• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tuntunan Shalat Lengkap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tuntunan Shalat Lengkap"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

D R S . M O H . R I F A ' I

Risalah

TUNTUNAN SHALAT

LENGKAP

1 \ \

\ \

—i -i 1 1 P e n e r b i t : C V . T O H A P U T R A S e m a r a n g .

(2)

Risalah

TUNTUNAN SHALAT

LENGKAP

oleh Drs. M O H . R I F A ' I P e n e r b i t : C V . T O H A P U T R A S e m a r a n g .

(3)

K A T A P E N G A N T A R

Alhamdulillah dengan rasa syukur ke hadlirat Allah swt yang dengan rahmat dan inayahNya, Buku RISALAH T U N T U N A N

SHALAT LENGKAP ini telah selesai kami susun untuk dapat

disebar luaskan di kalangan masyarakat umat Islam.

Buku ini kami susun dengan maksud untuk dapat dijadikan podoman tambahan bagi para Guru Agama Honorair dan para Penyuluh Agama dalam lingkungan Bidang Penerangan Agama, khususnya di Jawa Tengah, semoga dapat dijadikan bahan dalam usaha meningkatkan para Jama'ah peserta pengajian pengajian yaag diselenggarakan oleh mereka.

Isi buku ini lengkap mencakup syarat rukun shalat, sehingga kiranya memudahkan bagaimana cara mereka melaksanakan shalat itu yang merupakan ibadat pokok kita kepada Allah swt.

Dengan menggunakan buku ini semoga kita dapat melaksana -kan dan meningkat-kan ibadat kita kepada Allah swt dengan rasa iman, khusyu' dan ikhlash dengan niat "Li-ibtighaa-i mardlaa — tiliah", yakni untuk memperoleh keridlaan Allah, baik di dunia maupun di akhirat, sesuai dengan firman Allah swt :

Artinya :

"Sungguh telah berbahagialah orang-orang mu'min yang me­ reka khusyu* dalam shalatnya", (S. Mu'minun, ayat 1—2).

Kepada para Ulama dan ahli yang arif bijaksana penulis sangat mengharapkan fatwanya dan tegur sapanya untuk

(4)

baikan buku ini dalam penerbitan selanjutnya.

Kepada Allah swt kami memohon taufiq dan hidayahNya semoga usaha kami ini senantiasa dalam keridlaanNya. Amin.

19Dzuha'idah 1396 Semarang, 1 Q N o p e m b e r 1 9 7 6

Penyusun,

( D R S . MOH RI F A l )

(5)

D A F T A R I S I Halaman : K A T A P E N G A N T A R BAB I : P E N G A N T A R UMUM : A. Hukum Ialam 9 1. Mukallaf 9 2. Hukum-hukum Islam 9

3. Syarat dan rukun 10

b. Rukun Islam 10 1. Dua Kalimat Syahadat H

2. Keterangan 11 BAB D : T H A H A R A H ( B E R S U C I ) : A. ArtiThaharah 13 1. Macam-macam air 13 2. Pembagian air 13 B. Macam-macam Najis 14 1. Pembagian Najis 14 2. Cara menghilangkan najis 15

3. Najis yang dimaafkan 15 4. I s t i n j a • • • 15

5. Adab buang air 15

C. B E R W U D L U 16

1. Arti wudlu ' 16 2. Fardlu wudlu' 16 3. Syarat-syarat wudlu' 16 4. Sunat-sunat wudlu' 17 5. Yang membatalkan wudlu* 17

6. Cara berwudlu' 17 7. Do'a sesudah wudlu' 22

(6)

9. Tayammum 24 10. Menyapu dua sepatu ' 27

BAB I I I : S U N A T SEBELUM S H A L A T :

A . Adzan dan Iqamah 28

1. Lafazh adzan 28 2. Do'a sesudah adzan 29 3. Lafazh Iqamah . 30 4. Sunat menjawab adzan dan iqamah 31

5. Do'a setelah mendengar iqamah 32 6. Syarat-syarat muadzin - 33

BAB I V : S H A L A T :

A . Arti Shalat 34 1. Dalil yang mewajibkan shalat 34

2. Syarat-syarat shalat 35 3. Rukun shalat 35 4. Yang membatalkan shalat 35

5. Sunat dalam melakukan shalat 36

6. Makruh shalat 37 7. Perbedaan laki-laki dan wanita dalam shalat 38

8. Hal-hal yang mungkin dilupakan 38

B. Bacaan-bacaan dalam shalat • 40 1. Cara-cara mengerjakan shalat . . '. 40

2 . D o ' a I f t i t a h 41 3. Surat Fatihah 43 4. Surat-surat yang pendek 44

5. R u k u ' 45

6.1'tidal 46

7. S u j u d 46

8. Duduk antara dua sujud 47

9. Sujud kedua 47 10. Tasyahud awal 48

(7)

12. S a l a m 50 13. Do'a qunut 51 14. Niat-niat shalat fardlu 52

15. Do'a sesudah shalat 54 16. Shalat fardlu dan waktunya 58

17. Waktu-waktu yang dilarang untuk shalat 59 18. Shalat Jama'ah <. 5.9

19. Shalat Jum'ah 61 20. Shalat Qashar dan Jama' 64

BAB V : S H A L A T B A G I O R A N G Y A N G SAKIT :

Shalat bagi orang yang sakit 69

A. Shalat jenazah .70 B. Shalat Ghaib 76 BAB VI : S H A L A T - S H A L A T S U N A T :

1. Shalat rawatib 78 2. Shalat sunat wudlu' 82 3. Shalat Dluha - 83

4. Shalat Tahiyyatul masjid 85 5. Shalat Tahajjud - - 87

6. Shalat Istikharah 92 7. Shalat sunat mutlak 94 8. Shalat sunat awwabin 95

9. Shalat Tasbih 96 10. Shalat sunat Taubah 98

11. Shalat sunat Hajat 101 12. Shalat Tarawih 104 13. Shalat Witir . . : 114

14. Shalat 'id (Hari Raya) 117 15. Shalat dua Gerhana • 121

(8)
(9)

B A B I

P E N G A N T A R U M U M

A. HUKUM ISLAM 1. M u k a i l a f

Orang mukallaf ialah orang muslim yang dikenai kewajiban atau perintah dan menjauhi larangan agama, kaiena telah dewasa dan berakal {akil baligh) serta telah mendengar seruan agama.

2. Hukum-hukum Islam.

H u k u m Islam yang biasa juga disebut hukum syara' terbagi, menjadi lima :

a. Wajib ; yaitu suatu perkara yang apabila dikerjakan menda­ pat pahala dan jika ditinggalkan m e n d a p a t dosa.

Wajib atau fardlu itu dibagi menjadi dua bagian :

1). Wajib *ain ; yaitu yang mesti dikerjakan o l e h setiap orang

yang mukallaf sendiri, seperti shalat yang lima w a k t u , puasa dan sebagainya.

'l). Wajib kifayah ; yaitu suatu kewajiban yang telah dianggap

cukup apabila telah dikerjakan o l e h sebagian dari orang -orang mukallaf. Dan berdosalah seluruhnya jika tidak se-orang- seorangpun dari mereka mengerjakannya, seperti m e n y e m b a h y a n g -kan m a y i t dan mengubur-kannya.

b. Sunnat ; yaitu suatu perkara yang apabila dikerjakan menda­ pat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa.

Sunnat dibagi menjadi dua :

1). Sunnat mu'akkad ; yaitu sunnat yang sangat dianjurkan me­

ngerjakannya seperti shalat t a r a w i h , shalat dua hari raya fithri dan a d l - h a d a n sebagainya.

2). Sunnat ghairu mua'kkad; yaitu sunnat biasa.

c. H a r a m ; yaitu suatu perkara y a n g apabila ditinggalkan m e n d a p a t pahala dan j i k a dikerjakan m e n d a p a t dosa, seperti m i n u m - m i n u m a n keras, berdusta, mendurhakai orang tua dan

(10)

d. M a k r u h ; yaitu suatu perkara y a n g apabila dikerjakan tidak berdosa, dan apabila ditinggalkan m e n d a p a t pahala, seperti makan petai dan b e r a m b a n g m e n t a h dan sebagainya.

e. M u b a h ; y a i t u suatu perkara yang apabila dikerjakan tidak m e n d a p a t pahala dan berdosa, dan j i k a ditinggalkan j u g a ti­ dak berdosa dan tidak m e n d a p a t pahala. J e l a s n y a b o l e h saja dikerjakan dan boleh ditinggalkan.

3. S Y A R A T D A N R U K U N . a. S y a r a t

Syarat ialah suatu y a n g harus d i t e p a t i sebelum mengerjakan sesuatu. K a l a u syarat -syarat sesuatu tidak sempurna, maka pe­ kerjaan itu tidak sah.

b. R u k u n

R u k u n ialah sesuatu y a n g harus dikerjakan dalam m e m u l a i suatu pekerjaan, rukun di sini berarti bagian yang p o k o k seperti m e m b a c a fatihah dalam shalat merupakan p o k o k bagian shalat. T e g a s n y a shalat tanpa fatihah t i d a k sah. J a d i shalat dengan fatihah tidak dapat dipisah pisahkan.

c. S a h ; Sah artinya cukup syarat r u k u n n y a dai. b e t u l .

d. B a t a l ;

Batal artinya tidak cukup syarat rukunnya, atau tidak betull. J a d i apabila sesuatu pekerjaan atau perkara yang tidak m e m e n u h i syarat rukunnya berarti perkara itu tidak sah, atau dianggap b a l a i .

