i
JARINGAN KOMUNIKASI MASYARAKAT SUMBAWA DALAM
MEMPERTAHANKAN KESENIAN MUSIK SAKECO
(Studi pada Masyarakat Desa Motong Kecamatan Utan,
Kabupaten Sumbawa)
SKRIPSI
Oleh:
Ofi Hidayat
201110040311009
Dosen Pembimbing
Dra. Frida Kusumastuti, M.Si
Widiya Yutanti, S.Sos. MA
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
vi ABSTRAK
Oleh : Ofi Hidayat, Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang.
JARINGAN KOMUNIKASI MASYARAKAT SUMBAWA DALAM
MEMPERTAHANKAN KESENIAN MUSIK SAKECO (Studi pada Masyarakat Desa Motong Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa)
xxi, 87 Halaman, 7 Gambar, dan 4 Tabel Refrensi: 19 Buku, 1 Journal, dan 6 Webset
Dosen Pembimbing: Frida Kusumastuti, M.Si dan Widiya Yutanti, MA.
Kata Kunci: Jaringan Komunikasi, Tradisi Lokal, Kesenian Sakeco
Tidak bisa di pungkiri bahwa tradisi lokal di berbagai daerah perlahan-lahan sudah mulai terkikis oleh zaman, dapat dilihat pada masyarakat Kabupaten Sumbawa. Masuknya modernisasi ke berbagai daerah di Kabupaten Sumbawa sudah mulai mempengaruhi gaya hidup mereka, sehingga tradisi-tradisi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang mereka sulit untuk dipertahankan. Dari latar belakang inilah, peneliti tertarik menganalisis bagaimana jaringan komunikasi yang terbentuk pada masyarakat Sumbawa dalam usaha mempertahankan tradisi lokal mereka khususnya pada Kesenian Musik Sakeco.
Pendekatan yang digunakan peneliti yaitu pendekatan kualitatif. Tipe penelitian yang dipilih yaitu diskriptif kualitatif dengan dasar penelitian analisis jaringan komunikasi. Ruang lingkup penelitian ini adalah masyarakat Desa Motong Kecamatan Utan. Sampel yang menjadi subjek penelitian ini meliputi 10 orang yang telah di tentukan, kemudian dianalisis menggunakan Analisis Jaringan Komunikasi untuk melihat seperti apa jaringan komunikasi yang terbentuk diantara subjek penelitian dalam mempertahan tradisi lokal.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam jaringan komunikasi yang terbentuk, memperlihatkan dimana setiap subjek memiliki peran tersendiri dalam jaringan tersebut. Ada yang berperan sebagai Hubs (pusat informasi central), Komponen (bagian dari jaringan), Bridges (penghubung atau jembatan dengan kelompok lain), dan ada yang menjadi Klik (relasi yang terjalin tanpa terputus satu sama lain). Faktor kedekatan juga dalam hal ini turut berpengaruh dalam terjalinnya komunikasi diantara mereka, baik itu kedekatan secara kekeluargaan ataupun pertemanan.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah SWT kerena telah memberikan berkat dan
rahmatnya kepeda peneliti sehingga mampu menyelesaikan skripsi dengan judul
JARINGAN KOMUNIKASI MASYARAKAT SUMBAWA DALAM
MEMPERTAHANKAN KESENIAN MUSIK SAKECO (Studi pada Masyarakat
Desa Motong Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa).
Shalawat serta salam juga tak lupa peneliti haturkan kepada junjungan
Nabi besar kita Muammad SAW atas suri tauladan yang diberikan beliau lah kita
dapat dibimbing dari zaman jahilia yang gelap gulita ke zaman yang terang
benderang.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, hal tersebut dikarenakan masih terbatasnya refrensi, pengalaman dan
pengetahuan penulis. Selesainya skripsi ini tidak lepas dari
bimbingan-bimbingan, nasehat-nasehat, bantuan-bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang menjadi motivasi tertinggi
2. Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan terbaik dalam hidup.
3. Ibu Dra. Frida Kusumastuti, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu
Widiya Yutanti, S.Sos. MA selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan,
ilmu, kesabaran dan dukungan merakalah skripsi ini dapat selesai dengan
baik.
