BAB II BAB II
KONSEP DASAR KONSEP DASAR
COMBUSTIO (LUKA BAKAR) COMBUSTIO (LUKA BAKAR)
A.
A. PePengngerertitianan
Combustio atau luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak Combustio atau luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi juga dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi juga oleh sebab kontak dengan suhu rendah
oleh sebab kontak dengan suhu rendah (Wijaya & Putri, 2013)(Wijaya & Putri, 2013)
!uka bakar adalah injury pada jaringan yang disebabkan oleh suhu !uka bakar adalah injury pada jaringan yang disebabkan oleh suhu panas (thermal), bahan kimia, elektrik dan radiasi (Wijaya & Putri , 20
panas (thermal), bahan kimia, elektrik dan radiasi (Wijaya & Putri , 2013)13) !uka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus !uka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia, dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang listrik, bahan kimia, dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam ( Wijaya & Putri,
lebih dalam ( Wijaya & Putri, 2013)2013) B
B.. EEttiioollooggii 1
1 !u!uka ka babakakar tr thehermrmalal
"gen pe#edera dapat berupa api, air panas, atau kontak dengan objek "gen pe#edera dapat berupa api, air panas, atau kontak dengan objek panas,
panas, luka luka bakar bakar api api berhubungan berhubungan dengan dengan asap$#edera asap$#edera inhalasi inhalasi (#edera(#edera terbakar, kontak, dan kobaran api)
terbakar, kontak, dan kobaran api) 2
2 !u!uka ka babakakar lr lisistrtrik ik Ced
Cedera era listlistrik rik yanyang g disdisebaebabkabkan n oleoleh h aliraliran an lislistrik trik dirdirimaimah h mermerupaupakankan in
insisideden n tetertrtininggggi i papada da ananakak%a%ananak k yyanang g mamasisih h keke#i#il, l, yyanang g seseriringng mem
memasukasukkan kan benbenda da konkondukdukti ti kedkedalam alam #ol#olokaokan n listlistrik, rik, menmenggiggigit git dandan menghisap kabel listrik yang tersambung
menghisap kabel listrik yang tersambung
'erjadi dari tie$oltase aliran yang menghasilkan poporsi panas untuk 'erjadi dari tie$oltase aliran yang menghasilkan poporsi panas untuk tahanan dan mengirimkan jalan sedikit tahanan (#ontoh sara memberikan tahanan dan mengirimkan jalan sedikit tahanan (#ontoh sara memberikan tahanan ke#il dan tulang merupakan tahanan besar) asar #idera menjadi tahanan ke#il dan tulang merupakan tahanan besar) asar #idera menjadi lebih berat dari #idera yang terlihat
lebih berat dari #idera yang terlihat 3
3 !u!uka ka babakakar r kikimimiaa 'e
'erjadi dari kandungan agen pen#ederarjadi dari kandungan agen pen#edera, serta konsentrasui , serta konsentrasui dan suhu agendan suhu agen *
* !u!uka ka babakakar rr radadiaiasisi
!uka bakar bila terpapar pada bahan radio akti dosis tinggi !uka bakar bila terpapar pada bahan radio akti dosis tinggi
8
8
9
(Wijaya & Putri, 2013) C. Klasifiasi L!a Baar
1 !uka bakar derajat +
a erusakan paling sedikit
b -pidermis . kemerahan, kering, oedema ringan / nyeri # Penyebab sinar matahari, air panas
d Penyenbuhan . 3 hari 2 !uka bakar derajat ++
ibedakan menjadi 2, yaitu . a erajat ++ "
1) en#apai lapisan atas dermis
2) emerahan, basah$lembab, nyeri, sensitiitasnya terhadap panas 3) Pembengkakan dan pelepuhan biasanya terjadi spontan 2%3 minggu b erajat ++
1) !uka dalam yang serius men#apai dermis dan merusak struktur dalam dermis
2) Warna merah tua$putih, mungkin ada$tidak ada pelepuhan 3) 4embuh spontan dalam 5aktu 3%6 minggu
3 erajat +++
a erusak dermis bagian dalam kadang melibatkan lapisan subkutan atau organ yang lebih dalam
b !uka tebal, kering tanpa rasa (Wijaya & Putri, 2013) D. Patofisiologi
!uka bakar (Combustio) disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas kepada tubuh Panas dapat dipindahkan le5at hantaran atau radiasi elektromagnetik estruksi jaringan terjadi akibat koagulasi, denaturasi protein atau ionisasi isi sel ulit dan mukosa saluran naas atas merupakan lokasi destruksi jaringan 7aringan yang dalam termasuk organ is#eral dapat mengalami kerusakan karena luka bakar elektrik atau kontak yang lama dengan burning agent 8ekrosis dan keganasan organ dapat terjadi
