• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAA UMUM LOKASI MAGA G

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAA UMUM LOKASI MAGA G"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

15

KEADAA UMUM LOKASI MAGA G

Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Marihat

Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan pada 26 September 1916 oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA). AVROS (Alegemeene Vereniging Van Rubber Planters ter Oostkust van Sumatera) di kemudian hari menjadi Balai Penelitian Perkebunan Medan. Hasil-hasil penelitian APA pada saat itu cukup banyak dan sangat berguna bagi pengembangan perkebunan di Sumatera. Setelah Perang Dunia II sebagian besar perkebunan di Sumatera terlantar sehingga pada tahun 1952 diadakan penyatuan dengan “Deli Planters Vereniging”.

Pemerintah Republik Indonesia melakukan nasionalisasi dan mengambil alih perkebunan-perkebunan milik Belanda karena alasan politik dan ekonomi. Pada tahun 1957 AVROS diambil alih dan diubah menjadi Gabungan Pengusaha Perkebunan Sumatera (GAPPERSU). APA diganti dengan Balai Penelitian GAPPERSU yang dikenal dengan RISPA (Research Institute of the Sumatera

Planters Association). Berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian No. 247/UM/57 tanggal 11 Desember 1957 ditetapkan bahwa RISPA ditempatkan

di bawah Kementerian Pertanian RI yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Perkumpulan dan Organisasi Perkebunan.

Pada tahun 1968 RISPA berubah menjadi Balai Penelitian Perkebunan Medan (BPPM) dengan pembinaan dan pembiayaannya diserahkan kepada Direksi PN Perkebunan I s.d. IX sesuai dengan surat keputusan Menteri Pertanian RI No. 353/Kpts/OP/12/1968 tanggal 20 Desember 1968. Pada tahun 1971 pembinaan Balai Penelitian Perkebunan Medan diserahkan kepada Dewan Pembina Balai Penelitian Perkebunan dan mendapat dana dari Cess sesuai dengan surat keputusan Menteri Pertanian RI No. 503/Kpts/OP/12/1971 tanggal 5 Desember 1971. Selanjutnya sejak April 1976 RISPA mendapat biaya dari APBN dan mulai 1978 pembinaan Balai Penelitian Perkebunan diserahkan kepada Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian RI berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian 133/Kpts/OP/12/1978.

(2)

16

Pada November 1987 Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia (AP3I) didirikan di Jakarta. Balai-balai Penelitian Perkebunan ditempatkan di bawah koordinasi AP3I dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian RI. Dengan perubahan ini selanjutnya Balai Penelitian Perkebunan Medan disebut dengan Pusat Penelitian Perkebunan Medan atau disingkat Puslitbun Medan.

Pada 4 Februari 1993 dibentuk Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) berkedudukan di Medan, yang merupakan gabungan dari Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Medan, Puslitbun Marihat, dan Puslitbun Bandar Kuala sesuai dengan surat keputusan Ketua Dewan Pimpinan Harian AP3I No. 084/Kpts/DPH/XII/92 tanggal 24 Desember 1992 tentang penataan pengelolaan unit pelaksana penelitian di lingkungan AP3I. Penggabungan ketiga Puslitbun tersebut dilakukan dalam upaya peningkatan efisiensi pengelolaan organisasi. Pada tahun 1993 itu juga, melalui rapat anggota, AP3I berubah nama menjadi Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (APPI).

Perbaikan organisasi PPKS selanjutnya dilakukan pada tahun 1996. Berdasarkan keputusan Rapat Anggota Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (APPI) dalam suratnya No. 03/RA-APPI/II/1996, Pusat Penelitian Perkebunan lingkup Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia bertanggung jawab kepada Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia, yang dalam melaksanakan tugasnya mendapatkan pembinaan dan pengawasan dari Dewan Pembina Pusat Penelitian Perkebunan.

