• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skenario 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Skenario 3"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

WRAP UP PBL WRAP UP PBL

BLOK MPT BLOK MPT Bengkak Lutut Kanan Bengkak Lutut Kanan

Kelompok A-5 Kelompok A-5 Ketua

Ketua : : Ajeng Ajeng Tri Tri Rengganis Rengganis (1102016014)(1102016014) Sekretaris

Sekretaris : : Khansa Khansa Alifia Alifia Syafiqah Syafiqah (1102016097)(1102016097)

Anggota: Anggota: Ilham

Ilham Syahputra Syahputra (1102015095)(1102015095) Intan

Intan Sukmawati Sukmawati (1102016090)(1102016090) Annisa

Annisa Rahmatia Rahmatia (1102016029)(1102016029) Deandra

Deandra Salma Salma Arumpuspa Arumpuspa (1102016047)(1102016047) Ibnu

Ibnu Hakim Hakim Anshori Anshori N. N. (1102016085)(1102016085) Juliva

Juliva Syahira Syahira (1102016094)(1102016094) Maharani

Maharani Febrianda Febrianda Savitri Savitri (1102016107)(1102016107)

Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Universitas Yarsi 2016/2017 2016/2017

Jl. Let. Jend.Suprapto.Cempaka Putih, Jakarta Pusat. DKI Jakarta. Indonesia. 10510. Jl. Let. Jend.Suprapto.Cempaka Putih, Jakarta Pusat. DKI Jakarta. Indonesia. 10510.

Telepon:+62 21 420667 Telepon:+62 21 420667

(2)

Daftar Isi Daftar Isi Daftar Daftar ... 2... 2 Skenario Skenario ... ... 33 Identifikasi

Identifikasi kata kata sulit sulit ... ... 44 Brainstroming

Brainstroming ... ... 44 Hipotesis

Hipotesis ... ... 66 L.O.1 Mema

L.O.1 Memahami hami dan dan menjelaskan menjelaskan Autoimun ...Autoimun ... 8.... 8 L.O.2 Memahami

L.O.2 Memahami dan mdan menjelaskan enjelaskan Artritis Artritis Rheumatoid ..Rheumatoid ... ... 1212 L.O.3 Memahami dan

L.O.3 Memahami dan menjelaskan Pandangan menjelaskan Pandangan Islam dalam Islam dalam Menghadapi Penyakit ....Menghadapi Penyakit ... ... 1818 Daftar

(3)

3 3 SKENARIO 3

SKENARIO 3

BENGKAK LUTUT KANAN BENGKAK LUTUT KANAN

Seorang laki-laki berusia 45 tahun, masuk ke Rumah Sakit dengan keluhan Seorang laki-laki berusia 45 tahun, masuk ke Rumah Sakit dengan keluhan  bengkak dan nyeri pada l

 bengkak dan nyeri pada lutut kanan sejak utut kanan sejak 6 hari 6 hari yang lalu. Keluhan yang syang lalu. Keluhan yang sama hilangama hilang timbul sejak 5 tahun yang lalu. Keluhan lainnya kadang-kadang timbul demam dan timbul sejak 5 tahun yang lalu. Keluhan lainnya kadang-kadang timbul demam dan nafsu makan menurun. Pada pemeriksaan fisik lain tidak didapatkan kelainan. Dokter nafsu makan menurun. Pada pemeriksaan fisik lain tidak didapatkan kelainan. Dokter mendiagnosis pasien menderita Artritis Rheumatoid yang merupakan salah satu mendiagnosis pasien menderita Artritis Rheumatoid yang merupakan salah satu  penyakit

 penyakit autoimun. autoimun. Kemudian Kemudian dokter dokter menyarankan menyarankan pemeriksaan pemeriksaan laboratoriumlaboratorium hematologi dan dirawat untuk follow up pemeriksaan serta terapi. Dokter hematologi dan dirawat untuk follow up pemeriksaan serta terapi. Dokter menyarankan agar pasien bersabar dalam menghadapi penyakit karena membutuhkan menyarankan agar pasien bersabar dalam menghadapi penyakit karena membutuhkan  penanganan seumur hidup.

(4)

KATA SULIT KATA SULIT 1.

1. Patella Patella Joint Joint Dextra Dextra : : Sendi Sendi Patella Patella (tutup (tutup lutut; lutut; tulang tulang sesamoid sesamoid bentuk bentuk segitigasegitiga yang terletak depan lutut pada insersimusculi quadriceps semoris) sebelah kanan

yang terletak depan lutut pada insersimusculi quadriceps semoris) sebelah kanan 2.

2. Calor Calor : : salah salah satu satu tanda tanda peradanganperadangan 3.

3. Artritis Artritis Rheumatoid Rheumatoid : : Penyakit Penyakit autoimun autoimun yang yang ditandai ditandai oleh oleh inflamasiinflamasi sistemik kronik dan progresif dimana sendi merupakan target

sistemik kronik dan progresif dimana sendi merupakan target 4.

4. Hematologi Hematologi : : Cabang Cabang ilmu ilmu kedokteran kedokteran yang yang mempelajari mempelajari darah darah dan dan jaringanjaringan  pembentukan darah termasuk morfologi, fisiologi dan

 pembentukan darah termasuk morfologi, fisiologi dan patologipatologi 5.

5. Autoimun Autoimun : : Terjadi Terjadi jika jika sistem sistem kekebalan kekebalan tubuh tubuh menyerang menyerang jaringanjaringan 6.

6. Oedem Oedem : : Pengumpulan Pengumpulan cairan cairan secara secara abnormal abnormal di di ruangan ruangan interserlulerinterserluler tubuh

tubuh

PERTANYAAN PERTANYAAN

1.

1. Mengapa autoimun dapat terjadi?Mengapa autoimun dapat terjadi? 2.

2. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan penyakit autoimun?Faktor apa saja yang dapat menyebabkan penyakit autoimun? 3.

3. Apa saja diagnosis banding Artritis Rheumatoid?Apa saja diagnosis banding Artritis Rheumatoid? 4.

4. Mengapa pasien memerlukan penanganan seumur hidup?Mengapa pasien memerlukan penanganan seumur hidup? 5.

5. Apa gejala dari artritis rheumatoid?Apa gejala dari artritis rheumatoid? 6.

6. Kenapa terjadi edema dan calor pada patella sebelah kanan?Kenapa terjadi edema dan calor pada patella sebelah kanan? 7.

7. Bagaimana komplikasi dari Artritis Rheumatoid?Bagaimana komplikasi dari Artritis Rheumatoid? 8.

8. Apa pemeriksaan penunjang Artritis Rheumatoid?Apa pemeriksaan penunjang Artritis Rheumatoid? 9.

9. Bagaimana pathogenesis Artritis rheumatoid?Bagaimana pathogenesis Artritis rheumatoid? 10.

10. Bagaimana cara menentukan diagnosis autoimunitas?Bagaimana cara menentukan diagnosis autoimunitas? 11.

11. Bagaimana sikap kita dalam menghadapi penyakit yang butuh penangananBagaimana sikap kita dalam menghadapi penyakit yang butuh penanganan seumur hidup?

seumur hidup? 12.

12. Mengapa pasien mengalami demam?Mengapa pasien mengalami demam? JAWABAN

JAWABAN 1.

1. Autoimun terjadi karena adanya kegagalan dalam toleransi imunogenikAutoimun terjadi karena adanya kegagalan dalam toleransi imunogenik 2.

2. Jenis kelamin (pada wanita karena lebih banyak hormone estrogen), usia,Jenis kelamin (pada wanita karena lebih banyak hormone estrogen), usia, genetik, gaya hidup dan lingkungan

genetik, gaya hidup dan lingkungan 3.

3. Artritis Viral, Artritis Reakitf, Artritis TraumatikArtritis Viral, Artritis Reakitf, Artritis Traumatik 4.

4. Penyakit autoimunitas tidak bias disembuhkan dengan total dan belumPenyakit autoimunitas tidak bias disembuhkan dengan total dan belum ditemukan obat yang tepat tapi bisa dihindari faktor terjadinya relaps salah ditemukan obat yang tepat tapi bisa dihindari faktor terjadinya relaps salah satunya stress

satunya stress 5.

5. Pembengkakan, nyeri sendi, perbatasan gerak, gangguan pertumbuhan,Pembengkakan, nyeri sendi, perbatasan gerak, gangguan pertumbuhan, demam, anemia, berat badan turun, dan perubahan ukuran sendi

(5)

5 5 6.

6. Terjadi edema karena terjadinya autoimun, calo terjadi karena adanyaTerjadi edema karena terjadinya autoimun, calo terjadi karena adanya inflamasi

inflamasi 7.

7. Sindrom Carpal Turner dan serangan jantungSindrom Carpal Turner dan serangan jantung 8.

8. Pemeriksaan darah perifer lengkap, faktor rheumatoid, laju endap darah/C-Pemeriksaan darah perifer lengkap, faktor rheumatoid, laju endap darah/C-reaction protein, pemeriksaan fungsi hati dan ginjal, rontgen

reaction protein, pemeriksaan fungsi hati dan ginjal, rontgen 9.