edalaman luka bakar bergantung pada suhu agen penyebab luka bakar dan lamanya kontak dengan gen tersebut Pajanan selama 1 menit dengan air panas dengan suhu sebesar 610 C mengakibatkan #idera full thickness yang
10
serupa Perubahan patoisiologik yang disebabkan oleh luka bakar yang berat selama a5al periode syok luka bakar men#akup hipoperusi jaringan dan hipoungsi organ yang terjadi sekunder akibat penurunan #urah jantung dengan diikuti oleh ase hiperdinamik serta hipermetabolik ejadian sistemik a5al sesudah luka bakar yang berat adalah ketidakstabilan hemodinamika akibat hilangnya integritas kapiler dan kemudian terjadi perpindahan #airan, natrium serta protein dari ruang intraaskuler ke dalam ruangan interstisial
Curah jantung akan menurun sebelum perubahan yang signiikan pada olume darah terlihat dengan jelas arena berkelanjutnya kehilangan #airan dan berkurangnya olume askuler, maka #urah jantung akan terus turun dan terjadi penurunan tekanan darah 4ebagai respon, system sara simpatik akan melepaskan ketokelamin yang meningkatkan asokontriksi dan rekuensi denyut nadi 4elanjutnya asokontriksi pembuluh darah perier menurunkan #urah jantung
9mumnya jumlah kebo#oran #airan yang tersebar terjadi dalam 2* hingga 36 jam pertama sesudah luka bakar dan men#apai pun#aknya dalam tempo 6%: jam engan terjadinya pemulihan integritas kapiler, syok luka bakar akan menghilang dan #airan mengalir kembali ke dalam kompartemen askuler, olume darah akan meningkat arena edema akan bertambah berat pada luka bakar yang melingkar 'ekanan terhadap pembuluh darah ke#il dan sara pada ekstremitas distal menyebabkan obstruksi aliran darah sehingga terjadi iskemia omplikasi ini dinamakan sindrom kompartemen
;olume darah yang beredar akan menurun se#ara dramatis pada saat terjadi syok luka bakar ehilangan #airan dapat men#apai 3% liter per 2* jam sebelum luka bakar ditutup 4elama syok luka bakar, respon luka bakar respon
11
kadar natrium serum terhadap resusitasi #airan berariasi iasanya hipnatremia terjadi segera setelah terjadinya luka bakar, hiperkalemia akan dijumpai sebagai akibat destruksi sel massi <ipokalemia dapat terjadi kemudian dengan berpindahnya #airan dan tidak memadainya asupan #airan 4elain itu juga terjadi anemia akibat kerusakan sel darah merah mengakibatkan nilai hematokrit meninggi karena kehilangan plasma "bnormalitas koagulasi yang men#akup trombositopenia dan masa pembekuan serta 5aktu protrombin memanjang juga ditemui pada kasus luka bakar
asus luka bakar dapat dijumpai hipoksia Pada luka bakar berat, konsumsi oksigen oleh jaringan meningkat 2 kali lipat sebagai akibat hipermetabolisme dan respon lokal =ungsi renal dapat berubah sebagai akibat dari berkurangnya olume darah estruksi sel%sel darah merah pada lokasi #idera akan menghasilkan hemoglobin bebas dalam urin ila aliran darah le5at tubulus renal tidak memadai, hemoglobin dan mioglobin menyumbat tubulus renal sehingga timbul nekrosis akut tubuler dan gagal ginjal
ehilangan integritas kulit diperparah lagi dengan pelepasan aktor%aktor inlamasi yang abnormal, perubahan immunoglobulin serta komplemen serum, gangguan ungsi neutroil, limositopenia +munosupresi membuat pasien luka bakar beresiko tinggi untuk mengalmai sepsis <ilangnya kulit menyebabkan ketidakmampuan pengaturan suhunya eberapa jam pertama pas#a luka bakar menyebabkan suhu tubuh rendah, tetapi pada jam%jam berikutnya menyebabkan hipertermi yang diakibatkan hipermetabolisme
E. Pat"#a$
12
'ermal, radiasi, kimia
iologis !uka akar Psikologis
Wajah di ruang tertutup kerusakan kulit <ipoksia otak Cairan +ntraaskuler
enurun
<ipoolemia & hemokonsentrasia >angguan sirkulasi makro
