RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) A. Identitas Mata Kuliahs
1. Nama Mata Kuliah : Ulumul Hadits II 2. Kode Mata Kuliah : 1724104
3. Jumlah SKS : 2 (Dua)
4. Fakultas : Syari’ah
5. Program Studi : Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
6. Semester : III
7. Nama Dosen : Izzatu Tazkiyah Lc. MA.
8. No. HP : 0858 5347 8967
9. Alamat Email : mudaberkarya21@gmail.com B. Deskripsi Mata Kuliah
Mata Kuliah Ulumul Hadits II merupakan mata kuliah tentang ilmu hadits yang berupaya memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa untuk menjawab persoalan terkait dengan metodologi untuk membuktikan otentisitas hadits Nabi SAW. Dengan melalui pengkajian terhadap kitab-kitab hadits sekunder, teori I’tibar al-sanad yang digunakan untuk mengetahui keadaan sanad hadits seluruhnya ada atau tidaknya pendukung berupa periwayat mutabi’ atau syahid. Tidak sebatas itu, metode pemahaman hadits di era klasik dan modern juga penting dibahas untuk melacak sejauhmana pergeseran yang terjadi di kedua masa tersebut. Sementara untuk mampu merespon perkembangan permasalahan kontemporer yang terkait dengan hadits, maka mahasiswa diberikan pengetahuan berupa teori-teori living hadits dan praktiknya dalam masyarakat.
C. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
1. Aspek Sikap dan Tata Nilai, mahasiswa dapat:
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religious
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,dan etika.
Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila.
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain.
2. Aspek Pengetahuan, mahasiswa dapat:
Mampu menjelaskan ilmu-ilmu dan konsep-konsep dasar dalam bidang hadits.
Mampu menguasai materi atau objek ulumul hadits dan dapat mengaksesnya secara cepat, akurat dan komprehensif
Menguasai metodologi dan teori dalam penelitian hadits. Mempunyai kemampuan memahami teks bahasa Arab.
Mampu menguasai teori-teori sosial dan mengaplikasinnya dalam konteks studi hadits. mengetahui dan memahami proses perkembangan historis kebudayaan umat Islam, serta
3. Aspek Keterampilan, mahasiswa dapat:
Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya (hadits) dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya (hadits).
Mampu melakukan pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang hadits.
Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri.
D. Metode/Strategi Pembelajaran 1. Brainstorming 2. Interactive Lecturing 3. Classroom Discussiom 4. Praktik E. Penilaian 1. Kuis : 10 %
2. Tugas Terstruktur dan Mandiri : 15 %
3. Praktikum : 20 %
4. UTS (Ujian Tengah Semester) : 25 % 5. UAS (Ujian Akhir Semester) : 30 % F. Sumber/Buku Rujukan Perkuliahan
Abdurrahman dan Elan Sumarna. Metode Kritik Hadits, Bandung: Rosdakarya, 2011.
Abu Zahrah, Muhammad al-Hadits wa al-Muhadditsun: Inayah al-Ummah al-Islamiyyah bi as-Sunnah an-Nabawiyyah, Beirut, Dar al-Kitab al-Arabi, 2004.
Al-Inani, Abdul Alim. Muqaddimah al-Musnad al Mustakhraj ala Shahih Muslim, Beirut, Dar Kutub Ilmiyyah, t.th
Amin, Kamaruddin, Menguji Kembali Keakuratan Metode Kritik Hadis, Jakarta: Mizan, 2009.
Al-Ashbahani, Nu’aim Ahmad bin Abdullah bin Ahmad bin Ishaq. Musnad Mustakhraj ‘ala Shahih Imam Muslim, Beirut : Darul Al Maktab al-ilmiyah, 2002.
Azami., M. M., Hadis Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya. Terj. Ali Mustafa Ya'qub. Jakarta : Pustaka Firdaus, 1994.
Brown, Daniel. Menyoal Relevansi Sunnah dalam Islam Modern, Bandung: Mizan, 2000. Ismail, M. Syuhudi.Metodologi Penelitian Hadis Nabi. Jakarta: Bulan Bintang, 1992.
Khaeruman, Badri. Otentisitas Hadis: Studi Kritis atas Kajian Hadis Kontemporer, Bandunng: Rosdakarya, 2004.
Al-Mazzi, Abu al-Hajjaj Yusuf. Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal. Beirut: Dar al-Fikr, 1994.