B. R U K U N I S L A M

Rukun Islam ada lima y a i t u :

1. M e n g u c a p k a n dua kalimat syahadat; a r t i n y a mengaku tidak ada T u h a n yang wajib d i s e m b a h , m e l a i n k a n A l l a h , dan menga­ kui b a h w a N a b i M u h a m m a d saw adalah Utusan A l l a h .

2. Mengerjakan shalat lima w a k t u sehari semalam. 3. M e n g e l u a r k a n zakat.

4. Berpuasa dalam bulan R a m a d l a n .

(11)

1. Dua kalimat Syahadat

Dua kalimat syahadat ialah: "Dua perkataan pengakuan

yang diucapkan dengan lisan dan dibenari n oleh hati untuk

menjadikan diri orang Islam.

l.afazh kalimat syahadat ialah :

" A S Y H A D U A N L A A I L A A H A I L L A L L A H , W A — A S Y H A D U A N N A M U H A M M A D A R R A S U U L U L L A H " .

A r t i n y a :

" A k u bersaksi b a h w a tidak ada T u h a n melainkan A l l a h . Dan aku bersaksi b a h w a N a b i M u h a m m a d adalah utusan A l l a h " .

J i k a seorang yang bukan Islam m e m b a c a dua kalimat syaha­ dat dengan sungguh-sungguh, yakni m e m b e n a r k a n dengan hati .ipa y a n g ia ucapkan, serta m e n g e r t i apa y a n g diucapkan, maka masuklah ia ke dalam agama Islam, dan wajiblah ia mengerjakan rukun yang lima.

1 >ua kalimat syahadat masing-masing ialah :

1. Syahadat Tauhid = artinya m e n y a k s i k a n k e Esaan A l l a h .

'l. Syahadat Rasul = artinya m e n y a k s i k a n dan mengakui ke

Rasulan N a b i M u h a m m a d saw.

Bagi orang y a n g akan memasuki agama Islam, dua kalimat syahadat ini harus diucapkan bersama-sama (berturut-turut) tidak boleh dipisah-pisahkan.

2. K e t e r a n g a n :

Orang-orang yang hendak menjadi m u s l i m / m u k m i n , mula pertama ia harus mengucapkan dua kalimat syahadat dengan fa-liam maknanya.

Orang yang tidak dapat m e n g u c a p k a n dengan lisan karena bisu atau uzur lainnya, atau karena ajal telah m e n d a h u l u i n y a pa­ dahal hatinya sudah b e r i m a n , mereka itu m u k m i n di hadapan A l ­ lah dan akan selamat kelak di hari k e m u d i a n . T e t a p i orang y a n g tidak mau m e n g u c a p k a n n y a , maka mereka tetap d i h u k u m kafir.

A d a p u n arti Islam ialah tunduk m e n y e r a h k a n diri kepada, Allah dengan ikhlash.

(12)

Iman dan Islam satu sama lain tidak dipisah-pisahkan dan sukar pula untuk diperbedakan, karena seseorang tidak akan dapat dikatakan mu'min jika ia tida'k menyerahkan diri dan menjunjung tinggi apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah, saw, begitu juga ia tidak akan menyerahkan diri dan menjunjung tinggi jika ia tidak beriman. Karena itu setiap mu'min tentu muslim dan se­ tiap muslim tentu mu'min.

Agar lebih jelas tentang arti iman dan Islam, maka dapat disimpulkan sbb, :

"Mengikrarkan dengan lidah tentang adanya'Allah, dan hati­ nya membenarkan apa yang diikrarkan oleh lidah, kemudian anggotanya melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan. laranganNya".

(13)

B A B

n

T H A H A R A H ( B e r s u c i )

A. Arti Thaharah

Thaharah artinya bersuci. Thaharah menurut syara1 ialah

suci dari hadas dan najis.

Suci dari hadas ialah dengan mengerjakan wudhi', mandi dan tayammum.

Suci dari najis ialah menghilangkan najis yang ada di badan, tempat dan pakaian.

I. Macam-macam air

Air yang dapat dipakai bersuci ialah air yang bersih (suci dan mensucikan) yaitu air yang turun dari langit atau keluar dari bumi yang belum dipakai untuk bercuci.

Air yang suci dan mensucikan ialah : 1. Air hujan.

'l. Air sumur.

3. Air laut.

4. Air sungai. 5. Air salju, (i. Air telaga. 7. Air embun.

'l. Pembagian air.

Ditinjau dari segi hukumnya, air itu dapat dibagi empat ba-Kian :

I. Air suci dan mensucikan, yaitu air muthlaq artinya air yang masih murni, dapat digunakan untuk bersuci dengan tidak makruh, (air muthlak artinya air yang sewajarnya).

'l. Air suci dan dapat mensucikan, tetapi makruh digunakan, ya­

itu air musyammas (air yang dipanaskan dengan matahari) di tempat logam yang bukan emas.

t. Air suci tetapi tidak dapat mensucikan, seperti :

a. Air musta'mal (telah digunakan untuk bersuci) menghi­ langkan hadas. Atau menghilangkan najis kalau tidak berubah rupanya, rasanya dan baunya.

(14)

4. Air mutanajis yaitu air yang kena najis (kemasukan, najis), sedang jumlahnya kurang dari dua kuliah, maka air yi<ng se­ macam ini tidak suci dan tidak dapat mensucikan.

Jika lebih dari dua kuliah dan tidak berubah sifatnya, maka sah untuk bersuci.

Dua kuliah sama dengan 216 liter, jika berbentuk bak, maka besarnya = panjang 60 cm dan dalam/tinggi 60 cm.

Peringatan :

Ada satu macam air lagi ialah :

Ada satu macam air lagi ialah suci dan mensucikan tetapi ha­ ram memakainya, yaitu air yang diperoleh dari ghashab/mencuri, mengambil tanpa ijin.

B. M A C A M - M A C A M NAJIS

Najis ialah suatu benda yang kotor menurut syara', misalnya :

1. Bangkai, kecuali manusia, ikan dan belalang.

2. D a r a h .

3. N a n a h .

4. Segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur. 5. Anjing dan babi.

6. Minuman keras seperti arak dan sebagainya.

7. Bagian anggota badan binatang yang terpisah karena dipo­

tong dan sebagainya selagi masih hidup. 1. PEMBAGIAN NAJIS.

Najis, itu dapat dibagi 3 bagian :

1. Najis Mukhaffafah (ringan) ; ialah air kencing bayi laki-laki yang belum berumur 2 tahun dan belum pernah makan se­ suatu kecuali air susu ibunya.

2. Najis Mughallazhah (berat) ; ialah najis anjing dan babi dan keturunannya.

3. Najis Mutawassithah ( s e d a n g ) i a l a h najis yang selain dari dua

najis tersebut diatas, seperti segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang, kecuali air mani, ba­ rang cair yang memabukkan, susu hewan yang tidak halal di­ makan, bangkai, juga tulang dan bulunya, kecuali bangkai bangkai manusia dan ikan serta belalang.

(15)

Najis mutawassithah dibagi menjadi dua :

1. Najis 'ainiyah ; ialah najis yang berujud, yakni yang nampak dapat dilihat.

2. Najis hukmiyah, ialah najis yang tidak ljelihatan bendanya,

seperti bekas kencing, atau arak yang sudah kering dan seba­ gainya,

2. C A R A M E N G H I L A N G K A N NAJIS

1. Barang yang kena najis mughallazhah seperti jilatan anjing atau babi» wajib dibasuh 7 kali dan salah satu diantaranya dengan air yang bercampur tanah.

2. Barang yang terkena najis mukhaffafah, cukup diperciki air

pada tempat najis itu.

3. Barang yang terkena najis mutawassithah dapat suci dengan

cara dibasuh sekali, asal sifat-sifat najisnya {warna, bau dan rasanya) itu hilang. Adapun dengan cara tiga kali cucian atau siraman itu lebih baik.

Jika najis hukmiyah cara menghilangkannya cukup dengan mengalirkan air saja pada najis tadi.

3. NAJIS Y A N G D I M A A F K A N ( M A T U ) :

Najis yang dimaafkan artinya tak usah dibasuh/dicuci, mi­ salnya najis bangkai hewan yang tidak mengalir darahnya, darah atau nanah yang sedikit, debu dan air lorong-lorong yang me­ mercik sedikit yang sukar menghindarkannya.

Adapun tikus atau cecak yang jatuh kedalam minyak atau makanan yang beku, dan ia mati didalamnya, maka makanan yang wajib dibuang itu atau minyak yang wajib dibuang itu, ialah makanan atau minyak yang dikenalnya itu saja. Sedang yang lain boleh dipakai kembali. Bila minyak atau makanan yang dihing-gapinya itu cair, maka semua makanan atau minyak itu hukum­ nya najis. Karena yang demikian itu tidak dapat dibedakan mana yang kena najis dan mana yang tidak.

4. I S T I N J A

Segala yang keluar dari qubul dan dubur seperti kencing dan berak,, wajib disucikan dengan air hingga bersih.

5. A D A B B U A N G A I R

(16)

2. Jangan ditempat yang dapat mengganggu orang lain.

3. Jangan bercakap cakap kecuali keadaan memaksa.

4. Kalau terpaksa buang air ditempat terbuka, hendaknya jangan menghadap kiblat.

5. Jangan membawa dan membaca kalimat A l Qur'an.

C. B E R W U D L U ' 1. Arti wudlu'

Wudlu' menurut bahasa artinya bersih dan indah, sedang menurut syara' artinya membersihkan anggota wudlu' untuk menghilangkan hadas kecil.