>angguan perusi jaringan gangguan sirkulasi selular
?tak, kardio, ginjal, >+ traktus
8eurologi, imun gangguan perusi
ulti system organ ailure laju metabolism meningkat
>lukoneugenesis, glukogenolisis
%. Manifestasi Klinis Dan Te&!an Diagnosti 1 Cidera inhalasi
Cidera inhalasi biasanya timbul dalam 2* sampai *: jam pertama pas#a luka bakar, jika luka bakar disebabkan oleh nyala api atau korban terbakar pada tempat yang terkurung atau kedua%duanya, maka perlu diperhatikan
tanda%tanda sebagai berikut . a era#unan karbon monoksida
arakteristik tanda isik tidak ada dan 5arna kulit merah bertanda #herry hampir tidak pernah terlihat pada pasien luka bakar aniestasi susunan syara pusat dari sakit kepala sampai koma hingga kematian b istress pernaasan
Kurang
pengetahua
Jalan
nafas
tidak
Nyeri
Resti
Kekuranga
n volume
cairan
Ganggua
n perfusi
aringan
!eru"ahan (8"8", 2013)1#
Penurunan oksigenasi arterial akibat rendahnya perusi jaringan dan syok Penyebab distress adalah edema laring atau spasme dan akumulasi lender "dapun tanda%tanda distress pernaasan yaitu serak, ngiler dan ketidakmampuan mengalami sekresi
# Cedera pulmonal
+nhalasi produk%produk terbakar tidak sempurna mengakibatkan pneumonitas kimia5i Pohon pulmonal meriritasi dan edematosa pada 2* jam pertama -dema pulmonal terjdi sampai @ hari setelah #edera Pasien irasional atau tidak sadar tergantung tingkat hipoksia 'anda% tanda #idera pulmonal adalah pernaasan #epat dan sulit, krekles, stridor dan batuk pendek
2 aniestasi hematologi
<ematokrit meningkat sekunder kebo#oran kapiler dan kehilangan olume plasma disirkulasi
3 -lekrtolit
enurunnya kalium dan meningkatnya natrium, klorida serta 98 * >injal
'erjadi peningkatan haluaran urin dan mioglobinuria
Aespon renalis . >=A menurun urin menurun >>" ;olume intraaskuler menurun #airan plasma keginjal menurun Pada ginjal meningkat haluaran urin dan terjadi mioglobinuria
4epsis
4epsis sejak terjadi pada luka bakar luas dengan ketebalan penuh, hal itu disebabkan oleh bakteri yang menyerang luka masuk kedalam aliran darah, gejalanya .
a 4uhu tubuh berariasi
b 8adi (1*0%1@0 B$menit), sinus takikardi # Penurunan tekanan darah
d Parlitik ileus
e Pendarahan jelas dan luka 6 urn sho#k . syok hipoolemik
1$
@ 'erjadi hiper metaboli# serta kehilangan berat badan "ktiitas >+ menurun karena eek hipoolemik endokrin
'erjadi peningkatan energi kenaikan kebutuhan nutrisi, hipermetabolisme, meningkat aliran glukosa dan pengeluaran banyak protein dan lemak aaalah #irri%#iri respon terhadap trauma dan ineksi
lien dengan luka bakar *0D !P'' menunjukkan adanya penurunan 2D dari sebelum dira5at di A4 sampai 3 minggu setelah luka bakar (Wijaya & Putri, 2013)
'. Pe&erisaan Pen!nang 1 <itung darah lengkap
a <ematokrit meningkat karena hemokonsentrasi b Penurunan hematikrit karena kerusakan endothelium
2 Peningkatan sel darah putih, karena kehilangan sel pada sisi luka dan respon peradangan
3 "nalisa gas darah
Penurunan P?2$peningkatan PC?2 pada retensi C? asidosis dapat terjadi
penurunan ungsi ginjal dan kehilangan mekanisme konpensasi * arboksihemoglobin
@D, indikasi kera#unan C? (karbonmonoksida) 6 -lektrolit serum
Peningkatan kalium dia5ali karena #edera jaringan, kerusakan eritrosit, dan penurunan ungsi ginjal
@ Peningkatan 98 : Peningkatan natrium E Peningkatan klorida 10 ioglobinuria
(Wijaya & Putri, 2013) . Penatalasanaan L!a Baar
*. T!!an+,rinsi, ,era#atan l!a -aar i r!&a" sait a. engurangi nyeri
-. en#egah ineksi /. en#egah komplikasi
. Pemenuhan kebutuhan nutrisi adekuat
Penatalaksanaan luka bakar menjadi 3 ase . 1) Fase resusitasi (48 jam pertama)
1%
-) Pemberian terapi #airan yang sesuai dengan kebutuhan dan pemantauan ketat penatalaksanaan ase resusitati
perawatan ditempat kejadian
prioritas pertama adalah menghentikan proses kebakaran dan men#egah men#iderai diri sendiri erikut emergensi tambahan .
