• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN BUDAYA BACSON-HOABINH, DONGSON, SA HUYNH, INDIA DENGAN PERKEMBANGAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN BUDAYA BACSON-HOABINH, DONGSON, SA HUYNH, INDIA DENGAN PERKEMBANGAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN BUDAYA BACSON-HOABINH, DONGSON, SA HUYNH, INDIA DENGAN PERKEMBANGAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA 1. Perkembangan Budaya Bacson-Hoabinh

Istilah Bacson-Hoabinh ini dipergunakan sejak tahun 1920-an, yaitu untuk menunjukkan suatu tempat pembuatan alat-alat batu yang khas dengan ciri dipangkas pada satu atau dua sisi permukaannya. Daerah tempat penemuan dari peninggalan kebudayaan Bacson-Hoabinh di temukan diseluruh wilayah Asia Tenggara, hingga Myanmar (Burma) di barat dan keutara hingga propinsi-propinsi selatan dari kurun waktu antara 18000 dan 3000 tahun yang lalu. Namun pembuatan kebudayaan Bacson-Hoabinh masih terus berlangsung di beberapa kawasan, sampai masa yang lebih baru.

Ciri khas alat batu kebudayaan Bacson-Hoabinh adalah penyerpihan pada satu atau dua sisi permukaan batu kali yang berukuran lebih kurang satu kepalan, dan sering kali seluruh tepiannya menjadi bangian yang tajam. Hasil penyerpihannya itu menunjukkan berbagai bentuk seperti lonjong, segi empat, segitiga dan beberapa diantaranya ada yang mempunyai bentuk berpinggang.

Menurut C.F. Gorman dalam bukunya The Hoabinhian and After: Subsistance Patterns in South East Asia during the latest pleistocene and early recent periods ( 1971 ) menyatakan bahwa penemuan alat-alat dari batu paling banyak ditemukan dalam penggalian pegununggan batu kapur di daerah Vietnam bagian utara, yaitu daerah Bacson pegunungan Hoabinh.

Disamping alat-alat dari batu yang berhasil ditemukan, juga ditemukan alat-alat serpih batu giling dari berbagai ukuran, alat-alat dari tulang dan sisa-sisa tulang belulang manusia yang dikuburkan dalam posisi terlipat dan ditaburi zat warna merah.

Sementara itu, didaerah Vietnam ditemukan tempat-tempat pembuatan alat-alat batu, sejenis alat-alat batu dari kebudayaan Bacson-Hoabinh. Bahkan di Gua Xom Trai ( dalam buku Pham Ly Houng ; Radiocarbon Dates of The Hoabinh Culture in Vietnam, 1994 ) ditemukan alat-alat batu yang sudah diasah pada sisi yang tajam. Alat-alat batu dari Gua Xom Trai tersebut diperkirakan berasal dari 18000 tahun yang lalu. Kemudian dalam perkembangannya,alat-alat dari batu atau yang dikenal dengan kebudayaan Bacson-Hoabinh, tersebar dan berhasil ditemukan, hampir diseluruh daerah Asia Tenggara, baik daratan maupun kepulauan, termasuk wilayah Indonesia.

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Menganalisa Perdaban Indonesia dan Dunia

Mengidentifikasi peradaban awal masyarakat di dunia yang berpengaruh

(2)

Di wilayah Indonesia, alat-alat batu dari kebudayaan Bacson-Hoabinh dapat ditemukan pada daerah Sumatra, Jawa , Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi sampai Ke Papua ( Irian Jaya ). Di daerah Sumatra alat-alat batu sejenis kebudayaan Bacson-Hoabinh ditemukan di Lhokseumawe dan Medan. Benda-benda itu berhasil ditemukan pada bukit-bikit sampah kerang yang berdiameter sampe 100 meter dengan kedalaman 10 meter. Lapisan kerang tersebut diselang selingi dengan tanah dan abu.

Tempat penemuan bukit kerang ini pada daerah dengan ketinggian yang hampir sama dengan permukaan air laut sekarang dan pada kala Holosen. Daerah tersebut merupakan garis pantai. Namun, ada beberapa penemuan yang pada saat sekarang telah berada di bawah permukaan laut. Tetapi kebanyakan tempat-tempat penemuan alat-alat dari batu disepanjang pantai telah terkubur dibawah endapan tanah, sebagai akibat terjadinya proses pengendapan yang berlangsung selama beberapa milenium yang lalu.

Banyak benda-benda peralatan budaya dari batu yang berhasil dikumpulkan oleh para ahli dari bukit sampah kerang di Sumatra.sebagian besar dari peralatan yang ditemukan berupa alat-alat batu yang diserpih pada satu sisi dengan lonjong atau bulat telur.

Pada daerah jawa, alat-alat kebudayaan batu sejenis dengan kebudayaan Bacson-Hoabinh berhasil ditemukan didaerah lembah sungai bengawan solo. Penemuan alat-alat dari batu ini dilakukan ketika penggalian untuk menemukan fosil-fosil (tulang belulang) manusia purba. Peralatan batu yang berhasil ditemukan memiliki usia yang jauh lebih tua dari peralatan batu yang berhasil ditemukan memiliki usia jauh lebih tua dari peralatan batu yang ditemukan pada bukit-bukit sampah kerang di Sumatra hal ini terlihat dari cara pembuatannya.

Peralatan batu yang berhasil ditemukan di daerah lembah Bengawan Solo (Jawa) dibuat dengan cara dengan sangat sederhana dan belum diserpih atau di asah. Dimana batu kali yang telah dibelah langsung di gunakan dengan cara menggengamnya. Bahkan menurut Fon Koenigswand (1935–1941), peralatan dari batu itu digunakan oleh manusia purba Indonesia sejenis Pithecanthropus Erectus dan juga berdasarkan penelitiannya, peralatan-peralatan dari batu itu berasal dari daerah Bacson-Hoabinh.

(3)

Di daerah Cabbenge (Sulawesi Selatan) berhasil ditemukan alat-alat batu yang berasal dari kala pleistosen dan Holosen.penggalian dalam upaya untuk menemukan alat-alat dari batu juga dilakukan di daerah pedalaman sekitar Maros. Sehingga dari beberapa tempat penggalian, berhasil menemukan alat-alat dari batu termasuk alat serpih berpunggung dan mikrolit yang dikenal dengan Toalian.

