• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGGARAN DASAR BADAN LEGISLATIF MAHASISWA UNIVERSITAS SILIWANGI PEMBUKAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANGGARAN DASAR BADAN LEGISLATIF MAHASISWA UNIVERSITAS SILIWANGI PEMBUKAAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANGGARAN DASAR

BADAN LEGISLATIF MAHASISWA UNIVERSITAS SILIWANGI PEMBUKAAN

Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki segala hakikat ilmu pengetahuan, maka manusia dapat membentuk dan membina diri dengan ilmu-Nya. Bahwa sesungguhnya mahasiswa adalah pemuda-pemudi yang memiliki keyakinan kepada kebenaran dan telah ter cerahkan pemikirannya serta teguhkan hatinya saat mereka berada di hadapan kezaliman. Oleh sebab itu, sepatutnya mahasiswa bergerak untuk mengubah kondisi bangsa menuju masyarakat madani yang adil dan makmur.

Sadar akan peran, fungsi, dan kewajiban sebagai generasi muda bangsa juga sebagai calon intelektual dan merupakan sumber daya manusia bagi upaya pencapaian kesejahteraan serta kebahagiaan umat manusia. Mahasiswa Universitas Siliwangi bertekad untuk belajar, berkarya, dan berjuang dengan dilandasi oleh rasa pengabdian dan tanggungjawab kepada Tuhan, Bangsa, dan Almamater. Bertitik dari pemikiran tersebut, serta di dorong oleh keinginan luhur untuk menunjukkan terhadap upaya tercapainya kebahagiaan dan kesejahteraan di masa depan diperlukan sebuah wadah bersama yang menampung untuk menyalurkan aktivitas kemahasiswaan yang berdasarkan pada aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, memiliki sikap independen, kekeluargaan, dan keterbukaan.

Dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan, menjaga dan meningkatkan aktivitas dunia kemahasiswaan secara bertanggungjawab, melakukan perbaikan pendidikan, penelitian, kesejahteraan, hukum, politik, dan sosial kemasyarakatan, mewujudkan kehidupan kemahasiswaan yang dinamis, produktif, dan berkesinambungan menumbuhkan persatuan diantara seluruh mahasiswa Universitas Siliwangi yang berdaulat dan berdasarkan kepada keadilan sebagai berikut:

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Universitas Siliwangi yang selanjutnya disebut UNSIL adalah Perguruan Tinggi Negeri yang berada dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

2. Lembaga Kemahasiswaan UNSIL adalah suatu wadah yang didalam-Nya terdiri dari organisasi-organisasi kemahasiswaan di lingkungan Universitas Siliwangi.

3. Badan Legislatif Mahasiswa Universitas Siliwangi yang selanjutnya disebut BLM UNSIL adalah Lembaga Legislatif tertinggi di Lembaga Kemahasiswaan tingkat UNSIL.

4. Fraksi adalah pengelompokan Anggota BLM UNSIL berdasarkan konfigurasi unsur Fakultas.

(2)

5. BLM UNSIL terdiri dari anggota yang merupakan delegasi dari setiap Fakultas dan mahasiswa UNSIL yang telah ditentukan dan ditetapkan sesuai peraturan.

6. Kelengkapan adalah perangkat BLM UNSIL dalam menjalakan fungsi tugas dan wewenangnya.

7. Pimpinan BLM UNSIL adalah alat kelengkapan BLM UNSIL dan merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat Kolektif dan Kolegial.

8. Komisi adalah pengelompokan bidang kerja BLM UNSIL guna memenuhi seluruh fungsi Legislasi, Administrasi dan Anggaran, Pengawasan, dan Aspirasi.

9. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Siliwangi yang selanjutnya disebut BEM UNSIL adalah lembaga Eksekutif tertinggi di Lembaga Kemahasiswaan tingkat UNSIL.

10. Unit Kegiatan Mahasiswa yang selanjutnya disebut UKM adalah lembaga kemahasiswaan yang berfungsi sebagai pelaksana pengembangan bakat/minta/kegemaran/kerohanian/keagamaan mahasiswa tingkat Universitas.

11. Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disingkat BLM Fakultas adalah Lembaga Kemahasiswaan yang berfungsi sebagai Lembaga Legislatif Mahasiswa dan perwakilan mahasiswa di tingkat Fakultas.

12. Pengambilan keputusan adalah proses penyelesaian akhir suatu masalah yang dibicarakan dalam setiap jenis rapat BLM UNSIL.

BAB II

KEORGANISASIAN Bagian Kesatu Nama dan Tempat

Pasal 2

Organisasi ini bernama Badan Legislatif Mahasiswa Universitas Siliwangi yang selanjutnya disingkat dengan BLM UNSIL.

Pasal 3

BLM UNSIL bertempat di Lingkungan Universitas Siliwangi.

Bagian Kedua

Bentuk, Kedaulatan, dan Jangka Waktu Pasal 4

Bentuk BLM UNSIL, yaitu:

a. merupakan wadah formal dan legal berbentuk kesatuan;

b. mengadopsi nilai-nilai ketatanegaraan yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kemahasiswaan; dan

c. merupakan lembaga tertinggi di lembaga kemahasiswaan UNSIL yang memiliki kekuasaan Legislatif.

(3)

Pasal 5

Kedaulatan tertinggi BLM UNSIL berada di tangan mahasiswa dan dilaksanakan sepenuhnya menurut AD dan ART BLM UNSIL.

Pasal 6

BLM UNSIL didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas dan dapat dibekukan atau dibubarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bagian Ketiga

Sifat, Asas, dan Kedudukan Pasal 7

BLM UNSIL bersifat:

a. Otonom, artinya memiliki kebebasan dalam menjalankan organisasi baik dalam lingkup internal maupun eksternal kampus sebagai representasi mahasiswa UNSIL;

b. Egaliter, artinya setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama dalam organisasi; dan

c. Demokratis, artinya segala aspirasi dan keputusan organisasi didasarkan kepada kehendak mahasiswa UNSIL dan dilakukan dengan prinsip-prinsip keterwakilan demokrasi secara universal.

Pasal 8 BLM UNSIL berasaskan Pancasila.

Pasal 9

Kedudukan BLM UNSIL merupakan kelengkapan non-struktural di UNSIL. Bagian Keempat

Landasan dan Tujuan Pasal 10

(1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

(2) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Statuta Universitas Siliwangi Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Statuta Universitas Siliwangi.

(3) KEPMENDIKBUD Nomor 155/U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.

(4) Peraturan Rektor Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Organisasi Kemahasiswaan di Lingkungan Universitas Siliwangi.

