BAB IV
AHALIS; PEHBAIIASAN
Qmiuan- Perusahaan
Setiap usaha/badan usaha tentu mempunyai tujuan
yang harus dicapai.
Tujuan bagi perusahaan adalah
sangat penting karena tujuan tersebut akan dijadikan
arah untuk melaksanakan keg iatan perusahaan .Demikian pula halnya, agar lebih terarah dan terkoordinasi, maka perusahaan garment ''Roma'' telah
menetapkan suatu tujuan baik untuk jangka panjang
ataupun untuk jangka pendek.
Tujuan jangka pendek
Hencapai target penjualan.
Penjualan adalah suatu langkah akhir dari
aktivi-t*4 p*rugahahn uimanl blrhng yang telah diprosesmenjadi barang jadi disalurkan kepada konsumen
yang membutuhkan , dari s inilah nantinya pihak perusahaal: akan d apat memperoleh tingkat keuntun-g an .Dem i k iari pu la ha lnya pad a pe rusahaan garmen t 'Roma'' Surabaya ini, upaya untuk dapat meneapai
target penjualan telah ditetapkan
, khususnya untukjangka pendek.
- H e m e l i hal'a ke l an (z a r an op e r as i on a 1 p e r u s a #laan . Y a n g d inta k s ud d a lam ha l i n i ad a 1 a ln , m e,n y a lu r 11a n p r o d u k %.,'a r lg d i 11 a s i l k a n o l e h p e r u s a h a a n g a r nte n t '' Roma '' Itepad a p i ha k kon sumen.
Hal penting untuk dapat mendukung tereapa irlya
tujuan yang ada diatas.
b .
Tujuan jangka panjang .
Hengadakan ekspansi perusahaan .
Ekspansi ada lah perluasan perusahaan usaha baik dalam bentuk peningkatan produksi maupun memper-baiki tekn ik produksi . Adapun usaha untuk dapat melaksanakan ekspansi tersebut ada lah dengan cara menpezo leh tingkat keuntungan yang . semaksimal mungkin yang dapat d ipergunakan sebagai tambahan modal bagi p ihak perusahaan .
Henperluas daerah pemasaran dari perusahaan .
Pada dasarnya ha1 sangat berhubungan dengan
usaha uutuk peningkatan volume penjualan.
Namun
bila
dalam
peningkatan
volume
penjualan
ditltikberatkan pada Jumlah produk yang terjual
maka da i.am hal in i d ititikberatkan pada area yang dim iliki o leh suatu perusahaan,sebagai jaminan
bag i plhak pemasaran untuk dapat menasarltan produknys d imasa yang akan datang.
Henjaga kontinuitas perusahaan
.Untuk dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan
tidak lepas dari peneapaian target penjualan
,
karena dengan tercapainya target penjualan akan memhkpe keuntungan dan dar: tingkat keuntung
a n
yang d iperoleh, perusahaan akan mampu
untuk
bertaharl
dan menjaga kelangsungan hidupny
a .
2 M
Di dalam menjalankan
selalu kegiatan pemasaran , Pe ru sa-haanpenjualan
perusahaanberusaha untuk dapat m en c ap a i t a r g e t yang telah d itetapkan. Begitu p u 1
.a d e rig an
garment ''Roma'' ini, yang meng ing inkan agar dari tahun ke tahun
dan senantiasa pahami
produk kemeja semakin
dapat tereapai volume
p
en
j
u
a
l
a
n n y a
dapat kita
terjadi peningkatan
. Ha lmengingat saat ini konsumen d i d
alam membeli banyak dan hampir semua golo
ngan membutuhkannya.
Pada tabel 4 (halaman
i enl u -alan serta target
dari tahun 1987
D
engan
penjualan perusahaan
g
armen
t '
'
Roma '
'
sampai 1991.asumsi perusahaan d i sini
yang tinggi,
karena atas
nenetapkan target
dasar kemeja
mempun-penju
a
l'
an
yai dimasa y
ang akan datang. O leh
karena itu perusahaan beramb i
si untuk mengejar target
yang ing in d icapai d i mana kenyataannya realisasi
penjualan setiap tahun meningkat meski
pun belum menea-pai target yang telah d itetapka
n .
