1
PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN
PELANGGAN DAN HARGA TERHADAP LOYALITAS
PELANGGAN KARTU PRABAYAR TELKOMSEL
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Kelas D Angkatan 2015
Ubiversitas Pelita Bangsa)
Dwi Ayuningtyas
1Mahasiswa Program Studi Manajemen Unversitas Pelita Bangsa
Franky Okto Bernando, S.E.,M.Ak.
2Dosen Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa
Email :
ayuningtyasdwi85@gmail.com
1,
frankyoktobernando@pelitabangsa.ac.id
2ABSTRAK
Berbagai macam pangsa pasar perusahaan operator telekomunikasi GSM yang ada
di Indonesia misalnya PT. Telkomsel (Simpati, Kartu AS, Kartu Hallo), PT. Indosat
Ooredoo (IM3, Mentari), PT. Excelcomindo (XL). Para Konsumen memiliki
kriteria tersendiri dalam menentukan sikap untuk membeli sebuah produk kartu
perdana. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah
ada pengaruh dari masing-masing variabel kualitas layanan, kepuasan pelanggan
dan harga terhadap loyalitas pelanggan.
Kualitas pelayanan adalah ukuran tingkat pelayanan yang diberikan kepada
konsumen berdasarkan harapan dan keinginan konsumen dengan tingkat persepsi
mereka. Tjiptono (2014: 432). Kepuasasn pelanggan adalah tanggapan pemenuhan
konsumen, yaitu suatu pertimbangan bahwa fitur barang atau jasa itu sendiri
memberikan suatu tingkat pemenuhan terkait konsumsi yang menyenangkan
Zeithaml et al. dalam Haryono (2016:89). Harga adalah jumlah uang yang telah
disepakati oleh calon pembeli dan penjual untuk ditukar dengan barang atau jasa
dalam transaksi bisnis normal. Tandjun (2014:78). Loyalitas konsumen
menunjukkan adanya komitmen yang kuat dalam pembelian ulang dan penggunaan
kembali barang dan jasa perusahaan. Yuniarti (2015:241).
Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dan
kuesioner yang disebarkan kepada 92 responden yang ditujukan kepada Mahasiswa
semester 4 Universitas Pelita Bangsa, dengan metode accidental sampling untuk
mengetahui tanggapan responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah
Regresi Linier Berganda untuk membuktikan hipotesis penelitian. Data yang telah
memenuhi uji validitas, uji reliabilitas serta uji asumsi klasik kemudian diolah
untuk mendapatkan persamaan regresi.
Hasil pada penelitian ini: (1) Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap
Loyalitas pelanggan dengan nilai t
hitung2,575 > t
tabel1,987, (2) Kepuasan pelanggan
berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas pelanggan dengan nilai t
hitung4,519 >
ttabel 1,987, (3) Harga berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas pelanggan
dengan nilai t
hitung6,907 > t
tabel1,987.
2
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Persaingan alat komunikasi telepon
genggam saat ini telah mengalami
peningkatan yang sangat tajam. Ada beberapa perusahaan operator telepon genggam yang menawarkan banyak pelayanan dalam rangka menarik minat masyarakat pengguna telepon genggam atau handphone. Fenomena yang muncul dari persaingan tersebut adalah adanya komunitas-komunitas tertentu yang membentuk perilaku masyarakat dalam menggunakan kartu seluler. Keadaan ini menciptakan peluang yang sangat besar dalam bidang industri kartu seluler. Perlahan tapi pasti, di Indonesia mulai banyak tumbuh dan berkembang berbagai macam perusahaan yang bergerak di bidang kartu seluler ini Fenomena tersebut hanya salah satu bagian dari manajemen operator untuk memberikan pelayanan yang digunakan untuk masyarakat menjadi pelanggan tetap.
Ketergantungan masyarakat terhadap
internet, membuat kompetisi bisnis
telekomunikasi operator seluler menjadi intens. Hal tersebut memberi dampak pada persaingan kualitas layanan dan harga, yang menuntut para pemasar dapat menyediakan layanan yang berkualitas dengan harga terjangkau. Selain itu, perusahaan dituntut untuk mengembangkan suatu produk yang bermanfaat dan inovatif sesuai dengan harapan dan kebutuhan pasar, dengan harapan pelanggan akan merasa puas setelah
menggunakan produk dan melakukan
pembelian produk yang sama secara berulang di masa datang. (Sari dan Utama, 2016)
Berbagai macam pangsa pasar
perusahaan operator telekomunikasi GSM yang ada di Indonesia misalnya PT. Telkomsel (Simpati, Kartu AS, Kartu Hallo), PT. Indosat Ooredoo (IM3, Mentari), PT.