(5) AD dan ART BLM UNSIL.

Pasal 11 Tujuan BLM UNSIL adalah:

(4)

Yang Maha Esa, cendekia, memiliki integritas, berkepribadian dan kepedulian sosial;

b. mengusahakan tujuan pendidikan untuk membentuk sarjana yang berbudi pekerti, cakap, mandiri, berwawasan luas, demokratis, dan bertanggung jawab;

c. memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk menjadi pemimpin dan penggerak dalam kehidupan berbangsa;

d. ikut serta menyumbangkan karya dan pikiran dalam penataan kehidupan kampus, masyarakat dan bangsa;

e. memupuk dan membina rasa persaudaraan dan kekeluargaan di lingkungan sivitas akademika UNSIL; dan

f. mengusahakan kesejahteraan material dan spiritual serta memperjuangkan kepentingan mahasiswa di lingkungan kampus.

Bagian Kelima Visi dan Misi

Pasal 12

Terwujudnya BLM UNSIL yang memiliki nilai ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kerakyatan, pengembangan pengetahuan untuk kemajuan NKRI, kemasyarakatan, dan kebudayaan.

Pasal 13

(1) Memperjuangkan nilai-nilai, prinsip, dan semangat BLM UNSIL dalam ruang lingkup Nasional maupun Internasional.

(2) Menjadi wadah aspirasi, koordinasi, dan komunikasi antar mahasiswa UNSIL maupun dengan mahasiswa Nasional dan Internasional serta masyarakat pada umumnya.

(3) Menjadi wadah untuk memperjuangkan kepentingan maupun hak-hak mahasiswa khususnya, dan masyarakat pada umumnya

(4) Menjadi wadah pengembangan ilmu pengetahuan dan moral mahasiswa.

Bagian Keenam Hak dan Kewajiban

Pasal 14 Hak BLM UNSIL adalah:

a. mengajukan RUU dan/atau perubahan atas RUU; b. menyatakan pendapat; c. interpelasi; d. angket; e. bertanya; f. budgeting; dan g. controlling. Pasal 15 Kewajiban Anggota BLM UNSIL:

(5)

a. menaati dan melaksanakan Aturan Turunan dari AD dan ART BLM UNSIL dan/atau aturan-aturan lain yang berlaku di BLM UNSIL;

b. menjaga nama baik BLM UNSIL;

c. mengikuti kegiatan-kegiatan di BLM UNSIL;

d. setiap anggota BLM UNSIL yang melanggar kewajiban akan dikenai sanksi;

e. ketentuan tentang mekanisme pemberian sanksi akan diatur kemudian;

f. BLM UNSIL mensosialisasikan perkembangan kerja BLM UNSIL sekurang kurangnya satu kali dalam satu periode kepengurusan kepada mahasiswa dalam bentuk laporan publik; dan

g. BLM UNSIL mensosialisasikan perkembangan kebijakan kampus UNSIL pada mahasiswa.

BAB III HAL KEUANGAN

Pasal 16 Sumber dana BLM UNSIL diperoleh dari: a. iuran anggota;

b. sumbangan-sumbangan yang halal dan tidak mengikat serta tidak bertentangan dengan sifat, asas, dan kedudukan AD dan ART BLM UNSIL;

c. usaha-usaha yang legal, halal, dan tidak bertentangan dengan landasan dan tujuan lembaga kemahasiswaan; dan

d. dana DIPA.

Pasal 17

Seluruh kegiatan BLM UNSIL tidak diperkenankan menerima dana dari partai politik, dan perusahaan rokok atau perusahaan lain yang secara aturan tidak diperbolehkan.

Pasal 18

Sistem keuangan BLM UNSIL berdasarkan pada prinsip: a. transparansi; b. keadilan; c. komunikasi; dan d. tanggung Jawab. Pasal 19 Kewajiban:

a. membuat laporan keuangan yang ter standarisasi secara periodik setiap enam bulan sekali;

b. memberikan laporan keuangan kepada pihak yang terkait; c. membentuk sistem kontrol internal yang ter standarisasi;

d. bersedia dipanggil sewaktu-waktu oleh badan audit kemahasiswaan untuk dimintai keterangan; dan

(6)

e. BLM UNSIL harus mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit dan melaporkan hasil audit ke semua Fakultas.

Pasal 20 Hak-hak BLM UNSIL terkait keuangan:

a. menerima dan mengelola dana yang diperoleh dari Sumber Dana Lembaga Kemahasiswaan;

b. mendapat penilaian dari Badan Audit Keuangan Kemahasiswaan yang di buat oleh kekuasaan legislatif untuk audit keuangan mengenai laporan keuangan yang telah diberikan;

c. memberikan penjelasan mengenai laporan keuangan yang telah diaudit;

d. mendapatkan penjelasan mengenai penilaian atas laporan keuangan yang telah diaudit oleh Badan Audit Keuangan Kemahasiswaan; dan e. memeriksa dan menindaklanjuti penyelewengan pengelolaan keuangan

yang dilakukan oleh pengurus lembaga kemahasiswaan dan kepanitiaan tingkat universitas yang dibentuk.

Pasal 21

Sanksi Terhadap Pelanggaran Kewajiban BLM UNSIL:

a. BLM UNSIL yang melanggar kewajiban terhadap Badan Audit Kemahasiswaan akan dikenakan sanksi; dan

b. penjelasan mengenai pelanggaran dan sanksi, diatur lebih lanjut dalam aturan tersendiri.

BAB IV

Ketentuan Penutup

Pasal 22

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar BLM UNSIL ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

(7)

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BADAN LEGISLATIF MAHASISWA UNIVERSITAS SILIWANGI

Bagian Kesatu Anggota

Pasal 1 Persyaratan Anggota BLM UNSIL:

a. anggota BLM UNSIL terdiri atas Perwakilan Fakultas;

b. anggota sebagaimana dimaksud pada huruf a merupakan delegasi yang direkomendasikan dari setiap BLM-F dengan minimal berada di semester 3 dan maksimal semester 8;

c. masa jabatan anggota BLM UNSIL adalah satu periode dan berakhir bersamaan dengan diresmikannya anggota BLM UNSIL yang baru;

d. anggota BLM UNSIL harus mahasiswa S1 dan/atau Diploma, dan mampu secara rohani serta jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai anggota BLM UNSIL;

e. bersedia untuk tidak meninggalkan BLM UNSIL kecuali untuk alasan akademis; dan

f. ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan anggota BLM UNSIL sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 diatur dengan aturan turunan dari AD dan ART BLM UNSIL.

