• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memulai usaha perdaganan produk farmasi sejak tahun PT tempo Scan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memulai usaha perdaganan produk farmasi sejak tahun PT tempo Scan"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

51 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah PT Pritho

PT Tempo Scan Pasific Tbk dan anak perusahannya (perseroan) merupakan bagian dari kelompok usaha swasta nasional Grup Tempo yang telah memulai usaha perdaganan produk farmasi sejak tahun 1953. PT tempo Scan Pasific Tbk dibentuk melalui proses restrukturisasi pada tahun 1991 dan semula bernama PT Scanchemie yang pada ahun 1970 memulai kegiatan produksi komersial produk farmasi dalam skla besar. Seiring dengan perjalanan waktu, Perseroan melalui anak perusahannya memproduksi kosmetika dan produk konsumen seja tahun 1977.

Pada tahun 1994 perseroan menjadi perusahaan public dan mencatatakan saham-sahamnya sejumlah 75.000.000 lembar saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pada tahun 1995 jumlah saham tersebut telah meningkat menjadi 150.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai nominal masing-masing perseroan dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham (pemecahan saham). Selanjutnya pada tahun 1998, BEJ telah menyetujui pencatatan saham Perseroan sebanyak 300.000.000 lembar saham yang berasal dari Penawaran Umum Terabatas yang Pertama , sehingga jumlah saham yang tercatat Perseroan seluruhnya berjumlah 450.000.000 lembar saham. Pada tahun 2006 jumlah saham tercatat meningkat menjadi 4.500.000.000 lembar saham dengan rubahan nilai nominal

(2)

masing-masing saham perseroan dari Rp 500 menjadi Rp 50 lembar saham (pemecahan saham). Adapun nilai kapitalisasi perseroan per akhir tahun 2012 adalah sekitar Rp 17 Trilirun . Perseroan memiliki tiga divisi usaha inti yaitu divisi farmasi, divisi produk konsumen dan kosmetika dan divisi distribusi serta satu divisi penunjang.

PT Pritho adalah anak perusahaan yang masuk pada divisi produk konsumen dan kosmetika. Didirikan dengan nama awalnya adalah PT Pritho Industrial Corporation Ltd. Didirikan dengan akta notaris Paul Tamara, SH. Nomor 1 tanggal 1 April 1978 yang anggran dasarnya diumumkan dalam tambahan nomor 518 pada berita negara nomor 56 tanggal 11 Juli 1980, yang selanjutnya perubahan anggaran dasarnya dimuat dalam kata Notaris Singgih Susilo, SH. Nomor 174, tanggal 27 Februari 1998.

PT Pritho mengoperasikan dua pabrik kemasan plastik yang pertama terletak di Jl. Kemuning No. 1 Cengkareng, Jakarta Barat yang berdiri seluas lahan 44.305 m2 dan yang kedua di Jl. Gresik No.1-3-5, Surabaya , Jawa Timur yang terdiri di atas lahan seluas 480 m2.

4.1.2 Visi dan Misi PT Pritho

Menjadi anak perusahaan dari perusahaan yang besar membuat ruang gerak PT Pritho menjadi sempit. Sehingga dalam hal ini untuk visi dan misi PT Pritho Tidak memiliki sendiri. Misi Perusahaan PT Pritho mengikuti holding company yaitu PT Tempo Scan Pasific.

(3)

PT Tempo Scan Pacific Tbk dan anak perusahaannya (“Tempo Scan”) merupakan bagian dari kelompok usaha swasta nasional Grup Tempo yang telah memulai usaha perdagangan produk farmasi sejak tahun 1953. Tempo Scan telah membuktikan kompetensinya di geliat industri dengan keberadaan empat Divisi Usaha Inti (Core Business Divisions), yakni Divisi Farmasi, Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika, Divisi Manufaktur dan Divisi Distribusi dengan menawarkan produk-produk yang berkualitas dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Beberapa produk unggulan dari Tempo Scan, seperti bodrex, hemaviton, NEO rheumacyl, Vidoran, Marina dan My Baby terus menjadi pilihan yang melekat di hati masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun.

PT Tempo Scan Pasific tidak mempunyai misi, namun mempunyai misi sebagai berikut :

Kami adalah organisasi yang dinamis dari para profesional handal den berkomitmen di bawah kepemimipinan yang kuat dengan tujuan utama mennjadi pemimpin pasar farmasi, produk konsumen dan kosmetika melalui kompetensi di bidang manufaktur, pemasaran dan distribusi. Ekuitas merk kami menawarkan produk berkualitas dan inovasi berkelanjutan dengan proposisi nilia yang unggul dan dipasarkan melalui penjualan multi-jalur yang efektif dan dikirimkan dengan kecakapan rantai-suplai yang handal.

Dipandu oleh tata kelola perusahaan yang baik dengan tujuan membentuk kondisi keuangan yang sehan dan menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan serta dihormati masyarakat.

(4)

4.1.3 Logo Perusahaan

GAMBAR 4.1 Logo PT Pritho

Tempo Yang Tumbuh dan Berkembang THE GROWING “T”

Sumber :Annual Report Tempo Scan Pasific Tahun 2013

Simbol ini merupakan logo perusahaan yang tergabung dalam Grup Tempo . Beberapa garis sejajar yang bertumbuh keatas, melambangkan vitalitas dan kekutan Grup Tempo yang senantiasa mengembangkan kegiatan dan semangat usaha yang terus bertumbuh, dengan menekankan integrasi seluruh anggota perusahaan ke dalam grup.

(5)

4.1.4 Struktur Organisasi PT Pritho

Gambar 4.2 Struktur Organisasi

Sumber : Buku Budget Tahun 2014

Struktur organisasi di PT Pritho untuk Manajemen committee diduduki oleh Bapak Handojo Mulyadi menjabat sebagai presiden director. Ibu Irawai Sutanto menjabat sebagai Manufacturing Operation Director. Managing Director di duduki oleh Bapak Philips Gunawan. PT Pritho merupakan perusahaan dalam bentuk pabrik yang memproduksi plastic mempunyai Deputy Manufacturing Operational Director CPC Manufacturing Group diduduki oleh Ibu Monica

(6)

Meiliawati Halim. Ketiga pimpinan ini berbasis di kantor pusat yaitu Gedung Tempo Scan, kuningan , Jakarta Selatan.

Untuk pimpinan tertinggi yang bertempat di PT Pritho yaitu Plant Manager dijabat oleh Bapak Ho Iswanto. Beliau mempunyai 4 manager yang membantunya dalam operational pabrik yaitu bapak yarisno yang menjabat sebagai Production Manager, lalu dibantu oleh engineering manager Bapak Thomas Didik. Untuk PPIC dan warehouse manager dijabat oleh ibu Herna Heryani. Sebagai pic PT Pritho di Surabaya dibantu oleh bapak Ignatius Yudha.

4.2 Hasil Penelitian

Dalam pembahasan ini, penliti akan menguraikan hasil penelitain yang dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner kepada responden yang berjumlah 53 orang yang mana respondennya adalah karyawan di PT Pritho Jakarta. Para responden menjawab semua pernyataan yang ada di kuesioner yang erat kaitannya dengan judul penelitan “Hubungan Komunikasi Internal Dengan Kinerja Karyawan Di PT Pritho Jakarta.

4.2.1 Identitas Responden

Identitas responden bertujuan untuk mengetahui data pribadi responden yang terlibat dalam dalam penelitian ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT Pritho Jakarta.

(7)

4.2.1.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, profil responden dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1 Jenis kelamin

Sumber : Kuesioner A no.1

Profil responden berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan sejumlah 35 orang dengan presentase 66.04% dan jenis kelamin laki sejumlah 18 % dengan presentase 33.96%. Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan bahwa responden yang mengisi kuisioner didominasi jenis kelamin perempuan. Berdasarkan data di lapangan jenis kelamin perempuan memang mendominasi di PT Pritho terutama di bagian keuangan dan personalia.

