BEST PRACTICE MENDESAIN SLIDE PRESENTASI (BAGIAN 2)
Oleh: Gathot SubrotoSebagaimana telah disebutkan pada seri sebelumnya, kita perlu mengingat sekali lagi bahwa slide presentasi hanyalah salah satu media pembantu untuk mendukung keberhasilan presentasi Anda. Anda adalah aktor utamanya. Anda harus melakukan segala cara agar materi dan pesan utama yang Anda sampaikan dapat berhasil. Beberapa presenter hebat dapat menyampaikan pesan presentasinya dengan baik “hanya” dengan melakukan storytelling. Tetapi dalam perkembangan dunia presentasi saat ini ditambah dengan kebutuhan industri yang bergerak ke arah visual, penggunaan alat bantu visual tambahan akan menjadikan presentasi Anda lebih sempurna. Seringkali penggambaran dan animasi pada slide masih harus ditambah lagi dengan alat bantu visual lainnya untuk membuat penjelasan menjadi semakin jelas, berbeda, menginspirasi, dan dapat menjadikan anchor bagi audiens. Mereka bukan saja ingat pesan yang Anda sampaikan tetapi juga akan mengingat Anda.
Pada Seri Best Practice Mendesain Slide Presentasi kedua ini, kita akan membahas bagaimana mempertimbangkan alat bantu visual tambahan dalam presentasi, memanfaatkan hi-quality graphic, hingga menggunakan bagan dan diagram. Selamat membaca.
I. Pikirkan Alat Bantu Visual Tambahan
Tipikal audiens sangat beragam. Kecenderungan cara menangkap penjelasan di antara mereka juga berbeda-beda. Untuk menambah keberhasilan presentasi, Anda dapat menggunakan alat bantu visual tambahan. Misalnya dengan menunjukkan barang, menggambar pada flipchart, melakukan role-play, memakai alat-alat permainan atau memanfaatkan media lainnya yang dapat memperkuat penjelasan Anda. Alat bantu visual yang dipilih tergantung pada tujuan yang Anda inginkan. Misalkan Anda ingin meringkas informasi. Maka Anda dapat mengurangi atau mengganti storytelling dengan menunjukkan contoh, membuat kesimpulan, dan seterusnya.
Dengan menggunakan alat bantu visual alternatif, Anda akan dapat menciptakan lebih banyak anchor dengan membuat audiens merasakan emosi tertentu. Penggunaan alat bantu visual ini pun perlu dibantu dengan kekuatan storytelling Anda. Anda harus membuat penekanan tertentu pada apa yang Anda katakan, bisa dengan membuat poin-poin yang mudah diingat atau dengan cara-cara lain. Terakhir, jangan lupa untuk selalu melibatkan audiens dan demi mempertahankan minat mereka. Totalitas Anda sangat dibutuhkan untuk membuat sesuatu lebih mudah dimengerti oleh audiens.
Gambar 1.
Steve Jobs tengah mempresentasikan produknya Sumber: nytimes.com
Penggunaan dan penguasaan alat bantu juga sangat perlu diperhatikan kalau Anda melakukan presentasi online, misalkan dengan aplikasi ZOOM. Ada beberapa cahara share screen yang perlu anda kuasai yang fiturnya sudah disediakan oleh software online presentation. Selain share screen presentasi yang umum dipakai, masih terdapat fasilitas white board yang anda dapat gunakan sebagai variasi cara presentasi. Juga terdapat fasilitas cara share file atau atau aplikasi dari gadget Anda seperti iPhone dan iPad, dan Anda dapat melakukan presentasi dengan pilihan yang sangat banyak.
Gambar 2
Tidak sampai di sini saja, pada aplikasi ZOOM juga terdapat menu ADVANCE ketika share screen, ini juga dapat Anda pelajari dan gunakan dengan kreatif. Misalkan anda memilih memakai share slide as virtual background, maka anda akan dapat melakukan presentasi dengan menampilkan wajah dan gesture anda di depan slide yang anda share. Gunakan green screen sebagai latar belakang anda saat melakukan zoom meeting dan tampilan Anda akan lebih keren. Usahakan desain slide anda juga dibuat sedemikian rupa agar posisi video tampilan Anda tidak saling berbenturan denga nisi slidenya. Selain itu masih ada pilihan portion of screen, music or computer sound only dan konten dari kamera kedua apabila saat presentasi anda menggunakan lebih dari satu kamera.
Gambar 3
Fasilitas Advance Share Screen pada Aplikasi ZOOM Meeting
II. Pilih Hi-Quality Graphics
Jika Anda ingin slide presentasi Anda terlihat professional, maka Anda perlu menggunakan gambar digital yang berkualitas tinggi. Masih banyak ditemui para presenter atau pengajar yang menggunakan gambar asal saja dengan anggapan yang penting dapat langsung dipakai. Alhasil gambar yang digunakan berkualitas dan beresolusi rendah. Keputusan untuk menjelaskan dengan gambar sudah tepat. Tetapi jangan berhenti di situ. Untuk dapat menyempurnakan penjelasan dengan gambar Anda, perlu dipilih gambar yang kualitasnya bagus. Anda harus dapat memilih mana gambar yang memenuhi syarat untuk slide presentasi Anda. Ditambah lagi karena saat ini layar LCD dengan resolusi yang tinggi mulai marak digunakan.