Pasal 2

Anggota BLM UNSIL dinyatakan kehilangan keanggotaan dari BLM UNSIL apabila:

a. tidak terdaftar lagi secara akademis sebagai mahasiswa UNSIL; b. dicabut keanggotaannya, sesuai dengan prosedur yang berlaku; c. telah dinyatakan lulus dalam ujian sarjana dan/atau diploma; d. diberhentikan sebagai mahasiswa aktif;

e. meninggal dunia; dan

f. terbukti melakukan tindakan pidana. Pasal 3

Mekanisme pemberhentian dan pemanggilan kembali anggota BLM UNSIL di atur bersama antara BLM UNSIL dan BLM Fakultas

Pasal 4

(1) Sebelum menjalankan tugas, anggota BLM UNSIL mengucapkan sumpah saat pelantikan BLM UNSIL.

(8)

(2) Sumpah disesuaikan dengan naskah pelantikan.

Bagian Kedua Tugas dan Wewenang

Pasal 5 Tugas BLM UNSIL adalah:

a. secara umum mengawasi pelaksanaan AD dan ART oleh BEM UNSIL;

b. membentuk Aturan Turunan dari AD dan ART dan Ketetapan BLM UNSIL (legislasi);

c. menyelenggarakan suksesi lembaga di dalam UNSIL dengan berkoordinasi kepada lembaga terkait (fasilitasi);

d. membuat mekanisme penerimaan dan penindak lanjutan rancangan anggaran keuangan lembaga kemahasiswaan UNSIL setiap periode kepengurusan;

e. mengajukan kasus kepada Pihak Lembaga Bagian Kemahasiswaan dan mengusulkan dilaksanakannya MAMLUB UNSIL untuk melakukan pemecatan/pemberhentian terhadap Ketua BEM UNSIL dan pembubaran lembaga di tingkat Universitas Siliwangi (yuridis);

f. secara khusus mengawasi jalannya kepengurusan organisasi yang dipimpin oleh Ketua BEM UNSIL dan tidak menjadi panitia dalam seluruh kegiatan di bawah koordinasi Ketua BEM UNSIL;

g. menghimpun dan merumuskan aspirasi mahasiswa UNSIL untuk diteruskan kepada Ketua BEM UNSIL;

h. menyosialisasikan kebijakan dan program-program kerja BLM UNSIL kepada mahasiswa;

i. bersama Ketua BEM UNSIL membuat aturan turunan dari AD dan ART sebagai aturan yang lebih detail daripada AD dan ART sesuai dengan kebutuhan;

j. mengawasi pelaksanaan aturan turunan dari AD dan ART Universitas Siliwangi, peraturan-peraturan dalam lingkungan UNSIL, dan kinerja lembaga-lembaga di UNSIL (pengawasan);

k. mendengar dan memberikan tanggapan terhadap Laporan Pertanggungjawaban Ketua BEM UNSIL selama satu periode dalam MAM UNSIL; dan

l. menyosialisasikan perkembangan kerja sekurang-kurangnya satu kali dalam satu periode kepengurusan kepada mahasiswa dalam bentuk laporan publik.

(9)

Pasal 6 Wewenang BLM UNSIL adalah:

a. jika dalam penilaian BLM UNSIL, Ketua BEM UNSIL tidak melaksanakan tugasnya dan atau melanggar AD dan ART, maka BLM UNSIL dapat melakukan rapat untuk mengeluarkan memorandum I dengan kesepakatan 2/3 jumlah anggota BLM UNSIL dan jika dalam batas waktu 2 minggu Ketua BEM UNSIL masih melakukan kesalahan maka BLM UNSIL dapat melakukan rapat untuk mengeluarkan memorandum II dengan kesepakatan 50 % + 1 jumlah anggota BLM UNSIL. Jika dalam batas waktu 2 minggu setelah batas waktu tersebut Ketua BEM UNSIL tidak memperbaikinya, maka BLM UNSIL dapat mengajukan usulan diadakannya MAMLUB UNSIL;

b. apabila dianggap darurat, MAMLUB UNSIL dapat diadakan atas usulan 2/3 jumlah anggota BLM UNSIL sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam AD dan ART;

c. mewakili yang berhubungan dengan lembaga legislatif mahasiswa; d. membuat Rancangan Perubahan AD dan ART jika diperlukan;

e. dapat mengeluarkan pernyataan sikap terkait dengan kondisi internal maupun eksternal di lingkungan UNSIL dan di luar UNSIL; dan

f. mengajukan pertanyaan, meminta keterangan dan memberikan pertimbangan kepada Ketua BEM UNSIL menyangkut sikap organisasi yang diambil terhadap persoalan-persoalan yang ada dalam kehidupan kampus, bangsa, dan negara.

Pasal 7

BLM UNSIL dalam kepentingan pelaksanaan tugas dan wewenangnya dapat meminta bidang BEM UNSIL, staf BEM UNSIL, atau mahasiswa UNSIL untuk memberikan keterangan tentang sesuatu hal yang perlu ditangani demi kepentingan mahasiswa UNSIL.

Bagian Ketiga Fungsi

Pasal 8 Fungsi BLM UNSIL adalah:

a. BLM UNSIL memiliki fungsi legislasi, anggaran dan administrasi, fungsi pengawasan, dan fungsi aspirasi dan advokasi;

b. dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain AD dan ART BLM UNSIL ini, BLM UNSIL mempunyai hak interpelasi,

(10)

hak angket, dan hak menyatakan pendapat;

c. menggali aspirasi mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya; d. menindaklanjuti aspirasi yang timbul dari mahasiswa UNSIL dalam bentuk

kebijakan dan/atau program;

e. menanggapi dinamika eksternal dan internal kampus UNSIL untuk diabdikan kepada kepentingan mahasiswa khususnya serta bangsa dan negara; dan

f. membela kepentingan mahasiswa, masyarakat luas dalam bentuk dan skala tertentu sesuai dengan sifat, asas, kedudukan, dan tujuan BLM UNSIL.

Bagian Keempat Lambang dan Atribut

Pasal 9

Lambang organisasi ini adalah lambang Universitas Siliwangi dengan tulisan “Badan Legislatif Mahasiswa” di atasnya dan tulisan “Universitas Siliwangi” di bawahnya.

Pasal 10

Atribut organisasi ini adalah bendera dengan warna biru dongker yang bergambar lambang Logo BLM UNSIL.

(11)

Pasal 11

Atribut organisasi ini adalah pakaian dinas harian dengan ketentuan sebagai berikut:

a. kode warna baju;

1) Biru dongker (R0G0B128).