Orang yang hendak melaksanakan shalat, wajib lebih dahulu berwudlu', karena wudlu' adalah menjadi syarat sahnya shalat.

2. Fardlu Wudlu'

Fardlunya wudlu' ada enam perkara i 1. Niat : ketika membasuh muka.

Lafazh niat wudlu1 ialah :

N A W A I T U L W U D L U U - A LIRAF TL HADATSIL ASH — GHARI F A R D L A N L I L L A A H I T A A A L A .

Artinya :

"Aku niat berwudlu1 untuk menghilangkan hadas kecil, far­

dlu karena Allah".

2. Membasuh seluruh muka (mulai dari tumbuhnya rambut ke­ pala hingga bawah dagu, dan dari telinga kanan hingga telinga kiri).

3. Membasuh kedua tangan sampai siku-siku. 4. Mengusap sebagian rambut kepala.

5. Membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki.

6. Tertib (berturut-turut), aninya mendahulukan mana yang ha­ rus dahulu, dan mengakhirkan mana yang harus diakhirkan. 3. Syarat-syarat wudlu'

(17)

1. Islam.

2. Tamyiz, yakni dapat membedakan baik buruknya sesuatu pe­ kerjaan.

3. Tidak berhadas besar.

4. Dengari air suci lagi mensucikan.

5. Tidak ada sesuatu yang menghalangi air sampai ke anggota wudlu', misalnya getah, cat dan sebagainya.

6. Mengetahui mana yang wajib (fardlu) dan mana yang sunat.

4. Sunat-sunat wudlu1

1. Membaca basmalah (Bismillaahirrahmaanirrahiim) pada per­ mulaan berwudlu'.

2. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan. 3. Berkumur-kumur.

4. Membasuh lubang hidung sebelum berniat.

5. Menyapu seluruh kepala dengan air.

6. Mendahulukan anggota kanan dari pada kiri.

7. Menyapu kedua telinga luar dan dalam. 8. Meniga kalikan membasuh.

9. Menyela-nyela jari-jari tangan dan kaki. 10. Membaca do'a sesudah wudlu'.

5. Yang membatalkan wudlu'

1. Keluar sesuatu dari qubul dan dubur, misalnya buang air kecil maupun besar, atau keluar angin dan sebagainya.

2. Hilang akal sebab gila, pingsan, mabuk dan tidur nyenyak. 3. Tersentuh kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan

muhrimnya dengan tidak memakai tutup, (muhrim artinya ke­ luarga yang tidak boleh dinikah).

4. Tersentuh kemaluan (qubul atau dubur) dengan tapak tangan

atau jari-jarinya yang tidak memakai tutup (walaupun kema­ luannya sendiri).

6. C A R A B E R W U D L U '

Orang yang hendak mengerjakan shalat wajib lebih dahulu berwudlu', karena wudlu syarat sahnya shalat.

Sebelum berwudlu' kita harus membersihkan dahulu najis-najis yang ada pada badan, kalau memang ada najis-najis.

Cara mengerjakan wudlu' ialah:

(18)

1. Membaca "BISMILLAAHIRRAIJMAANIRRAHIIM", sambil mencuci kedua belah tangan sampai

pergelangan tangan dengan bersih.

2 . Selesai membersihkan tangan te­ rus berkumur-kumur tiga kali, sambil membersihkan gigi. I——

(19)

3. Selesai berkumur terus memcuci lubang hidung tiga kali.

4. Selesai mencuci lubang hidung te­ nis mencuci muka tiga kali, mulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala hingga bawah dagu, dan dari telinga kanan ke telinga kiri, sambil niat wudlu' sbb. : .

N A W A I T U L W U D L U U - A LIRAFTL H A D A T S I L A S H -G H A R I F A R D L A N L I L L A A H I

T A ' A A L A A . Artinya :

"Aku niat berwudlu untuk menghilangkan hadas

(20)

5. Setelah membasuh muka (mencuci muka), lalu mencuci kedua belah tangan hingga siku-siku tiga kali.

5

6. Selesai mencuci kedua belah ta­ ngan, terus menyapu sebagian rambut kepala tiga kali.

(21)

7. Selesai menyapu sebagian rambut kepala, terus menyapu kedua be­

lah telinga tiga kali. — —

1 7

8. Dan yang terakhir mencuci kedua belah kaki tiga kali, dari/sampai mata kaki.

6

(22)

k e t e r a n g a n :

Dalam melaksanakan pekerjaan pekerjaan tersebut diatas, w a j i b diker­ jakan d e n g a n berturut-turut, artinya

yang harus dahulu didahulukan dan yang harus akhir diakhirkan.

7. D O A S E S U D A H B E R W U D L U '

Selesai b e r w u d l u ' disunatkan m e m b a c a d o ' a sambil m e n e ­ ngadah ke kiblat, dan mengangkat kedua belah t a n g a n n y a .

L a f a z h b e r d o ' a w u d l u sbb. : " A S Y - H A D U A L L A A 1 L A A H A 1 L L A L L A A H W A H D A H U L A A S Y A R I I K A L A H U W A A S Y H A D U A N N A M U H A M M A D A N ' A B D U H U W A R A S U U L U H U . A L L A H U M M A J ' A L I N I I M I N A T -T A W W A A B I I N A , W A J ' A L N I I M I N A L M U -T A -T H A H H I R I I N A W A J A L N I I M I N 'IBA DI K A S H S H A A L I H I I N A " . •Artinya :

" A k u bersaksi tiada T u h a n melainkan A l l a h dan tidak ada yang m e n y e k u t u k a n b a g i - N y a .

Dan aku bersaksi b a h w a N a b i M u h a m m a d adalah h a m b a N y a dan U t u s a n N y a .

Y a A l l a h j a d i k a n l a h aku orang y a n g ahli taubat, dan jadikanlah aku orang y a n g suci dan j a d i k a n l a h aku dari g o l o n g a n orang-orang y a n g shaleh".

8. M A N D I .

Shalat sebagaimana kita k e t a h u i , sahnya j u g a suci dari hadast besar. Cara m e n g h i l a n g k a n hadastbesar dengan m a n d i w a j i b , yaitu membasuh seluruh tubuh m u l a i dari puncak kepala hingga ujui^g

(23)

kik..

Sebab sebab yang mewajibkan mandi : 1. Bertemunya dua khitanan (bersetubuh).

'l. Keluar mani disebabkan bersetubuh atau dengan lain-lain se­ bab.

.S. (Nomor 1 dan 2 dinamakan juga janabat/junub). S. Mati, dan matinya itu bukan mati syahid.

4. Karena selesai nifas (bersalin; setelah selesai,berhentinya ke­ luar darah sesudah melahirkan).

V Karena wiladah (setelah melahirkan). (>. Karena selesai haidl.

i . F a r d l u m a n d i

1. Niat; berbareng dengan mula-mula membasuh tubuh. L a f a z h n i a t :

Artinya :

"Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar furdlu karena Allah".

2. Membasuh seluruh badannya dengan air, yakni meratakan air

kesemua rambut dan kulit.

3. Menghilangkan najis.

b. S u n n a t m a n d i .

J. Mendahulukan membasuh segala kotoran dan najis dari selu­ ruh badan.

2. Membaca ' B i sr> i II aah i r r ah m aan i r r abii rn'' pada permulaan

mandi.

3. Menghadap kiblat sewaktu mandi dan mendahulukan bagian

kanan dari pada kiri.

4. Membasuh badan sampai tiga kali.

5. Membaca do'a sebagaimana membaca do'a sesudah berwudlu.

(i. Mendahulukan mengambil air wudlu, yakni sebelum mandi di­ sunatkan berwudlu lebih dahulu.

(24)

c. Larangan bagi orang yang sedang junub :

Bagi merek- yang sedang berjunub, yakni mereka yang masih berhadas besar tidak boleh melakukan hal-hal sbb. :

1. Melaksanakan shalat.

2. Melakukan thawaf di Baitullah. 3. Memegang kitab suci Al—Qur'an.

4. Membawa/mengangkat Kitab Al—Qur'an.

5. Membaca Kitab Suci Al—Qur'an.

6. Berdiam diri di mesiid.

d. Larangan bagi yang sedang hai di

Mereka yang sedang haidl dilarang melakukan seperti terst-but diatas, dan ditambah larangan sbb. :

1. Bersenang-senang dengan apa yang antara pusat dan lutut. 2. Berpuasa baik sunat maupun fardlu.

3. Dijatuhi talaq (cerai).

9. T A Y A M M U M a. Arti Tayammum.

Tayammum ialah mengusap muka dan dua belah tangan dengan debu yang suci. Pada suatu ketika tayammum itu dapat menggantikan wudlu dan mandi dengan syarat-syarat tertentu. b. Syarat-syarat tayammum.

Dibolehkan bertayammum, dengan syarat :

1. Tidak ada air dan telah berusaha mencarinya, tetapi tidak

bertemu .

2. Berhalangan menggunakan air, misalnya karena sakit yang

apabila menggunakan air akan kambuh sakitnya.

