara individual.

Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)

Tugas resume

Hadits wa al-Muhadditsun: Inayah al-Ummah al-Islamiyyah bi as-Sunnah an-Nabawiyyah, Beirut,

Dar al-Kitab al-Arabi, 2004. Amin, Kamaruddin, Menguji

Kembali Keakuratan Metode Kritik Hadis, Jakarta: Mizan, 2009.

Sumbulah, Umi. Kajian Kritis

Ilmu Hadis, Malang:

UIN-Maliki Press, 2010.

Al-Salafi, Muhammad Luqman.

Ihtimam al-Muhaddithin bi Naqd al-Hadith Sanadan wa Matnan.

Ttp.: Riyadh, 1987. Abdurrahman dan Elan Sumarna. Metode Kritik Hadits, Bandung: Rosdakarya, 2011. 3. Mahasiswa dapat

memahami secara mendalam kitab Mustadrak karya al-Hakim al-Naisabury, kitab sekunder yang menjadi rujukan dalam penelitian hadits. Kitab-kitab sekunder; al-Mustadrak ala al-Shahihain karya al-Hakim al-Naisabury Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 1X

Pertemuan Mahasiswa mampu menjelaskan:

1. Definisi al-mustadrak 2. Sketsa biografi

al-Hakim al-Naisabury 3. Latarbelakang penyusunan dan metode penghimpunan kitab al-Mustadrak.

Sikap dinilai dari proses diskusi yang berlangsung secara komunal ataupun individual.

Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)

Al-Naisaburi, Imam Hafidz Abi Abdillah Hakim.

Al-Mustadrak ‘ala shahihain, Kairo:

Darul Haramain li Ath-thba’ah wa At-tauzi’, 1997.

Najwa, Nurun. al-Mustadrak

‘Ala Shahihaini al-Hakim, dalam

M. Fatih Suryadilaga (ed), Studi

Kitab Hadits, Yogyakarta: Teras,

(6)

4. Sistematika kitab al-Mustadrak

5. Kritik dan komentar ulama terhadap imam al-Hakim.

Ath-Thahhan, Mahmud, Taisir

Mushthalah al-Hadist, Beirut:

Dar al-Fikr:, t.th.

4. Mahasiswa dapat menguasai lebih jauh kitab al-Mustakhraj, salah satu kitab sekunder yang juga digunakan dalam meneliti hadits. Al-Musnad al-Mustakhraj ‘ala Shahih al-Imam Muslim karya Abu Nu’aim al-Ashbahani Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 1X

Pertemuan Mahasiswa mampu menjelaskan: 1. Definisi al-mustakhraj 2. Sketsa biografis

Abu Nua’im al-Ashbahani

3. Karakteristik kitab Musnad al-Mustakhraj.

4. Sistematika kitab Musnad al-Mustakhraj 5. Kritik dan komentar ulama terhadap Abu Nu’aim.

Sikap dinilai dari proses diskusi yang berlangsung secara komunal ataupun individual.

Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)

Mind mapping

Nu’aim Ahmad bin Abdullah bin Ahmad bin Ishaq al Ashbahani. Musnad Mustakhraj

‘ala Shahih Imam Muslim, Beirut

: Darul Al Maktab al-ilmiyah, 2002.

Abdul Alim al-Inani,

Muqaddimah al-Musnad al Mustakhraj ala Shahih Muslim,

Beirut, Dar Kutub Ilmiyyah, t.th

Muhammad Abu Zahrah,

al-Hadits wa al-Muhadditsun: Inayah al-Ummah al-Islamiyyah bi as-Sunnah an-Nabawiyyah, Beirut,

Dar al-Kitab al-Arabi, 2004. Jalaludin Suyuthi, Tadrib

al-Rawi fi Syarah Taqrib al-Nawawi. Madinah: Maktabah

al-Ilmiyah.1972 5. Mahasiswa dapat

mendalami lebih lanjut kitab al-Mu’jam

Al-Mu’jam al-Kabir karya imam al-Start by Question Brainstorming 1X Pertemuan (100 menit) Mahasiswa mampu menjelaskan: 1. Definisi al-mu’jam

Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)

Imam Thabrani, Mu’jam

al-Kabir (pen.) Hamdi Abdul

Majid Salafi, Beirut: Dar al-Fikr, 2002.

(7)

buah karya imam

al-Thabrani. Thabrani Interactive

Lecturing

2. Sketsa biografis al-Thabrani 3. Karakteristik kitab al-Mu’jam al-Kabir 4. Sistematika penyusunan kitab al-Mu’jam al-Kabir. 5. Komentar ulama terhadap imam al-Thabrani.

Tugas resume

Al-‘Itr, Nuruddin. Manhaj

al-naqd fî Ulûm al-Hadis,

Damaskus: Dâr al-Fikr, 1992. Khaeruman, Badri, Ulum

al-Hadis, Bandung: Pustaka Setia,

2014.