2) Font berwarna kuning (R255G255B0). b. jenis Font Times New Roman;

c. penempatan Logo;

1) Nama dan Jabatan di dada kanan. 2) Garuda di dada kiri.

3) Bendera Indonesia di lengan kanan. 4) Logo UNSIL di lengan Kiri.

d. dua saku di dada; dan

e. apabila ada modifikasi model PDH yang digunakan, tidak boleh jauh berbeda dengan yang telah ditetapkan.

Bagian Kelima

Kepengurusan dan Kelengkapan

Pasal 12

(1) BLM UNSIL memiliki kepengurusan terdiri atas: a. perwakilan dari mahasiswa Fakultas; dan b. perwakilan dari UKM.

(2) BLM UNSIL memiliki kelengkapan terdiri atas: a. Fraksi; dan

b. kelengkapan BLM UNSIL yang meliputi: 1) Pimpinan BLM UNSIL.

(12)

3) Bendahara. 4) Komisi. 5) Staf Ahli.

6) Panitia Kerja atau Panitia Khusus. Pasal 13

(1) Pimpinan BLM UNSIL adalah salah satu kelengkapan BLM UNSIL.

(2) Pimpinan BLM UNSIL di dampingi oleh Sekretaris Umum dan Bendahara Umum yang ditunjuk langsung oleh Pimpinan dan bertanggungjawab kepada seluruh anggota.

(3) Masa jabatan Pimpinan BLM UNSIL sama dengan masa keanggotaan BLM UNSIL.

(4) Pimpinan BLM UNSIL berhenti atau diberhentikan dari jabatannya karena: a. meninggal dunia;

b. mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis dan disepakati oleh forum yang dihadiri Pimpinan ORMAWA Fakultas; c. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau

berhalangan tetap sebagai Pimpinan BLM UNSIL;

d. dicabut keanggotaannya, sesuai dengan prosedur yang berlaku; e. melanggar AD dan ART BLM UNSIL;

f. keputusan bersama rapat BLM UNSIL; dan

g. diberhentikan masa jabatannya ketikan terjerat kasus pidana.

(5) Dalam hal salah seorang Pimpinan BLM UNSIL diberhentikan dari jabatannya, Anggota mengadakan Sidang untuk menentukan Pimpinan BLM UNSIL yang baru.

Pasal 14 (1) Tugas Pimpinan BLM UNSIL meliputi:

a. memimpin Sidang-sidang dan menyimpulkan hasil Sidang untuk diambil putusan;

b. menyusun rencana kerja dan mengadakan pembagian kerja antar Pimpinan BLM UNSIL;

c. mengadakan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas komisi di BLM UNSIL;

d. menjadi juru bicara BLM UNSIL; dan

e. melaksanakan dan mensosialisasikan putusan BLM UNSIL.

(2) Pimpinan BLM UNSIL bertanggungjawab kepada BLM UNSIL dalam melaksanakan tugasnya.

(13)

a. mengadakan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas Komisi;

b. mengadakan konsultasi dengan Ketua Fraksi apabila dipandang perlu; dan

c. menghadiri rapat alat kelengkapan BLM UNSIL yang lain apabila dipandang perlu.

Pasal 15

(1) Pimpinan BLM UNSIL dipilih dari dan oleh anggota.

(2) Calon Pimpinan BLM UNSIL diusulkan kepada tim formatur BLM UNSIL periode kepengurusan sebelumnya secara tertulis dan lisan.

(3) Inventaris nama-nama Pimpinan BLM UNSIL yang diusulkan lalu dikerucutkan menjadi lima nama melalui mekanisme Forum.

(4) Jika telah terdapat lima nama calon, selanjutnya diserahkan kepada mekanisme forum untuk mendapatkan tiga orang pimpinan BLM UNSIL.

Pasal 16

(1) Sekretaris Umum dan Bendahara Umum adalah salah alat kelengkapan BLM UNSIL.

(2) Sekretaris Umum dan Bendahara Umum berada dibawah koordinasi langsung Pimpinan BLM UNSIL dan bertanggungjawab kepada seluruh anggota BLM UNSIL.

(3) Masa jabatan Sekretaris Umum dan Bendahara Umum sama dengan masa keanggotaan BLM UNSIL.

(4) Sekretaris Umum dan Bendahara Umum diangkat oleh Pimpinan BLM UNSIL dari anggota BLM UNSIL.

Pasal 17

(1) Sekretaris Umum dan Bendahara Umum BLM UNSIL berhenti atau diberhentikan dari jabatannya karena:

a. meninggal dunia;

b. mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis dan disepakati oleh forum yang dihadiri Pimpinan ORMAWA Fakultas; c. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau

berhalangan tetap sebagai Sekretaris Umum dan Bendahara Umum BLM UNSIL;

d. dicabut keanggotaannya, sesuai dengan prosedur yang berlaku; e. melanggar AD dan ART BLM UNSIL;

f. keputusan bersama dalam rapat BLM UNSIL; dan

(14)

(2) Apabila seorang Sekretaris Umum dan Bendahara Umum BLM UNSIL berhenti atau diberhentikan dari jabatannya, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum yang baru dipilih oleh Pimpinan BLM UNSIL.

Pasal 18

(1) Menjalankan fungsi kesekretariatan dan administratif serta keuangan BLM UNSIL.

(2) Hal-hal yang berhubungan dengan kesekretariatan dan administrasi selanjutnya diatur oleh Sekretaris Umum dan Bendahara Umum BLM UNSIL.

(3) Hal-hal yang berhubungan dengan kesekretariatan dan administrasi komisi selanjutnya diatur oleh Sekretaris Umum dan Bendahara Umum BLM UNSIL bersama sekretaris komisi.

(4) Mengatur keuangan BLM UNSIL.

(5) Segala keputusan yang akan diambil oleh Sekretaris Umum dan Bendahara Umum BLM UNSIL harus disetujui oleh Pimpinan BLM UNSIL dan disampaikan pada BLM UNSIL.

Pasal 19

Komisi dibentuk oleh BLM UNSIL dan bersifat tetap. Pasal 20

(1) Komisi dalam BLM UNSIL terdiri dari:

a. komisi I yaitu komisi hukum dan perundang-undangan; b. komisi II yaitu komisi administrasi dan anggaran;

c. komisi III yaitu komisi pengawasan; dan

d. komisi IV yaitu komisi aspirasi, advokasi, dan riset.

(2) Setiap komisi memiliki satu Ketua dan satu Sekretaris komisi. Pasal 21

(1) Ketua Komisi dipilih oleh Pimpinan BLM UNSIL.