Jenis

Kelamin Total Presentase

L 18 33.96%

P 35 66.04%

(8)

4.2.1.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan usia, profil responden dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4.2 Usia

Sumber : Kuesioner A no.2

Profil responden berdasarkan usia adalah usia kurang dari 20 tahun sejumlah 2 orang dengan presentase 3,8%. Untuk responden usia kurang dari 30 tahun sejumlah 12 orang dengan presentase 67.9%. Untuk responden Usia 31-40 tahun sejumlah 36 orang dengan presentase 22.6%. Untuk responden usia lebih dari 40 tahun sejumlah 3 orang dengan presentase 22. Dari data diatas maka dapat disimpulkan usia karyawan di PT Pritho adalah produktif.

Usia Total Presentase

< 20 tahun 2 3.8%

< 30 tahun 12 67.9%

31 – 40 tahun 36 22.6%

> 40 tahun 3 5.7%

(9)

4.2.1.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan pendidikan, profil responden dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.3 Pendidikan

Sumber : Kuesioner A no.3

Profil responden berdasarkan pendidikan adalah tingkat pendidikan SMU sejumlah 17 orang dengan presentase 32.1%. Tingkat pendidikan Diploma sejumlah 23 orang dengan presentase 43.4%. Tingkat pendidikan SI sejumlah 12 orang dengan presentase 22.6%. Tingkat pendidikan S2 sejumlah 1 orang dengan presentase 1.9%. Dari data diatas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan di PT Pritho mayoritas adalah diploma.

Pendidikan

Terakhir Total Presentase

SMU 17 32.1%

Diploma 23 43.4%

S1 12 22.6%

S2 1 1.9%

(10)

4.2.1.4 Identitas Responden Berdasarkan Lama Kerja

Berdasarkan lama kerja, profil responden dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4 Lama kerja

Sumber : Kuesioner A no.4

Profil responden berdasarkan lama kerja adalah lama kerja kurang dari 20 tahun sejumlah 49 orang dengan presentase 92.5%. Untuk lama kerja lebih dari 30 tahun sejumlah 4 orang dengan presentase 7.5%. Untuk lama kerja 31-40 tahun dan lebih dari 40 tahun tidak ada yang memilih. Berdasarkan dari data diatas maka dapat disimpulkan bahwa karyawan PT Pritho Jakarta lama kerja kurang dari 20 tahun maka dapat dikatakan bahwa loyalitas karyawan PT Pritho Jakarta cukup loyal.

Lama Kerja Total Presentase

< 20 tahun 49 92.5%

> 30 tahun 4 7.5%

31 – 40 tahun 0 0.0%

> 40 tahun 0 0.0%

(11)

4.2.1.5 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Informasi Yang Diterima Berdasarkan jenis informasi yang diterima, profil responden dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5 Jenis Informasi

Sumber : Kuesioner A no.5

Profil responden berdasarkan jenis informasi yang diterima adalah jenis informasi yang penting sejumlah 26 dengan presentase 49.1%. Jenis informasi rahasia sejumlah 13 dengan presentase 24.5%. Jenis informasi biasa sejumlah 14 dengan presentase 26.4%. Berdasarkan tabel diatas maka jenis informasi yang diterima responden mayoritas adalah penting. Sehingga informasi yang ada di PT Pritho baik dari atasan ataupun bawahan berisi penting.

Jenis

Informasi Total Presentase

Penting 26 49.1%

Rahasia 13 24.5%

Biasa 14 26.4%

(12)

4.2.1.6 Identitas Responden Berdasarkan Media Komunikasi

Berdasarkan Media komunikasi yang diterima, profil responden dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut :

Tabel 4.6 Media Komunikasi

Sumber : Kuesioner A no.6

Profil responden berdasarkan media komunikasi adalah media komunikasi dengan menggunakan email sejumlah 34 dengan presentase 64.2%. Untuk komunikasi media menggunakan memo sejumlah 8 dengan presentase 15.1%. Untuk media komunikasi menggunakan papan tulis sejumlah 2 orang dengan presentase 3.8%. Untuk media komunikasi menggunakan handphone sejumlah 9 orang dengan presentase 17.0%. Berdasarkan tabel diatas maka media komunikasi yang digunakan PT Pritho adalah email dengan alasan bahwa email dapat dikirim serempak dan prosesnya cepat. Selain itu juga dapat menghemat kertas.

Media

Komunikasi Total Presentase

Email 34 64.2%

Memo 8 15.1%

Papan Tulis 2 3.8%

Handphone 9 17.0%

(13)

4.2.2 Analisis Deskripsi Variabel X : Komunikasi Internal

Analisis deskripsi dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisi varibel X yaitu komunikasi internal melalui pernyataan yang diberikan kepada responden.

4.2.2.1 Analisis Deskripsi Dimensi : Downward Communication

Berdasarkan dimensi Downward Communication, maka pernyataan perintah diberikan kepada bawahan dapat dilihat dari tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7

Atasan memberikan perintah

Sumber : Kuesioner B no.1

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat dalam pernyataan perintah disampaikan dari atasan kepada bawahan. Para responden dengan pernyataan sangat tidak setuju 0 orang dengan presentase 0%, yang menyatakan tidak setuju adalah 1 orang dengan presentase 2%. Untuk pernyataan kurang setuju sejumlah 28 orang dengan presentase 53%. Pernyataan sangat setuju sejumlah 18 orang

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 1 2%

3 Kurang Setuju 6 11%

4 Setuju 28 53%

5 Sangat Setuju 18 34%

(14)

dengan presentase 34%. Maka dapat disimpulkan bahwa atasan di PT Pritho Jakarta memberikan perintah kepada bawahan.

4.2.2.2 Analisis Deskripsi Dimensi : Downward Communication

Berdasarkan dimensi Downward Communication, maka pernyataan perintah diberikan kepada bawahan dapat dilihat dari tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Atasan memberikan informasi kebijakan

Sumber : Kuesioner B no. 2

Berdasarkan tabel diatas informasi kebijakan disampaikan kepada bawahan permyataan sangat tidak setuju tidak ada yang menjawab. Pernyataan tidak setuju 1 orang dengan presentase 2%. Pernyataan kurang setuju 5 orang dengan dengan presentase 9%. Untuk pernyataan setuju 25 orang dengan presentase 47%. Pernyataan sangat setuju sejumlah 22 orang denagn presentase 42%. Dalam penyataan nomor 2 atasan yang ada di PT Pritho Jakarta memberikan arahan kepada bawahan.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 1 2%

3 Kurang Setuju 5 9%

4 Setuju 25 47%

5 Sangat Setuju 22 42%

(15)

4.2.2.3 Analisis Deskripsi Dimensi : Downward Communications

Berdasarkan dimensi Downward Communication, maka pernyataan perintah diberikan kepada bawahan dapat dilihat dari tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9 Memberikan arahan

Sumber : Kuesioner B no. 3

Berdasarkan tabel diatas atasan memberikan arahan kepada bawahan adalah pernyataaan sangat tidak setuju tidak ada yang diplih responden. Untuk pernyataan tidak setuju 3 orang dengan presentase 6%. Pernyataan kurang setuju 4 orang dengan presentase 8%. Untuk pernyataan setuju sejumlah 35 orang dengan presentase 21%. Pernyataan sangat setuju sejumlah 11 dengan presentase 21%. Dalam pernyaan no.3 dapat disimpulkan bahwa permyataan ini disetujui oleh para responden dimana atasan di PT Pritho Jakarta memberikan arahan kepada bawahan.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 3 6%

3 Kurang Setuju 4 8%

4 Setuju 35 66%

5 Sangat Setuju 11 21%

(16)

4.2.2.4 Analisis Deskripsi Dimensi : Downward Communication

Berdasarkan dimensi Downward Communication, maka pernyataan perintah diberikan kepada bawahan. Maka dapat dilihat dari tabel 4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.10 Memberikan arahan

Sumber : Kuesioner B no. 4

Pada tabel diatas maka untuk pernyataan sangat tidak setuju sejumlah 2 orang dengan presentase 4%. Pernyataan tidak setuju sejumlah 14 orang dengan 26%. Pernyataan kurang setuju sejumlah 20 orang dengan presentase 38%. Pernyataan sangat setuju sejumlah 8 orang dengan presentase 15%. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan tesebut kurang disetuju oleh responden, karena atasan di PT Pritho selalu memberikan arahan kepada bawahan.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 2 4%