Alat-alat batu Toalian diperkirakan berasal dari 7000 tahun yang lalu. Perkembangan peralatan batu dari daerah Maros ini, diperkirakan kemunculannya bertumpang tindih dengan munculnya tembikar di kawasan itu.

Di samping daerah-daerah diatas, peralatan batu kebudayaan Bacson-Hoabinh, juga berhasil ditemukan pada daerah-daerah seperti daerah pedalaman Semenanjung Minahasa (Sulawesi Utara), Flores, Maluku Utara dan daerah-daerah lain di Indonesia. Untuk memahami mengenai jalan persebaran kebudayaan tersebut dapat diketahui dengan melihat peta persebarannya.

Detektif Sejarah

Detektif ada kasus nich...

kalian tentu tau bahwa budaya Bacson-Hoabin berasal dari daratan Indo-Cina....sekarang kalian coba cari tau....

Apakah kebudayaan ini menjadi cikal bakal kebudayaan bangsa Indonesia, karena asal nenek moyang bangsa Indonesia adalah berasal dari daerah Yunan.

Selamat bekerja Bos...

(4)

2. Perkembangan Budaya Dong Son

Pembuatan benda-benda perunggu di daerah Vietnam Utara dimulai sekitar tahun 2500 SM dan dihubungkan dengan tahap-tahap budaya Dong Dau danGo Mun. apabila dibandingkan dengan daerah Muangthai Tengah dan Muangthai Timur Laut, daerah Vietnam memiliki bukti paling awal tentang pembuatan perunggu di Asia Tenggara.

Namun perlu diketahui bahwa benda-benda perunggu yang telah ada sebelum tahun 500 SM terdiri atas kapak corong (corong merupakan pangkal yang berongga untuk memasukkan tangkai atua pegangannya) dan ujung tombak, sabit bercorong, ujung tombak bertangkai, mata panah dan benda-benda kecil lainnya seperti pisau, kail, gelang dan lain-lain.

Penemuan benda dari kebudayaan Dong Son sangat penting kerena benda-benda logam yang ditemukan diwilayah Indonesia pada umunya bercorak Dong Son,dan bukan mendapat pengaruh budaya logam dari India maupun Cina. Budaya perunggu bergaya Dong Son tersebar luas di wilayah Asia Tenggara dan kepulauan Indonesia, hal ini terlihat dari kesamaan corak hiasan bahan-bahan yang di pergunakannya.

Misalnya nekara, menunjukkan pengaruh yang sangat kuat dari tempat-tempat pembuatan benda-benda perunggu di daerah Dong Son, Vietnam Utara. Nekara dari tipe Heger I memiliki kesamaan dengan nekara yang paling bagus dan tetua di Vietnam. Nekara itu memiliki lajur hiasan yang disusun mendatar bergambar manusia, hewan dan pola geometris. Hiasan seperti itu ditemukan hampir pada semua nekara tipe ini dan juga termasuk pada nekara-nekara yang ditemukan diwilayah Indonesia.

Benda-benda perunggu lainnya yang berhasil dietmukan di daerah Dong Son serta beberapa kuburan seperti di daerah Vie Khe, Lang Ca, Lang Vac mencakup alat-alat rumah tangga (mangkuk dan ember kecil), miniatur nekara dan genta, kapak corong, cangkul bercorong, mata panah dan mata tombak bertangkai atau bercorong, belati dengan bentuk antropomorfis, gelang, timang, ikat pinggang dan banyak benda-benda lainnya. Satu nekara yang sangat besar berhasil digali di daerah Co Loa. Nekara tersebut berisi 96 mata bajak perunggu bercorang. Dari penemuan itu terdapat alat-alat dari besi, walaupun jumlahnya sangat sedikit.

Dari penemuan benda-benda budaya Dong Son itu, diketahui cara pembuatannya dengan menggunakan teknik cetak lilin hilang yaitu dengan membuat bentuk dari lilin, kemudian lilin itu dibalut dengan tanah liat dan dibakar hingga terdapat lubang pada tanah liat tersebut. Selanjutnya pada cetakan tanah liat itu dituangkan cairan logam dan setelah dingin, tanah liat dipecahkan, maka terwujudlah benda yang diinginkan itu.

Budaya Dong Son sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan budaya perunggu di Indonesia. Bahkan tidak kurang dari 56 nekara yang berhasil ditemukan di beberapa wilayah Indonesia dan terbanyak nekara ditemukan di daerah pulau Sumatera, Jawa, dan Maluku Selatan.

Beberapa contoh nekara yang penting ditemukan di wilayah Indonesia, seperti nekara Makalaman dari Pulau Sangeang dekat Sumbawa. Nekara ini berisi hiasan gambar orang-orang berpakaian seragam menyerupai pakaian dinasti Han (Cina) atau Kushan (India Utara) atau Satavahana (India Tengah). Nekara dari kepulauan Kei (Maluku)memiliki hiasan lajur mendatar berisi gambar kijang dan adegan perburuan macan. Nekara dari pulau Selayar (Sulawesi Selatan) berisi hiasan gambar gajah dan burung merak. Seluruh hiasan pada nekara-nekara itu diperkirakan tidak dikenal oleh penduduk dari pulau-pulau di wilayah Indonesia bagian timur tempat nekara itu dietmukan.

(5)

Berdasakan penemuan itu, para ahli menyimpulkan bahwa tidak mungkin nekara-nekara itu dibuat oleh masyarakat pada daerah-daerah tempat penemuannya. Oleh karena itu, dari sudut gaya dan kandungan timahnya yang cukup tinggi maka nekara-nekara yang ditemukan di daerah Indonesia diperkirakan dibuat di daerah Cina. Namun Heine Geldern ( 1947 ) yang meneliti nekara menyatakan bahwa nekara yang ditemukan di daerah sangeng diperkirakan dicetak di daerah Funan yang telah terpengaruh oleh budaya India pada 250 M.