(1) ematikan api
(2) endinginkan luka bakar (3) elepaskan benda penghalang (*) enutup luka bakar
() engirigasi luka bakar
Perawatan di Unit Gawat Darurat
Prioritas utama di 9> tetap "C 9ntuk #idera paru ringan, udara pernaasan dilembabkan dan pasien didorong batuk sehingga se#ret bisa dikeluarkan dengan penghisapan 9ntuk situasi parah pengeluaran se#ret dengan penghisapan bronkus dan pemberian preparat bronkodilator serta mukolitik 7ika edema jalan naas, intubasi endotrakeal mungkin indikasi Continuous posirive airway pressure dan entilasi mekanis mungkin perlu oksigenasi adekuat
anula intra ena dipasang pada ena perier atau dimulai aliran sentral 9ntuk !P'' diatas 20D%30D harus dipasang kaketer pengukuran haluaran urin 8>' untuk resiko ileus paralitik dengan !P'' 2 D 9ntuk #edera inhalasi atau
1&
Perawatan di Unit Perawatan Kritis
Aesusitasi #airan adalah interensi primer pada ase ini 'ujuan dari pera5atan ase ini adalah untuk .
a) emperbaiki dei#it #airan edema berlebihan
b) enggantikan kehilangan #airan berlanjut dan mempertahankan keseimbangan #airan
#) en#egah pembentukan edema berlebih
d) empertahankan haluaran urine pada de5asa 30%@0 ml$jam e) =ormula untuk penggantian #airan se#ara umum dilakukan penggantian kehilangan kristaloid (A! . mendekati komposisi #airan ekstraaskuler, molekulnya besar dapat mengembangkan olume plasma yang bersirkulasi) dan koloid 4etelah 2* jam pertama penggantian kehilangan air eaporatie dengan dekstrosa$air (W) D untuk pertahankan natrium 1*0-F$!
2) Fase akut (> 48 jam pertama) a) ulai ada diuresis
b) 'erjadinya perpindahan #airan dari intestisial dan diteruskan melalui daerah luka bakar
c) isanya dilakukan skin grat untuk yang luas dan dalam 3) Fase rehai!itasi (!uka smbuh%pengenbalian ungsi subuh)
Pada ase ini peranan isioterapis sangat besar 0. Re"irasi Cairan
erikut pedoman dan rumus untuk penggantian #airan luka bakar . a Aumus #onsensus
!arutan ringer laktat (atau saline lainnya) . 2%* ml B kg B D luas luka bakar 4eparuh diberikan dalam : jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam pertama berikutnya
b Aumus -ans
1) oloid . 1 ml B kg B D luas luka bakar
2) -lektrolit (salin) . 1 ml B kg B D luas luka bakar
1'
<ari 1 . separuh diberikan pada : jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya
<ari 2 . separuh dari #airan koloid dan elektrolit yang diberikan pada hari sebelunnya, seluruh penggantian #airan
insensible
aksimum 10000 ml selam 2* jam !uka bakar derajt ++ dan +++ yang melebihi 0D luas permukaan tubuh dihitung berdasarkan 0D luas permukan tubuh
*) Aumus roke "rmy
a) oloid . 0, ml B kg B D luas luka bakar
b) -lektrolit (larutan ringer laktat) . 1, ml B kg B D luas luka bakar
#) >lukos D dalam air . 2000ml untuk kehilangan insensible <ari 1 . separuh diberikan pada : jam pertama, sisanya
diberikan dalam 16 jam berikutnya
<ari 2 . separuh dari #airan koloid yang diberikan pada hari sebelunnya, seluruh penggntian #airan insensible !uka bakar derajt ++ dan +++ yang melebihi 0D luas permukaan tubuh dihitung berdasarkan 0D luas permukaan tubuh
) Aumus Parkland$baBter
!arutan A! . * ml B kg BD luas luka bakar
<ari 1 . separuh diberikan dalam : jam pertama, separuh dalam 16 jam berikutnya
<ari 2 . berariasi, ditambahkan koloid 6) !arutan salin hipertonik
!arutan pekat natrium klorid (8aCl) dan laktat dengan konsentrasi 20%300 m-F natrium per liter yang diberikan pada ke#epatan yang #ukup untuk mempertahankan olume keluaran urine yang diinginkan jangan meningkatkan ke#epatan inus selama : jam pertama pas#a luka bakar adar natrium serum harus dipantau dengan ketat, tujuannya untuk meningkatkan kadar natrium serum
18
dan osmolalitas untuk mengurangi edema dan men#egah komplikasi paru
1) =ormula aBter
a) 2* jam + (D B B * ## A!)