2 Tidak Setuju 14 26%

3 Kurang Setuju 20 38%

4 Setuju 9 17%

5 Sangat Setuju 8 15%

(17)

4.2.2.5 Analisis Deskripsi Dimensi : Upward Communication

Berdasarkan dimensi Upward Communication, maka peryataan dari bawahan ke atasan dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut :

Tabel 4.11

Rutin menyampaikan laporan

Sumber : Kuesioner B no. 5

Pada tabel diatas dalam bawahan rutin menyampaikan laporan kepada atasan pernyataan sangat tidak setuju sejumlah 3 orang dengan presentase 6%. Untuk pernyataan tidak setuju ada responden yang menjawab. Untuk setuju sejumlah 26 orang dengan presentase 49%. Pernyataan sangat setuju sejumlah 12 orang dengan presentase 23%. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa responden selau melakukan pelaporan pekerjaan kepada atasan.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 3 6%

2 Tidak Setuju 0 0%

3 Kurang Setuju 12 23%

4 Setuju 26 49%

5 Sangat Setuju 12 23%

(18)

4.2.2.6 Analisis Deskripsi Dimensi : Upward Communication

Berdasarkan dimensi Upward Communication, maka peryataan dari bawahan ke atasan dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut :

Tabel 4.12

Menyampaikan kesulitan

Sumber : Kuesioner B no. 6

Berdasarkan tabel diatas pernyatan bawahan menyampaikan kesulitan kepada atasan apabila dalam kesulitan pekerjaan adalah jawaban sangat tidak setuju tidak ada yang menjawab. Untuk pernyataan tidak setuju dijawab 3 orang dengan presentase 6%. Pernyataan kurang setuju sejumlah 13 orang dengan presentase 25%. Pernyataan setuju sejumlah 28 orang dengan presentase 53%. Pernyataan sangat setuju 9 orang dengan presentase 17%. Maka pada pernyataan ini respon karyawan PT Pritho Jakarta setuju, dimana mereka selalu menyampaikan kesulitan pekerjaan kepada atasan.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 3 6%

3 Kurang Setuju 13 25%

4 Setuju 28 53%

5 Sangat Setuju 9 17%

(19)

4.2.2.7 Analisis Deskripsi Dimensi : Upward Communication

Berdasarkan dimensi Upward Communication, maka peryataan dari bawahan ke atasan dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai berikut :

Tabel 4.13 Memberikan saran

Sumber : Kuesioner B no. 7

Pada tabel diatas pernyataan memberikan saran relevan kepada atasan untuk jawaban sangat tidak setuju sejumlah 1 orang dengan presentase 2%. Jawaban tidak setuju sejumlah 7 orang dengan presentase 13%. Jawaban kurang setuju sejumlah 9 orang dengan presentase 17%. Untuk setuju sejumlah 33 orang dengan presentase 62%. Jawaban sangat setuju sejumlah 3 orang dengan presentase 6 %. Maka pernyataan tersebut menggabarkan karyawan PT Pritho Jakarta selalu memberikan saran relevan kepada atasan.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 1 2%

2 Tidak Setuju 7 13%

3 Kurang Setuju 9 17%

4 Setuju 33 62%

5 Sangat Setuju 3 6%

(20)

4.2.2.8 Analisis Deskripsi Dimensi : Upward Communication

Berdasarkan dimensi Upward Communication, Maka dapat dilihat dari tabel 4.14 sebagai berikut:

Tabel 4.14

Penyampaian laporan

Sumber:Kuesioner B no. 8

Pada tabel diatas pernyataan tidak menyampaikan laporan kepada atasan adalah jawaban sangat tidak setuju sejumlah 9 orang dengan presentase 17%. Untuk jawaban tidak setuju sejumlah 18 orang dengan presentase 34%. Untuk jawaban kurang setuju sejumlah 9 dengan presentase 17%. Untuk jawaban sangat setuju sejumlah 2 orang dengan presentase 4%. Maka dapat disimpulkan bahwa responden tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Dimana pada kenyataan yang sebelumnya mengatakan bahwa responden selalu menyampaikan laporan pekerjaan kepada atasan.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 9 17%

2 Tidak Setuju 18 34%

3 Kurang Setuju 15 28%

4 Setuju 9 17%

5 Sangat Setuju 2 4%

(21)

4.2.2.9 Analisis Deskripsi Dimensi : Horizontal Communication

Berdasarkan dimensi Horizontal Communication, maka pernyataan dari komunikasi dengan karyawan dengan karyawan. Maka dapat dilihat dari tabel 4.15 sebagai berikut:

Tabel : 4.15

Diskusi dengan karyawan lain

Sumber:Kuesioner B no. 9

Berdasarkan tabel diatas pernyataan berdiskusi dengan karyawan lain adalah jawaban dengan sangat tidak setuju sejumlah o orang dengan presentase pun 0. Tidak setuju sejumlah 3 orang presentase 6%. Jawaban kurang setuju sejumlah 7 orang dengan presentase 13%. Jawaban setuju sejumlah 35 orang dengan presentase 66%. Jawaban sangat setuju sejumlah 8 orang dengan presentase 15%. Dalam pernyataan ini dapat digambarkan bahwa karyawan PT Pritho selalu melakukan diskusi terkait dengan pekerjaan.

Bobot Kategori f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 3 6%

3 Kurang Setuju 7 13%

4 Setuju 35 66%

5 Sangat Setuju 8 15%

(22)

4.2.2.10 Analisis Deskripsi Dimensi : Horizontal Communication

Berdasarkan dimensi Horizontal Communication, maka pernyataan dari komunikasi dengan karyawan dengan karyawan. Maka dapat dilihat dari tabel 4.16 sebagai berikut:

Tabel 4.16

Memberikan dukungan

Sumber: Kuesioner B no. 10

Berdasarkan dengan tabel diatas pernyataan memberikan dukungan dengan tekan karyawan lain adalah jawaban sangat tidak setuju sejum;aj 1 orang dengan presentase 2 %. Unutuk tidak setuju sejumlah 2 orang dengan presentase 4%. Jawaban kurang setuju sejumlah 4 orang dengan presentase 8%. Jawaban setuju sejumlah 36 orang dengan presentase 68%. Jawaban sangat tidak setuju sejumlah 10 orang dengan presentase 19%. Maka dapat disimpulkan bahwa karyawan pritho selalu memberikan dukungan kepada antar karyawan.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 1 2%

2 Tidak Setuju 2 4%

3 Kurang Setuju 4 8%

4 Setuju 36 68%

5 Sangat Setuju 10 19%

(23)

4.2.2.11 Analisis Deskripsi Dimensi : Horizontal Communication

Berdasarkan dimensi Horizontal Communication, maka pernyataan dari komunikasi dengan karyawan dengan karyawan. Maka dapat dilihat dari tabel 4.17 sebagai berikut:

Tabel 4.17

Mendamaikan perbedaan

Sumber: Kuesioner B no.11

Berdasarkan tabel diatas maka pernyataan mendamaikan perbedaan dengan karyawan lain adalah jawaban sangat setuju sejumlah 1 orang dengan presentase 2%. Jawaban tidak setuju sejumlah 3 orang dengan presentae 6%. Jawaban kurang setuju sejumlah 12 dengan presentase 23%. Jawaban dengan setuju sejumlah 35 orang sejumlah 66%. Jawaban sangat setuju sejumlah 2 orang dengan presentase 4%. Maka dapat disimpulkan bahwa responden setuju dengan pernyataan tersebut.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 1 2%

2 Tidak Setuju 3 6%

3 Kurang Setuju 12 23%

4 Setuju 35 66%

5 Sangat Setuju 2 4%

(24)

4.2.2.12 Analisis Deskripsi Dimensi : Horizontal Communication

Berdasarkan dimensi Horizontal Communication, maka pernyataan dari komunikasi dengan karyawan dengan karyawan. Maka dapat dilihat dari tabel 4.18 sebagai berikut:

Tabel : 4.18

Berdiskusi dengan teman

Sumber: Kuesioner B no.12

Pada tabel diatas pernyatan dalam menghadapi pekerjaan selalu berdiskusi dengan teman, jawaban sangat tidak setuju tidak ada responden yang menjawab. Untuk jawaban tidak setuju sejumlah 5 orang dengan presentase 9%. Untuk jawaban kurang setuju sejumlah 11 orang dengan presentase 21%. Untuk jawaban sangat setuju sejumlah 4 orang dengan presentase 8%. Maka dapat disimpulkan bahwa karyawan PT Pritho dalam menghadapi pekerjaan selalu berdiskusi dengan teman.