Pengamatan yang menarik dari Berner Kempers menunjukkan bahwa semua nekara yang ditemukan di sebelah timur Bali mempunyai empat patung katak pada bagian bidang pukulnya. Selain itu, pola-pola hiasnya yang tidak begitu terpadu, antara lain dapat dilihat dari gambar berupa prajurit dan motif perahu yang banyak ditemukan pada nekara-nekara tertua di Vietnam. Berners Kempers memberikan gambaran cara nekara tipe Heger I dicetak secara utuh. Awalnya lembaran lilin ditempelkan pada inti tanah liat (menyerupai bentuk nekara dan berfungsi sebagai cetakan bagian dalam), lalu dihias dengan cap-cap dari tanah liat atau batu yang berpola hias perahu dan iring-iringan manusia. Untuk menambahkan hiasan yang lebih naturalistik, seperti gambar rumah, lembaran lilin tadi langsung ditambah goresan gambar yang dikehendakinya.

Kemudian lembaran lilin yang telah dihias itu ditutup dengan tanah liat yang berfungsi sebagai cetakan bagian luar, setelah terlebih dahulu diberi paku-paku penjaga jarak. Setelah itu dibakar dan lilin meleleh keluar rongga yang ditinggalkan lilin tersebut diisi dengan cairan logam.

Penyebaran nekara-nekara tipe Heger I terutama pada daerah-daerah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku Selatan dan lain-lain. Selain nekara, wilayah Indonesia juga ditemukan benda-benda perunggu lainnya seperti patung-patung, peralatan rumah tangga, peralatan bertani maupun perhiasan-perhiasan.

A. Pilihlah jawaban yang paling benar !

1. Pada tahun 1971 buku yang berjudul The Hoabinhian and after : subsistance potterns in south east asic during the latest pleistocone and easly recent periods telah terbit. Buku tersebut dikarang oleh……….

a. Madeline colaui

b. C.F. gorman

c. Victor Goloubew d. Von Heine Geidern e. H. Kern

2. Daerah-daerah dibawah ini banyak ditemukan alat-alat batu dari kebudayaan Bacson-Hoabinh :

1) Sumatera, Jawa, Kalimantan, Vietnam 2) Papua, Jawa, Kalimantan, Korea 3) Jawa, Sumatera, Kalimantan 4) Sulawesi, Papua, Sumatera

Dari data diatas option jawaban mana yang kurang benar ... a. 1 dan 3

(6)

c. 1 dan 4 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4

3. Di daerah Vietnam banyak ditemukan tempat-tempat pembuatan alat-alat batu. Sejenis alat-alat batu dari kebudayaan Bacson-Hocibiuh bahkan di goa xom trai. Pernyataan tersebut dikuatkan dengan temuan analisa yang dijelaskan dalam buku...

a. Sansekerta

b. Tripitaka c. The pshicych

d. Pham ly huang : radio carbon dates of Hoabiun culture in vietnam e. Negarakertagama

4. Ditemukan alat-alat batu yang sudah diasah pada sisi yang tajam di goa xom trai. Alat-alat batu dari goa xom trai tersebut diperkirakan berasal dari ...

a. 500 SM

b. 18.000 thn yang lalu c. ½ juta yang lalu

d. 1500 SM

e. 2500 juta thn yang lalu

5. Alat-alat batu sejenis kebudayaan Bacson-Hoabinh di daerah Sumatera, ditemukan di daerah....

a. Lhokseumawe dan Medan b. Lampung dan Bangkabelitung. c. Medan dan Lampung

d. Lhokseumawe dan Bangka Belitung e. Lampung dan Manado

6. Di daerah Sumatera, alat-alat batu sejenis Bacson-Hoabinh ditemukan di Lhokseumawe dan Medan. Benda-benda itu berhasil di temukan pada bukit-bukit sampah kerang yang berdiameter dan berkedalaman sekitar……….

a. 50 m dan 50 m b. 100 m dan 10 m c. 10 m dan 100 m d. 50 m dan 100 m e. 10 m dan 50 m

7. Benda-benda yang ditemukan dan di Lhokseumawe dan Medan yang berada pada bukit-bukit sampah kerang, lapisan kerang tersebut diselang-selingi oleh....

a. arang b. pasir c. tanah dan abu d. abu

e. tanah

8. Tempat penemuan bukit kerang pada daerah dengan ketinggian yang hampir sama dengan permukaan air laut sekarang dan pada kala holosen daerah tersebut merupakan ... a. garis weber

b. garis katulistiwa c. garis walace d. garis horisontal e. garis pantai

(7)

9. Banyak benda-benda peralatan budaya dari batu yang berhasil dikumpulkan oleh para ahli dari bukit sampah kerang di Sumatera. Sebagian besar dari peralatan yang berhasil ditemukan berupa alat-alat batu yang ...

a. diserpih pada satu sisi dengan lonjong/bulat telur b. dipotong pada bagian tengah

c. diserpih pada dua sisi

d. diserpih pada satu sisi dengan kotak e. dipotong-potong

10. Di daerah Jawa, alat-alat kebudayaan batu sejenis dengan kebudayaan Bacson-Hoabinh berhasil ditemukan di daerah lembah...

a. Sungai Berantas

b. Sungai Bengawan Solo c. Sungai Mekong

d. Sungai Indus e. Sungai Gangga

11. Selain alat-alat dari batu yang berhasil di temukan, juga terdapat alat-alat serpih, batu giling dari berbagai ukuran dan sisa tulang belulang manusia yang dikuburkan dalam posisi terlipat serta ditaburi zat warna merah. Penemuan alat-alat batu dilakukan ketika penggalian sedang dilakukan, guna penggalian tersebut adalah untuk menemukan………

a. fosil-fosil manusia purba b. fosil-fosil hewan langkah

c. fosil-fosil tulang belulang manusia purba d. fosil-fosil homo erectus

e. fosil-fosil dinosaurus

12. Kebudayaan Mezolithikum di Indonesia juga mendapat pengaruh dari kebudayaan Bacson-Hoabinh (kebudaan Mezolithikum Asia Tenggara daratan). Hal ini terbukti dengan adanya penemuan...

a. kapak bahu

b. batu-batu penggiling c. peble

d. kapak persegi e. kapak genggam

13. Sebuah sumber dari barat adalah kitab Geographike Hyphegesis yang dikarang oleh orang Yunani pada abad ke-2 Masehi. Kitab ini berisi petunjuk cara-cara pembuatan peta yang dikarang oleh………… a. Kalidasa b. Claudius ptolomeus c. Kaisar vespasianus d. Coedes e. H. Kern