9. AR menyerang synovial (lapisan yang mengelilingi sendi) kemudian terjadiAR menyerang synovial (lapisan yang mengelilingi sendi) kemudian terjadi inflamasi yaitu penebalan synovial yang akhirnya merusak tulang dalam s inflamasi yaitu penebalan synovial yang akhirnya merusak tulang dalam s endi.endi. Inflamasi ada dua yaitu kronik dimana ketidakseimbangan antara mediator Inflamasi ada dua yaitu kronik dimana ketidakseimbangan antara mediator inflamasi dan antiinflamasi sehingga menyebabkan kerusakan pada sendi/ inflamasi dan antiinflamasi sehingga menyebabkan kerusakan pada sendi/  jaringan.

 jaringan. Dan Dan Inflamasi Inflamasi berkepanjangan berkepanjangan yaitu yaitu kerusakan kerusakan pada pada cartilage cartilage dandan tulang daerah sekitarnya

tulang daerah sekitarnya 10.

10. Dengan RIA, ELISA, Imunofluoresensi, dan elektroforesis countercurrentDengan RIA, ELISA, Imunofluoresensi, dan elektroforesis countercurrent 11.

11. Harus percaya bahwa setiap penyakit ada obatnya serta bersikap tawakal danHarus percaya bahwa setiap penyakit ada obatnya serta bersikap tawakal dan ikhlas dalam menghadapi penyakit

ikhlas dalam menghadapi penyakit 12.

12. Sistem imun menyerang sel normal lalu tejadi inflamasi dan inflamasiSistem imun menyerang sel normal lalu tejadi inflamasi dan inflamasi merangsang kenaikan set point di hipotalamus

(6)

HIPOTESIS HIPOTESIS

Kegagalan dalam toleransi imunogenik dapat menyebabkan penyakit Kegagalan dalam toleransi imunogenik dapat menyebabkan penyakit autoimun salah satunya Artritis Rheumatoid yang disebabkan oleh beberapa autoimun salah satunya Artritis Rheumatoid yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik, jenis kelamin, usia, gaya hidup dan lingkungan. faktor seperti genetik, jenis kelamin, usia, gaya hidup dan lingkungan. Penyakit ini tidak bisa Penyakit autoimunitas tidak bias disembuhkan dengan Penyakit ini tidak bisa Penyakit autoimunitas tidak bias disembuhkan dengan total dan belum ditemukan obat yang tepat tapi bisa dihindari faktor terjadinya total dan belum ditemukan obat yang tepat tapi bisa dihindari faktor terjadinya relaps. Namun Islam mengajarkan bahwa kita Harus percaya bahwa setiap relaps. Namun Islam mengajarkan bahwa kita Harus percaya bahwa setiap  penyakit

 penyakit ada ada obatnya obatnya serta serta bersikap bersikap tawakal tawakal dan dan ikhlas ikhlas dalam dalam menghadapimenghadapi  penyakit.

(7)

7 7 SASARAN BELAJAR

SASARAN BELAJAR

LO 1 Memahami dan menjelaskan Autoimun LO 1 Memahami dan menjelaskan Autoimun 1.1

1.1 DefinisiDefinisi 1.2

1.2 Faktor PencetusFaktor Pencetus 1.3 1.3 PatofisiologiPatofisiologi 1.4 1.4 KlasifikasiKlasifikasi 1.4.1 1.4.1 SistemikSistemik 1.4.2 1.4.2 SpesifikSpesifik 1.5

1.5 Pemeriksaan secara GlobalPemeriksaan secara Global

LO 2 Memahami dan menjelaskan Artritis Rheumatoid LO 2 Memahami dan menjelaskan Artritis Rheumatoid 2.1 Definisi 2.1 Definisi 2.2 Etiologi 2.2 Etiologi 2.3 Patogenesis 2.3 Patogenesis

2.4 Manifestasi berdasarkan Kriteria ARA 2.4 Manifestasi berdasarkan Kriteria ARA 2.5 Diagnosis Umum dan Banding

2.5 Diagnosis Umum dan Banding 2.6 Tata Laksana 2.6 Tata Laksana 2.7 Komplikasi 2.7 Komplikasi 2.8 Prognosis 2.8 Prognosis

LO 3 Memahami dan menjelaskan Pandangan Islam dalam Menghadapi Penyakit LO 3 Memahami dan menjelaskan Pandangan Islam dalam Menghadapi Penyakit

(8)

LO 1 Memahami dan menjelaskan Autoimun LO 1 Memahami dan menjelaskan Autoimun

1.1

1.1 DefinisiDefinisi

Autoimunitas didefinisikan sebagai respons imun terhadap antigen diri Autoimunitas didefinisikan sebagai respons imun terhadap antigen diri (autogous).

(autogous).

Autoimunitas adalah respon imun tubuh terhadap antigen diri yang di Autoimunitas adalah respon imun tubuh terhadap antigen diri yang di sebabkan oleh autoantibodi terhadap antigen diri atau sel T autoreaktif sebabkan oleh autoantibodi terhadap antigen diri atau sel T autoreaktif terhadap antigen diri.

terhadap antigen diri. 1.2

1.2 Faktor PencetusFaktor Pencetus 

 Faktor GenetikFaktor Genetik

Jika penyakit autoimun mengenai salah satu dari saudara kembar, maka penyakit Jika penyakit autoimun mengenai salah satu dari saudara kembar, maka penyakit yang sama kemungkinan lebih besar mengenai saudara kembarnya daripada anggota yang sama kemungkinan lebih besar mengenai saudara kembarnya daripada anggota  populasi umum

 populasi umum yang tidak berhubyang tidak berhubungan.ungan.

Banyak penyakit autoimun pada hewan peliharaan dan manusia yang dikaitkan Banyak penyakit autoimun pada hewan peliharaan dan manusia yang dikaitkan dengan alel MHC tertentu. Hubungan antara sel

dengan alel MHC tertentu. Hubungan antara sel human leukocyte antigen (HLA) danhuman leukocyte antigen (HLA) dan  penyakit autoimun pa

 penyakit autoimun pada manusia ditemda manusia ditemukan beberapa tahukan beberapa tahun yang lalu dan merupakun yang lalu dan merupakanan salah satu indikasi pertama bahwa sel T memainkan peranan penting pada kelainan salah satu indikasi pertama bahwa sel T memainkan peranan penting pada kelainan ini (karena satu satunya fungsi molekul MHC yang diketahui adalah menyajikan ini (karena satu satunya fungsi molekul MHC yang diketahui adalah menyajikan antigen peptida kepada sel T)

antigen peptida kepada sel T)

 Faktor LingkunganFaktor Lingkungan

Infeksi dapat mengaktifkan limfosit autoreaktif, sehingga memicu timbulnya Infeksi dapat mengaktifkan limfosit autoreaktif, sehingga memicu timbulnya  penyakit autoim

 penyakit autoimun.un.

Respon imun alami terhadap infeksi dapat mengubah struktur kimia autoantigen. Respon imun alami terhadap infeksi dapat mengubah struktur kimia autoantigen. Sebagai contoh, beberapa jenis infeksi periodontal dikaitkan dengan artritis Sebagai contoh, beberapa jenis infeksi periodontal dikaitkan dengan artritis reumatoid. Dikaitkan bahwa respon inflamasi akut dan kronik terhadap berbagai reumatoid. Dikaitkan bahwa respon inflamasi akut dan kronik terhadap berbagai  bakteri

 bakteri tersebut tersebut menyebamenyebabkan bkan konversi konversi enzimaenzimatik tik arginin arginin menjadi menjadi sitrulin sitrulin padapada  protein

 protein diri, diri, dan dan protein protein tersitrulinasi tersitrulinasi ini ini dikenali dikenali sebagai sebagai asing asing dan dan memicmemicuu timbulnya respon imun adaptif

timbulnya respon imun adaptif 

 Faktor HormonFaktor Hormon

Wanita menunjukan kecenderungan menderita penyakit autoimun Wanita menunjukan kecenderungan menderita penyakit autoimun dibanding

dibanding pria. pria. Wanita pada Wanita pada umumnya umumnya juga memprojuga memproduksi lebih duksi lebih banyakbanyak antibody dibanding pria yang biasanya merupakan respons proinflamasi Th1. antibody dibanding pria yang biasanya merupakan respons proinflamasi Th1. Hormon esteregon diduga sebagai salah satu penyebab penyakit auto imun, Hormon esteregon diduga sebagai salah satu penyebab penyakit auto imun, saat wanita hamil, hormon prolaktin bekerja dan menunjukan efek saat wanita hamil, hormon prolaktin bekerja dan menunjukan efek imunostimulasi terutama terhadap sel .

imunostimulasi terutama terhadap sel . 1.3

1.3 PatofisiologiPatofisiologi

Dasar patofisiologi penyakit kompleks imun adalah reaksi Dasar patofisiologi penyakit kompleks imun adalah reaksi Hipersinsitifitas III menurut Gell dan Comb. Reaksi yang terjadi disebut juga Hipersinsitifitas III menurut Gell dan Comb. Reaksi yang terjadi disebut juga reaksi kompleks imun, terjadi bila kompleks antigen-antibodi ditemukan reaksi kompleks imun, terjadi bila kompleks antigen-antibodi ditemukan dalam jaringan / sirkulasi / dinding pembuluh darah dan mengaktifkan dalam jaringan / sirkulasi / dinding pembuluh darah dan mengaktifkan

(9)

9 9 komplemen. Biasanya antibodi berupa IgG dan IgM yang mengaktifkan komplemen. Biasanya antibodi berupa IgG dan IgM yang mengaktifkan komplemen melalui jalur klasik,sedangkan IgA melalui jaluralternatif.

komplemen melalui jalur klasik,sedangkan IgA melalui jaluralternatif.