Pada tahun tahun 1S87 ta
rget penjualan yang
d itentukan perusahaan adalah sebesar 22.500 lusin dan
penjualan yang terealisasi sebesa
r 15 .960 lusin. Hal
ini menunjukan bahua volume p
enjualan yang dapat
diea-pat adalah sebesar 70,93% dari target yang te lah d it
e
-tapkan oleh p ihak perusaha
an.
Dengan demikian' terjadi
peny impangan sebesar 1OOX 70,93% 29,06:.
prospek yang baik
Pada tahun 1988 volume penjualan
perusahaan
nengalam i kenaikan sebesar 13 ,72: b ila kita band ingkandyngan pgndulkan tabun 1987,
sedangkan target yang
d itetapkan sebesar 22 .500 lusin,
namun penjualan yang
dapat terealisasi adalah sebesar 18. 150 lusin . In iberarti volume penjualan yang dapat dicapai perusahaan
adalah sebesar 80,66: dari target penjualan yang telah
d itetapkan . Dengan dem ikian penyimpangan yang timbul adalah sebesar 100: 80 ,66: 19,33: .Pada tahun 1989 volume penjualan
perusahaan
menga lami kenaikan sebesar 7,7 1% b ila d iband ingkandengan penjualan tahun 1988,
sedangkan target penjualan
gâng d itentukan perusahaan sebesar 22
.500 lusin , namun
penjualan yang dapat terealisasi adalah sebesar 19
.551lusin.
Ini berarti volume penjualan perusahaan men
capa i
#@,
.89$ dari target yang telab ditetapkan
. Dengan
demi-kiqp terjadi penyimpangan sebesar 100:
86
,89: z
13 ,11: .
Pada tahun 1990 volune penjualan mengalami k
enai-kan sebesar 5 ,57: bila d iband ingenai-kan d
engan penjualan
tahun 1989,
sedangkan target penjualan yang ditent
ukan
sebesar 22.500 lusin,
namun penjualan yang dipat terea
-lisasi adalah sebesar 20.640 lusin . Ini berarti volume
penjualan yang dapat dieapai perusahaan adalah sebesar
91,73: dari target.penjualan yang telah ditetapkan
.
Dengan demikian maka penyimpangan yang terjadi adalah
sebesar 100: $1,73: 8,27: .$, A . 47 .
( ' , !it::h
Pada tahun 1991 volume peru ualan
perusahaan
6engalam i kenaikan sebesar 5,76: bila d ibandingkandengan penjualan tahun 1990,
sedangkan target penjualan
yang d itentukan sebesar 22.500 lusin,
namun penjualan
yang terealisasi ada lah sebesar 21.830 lus in . 1ni
berarti volume pens
jual:n yang dapat dicapai perusahaan
adalah sebesar 97 ,02: dari target yang i itetapka n .
Dengan demikisn penyimpangan yang terjadi adalah sebe
-sar 100: - 97 ,02: r 2 ,98:.
TâBEL 4
TARGET PESJUALAH DâH REALISASI PENJUALAN KEHEJA TAHUN 1987 - 1991
(DALAH LUSIN)
Tahun Tarjet
Realisasi
Penyimpangan
Kenaikan
Penlualan
Penjualan
Lusin % Lusin X Lusin V
1987 22 .500 15 .960 70 ,93 6 .540 29 ,06
1988 22 .500 18 .150 80 .66 4 .350 19 ,33 2 .190 13 ,72 1989 22 .50û 19 .551 86 ,89 2 .949 12,11 1.401 7 ,71 1990 22 .500 20 ,640 91,73 1.860 8 ,27 1.089 5 ,57 1991 22 .500 21.830 97 ,02 670 2 ,98 1 .190 5 ,76
Tidak tercapainya terget pemjualan pada
perusa-haan garment ''Roma'', berdasarkan pengamatan yang d ilak-ukan oleb penu lis dapat dikelompokan dalam dua faktor, yaituFaktor ekstern .
Herupakan faktor-faktor penyebab yang berasal dari luar dan bersifat uncontrollable.
Faktor-faktor tersebut antara lain
, adalaha .
Kebijakan pemerintah.
Yang dimaksud dengan kebijakan pemerintah disini,
adalah meliputi segala peraturan pemerintah yang menyangkut keadaan perekonomian dan noneter secara@
keseluruhan .