14. Budaya Dong Son sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan budaya perunggu di Indonesia. Terdapat satu Nekara yang sangat besar, berhasil digali di daerah……

a. Melayu b. Inggris c. Melayu-kuno d. Co loa

(8)

15. Perahu yang dipergunakan penduduk Indonesia dalam mengarungi lautan lepas adalah .... a. Prahu bercodik atau bersayap

b. Perahu kora-kora c. Perahu kayu d. Perahu karet e. Perahu layar

3. Perkembangan Budaya Sa Huynh

Budaya Sa Huynh di Vietnam bagian selatan didukung oleh suatu kelompok penduduk yang berbahasa Austronesia ( Cham ) yang diperkirakan berasal dari daerah-daerah di kepulauan Indonesia. Tampaknya mereka telah menduduki kawasan ini dari daerah Semenanjung Malaya atau Kalimantan. Munculnya permukiman ini dapat dilacak dari keberadaan budaya Sa Huynh itu sendiri, yang pada ( 600 SM telah berada pada bentuknya yang mapan ).

Para pakar arkeologi Vietnam menyatakan bahwa hasil-hasil penemuan benda-benda arkeologi diduga menjadi bukti cikal bakal budaya ini. Sebelum adanya budaya Sa Huynh atau budaya turunannya langsung, daerah Vietnam bagian selatan sepenuhnya didiami oleh bangsa yang berbahasa Austronesia. Orang-orang Cham pernah mengembangkan peradaban yang dipengaruhi oleh budaya Cina Champa. Kemudian mereka dikalahkan ekspansi penduduk Vietnam sekarang dan hanya sebagai kelompok minoritas hingga dewasa ini.

Dari sudut pandang Indonesia, keberadaan orang-orang Cham dekat pusat-pusat penemuan benda-benda logam di Vietnam Utara pada akhir masa pra sejarah mempunyai arti yang amat penting, karena mereka adalah kelompok masyarakat yang menggunakan bahasa Austronesia dan mempunyai kedekatan kebangsaan dengan masyarakat yang tinggal di kepulauan Indonesia. Namun hubungan-hubungan langsung dengan pusat pembuatan benda-benda perunggu di daerah Dongson sangat terbatas. Hal ini terbukti dengan penemuan 7 buah nekara tipe Heger I di daerah selatan Vietnam dari 130 nekara yang berhasil di temukan hingga menjelang tahun 1990.

Dengan demikian benda-benda perunggu yang tersebar sampai wilayah Indonesia melalui jalur-jalur antara lain :

1. Melalui jalur darat, yaitu Muangthai dan Malaysia terus kekepulauan Indonesia. 2. Melalui jalur laut, yaitu dengan menyeberangi lautan dan terus tersebar di daerah

kepulauan Indonesia.

Kebudayaan Sa Huynh yang diketahui hingga saat sekarang kebanyakan berasal dari penemuan kubur tempayan (jenazah di masukkan ke dalam tempayan besar) dan penguburan ini adalah adat kebiasaan yang mungkin di bawa oleh orang-orang Cham pertama kekepulauan Indonesia. Secara umum, penguburan dalam tempayan bukan khas budaya Dongson atau budaya lain yang suzaman di daratan Asia Tenggara dan di duga merupakan pengaruh yang bersumber dari kebudayaan Cham.

Penemuan-penemuan Sa Huynh terdapat dikawasan pantai mulai dari Vietnam Tengah ke Selatan sampai ke delta lembah sungai Mekong. Kebudayaan dalam bentuk tempayan kubur yang ditemukan termasuk tembikar-tembikar yang berhasil di temukan itu memiliki

(9)

hiasan garis dan bidang-bidang yang di isi dengan tera tepian kerang. Kebudayaan Sa Huynh ini memiliki banyak persamaan dengan tempayan kubur yang di temukan di wilayah Laut Sulawesi.

Hal ini diperkuat dengan adanya kemiripan bentuk anting-anting batu bertonjolan (ling-ling O) dan sejenis anting-anting yang khas atau bandul kalung dengan kedua ujung nya berhias kepala hewan yang ditemukan pada sejumlah tempat di Muangthai, Vietnam, Palawan, Serawak

Kebudayaan Sa Huynh yang berhasil ditemukan meliputi berbagai alat yg bertangkai corong seperti sekop, tembilang, dan kapak.

Namun ada pula yg tidak bercorong seperti sabit, pisau bertangkai, kumparan tenun, cincin dan gelang bentuk spiral. Sementara itu, teknologi pembuatan peralatan-peralatan besi yg diperkenalkan ke daerah Sa Huynh diperkirakan berasal dari daerah Cina.

Peralatan dari besi lebih banyak dipakai dalam kebudayaan Sa Huynh adalah dari kebudayaan Dongson. Benda-benda perunggu yg berhasil ditemukan di daerah Sa Huynh berupa berbagai perhiasan, gelang, lonceng, dan bejana-bejana kecil. Juga ditemukan beberapa manik-manik emas yang langka dan kawat perak. Selain itu ditemukan pula manik-manik kaca dari batu agate bergaris dan berbagai manik-manik Carnelian. Dengan demikian, kebudayaan Sa Huynh diperkirakan berlangsung antara tahun 600 SM sampai dengan tahun masehi.

4. Hubungan dengan India

Selain menjadi jembatan penghubung antara dua benua, kepulauan nusantara juga terletak dalam jalur perdagangan antara dua pusat perdagangan kuno, yaitu India dan Cina. Letaknya dalam jalur perdagangan internasional ini besar pengaruhnya terhadap perkembangan sejarah Indonesia.

J.C. van Leur and O.W. Wolters berpendapat bahwa hubungan dagang antara India dengan Indonesia lebih dahulu berkembang dari pada hubungan dagang antara Indonesia dengan Cina. Para ahli berpendapat bahwa hubungan dagang antara Indonesia dengan India telah terjadi sejak Zaman Prasejarah.