Excelcomindo (XL). Para Konsumen
memiliki kriteria tersendiri dalam
menentukan sikap untuk membeli sebuah produk kartu perdana. Untuk meningkatkan
persaingan agar dapat tetap diterima
konsumen, perusahaan operator GSM
diharapkan secara aktif untuk
mendistribusikan dan memperkenalkan
produk kepada khalayak masyarakat agar dapat menciptakan kesan yang melekat pada masyarakat agar konsumen tertarik dan
nantinya dapat mempertahankan para
pelanggan agar tetap loyal terhadap suatu
produk. Salah satunya perusahaan operator
seluler Telkomsel yang merupakan
perusahaan yang didirikan pada tahun 1995 sebagai wujud semangat inovasi untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia yang terdepan. (www.telkomsel.com)
Telkomsel adalah operator
telekomunikasi seluler GSM pertama di
Indonesia dengan layanan pascabayar
kartuHALO yang diluncurkan pada tanggal 26 Mei 1995. Saat itu, saham Telkomsel dimiliki oleh Telkom Indonesia sebesar 65% dan sisanya oleh indosat. Telkomsel memiliki tiga produk GSM, yaitu simPATI (prabayar),
AS (prabayar), dan kartuHALO
(pascabayar). Telkomsel sendiri menyatakan dalam web nya bahwa pengguna kartu seluler pascabayar (Kartu Halo) di segmentasikan kepada konsumen yang bergerak di bidang yang sadar akan profesionalitas dan segmen pelanggan korporasi atau perusahaan di tahun
2015 mencapai 3.5 juta pelanggan.
Sedangkan produk kartu prabayarnya
(Simpati) disegmentasikan untuk pasar menengah mencapai 76.2 juta di tahun 2015. (www.telkomsel.com).
Gambar 1
Data Pelanggan Kartu Telepon di Indonesia Tahun 2016
Sumber : databoks.katadata.co.id Pada gambar 1.01 menunjukkan bahwa Telkomsel masih menjadi raja operator telepon seluler di Indonesia 2016. Dalam laporan keuangan semester I 2016, pelanggan Telkomsel berjumlah 157,4 juta atau sekitar 46 persen dari total pelanggan seluler di Tanah Air. Dengan jaringan base
transceiver station (BTS) terluas hingga ke
daerah pelosok Nusantara membuat
pelanggan Telkomsel mampu mengungguli operator lainnya. Kecenderungan masyarakat
3
telepon membuat jumlah pelanggan seluler di Indonesia melebihi jumlah populasi. Dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta, namun pelanggan telepon seluler di Indonesia lebih dari 300 juta pelangan.
Mahasiswa merupakan salah satu pangsa pasar yang potensial bagi perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Tidak menutup kemungkinan bagi telkomsel untuk meraih pasar anak muda yang menginginkan operator seluler dengan kualitas layanan yang baik dan juga berkualitas. Para pesaing
telkomsel sedang gencar-gencarnya
menetapkan harga dibawah telkomsel,
sehingga membuat persaingan semakin ketat.
Tetapi tidak menutup kemungkinan
mahasiswa tetap memilih produk dengan kualitas layanan yang baik,meskipun dengan harga yang sedikit mahal.
Kualitas pelayanan mempunyai
dampak yang sangat kuat terhadap perilaku konsumen seperti loyalitas terhadap suatu produk, kemauan untuk membayar lebih serta keengganan untuk berpindah ke produk lain,
sehingga kualitas pelayanan membuat
perusahaan pada kinerja yang lebih baik. Definisi kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya
untuk mengimbangi upaya pelanggan
Tjiptono (2014: 282).
Selain kualitas layanan yang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, kepuasan pelanggan juga merupakan tujuan utama perusahaan untuk mengetahui kinerja yang
dirasakan atas suatu produk dengan
ekspektasi yang diharapkan. Apabila kinerja tidak sesuai dengan harapan maka pelanggan tidak merasa puas, sebalikanya apabila kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan sangat puas. Umumnya konteks kepuasan adalah harapan dari pelanggan yang
merupakan keyakinan atau perkiraan
pelanggan tersebut tentang apa yang akan diterimanya yang diungkapkan baik lisan maupun non lisan (Maulana, 2016).
Bagi konsumen harga merupakan hal
yang menentukan dalam pengambilan
keputusan untuk membeli suatu produk atau tidak. Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah
dikeluarkan untuk mendapatkannya.