Bobot Kategori f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 5 9%

3 Kurang Setuju 11 21%

4 Setuju 33 62%

5 Sangat Setuju 4 8%

(25)

4.2.2.13 Analisis Deskripsi Dimensi : Cross-Channel Communication

Berdasarkan dimensi Cross-Channel Communication, maka pernyataan dari komunikasi dengan karyawan dengan karyawan beda unit kerja. Maka dapat dilihat dari tabel 4.19 sebagai berikut:

Tabel : 4.19

Berkomunikasi dengan kepala unit lain

Sumber: Kuesioner B no.13

Berdasarkan dari tabel diatas pernyataan tidak berkomunikasi dengan kepala unit lain apabila dalam masalah pekerjaan adalah untuk jawaban sangat tidak setuju sejumlah 2 orang dengan presentase 4%. Untuk jawaban tidak setuju sejumlah 19 dengan presentase 36%. Untuk jawaban kurang setuju 17 orang dengan presentase 32%. Untuk jawaban setuju 12 orang dengan presentase 23%. Untuk jawaban sangat setuju 3 orang dengan presentase 6%. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sesuai dengan pernyataan sebelumnya bahwa responden setuju dengan pernyataan bahwa mempunyai komunikasi diluar divisi, maka pada pernyaatan ini respon den tidak setuju.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 2 4%

2 Tidak Setuju 19 36%

3 Kurang Setuju 17 32%

4 Setuju 12 23%

5 Sangat Setuju 3 6%

(26)

4.2.2.14 Analisis Deskripsi Dimensi : Cross-Channel Communication

Berdasarkan dimensi Cross-Channel Communication, maka pernyataan dari komunikasi dengan karyawan dengan karyawan beda unit kerja. Maka dapat dilihat dari tabel 4.20 sebagai berikut:

Tabel : 4.20

Komunikasi dengan teman diluar unit kerja

Sumber: Kuesioner B no.14

Pada tabel diatas pernyataan memiliki komunikasi dengan teman diluar divisi adalah jawaban sangat setuju sejumlah I orang dengan presentase 2%. Untuk jawaban tidak setuju 3 orang dengan presentase 6%. Untuk jawaban kurang setuju 6 orang dengan presentase 11%. Untuk jawaban setuju sejummlah 34 orang dengan presentase 64%. Unutuk jawaban sangat setuju sejumlah 9 orang dengan presentase 17%. Maka dapat disimpulkan bahwa responden di PT Pritho Jakarta memiliki komunikasi diluar divisi.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 1 2%

2 Tidak Setuju 3 6%

3 Kurang Setuju 6 11%

4 Setuju 34 64%

5 Sangat Setuju 9 17%

(27)

4.2.2.15 Analisis Deskripsi Dimensi : Cross-Channel Communication

Berdasarkan dimensi Cross-Channel Communications, maka pernyataan dari komunikasi dengan karyawan dengan karyawan beda unit kerja. Maka dapat dilihat dari tabel 4.21 sebagai berikut:

Tabel : 4.21

Komunikasi dengan beda kedudukan

Sumber: Kuesioner B no.15

Pada tabel diatas pernyataan dapat melakukan komunikasi walaupun beda kedudukan jawaban sangat setuju tidak ada yang menjawab, jawaban tidak setuju sejumlah 6 orang dengan presentase 11%. Untuk jawaban cukup setuju sejumlah 7 orang dengan presentase 13%. Untuk jawaban setuju sejumlah 38 orang dengan presentase 72%. Untuk jawaban sangat setuju sejumlah 2 orang dengan presentase 4%. Maka dapat disimpulkan bawah responden melakukan komunikasi walaupun beda kedudukan.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 6 11%

3 Cukup Setuju 7 13%

4 Setuju 38 72%

5 Sangat Setuju 2 4%

(28)

4.2.2.16 Analisis Deskripsi Dimensi : Cross-Channel Communication

Berdasarkan dimensi Cross-Channel Communication, maka pernyataan dari komunikasi dengan karyawan dengan karyawan beda unit kerja. Dapat dilihat dari tabel 4.22 sebagai berikut:

Tabel 4.22

Bebas berkomunikasi dengan kepala kerja

Sumber: Kuesioner B no.16

Pada tabel diatas pernyataan bebas berkomunikasi dengan kepala unit lain apabila dalam masalah perkerjaan adalah jawaban sangat tidak setuju sejumlah 3 orang dengan presentase 6%, Untuk jawaban tidak setuju sejumlah 6 orang dengan presentase 11%. Untuk jawaban kurang setuju sejumlah 13 orang dengan presentase 25 %. Untuk jawaban setuju sejumlah 27 orang dengan presentase 51%. Untuk jawaban sangat setuju sejumlah 4 orang dengan presentase 8%. Maka dapat disimpulkan bahwa responden di PT Pritho Jakarta bebas melakukan komunikasi dengan kepala unit lain.

Bobot Kategori jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 3 6%

2 Tidak Setuju 6 11%

3 Kurang Setuju 13 25%

4 Setuju 27 51%

5 Sangat Setuju 4 8%

(29)

4.2.3 Analisis Deskripsi Variabel Y : Kinerja Karyawan

Analisis deskripsi dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisi varibel Y yaitu kinerja karyawan melalui pernyataan yang diberikan kepada responden.

4.2.3.1 Analisis Deskripsi Dimensi Y : Hasil Kerja

Berdasarkan dimensi hasil kerja, maka pernyataan dari dimensi hasil kerja . Dapat dilihat dari tabel 4.23 sebagai berikut:

Tabel : 4.23 Memanfaatkan waktu

Sumber: Kuesioner C no.1

Pada tabel diatas untuk pernyataan memanfaatkan waktu adalah untuk jawaban sangat tidak setuju sejumlah 1 orang dengan dimensi 2%. Untuk jawaban tidak setuju responden tidak setuju. Untuk jawaban kurang setuju sejumah 4 orang dengan presentase 8%. Untuk jawaban setuju sejumlah 28 orang dengan presentase 53%. Unutk jawaban sangat setuju sejumlah 20 orang dengan

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 1 2%

2 Tidak Setuju 0 0%

3 Kurang Setuju 4 8%

4 Setuju 28 53%

5 Sangat Setuju 20 38%

(30)

presentase 38%. Maka dapat disimpulkan bahwa responden memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam menyelesaikan pekerjaan

4.2.3.2 Analisis Deskripsi Dimensi Y : Hasil Kerja

Berdasarkan dimensi hasil kerja, maka pernyataan dari dimensi hasil kerja . Dapat dilihat dari tabel 4.24 sebagai berikut:

Tabel 4.24 Standart Pekerjaan

Sumber: Kuesioner C no.2

Berdasarkan tabel diatas pada pernyataan standart pekerjaan adalah jawaban sangat tidak setuju tidak ada responen yang menjawab. Untuk jawaban tidak setuju sejumlah 1 orang dengan presentasi 2%. Untuk jawaban kurang setuju sejumlah 3 orang dengan presentasi 6%. Untuk jawaban setuju sejumlah 34 dengan presentase 64%. Untuk jawaban sangat setuju sejumlah 15 orang dengan presentase 28%. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyatan tersebut disetujui oleh responden.