4. Segenap dosen Prodi Ilmu Komunikasi dan administrasi yang telah
memberikan ilmu pengetahuan, pengalaman dan dukungannya.
5. Terimakasih tak terhingga kepada Emak, Bapak, Kakak, Abang, Iyo, Om
ix
Natan yang telah memberi dukungan, kasih sayang, dan doa hingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai akhir kuliah.
6. Untuk yang terbaik, Arsyad Ardi, Hervin, Sevti, Didid, Cindy Oppi,
Syehan, dan Debby, terimakasih atas ketulusan kalian selalu memberikan
x
LEMBAR PERSEMBAHAN
Yang Utama Dari Penjuru Semesta Alam
Rasa syukur kepada Sang Maha kuasa, Allah SWT.
Rahamat dan kasih sayang-Mu memberikanku kekuatan dan semangat. Atas
karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi sederhana ini
dapat terselesaikan. Sholawat serta salam selalu ku lafalkan terhadap Rasulullah
Muhammad SAW.
Emak dan Bapak
Sebagai bakti, sayang dan terimakasih ku yang tak terhingga, ku persembahkan
karya ini kepada Emak dan Bapak. Terimakasih atas kasih sayang, segala
dukungan, dan cinta kasih yang kalian berikan. Semoga ini menjadi langkah awal
untuk membuat gores senyuman dibibir kalian, karena aku sadar selama ini belum
bisa berbuat sesuatu agar bisa membanggakan kalian. Semoga Allah memberikan
keselamatan baik di dunia maupun di akhirat dan kalian diberikan umur yang
panjang agar bisa melihat aku berada dalam kebahagiaan puncak bersama kalian.
Insha Allah, Amin.
Kakak, Abang, Iyo, Om Wan, Kakak Ape’, Kakak Aya, Keiysa, Natan, dan Dava
Untuk kalian Kakak, Abang, Iyo,Om Wan, keponakanku Keisya, Natan dan Dava.
tiada momen yang paling indah dibanding berkumpul dengan kalian di istana
sederhana kita. Walaupun sering bertengkar dengan kalian karena keegoisan ku
sebagai anak bungsu, tapi hal itu selalu kurindukan saat aku sedang berada di
tanah Malang. Terimakasih atas doa dan semangat yang kalian berikan, hanya
xi
Terindah, Fadianti Waliyah Azri
Sebagai rasa kagum ku terhadap mu, ku persembahkan karya kecil ini untukmu.
Terimakasih telah singgah dan memberi warna di hati ini walau hanya sesaat,
namun bekas itu masih memberikanku suntikan semangat dan motivasi yang
berlimpah hingga kini. Rasa syukur kepada Tuhan yang sudah mempertemukan
ku dengan mu dan tidak pernah ada kata menyesal dalam mengenal mu.
Walaupun kita tidak bisa berjalan beriringan, semoga kita tetap seperti sedia kala
untuk saling mendukung satu sama lain dalam hal kebaikan, kita tidak tahu apa
yang akan terjadi dimasa depan karena urusan masa depan menjadi rahasia Tuhan.
Ku doakan yang terbaik untuk mu.