Penetapan harga merupakan hal yang paling sulit diantara unsur – unsur dalam bauran pemasaran. Harga merupakan salah satu faktor yang harus dikendalikan secara serasi dan selaras dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan (Hutapea, 2016)
Loyalitas pelanggan merupakan hal yang sangat penting di tengah pesaingan bisnis yang tinggi, karena dengan loyaltas akan bermanfaat bagi perkembangan jangka panjang perusahaan, menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua pemasar dan hal ini sering menjadi kunci keberhasilan pemasaran jangka panjang.
Loyalitas meliputi kemungkinan
pembelian lebih lanjut atau perubahan
perjanjian pelayanan atau sebaliknya
seberapa besar kemungkinan pelanggan akan beralih kepada merk atau penyedia layanan lain. Loyalitas pelanggan adalah suatu komitmen yang sangat mendalam untuk membeli kembali atau melindungi suatu merk atau service yang di sukai secara konsisten di masa mendatang sehingga menyebabkan pembelian merk atau kelompok merk yang sama berulang kali (Tjiptono, 2006 dalam Emik Eriyanti 2016).
Sehubungan dengan uraian di atas, tujuan penelitian dalam karya ilmiah ini
adalah untuk menguji PENGARUH
KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN
PELANGGAN DAN HARGA
TERHADAP LOYALITAS
PELANGGAN KARTU PRABAYAR TELKOMSEL (Studi kasus pada Mahasiwa Prodi Manajemen Kelas D Angkatan 2015 Universitas Pelita Bangsa)
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang
dapat dirumuskan dalam penelitian
kuantitatif adalah :
1. Apakah tingkat Kualitas layanan akan dapat mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Kartu prabayar Telkomsel ?
2. Apakah Kepuasan Pelanggan dapat
mempengaruhi Loyalitas Pelanggan
Kartu prabayar Telkomsel ?
3. Apakah Harga dapat mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Kartu prabayar Telkomsel ?
C.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi
4
tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui pengaruh kualitas
layanan terhadap loyalitas pelanggan,
pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan dan pengaruh harga terhadap loyalitas pelanggan kartu prabayar
Telkomsel pada mahasiswa Prodi
Manajemen Universitas Pelita Bangsa.
II.
KAJIAN PUSTAKA
A.
Kualitas Layanan
Kualitas pelayanan ditentukan oleh
bagaimana tingkat kesesuaian antara
pelayanan yang diberikan dengan harapan yang diharapkan oleh pengguna layanan. Kualitas pelayanan berfokus pada upaya
pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan konsumen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah ukuran tingkat pelayanan yang diberikan kepada konsumen berdasarkan harapan dan keinginan konsumen dengan tingkat persepsi mereka. Tjiptono (2014: 432).
Indikator Kualitas Layanan menurut Tjiptono (2014 : 282) :
1. Berwujud (Tangible), yaitu berupa
penampilan fisik, peralatan dan berbagai materi yang terlihat yang dapat dinilai 2. Empati (Emphaty), yaitu kesediaan
karyawan dalam menjalin relasi,
komunikasi yang baik, perhatian pribadi
dan pemahaman atas kebutuhan
individual pelanggan.
3. Daya Tanggap (Responsiveness), yaitu
kemauan dalam kemampuan dari
karyawan untuk memenuhi keinginan konsumen dengan tanggap dan ramah.
4. Keandalan (Reliability), yaitu
kemampuan untuk memberikan layanan dengan segera, akurat, konsisten, dan memuaskan.
5. Jaminan (Assurance), yaitu mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf mengenai janji yang diberikan, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.
B.
Kepuasan Pelanggan
Kepuasasn pelanggan adalah
tanggapan pemenuhan konsumen, yaitu suatu pertimbangan bahwa fitur barang atau jasa itu
sendiri memberikan suatu tingkat pemenuhan
terkait konsumsi yang menyenangkan.
Produk jasa berkualitas mempunyai peranan
penting untuk membentuk kepuasan
pelanggan. Semakin berkualitas produk dan jasa yang diberikan, maka kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan semakin tinggi. Bila kepuasan pelanggan semakin tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi badan usaha tersebut. Zeithaml et al. dalam Haryono (2016:89).