Pada penyakit kompleks imun alergik seperti Aspergilosis Pada penyakit kompleks imun alergik seperti Aspergilosis Bronkopulmonari Alergik IgE juga berperan melalui reaksi Hipersensitifitas Bronkopulmonari Alergik IgE juga berperan melalui reaksi Hipersensitifitas Tipe I Gell dan Comb. Komplemen yang diaktifkan kemudian melepas Tipe I Gell dan Comb. Komplemen yang diaktifkan kemudian melepas  Macrophage

 Macrophage Chemotactic Chemotactic Factor.Factor. Makrofag yang dikerahkan ketempatMakrofag yang dikerahkan ketempat tersebut melepas enzimproteaso dan enzim lain yang dapat merusak jaringan tersebut melepas enzimproteaso dan enzim lain yang dapat merusak jaringan sekitarnya. Makrofag juga melepas bahan toksik yang berasal dari sekitarnya. Makrofag juga melepas bahan toksik yang berasal dari metabolism oksigen dan arginine (Oksigen radikal bebas) yang metabolism oksigen dan arginine (Oksigen radikal bebas) yang menyebabkan kerusakan jaringan lebih parah.

menyebabkan kerusakan jaringan lebih parah.

Antigen dapat berasal dari infeksi kuman patogen persisten (malaria), Antigen dapat berasal dari infeksi kuman patogen persisten (malaria),  bahan yang terhirup (s

 bahan yang terhirup (spora jamur menimbulk pora jamur menimbulk anal veolitis anal veolitis alergik ekstrinsik)alergik ekstrinsik) atau dari jaringan sendiri (penyakit autoimun).Infeksi dapat disertai dengan atau dari jaringan sendiri (penyakit autoimun).Infeksi dapat disertai dengan antigen dalam jumlah yang berlebihan, tetapi tanpa adanya respons antibodi antigen dalam jumlah yang berlebihan, tetapi tanpa adanya respons antibodi yang efektif.

yang efektif.

Dalam keadaan normal kompleks imun dimusnahkan oleh sel fagosit Dalam keadaan normal kompleks imun dimusnahkan oleh sel fagosit mononuclear, terutama di hati, limpa dan paru tanpa bantuan komplemen. mononuclear, terutama di hati, limpa dan paru tanpa bantuan komplemen. Dalam proses tersebut ukuran kompleks merupakan factor yang penting. Dalam proses tersebut ukuran kompleks merupakan factor yang penting. Pada umumnya kompleks yang besar dapat dengan mudah dan cepat Pada umumnya kompleks yang besar dapat dengan mudah dan cepat dimusnahkan oleh makrofag dalam hati, sedangkan kompleks kecil sulit dimusnahkan oleh makrofag dalam hati, sedangkan kompleks kecil sulit untuk dimusnahkan karena itu dapat lebih lama berada dalam sirkulasi. untuk dimusnahkan karena itu dapat lebih lama berada dalam sirkulasi. Diduga bahwa gangguan fungsi fagosit merupakan penyebab mengapa Diduga bahwa gangguan fungsi fagosit merupakan penyebab mengapa kompleks imun sulit dimusnahkan.

kompleks imun sulit dimusnahkan.

Meskipun kompleks imun berada di dalam sirkulasi untuk jangka Meskipun kompleks imun berada di dalam sirkulasi untuk jangka waktu lama, biasanya tidak berbahaya. Permasalahannya akan timbul bila waktu lama, biasanya tidak berbahaya. Permasalahannya akan timbul bila kompleks imun tersebut mengendap di jaringan.

kompleks imun tersebut mengendap di jaringan.

Hal yang memungkinkan terjadinya pengendapan kompleks imun Hal yang memungkinkan terjadinya pengendapan kompleks imun dalam jaringan ialah, ukuran kompleks imun yang kecil dan permeabilitas dalam jaringan ialah, ukuran kompleks imun yang kecil dan permeabilitas vascular yang meninggi, antara lain karena histamine yang dilepas.

vascular yang meninggi, antara lain karena histamine yang dilepas.

Komplemen, mastosit dan trombosit ikut berperan pada pengelepasan Komplemen, mastosit dan trombosit ikut berperan pada pengelepasan histamine tersebut. Histamin dilepas dari mastosit atas pengaruhana histamine tersebut. Histamin dilepas dari mastosit atas pengaruhana filaktosin (C3a dan C5a) yang dilepas pada aktivasi komplemen.

filaktosin (C3a dan C5a) yang dilepas pada aktivasi komplemen.

Kompleks imun lebih mudah diendapkan misalnya dalam kapiler Kompleks imun lebih mudah diendapkan misalnya dalam kapiler glomerulus, bifurkasi pembuluh darah, pleksuskoroid dan

glomerulus, bifurkasi pembuluh darah, pleksuskoroid dan ciliary bodyciliary body mata.mata. Pada Lupus Eitomatosus Sistemik (LES), ginjal merupakan tempat endapan Pada Lupus Eitomatosus Sistemik (LES), ginjal merupakan tempat endapan kompleks imun. Pada artritis rheumatoid, sel plasma dalam sinovium kompleks imun. Pada artritis rheumatoid, sel plasma dalam sinovium membentuk anti IgG (factor rheumatoid berupa IgM) dan menimbulkan membentuk anti IgG (factor rheumatoid berupa IgM) dan menimbulkan kompleks imun di sendi.

kompleks imun di sendi. Toleransi Imun Toleransi Imun

 Clonal AnergyClonal Anergy

Sel B atau T yang auto reaktif menjadi tidak aktif di individu Sel B atau T yang auto reaktif menjadi tidak aktif di individu yang normal dan tidak bisa mengganggu sistem imun.

yang normal dan tidak bisa mengganggu sistem imun. 

(10)

Sel limfoid yang auto reaktif dihancurkan oleh tubuh selama masa Sel limfoid yang auto reaktif dihancurkan oleh tubuh selama masa  perkembangannya.

 perkembangannya. 

 Molecular Mimicry TheoryMolecular Mimicry Theory

Bakteri atau virus dapat menyebabkan kesalahan respon imun Bakteri atau virus dapat menyebabkan kesalahan respon imun dengan melawan sel tubuh yang sehat.Hal ini diakibatkan fragmen dengan melawan sel tubuh yang sehat.Hal ini diakibatkan fragmen  protein bakteri

 protein bakteri yang sangat mirip dengan proyang sangat mirip dengan protein sel tubuh.tein sel tubuh. 

 Sequestered AntigenSequestered Antigen

Antigen sendiri yang karena letak anatominya tidak terpajan Antigen sendiri yang karena letak anatominya tidak terpajan dengan sel b/ sel T dari sistem imun. Pada keadaan normal, dengan sel b/ sel T dari sistem imun. Pada keadaan normal, sequestered antigen dilindungi dan tidak ditemukan untuk dikenal sequestered antigen dilindungi dan tidak ditemukan untuk dikenal sistem imun. Perubahan anatomi dalam jaringan seperti inflamasi sistem imun. Perubahan anatomi dalam jaringan seperti inflamasi (sekunder oleh infeksi, kerusakan iskemia/ trauma) dapat (sekunder oleh infeksi, kerusakan iskemia/ trauma) dapat memajankan sequestered antigen dengan sistem imun yang tidak memajankan sequestered antigen dengan sistem imun yang tidak terjadi pada keadaan normal. Contohnya protein lensa intraokular, terjadi pada keadaan normal. Contohnya protein lensa intraokular, sperma, dan MBP.

sperma, dan MBP. Toleransi Sel T

Toleransi Sel T a.

a. Toleransi sentralToleransi sentral

Toleransi sentral adalah induksi toleransi saat limfosit berada dalam Toleransi sentral adalah induksi toleransi saat limfosit berada dalam  perkembangannya

 perkembangannya di di timus. timus. Proses Proses seleksi seleksi terjadi terjadi untuk untuk menyingkirkanmenyingkirkan limfosit yang self-reaktif. Melalui proses yang disebut seleksi positif, sel limfosit yang self-reaktif. Melalui proses yang disebut seleksi positif, sel hidup melalui ikatan dengan kompleks MHC. Sel T dengan TCR yang hidup melalui ikatan dengan kompleks MHC. Sel T dengan TCR yang gagal berikatan dengan self-MHC dalam timus akan mati dengan gagal berikatan dengan self-MHC dalam timus akan mati dengan apoptosis.

apoptosis.  b.

