• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Selama 10 tahun terakhir ini terhitung mulai dari tahun 2005 sampai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Selama 10 tahun terakhir ini terhitung mulai dari tahun 2005 sampai"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1 Latar Belakang

Selama 10 tahun terakhir ini terhitung mulai dari tahun 2005 sampai sekarang, perkembangan ekonomi Korea Selatan berkembang pesat. Perkembangan ekonomi tersebut ditandai dengan banyaknya pabrik yang bermunculan di negara Korea Selatan. Munculnya banyak pabrik di Korea Selatan tidak diimbangi dengan jumlah tenaga kerja dalam negeri yang cukup, sehingga hubungan bilateral1 mendorong Korea Selatan dan Indonesia menjalin kerjasama dalam bidang tenaga kerja karena kedua negara tersebut saling membutuhkan. Kebutuhan inilah yang mendorong arus pengiriman tenaga kerja dari Indonesia ke Korea Selatan sangat tinggi. Hal ini dikarenakan kurangnya tenaga kerja dalam negeri di Korea Selatan membuat pengusaha di Korea Selatan membuka lapangan kerja bagi TKA2 termasuk Indonesia. Pada tahun 2014, jumlah TKI3 yang bekerja di Korea Selatan ada sekitar 30 ribu tenaga kerja. Ditambah lagi pemberi kerja di Korea Selatan menawarkan gaji yang cukup besar sehingga berdampak pada tingginya minat masyarakat Indonesia untuk bekerja di Korea Selatan. Hubungan bilateral tersebut memberikan dampak positif bagi Indonesia salah satunya yaitu terbukanya kesempatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia ke Korea Selatan. Pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Korea Selatan dilaksanakan melalui

1

http://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_bilateral diunduh pada tanggal 22 November 2014

2 Tenaga Kerja Asing 3

(2)

program G to G4. Program G to G adalah program kerjasama dalam bidang pengiriman tenaga kerja yang dilakukan antar pemerintah Korea Selatan dengan pemerintah Indonesia melalui BNP2TKI5.

Melalui program G to G, CTKI6 harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh HRD Korea Selatan. Salah satu persyaratan tersebut adalah lulus ujian EPS-TOPIK. Selain harus lulus ujian EPS-TOPIK7, CTKI juga harus mengikuti skill test. Skill test dilakukan setelah CTKI dinyatakan lulus ujian EPS-TOPIK. Materi yang diajukan dalam skill test dibagi menjadi tiga, yaitu: interview

test, basic skill, dan physical test. Interview testyaitu tes wawancara yang berupa

materi dasar seperti perkenalan diri, menebak gambar, dan percakapan dasar dalam Bahasa Korea. Kemudian untuk physical test yaitu berupa latihan fisik seperti push-up, mengukur kekuatan genggam tangan kanan dan kiri menggunakan alat pengukur kekuatan genggaman, dan lain-lain. Sedangkan basic

skill yaitu tes dasar keterampilan berupa memasukkan pin secara manual,

menggantung barang dan menata barang. Masing-masing materi yang dilakukan pada basic skill di beri waktu satu menit.

Persyaratan mengikuti ujian EPS-TOPIK yang telah ditetapkan oleh pihak HRD Korea Selatan mengharuskan calon tenaga kerja Indonesia mengikuti kegiatan belajar. Dengan adanya hal tersebut menimbulkan banyak LPK8

4

Goverment to Goverment

5Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Nasional_Penempatan_dan_Perlindungan_Tenaga_Kerja_Indonesia diunduh pada tanggal 22 November 2014

6

Calon Tenaga Kerja Indonesia

7Employment Permint System - Test Of Prificiency In Korea 8

(3)

bermunculan. Salah satu LPK yang ada di Indonesia adalah LPKS9 Sonagi Cilacap. LPKS Sonagi Cilacap adalah lembaga pelatihan dan kursus non formal yang terletak di Jalan Ketapang II No.B 365 Cilacap. Banyaknya LPK yang bermunculan ini juga menimbulkan persaingan ketat antar LPK. Persaingan tersebut menjadikan LPKS Sonagi Cilacap berusaha memberikan kualitas yang bermutu dibidang pengajaran. Ada 3 tahap pengajaran yang dipakai di LPKS Sonagi Cilacap, yaitu tahap dasar, tahap inti, dan pemantapan. Banyaknya peserta didik yang lolos ujian EPS-TOPIK terbukti dari kualitas pengajaran yang diberikan oleh guru di LPKS Sonagi Cilacap.