Indikator Kepuasan Pelanggan
menurut Kotler et al (2013) dalam Fandy
Tjiptono dan Chandra (2016:219) : 1. Sistem keluhan dan Saran
Setiap organisasi yang berorientasi
terhadap pelanggan (costumer oriented) perlu menyediakan akses yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya guna menyampaikan saran, kritik, pendapat dan keluhan mereka. Informasi yang diperoleh melalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan masukan
yang berharga kepada perusahan,
sehingga memungkinkannya untuk
bereaksi secara tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul. 2. Ghost Shopping
Salah satu metode untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang ghost shoppers untuk berperan
sebagai pelanggan potensial jasa
perusahaan dan pesaing. Mereka diminta berinteraksi dengan staf penyedia jasa dan menggunakan produk/jasa perusahaan. Mereka diminta melaporkan temuan
penting berdasarkan pengalamannya
mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing. Para
ghost shoppers diminta mengamati secara
seksama dan menilai cara perusahaan dan pesaingnya melayani permintaan spesifik
pelanggan, menjawab pertanyaan
pelanggan dan menangani setiap keluhan pelanggan.
3. Lost Costumer Analysis
Perusahaan seharusnya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.
5
4. Survei Kepuasan Pelanggan
Umumnya sebagian besar mengenai
kepuasan pelanggan menggunakan
metode survei, baik via pos, telepon, email, maupun wawancara langsung.
Melalui survei, perusahaan akan
memperoleh tanggapan respon langsung dari pelanggan dan juga memberikan kesan positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.
C.
Harga
Harga adalah jumlah uang yang telah disepakati oleh calon pembeli dan penjual untuk ditukar dengan barang atau jasa dalam transaksi bisnis normal. Tandjung (2014:78). Indikator harga menurut Romdonah (2014) : 1. Ketersediaan Daftar Harga
Tersedianya daftar harga pada produk yang akan dijual.
2. Kesesuaian Harga
Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen, orang sering memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena mereka melihat adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi, orang cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik. 3. Harga yang Kompetitif
Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya. Dalam hal ini mahal murahnya suatu produk sangat dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk tersebut
4. Keterjangkaun Harga
Konsumen bisa menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek dan harganya juga berbeda dari termurah sampai termahal.
D.
Loyalitas Pelanggan
Loyalitas adalah presentase dari orang yang pernah membeli dalam kerangka waktu tertentu dan melakukan pembelian ulang sejak pembelian yang pertama. Loyalitas konsumen menunjukkan adanya komitmen yang kuat dalam pembelian ulang dan penggunaan kembali barang dan jasa perusahaan. Yuniarti (2015:241).
Indikator Loyalitas Pelanggan menurut Kotler dan Keller (2015:57) :
1. Melanjutkan penggunaan, menggunakan jasa/produk tersebut dimasa yang akan datang.
2. Rekomendasi, merekomendasikan
produk atau jasa kepada orang lain. 3. Ketahanan tidak pindah produk orang
lain, Tetap bertahan menggunakan
produk atau jasa.
Hipotesis
Hipotesis 1 : Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas pelanggan.
Hipotesis 2 : Kepuasan pelanggan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan.
Hipotesis 3 : Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas pelanggan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif, hal tersebut berdasarkan pada judul yang diteliti,
yakni “Pengaruh Kualitas Layanan,
Kepuasan Pelanggan dan Harga Terhadap
Loyalitas Pelanggan Kartu Prabayar
Telkomsel.” Penulis ingin mengetahui
apakah ada pengaruh antara Kualitas Pelanggan, Kepuasan Pelanggan dan Harga terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu Prabayar Telkomsel.
B.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitia ini adalah mahasiswa Universitas Pelita Bangsa kelas D angkatan 2015 yang memakai kartu prabayar Telkomsel. Untuk menghitung besar sampel
yaitu menggunakan rumus Slovin,
Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah Gambar 3.01
Kerangka Konsep
H1
Tjiptono (2014:282)
Kotler dan keller (2015:57)
H2
Kotler et. Al (2013) dalam
Fandy Tjiptono dan Chandra (2016:219)
H3 Romdonah (2014) Kualitas Layanan X1 ( Loyalitas Pelanggan Y Kepuasan Pelanggan X2 Harga X3 Tangible Reliability Responsiveness Emphaty Assurancy Sistem Keluhan dan saran Ghost/Mystery Shopping Lost Customer Analysis Survei Kepuasan Pelangan Ketersediaan Daftar Harga Keterjangkauan Harga Kesesuaian Harga Harga Yang Kompetitif Melanjutkan Penggunaan Rekomendasi Orang Lain Ketahanan Tidak Pindah Produk Orang Lain
6
sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 92 responden. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
nonprobability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode nonprobability
sampling yang digunakan adalah teknik Accidental sampling. Accidental sampling
yaitu teknik pengambilan sampel tanpa
sengaja (accidental) artinya peneliti
mengambil sampel yang kebetulan
ditemuinya pada saat itu.