Al-Tahân , Muhammad,Uṣul

al-Takhrîj wa Dirâsah al-asânîdh,

Riyâḍ: al-Ma’rif, 1996. 6. Mahasiswa mampu

memahami secara mendalam kitab al-Zawaid berikut biografi penulisnya, latar belakang keilmuannya dan penilaian ulama lain terhadap karyanya. Al-Zawaid karya imam al-Bushairy Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 1X Pertemuan (100 menit) Mahasiswa mampu menjelaskan: 1. Definisi al-zawaid 2. Sketsa biografis

al-Busyairi

3. Karakteristik kitab Misbah al-Zujajah fi Zawaid ibn Majah. 4. Sistematika kitab 5. Komentar ulama terhadap imam al-Bushairy.

Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi berupa tanya-jawab. (Total 100%) SDA 7 Mahasiswa mampu menguasai dan membedakan secara mendalam antara mustadrak,

al-mustakhraj, al-mu’jam, al-zawaid dan al-sunan.

Al-Sunan al-Kubra karya imam al-Baihaqi Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 1X Pertemuan (100 menit) Mahasiswa mampu menjelaskan: 1. Definisi al-sunan 2. Sketsa biografis

al-Baihaqi.

3. Karakteristik kitab al-Sunan al-Kubra

Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi berupa tanya-jawab. (Total 100%)

Mind Mapping

Danarta, Agung dkk, Studi

Kitab Hadis Sekunder.

Yogyakarta: Teras. 2009. Ash-Shiddiqi , Teungku Hasby, Sejarah dan Pengantar

(8)

4. Sistematika penyusunan kitab al-Sunan al-Kubra 5. Kritik dan

komentar ulama terhadap imam al-Baihaqi.

Rizki Putra. 2011.

Al-Baihaqi, Abu bakr Ahmad ibn Husain. Sunan al-Shagir. Beirut: Dar al-Fikr. 1993.

Al-Hasan, Abdullah Umar.

Tarjamah al-Imam al-Baihaqi,

dalam Abu Bakr Ahmad ibn al-Husain al-Baihaqi. Beirut: Dar al-Fikr, 1993.

8. Middle Test - - - - - -

9-10 Mahasiswa dapat membuat gambar skema sanad dan menganalisisnya dari sisi kuantitas

periwayatnya.

I’tibar al-Sanad Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 2X Pertemuan (200 menit) Mahasiswa mampu menjelaskan:

1. Definisi I’tibar secara etimologi dan terminologi

2. Urgensi melakukan I’tibar al-sanad. 3. Kriteria yang harus

dipenuhi dalam meriwayat kan hadits. 4. Lambang-lambang atau lafadz-lafadz yang digunakan dalam meriwayatkan hadits; sima’, al-Qira’ah ‘ala al-syaikh, ijazah,

al-Sikap dinilai dari proses diskusi yang berlangsung secara komunal ataupun individual.

Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)

CD-ROM,Mausu’ah Hadits

al-Syarif al-Kutub al-Tis’ah, 1997.

Ismail, M. Syuhudi. Metodologi

Penelitian Hadits Nabi, Jakarta;

Bulan Bintang, 1992. Ismail, M. Syuhudi. Kaedah

Keshahihan Sanad Hadits, Jakarta:

Bulan Bintang, 1995. Ya’qub, Ali Mustafa. Kritik

Hadits, Jakarta: Pustaka

Firdaus, 1996.

Suryadi dan Muhammad Alfatih Suryadilaga, Metodologi

Penelitian Hadits, Yogyakarta:

(9)

munawalah, al-mukatabah, al-I’lam atau I’lam al-syaikh, washiyyah, al-wijadah.

5. Contoh I’tibar dan analisis kuantitatif. 11. Mahasiswa mapu

memahami metode pemahaman hadis yang berkembang di masa klasik dan memberikan contohnya. Metode Pemahaman Hadits di era Klasik Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 1X Pertemuan (100 menit) Mahasiswa mampu menjelaskan: 1. Definisi dan

perbedaan syarh, fiqh dan fahm al-hadits. 2. Genealogi

perkembangan metode pemahaman hadis masa klasik. 3. Pendekatan berikut

contohnya: ushul fiqh, nasikh-mansukh, bahasa dan logika. 4. Tokoh-tokoh yang

menggunakan pendekatan tersebut.

Sikap dinilai dari proses diskusi yang berlangsung secara komunal ataupun individual.

Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)

Al-Qardhawi, Yusuf. Kaifa

Nata’amal ma’a Sunnah al-Nabawiyyah Ma’alim wa

Dawabith, Kairo: Dar al-Syuruq,

2008.

Yaqub, Ali Mustafa. Kritik

Hadis. Jakarta: Pustaka

Firdaus, 1996.