G untuk : jam +, G untuk 16 jam berikutnya b) 2* jam ++ (hanya #airan tanpa elektrolit)
9rine output 0 ##, 100 ##$jam, 1 ##% 1, ##, kg $jam 2) =ormula rone
a) 2* jam + (D B B 1, ## A!) H 2000 ## glukosa (D B B G ## plasma)
b) G untuk jam +, G untuk 16 jam berikutnya 9rine output 30 ##$jam atau 0 ##$jam 1. Pera#atan L!a Baar
Penatalaksanaan penyembuhan luka bakar memerlukan . 1 <idroterapi setiap hari dan teknik dengan debridement 2 empertahankan nutrisi yang adekuat
3 en#egah hipotermia * engendalikan nyer
empertahankan mobilitas nyeri
6 Patuh terhadap prosedur%prosedur pengendalian ineksi
@ Pengkajian dan pemantauan yang tajam terhadap luka 4emua daerah yang terbakar harus dibersihkan sekali atau dua kali dengan eterjen #air anti mi#robial seperti klorheksidin dan debridement a5al di mulai 4etelah dilakukan hidroterapi harian luka bakar dengan gen anti mi#robial topi#al ( Wijaya & Putri, 2013)
I. Ko&,liasi *. ekubitus 0. 4epsis 1. Pneumonia
2. >agal >injal "kut 3. eormitas
4. ontraktur dan hipertroi jaringan parut
omplikasi yang jarang terjadi adalah edema paru akibat kelebihan beban #airan atau sindrom ga5at panas akut ("A4 . "#ute Aespiratory isters 4yndome) yang menyertai sepsis gram negatie 4idrom ini diakibatkan oleh kerusakan kapiler paru dan kebo#orn #airan kedalam ruang interstisial
19
paru ehilangan kemampuan mengembang dan gangguan oksigenasi merupakan akibat dari insuisiensi paru dalam hubungannya dengan siepsis sistemik (Wijaya & Putri, 2013)
5. Konse, As!"an Ke,era#atan *. +dentitas
nama, jenis kelamin, usia, agama, suku bangsa, pendidikan, alamat 2 Ai5ayat kesehatan
a eluhan utama
b Ai5ayat kesehatan sekarang # Ai5ayat kesehatan masa lalu d Ai5ayat keluarga
3 Pemeriksaan isik a Pemeriksaan umum
1) eadaan umum 2) esadaran
3) 'anda%tanda ital . tekanan darah, nadi, suhu, respirasi *) erat badan
) 'inggi badan
b Pemeriksaan head to toe
1) epala . 5ajah dan kulit kepala, mata, hidung, telinga, mulut 2) !eher
3) 'horaB dan paru *) 7antung ) "bdomen 6) >injal @) >enetalia :) -kstermitas E) +ntegument
# Pola kegiatan sehari%hari
1) anajemen dan persepsi terhadap kesehatan 2) 8utrisi
3) -liminasi urin dan eses *) Pola tidur dan istirahat ) "ktiitas
6) Pola persepsi kogniti @) onsep diri
:) Peran hubungan
E) Aeproduksi dan seksualitas 10) 'oleransi sress dan koping 11) 8ilai dan keper#ayaan
20
d iagnosa dan interensi kepera5atan
1) 8yeri berhubungan dengan #edera jaringan dan sara serta dampak emosional #edera
+nterensi .
