• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM. MODUL 2 PERUMUSAN DAN PERENCANAAN STRATEGI (Dengan Pendekatan Balance Scorecard)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATERI / BAHAN PRAKTIKUM. MODUL 2 PERUMUSAN DAN PERENCANAAN STRATEGI (Dengan Pendekatan Balance Scorecard)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL 2

PERUMUSAN DAN PERENCANAAN STRATEGI (Dengan Pendekatan Balance Scorecard)

I. DESKRIPSI

Modul ini berisi mengenai perumusan visi misi oganisasi, proses penyususnan strategi, dan progam kerja berdasarkan visis misi yang telah dibuat dengan menggunakan beberapa metode. Visi misi organisasi disusun dengan menggunakan metode brainstorming, blueprint dan metode SWOT yang digunakan untuk menganalisis lingkungan makro (eksternal) dan lingkungan industri (internal). Sedangkan proses penyusunan strategi dan program kerja dilakukan dengan menggunakan matriks SWOT untuk merumuskan strategi dan Balanced Scorecard untuk menerjemahkan visi dan strategi kedalam sasaran strategis dan program kerja.

II. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mahasiswa mampu menganalisis SWOT sebuah organisasi.

2. Mahasiswa mampu merumuskan visi dan misi organisasi dari analisis SWOT. 3. Mahasiswa memahami langkah – langkah menyusun strategi dan program kerja.

4. Mahasiswa mampu meyusun strategi dan program kerja untuk mewujudkan visi perusahaan dan mengaplikasikannya.

III. INPUT DAN OUTPUT

Input dalam menetapkan visi dan misi organisasi adalah produk yang dihasilkan oleh organisasi tersebut. Adapun output yang diinginkan adalah terciptanya visi dan misi organisasi yang dapat menguatkan kelebihan dan menekan kekurangan yang dimiliki organisasi. Input dalam menyusun strategi perusahaan adalah visi dan misi perusahaan yang didapat dari modul satu. Adapun output yang diinginkan adalah strategi dan program kerja perusahaan untuk mencapai visi.

(2)

IV. REFERENSI

David, Fred R. Strategic Management Concept and Cases. Thirteen Edition. Pearson. New jersey. 2011.

Killam, Deborah. Vision, Mission, Goals and objective. The university of Maine Buletin. 2003

Rangkuti, Freddy. SWOT Balanced Scorecard Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Gramedia, Jakarta. 2011

(3)

V. LANDASAN TEORI V.I Perumusan Visi dan Misi

a. Pengertian Visi

Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan “want to be” dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.

Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh Nawawi (2000:122), Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.

Visi bagi organisasi atau perusahaan dapat digunakan sebagai: 1. Penyatuan tujuan, arah dan sasaran perusahaan

2. Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya 3. Pembentuk dan pembangun budaya perusahaan (corporate culture) b. Pengertian Misi

Misi merupakan pernyataan cara mencapai visi. Misi menjawab pertanyaan “what are we doing?” Misi perusahaan merupakan pernyataan atau rumusan umum yang luas dan bersifat tahan lama tentang keinginan atau maksud perusahaan. Misi harus fokus pada kebutuhan lingkungan terutama pelanggan. Misi menguraikan bidang produk, pasar, serta teknologi yang ditekankan perusahaan dan hal ini dilakukan sedemikian rupa hingga mencerminkan nilai dan prioritas para pengambil keputusan strategik perusahaan. Ringkasnya, misi harus mencerminkan keunikan atau keunggulan perusahaan.

(4)

c. Konsep Strategis Perumusan Visi dan Misi

Konsep perancangan strategis sebuah bisnis pada dasarnya meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program. Ketika sebuah organisasi usaha memulai atau mengembangkan aktivitas bisnis maka hal mendasarkan yang harus dibangun adalah berkaitan dengan alasan yang kuat tentang pentingnya eksistensi organisasi, tujuan, dan arah yang ingin dicapai. Visi dan misi merupakan konsep dasar dan bagian dari rangkaian perencanaan strategi organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan serta hasil yang ingin dicapai. Hal ini dapat kita lihat melalui gambaran konsep perencanaan strategis sebagai berikut:

(5)

Contoh cara penjabaran visi kedalam tujuan dan sasaran strategis.