 b. Toleransi periferToleransi perifer

Toleransi perifer merupakan mekanisme yang diperlukan untuk Toleransi perifer merupakan mekanisme yang diperlukan untuk mempertahankan toleransi terhadap antigen yang tidak ditemukan dalam mempertahankan toleransi terhadap antigen yang tidak ditemukan dalam organ limfoid primer atau terjadi bila ada klon sel dengan reseptor afinitas organ limfoid primer atau terjadi bila ada klon sel dengan reseptor afinitas rendah yang lolos dari seleksi primer. Terdapat mekanisme yang dapat rendah yang lolos dari seleksi primer. Terdapat mekanisme yang dapat mencegah terjadinya toleransi perifer, seperti ignorance, anergi dan mencegah terjadinya toleransi perifer, seperti ignorance, anergi dan kostimulasi dan mekanisme regulasi oleh sel Treg.

kostimulasi dan mekanisme regulasi oleh sel Treg. Toleransi Sel B

Toleransi Sel B a.

a. Toleransi sentralToleransi sentral

Prinsip seleksi dan eliminasi sel yang self reaktif pada toleransi sel T Prinsip seleksi dan eliminasi sel yang self reaktif pada toleransi sel T  juga

 juga berlaku berlaku pada pada sel sel B. B. sel sel B B yang yang self self reaktif reaktif dihancurkan dihancurkan dalamdalam sumsum tulang. Toleransi sentral sel B terjadi bila sel B imatur terpajan sumsum tulang. Toleransi sentral sel B terjadi bila sel B imatur terpajan dengan self-antigen yang multivalent dalam sumsum tulang. Hal tersebut dengan self-antigen yang multivalent dalam sumsum tulang. Hal tersebut menimbulkan apoptosis atau spesifisitas baru yang disebut receptor menimbulkan apoptosis atau spesifisitas baru yang disebut receptor editing.

editing.  b.

(11)

11 11 Setelah meninggalkan sumsum tulang, sel B yang relative imatur Setelah meninggalkan sumsum tulang, sel B yang relative imatur  bermigrasi ke

 bermigrasi ke zona sel zona sel T luar T luar dalam limpa. dalam limpa. Sel B Sel B dengan seleksi dengan seleksi negativenegative menempati limpa, diproses untuk induksi anergi, dicegah bermigrasi ke menempati limpa, diproses untuk induksi anergi, dicegah bermigrasi ke sel folikel sel B dan apoptosis ditingkatkan. Siklus hidup sel B self-reaktif sel folikel sel B dan apoptosis ditingkatkan. Siklus hidup sel B self-reaktif dalam limpa adalah 1-3 hari. Namun beberapa sel B anergik self-reaktif dalam limpa adalah 1-3 hari. Namun beberapa sel B anergik self-reaktif masih dapat mengikat antigen dengan afinitas tinggi, berperan dalam masih dapat mengikat antigen dengan afinitas tinggi, berperan dalam respon terhadap antigen asing.

respon terhadap antigen asing.

Proses hipermutasi somatik gen immunoglobulin pada sel B matang di Proses hipermutasi somatik gen immunoglobulin pada sel B matang di sentrum germinativum kelenjar limfoid juga mempunyai potensi untuk sentrum germinativum kelenjar limfoid juga mempunyai potensi untuk membentuk autoantibodi.

membentuk autoantibodi. 1.4

1.4 KlasifikasiKlasifikasi

Penyakit autoimun menurut organ : Penyakit autoimun menurut organ : a.

a. Penyakit autoimun non-organ spesifikPenyakit autoimun non-organ spesifik

Penyakit autoimun yang non-organ spesifik terjadi karena dibentuknya Penyakit autoimun yang non-organ spesifik terjadi karena dibentuknya antibody terhadap autoantigen yang tersebar luas di dalam tubuh, misalnya antibody terhadap autoantigen yang tersebar luas di dalam tubuh, misalnya DNA. Pada penyakit autoimun yang non-organ spesifik sering juga dibentuk DNA. Pada penyakit autoimun yang non-organ spesifik sering juga dibentuk kompleks imun yang diendapkan pada dinding pembuluh darah, kulit, sendi kompleks imun yang diendapkan pada dinding pembuluh darah, kulit, sendi dan ginjal serta menimbulkan kerusakan. Yang termasuk penyakit autoimun dan ginjal serta menimbulkan kerusakan. Yang termasuk penyakit autoimun sistemik:

sistemik:

--

Ankylosing sponkylitisAnkylosing sponkylitis

--

Multiple sclerosisMultiple sclerosis

--

Rheumatoid artritisRheumatoid artritis

--

SclerodermaScleroderma

--

Systemic lupus erythematosusSystemic lupus erythematosus

 b.

 b. Penyakit autoimun organ spesifikPenyakit autoimun organ spesifik

Terbentuknya antibodi terhadap jaringan alat tubuh. Contoh alat tubuh Terbentuknya antibodi terhadap jaringan alat tubuh. Contoh alat tubuh yang menjadi sasaran yaitu kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, lambung dan yang menjadi sasaran yaitu kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, lambung dan  pankreas. Yang termasuk penyakit autoimun spesifik :

 pankreas. Yang termasuk penyakit autoimun spesifik :

--

Tiroiditis HashimotoTiroiditis Hashimoto

--

TirotoksikosisTirotoksikosis

--

Anemia pernisiosaAnemia pernisiosa

--

Gastritis atrofi autoimunGastritis atrofi autoimun

--

Penyakit AddisonPenyakit Addison

1.5 Pemeriksaan secara Global 1.5 Pemeriksaan secara Global I. Pemeriksaan Autoantibodi I. Pemeriksaan Autoantibodi Anti Nuklir

Anti Nuklir Antibodi (ANAntibodi (ANA), A), Anti-dsDNA dllAnti-dsDNA dll

Antibodi antinuklear (ANA , juga dikenal sebagai faktor anti nuklir Antibodi antinuklear (ANA , juga dikenal sebagai faktor anti nuklir atau ANF) adalah

atau ANF) adalah autoantiautoantibobodi di  yang mengikat isi dariyang mengikat isi dari inti selinti sel ..  Pada orang  Pada orang normal, sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi terhadap protein asing normal, sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi terhadap protein asing ( 

(  antigen antigen ) tetapi tidak untuk protein manusia) tetapi tidak untuk protein manusia ((autoantigensautoantigens ) ). Pada beberapa. Pada beberapa individu, diproduksi antibodi terhadap antigen manusia. Ada banyak

individu, diproduksi antibodi terhadap antigen manusia. Ada banyak subtipesubtipe ANA

ANA  seperti  seperti antianti--Ro antibodiRo antibodi , , anti-La antibodi anti-La antibodi , , anti-Sm antibodianti-Sm antibodi , , anti-nRNP anti-nRNP antibodi

antibodi  , , anti SCL-70-antibodianti SCL-70-antibodi  , , anti-dsDNA antibodianti-dsDNA antibodi  , , antibodi anti-histon,antibodi anti-histon, antibodi kompleks pori nuklir ,

antibodi kompleks pori nuklir , antibodi anti-sentromer antibodi anti-sentromer ddaann antibodi anti-SP100. antibodi anti-SP100.  Mas

(12)

 p

 protroteeiin n ddaalalam m iintnti. i. AutoAutoaantntiibbooddi i tteersersebbut ut ddiitteemmukaukan n ddaalalam m bbaanynyaak k gangangguagguann termasuk 

termasuk  autoimunitas, autoimunitas, kanker kanker ddaann infeksi infeksi , d , deengangan pn prevrevaalelensi yansi yang bng beerrbbeedda a ddaariri ant

antiibbododi i teterrgganantung patung pada da kondisikondisi . H. H aal il ini ni mmeemmungungkiki nkan penkan penggnggunaaunaan An ANNA A dadalamlam diagnosis beberapa gangguan autoimun, termasuk

diagnosis beberapa gangguan autoimun, termasuk lupus eritematosus sistemik,lupus eritematosus sistemik,  sind

 sindrom rom SjögrenSjögren , , skleroderma skleroderma , , penyakit jaringan ikat campuran penyakit jaringan ikat campuran , , polymyositis polymyositis , , dermatomyositis

dermatomyositis , , hep hepatatiititis autos autoiimmunun ddaann ob obaat dt diiiindndukuksi si lupuslupus .. KehadiranKehadiran ANA dalam darah dapat dikonfirmasi dengan tes skrining. Meskipun ada ANA dalam darah dapat dikonfirmasi dengan tes skrining. Meskipun ada  banyak

 banyak tes tes untuk untuk mendeteksi mendeteksi ANA, ANA, tes tes yang yang paling paling umum umum digunakan digunakan untukuntuk skrining yang imunofluoresensi tidak langsung dan enzyme-linked skrining yang imunofluoresensi tidak langsung dan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Setelah deteksi ANA, berbagai subtipe immunosorbent assay (ELISA). Setelah deteksi ANA, berbagai subtipe ditentukan.

ditentukan.