(2) Sekretaris Komisi diangkat oleh Ketua Komisi dari anggota komisi tersebut. (3) Apabila Ketua Komisi berhalangan dalam menjalankan tugasnya, dapat memberikan mandat kepada salah satu anggota komisinya dengan persetujuan seluruh anggota komisi.

(4) Penggantian Ketua dan Sekretaris Komisi dapat dilakukan apabila Ketua dan Sekretaris komisi berhalangan tetap atau tidak menjalankan fungsinya sesuai dengan pertimbangan seluruh anggota komisi.

Pasal 22 (1) Tugas-tugas umum setiap komisi:

(15)

a. dapat memberikan rekomendasi kepada bidang BEM UNSIL yang akan diatur dalam sebuah peraturan;

b. mengampu fungsi aspirasi, pengawasan, dan legislasi sesuai komisinya masing-masing;

c. mengkritisi dan memberikan masukan konstruktif terhadap kebijakan-kebijakan internal maupun eksternal yang diambil oleh BEM UNSIL; d. membuat inventarisasi masalah, baik yang sudah maupun yang belum

terselesaikan, untuk dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi oleh komisi pada masa keanggotaan berikutnya pada akhir masa keanggotaan BLM UNSIL; dan

e. mewadahi aspirasi, koordinasi, dan komunikasi antar mahasiswa Universitas Siliwangi maupun dengan mahasiswa Nasional dan Internasional, serta masyarakat pada umumnya.

(2) Tugas-tugas khusus: a. Komisi I:

menjalankan fungsi legislasi, meliputi persiapan, pembahasan, dan penyempurnaan rancangan peraturan atau undang-undang yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya.

b. Komisi II:

1) merumuskan anggaran pendapatan dan belanja BEM UNSIL.

2) membantu mengalokasikan anggaran pendapatan dan belanja BEM UNSIL.

3) merumuskan tata aturan dan SOP administrasi. c. Komisi III:

1) mengawasi AD dan ART beserta implementasinya.

2) mengawasi kebijakan BEM UNSIL beserta implementasinya.

3) mengawasi anggaran pendapatan dan belanja BEM UNSIL dan melakukan penyelidikan bila diperlukan.

4) mengawasi peraturan pelaksanaan BEM UNSIL yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya.

5) mengawasi kinerja dan dinamika di BEM UNSIL. d. Komisi IV:

1) menghimpun aspirasi yang timbul dari mahasiswa UNSIL dan menghimpun data dan informasi dari pihak Rektorat terkait dengan kebijakan atau perkembangan yang berhubungan dengan kepentingan mahasiswa untuk dijadikan pusat data dan informasi. 2) membawa dan menindaklanjuti aspirasi yang timbul dari

(16)

atau informasi yang diterimanya kepada pihak yang berwenang yaitu pihak BEM UNSIL dan/atau Rektorat UNSIL.

3) melakukan riset atau kajian sebagai bentuk tindak lanjut aspirasi yang telah ditampung.

4) membina, mengembangkan, dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama antara lembaga kemahasiswaan Fakultas di UNSIL, Unit Kegiatan Mahasiswa UNSIL, Badan Legislatif universitas lain dan organisasi diluar kampus baik secara bilateral dan multilateral.

5) melakukan pengelolaan media untuk menekan pihak yang berwenang yaitu BEM UNSIL dan atau Rektorat UNSIL agar menindaklanjuti aspirasi yang timbul dari mahasiswa UNSIL.

(3) Komisi dalam melaksanakan tugasnya dapat:

a. mengadakan rapat kerja dengan Ketua BEM UNSIL, yang dapat diwakili oleh bidang terkait;

b. mengadakan rapat dengar pendapat dengan mahasiswa UNSIL secara langsung;

c. membentuk panitia kerja; d. membentuk panitia khusus;

e. mengadakan rapat gabungan komisi; dan

f. mengadakan kunjungan kerja dan atau studi banding. Pasal 23

(1) BLM UNSIL dapat membentuk panitia kerja atau panitia khusus berdasarkan kesepakatan anggota dalam rapat BLM UNSIL dan disahkan melalui surat keputusan Pimpinan BLM UNSIL.

a. panitia kerja adalah panitia yang dibentuk oleh alat kelengkapan BLM UNSIL untuk melaksanakan agenda kerja. BLM UNSIL menempatkan susunan panitia kerja berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan BLM UNSIL.

b. panitia khusus adalah panitia yang dibentuk oleh BLM UNSIL yang bersifat sementara. BLM UNSIL menetapkan susunan panitia khusus berdasarkan keputusan Pimpinan BLM UNSIL.

(2) Panitia kerja atau panitia khusus dibubarkan dalam rapat BLM UNSIL setelah jangka waktu penugasannya berakhir atau karena tugasnya dinyatakan selesai, dan disahkan melalui Surat Keputusan BLM UNSIL. (3) Panitia kerja atau panitia khusus bertanggung jawab kepada BLM UNSIL.

(17)

(4) Panitia kerja atau panitia khusus dipimpin oleh salah seorang anggota yang berada di dalam panitia kerja atau panitia khusus dengan Keputusan BLM UNSIL.

Pasal 24

Susunan keanggotaan panitia kerja atau panitia khusus ditetapkan oleh Anggota di dalam rapat BLM UNSIL dengan sedapat mungkin didasarkan pada pertimbangan jumlah anggota tiap-tiap Fraksi dan dapat juga menyertakan orang-orang diluar BLM UNSIL yang menguasai bidang atau permasalahan yang sedang dikaji oleh panitia kerja dan panitia khusus.

Pasal 25

(1) Panitia kerja atau panitia khusus bertugas melaksanakan tugas tertentu dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan dalam rapat BLM UNSIL. (2) Tata cara kerja, hak, dan kewajiban panitia kerja atau panitia khusus

ditetapkan di dalam rapat BLM UNSIL atau peraturan pelaksanaan BLM UNSIL.

(3) Tindak lanjut hasil kerja panitia kerja atau panitia khusus disepakati oleh anggota untuk selanjutnya ditetapkan oleh Pimpinan BLM UNSIL dalam rapat BLM UNSIL.

Pasal 26

Dalam menjalankan tugasnya, Anggota BLM UNSIL dapat di bantu oleh staff ahli yang diatur dalam Keputusan BLM UNSIL melalui Sidang.