Bobot Kategori jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 1 2%

3 Kurang Setuju 3 6%

4 Setuju 34 64%

5 Sangat Setuju 15 28%

(31)

4.2.3.3 Analisis Deskripsi Dimensi Y : Hasil Kerja

Berdasarkan dimensi hasil kerja, maka pernyataan dari dimensi hasil kerja . Dapat dilihat dari tabel 4.25 sebagai berikut:

Tabel 4.25

Menjalankan tugas dengan baik Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 0 0%

3 Kurang Setuju 3 6%

4 Setuju 34 64%

5 Sangat Setuju 16 30%

TOTAL 53 100%

Sumber: Kuesioner C no.3

Berdasarkan tabel diatas pernyataan menjalankan tugas dengan baik adalah jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju tidak ada responden yang memilih. Untuk jawaban kurang setuju sejumlah 3 orang dengan presentase 6%. Untuk jawaban setuju 34 orang dengan presentase 64%. Untuk jawaban sangat setuju 16 orang dengan presentase 30%. Maka dapat disimpulkan bahwa reseponden karyawan PT Prithi Jakarta menjalankan semua tugas yang diberikan sebaik mungkin.

(32)

4.2.3.4 Analisis Deskripsi Dimensi Y : Hasil Kerja

Berdasarkan dimensi hasil kerja, maka pernyataan dari dimensi hasil kerja. Dapat dilihat dari tabel 4.26 sebagai berikut:

Tabel : 4.26

Waktu keja bermanfaat

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 11 21%

2 Tidak Setuju 15 28%

3 Kurang Setuju 14 26%

4 Setuju 6 11%

5 Sangat Setuju 7 13%

TOTAL 53 100%

Sumber: Kuesioner C no.4

Berdasarkan tabel diatas pernyataan waktu kerja tidak bermanfaat dengan baik adalah jawaban dangan sangat tidak setuju sejumlah 11 orang dengan presentase 21%. Jawaban tidak setuju sejumlah 15 orang dengan presentase 28%. Jawaba kurang setuju sejumlah 14 orang dengan presentase 26%. Jawaban setuju sejumlah 6 orang dengan presentase 11%. Jawaban sangat setuju sejumlah 7 orang dengan presentase 13%. Maka kesimpulan pada pernyataan tersebut responden kurang setuju dengan pernyataan tersebut.

(33)

4.2.3.5 Analisis Deskripsi Dimensi Y : Hasil Kerja

Berdasarkan dimensi hasil kerja, maka pernyataan dari dimensi hasil kerja Dapat dilihat dari tabel 4.27 sebagai berikut:

Tabel 4.27

Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Sumber: Kuesioner C no.5

Pada tabel diatas pernyataan menyelesaikan tugas yang diberikan tidak tepat waktu adalah jawaban sangat tidak setuju sejumlah 6 orang dengan presentase 11%. Jawaban tidak setuju sejumlah 15 orang denan 28%. Jawaban kurang setuju sejumlah 8 orang dengan presentase 15%. Jawaban sangat setuju sejumlah 4 orang dengan presentase 8%. Maka dapat disimpulkan bahwa responden selalu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 6 11%

2 Tidak Setuju 15 28%

3 Kurang Setuju 20 38%

4 Setuju 8 15%

5 Sangat Setuju 4 8%

(34)

4.2.3.6 Analisis Deskripsi Dimensi Y : Perilaku Kerja

Berdasarkan dimensi perilaku kerja, maka pernyataan dari dimensi perilaku kerja.Dapat dilihat dari tabel 4.28 sebagai berikut:

Tabel 4.28

Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

Sumber: Kuesioner C no.6

Berdasarkan tabel dari atas pernyataan menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu adalah jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju tidak dijawab responden. Untuk jawaban kurang setuju sejumlah 6 orang dengan presentase 11%. Untuk jawaban setuju sejumlah 36 orang dengan presentase 68%. Untuk jawaban sangat setuju sejumlah 11 orang dengan presentase 21%. Maka dapat disimpulkan bahwa karyawan PT Pritho selalu mengerjakan pekerjaan dengan tepat waktu.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 0 0%

3 Kurang Setuju 6 11%

4 Setuju 36 68%

5 Sangat Setuju 11 21%

(35)

4.2.3.7 Analisis Deskripsi Dimensi Y : Perilaku Kerja

Berdasarkan dimensi perilaku kerja, maka pernyataan dari dimensi perilaku kerja. Dapat dilihat dari tabel 4.29 sebagai berikut:

Tabel : 4.29 Bekerja dengan teliti

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 0 0%

3 Kurang Setuju 8 15%

4 Setuju 27 51%

5 Sangat Setuju 18 34%

TOTAL 53 100%

Sumber: Kuesioner C no.7

Pada tabel diatas pernyataan melakukan pekerjaan dengan teliti adalah jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju tidak ada yang menjawab. Untuk jawaban kurang setuju sejumlah 8 orang dengan presentase 15%. Untuk jawaban sangat setuju sejumlah 18 orang dengan presentase 34%. Maka dapat disimpulkan bahwa responden melakukan pekerjaan dengan teliti di PT Pritho Jakarta.

(36)

4.2.3.8 Analisis Deskripsi Dimensi Y : Perilaku Kerja

Berdasarkan dimensi perilaku kerja, maka pernyataan dari dimensi perilaku kerja. Dapat dilihat dari tabel 4.30 sebagai berikut:

Tabel : 4.30 Peraturan kerja

Sumber: Kuesioner C no.8

Pada tabel diatas dapat pernyataan menaati peraturan kerja adalah jawaban sangat tidak setuju tidak ada responden yang menjawab. Untuk jawaban tidak setuju sejumlah 2 orang dengan presentase 4%. Untuk jawaban kurang setuju sejumlah 6 orang dengan presentase 11%. Untuk jawaban sangat setuju sejumlah 19 orang dengan presentase 36%. Maka dapat disimpulkan bahwa karyawan PT Pritho menaati peraturan ayng dibuat oleh pihak management.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 2 4%

3 Kurang Setuju 6 11%

4 Setuju 26 49%

5 Sangat Setuju 19 36%

(37)

4.2.3.9 Analisis Deskripsi Dimensi Y : Perilaku Kerja

Berdasarkan dimensi perilaku kerja, maka pernyataan dari dimensi perilaku kerja. Dapat dilihat dari tabel 4.31 sebagai berikut:

Tabel 4.31 Kerjasama

Sumber: Kuesioner C no.9

Pada tabel diatas pernyataan melakukan kerjasama adalah jawaban sangat tidak setuju tidak ada responden yang menjawab. Untuk jawaban tidak setuju sejumlah 1 orang dengan presentase 2%. Untuk jawaban kurang setuju sejumlah 11 orang dengan presentase 21%. Untuk jawaban setuju sejumlah 26 orang dengan presentase 49%. Untuk jawaban sangat setuju sejumlah 15 orang dengan presentase 28%. Maka dapat disimpulkan bahwa semua karyawan PT Pritho melakukan kerjasama dengan antar karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 1 2%

3 Kurang Setuju 11 21%

4 Setuju 26 49%

5 Sangat Setuju 15 28%

(38)

4.2.3.10 Analisis Deskripsi Dimensi Y : Perilaku Kerja

Berdasarkan dimensi perilaku kerja, maka pernyataan dari dimensi perilaku kerja. Dapat dilihat dari tabel 4.32 sebagai berikut:

Tabel : 4.32 Kerjasama

Sumber: Kuesioner C no.10

Berdasarkan dari tabel dari atas pernyataan team kerja sulit melaukakan kerjasama dalam melakukan pekerjaan adalah untuk jawaban sangat tidak setuju sejumlah 4 orang dengan presentase 8%. Untuk jawaban tidak setuju sejumlah 11 orang dengan presentase 21%. Untuk jawaban kurang setuju sejumlah 18 orang dengan presentase 34 %. Untuk jawaban setuju sejumlah 15 orang dengan presentase 28%, Untuk jawab sangat setuju sejumlah 5 orang dengan presentase 9%. Maka dapat disimpulkan bahwa responden kurang setuju terhadap pernyataan tidak mau melakukan kerjasama dengan teman dalam menyelesesaikn pekerjaan.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 4 8%

2 Tidak Setuju 11 21%

3 Kurang Setuju 18 34%

4 Setuju 15 28%

5 Sangat Setuju 5 9%

(39)

4.2.3.11 Analisis Deskripsi Dimensi Y : Perilaku Kerja

Berdasarkan dimensi perilaku kerja, maka pernyataan dari dimensi perilaku kerja. Dapat dilihat dari tabel 4.33 sebagai berikut:

Tabel : 4.33 Menaati Peraturan

Sumber: Kuesioner C no.11

Pada tabel diatas pernyataan menaati peraturan adalah jawaban sangat tidak setuju sejumlah 16 orang dengan presentase 30%. Untuk jawaban tidak setuju sejumlah 15 orang dengan presentase 28%. Untuk jawaban kurang setuju sejumlah 15 orang dengan presentase 28%. Untuk jawaban setuju sejumlah 6 orang dengan presentase 11%. Untuk jawaban sangat setuju sejumlah 1 orang dengan presentase 2%. Maka dapat disimpulkan bahwa responden selalu menaati peraturan yang dibuat management.