Al-Munawwar, Said Agil dan Abdul Mustaqim. Asbabul Wurud: Studi Kritis Hadis Nabi Pendekatan Sosio-Historis-Kontekstual, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
Al-Naisaburi, Imam Hafidz Abi Abdillah Al-Hakim. Al-Mustadrak ‘ala shahihain, Kairo: Darul Haramain li Ath-thba’ah wa At-tauzi’, 1997.
Najwa, Nurun. al-Mustadrak ‘Ala Shahihaini al-Hakim, dalam M. Fatih Suryadilaga (ed), Studi Kitab Hadits, Yogyakarta: Teras, 2003.
Al-Qadir, Ibn 'Abd al-Hadi, Thuruq Takhrij Hadith Rasul Allah. Kairo: Dar al-I'tisham, t.th.
Al-Qardhawi, Yusuf. al-Madkhal li Dirasah al-Sunnah al-Nabawiyyah, penj. Agus Suyadi Raharusan dan Dede Rodin, Pengantar Studi Hadis, Bandung: Pustaka Setia, 2007.
---, Yusuf. Kaifa Nata’amal ma’a Sunnah Nabawiyyah Ma’alim wa Dawabith, Kairo: Dar al-Syuruq, 2008.
Qudsy, Saifuddin Zuhri dan Ali Imron, Model-model Penelitian Hadis Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
Al-Salafi, Muhammad Luqman. Ihtimam al-Muhaddithin bi Naqd al-Hadith Sanadan wa Matnan. Ttp.: Riyadh, 1987.
Al-Shalah, Ibn. 'U1um al-Hadith. Beirut: al-Maktab a1-'Ilmiyyah, 1981.
Syamsudin, Sahiron dkk. Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: UIN SUKA - Teras, 2007.
Sumbulah, Umi. Kajian Kritis Ilmu Hadis, Malang: UIN-Maliki Press, 2010.
---. Kritik Hadis: Pendekatan Historis Metodologis, Malang: UIN-Maliki Press, 2008. Suryadi dan Muhammad Alfatih Suryadilaga, Metodologi Penelitian Hadis, Yogyakarta: Teras, 2009. Suryadilaga, Alfatih. Aplikasi Penelitian Hadis dari Teks ke Konteks. Yogyakarta: Teras, 2009. Al-Suyuthi, Jalaludin Tadrib al-Rawi, Kairo: Dar al-Fajr, 1999.
Ath-Thahhan, Mahmud, Taisir Mushthalah al-Hadist, Beirut: Dar al-Fikr:, t.th. Yaqub, Ali Mustafa. Kritik Hadis. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996.
Malang, 20 Agustus 2018. Dosen Pengampu,
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
Mata Kuliah : Ulumul Hadits
SKS : 2
Kode Mata Kuliah : 1724104
Fakultas : Syari’ah
Program Studi : Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
Semester : III
Dosen Pengampu : Izzatu Tazkiyah Lc. MA.
Minggu
ke- Kemampuan yang diharapkan pada setiap Pertemuan
Bahan Kajian Metode
Pembelajaran Belajar Waktu (menit)
Pengalaman Belajar Mahasiswa (Deskripsi
Tugas)
Kriteria Indikator dan
Bobot Penilaian Daftar referensi yang digunakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Mahasiswa mampu memahami
pengertian,, objek materi, visi dan misi ulumul hadits II.
Kontrak perkuliahan Pengantar Ulumul hadits II Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 1X Pertemuan (100 menit) 1. Membuat kesepakatan (kontrak belajar), mekanisme perkuliahan dan membagi tugas sesuai kelompok masing-masing.
2. Mendiskusikan objek kajian ulumul hadits II. 3. Mengkaji lebih jauh
konsep kritik hadits; definisi, urgensi, sebab dan sejaranh muncul dan perkembangannya. 4. Memberikan contoh penerapan. Mampu menyebutkan periodisasi; AT (Classroom Assessment Technique) : Muddiest point Tugas Alternatif : Concept Mapping
Sikap dinilai dari proses diskusi yang berlangsung secara
individual.
Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)
RPS
al-membedakan kriteria keshahihan hadits dari segi sanad dan matannya. keshahihan hadits Brainstorming Interactive Lecturing Pertemuan
(100 menit) menjelaskan: 1. Urgensi penelitian hadits
2. Kriteria hadits shahih menurut kesarjanaan Muslim 3. Indikasi mayor dan
minor sanad hadits yang shahih
4. Indikasi mayor dan minor matn hadits yang shahih
1.
diskusi yang berlangsung secara individual.
Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)
Tugas resume
Hadits wa al-Muhadditsun: Inayah al-Ummah al-Islamiyyah bi as-Sunnah an-Nabawiyyah, Beirut,
Dar al-Kitab al-Arabi, 2004. Amin, Kamaruddin, Menguji
Kembali Keakuratan Metode Kritik Hadis, Jakarta: Mizan, 2009.
Sumbulah, Umi. Kajian Kritis
Ilmu Hadis, Malang:
UIN-Maliki Press, 2010.
Al-Salafi, Muhammad Luqman.
Ihtimam al-Muhaddithin bi Naqd al-Hadith Sanadan wa Matnan.
Ttp.: Riyadh, 1987. Abdurrahman dan Elan Sumarna. Metode Kritik Hadits, Bandung: Rosdakarya, 2011. 3. Mahasiswa dapat
memahami secara mendalam kitab Mustadrak karya al-Hakim al-Naisabury, kitab sekunder yang menjadi rujukan dalam penelitian hadits. Kitab-kitab sekunder; al-Mustadrak ala al-Shahihain karya al-Hakim al-Naisabury Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 1X
Pertemuan Mahasiswa mampu menjelaskan:
1. Definisi al-mustadrak 2. Sketsa biografi
al-Hakim al-Naisabury 3. Latarbelakang penyusunan dan metode penghimpunan kitab al-Mustadrak.
Sikap dinilai dari proses diskusi yang berlangsung secara komunal ataupun individual.
Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)
Al-Naisaburi, Imam Hafidz Abi Abdillah Hakim.
Al-Mustadrak ‘ala shahihain, Kairo:
Darul Haramain li Ath-thba’ah wa At-tauzi’, 1997.
Najwa, Nurun. al-Mustadrak
‘Ala Shahihaini al-Hakim, dalam
M. Fatih Suryadilaga (ed), Studi
Kitab Hadits, Yogyakarta: Teras,
4. Sistematika kitab al-Mustadrak
5. Kritik dan komentar ulama terhadap imam al-Hakim.
Ath-Thahhan, Mahmud, Taisir
Mushthalah al-Hadist, Beirut:
Dar al-Fikr:, t.th.
4. Mahasiswa dapat menguasai lebih jauh kitab al-Mustakhraj, salah satu kitab sekunder yang juga digunakan dalam meneliti hadits. Al-Musnad al-Mustakhraj ‘ala Shahih al-Imam Muslim karya Abu Nu’aim al-Ashbahani Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 1X
Pertemuan Mahasiswa mampu menjelaskan: 1. Definisi al-mustakhraj 2. Sketsa biografis
Abu Nua’im al-Ashbahani
3. Karakteristik kitab Musnad al-Mustakhraj.
4. Sistematika kitab Musnad al-Mustakhraj 5. Kritik dan komentar ulama terhadap Abu Nu’aim.
Sikap dinilai dari proses diskusi yang berlangsung secara komunal ataupun individual.
Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)
Mind mapping
Nu’aim Ahmad bin Abdullah bin Ahmad bin Ishaq al Ashbahani. Musnad Mustakhraj
‘ala Shahih Imam Muslim, Beirut
: Darul Al Maktab al-ilmiyah, 2002.
Abdul Alim al-Inani,
Muqaddimah al-Musnad al Mustakhraj ala Shahih Muslim,
Beirut, Dar Kutub Ilmiyyah, t.th
Muhammad Abu Zahrah,
al-Hadits wa al-Muhadditsun: Inayah al-Ummah al-Islamiyyah bi as-Sunnah an-Nabawiyyah, Beirut,
Dar al-Kitab al-Arabi, 2004. Jalaludin Suyuthi, Tadrib
al-Rawi fi Syarah Taqrib al-Nawawi. Madinah: Maktabah
al-Ilmiyah.1972 5. Mahasiswa dapat
mendalami lebih lanjut kitab al-Mu’jam
Al-Mu’jam al-Kabir karya imam al-Start by Question Brainstorming 1X Pertemuan (100 menit) Mahasiswa mampu menjelaskan: 1. Definisi al-mu’jam
Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)
Imam Thabrani, Mu’jam
al-Kabir (pen.) Hamdi Abdul
Majid Salafi, Beirut: Dar al-Fikr, 2002.
buah karya imam
al-Thabrani. Thabrani Interactive
Lecturing
2. Sketsa biografis al-Thabrani 3. Karakteristik kitab al-Mu’jam al-Kabir 4. Sistematika penyusunan kitab al-Mu’jam al-Kabir. 5. Komentar ulama terhadap imam al-Thabrani.