Gambar 2. Penjabaran visi kedalam tujuan dan sasaran strategis d. Langkah Membuat Visi dan Misi

1. Melakukan analisis lingkungan internal perusahaan

2. Melakukan analisis lingkungan makro dan lingkungan industri dengan menggunakan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.

Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu: • Strengths (kekuatan)

(6)

merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Weakness (kelemahan)

merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Opportunities (peluang)

merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. • Threats (ancaman)

merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu

organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. 3. Meringkas dan melakukan pengelompokan SWOT

Meringkas disini maksudnya adalah pilih kata kunci pada tiap poin di SWOT, setelah itu susun dan kelompokkan kata kunci-kata kunci tadi. Kata kunci pada poin S dikelompokkan dengan poin O, sedangkan kata kunci pada poin W dengan poin T.

4. Menentukan Visi

Setelah langkah 2 selesai, artinyasudah didapatkan 2 grup kata kunci.

Grup pertama = grup + Grup kedua = grup –

(7)

Selanjutnya adalah merumuskan visi perusahaan untuk menguatkan kelebihan dan menekan kekurangan yang dimiliki organisasi (Menginterpretasi semua peluang, tantangan lingkungan eksternal dan menginterpretasi kekuatan dan kelemahan lingkungan internalnya).

5. Menentukan Misi

Misi merupakan suatu tindakan untuk mewujudkan visi, menjelaskan mengapa perusahaan harus ada, apa yang dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Misi merupakan artikulasi kemampuan perusahaan untuk dapat melakukan tugas berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan dan sesuatu yang harus dibuat dan dilaksanakan oleh organisasi perusahaan agar tujuannya berhasil dengan baik. V.II Penyusunan Strategi dan Program Kerja

a. Pengertian Strategi

Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani “strategos” (stratos =militer dan ag = memimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang dalam membuat rencana untuk memenangkan perang. Definisi tersebut juga dikemukakan oleh seorang ahli bernama Clauswitz. Maka tidak mengherankan apabila istilah strategi sering digunakan dalam kancah peperangan. Apabila istilah strategi digunakan pertama kali dalam dunia militer.

Secara umum, kita mendefinisikan strategi sebagai suatu cara mencapai tujuan. Menurut Karl von Clausewitz, strategi merupakan suatu seni menggunakan pertempuran untuk memenangkan suatu perang. Strategi merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan. Strategi terdiri dari aktivitas-aktivitas penting yang diperlukan untuk mencapai tujuan (George Steiner, Strategic Planning, 1979, Free Press)

(8)

Analisis dilakukan setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model kuantitatif perumusan strategi.

Matriks yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah mattiks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman ekstsernal yang dihadapi perusahaan. matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.

Tabel 1. Matriks SWOT

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.

b. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

(9)

Berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

c. Perencanaan Strategis Dengan Kerangka Balanced Scorecard Pengertian Balanced Scorecard :

Menurut Kaplan dan Norton (1996:71), Balanced Scorecard merupakan:

"Satu set ukuran yang memungkinkan manajer senior mendapatkan pandangan bisnis yang cepat tetapi menyeluruh termasuk ukuran keuangan yang memuat hasil program yang telah dilaksanakan untuk melengkapi ukuran keuangan dan ukuran operasional tentang kepuasan pelanggan, proses internal dan inovasi dan ukuran operasi dari aktifitas perbaikan organisasi yang merupakan pemacu kinerja keuangan di masa depan".

Sementara, Anthony, Banker, Kaplan, dan Young (1970) mendefinisikan Balanced Scorecard sebagai:

"lJkuran dan sistem manajemen yang menunjukkan kinerja suatu unit bisnis dari empat perspektif: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pertumbuhan".

Sedangkan menurut Charles H Brandon, Ralph E. Drtina (1997:741), definisi Balance Scorecard adalah:

"Pendekatan sistem untuk mengorganisasikan ukuran kinerja kedalam kerangka yang terintegrasi dan mudah dipahami berdasarkan empat perspektif berbeda (key variable) yang menetapkan sasaran perusahaan".