Di India Selatan terdapat beberapa suku bangsa yang memiliki kesamaan ciri-ciri fisik dengan penduduk Indonesia, misalnya suku bangsa Parawar dan Shanar. Orang-orang Parawar sejak dulu dikenal sebagai penyelam mutiara di teluk Manar. Mereka juga menggunakan perahu bercadik, sedangkan Suku Shanar kehidupannya terutama dari perkebunan kelapa. Tanaman kelapa tersebut di perkirakan berasal dari Indonesia melalui Srilangka.

Gambar artefak peninggalan

budaya Sa Hyun

Gambar artefak peninggalan

(10)

Di samping itu wilayah kepulauan Nusantara banyak disebutkan dalam kitab-kitab kuno, baik dari India maupun dari bangsa Barat. Dalam kitab Jataka yang berisi tentang kehidupan Sang Budha menyebutkan tentang Suvarnabhumi sebagai negeri yang memerlukan perjalanan yang jauh dan penuh bahaya untuk mencapainya. Suvarnabhumi berarti pulau emas. Menurut S. Levi yang dimaksud dengan Suvarnabhumi adalah sebuah negeri di sebelah timur Teluk Benggala, sedangkan Kitab Ramayana menyebutkan nama Yawadwipa yang diperkirakan adalah Pulau Jawa.

Dikisahkan bahwa tentara kera yang bertugas mencari Sita di negeri-negeri sebelah timur telah memeriksa Yawadwipa yang dihias oleh 7 kerajaan. Pulau ini adalah “Pulau Emas dan Perak”. Kitab ini juga menyebutkan nama Suwarnadwipa yang berarti “pulau emas”. Suwarnadwipa memang kemudian dipergunakan untuk menyebutkan Pulau Sumatra.

Dalam kitab dari Barat yang berjudul Periplous tes Erythras thalases merupakan kitab pedoman untuk berlayar di Samudra India. Kitab ini di tulis oleh seorang nahkoda Yunani Mesir yang biasa mengadakan pelayaran antara Asia barat dengan India. Diperkirakan kitab ini ditulis pada awal tarikh Masehi. Dalam kitab Periplous tersebut terdapat uraian yang menerangkan bahwa ada kapal-kapal Colandia berangkat ke Chryse (negeri emas) yang diperkirakan Pulau Sumatra, sedangkan Colandia di perkirakan adalah K’un-lun, sebutan tambo Cina untuk bangsa-bangsa di Asia Tenggara.

Perluasan pelayaran dan perdagangan ke arah Timur dari India ini disebabkan adanya angin muson yang baik untuk menyeberangi Samudra Hindia ke Timur dan sebaliknya. Seorang nahkoda yang bernama Hippalos adalah orang Barat pertama yang mengetahui tentang adanya angin muson tersebut pada abad pertama masehi bertepatan pula pada saat itu mulai dibuat kapal-kapal besar untuk pelayaran jarak jauh.

Sebuah sumber dari Barat lain adalah kitab Geographike Hypegesis yang ditulis oleh Claudius Ptolomeus seorang Yunani di Iskandaria pada abad ke-2 Masehi. Kitab ini berisi petunjuk cara-cara membuat peta. Dalam kitabn tersebut ditemikan lagi nama-nama tempat yang berhubungan dengan emas dan perak. Tempat tersebut adalah Argyre Chora, Chryse Chora, dan ChrysE Chersonesos. Kitab ini juga menyebutkan pula nama labadiou.

Ywa dalam bahasa Sansekerta berarti jelai. Diou dalam bahasa Pakrit adalah diwu dan Dwipa dalam bahasa Sansekerta yang artinya pulau. Jadi, yang dimaksud dengan Iabadiou adalah Yawadwipa yang besar kemungkinan adalah Pulau Jawa. Dalam Prasasti Canggal yang berangka tahun 654 Saka atau tahun 732 Masehi, Pulau Jawa disebut dengan nama Dwipa Yawa. Berdasarkan kitab-kitab tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sejak awal Masehi kepulauan Nusantara telah masuk dalam jaringan perdagangan internasional.

Motivasi utama kedatangan orang-orang India itu untuk berdagang. Menurut Van Leur barang-barang yang diperdagangkan pada masa itu adalah barang-barang yang bernilai tinggi, seperti logam mulia, perhiasan, berbagai jenis tenunan, barang-barang pecah belah disamping barang-barang baku yang diperlukan untuk berbagai kerajinan. Selain itu, juga bahan-bahan ramuan untuk wangi-wangian dan obat sehingga barang-barang tersebut memerlukan masyarakat dalam taraf perkembangan tertantu sebagai konsumen.

Selain itu, tentang berpindahnya minat para pedagang India kedaerah timur, Coedes menjelaskan bahwa menjelang awal tarikh Masehi, India kehilangan sumber emas yang utama, yaitu Siberia. Sebelumnya emas di datangkan oleh para khalifah dari Siberia melalui Baktria. Akan tetapi, gerakan berbagai bangsa di Asia Tengah telah memutuskan jalan-jalan kalifah dari utara itu. Sebagai gantinya India mengimpor mata uang emas dalam jumlah besar dari Romawi.

(11)

Usaha ini kemudian dihentikan oleh Kaisar Vespasianus (69-79) karena mengalirkan emas keluar negeri ternyata telah membahayakan ekonomi negara sehingga hal ini mendorong para pedagang India untuk mencari emas di daerah lain.

Barang-barang yang diperdagangkan dari Indonesia selain emas berupa kayu cendana dan cengkeh dari daerah Indonesia bagian timur. Dalam kitab Raghuvansa karangan Kalidasa yang menurut para ahli hidup sekitar tahun 400 Masehi, disebutkan bahwa lavanga (cengkeh) yang berasal dari dvipantar.

Wolter percaya bahwa yang dimaksud dengan dvipantara adalah kepulauan Nusantara (dwipa=nusa=pulau). Kehadiran orang-orang India di Asia Tenggara ternyata berpengaruh besar pada perkembangan budaya di wilayah ini, khususnya dalam proses pengendalian Asia Tenggara.

Kehadiran orang-orang India di Asia Tenggara ini ternyata berpengaruh besar pada perkembangan budaya di wilayah ini, khususnya dalam proses pengendalian Asia Tenggara.

KARTU MENUJU PINTAR

Orang Indie berbicara....

Are...are ketumbare mrico jahe...

He...he....just kidding is the joke !@&%$#.>><?