BAB II

POLA KOORDINASI

Bagian Kesatu

Kelengkapan Koordinasi BLM UNSIL

Pasal 27

Dalam melaksanakan tugasnya, BLM UNSIL memiliki alat kelengkapan: a. rapat dengar pendapat dengan mahasiswa;

b. rapat BLM UNSIL dengan Ketua BEM UNSIL; c. rapat paripurna;

d. rapat pleno BLM UNSIL;

e. rapat BLM UNSIL dengan Kepala bidang BEM UNSIL; f. rapat gabungan Komisi;

g. rapat Komisi;

(18)

i. rapat bersama Pimpinan Lembaga Universitas;

j. rapat bersama Pimpinan Lembaga Legislatif Fakultas; k. rapat bersama Pimpinan UKM; dan

l. rapat bersama Pimpinan Lembaga Legislatif Fakultas dan Pimpinan UKM. Pasal 28

Rapat dengar pendapat dengan mahasiswa adalah rapat yang diadakan untuk menggali aspirasi, melakukan sosialisasi kebijakan dan program kerja BLM UNSIL secara langsung, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga bulan.

Pasal 29

Rapat BLM UNSIL dengan Ketua BEM UNSIL adalah rapat yang diadakan untuk mendengar laporan perkembangan kerja Ketua BEM UNSIL dan membahas hal-hal lain yang diperlukan yang dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga bulan

Pasal 30

(1) Rapat Paripurna adalah rapat yang diadakan untuk membahas dan mengesahkan aturan seperti Undang-Undang, Peraturan Pengganti Perundang-undangan, atau keputusan bersama lainnya BLM UNSIL dan BEM UNSIL.

(2) Apabila Ketua BEM UNSIL berhalangan hadir, maka Ketua BEM UNSIL wajib mendelegasikan Kepala Bidang BEM UNSIL disertai surat delegasi tertulis yang menyatakan kesediaan atas suara dan persetujuan delegasi tersebut.

Pasal 31

Rapat Pleno BLM UNSIL adalah rapat untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan wewenang BLM UNSIL.

Pasal 32

Rapat BLM UNSIL dengan bidang BEM UNSIL merupakan rapat dengar pendapat oleh anggota BLM UNSIL dengan bidang BEM UNSIL yang terkait dalam rangka meminta penjelasan tentang perencanaan dan realisasi program kerja yang diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam tiga bulan dan diusulkan oleh Pimpinan dan atau anggota BLM UNSIL.

Pasal 33

Rapat Gabungan Komisi adalah rapat bersama yang dilakukan oleh lebih dari satu komisi, dihadiri oleh anggota-anggota komisi yang bersangkutan dan dipimpin oleh Pimpinan Rapat Gabungan Komisi.

(19)

Pasal 34

Rapat Komisi adalah rapat yang dipimpin oleh ketua komisi untuk membahas permasalahan terkait dengan tugas dan wewenang komisi tersebut.

Pasal 35

Rapat Panitia Kerja atau Panitia Khusus adalah rapat anggota panitia kerja atau panitia khusus yang dipimpin oleh Ketua panitia kerja atau panitia khusus.

Pasal 36

Rapat Bersama Pimpinan Lembaga Universitas Siliwangi adalah rapat yang dilaksanakan bersama dengan Pimpinan universitas untuk membahas terkait aspirasi dan permasalahan di Universitas Siliwangi.

Pasal 37

Rapat Pimpinan bersama Lembaga Legislatif Fakultas adalah rapat yang dipimpin oleh Pimpinan BLM UNSIL untuk berkoordinasi dan membahas permasalahan yang berada di Fakultas

Pasal 38

Rapat Bersama Pimpinan UKM adalah rapat yang dilaksanakan oleh BLM UNSIL untuk berkoordinasi dan membahas hal-hal penting mengenai permasalahan UKM dihadiri bidang BEM UNSIL yang terkait.

Pasal 39

Rapat Bersama Pimpinan Lembaga Legislatif Fakultas dan UKM adalah rapat yang dilaksanakan dengan Pimpinan lembaga tingkat Fakultas dan Pimpinan UKM yang berada di lingkungan Universitas Siliwangi untuk membahas terkait aspirasi dan permasalahan yang terjadi.

Bagian Kedua

Pola Koordinasi BLM UNSIL dengan BEM UNSIL

Pasal 40

Pola Koordinasi BLM UNSIL dan BEM UNSIL berkedudukan sejajar dalam lingkup universitas, namun BLM UNSIL memiliki hak, wewenang khusus terhadap BEM UNSIL.

Pasal 41

(1) Rapat BLM UNSIL dengan Ketua BEM UNSIL adalah rapat yang diadakan untuk mendengarkan laporan kerja ketua BEM UNSIL dan membahas hal-hal lain yang diperlukan.

(20)

(2) Pola hubungan kerja ini dibuat untuk memperjelas pelaksanaan tugas dan wewenang BLM UNSIL sebagai mana yang tersebut dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

BAB III

KETENTUAN PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Pasal 42

Ketentuan Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Atau Pengganti Perundang-undang BLM UNSIL:

a. BLM UNSIL memegang kekuasaan membentuk Rancangan Undang-undang; b. setiap rancangan aturan turunan dari AD dan ART dibahas oleh BLM UNSIL

dan Ketua BEM UNSIL untuk mendapat persetujuan bersama;

c. jika rancangan aturan turunan dari AD dan ART dibahas oleh BLM UNSIL dan Ketua BEM UNSIL untuk mendapat persetujuan bersama;

d. dalam hal rancangan aturan turunan dari AD dan ART yang telah disetujui bersama tersebut disahkan oleh Ketua BEM UNSIL maksimal dalam waktu 7 (tujuh) hari semenjak Rancangan Undang-undang tersebut disetujui; e. dalam hal rancangan aturan turunan dari AD dan ART yang telah disetujui

bersama tersebut tidak disahkan oleh Ketua BEM UNSIL dalam waktu tujuh hari semenjak Rancangan Undang-undang tersebut disetujui, Rancangan Aturan Turunan dari AD dan ART tersebut sah menjadi Aturan Turunan dari AD dan ART dan wajib diundangkan;

f. dalam perihal kegentingan yang memaksa, Ketua BEM UNSIL berhak menetapkan peraturan pengganti Perundang-undang;

g. peraturan pengganti Perundang-undang itu harus mendapat persetujuan terlebih dahulu oleh BLM UNSIL dalam sebuah persidangan; dan

h. jika tidak mendapat persetujuan maka untuk peraturan pengganti perundang-undang itu harus dicabut.

BAB IV

PEMBAHASAN DAN PENGESAHAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG

Bagian Kesatu

Pembahasan Rancangan Undang-undang

Pasal 43

(1) Pembahasan Rancangan Undang-Undang dilakukan melalui 2 (dua) tingkat pembicaraan.