Hisalnya :
Pajak.
Selera konsumen yang berubah-ubah.
Perubahan selera konsumen ini d ipenga ruhi oleh pada ting kat pendapatan maupun status sosial.
T ingkat perubahan in i sangat cepat sekali untuk
produk kemeja,
dari satu model ke model yang lain
.Karena keterbatasan penu lis serta sifat dari faktor eltstern yang uncontrolllab le dan senantiasa berubah-ubah, maka penu lis hanya membatas i sampai d isini .
2 . Faktor intern.
Herupakan sebab-sebab yang berasa l d ari dalam ppeil/hhwn >*nd $e$ d>n etratnya controllabl.e , dalam arti p ihak perusahaan masih mem iliki kenampuan u
ntuk mengendalikannya .
Da lam hubungannya dengan perkembangan pasar maka masalah yang timbul adalah meliputi antara la in
Produk yang d ihasilkan .
Elarga yang d itetapkan perusahaan . Sistem promosi yang d ilaksanakan .
d . Sa luran distribusi yang d igunakan perusahaan .
Berdasarkan pengamatan dari penu lis pada saat melakukan penelitian pada perusahaan in i, maka masalah
yang utama adalah .
tlzletak pada kebijakan saluran
d istribusi yang d ilaksanakan perusahaan .Pengamatan terhadap beberapa fakta seperti telah dise-butkan d i atas .
Produk ,
Kemeja yang dihasilkan oleh perusahaan
memiliki
dan telah motif dan design yang eukup baikmemenuhi keing inan serta se lera konsumen , mampu
berdasarkan informasi dari para pengecer serta SPG
(Sales Promotion 0ir1),
yang ada pada Dept Store.
Berdasarkan pada kenyqtaan atas maka dapat d isim-pu lkan bahua pada p roduk yang d ihasilkan tidak ada@
71a s a l a h Harga .
Daïam nenetapkan harga Jualnya perusahaan berpedoman
pada metode ''Cost Plus Pricing Hethods-. Dalammenentukan harga jual tersebut masih sedikit lebih
r end
ah d
el:gan pesaing u tamanya ( P
rodu k d ar i BBC d
an
G ab r i e l 1 e ') y an g mem i l i k i mu tu yan g s ama . D i s amp i n gi tu à1a rga yang d i
te tap
kan mampu urj
tu l
t d ij an g I
tau
konsumen . Perband ingan harga tersebut dapat kita
lihat pada tabel 5 (halaman
Disamping itu perusahaan juga memberikan discount
pada saat-paat tertentu , misalnya pada aeara yang d iadakan oleh beberapa Dept Store.Jad i dapat d ikatakan bahua harga bukanlah penyebab timbu lnya masalah dari perusahaan.
Promosi.
P
romosi Juga dilaksanaéan oleh perusahaan
, ya itudengan memberikan Jam dinding,
memasang papan untuk
eounter d i Dept Store , memberikan kalender serta melakukan advertising pada koran, disaat suatu Dep t.Store mengadakan acara khusus (Discount)
.dikeluarkan selama 5 tahun terakhir
Biaya yang
dapat kita lihat pada tabel 6 (halaman 72)
. Berda-sarkan data tersebu.t dapat kita hitung besarnya
koefisien korelasinya, sebagai berikut
5 (
16*
3
.
0
14 )
r -(8 .650) (96,13)
:7 - .- --2
(1 868
,s051) - (:6,13)2
5 (15 .057.500) - (8.650)
. 8*35 . 070 83l . 524 , 5 465 .000 103,5486 3 .545,5 6 .939 ,02 0,51 .Berdasarkan perhitungan d i atas , maka dapat kîta
peroleh koefisien korelasi antara promosi dan
penju-alan adalah sebesar 0,51.Ha1 ini berarti bahwa antara promosi dan penjualan
mem iliki hubungan yang lemah atau dapat kita katakanbahua antara promosi dan penjualan,
tidak selalu
memiliki hubungan yang positif . Dengan kata lain dapat d ikatakan bahua setiap kena ikan biaya pronosi
tidak selalu diikuti dengan kenaikan penjualan,
dem ikian pula sebaliknya .Saluran d istribusi .