II. Pemeriksaan Komplemen II. Pemeriksaan Komplemen

Komplemen adalah suatu molekul dari sistem imun non spesifik, Komplemen adalah suatu molekul dari sistem imun non spesifik, terdapat dalam sirkulasi dalam keadaan tidak aktif. Bila terjadi aktifasi oleh terdapat dalam sirkulasi dalam keadaan tidak aktif. Bila terjadi aktifasi oleh antigen , komplek imun dan lain lain, akan menghasilkan berbagai mediator antigen , komplek imun dan lain lain, akan menghasilkan berbagai mediator yang aktif untuk menghancurkan antigen tersebut 4,5,6,7 . Pemeriksaan yang aktif untuk menghancurkan antigen tersebut 4,5,6,7 . Pemeriksaan komplemen dalam serum dimaksudkan untuk mengukur fungsi aktifasi sistem komplemen dalam serum dimaksudkan untuk mengukur fungsi aktifasi sistem imun, baik opsonisasi, kemotaksis dan lisis. Komplemen dapat diaktifasi imun, baik opsonisasi, kemotaksis dan lisis. Komplemen dapat diaktifasi melalui

melalui 3 3 jalur yjalur yaitu aitu klasik, klasik, lektin lektin dan dan alternatif. alternatif. Aktifasi Aktifasi komplemen komplemen terjaditerjadi secara berantai, produk yang dihasilkan menjadi katalisator reaksi berikutnya. secara berantai, produk yang dihasilkan menjadi katalisator reaksi berikutnya. Produk aktifasi komplemen, mempunyai sifat kemotaksis, opsonin dan Produk aktifasi komplemen, mempunyai sifat kemotaksis, opsonin dan sitolisis. Pada orang normal, aktifasi komplemen berakhir setelah kuman sitolisis. Pada orang normal, aktifasi komplemen berakhir setelah kuman dimusnahkan. Aktifasi komplemen di inhibisi oleh enzim esterase (C1 dimusnahkan. Aktifasi komplemen di inhibisi oleh enzim esterase (C1 inhibitor esterase dst nya). Pada penderita penyakit autoimun, inhibitor inhibitor esterase dst nya). Pada penderita penyakit autoimun, inhibitor esterase ini tidak berfungsi (defisiensi), sehingga komplemen diaktifasi terus esterase ini tidak berfungsi (defisiensi), sehingga komplemen diaktifasi terus menerus, menyebabkan inflamasi kronik.

menerus, menyebabkan inflamasi kronik.

Pemeriksaan komplemen dapat memonitor hasil

Pemeriksaan komplemen dapat memonitor hasil pengobatan disampingpengobatan disamping menilai aktifasi penyakit autoimun. Kadar komplemen yang rendah (menurun) menilai aktifasi penyakit autoimun. Kadar komplemen yang rendah (menurun) menunjukkan aktifnya penyakit. Setelah pengobatan minimal 3 minggu, kadar menunjukkan aktifnya penyakit. Setelah pengobatan minimal 3 minggu, kadar komplemen diperiksa ulang ,biasanya C3 (jalur alternatif) dan C4 (jalur komplemen diperiksa ulang ,biasanya C3 (jalur alternatif) dan C4 (jalur klasik).

klasik).

LO 2 Memahami dan menjelaskan Artritis Rheumatoid LO 2 Memahami dan menjelaskan Artritis Rheumatoid

2.1 Definisi 2.1 Definisi

Artritis Rheumatoid adalah penyakit autoimun yang ditandai oleh Artritis Rheumatoid adalah penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan progresif, dimana sendi merupakan target inflamasi sistemik kronik dan progresif, dimana sendi merupakan target utama.

utama. 2.2 Etiologi 2.2 Etiologi

Penyebab pasti

Penyebab pasti rheumatoid arthritisrheumatoid arthritis tidak diketahui, diperkirakantidak diketahui, diperkirakan merupakan kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, hormonal dan faktor merupakan kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, hormonal dan faktor sistem reproduksi. Namun faktor pencetus terbesar adalah faktor infeksi sistem reproduksi. Namun faktor pencetus terbesar adalah faktor infeksi seperti bakteri, mikoplasma dan virus. Menurut Smith dan Haynes

seperti bakteri, mikoplasma dan virus. Menurut Smith dan Haynes

(2002), ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang (2002), ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang menderita

(13)

13 13 1). Faktor genetik

1). Faktor genetik

Beberapa penelitian yang telah dilakukan melaporkan terjadinya Beberapa penelitian yang telah dilakukan melaporkan terjadinya rheumatoid arthritis

rheumatoid arthritis sangat terkait dengan faktor genetik. Delapan puluhsangat terkait dengan faktor genetik. Delapan puluh  persen orang kulit putih yang menderita

 persen orang kulit putih yang menderita rheumatoid arthritisrheumatoid arthritis mengekspresikan mengekspresikan HLA-DR1 atau HLA-DR4 pada MHC yang terdapat di permukaan sel T. HLA-DR1 atau HLA-DR4 pada MHC yang terdapat di permukaan sel T. Pasien yang mengekspresikan antigen HLA-DR4 3,5 kali lebih rentan Pasien yang mengekspresikan antigen HLA-DR4 3,5 kali lebih rentan terhadap

terhadap rheumatoid arthritisrheumatoid arthritis.. 2). Usia dan jenis kelamin 2). Usia dan jenis kelamin

Insidensi

Insidensi rheumatoid arthritisrheumatoid arthritis lebih banyak dialami oleh wanitalebih banyak dialami oleh wanita daripada laki-laki dengan rasio 2:1 hingga 3:1. Wanita memiliki hormon daripada laki-laki dengan rasio 2:1 hingga 3:1. Wanita memiliki hormon estrogen sehingga dapat memicu sistem imun. Onset

estrogen sehingga dapat memicu sistem imun. Onset rheumatoid arthritisrheumatoid arthritis terjadi pada orang-orang usia sekitar 50 tahun.

terjadi pada orang-orang usia sekitar 50 tahun. 3). Infeksi

3). Infeksi

Infeksi dapat memicu

Infeksi dapat memicu rheumatoid arthritisrheumatoid arthritis  pada pada hosthost yang mudahyang mudah terinfeksi secara genetik. Virus merupakan agen yang potensial memicu terinfeksi secara genetik. Virus merupakan agen yang potensial memicu rheumatoid arthritis

rheumatoid arthritis seperti parvovirus, rubella, EBV, borellia burgdorferi.seperti parvovirus, rubella, EBV, borellia burgdorferi. 4). Lingkungan

4). Lingkungan

Faktor lingkungan dan gaya hidup juga dapat memicu

Faktor lingkungan dan gaya hidup juga dapat memicu rheumatoidrheumatoid arthritis

arthritis seperti merokok.seperti merokok. Ada beberapa teori penyebabAda beberapa teori penyebab rheumatoid arthritisrheumatoid arthritis antara lain

antara lain infeksi streptokokus hemolitikus dan streptokokus non-infeksi streptokokus hemolitikus dan streptokokus non-hemolitikus,

hemolitikus, endokrin, autoimun, metabolik dan faktor genetik serta faktorendokrin, autoimun, metabolik dan faktor genetik serta faktor  pemicu

 pemicu lainnya. Pada saat ini,lainnya. Pada saat ini, rheumatoid arthritisrheumatoid arthritis diduga disebabkan olehdiduga disebabkan oleh faktor 

faktor  autoimun dan infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II,autoimun dan infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II, faktor infeksi mungkin disebabkan oleh virus dan organisme mikoplasma faktor infeksi mungkin disebabkan oleh virus dan organisme mikoplasma atauatau grup difterioid yang menghasilkan antigen tipe II kolagen dari

grup difterioid yang menghasilkan antigen tipe II kolagen dari tulang rawantulang rawan sendi penderita (Alamanos dan Drosos, 2005; Rindfleisch

sendi penderita (Alamanos dan Drosos, 2005; Rindfleisch dan Muller, 2005).dan Muller, 2005).