Berdasarkan uraian di atas, maka hasil PKL10 yang dilakukan tanggal 10 Maret - 10 April 2014 dari pukul 09.00 - 13.00 di LPKS Sonagi Cilacap digunakan sebagai bahan penulisan tugas akhir. Bahan yang dianalisis diberi judul

“Teknik Pengajaran Bahasa Korea Bagi Calon Tenaga Kerja di Lembaga Pelatihan dan Kursus (LPKS) Sonagi Cilacap”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana teknik pengajaran Bahasa Korea bagi Indonesia CTKI di LPKS Sonagi Cilacap.

2. Apa saja kendala metode pengajaran Bahasa Korea bagi CTKI di LPKS Sonagi Cilacap.

9

Lembaga Pendidikan dan Kursus swasta

(4)

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1. Mengetahui teknik pengajaran Bahasa Korea bagi CTKI di LPKS Sonagi Cilacap.

2. Mengetahui kendala dalam metode pengajaran Bahasa Korea bagi CTKI di LPKS Sonagi Cilacap.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang diperoleh dari penyusunan tugas akhir ini: 1. Pengajar

Bagi pengajar dapat mengetahui teknik pengajaranyang nantinya bisa diaplikasikan dalam proses pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif. Selain itu, agar pengajar dapat mengurangi kendala pada saat melakukan kegiatan belajar mengajar.

2. Pembaca

Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai metode pengajaran untuk CTKI di LPKS Sonagi Cilacap. Selain itu, juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan bahan perbandingan untuk penelitian di masa mendatang.

(5)

1.5 Metode Penelitian

Ada tiga metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Observasi

Observasi langsung dilakukan selama mengikuti kegiatan PKL di LPKS Sonagi Cilacap Jalan Ketapang II No. B 365 Cilacap. Bentuk observasi yaitu mengikuti kegiatan belajar mengajar selama tiga puluh hari di LPKS Sonagi Cilacap pada pukul 09.00-13.00 WIB. Selama pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan tentang teknik yang dipakai oleh pengajar.

2. Wawancara

Wawancara dilaksanakan dalam bentuk percakapantanya jawab kepada peserta didik yang belajar di LPKS Sonagi Cilacap. Pertanyaan yang diajukan berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun. Melalui wawancara ini maka akan diperoleh informasi yang akan dijadikan bahan dalam penelitian. Wawancara tersebut dilakukan dengan mewawancarai tujuh siswa dengan kriteria: siswa yang kurang memahami kemampuan Bahasa Korea, siswa yang tidak lulus ujian EPS-TOPIK, siswa yang masih mendapat nilai latihan soal dibawah 100, dan siswa yang sudah lolos ujian EPS-TOPIK dan berada di Korea Selatan.

3. Studi Pustaka

Selain kedua metode diatas, dilakukan juga studi pustaka. Studi pustaka menggunakan buku-buku pustaka seperti buku Panduan Dasar Bahasa Korea ‘Sonagi’, modul EPS-TOPIK, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dan melalui media informasi elektronik yang isinya berkaitan dengan

(6)

masalah-masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, informasi umum dicari melalui

website Sonagi.

1.6 Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang teknik pengajaran Bahasa Korea bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia belum pernah dilakukan. Namun, penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh Nindita Enggar Kartika (2014) program studi Bahasa Korea dengan judul Metode Pengajaran di Korea Telcom (KT) Gongsin E-Learning

Center. Permasalahan yang dianalisis adalah mengenai metode pengajaran dan

proses belajar mengajar Bahasa Korea di KT Gongsin E-Learning.

Berbeda dengan penelitian diatas, penelitian ini mengambil judul Teknik

Pengajaran Bahasa Korea Bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia di Lembaga Pelatihan dan Kursus Swasta (LPKS) Sonagi Cilacap yang mengutamakan pada

teknik pengajaran.