Saluran distribusi kurang diperhatikan oleh perusa-haln . Saluran d istribus i ini ad alah faktor intern perusahaan .
TABEL 5
HARGA SATUAN KEHEJA ''Bu Gray'' DAN HERK LâIH DâRI PESAIhIG
Jenis/motsf
Bu Gray
BBC
Gabrielle
.
Basic 20 .000 21.900 20 .900
Fashion
25.000
27
.900 27 .000Sumber Hasil survey dari penglis.
TABEL 6
Hubungan Promosi & Penjualan Tahun 1987 - 1991
(Dalam ribuan)
Tahun
Biaya
Pénjualan
x2
y2
promosi 1987 1 .550 15,96 2 .402.500 254 ,7216 24 .738 1988 1 .850 18 ,15 3.422 .500 329 ,4225 33.577 ,5 * 1S8S 1 .600 13 ,55 2.560 .000 3$2,2025 31.380 1990 1 .900 20 ,64 3 .610.000 426 ,0096 39 .216 1991 1 .750 21,83 3 .062.500 476 ,5489 38 .202,5 T otal 8 .650 96,1.3 15 .057 .500 1 .868 ,905 1 167 .014
Sunber Dn ta. in tern perusahaan yang diolah penu lis
B ila perusahaan mau memperhatikan saluran distrbusi-nya secara seksama dan tepat, naka d iharapkan produk perusahaan akan dapat tersebar secara merata dan akan mempermudah pihak konsumen untuk dapat membeli
produk yang dihasilkannya,
sehingga target penjualan
perusahaan akar! dapat teroapai.Untuk lebih memperjelas
maka penulis akan men itik beratkanpermasalahan yang hanya pad a kegia-tan saluran d istribusi yang dilakukan oleh pihak perusahaan .
3 . Ana li'sis Saluran D istrl'busi Pada Perusahaan Garment ê* jjj0Ma @@ .
Helihat kenyataan yang ada di pasar
, maka kegia-tan pemasaran yang d ilakukan oleh perusahaan tidak 1ahmencukupi hanya dengan mengembangkan 3P (Price,
Produk
and Promotion),
tetapi perusahaan harus mampu
mengem-bangkan 4P secara keseluruhan dan secara optimum.P ihak perusahaan selain mampu menghasilkan produk yang
baik,
harga yang terjangkau serta promosi yang gencar
maka perusahaan harus pula memikirkan bagaimanakah agar
calon pembeli/konsumen dapat dengan nudah
memperoleh
produk yang d ihas ilkannya .Seperti yang telah kita ketahui d i atas bahwa perusa-haan dalam menyalurkan hasil produksinya
memperguna-kan jasa dari pengecer.
Di mana pihak pengecer selain
berperan aktif di dalan melakukan kegiatan penjualan,
lain pengecer Juga Memberikan input penting
bagi
perusahaan terhadap keunggulan serta kelemahan dari produk yang d ihasilkan oleh perusahaan . Dengan adanya input akan membantu bagi perusahaan untuk dapat senantiasa mengadakan pengontrolan terhadap 4P yangtelah ditetapkan serta dijalankan oleh perusahaan .
Perusahaan garnent ''Roma'', hanya mempergunakan
jasa pengecer yang sebagian besar berpusat pada kota
besar sedangkan untuk kota kecil kurang atav bahkan boleh d ikatakan tidak kda . Ha1 in i kurang menguntung-kan , karena perusahaan telah meny ia-nyiakan potensi serta kesempatan dan dengan sendirinya pemasaran kurang merata .Berdasarkan keadaan di atas, kebijakan yang telah
ditetapkan
perusahaan
dengan
menggunakan
jumlah
pengecer yang relatif kurang diband ingkan dengan kebu-tuhan,
menbava dampak yang kurang menguntungkan bagi
perusahaan .Pada tabel 1 (halaman 53) dapat kita ketahui junlah
er yan: dtpergunakan perusahaan,
beserta jumlah
pengec
penjuaïan yang dkcapai oleh masing-masïng daerah yang
penulis anggap paling optimum
.bisini penulis akan menggunaksn analisis
kuanti-tlt.
