• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi UKOM Epid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Materi UKOM Epid"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1.

1. DESAIN PENELITIANDESAIN PENELITIAN A.

A. Deskriptif (untuk melihat distribusi frekuensi)Deskriptif (untuk melihat distribusi frekuensi) -- Case reportCase report

 merupakan studi epidemiologi yang bersifat observasionalmerupakan studi epidemiologi yang bersifat observasional

 unit pengamatan/analisisnya individualunit pengamatan/analisisnya individual

 merupakan laporan kasus-kasus penyakit dengan diagnosis yang diduga samamerupakan laporan kasus-kasus penyakit dengan diagnosis yang diduga sama

 biasanya  biasanya merupakan merupakan penyakit-penyakit penyakit-penyakit baru, baru, masalah masalah kesehatan kesehatan baru,baru, fenomena baru yang belum jelas

fenomena baru yang belum jelas

 menggambarkan riwayat penyakit, pengalaman klinis dari masing-masingmenggambarkan riwayat penyakit, pengalaman klinis dari masing-masing kasus

kasus

 laporan kasus-kasus kemudian dapat dianalisis secara sederhanalaporan kasus-kasus kemudian dapat dianalisis secara sederhana

-- Case seriesCase series

 merupakan studi epidemiologi yang bersifat observasionalmerupakan studi epidemiologi yang bersifat observasional

 unit pengamatan/unit analisis adalah individuunit pengamatan/unit analisis adalah individu

 merupakan kumpulan kasus-kasus individual suatu penyakit dengan diagnosismerupakan kumpulan kasus-kasus individual suatu penyakit dengan diagnosis yang sama

yang sama

 sama dengan studi laporan kasus tapi dengan kasus yang lebih banyaksama dengan studi laporan kasus tapi dengan kasus yang lebih banyak

 surveilens yang rutin dilakukan untuk suatu penyakit yang belum jelassurveilens yang rutin dilakukan untuk suatu penyakit yang belum jelas diagnosisnya

diagnosisnya ataupun sataupun sudah jelas udah jelas diagnosisnyadiagnosisnya

-- Cross sectionalCross sectional

(2)

  bersifat observasional

 unit pengamatan dan unit analaisisnya adalah individu

  populasi studi merupakan populasi umum

 sampel diambil secara random (acak)

 setiap orang di populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel

 sampel representatif /mewakili populasi

  pengukuran variabel independet (exposure) dan variabel dependent (outcome ) dilakukan secara simultan, sehinga :

 tidak dapat terlihat sekuens mana yang terjadi lebih dulu, variabel

independent atau variabel dependent, atau sebaliknya

 konsekwensinya tidak dapat melihat hubungan sebab-akibat (exposure

harus mendahului outcome )

- Ekologi

 nama lain studi ekologi

 merupakan studi epidemiologi yang bersifat studi observasional

 unit pengamatan/analisisnya adalah agregat

B. Analitik (untuk melihat determinan penyakit) - Case control

 dimulai dengan mengukur outcome lalu exposure

(3)

 hanya mengobservasi subjek-subjek yang diteliti tanpa melakukan intervensi

- Kohort

 hanya mengobservasi subjek-subjek yang diteliti tanpa melakukan intervensi

 dimulai dengan mengukur exposure lalu outcome

 E+ dan E- lalu dibandingkan outcome (disease) nya

- Eksperimental

 nama lain studi experiment

 peneliti melakukan intervensi status “exposure” pada subjek -subjek yang diteliti

 mirip kohort

 dimulai dengan mengukur exposure lalu outcome

 E+ dan E- lalu dibandingkan outcome (disease) nya

2. SENSITIFITAS/ SPESIFISITAS, FALSE NEGATIVE, FALSE POSITIF, TRUE POSITIF, TRUE NEGATIVE

D+

D-T+ TP FP TP + FP

T- FN TN FN + TN

(4)

A. Sensitifitas : Kemampuan dari suatu tes untuk mengidentifikasikan secara benar siapa - siapa yang sakit.

 TP/ (TP+FN)

B. Spesifisitas : Kemampuan dari suatu tes untuk mengidentifikasikan secara benar siapa-siapa yang tidak sakit

 TN (FP+TN)

C. False negative : orang sakit tapi hasil tesnya dinyatakan negatif oleh tes diagnostic

 FNR : FN / (TP+FN)

D. False positif : orang yang sehat/ tidak sakit tapi hasil tesnya dinyatakan positif oleh tes diagnostic

 FPR : FP / (FP+TN)