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Balanced Scorecard adalah suatu sistem pendekatan untuk mengukur kinerja yang dilakukan oleh perusahaan

(10)

melalui kerangka kerja pengukuran yang didasarkan atas empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis intemal dan proses pembelajaran dan pertumbuhan.

Balanced Scorecard merupakan seperangkat alat untuk memotivasi karyawan untuk mewujudkan visi perusahaan, tidak hanya sebagai alat pengukur kinerja saja tetapi suatu sistem manajemen yang memfokuskan pada usaha orang melalui organisasi dan meraih tujuan organisasi baik tujuan utama (primary objectives) maupun nontujuan utama (secondary objectives).

Melalui pengukuran Balanced Scorecard, manajer senior dapat mengindentifikasikan perusahaan dalam empat perspektif yang masing-masing dilengkapi dengan indikator atau tolok ukur. Informasi yang harus diperhatikan oleh manajer senior terhadap keempat perspektif yang membentuk Balanced Scorecard, yaitu:

1) Perspektif keuangan

Bagaimana perusahaan dilihat oleh pemegang saham? 2) Perspektif pelanggan

Bagaimana pelanggan memahami produk dan pelayanan perusahaan? 3) Perspektif proses bisnis internal

Value driver apa saja yang dapat mendorong proses bisnis sehingga dapat diunggulkan

4) Perspektif pembelajaran dan tumbuh

(11)

Gambar 3. Empat Perspektif dalam Balanced Scorecard d. Proses Pemilihan Strategi

Analisis portofolio korporat, analisis eksternal, dan analisis intemal merupakan dasar untuk merumuskan peluang dan masalah yang dihadapi oleh organisasi. Identifikasi strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi peluang dan masalah utama, serta evaluasi strategi yang tepat dengan peluang dan masalah tersebut, semuanya merupakan langkah yang mendasari perumusan strategi.

(12)

Gambar 4. Proses Pemilihan Strategi

Straregi yang dipilih, kemudian dijabarkan di setiap masing-masing keempat perspektif Balanced Scorecard, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis intemal dan pembelajaran dan pertumbuhan dan mengaitkan masing-masing substrategi rersebut dalam jejaring Balanced scorecard atau disebut Mapping Srategy. Mapping Strategy dapat dilihat seperti Gambar di bawah

(13)

Gambar 5. Balance Scorecard Template

e. Menyusun Sasaran Strategis

Sasaran strategis adalah penjabaran dari visi, misi tujuan dan nilai-nilai. Sasaran ini dijabarkan dalam empat perspektif Balanced Scorecard, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis intemal dan pembelajaran dan pertumbuhan disertai dengan ukuran target dan inisiatif.

(14)

Gambar 6. Balance Scorecard Sebagai Alat Manajemen Strategik untuk Menerjemahkan Visi dan Misi

(15)

Gambar 7. Balance Scorecard Menerjemahkan Visi dan Strategi Perusahaan ke dalam empat perspektif yang saling terhubung.

f. Menyusun lnisiatif Strategi

Setelah visi dijabarkan ke dalam misi, misi dijabarkan ke dalam tujuan, tujuan diterjemahkan ke dalam sasaran strategis, proses perencanaan kemudian dilanjutkan dengan memilih kegiatan yang akan digunakan untuk mewujudkan kondisi masa depan yang dikehendaki. Proses pemilihan kegiatan yang akan dilaksanakan rersebur

memerlukan tiga tahap:

1. Pemilihan inisiatif strategis, yaitu langkah strategis untuk mewujudkan sasaran strategis. Pemilihan inisiatif strategis didasarkan pada strategi pilihan.

2. Penjabaran inisiatif strategis ke dalam program,, yaitu. langkah besar berjangka panjang (tiga sampai lima tahun kedepan) untuk mewuiudkan sasaran strategis dengan perhitungan kuantitatif dan keuangan.

(16)

3. Penjabaran program ke dalam anggaran, yaitu langkah berjangka waktu setahun untuk mewujudkan sasaran strategis dengan perhitungan kuantitatif dan keuangan.

II. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : Lembar Kerja (paper work)

(17)

1. Lembar kerja (paper work) 2. Curah pendapat (brainstorming) 3. Blueprint Statement

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah 1. Studi Kasus.

2. Profil perusahaan praktikum 3. Visi dan misi perusahaan III.TUGAS PRAKTIKUM

1. Melakukan analisis SWOT

2. Membuat visi dan misi perusahaan berdasarkan analisis

3. Menyususn strategi dan program kerja perusahaan dengan metode SWOT Balanced Scorecard

IV. PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Pelajari Bahan dan Modul praktikum

2. Lakukan analisis faktor internal dan faktor internal dan eksternal. 3. Lakukan Pengelompokan SWOT

4. Rumuskan Visi 5. Rumuskan misi

6. Lakukan perumusan strategi dengan matriks SWOT 7. Lakukan proses pemilihan strategi.

8. Lakukan penyusunan sasaran strategis. 9. Menyusun program kerja.

(18)

FLOW CHART

Analisis SWOT

1.Analisis lingkungan makro (Eksternal)

2.Analisis Lingkungan Industri (Internal)

Pengelompokan SWOT dan penyusunan visi

misi perusahaan

Penyusunan sasaran strategis

Menyusun program kerja Perumusan strategi dengan matriks SWOT

(19)

Lampiran Studi Kasus

Rumuskan visi dan misi untuk sebuah perusahaan motor PT. Motor Unggul Indonesia, yang akan mengeluarkan produk baru dan buatlah perencanaan strategi dan program kerja berdasarkan visi dan misi tersebut dengan metode SWOT Balanced Scorecard.

Langkah 1 : Melakukan Analisis SWOT

Pada langkah ini, praktikan diminta untuk menganalisis lingkungan makro dan industri. Tabel 1. Analisis SWOT Faktor Internal

Faktor Internal

Strenght Weakness

Standard Operasional Procedure

yang jelas Produk baru

Memiliki tenaga ahli dibidangnya Belum memproduksi dalam jumlah yang besar Memiliki fasilitas riset

(pengembangan produk)

Tabel 2. Analisis SWOT Faktor Eksternal Faktor Eksternal

Opportunity Threat

Pangsa pasar besar Banyaknya Pesaing

Stabilitas ekonomi nasional Ancaman cuaca (cuaca tidak menentu) Dimilikinya kerja sama yang

(20)

Langkah 2 : Meringkas dan mengelompokkan analisis SWOT Tabel 3. Pengelompokkan Group Analisis SWOT Pengelompokkan Group

SWOT Group + Group

-Internal

Standard Operasional Procedure yang

jelas Produk baru

Memiliki tenga ahli dibidangnya Belum memproduksi dalam jumlah yang besar Memiliki fasilitas riset (pengembangan

produk) Efisiensi fungsi pelaksanaan organisasi

Eksternal

Pangsa pasar besar Banyaknya Pesaing

Stabilitas ekonomi nasional Ancaman cuaca (cuaca tidak menentu) Dimilikinya kerja sama yang efektif Pajak tinggi

Langkah 3 : Membuat pernyataan Visi

Tabel 4. Form Blueprint Vision Statement

Blueprint Vision Statement

SWOT

Pertanyaan Produk seperti apa

yang ingin dibuat ? Mengapa produk tersebut dibuat? Ingin seperti apa produk ini?

Ingin seperti apa perusahaan sepuluh tahun yang akan datang? Jawaban Group + Standard Operasional Procedure yang jelas

Sepeda motor, karena sepeda motor memiliki pangsa pasar yang besar di Indonesia Dengan fasilitas riset dan tenaga ahli yang dimiliki dan untuk menghadapi pesaing maka produk yang dihasilkan harus berkualitas dan banyak Perusahaan nomor satu di Indonesia, dari hasil pembobotan SWOT, perusahaan berada di kuadran I , kondisi ekonomi nasional yang stabil dan perusahaan Memiliki tenaga ahli

dibidangnya

Memiliki fasilitas riset (pengembangan produk)

Pangsa pasar besar

Stabilitas ekonomi nasional Dimilikinya jaringan yang luas dengan para stakeholder