Meskipun rasanya sudah tidak populer lagi, perlu diingat untuk menghindari penggunaan fitur clip art pada PowerPoint. Bahkan Microsoft saja saat ini sudah menghilangkan fasilitas clip art pada PowerPoint generasi 10 tahun terakhir. Penggunaan clip art di era milenial ini sudah hampir pasti akan menjadikan audiens berpersepsi rendah terlebih dahulu terhadap Anda. Setidaknya mereka akan menganggap Anda sebagai presenter “tua” yang terlihat tidak profesional.
Gambar 4.
1080 pixel sebagai ukuran minimal untuk sisi terpanjang
Pemilihan foto digital sangat penting untuk membantu audiens lebih memahami presentasi Anda. Untuk presentasi era saat ini sebaiknya pilih gambar dengan resolusi minimal sisi terpanjangnya adalah 1080 pixel. Resolusi ini aman untuk digunakan dalam presentasi dengan berbagai pilihan alat pencitraan seperti digital projector dan layar LCD. Ukuran gambar dengan resolusi yang terlalu kecil akan mengakibatkan gambar menjadi pixelate saat dipresentasikan.
Pendekatan simplicity juga dapat digunakan untuk memilih foto. Tentu jangan lupa untuk memilih foto dengan tema-tema yang sesuai dengan materi yang anda sampaikan. Ketika Anda mencari gambar dengan Google jangan lupa untuk memilih foto dengan ukuran yang besar, setidaknya sisi terpanjangnya sekitar 1080 pixel.
Gambar 5
Contoh gambar yang pixelate karena resolusi yang terlalu rendah.
III. Gunakan Bagan dan Diagram yang Tepat
Bagan atau diagram merupakan sajian visual yang sangat powerful untuk menyajikan data pada materi presentasi Anda alih-alih tabel yang terlalu banyak menampilkan detail dan angka-angka. Tugas Anda adalah memikirkan bagaimana membuat dan menyajikan data menggunakan bagan dan diagram secara tepat dan sederhana namun menarik. Anda tidak harus menampilkan semua data yang ada ke dalam bagan atau diagram slide Anda. Misalnya, untuk menyajikan daftar statistic, pilihlah data yang paling relevan dengan poin yang Anda akan presentasikan. Tetapi sebelumnya, pastikan bahwa penjelasan Anda memang paling tepat bila disajikan dengan menggunakan bagan atau diagram. Selanjutnya, buatlah desain yang menarik sehingga ada anchor visual pada desain slide Anda.
Gambar 6
Ada beberapa pertimbangan yang dapat Anda gunakan ketika memilih bentuk bagan atau diagram yang paling sesuai dalam slide presentasi Anda. Tentu saja pertama-tama harus dihubungkan dengan data atau informasi seperti apa yang hendak Anda jelaskan saat presentasi. Bagan batang horisontal sangat cocok digunakan untuk membandingkan jumlah (amount). Sementara bagan batang vertikal lebih sesuai untuk menampilkan perubahan kuantitas dalam jangka waktu tertentu, entah bulanan atau tahunan. Pilihlah rentang waktu yang ingin Anda gambarkan. Jangan terlalu banyak menampilkan elemen batang. Beberapa desainer menyarankan maksimal sekitar 8-9 batang saja.
Untuk menjelaskan permasalahan, persentase menggunakan grafik pie akan lebih powerful. Jangan lupa untuk menyertakan angka persentasenya terutama untuk angka-angka yang Anda ingin jelaskan. Dibandingkan diagram batang, jumlah elemen yang digambarkan dengan diagram pie sebaiknya lebih sedikit. Maksimal sekitar lima atau enam segmen. Sedangkan untuk menunjukkan tren, grafik garis masih yang paling cocok. Anda dapat menambahkan animasi pergerakannya untuk memperkuat penjelasan Anda.
Penggunaan tabel pun masih dapat digunakan, terutama untuk membuat perbandingan yang saling berdampingan. Tetapi secara visual, grafik umumnya lebih baik karena audiens akan lebih lebih cepat untuk memahami data yang ditampilkan. Gunakan tabel jika sangat terpaksa saja dan itu pun masih harus dengan syarat data yang dipilih diusahakan sesederhana mungkin.
Gambar 6
Template diagram yang simple dan menarik dari presentaiago.com
Tidak semua orang mahir dalam membauat diagram yang menarik tentu saja. Anda dapat memanfaatkan banyak template desain diagram yang menarik dari banyak sumber online. Tetapi perhatikan kesesuaiannya dengan kebutuhan Anda. Pilih template yang tepat dan sesuai secara desain dan warna dengan desain keseluruhan slide Anda.
Sampai di sini Anda sudah mendapatkan tambahan tiga best practise dalam merancang slide presentasi. Tentunya masih sangat banyak tambahan vitamin lagi untuk membuat presentasi Anda lebih menarik. Mari simak lebih jauh lagi pada Seri Best Practice Mendesain Slide Presentasi selanjutnya.
Daftar Pustaka
Duarte, Nancy. 2008. Slide:ology: The Art and Science of Creating Great Presentations. California: O'Reilly Media.
Reynolds, Garr. 2007. Presentationzen. California: New Riders Press.
Samara, Timothy. 2007. Design Elements A Graphic Style Manual. Massachusetts: Rockport Publishers.
Armstrong, Helen. Graphic Design Theory: Readings from the Field. New York: Princeton Architectural Press