Teman kalian sudah baca tentang materi bab ini kan. Gimana sudah paham atau masih kurang. Sekiranya kalo kalian udah paham. Maka

kalian bisa meneruskan untuk mengerjakan tugas ini.

Buatlah sebuah kartu yang berisikan 2 hingga 3 soal mengenai bab ini. Tentunya teman kalian juga harus buat. Antara teman satu dengan yang lain soal tidak boleh sama. Kemudian kumpulkan kartu tersebut lalu masukan dalam kantong dan tiap siswa wajib untuk mengambil 2 buah kartu (seperti undian berhadiah gitu lo..). Jawab pertanyaan yang ada dalam kartu. Dengan menjawab soal yang telah dibuat maka sebenarnya kalian sudah belajar lebih mendalami materi ini.

(12)

Pilihlah jawaban yang paling benar !

1. Di teluk Tonkin berkembang kebudayaan Mezolithikum dengan alat-alatnya berupa kapak persegi dan kapak lonjong. Penyebaran kapak tersebut berlangsung sekitar tahun... a. 500 SM

b. 732 M c. 200 SM d. 400 SM e. 440 SM

2. Suvarnabhumi adalah sebuah negeri yang memerlukan perjalanan yang jauh dan penuh bahaya untuk mencapainya, itu adalah pendapat yang digunakan oleh...

a. J.C. Vanleur b. S. Levi c. H. Kereen d. O.W. Wolters e. F. Heger

3. Suku bangsa Parawar dan Shanar adalah beberapa suku bangsa yang memiliki kesamaan ciri-ciri fisik dengan penduduk Indonesia yang terdapat di ...

a. India selatan b. Vietnam c. Filipina d. Cina

e. Dataran Cina

4. Penelitian terhadap nekara perunggu memperkuat adanya hubungan antara kepulauan nusantara dengan peradaban di Asia Tenggara, penelitian tersebut dilakukan oleh... a. H. Kereen

b. J.C. Vanleur c. O.W. Wolters d. F. Heger e. Moh.Yamin

5. Kebudayaan Sa Huynh yang diketahui hingga saat sekarang berasal dari penemuan kubur tempayan. Kubur tempayan pertama kali ditemukan oleh kebudayaan Sa Huynh pada tahun…………. a. 200 M b. Th 1909 c. 500 SM d. Th 1929 e. Th 1990

6. Perluasan pelayaran dan perdagangan ke arah timur dari India ini di sebabkan adanya angin muson yang baik untuk menyebrangi samudera hindia ke timur dan sebaliknya. Seorang nahkoda yang pertama kali mengetahui tentang adanya angin muson pada abad pertama masehi adalah………….

a. Coedes b. Wolter c. Kalidasa

(13)

d. Hippalas e. Hoppalas

7. Masuknya India ke Indonesia menyebabkan terjadinya perdagangan Internasional. Barang-barang yang diperdagangkan dari Indonesia selain emas berupa kayu cendana dan cengkeh dari daerah ...

a. Indonesia bagian barat b. Indonesia bagian selatan c. Indonesia bagian timur d. Indonesia seluruhnya e. Indonesia bagian tengah

8. Pembuatan benda-benda perunggu di daerah Vietnam Utara, dihubungkan dengan tahap-tahap budaya Dong Dau dan Go Mun. Pembuatan benda-benda perunggu tersebut dimulai sekitar tahun ….. a. 3000 SM b. 2000 SM c. 2500 SM d. 3500 SM e. 2250 SM

9. Budaya Dong Son sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangannya budaya perunggu di Indonesia. Tidak kurang dari 56 Nekara berhasil ditemukan, salah satunya Nekara Makalaman yang ditemukan di pulau ...

a. Jawa b. Bali

c. Sangean dekat Sumbawa d. Sumatera

e. Kalimantan

10. Nekara yang berisi haiasan gambar orang-orang berpakaian seragam menyerupai pakaian dinasti Han (China) atau Kushan (India Utara) atau satavahama (India Tengah) disebut nekara ... a. Makalaman b. Botol labu c. Dong son d. Bajak perunggu e. Bercorang

11. Lima puluh enam nekara yang berhasil ditemukan dibeberapa wilayah Indonesia dan terbanyak nekara di temukan didaerah Sumatra, Jawa, dan Maluku Selatan. Nekara yang berasal dari kepulauan Kei (Maluku) memiliki hiasan lajur mendatar berisi ...

a. Gambar kijang dan adegan perburuan macan b. Gambar rusa dan adegan makan bersama c. Gambar adegan berburu

d. Gambar katak

e. Gambar anjing dan adegan berkelahi

12. Seluruh hiasan pada nekara ini diperkirakan tidak dikenal oleh penduduk dari pulau-pulau di wilayah Indonesia bagian timur. Nekara ini mempunyai atau berisi hiasan gambar gajah dan burung merak, ditemukan di pulau ...

a. Sulawesi utara

b. Pulau selayar (Sulawesi Selatan) c. Kalimantan

(14)

d. Jawa e. Sumatera

13. Sebuah drum yang bergaya dari Budaya Dongson berbentuk menyerupai katak, yang ditemukan di Pulau Selayar Sulawesi Selatan. Drum ini mempunyai tinggi dan berdiameter sekitar ... a. 92 cm dan 126 cm b. 93 cm dan 127 cm c. 126 cm dan 92 cm d. 72 cm dan 136 cm e. 84 cm dan 154 cm

14. Apabila dibandingkan dengan daerah Muangthai Tengah dan Muangthai Timur Laut, daerah Vietnam memiliki bukti paling awal tentang pembuatan perunggu di Asia Teggara. Benda-benda perunggu yang telah banyak ditemukan sebelum tahun 500 SM di daerah tersebut terdiri atas ...

a. Kapak corong, sabit bercorong, ujug tombak bertangkai b. Kapak dorong, pisau, garpu

c. Nekara, mata panah, sendok d. Yupa, prasasti, kapak

e. Kapak, corong, pisau

15. Nekara dari tipe Haeger I memiliki kesamaan dengan nekara yang paling bagus dan tertua di Vietnam. Nekara itu memiliki jalur hiasan yang disusun mendatar bergambar.