PPKS merupakan satu-satunya lembaga penelitian milik pemerintah yang bergerak dalam penelitian semua aspek kelapa sawit. Penelitian yang dilakukan mulai dari pemuliaan tanaman, bioteknologi tanaman, proteksi tanaman, tanah dan agronomi, pengolahan hasil dan mutu, enjinering dan lingkungan hingga kajian sosial dan ekonomi. PPKS hingga saat ini telah menghasilkan varietas/ klon dan teknologi dalam menunjang perkembangan industri kelapa sawit nasional.

(3)

17

Visi dan Misi

Visi PPKS

1. Menjadi world-class institution dalam penelitian kelapa sawit yang memainkan peranan penting pada pembangunan industri kelapa sawit nasional dan menjadi acuan perkelapasawitan internasional.

2. Menjadi Center of Excellence yang dijadikan acuan dalam penentuan kebijakan pembangunan dan penanganan perkelapasawitan nasional.

3. Menjadi institusi penelitian yang mengacu pada business research (hasil penelitiannya dapat dipasarkan secara bisnis dan mandiri dalam pembiayaan) dan menyediakan paket teknologi kelapa sawit yang bermanfaat.

Misi PPKS

1. Mengembangkan teknologi unggul perkelapasawitan melalui penelitian yang efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan pelayanan tepat sasaran.

2. Menunjang pengembangan perkelapasawitan nasional melalui penyediaan produk dan jasa layanan, dan konsep/pemikiran penanganan masalah kelapa sawit.

3. Mendorong pengembangan SDM, lapangan kerja dan pelestarian sumber daya alam/ lingkungan.

4. Menggali potensi usaha sendiri dalam kerangka institusi nirlaba yang memiliki badan hukum, untuk dapat mandiri dan sejahtera secara berkesinambungan.

Struktur Organisasi

PPKS dipimpin oleh seorang Direktur yang dibantu oleh Kepala Bidang Penelitian, Kepala Biro Umum/ SDM, Kepala Bidang Usaha dan Kepala Satuan Unit Strategis (SUS). Kepala Bidang Penelitian membawahi tujuh kelompok penelitian (Kelompok Penelitian Pemuliaan Tanaman, Kelompok Penelitian Bioteknologi Tanaman, Kelompok Penelitian Proteksi Tanaman, Kelompok Penelitian Ilmu Tanah dan Agronomi, Kelompok Penelitian Pengolahan Hasil dan

(4)

18

Mutu, Kelompok Penelitian Enjinering dan Lingkungan, Kelompok Penelitian Sosial Ekonomi) yang masing-masing diketuai oleh seorang Ketua Kelompok Peneliti dan Kepala Urusan Penelitian. Kepala Biro Umum/ SDM membawahi tiga urusan yaitu urusan SDM dan Hukum, Urusan Akuntansi dan Keuangan, dan Urusan Rumah Tangga. Kepala Bidang Usaha membawahi Unit Usaha Marihat, Unit Usaha Medan, Urusan Pengembangan Usaha dan Promosi, Urusan Pelayanan dan Konsultasi, serta Urusan Laboratorium dan Pelayanan. Sedangkan Kepala Bidang SUS membawahi semua bagian yang memproduksi, memproses, memasarkan dan mengawasi kecambah kelapa sawit. Disamping itu, Direktur dibantu oleh Kepala Urusan Satuan Pengawasan Internal (SPI) yang dalam tugasnya bertanggungjawab langsung kepada Direktur. Struktur organisasi PPKS disajikan pada Gambar 3.

Lokasi dan Letak Geografis

Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Marihat terletak di Marihat, Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara, tepatnya pada 02˚55’ Lintang Utara dan 99˚05’ Bujur Timur dengan ketinggian 369 meter di atas permukaan laut, berjarak 135 km di sebelah Selatan Medan. Hari hujan rata-rata 184 hari dengan kisaran suhu minimum 20˚C dan maksimum 29˚C, jenis tanah podzolik dengan pH rata-rata 5.0-6.0. Berdasarkan kelas lahan, kebun PPKS Marihat termasuk kedalam kelas S1.