C.
Metode Analisis Data
Metode yang digunakan yaitu Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik, Uji Regresi Linear dan Uji Hipotesis.
IV. HASIL PENELITIAN
Analisis data penelitian yang akan dibahas di bawah ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 22.0, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
A.
Uji Validitas
Sebuah alat ukur dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan mengungkap data dari variabel yang akan diteliti secara tepat. Variabel dapat dinyatakan valid dapat diketahui dari signifikansi pada hasil perhitungan korelasi lebih kecil dari 0,05. Variabel juga dapat dinyatakan valid jika rhitung positif, serta r hitung > r tabel (Ghozali, 2016:54).
Kemudian diketahui n (responden) = 92 orang, sehingga dapat diperoleh nilai rtabel yaittu sebesar 0,205. Maka hasil uji validitas dapat disajikan sebagai berikut :
Tabel 1
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas Layanan Item Pernyataan R hitung R tabel Keterangan X1.1 0,398 0,205 Valid X1.2 0,633 0,205 Valid X1.3 0,762 0,205 Valid X1.4 0,823 0,205 Valid X1.5 0,276 0,205 Valid X1.6 0,495 0,205 Valid X1.7 0,797 0,205 Valid X1.8 0,566 0,205 Valid
Sumber : Data yang diolah SPSS 22, 2019
Tabel 2
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan Item Pernyataan R hitung R tabel Keterangan X2.1 0,575 0,205 Valid X2.2 0,604 0,205 Valid X2.3 0,687 0,205 Valid X2.4 0,712 0,205 Valid X2.5 0,735 0,205 Valid X2.6 0,550 0,205 Valid X2.7 0,397 0,205 Valid
Sumber : Data yang diolah SPSS 22, 2019
Tabel 3
Hasil Pengujian Validitas Variabel Harga Item Pernyataan R hitung R tabel Keterangan X3.1 0,610 0,205 Valid X3.2 0,655 0,205 Valid X3.3 0,761 0,205 Valid X3.4 0,602 0,205 Valid X3.5 0,683 0,205 Valid X3.6 0,642 0,205 Valid X3.7 0,623 0,205 Valid X3.8 0,487 0,205 Valid
Sumber : Data yang diolah SPSS 22, 2019
Tabel 4
Hasil Pengujian Validitas Variabel Loyalitas Pelanggan
Item R hitung R tabel Keterangan
Y.1 0,536 0,205 Valid Y.2 0,591 0,205 Valid Y.3 0,579 0,205 Valid Y.4 0,474 0,205 Valid Y.5 0,590 0,205 Valid Y.6 0,539 0,205 Valid Y.7 0,606 0,205 Valid Y.8 0,589 0,205 Valid
Sumber : Data yang diolah SPSS 22, 2019
B.
Uji Reliabilitas
Realibilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan atau
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016). Tingkat reliabilitas suatu konstruk dapat dilihat dari
7
hasil uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha > 0,60.Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua variabel telah reliabel. Hasil tersebut dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronba ch’s Alpha Nilai Min Ket Kualitas Layanan 0,728 0,600 Reliabel Kepuasan Pelanggan 0,702 0,600 Reliabel Harga 0,779 0,600 Reliabel Loyalitas Pelanggan 0,689 0,600 Reliabel
Sumber : Data yang diolah SPSS 22, 2019 Dari tabel di atas diperoleh hasil bahwa nilai alfa atau Cronbach’s Alpha untuk semua variabel adalah > 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel telah reliabel atau konsisten.
C.
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis. Uji asumsi
klasik meliputi uji normalitas, uji
multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan SPSS 22 for windows.
1.
Uji normalitas
Uji normalitas biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Dalam pembahasan ini akan digunakan uji One Sample
Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan
taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 1 Grafik Histogram
Sumber : Data yang diolah SPSS 22, 2019
Gambar 2 Grafik Normal P-Plot
Sumber : Data yang diolah SPSS 22, 2019
2.
Uji Multikolinearitas
Multokolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati
sempurna. Model regresi yang baik
mensyaratkan tidak adanya masalah
Multikolinearitas, untuk mendeteksi ada tidaknya Multikolinearitas umumnya dengan melihat nilai tolerance dan VIF pada hasil
regresi linier. Duwi Priyatno (2016:
129
).