Terbaik Dalam Benak Ku
Abang Angga, Arsyad, Ardi, Hervin, Sevti, Didid, Cindi Oppy, Syehan, dan
Debby terimakasih atas ketulusan kalian menjadi kawan, saudara, dan keluarga
baruku. Aku berharap kebersamaan ini akan terjalin hingga maut memisahkan,
akan kuceritakan tentang kalian kepada anak cucuku kelak agar mereka
merasakan kehangatan dan ketulusan kalian kepada ku. Teman-teman Sanggar
Seni di perkumpulan anak Samawa terimakasih telah mengajarkanku banyak hal
dan mengisi hari ku melalui cara yang sederhana. Pak Himawan Sutanto,
terimakasih telah menjadi pembimbing ketiga, menjadi good father selama proses
pembelajaran dan teman curhat yang baik disela kesibukannya, semoga Allah
membalas ketulusan kalian,
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iv
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... v
ABSTRAKSI ... vi
KATA PENGANTAR ... viii
LEMBAR PERSEMBAHAN ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 7
1.3. Tujuan Penelitian ... 7
1.4. Manfaat Penelitian ... 7
1.4.1 Manfaat Akademis ... 7
1.4.2 Manfaat Praktis ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi ... 9
2.2. Jaringan Komunikasi Sosial ... 10
2.3. Dasar Analisis Jaringan Komunikasi ... 11
2.4. Karakteristik Jaringan Komunikasi ... 13
2.5. Istilah Jaringan Komunikasi ... 14
2.5.1 Node dan Edge ... 14
2.5.2 Bagian Struktur Jaringan ... 15
2.6. Interaksi Sosial dalam Sosiologi Komunikasi ... 15
2.7. Kebudayaan : Defenisi dan Fungsi ... 18
xiii
2.9. Masyarakat Sumbawa ... 21
2.9.1 Sajarah Masyarakat Sumbawa ... 21
2.9.2 Karakteristik Masyarakat Sumbawa ... 22
2.10. Musik dalam Kebudayaan ... 24
2.11. Bahasa Bagian dari Kebudayaan ... 25
2.12. Tradisi Sakeco Masyarakat Sumbawa ... 26
2.13. Penelitian Terdahulu ... 27
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian ... 30
3.2. Tipe Penelitian ... 30
3.3. Fokus Penelitian ... 31
3.4. Subjek Penelitian ... 31
3.5. Teknik Pengambilan Sampel... 32
3.6. Lokasi Penelitian ... 33
3.7. Waktu Penelitian ... 33
3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 33
3.9. Analisis Data ... 35
3.10. Uji Keabsahan Data... 35
BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN 4.1. Profil Singkat Kecamatan Utan ... 37
4.2. Sejarah Singkat Sakeco ... 38
4.3. Masyarakat Desa Motong ... 39
BAB V PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA 5.1. Identitas Subjek Penelitian ... 40
5.2. Hasil Temuan Peneliti dan Analisis Data ... 50
5.2.1 Hasil Temuan di Lokasi Penelitian ... 50
5.3. Kebiasaan Aktor Yang Mejadi Subjek Penelitian ... 52
5.4. Analisa Data ... 53
xiv
5.4.2 Jaringan Undirected dan Jaringan Directed ... 71
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan ... 78
6.2. Saran ... 79
6.2.1. Saran Akademis ... 79
6.2.2. Saran Praktis ... 79
DAFTAR PUSTAKA
xv
DAFTAR GAMBAR
[image:15.595.150.447.275.574.2]xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 : Penghitungan Sentralitas Tingkatan ... 55
Tabel 5.2 : Perhitungan Sentralitas Tingkatan ... 57
[image:16.595.150.448.275.573.2]Tabel 5.3 : Relasi Antar Aktor Undirected ... 74
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Observasi
Wawancara dengan Subjek ... 81
Wawancara dengan Subjek ... 81
Suasana Ruangan Kantor Salah Satu Subjek ... 82
Wawancara dengan Subjek ... 82
Dokumentasi Subjek pada Festival Moyo... 83
Nyangkuk Rena Bagesa ... 84
Pembuatan Rokok Jontal ... 85
Lampiran Transkrip Wawancara Subjek Ke-1 ... 84
Transkrip Wawancara Subjek Ke-2 ... 87
Transkrip Wawancara Subjek Ke-3 ... 90
Transkrip Wawancara Subjek Ke-4 ... 93
Transkrip Wawancara Subjek Ke-5 ... 96
Transkrip Wawancara Subjek Ke-6 ... 99
Transkrip Wawancara Subjek Ke-7 ... 102
Transkrip Wawancara Subjek Ke-8 ... 105
Transkrip Wawancara Subjek Ke-9 ... 108
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Buku
B. Aubrey Fisher, Teori-teori Komunikasi, terj. Soejono Trimo, Bandung: Remadja Karya, 1986.
Bungin, Burhan, 2009, Sosiologi Komunikasi, cetakan ke empat, Jakarta: Kencana
Perdana Media Group.