3. Telah masuk waktu shalat.

4. Dengan debuyang suci. c. Fardlu tayammum.

1. Niat (untuk dibolehkan mengerjakan shalat). Lafazh niat :

(25)

NAWAITUT TAYAMMUMA LI-ISTDBAAHATISH SHALAATI PARDLAN LILLAAHI TA'AALAA.

Artinya :

"Aku niat bertayammum untuk dapat mengerjakan

^ha-l i t , fardlu karena Allah". — — — — _ _ ^ L .

Otmbar 1

Mula mula meletakkan dua belah tangan diatas debu untuk diusapkan ke muka.

Artinya :

"Aku niat bertayammum untuk dapat mengerjakan shalat lurdlu, fardlu karena Allah".

'l. Mengusap muka dengan

debu tanah, dengan dua kali usapan.

(26)

3. Mengusap dua belah tangan hingga siku siku dengan debu

tanah dua kali.

3

Gambar 3.

4. Memindahkan debu kepada anggota yang diusap. 5. Tertib (berturut-turut). Keterangan :

Yang dimaksud mengusap bukan sebagaimana menggunakan air dalam berwudlu, tetapi cukup menyapukan saja'dan bukan mengoles-oles sehingga rata seperti menggunakan air.

Sunat Tayammum.

1. Membaca basmalah (Bismillaahirrahmaanirrahiim). 2. Mendahulukan anggota yang kanan dari pada yang kiri. 3. Menipiskan debu.

Batal tayammum.

1. Segala yang membatalkan wudlu*.

2. Melihat air sebelum shalat, kecuali yang bertayammum karena sakit.

3. Murtad ; keluar dari Islam.

f. Cara menggunakan tayammum

(27)

fardlu saja, meskipun belum batal. Adapun untuk dipakai shalat mnnat beberapa kali cukuplah dengan satu tayammum.

Bagi orang yang salah satu anggota wudlunya terbebat (dib.dul), maka cukup bebat itu saja diusap dengan air atau tayam

-i n u -i n , kemudian mengerjakan shalat.

10. MENYAPU D U A SEPATU.

Menyapu dua sepatu (mas-hul khuffain) termasuk juga salah ftiitu keringanan dalam Islam-. Ia dibolehkan bagi orang yang mene-tup di kampung dan bagi yang dalam perjalanan musafir.

Orang yang sedang dalam perjalanan musafir yang kakinya memakai dua sepatu, kalau hendak berwudlu, maka ia boleh menyapu sepatunya itu dengan air, artinya tidak perlu sepatunya dilepas.

Syiirat-syarat menyapu dua sepatu

Syarat-syarat menyapu dua sepatu ada empat perkara :

I, Bahwa sepatu itu dipakai sesudah sempurna dicuci bersih. Sepatu itu menutup anggota kaki yang wajib dibasuh, yaitu menutupi tumit dan dua mata kaki.

'l. Sepatu itu dapat dibawa berjalan lama.

'l. Jangan ada didalam dua sepatu itu najis atau kotoran.

Menyapu dua sepatu hanya boleh untuk berwudlu', tetapi tidak boleh untuk mandi, atau untuk menghilangkan najis. Menya­ pu dua sepatu tidak boleh bila salah satu syarat tidak cukup. Mi­ salnya salah satu dua sepatu itu robek, atau salah satu kakinya lid.ik dapat menggunakan sepatu karena luka.

Keringanan ini diberikan bagi yang musafir selama tiga hari lifci» malam sedang yang bermukim ia boleh menyapu sepatunya lunya untuk sehari semalam.

(28)

B A B

m

SUNNAT SEBELUM SHALAT

Sebelum shalat kita disunatkan mengerjakan adzan dan iqa-mah. Adzan ialah kata-kata seruan yang tertentu untuk memberi­ tahukan akan masuknya waktu shalat fardlu. Adapun iqamah ialah kata-kata sebagai tanda bahwa shalat akan dimulai.

Shalat-shalat sunat tidak disunatkan menggunakan adzan dan iqamah, kecuali shalat sunat yang disunatkan berjama'ah, seperti tarawih, shalat 'ied dan sebagainya, cukup dengan memakai se -ruan :

Artinya :

"Marilah kita bersama-sama mengerjakan shalat berjama'ah". Atau dengan seruan dalam shalat tarawih, misalnya :

mengucapkan :

ASH S H A L A A T U T T A R A A W H H I R A H I M A K U M U L L A A H U . Artinya :

"Kerjakanlah shalat tarawih semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kamu sekalian".

Adzan dan iqamah hukumnya sunnat mu'akkad bagi shalat fardlu, baik dikerjakan berjama'ah maupun sendirian (munfarid). Disunatkan dengan suara yang keras kecuali di mesjid yang sudah dilakukan (sedang dilakukan) shalat berjama'ah. Dikerjakan de­ ngan berdiri dan menghadap kiblat.

A S H - S H A L A A T U L J A M I A H

Hukum adzan dan iqamah

L A F A Z H A D Z A N A L L A A H U A K B A R , A L L A A

-HU A K B A R X 2

(29)

A S Y - H A D U A L L A A I L A A H A I L L A L L A A H 2 X A S Y - H A D U A N N A M U H A M ­ MAD AR R A S U U L U L L A A H 2 X * H A Y Y A ALASH S H A L A A H 2X X Y H A Y Y A ' A L A L F A L A A H 2X XY A L L A A H U A K B A R , A L L A A H U AKBAR 1 X 1 X M LAA I L A A H A I L L A L L A A H 1 X X \ Keterangan :

I. Dalam adzan shalat shubuh, diantara kalimat "Hayya 'alal

falah" dan "Allahu Akbar, Allahu Akbar", yakni antara ka­ limat ke 5 dan ke 6 ditambah kalimat :

A S H - S H A L A A T U KHAIRUM M I N A N N A U M L 2 X Artinya :

"Shalat itu lebih baik dari pada tidur".

II. Waktu menyerukan kalimat "Hayya 'alash shalaah", disunat­

kan berpaling ke kanan, dan ketika menyerukan kalimat "Hayya 'alal falah", berpaling kc kiri.

III. Hayya 'alash shalaah, artinya "Marilah shalat", dan Hayya

'alal falah, artinya : "Marilah menuju kemenangan (keun tungan atau kebahagiaan).

Selesai muad/in mengumandangkan adzan, baik yang adzan maupun yang mendengarkan, disunatkan membaca do'a sbb.:

DO'A SESUDAH A D Z A N

(30)

A L L A H U M M A R A B B A H A A D Z I H I D DA'WATIT T A A M M A T I WASH S H A L A A T I L Q A A - I M A T I , A ATI L S A Y Y I D I N A A M U H A M M A D A N I L WASH L A T A W A L F A D L I I L A T A W AS Y SY-ARAFA W A D D A R A J A T A L A A L I Y A T A R R A F H A T A , W A B ' A T S H U L M A Q A A M A L M A H M U U D A L L A D Z H W A ' A D T A H U I N N A K A L A A T U K H L I F U L M H - A A D A . Artinya :

"Ya Allah Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki shalat yang didirikan. Berilah junjungan kami Nabi Muhammad, wasilah dan keutamaan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah ia ke tempat yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan. Sesungguhnya Engkau ya Allah Dzat Yang tidak akan mengubah janji".

L A F A Z H I Q A M A H

Lafazh iqamah itu sama dengan adzan, hanya adzan diucap­ kan masing-masing dua kali, sedang iqamah cukup diucapkan se­ kali saja.

Dan diantara kalimat ke 5 dan ke 6 ditambah kalimat : Q A D O A A M A T I S H S H A L A A H " X 2

Artinya :

"Shalat telah dimulai".

Iqamah sunat diucapkan agak cepat dan dilakukan dengan suara agak rendah dari pada adzan.

(31)

Lafazh Iqamah :

ALLAAHU AKBAR, AL - x v

J o W i f

J

ffiij\\

LAAHU AKBAR I X * > ,

^

L L

r

L u

AA

A

L L A A

Tx >o

ASY-HADU ANNA MUHAM

MADAR RASUULULLAAH * ' 1 X

HAYYA ALASH SHALAAH X 1 X

HAYYA 'ALAL FALAAH

I X X >

QAD OAAMATISH SHA - ^ v t l t £ " » *

LAAH 2 X X Y O J V ^ L ' s " **?15U3

ALLAAHU AKBAR, AL — > > a

LAAHU AKBAR I X •

-LAAILAAHA ILLALLAAHU I X ^ ^ i

SUNNAT MENJAWAB ADZAN DAN IQ AM A H

Bagi yang mendengar suara adzan, maka sunnah menjawab­ nya, dengan jawaban yang sama seperti apa yang tersebut dalam kalimat adzan dan iqamah, kecuali pada kalimat kalimat : "Hayya 'alash slialah" dan "Hayya *alal falah",maka jawabnya :

LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAAHI

Artinya :

'Tidak ada daya upaya dan tidak ada kekuatan, kecuali de-lgan pertolongan Allah".

Dan pada adzan shubuh, ketika muadzdzin mengucapkan kalimat :

(32)

ASH A S H A L A A T U KHAIRUM M I N A N N A U M L 2 X Kita yang mendengar menjawab :

S H A D A Q T A W A B A R A R T A W A A N A A A L A A D Z A A L I K A MINASY S Y A A H I D I I N A .

Artinya :

"Benar dan baguslah ucapanmu itu dan akupun atas yang de­ mikian termasuk orang-orang yang menyaksikan".