Alat statistic yang sering digunakanuntuk menguji gangguan multikolinearitas
adalah nilai independen dan variance
inflation factor (VIF). Apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi
multikolinearitas, hasil uji prasyarat
multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut :
8
Tabel 6Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber : Data yang diolah SPSS 22, 2019
3.
Uji heteroskedastisitas
Menurut Duwi Priyatno (2016: 131) Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana
terjadinya ketidaksamaan variasi dari
residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya
masalah heteroskedastisitas. Salah satu cara
untuk melihat ada tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan
menggunakan grafik scatterplot. Jika titik-titik tersebut menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y atau tidak membentuk pola, maka tidak ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
Dari grafik scatterplot dibawah ini dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar dengan pola tidak jelas diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas pada model regresi. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 3 Grafik Scatterplot
Sumber : Data yang diolah SPSS 22, 2019
D.
Uji
Analisis
Regresi
linear
Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh beberapa variabel independen atau variabel bebas yang terdiri dari variabel Kualitas Layanan, Kepuasan pelanggan dan Harga terhadap variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel Loyalitas Pelanggan. Model regresi berganda yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3. Berikut
ini adalah penjelasan dan hasil dari analisis regresi linear berganda :
Tabel 7
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber : Data yang diolah SPSS 22, 2019
Dari hasil pengolahan data
menunjukkan persamaan regresi linear yang menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dari data tabel dapat diperoleh hasil persamaan linear berganda sebagai berikut : Y = 8,687 + 0,174 X1 + 0,328 X2 + 0,404 X3 Keterangan :
1. Nilai koefisien sebesar 8,687, berarti bahwa jika variabel Kualitas layanan,
variabel Kepuasan pelanggan dan
variabel Harga sama dengan nol, maka Loyalitas Pelanggan adalah sebesar 8,687.
2. Nilai koefisien beta pada variabel Kualitas layanan (X1) sebesar 0,174 yang berarti bahwa setiap perubahan pada variabel Kualitas layanan (X1) sebesar
satu satuan akan mengakibatkan
perubahan Loyalitas pelanggan sebesar 0,174 satuan. Sebaliknya penurunan satu satuan pada variabel Kualitas layanan
(X1) akan menurunkan Loyalitas
pelanggan sebesar 0,174 dengan asumsi – asumsi lain adalah tetap.
3. Nilai koefisien beta pada variabel Kepuasan pelanggan (X2) sebesar 0,328 yang berarti bahwa setiap perubahan pada
9
variabel Kepuasan pelanggan (X2)
sebesar satu satuan akan mengakibatkan perubahan Loyalitas pelanggan sebesar 0,328. Sebaliknya penurunan atau satuan pada variabel Kepuasan pelanggan (X2) akan menurunkan Loyalitas pelanggan sebesar 0,328 dengan asumsi-asumsi lain adalah tetap.
4. Nilai koefisien beta pada variabel Harga (X3) sebesar 0,404 yang berarti bahwa setiap perubahan pada variabel Harga
(X3) sebesar satu satuan akan
mengakibatkan perubahan Loyalitas
pelanggan sebesar 0,404. Sebaliknya penurunan atau satuan pada variabel harga (X3) akan menurunkan Loyalitas pelanggan sebesar 0,404 dengan asumsi-asumsi lain adalah tetap.
E.
Uji Hipotesis
1
.
Uji T
Uji t ini untuk memutuskan apakah menolak atau menerima hipotesis dengan derajat
keyakinan () = 0,05 mengenai pengaruh
secara parsial antara kualitas layanan, kepuasan pelanggan dan harga terhadap loyalitas pelanggan.
1. Jika nilai sig < 0,05, atau t hitung > t tabel maka terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
2. Jika nilai sig > 0,05, atau t hitung < t tabel maka tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Penjelasan untuk hasil uji t pada masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut :
Tabel 8 Hasil Uji T
Sumber : Data yang diolah SPSS 22, 2019 Penjelasan untuk hasil uji t pada masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut:
1. Kualitas Layanan (X1)
Variabel kualitas layanan memiliki tingkat sinifikan sebesar 0,012. Dari hasil uji t pada variabel kualitas layanan menyatakan bahwa
signifikansi uji t lebih kecil dari 0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif
sebesar 0,174, sedangkan nilai thitung yang
diperoleh yaitu 2,575 lebih besar dari ttabel yaitu
1,987. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan “terdapat pengaruh positif secara parsial antara variabel bebas Kualitas Layanan (X1) terhadap variabel
terikat Loyalitas Pelanggan (Y) pada
Mahasiswa Pengguna Telkomsel di Universitas Pelita Bangsa dinyatakan diterima.