a) eri posisi ekstensi
"asi#na! . untuk meminimalkan nyeri akibat latihan isik yang dilakukan untuk mendapatkan kembali posisi ekstensi
b) +mplementasikan latihan isik akti dan pasi
"asi#na! . untuk meminimalkan pembentukan kontraktur #) Aedakan iritasi
"asi#na! . untuk men#egah peningkatan nyeri
2) Aesiko ineksi berhubungan dengan kerusakan perlindungan kulit a) Pertahankan teknik men#u#i tangan yang seksama oleh tim
medis dan pengunjung
"asi#na! . untuk meminimalkan pajanan terhadap agen ineksius
b) !akukan pengangkatan krusta dan lepuhan
"asi#na! . untuk mengeliminasi reseroir bagi organisme
#) ?leskan preparat antimikroba dan pasang balutan pada luka sesuai indikasi
"asi#na! . untuk mengendalikan prolierasi bakteri d) aji data dasar dan lakukan serangkaian biakan luka
"asi#na! . untuk memastikan adanya peningkatan atau penurunan lora luka
3) Aesiko perubahan perusi jaringan berhubungan dengan luka bakar sirkumserenial
+nterensi .
a) aji denyut nadi yang melemah
"asi#na! . untuk mengetahui adanya penurunan perusi distal b) Pantau dengan #ermat tanda dan gejala kompresi sirkulasi yang
berhubungan dengan edema
"asi#na! . untuk memastikan sirkulasi yang adekuat #) 'inggikan ekstermitas lebih tinggi dari jantung
"asi#na! . untuk men#egah penurunan sirkulasi ekstermitas d) <indari balutan restriksi pada ekstermitas yang #idera
21
$( Kurang
volume
cairan
"erhu"ungan
dengan
peningkatan
permea"ilitas
kehilangan
aki"at
evaporasi dari luka
)ntervensi *
a( +erikan cairan kristaloid dan,atau cairan koloid
per oral- pantau efek dan pertahankan alur
intravena
Rasional
* untuk mengganti kehilangan cairan
yang "erhu"ungan dengan luka "akar.
"( Kai status penggantian cairan
Rasional
* untuk mengetahui keseim"angan
cairan yang sesuai.
c( !antau "erat "adan setiap hari
Rasional
* untuk mengevaluasi status retensi
cairan atau dieresis.
d( !antau
hasil
pemeriksaan
la"olatorium
/hemoglo"in- hematokrik- glukosa- kalium
serum-natrium serum- protein serum- fosfor- dan
magnesium(
Rasional
*
untuk
mengidentikasi
ketidakseim"anga
%( !eru"ahan nutrisi kurang dari ke"utuhan tu"uh
"erhu"ungan dengan kata"olisme dan
meta"olisme-kehilangan selera makan
)ntervensi *
22
Rasional
* untuk menghindari pemecahan protein
dan memenuhi ke"utuhan kalori yang meningkat.
"( ediakan makanan yang disukai pasien
Rasional
* untuk mentimulasi selera makan.
c( im"ang "erat "adan per minggu
Rasional
* untuk memantau status nutrisi.
d( 3atat dengan tepat asupan dan haluaran
Rasional
* untuk mengevaluasi kecukupan
asupan makanan.
e( !antau diare atau konstipasi dan lakukan terapi
segera
Rasional
*
untuk
menghindari
intoleransi
makanan.
(Wijaya & Putri, 2013)
6) 7alan naas tidak eekti berhubungan dengan se#ret berlebih a) "uskultasi suara naas
"asi#na! . untuk mengetahui adanya suara tambah b) uka jalan naas
"asi#na! . untuk mempermudah pernaasan #) !akukan isioterapi dada bila perlu
"asi#na! . untuk mengetahui adanya massa d) "jarkan klien #ara batuk eekti
"asi#na! . untuk mengeluarkan se#ret e) erikan ?2 bila perlu
"asi#na!. untuk pemenuhan kebutuhan ?2
@) urang pengetahun berhubungan dengan kurang inormasi tentang penyakitnya
+nterensi .
a) erikan pendidikan kesehatan mengenai penyakit pasien
"asi#na! . untuk menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien mengenai penyakit yang diderita pasien
b) +dentiikasi penyebab terjadinya penyakit
"asi#na! . untuk mengetahui penyebab terjadinya penyakit #) 7elaskan tanda dan gejala yang biasa mun#ul pada penyakit
2#
"asi#na! . untuk mengetahui tanda dan gejala yang terjadi pada penyakit (8"8", 2013)