2.3 Patofisiologi 2.3 Patofisiologi

RA merupakan penyakit autoimun sistemik yang menyerang sendi. RA merupakan penyakit autoimun sistemik yang menyerang sendi. Reaksi autoimun terjadi dalam jaringan sinovial. Kerusakan sendi mulai Reaksi autoimun terjadi dalam jaringan sinovial. Kerusakan sendi mulai terjadi dari proliferasi makrofag dan fibroblast sinovial. Limfosit terjadi dari proliferasi makrofag dan fibroblast sinovial. Limfosit menginfiltrasi daerah perivaskular dan terjadi proliferasi sel-sel endotel menginfiltrasi daerah perivaskular dan terjadi proliferasi sel-sel endotel kemudian terjadi neovaskularisasi. Pembuluh darah pada sendi yang terlibat kemudian terjadi neovaskularisasi. Pembuluh darah pada sendi yang terlibat mengalami oklusi oleh bekuan kecil atau sel-sel inflamasi. Terbentuknya mengalami oklusi oleh bekuan kecil atau sel-sel inflamasi. Terbentuknya  pannus

 pannus akibat terjadinya pertumbuhan yang iregular pada jaringan sinovialakibat terjadinya pertumbuhan yang iregular pada jaringan sinovial yang mengalami inflamasi.

yang mengalami inflamasi. Pannus Pannus kemudian menginvasi dan merusak rawankemudian menginvasi dan merusak rawan sendi dan tulang Respon imunologi melibatkan peran sitokin, interleukin, sendi dan tulang Respon imunologi melibatkan peran sitokin, interleukin,  proteinase dan faktor

 proteinase dan faktor pertumbuhan. Respon ini mengakibatkan destruksi pertumbuhan. Respon ini mengakibatkan destruksi sendisendi dan komplikasi sistemik

(14)

Sel T dan sel B merupakan respon imunologi spesifik. Sel T Sel T dan sel B merupakan respon imunologi spesifik. Sel T merupakan bagian dari sistem immunologi spesifik selular berupa Th1, Th2, merupakan bagian dari sistem immunologi spesifik selular berupa Th1, Th2, Th17, Treg, Tdth, CTL/Tc, NKT. Sitokin dan sel B merupakan respon Th17, Treg, Tdth, CTL/Tc, NKT. Sitokin dan sel B merupakan respon imunologi spesifik humoral, sel B berupa IgG, IgA, IgM, IgE, IgD imunologi spesifik humoral, sel B berupa IgG, IgA, IgM, IgE, IgD (Baratwidjaja, 201

(Baratwidjaja, 2012). 2). Peran sel Peran sel T pT pada RA ada RA diawali oleh diawali oleh interaksi antarainteraksi antara reseptor sel T dengan

reseptor sel T dengan  share epit share epitopop daridari major histocompability complex classmajor histocompability complex class  II

 II (MHCII-SE) dan peptida pada(MHCII-SE) dan peptida pada antigen-presenting cellantigen-presenting cell (APC) pada sinovium(APC) pada sinovium atau sistemik. Dan peran sel B dalam imunopatologis RA belum diketahi atau sistemik. Dan peran sel B dalam imunopatologis RA belum diketahi secara pasti (Suarjana, 2009).

(15)

15 15 2.4 Manifestasi menurut ARA

2.4 Manifestasi menurut ARA

Kriteria Artritis Reumatoid, 1987 Kriteria Artritis Reumatoid, 1987 1.

1. Kaku pagi hariKaku pagi hari 2.

2. Artritis pada 3 daerah persendian atau lebihArtritis pada 3 daerah persendian atau lebih 3.

3. Artritis persendian tanganArtritis persendian tangan 4.

4. Artritis simetrisArtritis simetris 5.

5.  Nodul reumatoid Nodul reumatoid 6.

6. Faktor reumatoid serum positifFaktor reumatoid serum positif 7.

7. Perubahan gambaran radiologisPerubahan gambaran radiologis

Penderita dikatakan menderita Artritis Reumatoid jika memenuhi Penderita dikatakan menderita Artritis Reumatoid jika memenuhi sekurang kurangnya kriteria 1-4

sekurang kurangnya kriteria 1-4 yang diderita sekurang kurangnya 6 mingguyang diderita sekurang kurangnya 6 minggu 2.5 Diagnosis umum dan banding

2.5 Diagnosis umum dan banding

Saat ini di Indonesia mendiagnosis Artritis Reumatoid mengacu pada Saat ini di Indonesia mendiagnosis Artritis Reumatoid mengacu pada kriteria menurut American College of Rheumatoid/European League Against kriteria menurut American College of Rheumatoid/European League Against Rheumatism 2010. Diagnosis AR ditegakkan bila pasien memiliki skor 6 atau Rheumatism 2010. Diagnosis AR ditegakkan bila pasien memiliki skor 6 atau lebih.

lebih. Kriteria

Kriteria Klasifikasi Klasifikasi AR AR ACR/EULAR ACR/EULAR 2010 2010 SkorSkor A.

A. Keterlibatan SendiKeterlibatan Sendi 1 sendi besar 1 sendi besar 2-10 sendi besar 2-10 sendi besar

1-3 sendi kecil (dengan/tanpa keterlibatan sendi besar) 1-3 sendi kecil (dengan/tanpa keterlibatan sendi besar) 4-10 sendi kecil (dengan/tanpa keterlibatan sendi besar) 4-10 sendi kecil (dengan/tanpa keterlibatan sendi besar) Lebih dari 10 sendi (min. 1 sendi kecil)

Lebih dari 10 sendi (min. 1 sendi kecil)

0 0 1 1 2 2 3 3 5 5 B. B. SerologiSerologi RF dan ACPA ( RF dan ACPA (

 – 

 – 

))

RF dan ACPA (+) rendah RF dan ACPA (+) rendah RF dan ACPA (+) tinggi RF dan ACPA (+) tinggi

0 0 2 2 3 3 C.

C. Reaktan fase akutReaktan fase akut LED dan CRP normal LED dan CRP normal LED dan CRP abnormal LED dan CRP abnormal

0 0 1 1

(16)

D.

D. Lamanya sakitLamanya sakit Kurang 6 minggu Kurang 6 minggu 6 minggu atau lebih 6 minggu atau lebih

0 0 1 1 Diagnosis Banding Diagnosis Banding

Artritis Rheumatoid harus dibedakan dengan sejumlah penyakit lainnya Artritis Rheumatoid harus dibedakan dengan sejumlah penyakit lainnya seperti artropati reaktif yang berhubungan dengan infeksi, spondiloartopati seperti artropati reaktif yang berhubungan dengan infeksi, spondiloartopati seronegatif dan penyakit jaringan ikat lainnya seperti lupus eritematosus seronegatif dan penyakit jaringan ikat lainnya seperti lupus eritematosus sistemik (LES) yang mungkin mempunyai gejala menyerupai Artritis sistemik (LES) yang mungkin mempunyai gejala menyerupai Artritis rheumatoid.

rheumatoid. 2.6 Tata Laksana 2.6 Tata Laksana

Terapi Non Farmakalogik Terapi Non Farmakalogik

Terapi puasa, suplementasi asam lemak esensial, terapi spa dan latihan Terapi puasa, suplementasi asam lemak esensial, terapi spa dan latihan menunjukkan hasil yang baik. Terapi minyak ikan (cod liver oil) bisa menunjukkan hasil yang baik. Terapi minyak ikan (cod liver oil) bisa digunakan sebagai NSAID-sparing agents pada penderita AR. Edukasi dan digunakan sebagai NSAID-sparing agents pada penderita AR. Edukasi dan  pendekatan

 pendekatan multidisiplin multidisiplin dalam dalam perawatan perawatan penderita, penderita, bisa bisa memberikanmemberikan manfaat jangka pendek. Pembedahan harus dipertimbangkan bila terdapat manfaat jangka pendek. Pembedahan harus dipertimbangkan bila terdapat nyeri berat yang berhubungan dengan kerusakan sendi ekstensif, keterbatasan nyeri berat yang berhubungan dengan kerusakan sendi ekstensif, keterbatasan gerak yang bermakna atau keterbatasan fungsi yang berat dan ada ruptur gerak yang bermakna atau keterbatasan fungsi yang berat dan ada ruptur tendon

tendon

Terapi Farmakologik Terapi Farmakologik

Pada umumnya meliputi Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) Pada umumnya meliputi Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) untuk mengendalikan nyeri, glukokortikoid dan DMARD (

untuk mengendalikan nyeri, glukokortikoid dan DMARD ( Disease  Disease ModifyingModifying  Anti-Rheumatic Drugs

 Anti-Rheumatic Drugs).). a.

a. OAINSOAINS

Sebagai terapi awal untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan, Penderita Sebagai terapi awal untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan, Penderita AR mempunyai resiko dua kali lebih sering mengalami komplikasi serius AR mempunyai resiko dua kali lebih sering mengalami komplikasi serius akibat penggunaan OAINS dibandingkan dengan penderita osteoarthritis, oleh akibat penggunaan OAINS dibandingkan dengan penderita osteoarthritis, oleh karena itu perlu pemantauan secara ketat terhadap gejala efek samping karena itu perlu pemantauan secara ketat terhadap gejala efek samping gastrointestinal.

gastrointestinal.  b.

 b. GlukokortikoidGlukokortikoid

Steroid dengan dosis ekuivalen dengan prednisone kurang dari 10mg per hari Steroid dengan dosis ekuivalen dengan prednisone kurang dari 10mg per hari cukup efektif untuk meredakan gejala dan dapat memperlambat kerusakan cukup efektif untuk meredakan gejala dan dapat memperlambat kerusakan sendi. Dosis harus diberikan dalam dosis minimal karena resiko tinggi sendi. Dosis harus diberikan dalam dosis minimal karena resiko tinggi mengalami efek samping katarak, gejala

mengalami efek samping katarak, gejala Cushingoid Cushingoid , dan gangguan kadar gula, dan gangguan kadar gula darah.

darah. c.