Jawaban bagi yang mendengar iqamah :

Bagi yang mendengar iqamah, kalimat demi kalimat yang terdengar dijawab sama seperti yang diucapkan oleh muadzin, kecuali pada kalimat: " Q A D Q A A M A T I S H " , maka dijawab de­ ngan lafazh sbb. :

A Q A A M A H A L L A A H U WA A D A A M A H A A WAJA'ALANU MIN S H A A L I H I A H L I H A A .

Artinya :

"Semoga Allah mendirikan shalat itu dengan kekarnya, dan semoga Allah menjadikan aku ini, dari golongan orang yang sebaik-baiknya ahli shalat".

Do'a setelah mendengar kiamat :

(33)

WASH SHALAATIL O A A - I M A T I , SHALLI W A S A L L I M A L A A S A Y Y I D I N A A MUHAMMADIN, W A AATIHI S I T -LAI1U Y A U M A L Q I Y A A M A T I .

A r t i n y a :

" Y a Allah Tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna, dan memiliki shalat yang ditegakkan, curahkanlah rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad, dan berilah/kabul­ kanlah segala permohonannya pada hari kiamat".

S Y A R A T S Y A R A T M U A D Z - D Z I N .

1. Beragama Islam. 2. Tamyiz dan laki-laki.

Makruh bagi orang yang berhadas kecil atau besar. Dan di­ sunatkan menyerukan adzan dengan suara yang nyaring dan mer­ du.

(34)

B A B IV

S H A L A T

A. Arti shalat :

Shalat ialah berhadap hati kepada A l l a h sebagai ibadat, da -lam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimulai de­ ngan takbir dan diakhiri dengan salam serta menurut syarat-sya­ rat yang telah ditentukan syara' .

1. Dalil yang mewajibkan shalat

Dalil yang mewajibkan shalat banyak sekali, baik dalam Al — Qur'an maupun dalam Hadis Nabi Muhammad saw.

Dalil ayat-ayat Al—Qur'an yang mewajibkan shalat antara lain :

W A - A O I I M U S H S H A L A A T A W A - A A T U Z Z A K A A T A W A R K A ' U U M A ' A R R A A K I I I N

Artinya :

"Dan dirikanlah shalat, dan keluarkanlah zakat, dan tunduk­ lah / ruku' bersama sama orang-orang yang pada ruku'

( S. Al-Baqarah, ayat 43 )

W A - A O I M I S H S H A L A A T A INNASH S H A L A A T A T A N H A A 'ANI L F A K H S Y A A - I W A L M U N K A R I .

Artinya :

"Kerjakanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan yang jahat (keji) dan yang mungkar".

( S.-Al-'Ankabut, ayat 45 ) Perintah shalat ini hendaklah ditanamkan ke dalam hati dan jiwa anak-anak dengan cara pendidikan yang cermat, dan

(35)

dilakukan sejak kecil, sebagaimana tersebut dalam hadis N a b i Mu -hammad saw sbb. : M U R U U A U L A A D A K U M B I S H S H A L A A T I W A H U M A B N A A — U S A B ' I N W A D L - R I B U U H U M ' A L A I H A A W A H U M A B N A A - U ' A S Y R I N . A r t i n y a :

"Perintahlah anak-anakmu mengerjakan shalat d i w a k t u usia mereka meningkat tujuh tahun, dan pukullah (kalau enggan me­ lakukan shalat) di waktu mereka meningkat usia sepuluh t a h u n " .

( H R A b u D a w u d )

2. S Y A R A T - S Y A R A T S H A L A T . 1. Beragama Islam.

2. Sudah baiigh dan berakal. 3. Suci dari hadas.

4. Suci seluruh anggota badan, pakaian dan t e m p a t .

5. M e n u t u p aurat, laki-laki auratnya antara pusat dan lutut, se­ dang wanita seluruh anggota badannya kecuali muka dan dua belah tapak Jangan.

G. Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing sha­ lat.

7. Menghadap kiblat,

8 . Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunat.

3. R U K U N S H A L A T . 1 . N i a l .

2. Takbiratul ihram.

3. Berdiri tegak bagi yang berkuasa ketika shalat fardlu. Boleh sambil duduk atau berbaring bagi yang sedang sakit.

4. M e m b a c a surat Al—Fatihah pada tiap-tiap raka'at. 5. R u k u ' dengan thuma'ninah.

6. IVidal dengan thuma'ninah.

7. Sujud dua kali dengan thuma'ninah.

8. Duduk antara dua sujud dengan thuma'ninah. 9. Duduk tasyahhud akhir dengan thuma'ninah. 10. M e m b a c a tasyahhud akhir.

11. M e m b a c a shalawat N a b i pada tasyahhud akhir.

(36)

12.. M e m b a c a sulam yang pertama.

13. T e r t i b ; berurutan mengerjakan r u k u n - r u k u n tersebut.

4 / Y A N G MEMBATALKAN SHALAT.

Shalat itu batal (tidak sah) apabila salah satu syarat rukun­ n y a tidak dilaksanakan, atau ditinggalkan dengan sengaja.

Dan shalat itu batal dengan hal-hal seperti tersebut dihawah ini :

1. Berhadas.

2. T e r k e n a najis yang tidak d i m a a l k a n .

3. Berkata-kata dengan sengaja walaupun dengan satu hurul yang m e m b e l i k a n pengertian.

4. T e r b u k a auratnya.

5. Mengubah niat, misalnya ingin memutuskan shalat. 6. Makan atau minum meskipun sedikit.

7. Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau ber­ jalan sekali yang bersangatan.

8. M e m b e l a k a n g i kiblat.

9. M e n a m b a h rukun yang berupa perbuatan, seperti rukun dan sujud.

10. T e r t a w a berbahak-bahak.

11. Mendahului i m a m n y a dua rukun. 12- M u r t a d , artinya keluar dari Islam.

5. SUNAT D A L A M M E L A K U K A N SHALAT.

Waktu mengerjakan shalat ada dua sunat, yaitu sunat Ab'acl dan sunat I l a i ' a t .

1. Sunat Ab'adl.

1. M e m b a c a tasyahhud awal.

2. M e m b a c a shalawat pada tasyahud awal.

3. M e m b a c a shalawat atas keluarga N a b i saw pada tasyahud akhir.

4. M e m b a c a q u n u l pada shalat shubuh, dan shalat witir da­ lam pertengahan bulan R a m a d l a n , hingga akhir bulan R a m a d l a n .

2. Sunat Hai'at

1. Mengangkat kedua belah tangan ketika takbiratul ihram, ke­ tika akan ruku1, dan ketika berdiri dai i ruku' .

(37)

2. Meletakkan telapak tangan yang kanan di atas pergelangan yang kiri ketika bordekap (sedakep ) .

3. Membaca do'a iftitah sehabis takbiratul ihram.

4. Membaca ta'awwud/ (Auudzu billaahi minasy syaithaanirra-jiim) ketika hendak membaca fatihah.

5. Membaca amin sesudah membaca fatihah.

6. Membaca surat Al—Qur'an pada dua raka'at permulaan (raka-'at pertama dan kedua) sehabis membaca fatihah.

7. Mengeraskan bacaan fatihah dan surah pada raka'at pertama dan kedua pada shalat maghrib, 'isya dan shubuh selain ma'mum.

8. Membaca takbir ketika gerakan naik turun. 9. Membaca tasbih ketika ruku' dan sujud.

10. Membaca "Sami'allaahu liman hamidah" ketika bangkit da­ ri ruku' dan membaca "Rabbanaa lakal hamdu M ketika

i'tidal.

1 1. Meletakkan telapak tangan diatas paha waktu duduk bertasya-hud awal dan akhir, dengan membentangkan yang kiri dan menggenggamkan yang kanan kecuali jari telunjuk.

12. Duduk iftirasy dalam semua duduk shalat.

13. Duduk tawarruk (bersimpuh) pada waktu duduk tasyahud akhir.

14. Membaca salam yang kedua.

I 5. Memalingkan muka ke kanan dan ke kiri masing-masing waktu membaca salam pertama dan kedua.

6. M A K R U H S H A L A T .

Orang vang sedang shalat dimakruhkan :

1. Menaruh telapak tangannya di dalam lengan bajunya ketika takbiratid ihram, ruku' dan sujud.

2. Menutup mulutmu rapat-rapat. 3. Terbuka kepalanya.

4. Bertolak pinggang.

5. Memalingkan muka ke kiri dan ke kanan. 6. Memejamkan mata

7. Menengadah ke langit. 8. Menahan hadas. 9. Berludah.

10. Mengerjakan shalat diatas kuburan.

(38)

7. PERBEDAAN L A K I - L A K I D A N W A M T A D A L A M S H A ­ LAT.

Laki-laki:

1. Merenggangkan dua siku ta­

ngannya dari kedua lambung uya waktu ruku' dan sujud.

2. Waktu ruku' dan sujud meng­

angkat perutnya dari dua pa­ hanya.

3. Menyaringkan suaranya/baca­

annya di tempat keras.

4. Bila menderita sesuatu mem­

baca/tasbih, yakni membaca "Subhaanallah".

5. Auratnya dalam shalat ba —

rang antara pusat dan lutut.

Wanita":

1. Merapatkan satu anggota

kepada anggota lainnya.

2. Meletakkan perutnya pada

dada, dua pahanya ketika ruku' dan sujud.

3. Merendahkan suaranya/ba­

caannya di hadapan laki-laki lain, yakni bukan muhrimnya.

4. Bila menderita sesuatu

bertepuk tangan, yakni ta­ ngan yang kanan dipukul­ kan pada punggung tela­ pak tangan kiri.