Keadaan Tanaman

Kebun produksi yang dimiliki PPKS Marihat merupakan kerja sama dengan perkebunan PTPN IV. Luas kebun produksi benih yang dimiliki adalah 137.28 ha, dengan rincian 110.27 ha untuk pohon ibu dan 27.01 ha untuk pohon bapak. Dari data Divisi Pohon Induk bulan Maret 2010 jumlah pohon ibu di Pusat

Penelitian Kelapa Sawit yang masih aktif dari empat sub stasiun yaitu Sub. Stasiun Marihat, Sub. Stasiun Aek Pancur, Sub. Stasiun Parindu, dan Sub.

Stasiun Dalu-dalu adalah 7032 pohon, sedangkan jumlah pohon bapak yang masih aktif adalah 187 pohon dari Sub. Stasiun Marihat dan Sub. Stasiun Dalu-dalu (Riau).

(5)

19

Gambar 3. Struktur Organisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) DIREKTUR

Ka. Bidang Penelitian Ka. Biro

Umum/ SDM

Ka. Bidang Usaha Ka. Satuan Usaha

Strategis Bahan Tanaman

Ka. Urusan Satuan Pengawas Internal

- Pemuliaan Tanaman

- Bioteknologi Tanaman

- Tanah dan Agronomi

- Engineering dan Lingkungan - Proteksi Tanaman - Pengolahan Hasil Mutu - Sosial Ekonomi

- Ka. Urusan SDM & Hukum

- Ka. Urusan Akuntansi & Keuangan

- Ka. Urusan Rumah Tangga

- Ka. Unit Usaha Marihat - Ka. Unit Usaha Medan - Mgr. Pengembangan &

Promosi

- Mgr. Jasa dan Konsultasi - Mgr. Laboratorium &

Pelayanan

- Manager Breeding/ R & D - Manager Pohon Induk - Manager Produksi - Manager QC/QE - Manager Pemasaran &

Logistik

1

(6)

20

Jumlah dan lokasi Kebun Produksi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Marihat disajikan pada Tabel 2.

PPKS telah merilis 10 varietas pada tahun 1984-1985 dan 2002. Pada tahun 2007, PPKS telah melepas dua varietas kelapa sawit yaitu DxP PPKS 540 dan DxP PPKS 718 (Lampiran 2).

Tabel 2. Jumlah dan Lokasi Kebun Produksi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Marihat (Bulan Januari-Maret 2010)

o Lokasi Jumlah Pohon

Pohon Ibu Pohon Bapak

1 Sub. Stasiun Marihat 2754 141

2 Sub. Stasiun Aek Pancur (Medan) 2476 0

3 Sub. Stasiun Parindu (Kalimantan Barat) 1280 0

4 Sub. Stasiun Dalu-dalu (Riau) 522 46

Total 7032 187

Gambar

Gambar 3. Struktur Organisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) DIREKTUR
Tabel 2. Jumlah dan Lokasi Kebun Produksi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit  Marihat (Bulan Januari-Maret 2010)

Referensi

Dokumen terkait

Numbered Head Together merupakan suatu model pembelajaran inovatif yang dilakukan dengan berkelompok yang setiap anggota kelompok diberikan nomor.Hipotesis

Dari analisis data yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa media sosial dan word of mouth mempunyai pengaruh terhadap loyalitas merek wardah secara

qualified opinion , ukuran KAP, fee audit, tingkat persaingan diantara KAP, dan kondisi keuangan perusahaan terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan pergantian

Banyak unsur yang dapat diteliti kembali terhadap kepribadian tokoh utama Alif Fikri dalam novel Ranah 3 Warna baik dari unsur-unsur intrinsik maupun analisis kepribadian tokoh

Nugraha, Agung (2012) Program Experiential Based Group Counseling Untuk Meningkatkan Kepekaan Multibudaya Calon Konselor.. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Education to patient and family continues every day about type 1 DM, used of insulin, basic diet advice, blood glucose monitoring, normal blood glucose level and glucose

Utama dalam NovelSupernova Episode Akar Karya DewiLestari:.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan kesadaran multikultural mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013, setelah diberikan treatment berupa