2. Kepuasan Pelanggan (X2)
Variabel kepuasan pelanggan memiliki tingkat sinifikan sebesar 0,000. Dari hasil uji t pada variabel kepuasan pelanggan menyatakan bahwa signifikansi uji t lebih kecil dari 0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif
sebesar 0,328 sedangkan nilai thitung yang
diperoleh yaitu 4,519 lebih besar dari ttabel yaitu
1,987. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan “terdapat pengaruh positif secara parsial antara variabel bebas Kepuasan Pelanggan (X2) terhadap variabel
terikat Loyalitas Pelanggan (Y) pada
Mahasiswa Pengguna Telkomsel di Universitas Pelita Bangsa dinyatakan diterima.
3. Harga (X3)
Variabel kualitas layanan memiliki tingkat sinifikan sebesar 0,000. Dari hasil uji t pada variabel kualitas layanan menyatakan bahwa signifikansi uji t lebih kecil dari 0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif
sebesar 0,404, sedangkan nilai thitung yang
diperoleh yaitu 6,907 lebih besar dari ttabel yaitu
1,987. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan “terdapat pengaruh positif secara parsial antara variabel bebas Harga (X3) terhadap variabel terikat Loyalitas Pelanggan (Y) pada Mahasiswa Pengguna Telkomsel di Universitas Pelita Bangsa dinyatakan diterima.
3.
Koefisien Determinasi (Adjusted
R
2)
Untuk mengetahui arah dan
kekuatan hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) digunakan koefesien
determinasi (R). Besarnya koefesien
determinasi adalah : 0 sampai dengan 1. Jika koefesien determinasi 0 berarti hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak ada hubungan. Apabila koefesien determinasi semakin mendekati 1 maka
hubungan tersebut positif dan kuat.
10
mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik turunya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam presentase, (Ghozali, 2016). Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 9
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Sumber : Data yang diolah SPSS 22, 2019 Hasil uji Adjusted R2 pada penelitian ini diperoleh nilai Adjusted R2 sebesar 0,583 yang berarti bahwa besarnya pengaruh variabel Kualitas Layanan, variabel Kepuasan Pelanggan dan variabel Harga adalah sebesar 58,3%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian.
V.
PEMBAHASAN
1. Pembahasan Uji Validitas
Kualitas Layanan, Kepuasan Pelanggan,
Harga dan Loyalitas Pelanggan
mempunyai pernyataan yang seluruhnya memiliki keterangan valid, karena r hitung > r tabel sebesar 0,205.
2. Pembahasan Uji Reliabilitas
Semua variabel dikatakan reliable karena menghasilkan nilai cronbach alpha > 0,60. Hasil reliability dengan pengujian
cronbach alpha, variabel Kualitas Layanan menghasilkan angka 0,728 sehingga dinyatakan lolos uji reliabilitas,
uji variabel Kepuasan Pelanggan
menghasilkan angka 0,702 sehingga dinyatakan lolos uji reliabilitas, variabel
Harga menghasilkan angka 0,779
sehingga dinyatakan lolos uji reliabilitas
dan variabel Loyalitas Pelanggan
menghasilkan angka 0,689 sehingga lolos uji reliabilitas.
3. Pengaruh Kualitas Layanan Secara Parsial terhadap Loyalitas Pelanggan
Variabel Kualitas Layanan dinyatakan memiliki pengaruh positif terhadap
variabel Loyalitas Pelanggan, ditunjukan dengan nilai koefisien regresi sebesar
0,174. Hipotesis pada penelitian ini dapat
diterima karena hasil statistik uji t untuk variable Kualitas Layanan diperoleh nilai thitung sebesar 2,575 dan ttabel sebesar 1,987
yang berarti thitung lebih besar dari ttabel,
selain itu hasil perhitungan nilai
signifikansi lebih kecil dari nilai
signifikansi standar yang sebelumnya telah ditentukan oleh peneliti sebesar 0,05 (0,012 < 0,05). Ini berarti menunjukan tingkat kepercayaanya sebesar 88% atau (12 – 0,000).
Hal ini berkaitan dengan penelitian terdahulu menurut (Sunarto, 2003: 158) dalam Setyawan (2013: 21) tersebut dapat disimpulkan bahwa jika pelayanan dan loyalitas merupakan kesatuan yang utuh
menciptakan service yang dapat
memberikan kepuasan tinggi kepada
konsumen maka akan membuat
konsumen loyal dengan usaha kuliner yang ditawarkan.