E. True negative : orang yang sehat/tidak sakit dan hasil tesnya dinyatakan negatif oleh tes diagnostik

F. True positif : orang yang sakit dan hasil tesnya dinyatakan positif oleh tes diagnostik

3. PREVALENSI DAN INSIDEN

- Prevalen : tidak cocok untuk menentukan etiologi penyakit, untuk melihat besar masalah

 Poin prevalen = jumlah case / total populasi

 Periode prevalen = jumah case / rata-rata populasi dalam waktu tertentu

(5)

 Kumulatif insiden = new case / pop at risk Kalo ini dipake kalo populasinya fix

Pengamatannya ditentuin waktunya

 Insiden density = new case / person time at risk Kalo ini dipake kalo populasinya tidak fix Periode pengamatan tiap orang beda-beda Kelemahan denominatornya sering rancu

4. ATTACK RATE, SECOND ATTACT RATE - Attact rate = insiden kumulatif

- Second attact rate = jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama. Digunakan menghitung suatu  panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil

5. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT A. Prepatogenesis

 Disebut juga fase susceptibel atau stage of susceptibility atau tahap awal proses etiologis.

 Masa ini dimulai saat terjadinya stimulus penyakit sampai terjadi respon pada tubuh.

(6)

 Pada kejadian penyakit menular/infeksi, mulai terjadi paparan atau exposure dengan agen penyakit namun agen belum masuk tubuh host.

 Pada individu yang tidak sehat, agen bisa masuk ke dalam tubuh. Paparan tersebtu dapat berupa mikroorganisme penyebab penyakit.

 Kejadian penyakit belum berkembang akan tetapi kondisi yang melatarbelakangi terjadinya penyakit atau faktor risiko penyakit telah ada.

 Pada tahap ini terjadi akumulasi faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit ke host yang rentan.

 Kalo orang dengan imunitas bagus, ga sakit

 Tapi orang dengan imunitas rendah, sakit

B. Pathogenesis - Subklinis

 Disebut juga asymptomatic stage, presymptomatic stage, fase preklinis, atau masa inkubasi/latensi.

 Tahap ini dimulai sejak timbulnya gejala-gejala/tanda-tanda pertama penyakit. Setelah proses penyakit dipicu oleh pajanan, akan terjadi perubahan patologis (pathological changes) pada individu yang tidak peduli terhadap kesehatannya.

 Pada penyakit infeksi, fase ini disebut juga masa inkubasi (incubation period), sedangkan pada penyakit kronis/tidak menular disebut masa latensi (latency  period).

(7)

 Periode ini dapat berlangsung cepat dalam hitungan detik (pada keracunan dan kondisi alergi/hipersensitivitas) sampai berlangsung lama (pada pernyakit kronis).

 Bahkan terdapat variasi lama masa inkubasi pada hanya satu penyakit.

- Klinis

 Disebut juga masa durasi, proses ekspresi penyakit, atau tahap penyakit dini.

 Perubahan-perubahan yang terjadi pada jaringan tubuh telah cukup untuk memunculkan gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit.

 Host sudah merasa sakit ringan, namun masih dapat melakukan aktivitas ringan.

 Fase ini dapat berlangsung secara akut (umumnya pada keracunan dan penyakit menular) atau kronis (umumnya pada penyakit tidak menular).

 Periode ini disebut juga masa durasi atau ekspresi, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh suatu pajanan/paparan untuk mencapai dosis yang cukup untuk menimbulkan reaksi penyakit.

 Istilah ini umumnya dipakai pada penyakit menular.

 Timbulnya gejala penyakit menandakan periode transisi dari fase subklinis ke  penyakit klinis, sehingga pada fase ini biasanya mulai dilakukan diagnosis  penyakit.

 Pada beberapa individu yang tidak rentan atau imun, fase klinis tidak terjadi.

 Sebaliknya, pada individu yang rentan dan tidak peduli, penyakit berkembang dari mulai ringan, sedang, berat, hingga fatal (disebut spectrum of disease).

(8)

 Periode klinis (clinical stage atau severity of illness) adalah bagian dari riwayat alamiah penyakit, dimulai dari diagnosis hingga sembuh, sakit, atau cacat

- Konfalesens

 Disebut juga fase konvalesens atau convalescent stage.

 Pada fase ini penderita penyakit dapat berkembang menjadi sembuh total, sembuh dengan cacat atau ada gejala sisa (sequele), menjadi carrier, menjadi penyakit kronis, atau mati.

6. MENGHITUNG CD DAN NCD

 Jujur guys, aku ga tau makud CD dan NCD di sini. Setau aku CD dan NCD itu communicable and noncommunicable diseases, tapi itu ga ada perhitungannya (ini setau aku yah). Jadi aku menganggap CD itu case detection rate (CDR) aja ya… Kalo NCD aku angkat tangan

Kalo kalian ada yang tau apa itu CD dan NCD yang dimaksud di sini bisa tolong kasih tau yaakk huhuhu

 CDR : persentase jumlah pasien baru yang ditemukan dan diobati dibanding jumlah  pasien baru yang diperkirakan ada suatu wilayah.