(21)

diminati masyarakat

memiliki jaringan yang luas dengan para stakeholder sehingga perusahaan Group -Produk baru

Belum memproduksi dalam jumlah yang besar

Efisiensi fungsi pelaksanaan organisasi

Banyaknya Pesaing

Ancaman cuaca (cuaca tidak menentu)

Pajak tinggi

Pernyataan visi Menjadi perusahaan produsen sepeda motor yang memiliki kualitas nomor satu di Indonesia

Visi :

“Menjadi perusahaan produsen sepeda motor yang memiliki kualitas nomor satu di Indonesia “

Langkah 4 : Membuat pernyataan Misi

Tabel 5. Form Blueprint Mission Statement

Nama organisasi

Blueprint Mission Statetment

Pertanyaan

What you do? For whom do you do it?

How you will get it done?

Jawaban PT. Motor Unggul Indonesia 1. Meningkatkan kualitas produk 2. Menjadikan perusahaan nomor satu di Indonesia Untuk PT. Motor Unggul Indonesia

1. Terus melakukan kegiatan riset untuk meningkatkan kualitas produk

2. Melakukan promosi secara besar – besaran.

3. Memperluas jaringan pemasaran

4. Terus melakukan inovasi produk

Pernyataan misi Untuk mencapai tujuan PT. Motor Unggul Indonesia menjadi perusahan produsen sepeda motor yang memiliki kualitas nomor satu di Indonesia

(22)

maka yang harus dilakukan perusahaan:

1. Terus melakukan kegiatan riset untuk meningkatkan kualitas produk 2. Melakukan promosi secara besar – besaran.

3. Memperluas jaringan pemasaran 4. Terus melakukan inovasi produk Misi :

1. Terus melakukan kegiatan riset untuk meningkatkan kualitas produk 2. Melakukan promosi secara besar – besaran.

3. Memperluas jaringan pemasaran 4. Terus melakukan inovasi produk

Langkah 5 : Formulasi Strategi

Tabel 5. Matriks SWOT Internal

Eksternal

Strength

1. Standard Operasional Procedure yang jelas 2. Memiliki tenaga ahli

dibidangnya

3. Memiliki fasilitas riset (pengembangan produk)

Weaknesses 1. Produk baru 2.Belum

memproduksi dalam jumlah yang besar Opportunities

1. Pangsa pasar besar 2. Stabilitas ekonomi

nasional

3. Dimilikinya kerja sama yang efektif

Strategi SO

1. Terus melakukan inovasi produk 2. Meningkatkan Kesejahteraan pegawai 3. Memperluas daerah pemasaran Strategi WO 1. Gencar melakukan promosi 2. Meningkatkan kualitas produk Threat 1. Banyaknya Pesaing 2. Ancaman cuaca

(cuaca tidak menentu)

Strategi ST

1. Memberikan harga yang lebih murah dari pesaing.

Strategi WT 1. menjaga

(23)

3. Pajak tinggi pelanggan

2. menjaga Kualitas produk

Langkah 6 : Proses Pemilihan Strategi a. Formulasi Strategi perusahaan

1) Terus melakukan inovasi produk

Strategi ini dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas riset yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang besarnya pangsa pasar.

2) Meningkatkan kesejahteraan pegawai

Memiliki sumber daya yang berkualitas harus dijaga dengan baik, jangan sampai sumberdaya manusia yang dimiliki diambil oleh perusahaan lain, untuk itu kesejahteraan pegawai harus diperhatikan dengan baik.

3) Memperluas daerah pemasaran

Dengan adanya peluang besarnya pangsa pasar, maka perusahaan bisa memperluas daerah pemasaran.

4) Gencar melakukan Promosi

Karena produk merupakan produk yang masih baru dan belum dikenal oleh masyarakat, maka perusahaan harus gencar melakukan promosi.

5) Menjaga dan meningkatkan kualitas produk

Untuk menghadapi ancaman dan kelemahan dan memanfaatkan peluang besarnya pangsa pasar, maka perusahaan harus menjaga serta meningkatkan kualitas produk. 6) Memberikan harga yang lebih murah dari pesaing

Pemberian harga yang lebih murah merupakan strategi agar produk ini lebih dilirik oleh customer.