$4 deùgan menggunakan metode statistik unttuk menge
- 'tahui
M:xarnya korelasi
. Ha1 ini berkaitan dengantujuAn :ntta sebagat tolok ukur terhadap hïpotesis yang
ada,
bahua apakah ada hubungan antarw jumlah pengeeer
*
dengan Jumlah penjualan dari perusahaan
Rumus yang dipergunakan : D @ XY r XY = . 2 -
(â x)2 n .
y2 - ( i y)2
n @ X
(
i x
) .
(
K y
)
Keterangan X Y Jumlah pengecer . n rJumlah penlualan.
Jumlah daerah Koerisien korelasi. P ema sar&n .Penulis menentukan tingkat interval atas
koefisi-en korelasi yang diperoleh.
Bila n ila i r antara sampai 0,6 maka hubungan antara variabel x dan y adalah kuat dan positif.
Bila nilai r antara 0,59 sampai 0 ,05, maka hubungan antara variabel x dan y adalah lemah dan positif.
B ila nilai r antara 0 ,04 sampai 0, maka hubungan antara variabel x dan y ada lah tidak ada hubungan atau hubungannya sangat lemah.
Bila nilai r antara sampai -0,6 maka hubungan antara variabel x dan adalah kuat dan negatif.
Bila nilai antara -0,59 sampa i -0,05 , maka hubungan antara variabel x dan y adalah lemah dan negatif.
Untuk mengukur koefisien korelasi antara junlah
pengecer
dengan
penjualannya
pada
tahun
1987,
perhitungan secara terperinci dapat d ilihat pada tabel (halaman 76 ).
TABEL 7
PERBITUHGAS PENJUALAB KEHEJA ''Bu Gray'' DALAH TAHUN 1987
(Da1am Ratusan Lusin)
2 y:! xy Daerah X Y X Jawa 'rimur 28 42 ,1 ?84 1.772 ,4 1 1 .178 ,8 Jawa Tengah 10 37 ,1 324 1.376 ,4 1 667 ,8 Jawa Barat 25 46 ,6 625 2 .171,56 1 .165 Bali 4 9 ,2 16 84 ,64 36 .8 Lombok 9,6 9 92,16 28 ,8 Sumbaga 3 8,S 9 7f),21 26,7 Hadura 2 4 26 ,01 10 ,2 Total ' 83 159,6 1.771 5 .602 ,4 3 .114 ,1 .*
7 (3.114,1)
(83) (159,6)
r j :7 ---2
7 (:
.602,4) - (159,6)2
7 (1.771) - (83)
2 1.798 ,7 13 .246 ,8 5 .508 13 .744 ,64 8 .551,9 C: - -8 .700,-8Dari perhitungan d i atas maka koefisien korelasi * 0 ,982 .
antara jumlah pengecer dengan penjualan pada tahun 1987
adalah sebesar 0,983 yang menunjukan antara jumlah
pengecer dengan penjualanya memiliki hubungan kuat dan
po'sitif .
Untuk period e tahun 1588 , maka koefisien kore lasi yang timbul adalah sebagai berikut
(4.011,1)
(98) (181,5)
rz Q - .- - -- - . .2
?
2
( 2 .
356 )
( 98 )
7 (
6
.967 ,
49 ) - ( 18 1 ,
5 )
28.077 ,7 17.787 Q - . - -6 .888 15.830 ,18 10 .290,7 :2 10 .442 ,13 0,985 .TABEL 8
PERHITUNGAX PENJUALAN KEHEJA ''Bu Gray'' DâLâx TAHUN 1988
(Dalam Ratusan Lusin)
2 y2 xy Daerah X Y X @ Jaua T imur 31 45 ,5 961 2.070 ,25 1 .410 ,5
Jawa Tengah
22
41
,2 484 1.697,44 906 ,4 Jawa Barat 29 52 ,3 841 2.735,29 1,516 ,7 Bali 12 ,3 25 156 ,25 62 ,5 Lombok 5 11 ,6 25 134 ,56 58 Sumbawe 4 9 ,9
16
9t
L 01
39
,6 Hadura . 2 8 ,7 4 75 ,69 17,4 Totaz 98 181 ,5 2 .356 6.967,49 4-ù11,1
Sumber Data irttern perusahaan
yang d iolah penulis.