1) manusia 2) tumbuhan 3) hewan

4) pola giometris 5) pola simetris

Dari uraian di atas gambar yang terdapat pada nekara tersebut adalah ... a. 1 dan 3

b. 1, 3 dan 4 c. 1, 3 dan 5 d. 1 dan 4 e. 2, 3 dan 5

16. Terdapat satu nekara yang sangat besar berhasil digali di daerah Co Loa. Salah satu ciri-ciri Nekara tersebut adalah……..

a. Berbentuk katak

b. Berbentuk persegi dan diberi ukiran c. Berisi 96 mata bajak perunggu bercorang d. Berisi 27 mata dunia

e. Berisi 5 mata bajak

17. Dari penemuan benda-benda budaya Dongson, diketahui cara pembuatannya dengan menggunakan teknik cetak lilin hilang yaitu dengan membuat ...

a. Bentuk benda dari lilin, kemudian lilin itu dibalut dengan tanah liat dan dibakar hingga terdapat lubang pada tanah liat tersebut

b. Bentuk benda dari tanah liat, kemudian tanah liat itu dibalut dengan lilin dan dibakar hingga terdapat lubang pada lilin tersebut.

c. Bentuk benda dari pasir, kemudian pasir dibentuk dan dibalut dengan tanah liat dan dibakar hingga terdapat lubang pada tanah liat

(15)

d. Bentuk benda dari lembung, kemudian dibakar.

e. Bentuk benda dari lilin, kemudian lilin itu dibalut dengan pasir dan dibakar hingga terdapat lubang pada pasir tersebut.

18. Heine Geldern (1947) yang meneliti nekara menyatakan bahwa nekara yang ditemukan di daerah Sangaeng diperkirakan dicetak di...

a. Daerah Pasundan b. Daerah Pasuruan c. Daerah Funan d. Daerah Jabar e. Daerah India

19. Penyebaran nekara-nekara tipe Herger I terutama pada daerah-daerah berdasarkan option jawaban sebagai berikut :

1. Sumatera 5. Surabaya 2. Jawa 6. Semarang 3. Bali 7. Yogjakarta 4. Maluku Selatan 8. Malang

Dari pernyataan di atas daerah penyebaran nekara tipe Herger I yang benar adalah di daerah ... a. 5, 6, 7, 1 b. 1, 2, 3, 4 c. 2, 5, 6, 8 d. 1, 5, 6, 7 e. 8, 7, 5, 4

20. Budaya Sa Huynh di Vietnam bagian selatan didukung oleh suatu kelompok penduduk yang berbahasa ... a. Indonesia b. Malaysia c. Inggris d. Jepang e. Austronesia

21. Budaya Sa Huynh yang didukung oleh kelompok penduduk yang berbahasa Austronesia yang telah menduduki kawasan daerah...

a. Semenanjung Malaya b. Sulawesi c. Sumatera d. Jawa e. Bali

22. Munculnya permukiman dapat dilacak dari keberadaan budaya Sa Huynh, budaya ini telah berada pada bentuknya yang mapan pada tahun...

a. 500 SM b. 450 SM c. 600 SM d. 150 SM e. 695 SM

23. Benda-benda perunggu yang tersebar sampai ke wilayah Indonesia melalui dua jalur yaitu jalur darat dan jalur laut, jalur darat yaitu ...

a. Muangthai dan Malaysia terus ke kepulauan Indonesia

(16)

c. Dari Malaka ke Sumatera menyebar ke Indonesia

d. Dari Semenanjung Muangthai ke Sulewesi menyebar ke Indonesia e. Dari Surabaya ke Malang menyebar ke Indonesia

24. Benda-benda perunggu yang tersebar sampai ke wilayah Indonesia dengan menyebrangi lautan dan terus tersebar di daerah kepulauan Indonesia, berarti melalui jalur ... a. Darat

b. Pantai c. Laut d. Barat e. Timur

25. Kebudayaah Sa Huynh yang diketahui hingga saat sekarang kebanyakan berasal dari penemuan kubur tempayan. Kubur Tempayan memiliki sebuah arti ...

a. Jenazah dimasukkan ke dalam peti

b. Jenazah dimasukkan ke dalam tempayan besar c. Jenazah dibakar dan abunya dibuang

d. Jenazah dikubur e. Jenazah di sakramen

26. Kebudayaan Sa Huynh yang berhasil ditemukan meliputi berbagai alat yang bertangkai corong seperti berikut :

1. Sekop 4. Kapak

2. Palung 5. Tembilang 3. Paku

Dari uraian di atas jawaban yang benar adalah ... a. 1, 2, 3

b. 1, 3, 4 c. 1, 4, 5 d. 1, 5, 2 e. 3, 2, 5

27. Penemuan-penemuan kebudayaan Sa Huynh terdapat di kawasan pantai mulai dari Vietnam tengah ke selatan ke delta lembah ...

a. Sungai Irawadi

b. Sungai Bengawan solo c. Sungai Indus

d. Sungai Mekong e. Sungai Tigris

28. Kebudayaan dalam bentuk tempayan kubur yang ditemukan di Sa Huynh termasuk termbikar-tembikar yang berhasil ditemukan. Tembikar itu memiliki hiasan ... a. Garis dan bidang-bidang yang diisi dengan terapian kerang

b. Bunga-bunga dan bidang-bidang yang indah c. Garis-garis

d. Garis-garis yang diisi dengan tera tepian kerang e. Berbingkai

29. Kebudayaan Sa Huynh memiliki banyak persamaan dengan tempayan kubur yang ditemukan di wilayah laut Sulawesi. Hal ini diperkuat dengan adanya...