Bobot Kategori f %

1 Sangat Tidak Setuju 16 30%

2 Tidak Setuju 15 28%

3 Kurang Setuju 15 28%

4 Setuju 6 11%

5 Sangat Setuju 1 2%

(40)

4.2.3.12 Analisis Deskripsi Dimensi Y : Sifat Pribadi

Berdasarkan dimensi perilaku kerja, maka pernyataan dari dimensi sifat pribadi. Dapat dilihat dari tabel 4.34 sebagai berikut:

Tabel : 4.34 Bekerja dengan Jujur

Sumber: Kuesioner C no.12

Pada tabel diatas pernyataan bekerja dengan jujur adalah jawaban sangat tidak setuju tidak ada yang menjawab responden. Untuk jawaban tidak setuju sejumlah 1 orang dengan presentase 2%. Untuk jawaban kurang setuju sejumlah 1orang dengan presentase 2%. Untuk jawaban setuju sejumlah 29 dengan presentase 55%. Untuk jawaban sangat setuju sejumlah 22 dengan presentase 42%. Maka dapat disimpulkan bahwa jawaban setuju mendominasi pernyataan tersebut sehingga dapat dikatakan bahwa karyawan PT Pritho Jakarta selalu bekerja dengan jujur dalam menyelesaikan pekerjaan yagn diberikan.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 1 2%

3 Kurang Setuju 1 2%

4 Setuju 29 55%

5 Sangat Setuju 22 42%

(41)

4.2.3.13 Analisis Deskripsi Dimensi Y : Sifat Pribadi

Berdasarkan dimensi perilaku kerja, maka pernyataan dari dimensi sifat pribadi Dapat dilihat dari tabel 4.35 sebagai berikut:

Tabel : 4.35

Adaptasi di lingkungan kerja

Sumber: Kuesioner C no.9

Pada tabel diatas pernyataan beradaptasi dengan lingkungan kerja adalah jawaban sangat tidak setuju dengan tidak setuju tidak ada responden yang menjawab. Untuk jawaban kurang setuju sejumlah 4 orang dengan presentase 8%, Untuk jawaban setuju sejumlah 29 orang dengan presentase 55%. Untuk jawaban sangat setuju sejumlah 20 orang dengan presentase 38%. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan PT Pritho mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 0 0%

3 Kurang Setuju 4 8%

4 Setuju 29 55%

5 Sangat Setuju 20 38%

(42)

4.2.3.14 Analisis Deskripsi Dimensi Y : Sifat Pribadi

Berdasarkan dimensi perilaku kerja, maka pernyataan dari dimensi sifat pribadi Dapat dilihat dari tabel 4.36 sebagai berikut:

Tabel : 4.36 Rajin dalam bekerja

Sumber: Kuesioner C no.14

Pada tabel diatas pernyataan rajin dalam menyelesaikan pekerjaan adalah jawaban sangat tidak setuju dan kurang setuju tidak ada responden yang menjawab. Untuk jawaban kurang setuju sejumlah 5 orang dengan presentase 9%. Untuk jawaban setuju 38 orang dengan presentase 72%. Untuk jawaban sangat setuju sejumlah 10 orang dengan jawaban 19%. Maka dapat disimpulkan pernyataan tersebut karyawan PT Pritho Jakarta rajin dalam menyelesaikan pekerjaan.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 0 0%

3 Kurang Setuju 5 9%

4 Setuju 38 72%

5 Sangat Setuju 10 19%

(43)

4.2.3.15 Analisis Deskripsi Dimensi Y : Sifat Pribadi

Berdasarkan dimensi perilaku kerja, maka pernyataan dari dimensi sifat pribadi Dapat dilihat dari tabel 4.37 sebagai berikut:

Tabel 4.37

Semangat dalam bekerja

Sumber: Kuesioner C no.15

Pada tabel diatas pernyataan bersemangat dalam bekerja adalah jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju tidak ada responden yang memilih. Jawaban kurang setuju sejumlah sejumlah 10 orang dengan presentase 19%. Untuk jawaban setuju sejumlah 27 orang dengan presentase 51%. Untuk jawaban sangat setuju 16 orang dengan presentase 30%. Maka dapat disimpulkan bahwa responden selalu bersamangat dalam mengerjakan pekerjaan.

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0%

2 Tidak Setuju 0 0%

3 Kurang Setuju 10 19%

4 Setuju 27 51%

5 Sangat Setuju 16 30%

(44)

4.2.3.16 Analisis Deskripsi Dimensi Y : Sifat Pribadi

Berdasarkan dimensi perilaku kerja, maka pernyataan dari dimensi sifat.pribadi dapat dilihat dari tabel 4.38 sebagai berikut:

Tabel 4.38

Adaptasi di lingkungan kerja

Bobot Kategori Jawaban f %

1 Sangat Tidak Setuju 7 13%

2 Tidak Setuju 16 30%

3 Kurang Setuju 18 34%

4 Setuju 8 15%

5 Sangat Setuju 4 8%

TOTAL 53 100%

Sumber: Kuesioner C no.16

Pada tabel diatas pernyataan kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja adalah jawaban sangat tidak setuju sejumlah 7 orang dengan presentase 13%. Untuk jawabn tidak setuju sejumlah 16 orang dengan presentase 30%. Jawaban kurang setuju sejumlah 18 orang dengan presentase 34%. Untuk jawaban setuju sejumlah 8 orang dengan presentase 15%. Untuk jawaban sangat setuju sejumlah 4 orang dengan presentase 8%. Maka responden kurang setuju dengan pernyataan tersebut.

(45)

4.2.3 Analisis Hubungan Komunikasi internal Dengan Kinerja Karyawan di PT Pritho Jakarta- Analisis Koefisien Korelasi (Spearman Brown)

Korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan diantara dua variabel. Korelasi menunjukkan seberapa kuat hubungan yang terjadi antara dua variabel. Pada penelitian ini digunakan analisis koefisien korelasi Spearman Brown Dari hasil analisis koefisien korelasi dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 15 diperoleh hasil seperti di bawah ini:

Tabel 4.39

Hasil Perhitungan Koefesien Korelasi

Sumber : hasil pengelolahan data dengan SPSS 15

Jika tebel diatas menunjukkan korelasi antara variabel komunikasi internal dengan kinerja karyawan adalah 0,575. Nilai tersebut kemudian diinterpretasikan berdasarkan kriteria interpretasi korelasi

(46)

Berdasarkan tabel interpretasi korelasi antara variabel komunikasi internal dengan kinerja karyawan adalah 0,575, Dari nilai tersebut dapat diartikan bahwa hubungan komunikasi internal dengan kinerja karyawan cukup berarti. nilai variabel X dengan Y dengan metode dua sisi (sig.[2-tailed]) dari output nilai sig. sebesar 0,000, kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0,05, ternyata nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas sig atau [0,05 > 0,000], maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Terbukti bahwa X mempuyai

hubungan secara signifikan terhadap Y. Dimana dalam hal ini dapat dikatakan bahwa apabila komunikasi internal berjalan 2 arah antara atasan dengan bawahan ataupun bawahan dengan atasan dan antar karyawan maka akan berdampak pada kinerja karyawan yang meningkat.