Dari perhitungan yang kita lihat d i atas maka
koefisien
korelasi antara Junlah pengeeer
dengan
penjualannya pada tahun 1988 adalah sebesar 0,985,
yang
menunjukan bahwa antara jumlah pengecer dan
penjualan-nya , memiliki hubungan kuat dan positif .Untuk tahun 1989 , besarnya koefisien korelasi
antara jumlah pengecer dan penjualannya dapat kita
lihat pada tabel 9 (halaman 80)
sedangkan
perhitun-gannya adalah sebagai beriku t(4.267,9) - (108) (195,51)
2
7 (7
.663.07)
(195,792
7 (2
.404) - (108)
.
29 .889,3 2 1.115,6 Z: . 5 .164 . 15 .343 8 .773,7 r - -8 .501,2Dari perhitungan yang ada atas , maka besarnya
koefisien
korelasi antara jumlah pengecer
dengan
0 ,985
penjualannya pada tahun 1989 adalah sebesar 0 ,985,
yang
memililti hubungan kuat dan pos itif .Untuk tahun 1990 , maka besarnya koefisien korelasinya dapat kita hitung sebagai berikut
(4 .908,3)
(114) (206,4)
r4 Q 778 ) (114 )2 7 (8 .750 ,98) (206 ,4 )2 7 (2 .TABEL 9
*
PZRHITBNGAX PENJUALAX KEHEJ; ''Bu Gray'' DALAX TAHUN 1989
(Dalam Ratusan Lusin)
Daerah
X
1
:2
y2
xy
' Jaua T imur 31 48,7 961 2 .371,69 1 .509,7Jawa Tengah
23
44,1
529
1
.944 ,8 1 1.014 ,3Jawa Barat
27
51,7
729
2
.672 ,89 1.395,9 Ba li 8 15,8 64 294,64 126 ,4 Lombok 6 13 ,6 36 190,44 61,6Sumbawa
7
11,2
49
1j:5,44
78,4
Hadura 6 10 ;4 36 108 ,16 62 ,4 Total 108 195 ,5 2.404 7 .663,07 4 .267 ,9Sumber :
Data intern perusahaan yang diolah penulis
.k e
H X
TABEL 10
PERHITUBGàN PENJUàLAN KEHEJA DALAX TAHUH 1990
(Da1ax Ratusan Lusin)
''Bu Gray'' Daerah X Y :2 y2 xy Jawa Timur 33 51 ,4 1.089 2.641,96 1 .696 ,2 Jaua Tengah 26 45 ,8 676 2.480,04 1 .294 ,8
Jawa Barat
29
54
,2 841 2.937 ,64 1 .571,8 Bali 8 16 ,8 64 282 ,24 134,4 Lombok 14 ,9 49 222 ,02 104,3 Sumbawa 6 10 ,3 36 106 ,09 61,8 Hadura 9 25 8 1 45 Total 114 206 ,4 2 .778 8 .750,98 4 .908,3Sumber Data intern peru
sahaan yang diolah penulis
p = A=D 34 .358,1 23.529 ,6 6 .450 18.655,9 10 .828 ,5 Q - - .. . - 0 ,987 10 .969,5
Dari perhitungan d i atas, maka koefisiefk kore lasi
antara jumlah penkecer dengan penjualannya pada tahun
1990 adalah sebesar 0,987 yang memiliki arti jumlah
pengecer dan penlualannya mempunyai hubungan kuat dan
positif .
Untuk tahun 19S1, maka koefisien korelasi
jumlah
antara
penlualannya dapat kita hitung
pengecer dengan
sebagai berikut7 (5.286,6)*
(118) (218,3)
rs z2
7 (a
.a2s,a7) - (21e,3)2
7 (3.02:)
(118) .