4. Pengaruh Kepuasan Pelanggan secara Parsial terhadap Loyalitas Pelanggan
Variabel Kepuasan Pelanggan dinyatakan memiliki pengaruh positif terhadap variabel Loyalitas Pelanggan, ditunjukan dengan nilai koefisien regresi sebesar
0,328. Hipotesis pada penelitian ini dapat
diterima karena hasil statistik uji t untuk variable Kualitas Layanan diperoleh nilai thitung sebesar 4,519 dan ttabel sebesar 1,987
yang berarti thitung lebih besar dari ttabel,
selain itu hasil perhitungan nilai
signifikansi lebih kecil dari nilai
signifikansi standar yang sebelumnya telah ditentukan oleh peneliti sebesar 0,05 (0,000 < 0,05). Ini berarti menunjukan tingkat kepercayaanya sebesar 100% atau (1 – 0,000). Dengan demikian dapat diketahui bahwa tingkat kepuasan yang tinggi dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
Hasil penelitian ini searah dengan hasil penelitian Ema Wahyuningsih (2013)
yang menemukan bahwa kepuasan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah, dengan
demikian penelitian ini mendukung dari penelitian sebelumnya.
5. Pengaruh Harga secara parsial terhadap Loyalitas Pelanggan
11
Variabel Harga dinyatakan memiliki
pengaruh positif terhadap variabel
Loyalitas Pelanggan, ditunjukan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,404. Hipotesis pada penelitian ini dapat diterima karena hasil statistik uji t untuk variable Kualitas Layanan diperoleh nilai thitung sebesar 6,907 dan ttabel sebesar 1,987
yang berarti thitung lebih besar dari ttabel,
selain itu hasil perhitungan nilai
signifikansi lebih kecil dari nilai
signifikansi standar yang sebelumnya telah ditentukan oleh peneliti sebesar 0,05 (0,000 < 0,05). Ini berarti menunjukan tingkat kepercayaanya sebesar 100% atau (1 – 0,000). Dengan demikian dapat diketahui bahwa Loyalitas Pelanggan pada Pengguna Telkomsel di wilayah Cikarang dipengaruhi oleh Harga. Hal ini berarti bahwa semakin baik Harga yang
diberikan oleh perusahaan maka
pelanggan akan semakin loyal.
Hasil penelitian ini mempertegas
pernyataan Sri Wahyuni (2010) yang menyatakan bahwa harga yang kompetitif berhubungan positif dan signifikan dengan loyalitas pelanggan.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan perumusan masalah yang ada dan hasil analisis serta uji hipotesis yang telah dilakukan, maka berdasarkan
hasil penelitian pengaruh Kualitas
Layanan, Kepuasan Pelanggan Dan Harga terhadap Loyalitas Pelanggan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara parsial variabel Kualitas Layanan dinyatakan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan. Pada uji hipotesis ini telah dibuktikan dengan menggunakan nilai uji t untuk variable Kualitas Layanan
diperoleh nilai thitung sebesar 2,575 dengan
nilai signifikan 0,012. Karena nilai thitung
lebih besar dari ttabel (2,575 >1,987). Maka
dengan demikian H1 pertama diterima, atau semakin tinggi Kualitas Layanan yang diberikan oleh Telkomsel maka loyalitas pelanggan semakin meningkat.
2. Secara parsial variabel Kepuasan
Pelanggan dinyatakan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan. Pada uji hipotesis ini telah dibuktikan dengan menggunakan
nilai uji t untuk variable Kepuasan
Pelanggan diperoleh nilai thitung sebesar
4,519 dengan nilai signifikan 0,000.
Karena nilai thitung lebih besar dari ttabel
(4,519>1,987). Maka dengan demikian H2 pertama diterima, atau semakin tinggi
tingkat kepuasan pelanggan maka
pelanggan akan loyal.
3. Secara parsial variabel Harga dinyatakan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan. Pada uji hipotesis ini telah dibuktikan dengan menggunakan nilai uji t untuk variable Harga diperoleh nilai thitung sebesar 6,907 dengan nilai signifikan 0,000. Karena nilai thitung lebih besar dari ttabel (6,907>1,987). Maka dengan
demikian H3 pertama diterima, atau
semakin terjangkau Harga yang diberikan oleh Telkomsel maka loyalitas pelanggan semakin meningkat.