Untuk dapat mengetahui dimensi yang banyak mempengaruhi kinerja karyawan yang terjadi di PT Pritho Jakarta, maka penulis melakukan pengujian data korelasi dengan masing-masing dimensi dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.40

Hasil Perhitungan Koefesien Korelasi Berdasarkan Dimensi

No. Dimensi Variabel X ( Komunikasi Internal) Correlation Coefficient 1. Downward communication 0,366 2. Upward communication 0.388 3. Horizontal communication 0,325 4. Cross-Channel communication 0,554 Sumber : hasil pengelolahan dengan SPSS 15

(47)

Berdasarkan dari tabel diatas hasil pengujian korelasi berdasarkan dimensi adalah pada dimensi downward communication sejumlah 0.366 lalu untuk

upward communication sejumlah 0.388, untuk jumlah horizontal communication

sejumlah 0,325 dimana berada pada interval korelasi 0,21-0,40 berdasarkan dari interval korelasi maka ketiga dimensi tersebut mempunyai hubungan yang rendah tapi pasti, arah hubungan ketiga dimensi tersebut adalah positf. Ketiga dimensi tersebut mempunyai hubungan dengan kinerja karyawan yang rendah namun pasti berhubungan dengan komunikasi internal.

Untuk dimensi cross-channel communication sejumlah 0.554 berada pada interval korelasi 0,41-0,60 berdasarkan dari interval korelasi maka dapat diartikan sebagai cukup berarti dimana adanya arah hubungan positif.

Berdasarkan dari pengujian diatas maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang positif antara variabel X dan Y secara keseluruhan namun dimensi variabel X yang paling berkontribusi adalah cross-channel communication.

4.2.4 Analisis Hubungan Komunikasi internal Dengan Kinerja Karyawan di PT Pritho Jakarta- Hasil Uji Siginifikasi (Uji T)

Didalam penelitain ini dilakukakn uji signifikasi yaitu dengan ujidengan menggunakan program SPSS 15. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

(48)

Coeffi ci entsa 17.097 5.720 2.989 .004 .727 .097 .723 7.471 .000 (Constant) X Model 1 B St d. Error Unstandardized Coef f icients Beta St andardized Coef f icients t Sig. Dependent Variable: Y a. Tabel 4.41 Uji T

Sumber : hasil pengelolahan data dengan SPSS 15

Berdasarkan dari pengelolahan data Uji T melalui SPSS 15 dapat dilihat bahwa t hitung sebesar (7.471) > t tabel (2.007) dengan signifikasi sebesar 0.004 <

0,05. Maka melalui kriteria uji statistic maka HO ditolak dan HA diterima. Sehingga dapat diartikan bahwa komunikasi internal (X) berhubungan kinerja karyawan (Y) di PT Pritho Jakarta.

Uji Hipotesisi Statistik

Berdasarkan uji T dapat disimpulkan bahwa komunikasi internal (X) dengan kinerja karyawan (Y) memiliki hubungan yang positif <0,05.

H0 : Komunikasi internal (X) tidak berhubungan dengan kinerja

karyawan (Y).

Ha : Komunikasi internal (X) berhubungan dengan kinerja

(49)

Prosedur pengujian sebagai berikut :

1. Hipotesis Korelasi menunjukan bahwa :

Uji korelasi antara varibel komunikasi internal (X) dengan kinerja karyawan (Y) dengan menggunakan rumus uji korelasi Spearman Brown dengan hasil 0.575. Dimana berdaasarkan tabel interpretasi korelasi pada interval 0,41-0,60 dikatakan bahwa adanya korelasi cukup berarti. Hubungan kedua variabel mengarah ke positif.

2. Menentukan t hitung dan t table menunjukan bahwa :

Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh t hitung sebesar 7,7471 dan df = n -2

= 53-2 = 51 sehingga ttabel sebesar 2.007.

Dengan kriteria pengujian bila :

a) Tolak H0 dan terima Ha jika -ttabel ≥ thitung ≥ ttabel.

b) Terima H0 dan tolak Ha jika -ttabel < thitung

(50)

Daerah Penerimaan H0 Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho - t tabel= -2.007 0 t tabel = 2.007 t hitung = 7.747 Gambar 4.3

Kurva Pengujian Hipotesis

Berdasarkan dari tabel penentuan HO dimana terdapat thitung > ttabel maka

HO ditolak. (7.741>2.007). Maka dapat diartikan bahwa adanya hubungan komunikasi internal dengan kinerja karyawan di PT Pritho Jakarta.

4.2 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebar kuesioner kepada karyawan PT Pritho Jakarta. Sehingga dapat diketahui adakah hubungan antara kinerja karyawan dengan komunikasi intetrnal yang ada di PT Pritho Jakarta.

Tujuan sebuah perusahaan bukan saja mecetak laba sebesar-besarnya namum perusahaan juga harus mampu menjadi sebuah perusahaan yang dapat membentuk nilai-nilai positif dimana hal ini akan menjadi nilai lebih bagi para investor dalam menanamkan modalnya. Banyak perusahaan yang tidak sadar mengenai itu maka banyak pula yang mengabaikan.

(51)

Untuk menanamkan nilai positif kepada masyarakat maka perusahaan juga harus mempunyai landasan. Maka dari itu diperlukan sebuah komunikasi internal yang kuat. Dimana dengan dimiliki sebuah komunikasi yang kuat di dalam sebuah perusahaan maka akan membentuk sebuah lingkungan kerja yang kondusif dan tidak membosankan.

Melalui teori yang dikatakan Wayne Pace bahwa komunikasi internal dibagi menjadi 4 bagian yaitu upward communication, downward communiation,

horizontal communications dan cross-channel communications. Pada penelitian

ini terlihat jelas melalui kuesioner yang disebar bahwa komunikasi yang terjadi di PT Pritho Jakarta memang sesuai dengan teori tersebut namun memang ada kendala dimana terkadang informasi yang disampaikan tidak sampai dengan sempurna.

Sesuai dengan data hasil dari kuesioner yang disebar kepada responden karyawan tetap di PT Pritho Jakarta dalam komunikasi downward yaitu komunikasi dari atasan ke bawahan. Dalam pernyataan yang diberikan di dalam kuesioner bahwa atasan tidak memberikan informasi penting tentang kebijakan perusahaan maka sebanyak 20% responden menjawab kurang setuju, lalu 2% responden sangat tidak setuju dimana hal ini dapat menggambarkan bahwa komunikasi downward yang terjadi di PT Pritho dapat dikatakan efektif dan berjalan dengan lancar.

Dalam komunikasi horizontal yaitu komunikasi yang terjadi antara karyawan dengan karyawan lain yang beda unit kerja, dengan pernyataan mendamaikan perbedaan pendapat dengan karyawan lain. Dari hasil kuesioner

(52)

yang disebar pernyataan tersebut mendapatkan respon 1% sangat setuju dan 35% setuju. Maka berdasarkan hasil kuesioner tersebut komunikasi horizontal yang terjadi di PT Prirho Jakarta berjalan dengan baik dimana rasa kepedulian dalam menangani perbedaan pendapat itu ada.

Komunikasi cross-channel yaitu komunikasi yang terjadi antar karyawan yang beda unit kerja dengan beda kedudukan. Hasil kuesioner yang disebar dalam pernayataan dalam mengurangi kesalapahaman maka dapat berkomunikasi dengan orang yang beda kedudukan dan beda unit kerja. Pada pernyatanaan ini mendapatkan respon 38 % setuju. Maka dapat digambarkan bahwa komunikasi

cross-channel yang terjadi bersifat terbuka dimana atasan dapat berkomunikasi

dengan bawahan meskipun beda unit kerja dan belaku sebaliknya.

Sesuai dengan pemaparan diatas maka untuk variabel X yaitu komunikasi internal yang paling menonjol dipilih responden pada dimensi cross-channel dimana komunikasi antar unit kerja dan karyawan yang beda kedudukan. Sesuai dengan pengamatan di lapangan hal ini memang saling berhubungan antara satu unit kerja dengan unit kerja lain. Komunikasi karyawan dengan pihak-pihk yang beda kedudukan berjalan dengan lancar, baik dalam komunikasi formal ataupun informal.