5. Auratnya dalam shalat se­

luruh tubuhnya, kecuali muka dan dua belah tela­ pak tangan.

8. HAL HAL Y A N G M U N G K I N D I L U P A K A N .

Dalam melaksanakan shalat mungkin pula ada hal - hal yang dilupakan, misalnya t

1. Lupa melaksanakan yang fardlu.

2. Lupa melaksanakan sunat ab'adl. 3. Lupa melaksanakan sunat hai'at.

I. Jika yang dilupakan rtu fardlu, maka tidak cukup diganti dengan sujud sahwi. Jika orang telah ingat ketika ia sedang shklat, haruslah cepat-cepat ia melaksanakannya; atau ingat setelah salam, sedang jarak waktunya masih sebentar, maka wajiblah ia menunaikannya apa yang terlupakan, lalu sujud

(39)

sahwi (sujud sunat karena lupa).

I I . Jika yang dilupakan itu sunat ah'adi ; maka tidak perlu diu

-langi, yakni kita meneruskan shalat itu hingga selesai, dan se­ belum salam kita disunatkan sujud sahwi.

I I I . Jika yang terlupakan itu sunat hai'at ; maka tidak perlu di­

ulangi apa yang dilupakan itu, dan tidak perlu sujud sahwi.

S U B H A A N A MAN L A A Y A N A A M U W A L A A Y A S - H U . Artinya :

"Mahasuci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa".

Sujud sahwi itu hukumnya sunat, dan letaknya sebelum sa­ lam, dikerjakan dua kali sebagaimana sujud biasa.

Apabila orang bimbang atau ragu-ragu tentang jumlah bi­ langan raka'at yang telah dilakukan, haruslah ia menetapkan yang yakin, yaitu yang paling sedikit dan hendaklah ia sujud sah­ wi.

(40)

B. B A C A A N - B A C A A N D A L A M SHALAT 1.

a.

C A R A - C A R A MENGERJAKAN SHALAT Berdiri tegak menghadap kiblat

dan niat mengerjakan shalat. Niat shalat menurut shalat yang sedang dikerjakan, misalnya shalat shubuh dan sebagainya. (Niat shalat ialah didalam hati, dan untuk memudahkan da­ pat pula kita pelajari seperti yang terlampir didalam buku ini).

b. Lalu mengangkat kedua belah tangan serta membaca " A L L A ­ HU A K B A R " . 9 > *

(Takbiratui ihram)

(41)

Setelah takbiratul ihram kedua belah tangannya disedakapkan pada dada. Kemudian membaca do'a iftitah.

2. BACAAN DO'A IFTITAH.

A L L A H U AKBAR KABUR AA W A L HAMDU LILLAHI KATSIIRAA W A S I H H.AA.N ALLAHI BUKRATAN WA -ASHI1LAA.

INN1I WAJJAAHTU WAJHIYA LILLADZ1I FATHARASSA-MAAWAATI W A L - A R D L A HANIIFAN MUSLIM AN W AM A A

A N A A Ml NAL MUSYRIKIINA

I N N A SHALAATII WANUSUKII . W A M A H Y A A Y A W AM A— MA ATI ( L I L L A A H I RABBIL ' A A L A M I I N A . LAASYARIIKA L AH U W A B I D Z A A L I K A UMIRTU W A A N A A MIN AL MUS­ LIMIN.

(42)

Artinya :

"Allah Maha Besar lagi sempurna Kcbesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya shalatku ibadatku, hidupku dan matiku semata hitnya untuk Allah Seru sekalian alam.

Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-Nya. Dan aku dari golongan orang muslimin.

Do'a iftitah yang lain.

Atau boleh juga membaca do'a iftitah dengan do'a sbb.:

" A L L A H U M M A BAA-'ID B A I M I W A B A I N A KHATHAA Y A A Y A K A M A A BAA-'ADTA B AIN A L MASYRIOI W A L MAGHRIBI. ' A L L A H U M M A NAQQINI1 MIN K H A T H A A Y A A Y A K A M A A Y U N A O O A T S T S A U B U L A B Y A D L U MINAD DANASL A L L A H U M M A G H S I L N U MIN K H A T A A Y A A Y A BILMAA-I W A S T S A L J I W A L B A R A D I " Artinya :

"Ya Allah,-jauhkanlah dari pada kesalahan dan dosa sejauh antara jarak timur dan barat.

Ya Allah bersihkanlah aku dari segala kesalahan dan dosa bagai­ kan bersihnya kain putih dari kotoran.

Ya Allah, sucikanlah kesalahanku dengan air, dan air salju yang sejuk".

(43)

3. SURAT FATIHAH.

Selesai membaca do'a iftitah, kemudian membaca surat Fa­ tihah sbb. : * ^*~\ )a^V 1 i

B1SMILLAHIRRAHMAANIRRAHUM.

"ALHAMDU LILLAHI RABBIL ' A A L A M D N . A R R A H M A A N I R A H I I M . .

MAALIKJ YAUMIODIIN.

I Y Y A A K A N A B U D U W A I Y Y A A K A NASTATIN' IHD1NASH SH1RAATHAL MUSTAODM.

SHIRAATHAL LADZIINA AN-'AMTA 'ALAIHIM.

GHAIRIL MAGHDLUUBI ALAIHIM W A L A D L DLAALLIJN"

A A M I I I N .

Artinya :

"Dengan nama Allah pengasih dan penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Yang pengasih dan penyayang.

Yang menguasai hari kemudian. Pada-Mu lah aku mengabdi

dan kepada-Mu lah aku meminta pertolongan. Tunjukilah kami ke jalan yang lurus.

Bagaikan jalannya orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat. Bukan jalan mereka yang pernah Engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat".

(44)

4. BACAAN SURAT-SURAT Y A N G PENDEK DAN MUDAH

DIHAFAL.

Selesai membaca fatihah dalam raka'at yang pertama dan ke­ dua bagi orang yang shalat sendirian atau imam, disunatkan membaca surat atau ayat Al-Qur'an.

Surat-surat yang dibaca dalam shalat antara lain : Surat Ari-Nas :

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHHM. O U L A ' U U D Z U BIRABBIN N A A S .

MALIKIN NAAS, ILAAHIN N A A S .

MIN SYARRIL WAS-WAASIL K H A N N A A S .

A L L A D Z I I YUWASWISU FH SHUDUURIN N A A S . MINAL JINNATI W A N N A A S .

Artinya :

Dengan nama Allah pengasih dan penyayang.

"Katakanlah (hai Muhammad) ! Aku mohon perlindungan pada Tuhannya manusia. Yang menguasai manusia. (Yang, menjadi) Tuhan manusia.

Mohon perlindungan dari pada kejahatan was-was (pengganggu hati) yang menggoda.

Ialah yang menggoncangkan hati manusia. Baik dari jenis jin maupun manusia".-Surat Ikhlas h :

(45)

B I S M I L L A A H I R R A H M A A N I R R A H I I M . "QUL H U W A L L A A H U A H A D . A L L A A H U S H S H A M A D . LAM Y A L t D W A L A M Y U U L A D . W A L A M Y AKU L L A H U U K U F U W A N A H A D " . Artinya :

Dengan nama A l l a h pengasih dan p e n y a y a n g . "Katakanlah (hai M u h a m m a d ) ! A l l a h itu Esa. A l l a h tempat m e m i n t a .

Tiada la beranak dan tiada pula Ia dilahirkan.

Dan tak ada bagi-Nya seorangpun yang m e n y e r u p a i - N }

5. R U K U ' :

Selesai membaca surat, lalu mengangkat kedua belah tangan se­ tinggi telinga seraya membaca " A L -l A H U A K B A R " , terus badannya mernb ungkuk, kedua tangannya memegang lutut dan ditekankan an­ tara punggung dan kepala supaya rata.

Setelah cukup sempurna bacalah tasbih sebagai berikut :

" S U B H A A N A R A B B I Y A L ' A — DZHIIMI WABIHAMDIHI " 3 kali

A r t i n y a :

"Mahasuci Tuhan Maha A g u n g serta memujilah aku k ^ p a d a - N y a " .

(46)

6. I T I D A L :

Selesai ruku', terus bangkit­ lah tegak dengan mengangkat kedua belah tangan setenlang telinga, se­ raya membaca sbb. :

" S A M F A L L A A H U LIMAN H A -MIDAH".

Artinya :

"Allah mendengar orang yang mcmuji-Nya".

Pada waktu berdiri tegak (i'tidal) terus membaca :

" R A B B A N A A L A K A L HAMDU MIL- U S S A M A A W A A T I WA MIL-UL ARDLI WAMIL U M A A SYI'TA MIN SYAITN BA' DU".

Artinya :

" Y a Allah Tuhan kami ! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu".

7. S U J U D :

Setelah i'tidal terus sujud (ter­ sungkur kebumi) dengan meletak­ kan dahi kebumi, dan ketika turun seraya membaca " A L L A H U A K B A R " , dan setelah sujud mem -baca tasbih sbb. :

(47)

" S U B H A A N A R A B B I Y A L A ' L A A WABIHAMDIHI " 3 kali. Artinya :

"Maha suci Tuhan, serta memujilah aku kepada-Nya".