7. ODDS RATIO, RISK RATIO, ATTRIBUTABLE RISK, PREVALENS RATIO

D+

(9)

E- C D C+D A+C B+D - OR = AD / BC - RR = (A/A+B) / (C/C+D) - AR = (A/A+B) - (C/C+D) - PR = (A/A+C) / (B/B+D)

Ini selo aja gitu, jadi aku bingung juga mau ngasih contoh gimana, soalnya di silabus pure  perhitungan aja kok

8. POPULASI DAN SAMPEL

A. Populasi : keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti

- Populasi yang tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya disebut "Populasi Infinit" atau tak terbatas,

- Populasi yang jumlahnya diketahui dengan pasti (populasi yang dapat diberi nomor identifikasi), misalnya murid sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dll disebut "Populasi Finit"

- Target population : populasi yang sudah ditentukan sesuai masalah yang diangkat

o Populasi target menekankan pada aspek siapa yang akan dilakukan

 penelitian.

(10)

o Ilustrasi sebuah contoh: Suatu penelitian akan dilakukan pada penderita Ca

servik di wilayah kerja dinas kesehatan provinsi X. Pada kasus ini yang diangap sebagai target adalah penderita Ca servik sedangkan yang dianggap sebagai populasi sasaran adalah penderita yang berada diwilayah kerja dinas kesehatan Provinsi X

- Studi population : Populasi yang benar-benar bisa digunakan sebagai sampel - Potential bias:

o Systematic bias

 Selection bias: Orang pada target populasi ternyata tidak masuk dalam study populasi

 Information bias: Informasi yang dikumpulkan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya (recall bias, interviewer bias)

 Confounding: Faktor lain yang ikut berberperan

o  Non-systematic bias

 Jumlah sampel minimal harus terpenuhi

B. Sampel : sebagian dari populasi - Syarat sampel yang baik

o Akurasi atau ketepatan  tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam

sample. Dengan kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat sampel tersebut.

o Presisi   mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan

(11)

50 orang. Setelah diukur ternyata rata-rata perhari, setiap orang menghasilkan 50 potong produk “X”. Namun berdasarkan laporan harian,  pegawai bisa menghasilkan produk “X” per harinya rata-rata 58 unit.

Artinya di antara laporan harian yang dihitung berdasarkan populasi dengan hasil penelitian yang dihasilkan dari sampel, terdapat perbedaan 8 unit. Makin kecil tingkat perbedaan di antara rata-rata populasi dengan rata-rata sampel, maka makin tinggi tingkat presisi sampel tersebut.

- Teknik-teknik pengambilan sampel

o  Random sampling    cara pengambilan sampel yang memberikan

kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Terdiri dari Simple random sampling,  stratified random sampling, cluster sampling, systematic sampling, dan

area sampling

o  Nonrandom sampling atau nonprobability sampling    setiap elemen

 populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol). Terdiri dari Sampling Kuota, Sampling  Insidental, Sampling Purposif, Sampling Jenuh, Snowball Sampling 

Referensi

Dokumen terkait

(2012) yang dimuat pada Jurnal BASASTRA, Vol.1, Nomor 1 menunjukkan bahwa (1) kesalahan bahasa Indonesia dalam karangan eksposisi siswa kelas X, (2) penyebab kesalahan,

Saya pikir, anak saya kok, saya kepengen kayak anak-anak yang normal- normal, ya IN, ya udah kuadrannya udah segitu, ya gimana Mbak, ndak bisa apa-apa toh, Mbak.. Udah

Sesuai permasalahan –permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya yang akan dicari solusinya, tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan prestasi

Bahwa alasan-alasan Kasasi Jaksa/ P e n u n t u t U m u m t e r h a d a p P u t u s a n Pengadilan Tinggi dapat dibenarkan karena Judex Factie di dalam putusannya tidak

Dalam Galatia 1:16-17 disebutkan bahwa “berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak

Dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.penelitian ini mengungkapkan bahwa program pemberdayaan petani yang dilakukan oleh Pertanian Sehat

Berdasarkan hasil pengujian perbandingan rasio keuangan antar bank syariah murni dan bank syariah campuran (Islamic Branches Conventional Bank) menunjukkan bahwa

Observasi merupakan pengumpulan data dengan melakukan pengamatan, dan berpartisipasi secara langsung pada objek penelitian, guna memperoleh data yang diperlukan.