Komunikasi internal yang lancar dari atasan kepada bawahan ataupun dari bawahan ke atasan dan komunikasi antar teman satu unit kerja sekaligus diluar unit kerjanya dapat meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja terbentuk dari individu masing-masing namun salah satu faktor pendorong peningkatan sebuah kinerja karyawan adalah sebuah komunikasi internal yang hidup dimana para

(53)

karyawan dapat bertukar pikiran tentang keluh kesah dalam mengerjakan sebuah tugas.

Melalui teori Wirawan kinerja karyawan terbagi menjadi 3 bagian yaitu hasil kerja, perilaku dan sifat pribadi. Kinerja yang terbentuk di PT Pritho Jakarta jjuga berdasarkan aturan yang sudah dibuat oleh HRD & GA guna dapat mengatur masing-masing individu karyawan. Sehingga kinerja tersebut dapat menghasilkan hasil kerja dan membentuk perilaku dan sifat karyawan yang cukup baik dan kooperatif.

Berdasarkan kuesioner yang disebar di PT Prtitho Jakarta, perilaku kerja karyawan dalam pernyataan menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu responden setuju sejumlah 36% yang mana hal ini dapat menggambarkan bahwa karyawan PT Pritho dlihiat dari perilaku kerjanya selalu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu tanpa menunda. Hal ini merupakan sebuah gambaran bahwa perilaku kerja karyawan di PT Pritho Jakarta adalah dinamis dimana mereka selalu menyelesaikan pekerajaan dengan cepat sesuai dengan perintah yang disampaikan atasan.

Hasil kerja karyawan dapat diartikan bagaimana karyawan tersebut dapat diartikan bahwa perintah yang diberikan dapat dikerjakan sesuai dengan standart perusahaan. Melalui kuesioner pernyataan rajin dalam menyelesaikan pekerjaan mendapatkan respon sebesar 38% setuju. Berdasarkan hasil tersebut maka pekerjaan yang diberikan dari atasan kepada karyawan dikerjaan secara rajin dengan SOP yang sudah di tentukan oleh management.

(54)

Waktu kerja yang diberikan oleh karyawan terkadang bermanfaat dengan baik dan tidak baik. Melalui kuesioner yang disebar pada pernyataan waktu kerja tidak bermanfaat dengan baik mendapat respon 15% tidak setuju dan 7% sangat tidak setuju. Maka dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa waktu kerja yang diberikan kepada karyawan dimanfaatkan dengan baik untuk dapat menyelesaikan tugas yang diberikan, adapula yang menjawab sangat tidak setuju dimana 7% responden tersebut merupakan karyawaan yang merasa jam kerjanya kurang hal ini terjadi karena pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya memerlukan waktu yang lebih banyak.

Terkait dengan pemaparan diatas hasil kuesioner untuk varaibel Y yaitu kinerja karyawan hasil terbesar yang dimiliki terdapat pada dimensi hasil kerja sejumlah 38% responden dengan kategori jawaban setuju. Berdasarkan pengamatan di lapangan hasil kerja pada karyawan di PT Pritho Jakarta memanggambarkan bagaimana karyawan itu dapat bekerja atau tidak. Misalnya apabila karyawan tidak mempunyai sikap displin pada peraturan jam masuk sehingga rekap kehadiran sering datang terlambat maka hasil kerja yang dihasilkan karyawan tersebut menjadi menurun.

Melalui penghitungan SPPS versi 15 yang digunakan peneliti, penggunaan pengujian koefesiensi korelasi Spearman Bwown adalah besarnya 0,575 yang tergolong cukup berarti dan terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y di PT Pritho Jakarta. Penulis juga melakukan penghitungan korelasi dengan cara pemecaahan berdasarkan dimensi maka hasil yang didapat adalah pada dimensi downward communication,upward communication,horizontal communication

(55)

memiliki hasil hubungan rendah tapi yang berada pada interval korelasi 0,21-0,40. Hal ini menunjukan bahwa ketiga dimensi memiliki hubungan yang rendah dengan kinerja karyawan (Y). Namun pada dimensi cross-channel communication memiliki hasil 0,544 yang berdasarkan dari interval korelasi berada pada hubungan cukup berarti. Hubungan yang dimiliki Komunikasi internal (X) dan kinerja karyawan (Y) di PT Pritho Jakarta adalah cukup berarti dimana adanya hubungan dari kedua variabel.

Dalam pengujian hipotesis menggunakan distribusi T dapat diketahui bahwa jumlah responden n=53, maka nilai signifikan sebesar 0.004 <0,05. thitung

(7.471) > ttabel (2.007). Berdasarkan kriteria uji statistik maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Berdasarkan hasil uji T tersebut maka dapat simpulkan bahwa adanya hubungan yang positif antara komunikasi internal dengan kinerja karyawan.

Sehingga melalui penelitian ini kita dapat mengetahui hubungan komunikasi internal dengan kinerja karyawan yang terjadi di PT Pritho Jakarta. Oleh karena itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti menunjukan adanya hubungan yang cukup erat antara variabel X (komunikasi internal) dengan variabel Y (kinerja karyawan).

Peran Public Relations (PR) yang dihubungkan dengan komunikasi internal dan kinerja karyawan. Tugas PR terdiri dari

1. Ke Dalam

a) Membina sikap mental para karyawan agar dalam diri mereka tumbuh ketaatan, kepatuhan dan dedikasi terhadap lembaga/perusahaan dimana mereka bekerja.

(56)

b) Menumbuhkan semangat korps atau kelompok yang sehat dan dinamis.

c) Mendorong tumbuhnya kesadaran dan rasa tanggung jawab untuk memajukan lembaga atau perusahaannya.1

2. Ke Luar

Berdasarkan dari pemaparan tugas PR diatas maka dalam penelitian ini yang terjadi di PT Pritho dari pengamatan dan wawancara kepada pihak HRD dan GA di perusahaan ini tidak memiliki PR. Sehingga pada bagian tugas ke dalam yang seharusnya peran PR menjadi tanggung HRD & GA. Hal ini berdampak pada apabila ada masalah yang terjadi pada karyawan dan dengan karyawan ataupun atasan dengan karyawan menjadi sulit diselesaikan dengan tuntas. Hal ini juga dapat dilihat dari penurunan kinerja karyawan yang disebabkan oleh tidak sampainya pesan yang disampaikan dari atasan kepada bawahan ataupun dengan sesame karyawan dalam satu unit kerja dan beda unit kerja. Akibat dari itulah maka pihak utama yang dirugikan adalah perusahaan.

Selain itu peran PR untuk kedalam perusahaan adalah menjadi media dalam mensosialisasikan kebijakan management kepada karyawan. Salah satu kebijakan management yang paling penting adalah meningkatkan dedikasi dan kepatuhan karyawan terhadap perusahaan. Dimana hal ini akan berbuah hasil kerja yang meningkat dan sudah pastinya meningkatnya laba perusahaan.

1

Gambar

Gambar 4.2  Struktur Organisasi
Tabel  4.1  Jenis kelamin
Tabel  4.2       Usia
Tabel  4.4  Lama kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat) adalah sebuah unit kegiatan yang berfungsi mengelola semua kegiatan penelitian dan pengabdian kepada

7 Bengkel merupakan salah satu perusahaan yang dapat menimbulkan gangguan dan diatur di dalam Peraturan Daerah Padang Undang-Undang Nomor 15 tahun 2011 angka 5, “Izin

Perairan Muara Badak memiliki 24 jenis plankton, dari hasil analisis indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi menunjukkan bahwa perairan ini

Inkubasi tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang (bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi) untuk melisis sel-sel darah

Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LPPHPL-013-IDN tanggal 1 September 2009 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

Buton Utara surat izin belajar/pernyataan mengikuti studi lanjut 365 15201002710242 DARWIS SDN 5 Wakorumba Utara Kab... Peserta Nama Peserta

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka di dapat rumusan masalah yaitu, “Bagaimana menerapkan aplikasi data mining penjualan motor