37 .006 ,2 25 .759,4 7 .279 17 .650,7 11.246 ,8 11.334 ,8 0,992 .TABEL
PERHITUNGAX PENJUALAN KEHEJA ''Bu Gray'' DALAX TAHUB 19S1
(Dalam Ratusan Lusin)
* 2 y2 sz Daerah X Y X Jaua T imur 34 52,4 1 .156 2 .745,76 1 .781,6 Jawa Tengah 28 51,4 784 2 .$4 1,96 1 .439 ,2 Jaua Barat 30 55 900 3 .025 1.650 Bali 8 16,8 64 282 ,24 134 ,4 Lombok 6 14,2 36 201 ,64 85 ,2 Sumbawa 8 17,9 64 320 ,41 :43,2 Haduta b 10,6 25 112 ,36 53 Total !18 218 ,3 3 .029 :.329 ,37 5 .286.6 @Sumber zata ictern perusahaan yang d i
f:)zè
Dari perhitungan di atas, dapat kita ketahu i
bahwa koefisien korelasi antara jumlah pengecl
er dan
penjualan pada tahun 1S91 adalah sebesar 0,992 yang
menunjukan bahwa antara jumlah pengecer dan penjualan
terdapat hubungan kuat dan positif.
Dengan demikian , dari perhitungan koefisien korelasi dari lima tahun secara berurut-u rutan mula i dar i tahun 1987 , 1988 , 1989 , 1990 dan ISSI dapat kita lihat bahwa
antara jumlah pengecer dan penjualan mempunyai suatu
sifat yang positif . Hal ini mem iliki arti bahwa denganbertanbahnya jumlah pengecer naka akan
nemberikan
pengaruh terhadap besarnya penjualan dari perusahaan .
Di dalam penelitian ini kita menggunakan jumlah
subyek atau n adalah 7 dan taraf signifikan sebesar Berdasarkan nilai r yang diperoleh pada tahun 1987 ,1988 , 1989, 1990 dan 19S1 adalah sebesar 0 ,982 , 0,985, 0 ,985 , 0 ,967 , dan 0 ,992 ternyata semua hasil yang di pero leh ini berada di atas tabel naka dapat kita
tarik suatu kesimpulan bahga antara jumlah pengecer dan
penjualannya meniliki hubungan yang signifikan .
Berdasarkan uraian d i atas , dapat kita katakan
bahwa antara jumlah pengecer dan Jumlah penjualan
mem iliki hubungan yang kuat dan positif, atau dengan kata lain dapat kita katakan bahua dengan bertambahnya
junlah pengecer akan nenambah jumlah penjualan.
Dengan
ini maka hipotesis yang penulis ajukan,
bahwa dengan
adanya kebijakan saluran distribusi yang lebih merata
*
saran akan dapat berpengaruh terhadap volume penjualan
perusahaan , sehingga pada akhirnya dapatp tercapai
target penjualan perusahaan
telah terbukti
.
dalam nenambah jumlah pengecer
, perlu menentu-kan beberapa ltriteria p entingJujur terutama dalam hal
Helihat kemampuan
cial yang dimiliki
Aktif dalam memasarkan dan
pengecer, antara lain pembayaran .
Melunasi hutang dan kekuatan finan
-oleh pengecer.
nampu membalpa produk perusahaan dalam
Hau dan aktif
berguna bagi kemajuan
persaingan .
dalam menberi informasi yang ben ar d
a n
perusahaan .
Sikap kerjasama
d i lte luarkan
serta kenauan mentaati kebitiakan yang
perusahaan .Cukup berpengalaman dan bidangnya setta
Adapun teknis dalam
mempunyai reputasi yang baik.
berpengetahuarl dalam
mencari perantara dengan kriteria melakukan ter.ebut di
d engan survey langsung kepada
wtl. . p thak perusahaan d apat
pengecer , dengan mencari disekitarnya atau koneks i informasi dari
* yang Mengenal Pengeoer ter
sebut . orang yang ada
Dengan penambahan jumlah pengecer d
engan kriteria atas akan memberikan keuntungan b
ag i perusahaan, yaitu Produk yang dihasilkan p
erusahaan tersebar secara lebih luas dan Merata
- Dapat memberikan kenudahan bag i konsumen untuk menda-patkan produk seuaktu dibutuhkan .
- Perusahaan akan mendapatkan informasi yang berguna dari para pengecer mengenai produk serta persaingan
yang terjadi sehingga dapat membantu perusahaan dalam
menetapkan strategi yang lebih up to date dan tepat sesuai dengan keadaan pasar dan persaingan yangterjadi.
Disamping itu perusahaan juga perlu mengadakan
usaha memotivasi pengecer seperti dengan clemberikan insentif berupa bonus had iah yang menarik b ilapen-@