Djamarah, Syaiful Bahri, 2004, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dala
Keluarga:Sebuah Perspektif Pendidikan Islam, Jakarta, PT Rineka Cipta Eriyanto, 2014, Analisis Jaringan Komunikasi. Strategi Baru dalam Penelitian
Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial, Jakarta Prenada Media Group.
Koentjaraningrat, 1985, Kebudayaan, Mentaltas dan Pembangunan, Jakarta:
Gramedia.
Kuswaro, Engkus, 2011, Etnografi Komunikasi, cetakan kedua, Bandung: Widya
Padjajaran.
Liliweri, Alo, 2007, Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya,
Yogyakarta: LKis Yogyakarta.
M. Rogers Everett and Kincaid D. Lawrence Communication Network. (1981). Toward a New Paradigm for Research, London : Collier macmillan Publishers.
Mantja, Lalu, 2011, Sumbawa Pada Masa Lampau, cetakan kedua, Sumbawa:
CVSamratulangi.
Moleong, Lexy, 2011, Metodelogi Penelitian Kualitatif, edisi revisi, Bandung: PT Remaja.
Moss, Sylvia dan Tubbs, Stewart L, 2001, Human Communication. Pengantar: Dr. Deddy Mulyana,M.A., Bandung, Penerbit PT. Yayasan Andi.
Mulyana, Dedy. (2003). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Dedy, 2010, Suatu Pengantar Ilmu Komunikasi, Bandung: PT Remaja
Rosadakarya.
xix
Samovar|Porter|McDaniel, 2010, Komunikasi Lintas Budaya, edisi ketujuh,
Jakarta: Salemba Humanika.
Sihabudin, Ahmad, 2011, Komunikasi Antarbudaya (suatu prespektif
multidimensi), Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiono, 2012, Memahami Penelitian Kualitatif, cetakan ketujuh, Bandung:
Alfabeta Rosadakarya.
Sugiono, 2013, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Sunarto, 2006, Keluargaku Permata Hatiku, Jakarta, Jagadnita Publishing.
Yulianti, Yayuk, 2003, Sosiologi Pedesaan, Yogyakarta: Lappera Pustaka .
Non Buku
Bagian Pemerintahan Setda Sumbawa 2010, PulauSumbawaNews.com, 2013, Sejarah Sumbawa, diakses pada tanggal 8 maret, jam 21:20 WIB, melalui http://www.pulausumbawanews.com/sejarah/sejarah-sumbawa/.
Disporabudpar 2011, Sumbawakab.go.id. 201, Sejarah Kesultanan Sumbawa,
diakses pada tanggal 8 maret 2015, jam 22.15 WIB, melalui http://baru.sumbawakab.go.id/index_static.php?top=2&urut=2&ver.
Elhazmi, Imam, 2012, Sejarah Perkembangan Musik Dunia, diakses pada tanggal
8 maret 2015, jam 18.15 WIB, melalui
https://unseranews.wordpress.com/2012/04/20/sejarah-perkembangan-musik-dunia/.
Lembaga Adat Tana Samawa (LATS), SultanSumbawa.com Bagian
Pemerintahan Setda Sumbawa 2010, Kasultanan Sumbawa
Sebagai Penjaga Budaya bangsa, diakses pada tanggal 20 maret, jam 20.00 WIB,
melalui
http://sultansumbawa.com/kasultanan-sumbawa-sebagai-penjaga-budaya-bangsa/.
Sanovel, Wim. 2010, Sakeco Musik Tradisional Sumbawa, diakses pada tanggal 8
maret 2015, jam 23.00 WIB, melalui
http://wimsonevel.blogspot.com/2010/06/sakeco-musik-tradisional-sumbawa.html.
Sariani, Lestari, Makasenda, 2014Makna Pesan Komunikasi Tradisional Kesenian
Masamper (Studi Pada Kelompok Masamper yang ada di Kecamatan Tuminting Kota Manado) Journal “Acta Diurna” Volume III. No.3,
diakses tanggal 11 maret 2015,jam 19.25WIB, melalui
xx
Jurnal
Universitas Padjajaran Jurusan Sosial Ekonomi Volume 19 , nomor, 1, tahun 2008.