Amin, Kamaruddin, Menguji Kembali Keakuratan Metode Kritik Hadis, Jakarta: Mizan, 2009.

Sumbulah, Umi. Kritik Hadis: Pendekatan Historis Metodologis, Malang: UIN-Maliki Press, 2008. 12. Mahasiswa mampu menguasai metode pamahaman hadits di masa kontemporer dan mampu Metode Pemahaman Hadits di masa Kontemporer Start by Question Brainstorming Interactive 1X Pertemuan (100 menit) Mahasiswa mampu menjelaskan: 1. Genealogi perkembangan metode pemahaman

Sikap dinilai dari proses diskusi yang berlangsung secara komunal ataupun individual.

Bobot penilaian dilihat dari

Sumbulah, Umi. Kritik Hadis: Pendekatan Historis

Metodologis, Malang: UIN-Maliki Press, 2008.

(10)

mendistingsikannya

dengan era klasik. Lecturing 2. Beberapa hadis masa modern.

pendekatan dalam memahami hadis yang dijumpai di masa kontemporer; tematis-korelatif, historis-sosiologis dan antropologis. 3. Distingsi di antara metode pemahaman yang muncul di era klasik dan

kontemporer.

kedalaman kompetensi

(Total 100%) Brown, Daniel. Menyoal Relevansi Sunnah dalam Islam Modern, Bandung: Mizan, 2000.

Khaeruman, Badri.

Otentisitas Hadis: Studi Kritis atas Kajian Hadis Kontemporer, Bandunng: Rosdakarya, 2004.

Khon, Abdul Majid. Pemikiran Modern dalam Sunnah, Jakarta: Kencana, 2011.

13-14 Mahasiswa mampu

mengkaji lebih dalam Living Hadits

Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 2X Pertemuan (200 menit) Mahasiswa mampu menjelaskan:

1. Definisi dan urgensi living hadits. 2. Genealogi living hadits. 3. Beberapa pendekatan kajian; fenomenologi, studi naratif, etnografi dan sosiologi

pengetahuan.

Sikap dinilai dari proses diskusi yang berlangsung secara komunal ataupun individual.

Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)

Qudsy, Saifuddin Zuhri dan Ali Imron, Model-model

Penelitian Hadis Kontemporer,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.

Syamsudin, Sahiron dkk.

Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis. Yogyakarta:

UIN SUKA - Teras, 2007. Syamsudin, Sahiron. Islam

tradisi dan Peradaban,

Yogyakarta: UIN SUKA Press, 2012.

(11)

Hadis, Metode Pemahaman Hadis Nabi : Teori dan Aplikasi,

Yogyakarta: Cahaya Pustaka, 2008.

Ismail, M. Syuhudi. Kaedah

Keshahihan Sanad Hadits, Jakarta:

Bulan Bintang, 1995. 15. Mahasiswa mampu

meneliti dan menerapkan teori-teroi living Sunnah dengan mencari studi kasus di lapangan. Studi Kasus Living Sunnah Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 1X Pertemuan (100 menit) Mahasiswa mampu menghadirkan beberapa contoh studi kasus yang didapatkan melalui jurnal. Mendiskusikan secara bersama studi kasus berikut teori-teori yang digunakan dalam penelitian tersebut.

Sikap dinilai dari proses diskusi yang berlangsung secara komunal ataupun individual.

Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)

SDA

16. Final Test - - - - - -

Malang, 20 Agustus 2018 Dosen Pengampu Mata Kuliah

Referensi

Dokumen terkait

7 pengertian hadits muannan  Menguraikan implikasi hadits muan’an dan muannan terhadap persambungan sanad Mampu menelusuri matan hadits ke dalam kitab-kitab hadits

Disarankan pada guru dan siswa untuk tetap menggunakan media ini, agar dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa serta dukungan dari pihak sekolah untuk

Berdasarkan hasil uji beda variabel kekuatan otot quadriseps femoris sebelum dan sesudah senam didapatkan hasil p < 0,05 (p=0,000), dengan beda rerata

Hasil uji chi-square didapatkan hasil nilai pearson chi square 3,134 dan nilai p value 0,536 >0,05 berdasarkan nilai tersebut maka H0 ditrima dan Ha ditolak dapat

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir

Dari uraian diatas, maka disimpulkan bahwa penelitian ini akan menggunakan return on asets, leverage, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional dan kompensasi

Dalam penelitiannya Adham (2005) mengungkapkan bahwa klien hemodialisa yang telah lama menjalani hemodialisa cenderung memiliki kepatuhan cairan yang lebih tinggi

Yang terakhir sambutan Bupati di saung…, di Lembur Kuring itu mengajak kepada semua segenap lapisan masyarakat dengan melalui semua kepala desa bahwa Pilkada harus