Tugas resume
Al-‘Itr, Nuruddin. Manhaj
al-naqd fî Ulûm al-Hadis,
Damaskus: Dâr al-Fikr, 1992. Khaeruman, Badri, Ulum
al-Hadis, Bandung: Pustaka Setia,
2014.
Al-Tahân , Muhammad,Uṣul
al-Takhrîj wa Dirâsah al-asânîdh,
Riyâḍ: al-Ma’rif, 1996. 6. Mahasiswa mampu
memahami secara mendalam kitab al-Zawaid berikut biografi penulisnya, latar belakang keilmuannya dan penilaian ulama lain terhadap karyanya. Al-Zawaid karya imam al-Bushairy Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 1X Pertemuan (100 menit) Mahasiswa mampu menjelaskan: 1. Definisi al-zawaid 2. Sketsa biografis
al-Busyairi
3. Karakteristik kitab Misbah al-Zujajah fi Zawaid ibn Majah. 4. Sistematika kitab 5. Komentar ulama terhadap imam al-Bushairy.
Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi berupa tanya-jawab. (Total 100%) SDA 7 Mahasiswa mampu menguasai dan membedakan secara mendalam antara mustadrak,
al-mustakhraj, al-mu’jam, al-zawaid dan al-sunan.
Al-Sunan al-Kubra karya imam al-Baihaqi Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 1X Pertemuan (100 menit) Mahasiswa mampu menjelaskan: 1. Definisi al-sunan 2. Sketsa biografis
al-Baihaqi.
3. Karakteristik kitab al-Sunan al-Kubra
Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi berupa tanya-jawab. (Total 100%)
Mind Mapping
Danarta, Agung dkk, Studi
Kitab Hadis Sekunder.
Yogyakarta: Teras. 2009. Ash-Shiddiqi , Teungku Hasby, Sejarah dan Pengantar
4. Sistematika penyusunan kitab al-Sunan al-Kubra 5. Kritik dan
komentar ulama terhadap imam al-Baihaqi.
Rizki Putra. 2011.
Al-Baihaqi, Abu bakr Ahmad ibn Husain. Sunan al-Shagir. Beirut: Dar al-Fikr. 1993.
Al-Hasan, Abdullah Umar.
Tarjamah al-Imam al-Baihaqi,
dalam Abu Bakr Ahmad ibn al-Husain al-Baihaqi. Beirut: Dar al-Fikr, 1993.
8. Middle Test - - - - - -
9-10 Mahasiswa dapat membuat gambar skema sanad dan menganalisisnya dari sisi kuantitas
periwayatnya.
I’tibar al-Sanad Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 2X Pertemuan (200 menit) Mahasiswa mampu menjelaskan:
1. Definisi I’tibar secara etimologi dan terminologi
2. Urgensi melakukan I’tibar al-sanad. 3. Kriteria yang harus
dipenuhi dalam meriwayat kan hadits. 4. Lambang-lambang atau lafadz-lafadz yang digunakan dalam meriwayatkan hadits; sima’, al-Qira’ah ‘ala al-syaikh, ijazah,
al-Sikap dinilai dari proses diskusi yang berlangsung secara komunal ataupun individual.
Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)
CD-ROM,Mausu’ah Hadits
al-Syarif al-Kutub al-Tis’ah, 1997.
Ismail, M. Syuhudi. Metodologi
Penelitian Hadits Nabi, Jakarta;
Bulan Bintang, 1992. Ismail, M. Syuhudi. Kaedah
Keshahihan Sanad Hadits, Jakarta:
Bulan Bintang, 1995. Ya’qub, Ali Mustafa. Kritik
Hadits, Jakarta: Pustaka
Firdaus, 1996.
Suryadi dan Muhammad Alfatih Suryadilaga, Metodologi
Penelitian Hadits, Yogyakarta:
munawalah, al-mukatabah, al-I’lam atau I’lam al-syaikh, washiyyah, al-wijadah.