(17)

17 17 Pemberian DMARD harus dipertimbangkan untuk semua penderita AR. Pemberian DMARD harus dipertimbangkan untuk semua penderita AR. Pemilihan jenis DMARD harus mempertimbangkan kepatuhan, beratnya Pemilihan jenis DMARD harus mempertimbangkan kepatuhan, beratnya  penyakit,

 penyakit, pengalaman pengalaman dokter, dokter, dan dan adanya adanya penyakit penyakit penyerta. penyerta. DMARD DMARD yangyang  paling umum digunakan adalah M

 paling umum digunakan adalah MTX, hidroksiklorokuin atau klorokuin fosfat,TX, hidroksiklorokuin atau klorokuin fosfat, sulfasalazine dan leflunomide.

sulfasalazine dan leflunomide. 2.7 Komplikasi

2.7 Komplikasi

Komplikasi penyakit dapat mempersingkat hidup beberapa tahun pada Komplikasi penyakit dapat mempersingkat hidup beberapa tahun pada  beberapa

 beberapa individu, individu, meskipunmeskipun rheumatoid arthritisrheumatoid arthritis itu sendiri tidak fatal.itu sendiri tidak fatal. Secara umum

Secara umum rheumatoid arthritisrheumatoid arthritis  bersifat  bersifat progresif progresif dan dan tidak tidak dapatdapat disembuhkan, tetapi pada beberapa pasien penyakit ini secara bertahap disembuhkan, tetapi pada beberapa pasien penyakit ini secara bertahap menjadi kurang agresif dan gejala bahkan dapat membaik. Bagaimanapun, ji menjadi kurang agresif dan gejala bahkan dapat membaik. Bagaimanapun, ji kaka terjadi kerusakan tulang dan ligamen serta terjadi perubahan bentuk, efeknya terjadi kerusakan tulang dan ligamen serta terjadi perubahan bentuk, efeknya akan permanen. Kecacatan dan nyeri sendi dalam kehidupan sehari-hari akan permanen. Kecacatan dan nyeri sendi dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang umum. Sendi yang terkena bisa menjadi cacat, kinerja tugas adalah hal yang umum. Sendi yang terkena bisa menjadi cacat, kinerja tugas  bahkan tugas biasa sekalipun mungkin akan

 bahkan tugas biasa sekalipun mungkin akan sangat sulit atau tidak mungkin.sangat sulit atau tidak mungkin. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Selain itu, Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Selain itu, rheumatoid arthritis

rheumatoid arthritis adalah penyakit sistemik yang dapat mempengaruhiadalah penyakit sistemik yang dapat mempengaruhi  bagian lain dari tubuh selain sendi. Efek ini meliputi :

 bagian lain dari tubuh selain sendi. Efek ini meliputi : a.

a. Anemia Anemia : : 75% 75% mengalami mengalami anemia anemia karena karena penyakit penyakit kronik kronik dan dan 25%25%  penderita tersebut memberikan respons terhadap terapi besi.

 penderita tersebut memberikan respons terhadap terapi besi.  b. Kanker

 b. Kanker : Mungkin akibat sekunder : Mungkin akibat sekunder dari tedari terapi rapi yang diberikan, kejadianyang diberikan, kejadian limfoma dan leukemia 2-3kali lebih sering terjadi pada penderita AR. limfoma dan leukemia 2-3kali lebih sering terjadi pada penderita AR. Diperkirakan karena penggunaan OAINS

Diperkirakan karena penggunaan OAINS c.

c. Infeksi Infeksi : : Pasien Pasien dengan dengan RA RA memiliki memiliki risiko risiko lebih lebih besar besar untuk untuk infeksi.infeksi. Obat imunosupresif akan lebih meningkatkan risiko.

Obat imunosupresif akan lebih meningkatkan risiko.

d. Penyakit jantung :RA dapat mempengaruhi pembuluh darah dan d. Penyakit jantung :RA dapat mempengaruhi pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung iskemik koroner.

meningkatkan risiko penyakit jantung iskemik koroner.

e. Penyakit paru-paru: Sebuah studi kecil menemukan prevalensi tinggi e. Penyakit paru-paru: Sebuah studi kecil menemukan prevalensi tinggi  peradangan

 peradangan paru paru dan dan fibrosis fibrosis pada pada pasien pasien yang yang baru baru didiagnosis didiagnosis RA, RA, namunnamun temuan ini dapat dikaitkan dengan merokok.

temuan ini dapat dikaitkan dengan merokok. f. Vaskulitis

f. Vaskulitis 2.8 Prognosis 2.8 Prognosis

Diagnosis dan pengobatan yang terlambat dapat membahayakan Diagnosis dan pengobatan yang terlambat dapat membahayakan  pasien.

 pasien. Sekitar Sekitar 40% 40% pasienpasien rheumatoid arthritisrheumatoid arthritis ini menjadi cacat setelah 10ini menjadi cacat setelah 10 tahun. Akan tetapi, hasilnya sangatlah bervariasi. Beberapa pasien tahun. Akan tetapi, hasilnya sangatlah bervariasi. Beberapa pasien menunjukkan progresi yang nampak seperti

menunjukkan progresi yang nampak seperti  penyakit  penyakit yang yang akan akan sembuhsembuh

dengan sendirinya

dengan sendirinya , , sedangkan pasien lain mungkin menunjukkan progresisedangkan pasien lain mungkin menunjukkan progresi  penyakit

 penyakit yang yang kronis. kronis. Prognosis Prognosis yang yang buruk buruk dapat dapat dilihat dilihat dari dari hasil hasil tes tes yangyang menunjukkan adanya cedera tulang pada tes radiologi awal, adanya anemia menunjukkan adanya cedera tulang pada tes radiologi awal, adanya anemia  persisten yang kronis dan adanya antibodi anti-CCP.

 persisten yang kronis dan adanya antibodi anti-CCP. Rheumatoid arthritis Rheumatoid arthritis yangyang aktif terus-menerus selama lebih dari satu tahun cenderung menyebabkan aktif terus-menerus selama lebih dari satu tahun cenderung menyebabkan deformitas sendi serta kecacatan. Morbiditas dan mortalitas karena masalah deformitas sendi serta kecacatan. Morbiditas dan mortalitas karena masalah kardiovaskular meningkat pada penderita

(18)

keseluruhan, tingkat mortalitas pasien

keseluruhan, tingkat mortalitas pasien rheumatoid arthritisrheumatoid arthritis adalah 2,5 kali dariadalah 2,5 kali dari  populasi umum.

 populasi umum.

LO 3 Memahami dan menjelaskan Pandangan Islam dalam Menghadapi LO 3 Memahami dan menjelaskan Pandangan Islam dalam Menghadapi Penyakit Penyakit 1. 1. SABARSABAR  Definisi sabar  Definisi sabar Secara etimologi, sabar

Secara etimologi, sabar (ash-shabr)(ash-shabr)  berarti:  berarti: al-habsal-habs  atau  atau al-kaff al-kaff   (menahan),  (menahan), Allah berfirman:

Allah berfirman: “

“ Dan  Dan bersabarlah bersabarlah kamu kamu bersama bersama dengan dengan orang-orang orang-orang yang yang menyeru menyeru Rabbnya Rabbnya didi  pagi

 pagi dan dan senja senja hari.”hari.”  (Al-Kahfi: 28) Maksudnya: tahanlah dirimu bersama  (Al-Kahfi: 28) Maksudnya: tahanlah dirimu bersama mereka. mereka.

Secara istilah, definisi sabar adalah: menahan diri dalam melakukan sesuatu Secara istilah, definisi sabar adalah: menahan diri dalam melakukan sesuatu atau meninggalkan sesuatu untuk mencari keridhaan Allah, Allah berfirman: atau meninggalkan sesuatu untuk mencari keridhaan Allah, Allah berfirman: “Dan orang 

“Dan orang --orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya”orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya”   (Ar-  (Ar-

Ra’d:

Ra’d:

22). 22). Ayat-Ayat Al-Quran Ayat-Ayat Al-Quran  Al-Baqarah 152-156  Al-Baqarah 152-156

    





  

   

 

  



  

 

  

152. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) 152. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu men

kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu men gingkarigingkari (nikmat)-Ku.

(nikmat)-Ku.

153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai 153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai  penolongmu, sesungg

 penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.uhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit 155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah  berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

(19)

19 19 156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: 156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".

"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".

Mengenai sabar, Allah SWT berfirman, “wahai sekalian orang

Mengenai sabar, Allah SWT berfirman, “wahai sekalian orang

-orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu sekalian dan teguhkanlah kesabaranmu itu yang beriman, bersabarlah kamu sekalian dan teguhkanlah kesabaranmu itu

dan tetaplah bersiap siaga” (QS.Ali imran : 200)

dan tetaplah bersiap siaga” (QS.Ali imran : 200)

Ayat ini memerintahkan untuk bersabar dalam menjalani ketaatan Ayat ini memerintahkan untuk bersabar dalam menjalani ketaatan ketika mengalami musibah, menahan diri dari maksiat dengan jalan beribadah ketika mengalami musibah, menahan diri dari maksiat dengan jalan beribadah dan berjuang melawan kekufuran, serta bersiap siaga penuh untuk berjihad di dan berjuang melawan kekufuran, serta bersiap siaga penuh untuk berjihad di

 jalan Allah SWT. Tentang aya

 jalan Allah SWT. Tentang ayat ini, Sahl bin Sa’ad meriwayatkan seb

t ini, Sahl bin Sa’ad meriwayatkan sebuah hadis

uah hadis

dari Rasulullah SAW bahwa, “Satu hari berjihad di jalan Allah itu lebih baik

dari Rasulullah SAW bahwa, “Satu hari berjihad di jalan Allah itu lebih baik

ketimbang dunia dengan segala isinya” (HR. Al

ketimbang dunia dengan segala isinya” (HR. Al

-Bukhari dan At-Tirmidzi)-Bukhari dan At-Tirmidzi) 2.