(21)

(2) Dua tingkat pembicaraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas:

a. pembicaraan tingkat I dalam rapat komisi, gabungan komisi, rapat BLM UNSIL atau rapat Panitia Khusus; dan

b. pembicaraan tingkat II dalam rapat paripurna. Pasal 44

(1) Pembicaraan tingkat I dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut: a. pengantar musyawarah;

b. pembahasan daftar inventarisasi masalah; dan c. penyampaian pendapat mini.

(2) Dalam pengantar musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a:

a. BLM UNSIL memberikan penjelasan dan Ketua BEM UNSIL menyampaikan pandangan jika Rancangan Undang-Undang berasal dari BLM UNSIL; dan

b. Ketua BEM UNSIL memberikan penjelasan dan Fraksi memberikan pandangan jika Rancangan Undang-Undang berasal dari Ketua BEM UNSIL.

(3) Daftar inventarisasi masalah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diajukan oleh:

a. Ketua BEM UNSIL jika Rancangan Undang-Undang berasal dari BEM UNSIL; atau

b. BLM UNSIL jika Rancangan Undang-Undang berasal dari BLM UNSIL dengan mempertimbangkan usul dari Fakultas sepanjang terkait dengan kewenangan Fakultas

(4) Penyampaian pendapat mini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c disampaikan pada akhir pembicaraan tingkat I oleh:

a. Fraksi;

b. lembaga kemahasiswaan tingkat Fakultas jika Rancangan Undang-Undang berkaitan dengan kewenangan Fakultas; dan

c. Ketua BEM UNSIL.

(5) Dalam hal Fakultas tidak menyampaikan pandangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dan/atau tidak menyampaikan pendapat mini sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b, pembicaraan tingkat I tetap dilaksanakan.

(6) Dalam pembicaraan tingkat I harus diundang perwakilan lembaga Fakultas atau lembaga lain jika materi Rancangan Undang-Undang berkaitan dengan lembaga Fakultas atau lembaga lain.

(22)

Pasal 45

1. Pembicaraan tingkat II merupakan pengambilan keputusan dalam rapat paripurna dengan kegiatan:

a. penyampaian laporan yang berisi proses, pendapat Fraksi, pendapat mini lembaga Fakultas, dan hasil pembicaraan tingkat I;

b. pernyataan persetujuan atau penolakan dari tiap-tiap Fraksi dan anggota secara lisan yang diminta oleh pimpinan rapat paripurna; dan c. penyampaian pendapat akhir Ketua BEM UNSIL yang dilakukan oleh

Kepala Bidang yang ditugasi.

(2) Dalam hal persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tidak dapat dicapai secara musyawarah untuk mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan mekanisme Forum yang ada dalam tata tertib. (3) Dalam hal Rancangan Undang-Undang tidak mendapat persetujuan

bersama antara BLM UNSIL dan Ketua BEM UNSIL, Rancangan Undang-Undang tersebut tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan BLM UNSIL masa itu.

Pasal 46

(1) Rancangan Undang-Undang dapat ditarik kembali sebelum dibahas bersama, oleh BLM UNSIL dan Ketua BEM UNSIL.

(2) Rancangan Undang-Undang yang sedang dibahas hanya dapat ditarik kembali berdasarkan persetujuan bersama BLM UNSIL dan Ketua BEM UNSIL.

Pasal 47

(1) Rancangan Undang-Undang yang telah disetujui bersama oleh BLM UNSIL dan Ketua BEM UNSIL disampaikan oleh Pimpinan BLM UNSIL kepada Ketua BEM UNSIL untuk disahkan menjadi Undang-Undang.

(2) Penyampaian Rancangan Undang-Undang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal persetujuan bersama.

Pasal 48

(1) Rancangan Undang-Undang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 disahkan oleh Ketua BEM UNSIL dengan membubuhkan tanda tangan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak Rancangan Undang-Undang tersebut disetujui bersama oleh BLM UNSIL dan Ketua BEM UNSIL.

(2) Dalam hal Rancangan Undang-Undang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak ditandatangani oleh Ketua BEM UNSIL dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak Rancangan Undang-Undang tersebut

(23)

disetujui bersama, Rancangan Undang-Undang tersebut sah menjadi Undang-Undang dan wajib diundangkan.

Pasal 49

(1) Rapat Komisi Pengawasan bersama Ketua BEM UNSIL dan/atau Kepala Bidang BEM UNSIL dilaksanakan minimal sembilan kali dalam satu periode kepengurusan untuk membahas evaluasi berkala BEM UNSIL. (2) Komisi Pengawasan BLM UNSIL memeriksa dan menganalisis laporan

kegiatan yang dilakukan secara berkala oleh BEM UNSIL.

(3) BLM UNSIL melakukan fungsi pengawasan secara aktif dan pasif terhadap kinerja BEM UNSIL.

(4) Mekanisme mengenai tata cara pengawasan diatur lebih lanjut dalam sebuah perjanjian tertulis antara BEM UNSIL dengan BLM UNSIL.

Pasal 50

(1) BLM UNSIL mengadakan public hearing antara mahasiswa dengan BEM UNSIL untuk menampung aspirasi mahasiswa dan membahas pembahasan-pembahasan lain terkait.

(2) BLM UNSIL melakukan penjaringan aspirasi dan riset terhadap BEM UNSIL.

(3) Memberikan rekomendasi kepada BEM UNSIL berdasarkan aspirasi mahasiswa.

(4) Memberikan aspirasi mahasiswa kepada BEM UNSIL berkaitan dengan evaluasi kinerja BEM UNSIL.

(5) Melakukan koordinasi antara BEM UNSIL dan BLM UNSIL berkaitan dengan sinergi tas.

Pasal 51

(1) BLM UNSIL dan BEM UNSIL dapat menerima kunjungan dari Universitas lain untuk membangun jaringan.

(2) BLM UNSIL dan BEM UNSIL dapat melakukan kunjungan ke universitas lain untuk membangun jaringan.

BAB V

PERIODE KEPENGURUSAN

Pasal 52

Satu periode kepengurusan adalah satu tahun terhitung pada saat 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember.