8. DUDUK A N T A R A D U A SUJUD : Setelah sujut kemudian duduk serta membaca " A L L A H U A K B A R " dan setelah duduk membaca :

RABBIGHFIRLB WARHAMNII WAJBURNII WARFA'NII W A R Z U O N H WAHDIN1I W A ' A A F I N H W A F U A N N I I . Artinya :

"Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukup­ kanlah segala kekurangan dan ang­ katlah derajat kami dan berilah rizqi kepadaku, dan. berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepa­ daku dan berilah ampunan kepada­ ku".

9. SUJUD K E D U A :

Sujud kedua ketiga dan keem­ pat dikerjakan seperti pada waktu sujud yang pertama, baik caranya maupun bacaannya.

(48)

19. DUDUK T A S Y A H U D / T A H -YAT A W A L :

Pada raka'at kedua, kalau sha­ lat kita tiga raka'at atau empat raka'at, maka pada raka'at kedua ini kita duduk untuk membaca tasya-hud/tahyat awal, dengan duduk kaki kanan tegak dan telapak kaki kiri diduduki. B A C A A N T A S Y A H U D / T A H Y A T A W A L : " A T T A H I Y A A T U L M U B A A R A K A A T U S H S H A L A W A A -TUTH THAYY1BAATU L I L L A A H . A S S A L A A M U A L A I K A A Y Y U H A N N A B I Y Y U W A R A H -MATULLAAH1 W A B A R A K A A T U H A S S A L A A M U A L A I N A A W A ' A L A A T B A A D I L L A A H I S H SHAALIHHN. ASY-HADU A L L A A I L A A H A I L L A L L A A H , W A A S Y H A D U A N N A M U H A M M A D A R R A S U U L U L L A A H . A L L A A H U M M A SHALLI A L A A S A Y Y I D I N A A M U H A M ­ MAD". 48

(49)

Artinya :

Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah.

Salam, rahmat dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai Na­ bi (Muhammad).

Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh.

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah'.

Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Alh.h. Ya Allah ! Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad".

11. T A S Y A H U D AKHIR :

Bacaan tasyabud/tahyat akhir ialah seperti tahyat awal yang' ditambah dengan shalawat atas warga Nabi Muhammad, d*.n lafadhnya sbb. :

"WA A L A A A A L I S A Y Y I D I N A A MUHAMMAD". Artinya :

"Ya Allah ! Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muham­ mad !!.

Cara duduk pada tahyat ialah :

1). Supaya pantat langsung

keta-nah, dan kaki kiri dimasukkan kebawah kaki kanan.

-)• J^J'i-jari kaki kanan tetap mene­ kan ke tanah, (seperti gambar N<>. 9 ) .

(50)

"K AM A S H A L L A I T A ' A L A A S A Y Y I D I N A A I B R A A H I I M A W A ' A L A A A A L I S A Y Y I D I N A A IBRAAHIIM W A B A ARIK ' A L A A S A Y Y I D I N A A M U H A M M A D W A - ' A L A A A A L I S A Y Y I D I N A A MUHAMMAD. K A M A A B A A R A K T A A L A A S A Y Y I D I N A A IBRAAHIIMA WA ' A L A A A A L I S A Y Y I D I N A A IBRAAHIIM F I L ' A A L A MIINA I N N A K A HAMIIDUM MAJIID'.

Artinya :

"Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.

Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para ke­ luarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.

Diseluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia". 12. S A L A M :

Selesai tahyat akhir, kemudian salam dengan menengok kekanan dan kekiri dengan membaca :

" A S S A L A A M U 'ALAIKUM W A -R A H M A T U L L A A H I

Artinya :

"Keselamatan dan rahmat AI-50

(51)

lah semoga tetap pada kamu seka­ lian".

Keterangan :

1. Waktu membaca salam yang pertama, muka kita menengok

ke kanan, dan waktu membaca salam yang kedua muka kita menengok ke kiri.

(Seperti pada gambar No. 10).

2. Dengan salam ini maka berakhirlah shalat kita.

13. DO'A O U N U T :

Apabila mengerjakan shalat shubuh, maka pada raka'at yang kedua, pada waktu i'tidal berdiri tegak dari ruku' setelah mem — baca: " R A B B A N A A LAK A L HAMDU " lalu membaca qunut sbb. :

" A L L A H U M M A H DIINII FIIMAN H A D A I T " W A A A F I N I I FIMAN A A F A I T . W A T A W A L L A N I I FIIMAN T A W A L L A I T W A B A A R I K L I I FIIMAA A'THAIT. W A O I N l l BIRAHMATIKA SYARRA M A A Q A D L A I T . FA I N N A K A TAQDLII W A L A A

(52)

Y U O D L A A 'ALAIK, W A - I N N A H U L A A Y A D Z I L L U MAN W A A L A I T . W A L A A Y A ' I Z Z U M A N AADAIT. T A B A A R A K T A R A B B A N A A W A T A 'AALAIT. F A L A K A L H AM D U ' A L A A M A A Q A D L A I T ASTAGHFIRUKA W A -ATUUBU I LAIK. W A S H A L L A L L A A H U ' A L A A S A Y Y I D I N A A MUHAMMADIN N A B Y Y I L U M M I Y Y I W A - ' A L A A A A L I H I WASHAHBIHI W A S A L L A M " .

Artinya :

"Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telahEngkau beri petunjuk.

Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri ke­ sehatan. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan.

Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.

Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala Puji bagiMu atas yang telah Engkau pastikan.

Aku mohon ampun dan kembalilah (taubat) kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarganya".

14. NIAT NIAT SHALAT F A R D L U . 'l. Niat Shalat Dhuhur.

USHALLII F A R D H A D H DHUHRI A R B A ' A R A K A A A T I N MUSTAOBILAL OIBLATI A D A A - A N ( M A M U U M A N / I M A A M A N ) LILLAHI T A ' A A L A " . A L L A H U A K B A R .

Artinya :

-"Saya menyengaja shalat fardlu dhuhur empat raka'at meng­ hadap <jiblat (ma'muman/imaman) karena Allah". Allahu Akbar, 52

(53)

2. Niat Shalat Ashar.

"USHALLII F A R D L A L ASHRI ARBA'A R A K A ' A A T I N MUSTAOBILAL OIBLATI A D A A - A N ( M A ' M U M A N / I M A M A N ) LILLAHI T A ' A A L A A " . A L L A H U AKBAR.

Artinya :

"Aku menyengaja shalat fardlu 'Ashar empat raka'at meng­ hadap qiblat (ma'muman / imaman) karena Allah". Allahu Akbar. 3. Niat shalat Magrib.

"USHALLII F A R D L A L MAGHRIBI T S A L A A T S A R A K A ' AATIN MUSTAOBILAL OIBLATI A D A A - A N ( M A ' M U U M A N / I M A A M A N ) L I L L A A H I T A ' A A L A A " . A L L A H U AKBAR. Artinya :

"Aky menyengaja shalat fardlu maghrib tiga raka'at meng­ hadap qiblat (ma'muman/imaman) karena Allah". Allahu Akbar.

4. Niat Shalat 'Isya.

"USHALLII F A R D L A L TSYAA-I A R B A ' A R A K A ' A A T I N MUTAQBILAL OIBLATI A D A A - A N ( M A ' M U U M A N . , / I M A A M A N ) LILLAHI T A ' A A L A " . A L L A H U AKBAR.

(54)

Artinya :

"Aku menyengaja, shalat fardlu 'Isya empat raka'at meng­ hadap qiblat (ma'muman/imaman) karena Allah". Allahu Akbar. 5. Niat Shalat Shubuh.

"USHALLII FARDLASH SHUB-HI RAK ATAINI MUSTAOBILAL OIBLATI A D A A A N ( M A ' M U M A N / I M A M A N ) L I L L A -HI T A ' A A L A A " . A L L A H U AKBAR.

Artinya :

"Aku menyengaja shalat fardlu shubuh dua raka'at meng --hadap qiblat (ma'muman/imaman) karena Allah". Allahu Akbar. 6. Niat Shalat

Jum'at-"USHALLII F A R D L A L JUM'ATI R A K . ' A T A I N I MUSTAOBI LAL OIBLATI A D A A - A N ( M A ' M U U M A N / I M A A M A N ) LILLAAHI T A ' A A L A A " A L L A H U AKBAR.

Artinya :

"Saya menyengaja shalat fardlu Jum'at dua raka'at meng­ hadap qiblat (ma'muman/imaman) karena Allah". Allahu Akbar. 15. DO'A SESUDAH SHALAT.

(55)

1. "B1SMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM.

ALHAMDU LILLAAHI RABBIL ' A A L A M I I N , HAMDAN YUWAAFII NI'AMAHU W A Y U K A A F I I M A Z I I D A H U . Y A R A B B A N A A LAKAL HAMDU K A M A A Y A N BAGHH LIJALAALI W A J H I K A W A A Z H I I M I S U L T H A A N I K A .

A L L A H U M M A SHALLI 'AL A A S A Y Y I D I N A A M U H A M M A -DIN W A ' A L A A A A L I S A Y Y I D I N A A MUHAMMAD".

Artinya :

Dengan nama Allah Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.

Dengan puji yang sebanding dengan ni'mat-Nya dan menjamin tambahannya.

Y;i Allah Tuhan kami, bagi-Mu segala puji dan segala apa yang patut atas keluhuran DzatMu dan keagungan kckuasaanMu. "Ya .Mlah ! Lirnpahkaniah rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad dan sanak keluarganya".