5. Contoh I’tibar dan analisis kuantitatif. 11. Mahasiswa mapu
memahami metode pemahaman hadis yang berkembang di masa klasik dan memberikan contohnya. Metode Pemahaman Hadits di era Klasik Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 1X Pertemuan (100 menit) Mahasiswa mampu menjelaskan: 1. Definisi dan
perbedaan syarh, fiqh dan fahm al-hadits. 2. Genealogi
perkembangan metode pemahaman hadis masa klasik. 3. Pendekatan berikut
contohnya: ushul fiqh, nasikh-mansukh, bahasa dan logika. 4. Tokoh-tokoh yang
menggunakan pendekatan tersebut.
Sikap dinilai dari proses diskusi yang berlangsung secara komunal ataupun individual.
Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)
Al-Qardhawi, Yusuf. Kaifa
Nata’amal ma’a Sunnah al-Nabawiyyah Ma’alim wa
Dawabith, Kairo: Dar al-Syuruq,
2008.
Yaqub, Ali Mustafa. Kritik
Hadis. Jakarta: Pustaka
Firdaus, 1996.
Amin, Kamaruddin, Menguji Kembali Keakuratan Metode Kritik Hadis, Jakarta: Mizan, 2009.
Sumbulah, Umi. Kritik Hadis: Pendekatan Historis Metodologis, Malang: UIN-Maliki Press, 2008. 12. Mahasiswa mampu menguasai metode pamahaman hadits di masa kontemporer dan mampu Metode Pemahaman Hadits di masa Kontemporer Start by Question Brainstorming Interactive 1X Pertemuan (100 menit) Mahasiswa mampu menjelaskan: 1. Genealogi perkembangan metode pemahaman
Sikap dinilai dari proses diskusi yang berlangsung secara komunal ataupun individual.
Bobot penilaian dilihat dari
Sumbulah, Umi. Kritik Hadis: Pendekatan Historis
Metodologis, Malang: UIN-Maliki Press, 2008.
mendistingsikannya
dengan era klasik. Lecturing 2. Beberapa hadis masa modern.
pendekatan dalam memahami hadis yang dijumpai di masa kontemporer; tematis-korelatif, historis-sosiologis dan antropologis. 3. Distingsi di antara metode pemahaman yang muncul di era klasik dan
kontemporer.
kedalaman kompetensi
(Total 100%) Brown, Daniel. Menyoal Relevansi Sunnah dalam Islam Modern, Bandung: Mizan, 2000.
Khaeruman, Badri.
Otentisitas Hadis: Studi Kritis atas Kajian Hadis Kontemporer, Bandunng: Rosdakarya, 2004.
Khon, Abdul Majid. Pemikiran Modern dalam Sunnah, Jakarta: Kencana, 2011.
13-14 Mahasiswa mampu
mengkaji lebih dalam Living Hadits
Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 2X Pertemuan (200 menit) Mahasiswa mampu menjelaskan:
1. Definisi dan urgensi living hadits. 2. Genealogi living hadits. 3. Beberapa pendekatan kajian; fenomenologi, studi naratif, etnografi dan sosiologi
pengetahuan.
Sikap dinilai dari proses diskusi yang berlangsung secara komunal ataupun individual.
Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)
Qudsy, Saifuddin Zuhri dan Ali Imron, Model-model
Penelitian Hadis Kontemporer,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
Syamsudin, Sahiron dkk.
Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis. Yogyakarta:
UIN SUKA - Teras, 2007. Syamsudin, Sahiron. Islam
tradisi dan Peradaban,
Yogyakarta: UIN SUKA Press, 2012.
Hadis, Metode Pemahaman Hadis Nabi : Teori dan Aplikasi,
Yogyakarta: Cahaya Pustaka, 2008.
Ismail, M. Syuhudi. Kaedah
Keshahihan Sanad Hadits, Jakarta:
Bulan Bintang, 1995. 15. Mahasiswa mampu
meneliti dan menerapkan teori-teroi living Sunnah dengan mencari studi kasus di lapangan. Studi Kasus Living Sunnah Start by Question Brainstorming Interactive Lecturing 1X Pertemuan (100 menit) Mahasiswa mampu menghadirkan beberapa contoh studi kasus yang didapatkan melalui jurnal. Mendiskusikan secara bersama studi kasus berikut teori-teori yang digunakan dalam penelitian tersebut.
Sikap dinilai dari proses diskusi yang berlangsung secara komunal ataupun individual.
Bobot penilaian dilihat dari kedalaman kompetensi (Total 100%)
SDA
16. Final Test - - - - - -
Malang, 20 Agustus 2018 Dosen Pengampu Mata Kuliah