(24)

BAB VI

MEKANISME ORGANISASI Pasal 53

Mekanisme organisasi guna mengambil keputusan-keputusan bagi penyelenggaraan BLM UNSIL dilaksanakan dengan:

(1) MAM UNSIL atau MAMLUB UNSIL;

(2) Rapat bersama BLM UNSIL dan Ketua BEM UNSIL;

(3) Rapat bersama BLM UNSIL, Ketua BEM UNSIL, dan Kepala Bidang BEM UNSIL;

(4) Rapat BLM UNSIL; dan

(5) Rapat-rapat lain yang dibutuhkan, sebagaimana disebutkan dalam bab sebelumnya

BAB VII

HIERARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BLM UNSIL Pasal 54

Hierarki peraturan perundang-undangan BLM UNSIL yaitu: a. Ketetapan MAM UNSIL;

b. Aturan Turunan dari AD dan ART BLM UNSIL;

c. Undang-undang dan/atau Peraturan Pengganti Perundang-undangan; d. Ketetapan BLM UNSIL; dan

e. Keputusan BLM UNSIL;

Pasal 55

Tata urutan peraturan BLM UNSIL merupakan sistem hukum yang berjenjang: a. Kewenangan untuk membentuk dan mengubah AD dan ART BLM UNSIL

berada pada Sidang MAM UNSIL atau MAMLUB UNSIL; dan

b. Kewenangan untuk membentuk dan mengubah setiap peraturan di bawah Aturan Turunan dari AD dan ART BLM UNSIL terdapat pada lembaga yang membentuk peraturan tersebut;

BAB VIII MAM UNSIL

Pasal 56

(1) MAM UNSIL adalah Sidang yang dilaksanakan pada akhir periode kepengurusan BLM UNSIL.

(25)

a. Mendengar dan menanggapi Laporan pertanggung jawaban BEM UNSIL;

b. Mendengar dan menanggapi Laporan Pelaksanaan Tugas BLM UNSIL; dan

c. Menetapkan Ketua BEM UNSIL dan anggota BLM UNSIL terpilih. (3) MAM UNSIL memiliki wewenang:

a. Mengubah dan/atau menetapkan AD dan ART; dan b. Menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu.

Pasal 57

(1) Panitia kerja atau panitia khusus MAM UNSIL merupakan pelaksana MAM UNSIL yang dibentuk oleh BLM UNSIL.

(2) Panitia kerja atau panitia khusus MAM UNSIL memiliki tugas dan wewenang:

a. menyerap aspirasi mahasiswa terkait usulan perubahan AD dan ART BLM UNSIL;

b. menyelenggarakan rancangan usulan perubahan AD dan ART dalam bentuk tertulis selambat-lambatnya tiga hari sebelum MAM UNSIL jika dianggap perlu;

c. menyosialisasikan rancangan usulan perubahan selambat-lambatnya tiga hari sebelum MAM UNSIL;

d. menyusun susunan acara MAM UNSIL; dan

e. menyusun fungsi administrasi dalam MAM UNSIL.

(3) Panitia kerja MAM UNSIL bertanggungjawab kepada BLM UNSIL. Pasal 58

(1) Peserta MAM UNSIL adalah representasi seluruh anggota Lembaga Kemahasiswaan UNSIL.

(2) Peserta MAM UNSIL terdiri dari Peserta Penuh dan Peserta Peninjau. (3) Peserta Penuh adalah peserta yang memiliki hak bicara dan hak suara. (4) Peninjau adalah peserta yang hanya memiliki hak bicara saja.

BAB IX MAMLUB UNSIL

Pasal 59

(1) MAMLUB UNSIL adalah Sidang yang mempunyai kekuasaan sama dengan mam UNSIL.

(2) MAMLUB UNSIL dilaksanakan dalam hal-hal yang bersifat mendesak jika: a. keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya

(26)

b. Ketua BEM UNSIL dan BLM UNSIL berhalangan tetap; dan

c. Ketua BEM UNSIL melakukan pelanggaran terhadap AD dan ART. Pasal 60

(1) Kewenangan MAMLUB UNSIL adalah:

a. melakukan perubahan aturan atau kebijakan AD dan ART yang dianggap perlu;

b. melakukan mekanisme referendum pemberhentian Ketua BEM UNSIL; dan

c. mengangkat pejabat sementara Ketua BEM UNSIL, yang dipilih dari Bidang BEM UNSIL.

(2) Keputusan atas usul pemberhentian Ketua BEM UNSIL harus diambil dalam MAMLUB UNSIL yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ +1 dari jumlah Anggota BLM UNSIL dan disetujui oleh minimal ½ +1 dari jumlah Fraksi MAMLUB UNSIL yang hadir.

BAB X REFERENDUM

Pasal 61

(1) Referendum merupakan salah satu mekanisme pengambilan kebijakan yang dikembalikan kepada seluruh anggota Lembaga Kemahasiswaan UNSIL. Mekanisme Referendum dilaksanakan oleh MAM UNSIL melalui Panitia Khusus BLM UNSIL.

(2) Mekanisme Referendum:

a. usulan Sidang untuk pembahasan referendum pembubaran diajukan oleh sekurang-kurangnya ½ +1 dari jumlah Fraksi Lembaga Kemahasiswaan UNSIL; dan

b. Sidang untuk pembahasan referendum dilakukan melalui mekanisme Sidang MAMLUB UNSIL.

BAB XI

ATURAN MASA PERALIHAN

Pasal 62

(1) Yang dimaksud dengan masa peralihan adalah masa sejak MAM UNSIL telah habis masa jabatannya dan belum terbentuk MAM UNSIL yang baru karena sesuatu hal.

(27)

(2) Apabila dalam masa peralihan perlu dilakukan perubahan AD dan ART, maka perubahan itu hanya dapat dilakukan apabila disetujui sekurang-kurangnya ½ +1 dari jumlah Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan melalui mekanisme Musyawarah Kerja perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa.

(3) Apabila pasal 62 ayat (2) di setujui maka MAMLUB UNSIL sah untuk dilaksanakan.

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 63

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga BLM UNSIL ini akan diatur dalam undang-undang.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan yang terdiri dari debt to equity ratio, return on equity, return on investment, earning

bahwa Rencana Detail Tata Ruang Kota Semarang Bagian Wilayah Kota IV (BWK IV) sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor

Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah tersebut diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas metode pembelajaran permainan kooperatif

Pada tahun 2012 telah dilakukan penelitian tentang pola pewarisan sifat toleransi tanaman kedelai terhadap naungan dengan menggunakan bahan genetik F1, F1’, F2, BC1 dan

Dugaan subdivisi genetik pada populasi ikan ini juga didukung oleh data frekuensi ha- plotipe; frekuensi dua jenis haplotipe yang pa- ling sering muncul (ABA dan ABB), pada po-

Gusti., (2009), Produksi IgY Antivirus Avian Influenza H5N1 dan Prospek Pemanfaatanya dalam Pengebalan Pasif, Bali : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas

Hasil PCA menunjukkan bahwa populasi ikan medaka Sulawesi Oryzias celebensis pada hulu dan hilir membentuk kelompok yang terpisah yang mengindikasikan terdapatnya