2. " A L L A H U M M A R A B B A N A A T A Q A B B A L M I N N A A S H A L A A T A A N A WASHI Y A A M A N A A W A R U K U U ' A N A A W A S U J U U D A N A A W A Q U ' U U D A N A A W A T A D L A R R U ' A N A A , W A T A K H A S Y S Y L " A N A A W A T A ' A B B U D A N A A , W A T A M MIM TAOSHIIRANAA Y A A A L L A H Y A A R A B B A L ' A A L A -MIIIV". 5 5

(56)

Artinya :

"Ya Allah terima shalat kami, puasa kami, ruku' kami, sujud kami, duduk rebah kami, khusyu' kami, pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama shalat ya Allah. Tuhan seru sekalian Alam".

3. R A B B A N A D Z H A L A M N A A A N F U S A N A A WA-IN L AM TAGHFIR L A N A W A T A R H A M N A A L A N A K U U N A N N A M l -N A L KHAASIRII-N". R A B B A N A A W A L A A TAHMIL ' A L A I N A A ISHRAN K AM A H A M A L T A H U L ' A L A L LADZIINA MIN Q A B L I N A A R A B -B VNAA W A L A A T U H A M M I L N A A M A A L A A T H A A O A T A

L - N A A BIHII W A T U ' A N N A A WAGHFIR LAN A A WAR

H A M N A A ANTA M A U L A A N A A F A N S H U R N A A ' A L A L O A U M I L KAAFIRIIN".

A I .inya :

-Ya Allah ! Kami telah aniaya terhadap diri kami sendiri, karena itu ya Allah jika tidak dengan limpahan ampunan-Mu dan rahmat-Mu niscaya kami akan jadi orang yang sesat.

Ya Allah Tuhan kami ! Janganlah Engkau pikulkan atas diri kami beban yang berat sebagaimana yang pernah Engkau bebankan kepada orang yang terdahulu dari kami.

Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan atas diri kami apa yang diluar kesanggupan kami- Ampunilah dan limpahkan-lah rahmat ampunan terhadap diri kami ya Allimpahkan-lah.

Ya Allah Tuhan kami, berilah kami pertolongan untuk melawan orang yang tidak suka kepada agamaMu.

(57)

4. RAHB \ N \ \ LA A TUZICH Q U L U U B A N A A BA'DA IDZ

HADA1TANAA W'AH AB LAN A A MIN L A D U N K A RAHMAT-A N INNRAHMAT-AKRAHMAT-A RAHMAT-ANTRAHMAT-AL W RAHMAT-AHHRAHMAT-ARAHMAT-AB.

Artinya :

"Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau sesatkan hati kami sesudah mendapat petunjuk, berilah kami karunia. Engkaulah

3. R A B H A N A U I K I R L A.NA A WALIWA A L I D I N A A WALI

lAMIJ'IL M L ' S L I M I I W W AL MUSLIMAATI W A L MU'MINIINA W \ L Ml M I Y W T I . AL AHYAA-I- MINHLM WAL A M W A A T I , INNAKA AL A A M L U SYAI'N QAUIIR.

A n i n y a :

Ya Allah Ya Tuhan kami, ampunilah dosa kami dan dosa-dosa orang tua kami, dan bagi semua orang Islam laki-laki dan perempuan, orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Sesung guhnva Engkau d zat Yang Maha Kuasa atas segala galanya".

(58)

6. R A B B A N A A AATJN YA F I D D U V Y A A H A S A N A T A N WA FIL AAKHIRATI H A S A N A T A N W A O I N A A A D Z A A B A N -N A A R " . 7. A L L A H U M M A G H FIR LAN A A D Z U N U U B A N A A W A K A F FIR A N N A A SAYYIAAT1NAA W A T A W A F F A N A A M A A L A B R A A R I " Artinya :

Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan didunia dan kesejahteraan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksaan api neraka.

Ya Allah ampunilah dosa kami dan tutupilah segala kesalahan ka­ mi, dan semoga jika kami mati nanti bersama-sama dengan orang-orang yang baik-baik.

8. S U B H A A N A RABBIKA RAJililLl'ZZATI A M M A A Y A SHIFUUNA W A S A L A A M U N ' A L A L M U R S A L HN A WAL -HAMDU L I L L A A H I R A B B I L ' A A L A M I I N A " .

Artinya :

Maha.suci Engkau, Tuhan segala kemuliaan. Suci dari segala apa yang dikatakan oleh orang-orang kafir.

Semoga kesejahteraan atas para Rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam".

16. S H A L A T F A R D L U D A N W A K T U N Y A .

Shalat fardlu itu ada- lima, dan masing-masing mempunyai waktu yang' ditentukan. Kita diperintahkan menunaikan shalat -shalat itu didalam waktunya masing-masing.

(59)

1. Z H L H U R

Awal waktunya setelah cenderung matahari dari pertengahan langit. Akhir waktunya apabila bayang-bayang sesuatu telah sama panjangnya dengan sesuatu itu.

2. ' A S H A R .

Waktunya mulai dari habisnya waktu zhuhur, sampai terbe­ namnya matahari.

3. M A G H R I B .

Waktunya dari terbenamnya matahari sampai hilangnya sya-faq (awan senja) merah.

4. 'I S Y A

Waktunya dari mulai terbenam syafaq (awan senja), hingga terbit fajar.

5. S H U B U H .

Waktunya dari terbit fajar shidiq, hingga terbit matahari

17. W A K T U - W A K T U Y A N G D I L A R A N G UNTUK SHALAT Ada lima waktu yang tidak boleh ditempati melakukan sha­ lat, kecuali shalat yang mempunyai sebab, yaitu :

1. Setelah shalat shubuh hingga terbitnya matahari.

2. Ketika terbitnya matahari hingga sempurna dan naik seku­

rang-kurangnya setinggi tombak ( + 10 derajat dari permuka­ an bumi).

3. Ketika matahari rembang (diatas kepala) hingga conderhg se­

dikit ke barat.

4. Setelah shalat 'Ashar hingga terbenamnya matahari. 5. Ketika mulai terbenamnya matahari hingga sempurna.

18. SHALAT J A M A A H .

Shalat jarna'ah ialah shalat bersama, sekurang-kurangnya terdiri dari dua orang, yaitu imam dan ma'mum.

(60)

Hukumnya sunat, dan cara mengerjakannya ialah imam ber­ diri didepan dan ma'mum dibelakangnya. Ma'mum harus mengi-. kuti perbuatan imam dan tidak boleh mendahuluinya.

Shalat yang disunatkan berjama'ah ialah : 1. Shalat fardlu lima waktu.

2. Shalat dua hari raya.

3. Shalat tarawih dan witir dalam bulan Ramadlan. 4. Shalat minta hujan.

5. Shalat gerhana matahari dan bulai:. 6. Shalat janazah.

S Y A R A T - S Y A R A T SHALAT JAMA'AH

1. Menyengaja (niat) mengikuti imam.

2. Mengetahui segala yang dikerjakan imam.

3. Jangan" ada dinding yang menghalangi antara imam dan m a ' ­ mum, kecuali bagi perempuan di mesjid, hendaklah didin-dingiMengan kain, asal ada sebagian atau salah seorang yang mengetahui gerak gerik imam atau ma'mum yang dapat dii — kuti.

4. Jangan mendahului imam dalam takbir, dan jangan pula mendahului atau melambatkan diri dua rukun fi'Iy. .

5. Jangan terkemuka tempat dari imam.

6. Jarak antara imam dan ma'mum atau antara ma'mum dan .baris ma'mum yang terakhir tidak lebih dari 300 hasta.

7. Shalat ma'mum harus bersesuaian dengan shalat imam, misal­ nya samarsama zhuhur, qashar, jama' dan sebagainya.

Y A N G BOLEH JADI IMAM.

1. Laki-laki ma'mum kepada laki-laki. 2. Perempuan ma'mum kepada laki-laki. 3. Perempuan ma'mum kepada perempuan. 4. Banci kepada laki-laki.

5. Perempuan ma'mum kepada banci.

Y A N G TIDAK BOLEH DIJADIKAN IMAM 1. Laki-laki ma'mum kepada banci.

2. Laki-laki ma'mum kepada perempuan. 3. Banci ma'mum kepada perempuan. 4. Banci ma'mum kepada banci.

Gambar

Gambar no. 1
Gambar No. 3

Referensi

Dokumen terkait

Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :.. 4 = selalu, apabila selalu melakukan

3 PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) meraih nilai kontrak baru sebesar Rp408 miliar pada Januari 2020 dimana mayoritas berasal dari proyek kontruksi gedung dengan rincian proyek

Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bimbingan, saran, dan sumbangan pemikiran kepada penulis selama menjadi mahasiswa,

Wasiat wajibah merupakan kata majemuk yang terdiri dari dari dua kata, yaitu wasiat dan wajibah. Wajibah berasal dari kata wajib yang telah mendapatkan imbuhan kata ta’nis. Menurut

Pemanfaatan sistem rekomendasi dengan metode decision tree dengan algoritma nearest neighbor dapat di implementasikan pada pemberian rekomendasi pekerjaan kepada

Temuan dari penelitian ini adalah: a) tingkat kepuasan wisatawan terhadap produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua secara umum berada pada level

a. Responden, yaitu siswa dan guru kelas IV, V, VI yang mengajar IPA di MIN Model Tambak Sirang Laut.. Informan, yaitu orang – orang yang dapat memberikan informasi

Tujuan peneiitian ini secara umum, adalah untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah berkenaan dengan pembinaan SLTP Swasta yang mengarah kepada kesamaan kualitas dan kemandirian,