Perhatikan option jawaban berikut :

1. Kemiripan bentuk anting-anting batu bertonjolan 2. Kemiripan bentuk cincinnya

(17)

4. Bandul kalung dengan kedua ujungnya berhias kepala hewan 5. Sejenis kalung yang berhiaskan mutiara

Diantara jawaban diatas yang bukan merupakan persamaan antara budaya Sa Huynh dengan Tempayan kubur adalah ...

a. 1 dan 5 b. 2 dan 3 c. 3 dan 5 d. 4 dan 5 e. 5 saja

30. Benda-benda perunggu yang berhasil ditemukan di daerah Sa Huynh adalah sebagai berikut :

1. perhiasan

2. gelang 3. lonceng

4. bejana-bejana kecil

Dari uraian di atas yang merupakan benda perunggu ditemukan di daerah Sa Huynh adalah ... a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2 dan 4 c. 2 dan 3 d. semua benar e. semua salah

31. Hubungan-hubungan langsung dengan pusat “pembuatan benda” perunggu di daerah Dongson sangat terbatas. Hal ini terbukti dengan penemuan 7 buah nekara tipe Heger I di daerah...

a. Selatan Indonesia b. Barat Vietnam

c. Selatan - Utara Vietnam d. Selatan Veitnam

e. Timur Vietnam

32. Orang-orang cham pernah mengembangkan peradaban yang dipengaruhi oleh budaya india champa. Tetapi mereka dikalahkan oleh ekspansi penduduk...

a. Indonesia b. Malaysia c. Vietnam d. Inggris e. Singapura

33. Terdapat hasil kebudayaan berupa benda anting-anting batu bertonjolan dan sejenis anting-anting yang khas atau bandul kalung dengan kedua ujungnya berhias kepala hewan (kemungkinan kijang). Benda-benda tersebut banyak ditemukan di daerah... a. Cina, Serawak, Muangthai

b. Muangthai, Vietnam, Palawan, Serawak c. Vietnam, Indonesia, Belanda

d. Serawak, Belanda, Inggris e. Muangthai, Cina, Belanda.

34. Kebudayaan Sa Huynh tak hanya ditemukan benda-benda perunggu, di dalam kebudayaan Sa Huynh juga ditemukan beberapa benda lainnya diataranya yaitu...

a. Manik-manik mutiara yang indah

(18)

c. Emas dan mutiara

d. Berlian yang langka dan kawat berduri e. Kawat perak

35. Kebudayaan Sa Huynh yang berhasil ditemukan meliputi berbagai alat yang bertangkai corong, namun ada pula yang tidak bercorong seperti ...

1. Sabit 4. Cincin

2. Garpu 5. Gelang bentuk segitiga

3. Pisau bertangkai

Dari uraian di atas jawaban yang benar adalah ... a. 1, 2, 4 dan 5

b. 1, 3, dan 4 c. 2 saja d. 2 dan 5 e. 5 saja

36. Pada Kebudayaan Sa Huynh ditemukan beberapa manik-manik emas yang langka dan kawat perak, tak hanya itu ditemukan pula manik-manik kaca dari batu...

a. Agate berbingkai dan manik-manik charnelian b. Agate bergaris dan manik-manik charnelian c. Pasak dan manik-manik charnelian

d. Kapak dan manik-manik origin

e. Agate kotak-kotak dan manik-manik origin

37. Pada kebudayaan Dongson selain nekara, di wilayah Indonesia juga ditemukan benda-benda perunggu lainnya. Dibawah ini yang bukan peninggalan kebudayaan perunggu adalah …….

a. Patung-patung

b. peralatan rumah tangga c. perawatan bertani d. perhiasan-perhiasan e. manik-manik

38. Semua nekara yang ditemukan di sebelah timur Bali mempunyai empat patung katak pada bagian bidang pukulnya, pernyataan tersebut merupakan hasil pengamatan dari...

a. H. kern b. Moh. Yamin c. Berner Kempers d. Volter

e. Heine Geldern

39. Perhatikan teknik pembuatan benda berikut :

Awalnya lembaran lilin ditempelkan pada inti tanah liat (menyerupai bentuk nekara dan berfungsi sebagai cetakan bagian dalam), kemudian dihias dengan cap-cap dari tanah liat atau batu yang berpola hias...

a. Perahu dan iring-iringan manusia b. Kapal bercadik dan iring-iringan hewan c. Bunga-bunga dan iring-iringan manusia d. Perahu layar dan iring-iringan manusia e. Perahu layar dan iring-iringan hewan

(19)

Teka Teki Silang Sejarah

Pertanyaan :

1. Orang yang mengarang buku The Hoabinhian and After 2. Dihubungkan dengan tahap-tahap budaya Dong Dau 3. Nekara yang ditemukan di pulau Sangaeng dekat Sumbawa 4. Bahasa pendukung budaya Sa Hyunh

5. Budaya yang ditemukan di daerah Vietnam Utara dan dimulai sekitar tahun 2500 SM 6. Seorang ilmuan Perancis yang berpendapat bahwa kebudayaan Dongson berasal dari

masa sekitar satu abad sebelum Masehi

7. Kebudayaan yang didukung dengan bahasa Austronesia 8. Sebutan dari negeri emas

9. Manik-manik kaca dari batu

10. Anting-anting batu bertonjolan disebut juga

1 2 3 4 5 7 10 6 9

Gambar

Gambar artefak peninggalan  budaya Sa Hyun

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengolahan data statistik GLM (General Linier Model) Univariate didapatkan hasil bahwa kerapatan atau jarak tanam berpengaruh terhadap variabel respon pertumbuhan

(a) Bermula dengan mengira jumiah jisim habuk yang terpindah ke satu titisan air yang jatuh semasa hujan, dalam ruang yang kepekatan habuk ialah c kg/m3, terbitkan suatu

Jika terdapat sebuah item yang diskor politomus memiliki m kategori skor, De Ayala (1993) menjelaskan bahwa kategori skor yang lebih tinggi (2 &gt; 1 dan 0; dan 1 &gt; 0)

Nilai rerata indikator ini adalah 2,3 yang termasuk dalam kriteria kurang; (3) Keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru menyampaikan materi, pada pratindakan untuk

Program Outcome Indikator Target Unit Pelakana 2010 2014 Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Tercapainya standar keselamatan dan keamanan pemanfaatan tenaga nuklir

Proses ini merupakan peristiwa pembelahan meiosis dari profase pada meiosis I ke metaphase pada meiosis II (Tornell et al., 1991).Beberapa faktor yang sangat berkompeten

Tanaman pengarah, penahan dan pemecah angin Tanaman pengarah, penahan dan pemecah angin adalah jenis tanaman yang berfungsi sebagai pengarah, adalah jenis tanaman

Pada penelitian ini diketahui adanya pengaruh bermain video game tipe First Person Shooter terhadap peningkatan atensi sehingga bermain video game tipe First