(24)

Apabila perusahaan dihadapkan dengan ancaman dan kelemahan, maka strategi yang harus dilakuakan adalah menjaga kepercayaan pelanggan agar pelanggan yang sudah dimiliki tidak lari ke pesaing lain.

Langkah 7 : Menyusun Sasaran Strategi

Perspektif Keuangan

Sasaran strategis yang disususn sesuai dengan perspektif keuangan perusahaan adalah: 1. Profitability

Keuntungan merupakan tujuan utama dari perusahaan. setiap perusahaan dalam operasionalnya pasti menginginkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

2. Menguasai pasar

(25)

3. More Customer

Semakin banyak pelanggan maka keuntungan perusahaan akan semakin bertambah. Perspektif Pelanggan

Sasaran strategis yang disusun sesuai dengan perspektif pelanggan adalah: 1. Kepercayaan Pelanggan

Untuk dapat menguasai pasar dan memperoleh lebih banyak pelanggan maka kita harus dapat menjaga kepercayaan pelanggan.

2. Minat pelanggan

Agar produk perusahaan laku dipasaran, maka perusahaan harus bisa membuat pelanggan berminat terhadap produk perusahaan.

Perspektif Bisnis Internal.

Dalam perspektif bisnis internal tema strategis yang perlu ditetapkan adalah: 1. Kualitas produk

Ukuran kualitas produk bisa diukur dengan uji kelayakan dan uji emisi kendaraan bermotor. Kualitas produk sangat harus dijaga untuk mendapatkan minat dan kepercayaan pelanggan.

Perspektif Pembelajaran dan Tumbuh

Dalam perspektif pembelajaran dan tumbuh tema strategis yang sesuai adalah: 1. Riset dan pengembangan

Kegiatan riset dan pengembangan peru ditingkatkan untuk mendukung perspektif bisnis internal.

2. Kesejahteraan Karyawan

Agar produktifitas maksimal, maka perusahaan harus memperhatikan kesejahteraaan pegawai.

(26)

Dalam kerangka Balanced Scorecard, sasaran strategis tersebut dipetakan dalam mapping strategy untuk memudahkan melihat keterkaitan antara perspektif keuangan, perspektif pelanggan, persepktif bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan tumbuh.

(27)

Langkah 8 : Menyusun Program Kerja

Pada tahap ini disusun target dan program kerja untuk mewujudkn kondisi masa depan yang diinginkan.

Gambar

Gambar 1. Diagram Proses Perencanaan Strategi
Gambar 2. Penjabaran visi kedalam tujuan dan sasaran strategis
Gambar 3. Empat Perspektif dalam Balanced Scorecard d. Proses Pemilihan Strategi
Gambar 4.  Proses Pemilihan Strategi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembentukan sampel budaya organisasi: (1) proses adaptasi, adalah proses adaptasi setelah sekolah menentukan menjadi

Hal ini dapat melalui kemampuan kognitifnya yang unik dikatakan bahwa siswa ini menggunakan seni untuk menciptakan sesauatu yang luar biasa berpikir kreatif dalam

Menjalin Persatuan dan Kesatuan yang memiliki arti bahwa TVRI ini merupakan milik bersama dan mempunyai rasa peduli terhadap pendidikan bangsa, kebudayaan

dimasukkan ke dalam sistem. Program 9AA!S menggunakan s$esifikasi untuk menghasilkan suatu $rogram audit. Program terse%ut menggunakan salinan data langsung $erusahaan

Pada penelitian ini, penulis mencoba membangun suatu sistem pendukung keputusan yang dapat digunakan untuk menentukan kadar prosentase lemak tubuh seseorang dengan memasukkan

terintegrasi kedalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa mengusahakan

Berdasarkan tabel diatas ciri-ciri gaya belajar 4MAT System memenuhi indikator penalaran statistik pada masing- masing gaya belajarnya. Pada indikator pertama yaitu

Untuk melakukan analisis estimasi S/I ratio dan daerah cakupan SFN pada siaran TV Digital DVB-T dibutuhkan data – data antara lain jarak antar pamancar,