1.7 Landasan Teori

Metode merupakan cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi11. Sedangkan teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka menerapkan suatu metode12. Sebagai landasan untuk melangkah lebih lanjut, serta untuk melengkapi data-data yang berkaitan dengan penelitian tentang teknik pengajaran bagi calon tenaga kerja Indonesia di LPKS Sonagi Cilacap,

11

http://dedikurniawanstmikpringsewu.wordpress.com/2013/07/24/pengertian-dan-definisi-metode-penelitian-dan-metode-penelitian/ diunduh pada tanggal 28 November 2014

12http://jaririndu.blogspot.com/2012/09/pengertian-pendekatan-metode-teknik.html diunduh pada tanggal 28

(7)

dianalisis menggunakan metode pengajaran Daryanto. Beberapa metode yang digunakan oleh Daryanto, 2009: 389) antara lain:

1. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah cara penyajian yang dilakukan dengan penjelasan lisan secara langsung (bersifat satu arah) terhadap peserta (Daryanto, 2009: 390). Teknik yang digunakan yaitu diselingi dengan humor, cerita atau gambar yang menarik, memberikan permasalahan, mengajukan pertanyaan lisan, menginformasikan garis besar materi, mengaitkan topik dengan kehidupan peserta, menggali rasa ingin tahu peserta, dan menginformasikan tujuan yang dicapai.

2. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian informasi dalam bentuk pertanyaan (Daryanto, 2009: 394). Teknik yang digunakan yaitu menentukan waktu penyampaian, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa, mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir, tunjuk salah satu siswa untuk bertanya, dan menghindari pertanyaan dengan jawaban iya atau tidak.

3. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah bertukar pikiran mengenai masalah untuk diselesaikan bersama (Daryanto, 2009: 400). Teknik yang digunakan yaitu menentukan tujuan diskusi, menjelaskan tentang permasalahan yang akan dibahas,

(8)

memberikan motivasi, menciptakan suasana yang kondusif, dan membagi peran siswa untuk mengemukakan pendapat, ide, atau gagasan secara adil.

4. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah cara penyajian informasi dengan menggunakan alat bantu media (Daryanto, 2009: 403). Teknik yang digunakan yaitu mempersiapkan alat dan bahan dengan kondisi baik dan siap pakai.

5. Metode Kerja Proyek

Metode kerja proyek adalah suatu metode pengajaran yang cara pelaksanaanya memanfaatkan pengalaman hidup sebagai bahan pengajaran (Daryanto, 2009: 407). Teknik yang digunakan yaitu tahapan persiapan, tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan, penilaian, dan tindak lanjut.

6. Metode Pengajaran Praktik

Metode pengajaran praktik adalah suatu metode pengajaran yang cara pelaksanaanya dengan cara melakukan kegiatan/pekerjaan praktik agar peserta didik mempunyai wawasan yang lebih luas dan memilik ketrampilan praktik (Daryanto, 2009: 410). Teknik yang digunakan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.

1.8 Sistematika Penulisan

Tugas Akhir berupa laporan penelitian yang berjudul “Teknik Pengajaran

Bahasa Korea Bagi Calon Tenaga Kerja di Lembaga Pelatihan dan Kursus Swasta (LPKS) SONAGI” akan dijadikan dalam 4 bab. Bab I : berisi pendahuluan

(9)

yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, dan sistematika penulisan. Bab II : menjelaskan profil LPKS Sonagi yang berisi tentang sejarah LPKS Sonagi, gambaran umum LPKS Sonagi Cilacap, visi dan misi, filosofi LPKS Sonagi, lokasi, kontak dan jumlah karyawan LPKS Sonagi Cilacap, struktur organisasi LPKS Sonagi Cilacap, dan peran dan tanggung jawab anggota LPKS Sonagi Cilacap. Bab III : pembahasan yang terdiri dari teknik pengajaran Bahasa Korea di LPKS Sonagi Cilacap dan kendala. Bab IV : penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tahapan siklus dengan menggunakan model Kemmis dan McTaggart (Arikunto, 1993:16), pelaksanaan setiap siklus terdiri

Werther, JR & Keith Davis, Strategic Management of Human Resources adalah melihat keperluan bahwa manager menggunakan usaha sumber daya manusia untuk melanjutkan

Tabel 1.5 : Hasil Tes Siswa Pada kemampuan menulis kalimat-kalimat pada materi menulisbahasa Arab dengan menggunakan metode imla’ bisa dilihat pada Pertemuan

Diharapkan dapat menambah wawasan mengenai analisis rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio solvabilitas dalam menilai kinerja keuangan sebagai bahan

Berdasarkan tabel 2 di atas, secara umum skor rata-rata persepsi dunia usaha salon kecantikan terhadap kompetensi psikomotor praktek kerja industri siswa Tata

Hasil pengujian adanya hubungan antara supervisi kepala ruangan dengan kepuasan perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Liunkendage Tahuna, menunjukkan adanya kemiripan

Yang telah melimpahkan rahmat karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI WIRA WEDDING

Pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning tipe Think Pair Share memiliki dampak positif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.Siswa yang lebih mampu