PENELITIAN TERDAHULU
Wahyuni, Dessy, 2014, Makna dan Fungsi Sakeco Etnis Samawa Pendidikan
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang diwajibkan untuk
berinteraksi satu sama lain antara manusia yang satu dengan manusia lainnya.
Dimana dalam berinteraksi manusia diberikan bekal kemampuan untuk
berkomunikasi, seperti yang kita ketahui ada banyak cara untuk berkomunikasi
dengan orang lain, bisa melalui gambar, simbol, video, atau berbicara langsung,
manusia hidup ditengah-tengah manusia lainnya yang disebut masyarakat. Dalam
kehidupan bermasyarakat perlu tata cara untuk berinteraksi antara individu dengan
individu lainnya agar terciptanya keharmonisan sehingga terhindar dari ke salah
pahaman, dalam berinteraksi maka timbullah suatu kebudayaan.
Alo Liliweri mendefenisikan bahwa kebudayaan adalah jumlah keseluruhan
prilaku yang dipelajari oleh sekelompok orang yang secara umum menerangkan
sebuah tradisi kehidupan yang diwariskan oleh sebuah generasi kepada generasi
lain. Sehingga cara berkomunikasi itu bisa dikatakan hasil dari kebudayaan
masyarakat yang telah disepakati bersama untuk berhubungan antara individu satu
dengan individu lainnya yang mempunyai ruang lingkup kehidupan yang sama.1
Komunikasi dan Kebudayaan juga tidak dapat dipisahkan, dimana budaya
merupakan suatu cara hidup yang dikembangkan dan dijalani dari generasi ke
generasi dan dilaksanakan secara turun temurun, dan didalam menjalankan
1
2
kebudayaan tersebut manusia juga perlu melakukan komunikasi. Dimana
dikatakan T. Hall didalam buku Alo Liliweri bahwa Kebudayaan adalah
komunikasi, dan komunikasi adalah kebudayaan.2
Kehidupan bermasyarakat disuatu daerah yang mempunyai kebudayaan
maka tidak lepas dari pengaruh kebudayan-kebudayan lain yang datang dari luar
sehingga mengancam keseimbangan budaya mereka, maka disini akan
memungkinkan terjadinya komunikasi antar budaya. Menurut Samovar, Porter,
dan McDaniel, didalam buku mereka mengatakan bahwa komunikasi antar
budaya terjadi ketika anggota dari satu budaya tertentu memberikan pesan kepada
anggota dari budaya yang lain. Lebih tepatnya, komunikasi antar budaya
melibatkan interaksi antara orang-orang yang persepsi budaya dan system
simbolnya cukup berbeda dalam suatu komunikasi.3
Terlihat pada masyarakat di Kabupaten Sumbawa Besar Provinsi Nusa
Tenggara Barat, Tana Samawa yang disebut juga Kabupaten Sumbawa. Lahirnya
Kabupaten Sumbawa tidak lepas dari kemerdekaan Bangsa Indonesia yang
diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan ditetapkan pada
Undang-undang Dasar tanggal 18 Agustus 1945 yang merupakan landasan konstitusional
dalam rangka penyelenggaraaan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah.
Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 18 UUD 1945 (sebelum amandemen),
yaitu: Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk
susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang dengan memandang
2
Ibid Hal 9 3
3
dan mengingat dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara dan
hak-hak asal usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa.4
Pemerintah di Tana Samawa menjadi Swapraja Sumbawa yang bernaung
dibawah Provinsi Sunda Kecil, sejak saat itu pemerintahan terus mengalami
perubahan mencari bentuk yang sesuai dengan perkembangan yang ada sampai
dilikuidasinya daerah pulau Sumbawa pada tangal 22 Januari 1959.5
Dahulu kala sebelum pemerintahan modern masuk pada tahun 1600-an, pada
zaman itu Kabupaten Sumbawa dipimpin oleh Raja atau Sultan sebagai pemimpin
roda pemerintahan. Pada tahun 2011 Sultan kembali diangkat di Tana Samawa
(Tanah Sumbawa), namun pelantikan ini bukan berarti untuk menggantikan fungsi
Kepala Daerah atau Bupati yang memerintah tetapi Sultan Sumbawa dinobatkan
untuk menjadi pengawal atau penjaga pusaka Sumbawa yaitu budaya, Adat
Rapang Tau dan Tana Samawa (Adat Barenti ko Syara’, Syara’ barenti ko
Kitabullah) yang memiliki makna senantiasa berpedoman kepada agama untuk
Kerik Salamat Tau ke Tana Samawa (demi keselamatan masyarakat, pemimpin
dan seluruh alam Sumbawa).6 Kerajaan Sumbawa sendiri tidak lepas dari
kekerabatan kerajaan Goa Sulawesi Selatan sehingga sampai saat ini adat istiadat
dan budaya terdapat sedikit kesamaan dengan Sulawesi, namun bukan berarti
Sumbawa tidak memiliki budaya sendiri.