2. IKHLASIKHLAS

 Definisi ikhlas  Definisi ikhlas

Ikhlas menurut bahasa adalah sesuatu yang murni yang tidak tercampur Ikhlas menurut bahasa adalah sesuatu yang murni yang tidak tercampur dengan hal-hal yang bisa mencampurinya.

dengan hal-hal yang bisa mencampurinya.

Definisi ikhlas menurut istilah syar’i (secara terminologi) Syaikh Abdul

Definisi ikhlas menurut istilah syar’i (secara terminologi) Syaikh Abdul

Malik menjelaskan, Para ulama bervariasi dalam mendefinisikan ikhlas namun Malik menjelaskan, Para ulama bervariasi dalam mendefinisikan ikhlas namun hakikat dari definisi-definisi mereka adalah sama. Diantara mereka ada yang hakikat dari definisi-definisi mereka adalah sama. Diantara mereka ada yang mendefenisikan bahwa ikhlas adal

mendefenisikan bahwa ikhlas adal

ah “menjadikan tujuan hanyalah untuk

ah “menjadikan tujuan hanyalah untuk

Allah tatkala beribadah”, yaitu jika

Allah tatkala beribadah”, yaitu jika engkau sedang beribada

engkau sedang beribadah maka hatimu

h maka hatimu dan

dan

wajahmu engkau arahkan kepada Allah bukan kepada manusia. wajahmu engkau arahkan kepada Allah bukan kepada manusia.

Ada yang mengatakan juga bahwa ikhlas adalah “membersihkan amalan

Ada yang mengatakan juga bahwa ikhlas adalah “membersihkan amalan

dari komentar man

dari komentar man

usia”, yaitu jika engkau sedang melakukan suatu amalan

usia”, yaitu jika engkau sedang melakukan suatu amalan

tertentu maka engkau membersihkan dirimu dari memperhatikan manusia tertentu maka engkau membersihkan dirimu dari memperhatikan manusia untuk mengetahui apakah perkataan (komentar) mereka tentang perbuatanmu untuk mengetahui apakah perkataan (komentar) mereka tentang perbuatanmu itu. Cukuplah Allah saja yang memperhatikan amalan kebajikanmu itu itu. Cukuplah Allah saja yang memperhatikan amalan kebajikanmu itu  bahwasanya

 bahwasanya engkau engkau ikhlas ikhlas dalam dalam amalanmu amalanmu itu itu untukNya. untukNya. Dan Dan inilah inilah yangyang seharusnya yang diperhatikan oleh setiap muslim, hendaknya ia tidak seharusnya yang diperhatikan oleh setiap muslim, hendaknya ia tidak menjadikan perhatiannya kepada perkataan manusia sehingga aktivitasnya menjadikan perhatiannya kepada perkataan manusia sehingga aktivitasnya tergantung dengan komentar manusia, namun hendaknya ia menjadikan tergantung dengan komentar manusia, namun hendaknya ia menjadikan  perhatiannya

 perhatiannya kepada kepada Robb Robb manusia, manusia, karena karena yang yang jadi jadi patokan patokan adalahadalah keridhoan Allah kepadamu (meskipun manusia tidak meridhoimu).

keridhoan Allah kepadamu (meskipun manusia tidak meridhoimu). Ayat

Ayat

 – 

 – 

 ayat Al-Quran tentang ikhlas: ayat Al-Quran tentang ikhlas:

"Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan "Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)." (QS. Az-Zumar: 2-3).

syirik)." (QS. Az-Zumar: 2-3).

"Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah "Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama." (QS. dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama." (QS. Az-Zumar: 2-3). Az-Zumar: 2-3). 3. 3. RIDHORIDHO  Definisi ridho  Definisi ridho Ridho ( Ridho (



takdir (qodha dan qodar) dari Allah. Ridho adalah mempercayai takdir (qodha dan qodar) dari Allah. Ridho adalah mempercayai sesungguh-) berarti suka, rela, senang, yang berhubungan dengan ) berarti suka, rela, senang, yang berhubungan dengan

(20)

sungguhnya bahwa apa yang menimpa kepada kita, baik suka maupun duka sungguhnya bahwa apa yang menimpa kepada kita, baik suka maupun duka adalah terbaik menurut Allah. Dan apapun yang digariskan oleh Allah adalah terbaik menurut Allah. Dan apapun yang digariskan oleh Allah kepada hamba-Nya pastilah akan berdampak baik pula bagi hamba-Nya. kepada hamba-Nya pastilah akan berdampak baik pula bagi hamba-Nya. Ayat al-quran tentang ridho

Ayat al-quran tentang ridho

 





“Sesungguhnya dien atau agama atau jalan hidup (yang diridhai) di sisiSesungguhnya dien atau agama atau jalan hidup (yang diridhai) di sisi  Allah hanyalah Islam.” (QS

 Allah hanyalah Islam.” (QS Ali Imran ayat 19)Ali Imran ayat 19)





   

 

 



 

   

 

 shollallahu

 shollallahu ’alaih ’alaih wawa  sallam

 sallam itu itu suri suri teladan teladan yang yang baik baik bagimu bagimu (yaitu) (yaitu) bagi bagi orang orang yangyang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS Al 

menyebut Allah.” (QS Al -Ahzab ayat 21)-Ahzab ayat 21)



  





 



   



  

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah

(21)

21 21 Dafftar Pustaka

Dafftar Pustaka

Abbas, A.K. & Lichtman, A.H.,2016. Imunolog

Abbas, A.K. & Lichtman, A.H.,2016. Imunologi Dasar Abbas Edisi 5. Ji Dasar Abbas Edisi 5. Jakarta:akarta: Penerbit Elsevier

Penerbit Elsevier

Alodokter.com diakses pada 23 mei

Alodokter.com diakses pada 23 mei 2017 pukul 21.322017 pukul 21.32

Baratawidjaja KG, Rengganis I. 2014. Imunologi Dasar Edisi 11. Jakarta:

Baratawidjaja KG, Rengganis I. 2014. Imunologi Dasar Edisi 11. Jakarta: PenerbitPenerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Manaf, Asman.2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I Edisi VI.Jakarta:

Manaf, Asman.2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I Edisi VI.Jakarta: InternaInterna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam

Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam

W. A. Newman Dorland. 2008. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta: Penerbit W. A. Newman Dorland. 2008. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Buku Kedokteran EGC.

http://emedicine.medscape.com/article/331715-overview#aw2aab6b2b6aa, diakses http://emedicine.medscape.com/article/331715-overview#aw2aab6b2b6aa, diakses  pada tanggal 23 mei 2017. Pu

 pada tanggal 23 mei 2017. Pukul 19.36kul 19.36

https://muslim.or.id/10924-dan-jika-aku-sakit-dialah-yang-menyembuhkanku.html https://muslim.or.id/10924-dan-jika-aku-sakit-dialah-yang-menyembuhkanku.html diakses pada tanggal 23 mei 2017 pukul 20.55

Referensi

Dokumen terkait

Bermanfaat sebagai indikator dari cairan total tubuh yang terintegrasi dengan perfusi jaringan. Iskemia/trauma serebral dapat mengakibatkan diabetes insipidus. Gangguan

Radiografi periapikal memiliki beberapa kegunaan, yaitu untuk mendeteksi infeksi atau inflamasi periapikal, penilaian status periodontal, trauma yang melibatkan gigi

Potensi inflamasi sendi yang menyebabkan kerusakan tulang rawan, erosi tulang, dan perubahan integritas sendi merupakan petanda

Sistem kekebalan berpartisipasi dalam kerusakan otak yang dihasilkan oleh iskemia, sel otak yang rusak memberikan sebuah efek imunosupresif kuat yang mempromosikan

Dismenore sekunder didefinisikan sebagai nyeri haid akibat adanya kelainan anatomi panggul dan / atau makroskopik, seperti pada wanita dengan endometriosis atau penyakit

infeksi, inflamasi, kelainan autoimun, trauma, kelaianan metabolik, endokrin dan degeneratif, neoplasma dengan manifestasi pada sistem muskuloskeletal, serta miopati

Respon inflamasi ini bertujuan untuk menghilangkan agen penyebab kerusakan dan untuk memperbaiki jaringan tersebut, namun jika gagal akan menimbulkan inflamasi berkelanjutan yang

Pathofisiologi Vascular Trauma Perdarahan Syok Perdarahan Konsumtif Koagulopati Iskemia Jaringan Distal Reperfusion Injury Syndoma Compartment Necrosis Feliciano DV, 2002,