Masyarakat Sumbawa mayoritas beragama islam dan memegang teguh
pendirian agama yang terdapat didalam budaya mereka sehingga masyarakat
4
PulauSumbawaNews.com, 2013, Sejarah Sumbawa, http://www.pulausumbawanews.com/sejarah/sejarah-sumbawa/
5
Ibid, Sejarah Sumbawa, http://www.pulausumbawanews.com/sejarah/sejarah-sumbawa/
6
SultanSumbawa.com Bagian Pemerintahan Setda Sumbawa 2010, Kasultanan Sumbawa Sebagai Penjaga
Budaya bangsa, diakses melalui
4
Sumbawa selalu menjunjung tinggi nilai-nilai islam. Semua ini dilihat dari tradisi
Tau Samawa (Orang Sumbawa) sangat kental dengan nuansa islam seperti
Barempuk dan Sakeco. Barempuk ialah tradisi pertarungan tinju antar laki-laki dengan mengepalkan jerami ditangan mereka masing-masing sebagai sarung tinju,
pertarungan tinju ini dilakukan sebagai salah satu bentuk ungkapan rasa syukur
masyarakat kepada yang maha kuasa atas hasil panen yang diberikan, dan
berdasarkan penjelasan tersebut bahwa masih terlihat jelas kekentalan nilai-nilai
islam yang masih ada pada tradisi Masyarakat Sumbawa. Contohnya pada
kesenian musik Sakeco, dimana kesenian musik ini pada dasarnya dimainkan untuk memuji keagungan Tuhan dan dikaitkan dengan kehidupan sosial yang
terjadi baik itu tentang hidup, pergaulan, bahkan pernikahan, tentunya ini
berlandaskan nilai-nilai Islam.
Musik Sakeco bisa dikatakan sebagai tradisi masyarakat Sumbawa yang masih dipertahankan sampai saat ini khususnya pada masyarakat Kecamatan
Utan, dilihat dari agenda pemerintah yang mengadakan Festival Moyo setiap
tahunnya dan didalam Festival ini salah satu kesenian tradisional yang dimainkan
adalah kesenian musik Sakeco akan tetapi yang memainkan kesenian ini adalah
orang-orang yang sudah berumur. Maka penulis memilih kesenian musik Sakeco
ini karena ingin mengetahui bagaimana Jaringan Komunikasi mereka dalam
berkomunikasi untuk mempertahan kesenian musik ini kepada generasi
selanjutnya sehingga mereka tertarik dan bisa melestarikan kesenian musik
Sakeco ini agar tetap ada dan tidak punah oleh perkembangan zaman.
Fakta yang terlihat pada zaman sekarang, mulai ada tradisi dan kebudayaan
5
banyak faktor seperti kurangnya interaksi dan komunikasi antara masyarakat
dengan orang yang mengerti akan musik Sakeco tersebut. Contohnya di
Kecamatan Utan hampir tidak ada anak muda dan kalangan orang tua yang
mempelajari secara mendalam tradisi Tau Samawa karena kurangnya minat
mereka untuk belajar dan kurangnya interaksi serta komunikasi diantara mereka,
kemungkinan bisa disebabkan oleh beberapa faktor-faktor yang terdapat diatas.
Pada Kecamatan Utan hanya mempunyai beberapa orang yang menguasai
kesenian musik Sakeco sehingga dalam hal ini mereka mengalami kesulitan untuk
mengajarkan kesenian ini, bahkan kesenian ini sudah mulai jarang dimainkan
karena banyak yang tidak tahu cara memainkannya, karena bisa dikatakan mereka
tidak mendapatkan informasi, bahkan tradisi ini terkesan dianggap kurang
menarik oleh mereka sehingga mereka lebih cenderung memilih mempelajari
sesuatu yang baru seperti internet dan memainkan musik modern.
Selain dari minimnya pelaku Sakeco di Kecamatan Utan, adanya masalah komunikasi pasif yang terjadi antara orang yang bisa memainkan musik Sakeco ini dengan masyarakat sekitar, sehingga interaksi yang terjalin antara pelaku
Sakeco dan masyarakat terkesan satu arah dan kurang komunikatif. Dari faktor ini timbul presepsi bahwa kesenian musik Sakeco ini sulit untuk diajarakan ke khalayak atau masyarakat umum.
Dikutip didalam sebuah artikel menurut yang dikatakan Drs. H. Muchsin
Hamin yang menjabat sebagai Ketua Loka’ Adat Sateluk, beliau mengungkapkan
bahwa taradisi-tradisi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang haruslah
dipertahankan, sehingga ini sebagai tugas kita sebagai tau Samawa.7
7
6
Sejalan dengan yang diutarakan Rudolph F. Verderber bahwa salah satu
fungsi Komunikasi adalah sebagai fungsi sosial yakni untuk tujuan kesenangan,
untuk menjukkan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara
hubungan.8 Alfred Korzybski menyatakan bahwa kemampuan manusia
berkomunikasi menjadikan mereka “pengikat waktu” (time-binder). Pengikatan
waktu (Time Binder) merujuk pada kemampuan manusia untuk mewariskan
pengetahuan dari generasi ke generasi dan dari budaya ke budaya.9
Topik ini menarik untuk diteliti oleh karena dilihat dari kehidupan
masyarakat Sumbawa khususnya pada masyarakat desa Motong Kecamatan Utan
yang cukup baik dalam kehidupan sosial dan berinteraksi satu sama lain dilihat
dari jarangnya terjadi konflik terkait dengan masyarakat, dengan demikian
masyarakat Sumbawa di Desa motong Kecamatan Utan diharapkan mampu
mempertahankan kearifan lokal dalam mewariskan tradisi-tradisi yang ada di
masyarakat Sumbawa khususnya pada kesenian musik Sakeco melalui hubungan
kekeluargaan tersebut.
Dari penjelasan diatas, penulis ingin meneliti tentang bagaimana Jaringan
Komunikasi masyarakat Sumbawa di Desa Motong Kecamatan Utan dalam
mempertahankan tradisi khususnya pada aspek kesenian Sakeco. Demi
melestarikan warisan para leluhur untuk anak cucu dan sebagai penerus
penyampaian pesan serta nilai-nilai moral yang ditanamkan didalam tradisi
tersebut sehingga tradisi tersebut tetap eksis dan tidak punah atau hilang ditelan
zaman.
8
Mulyana, Dedy. (2003). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung:. Remaja Rosdakarya hal 5 9
7 1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah diatas, maka rumusan
masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimana jaringan
komunikasi yang terbentuk antara individu yang memahami musik Sakeco dengan
masyarakat desa Motong di Kecamatan Utan dalam mempertahan tradisi lokal
kesenian musik Sakeco ?
1.3.Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui jaringan komunikasi yang terhubung dan terjalin antara individu yang
memahami kesenian Sakeco dengan masyarakat Desa Motong Kecamatan Utan
khususnya dalam hal mempertahankan kesenian musik Sakeco.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memperoleh manfaat antara lain :
1.4.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan
kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Jurusan Ilmu Komunikasi dalam bidang Komunikasi khususnya
mengenai jaringan komunikasi masyarakat Sumbawa dalam mempertahankan
8 1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian Ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas
khususnya masyarakat Sumbawa agar dapat memahami bagaimana jaringan
komunikasi yang terjalin antara masyarakat setempat sehingga mereka dapat
mengaplikasikanya untuk memelihara dan memepertahankan tradisi lokal