PENGANTAR REDAKSI
Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Waca/Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat-Nya Buletin Udayana Mengabdi Volume 18 Nomor 2 April 2019 telah
diterbitkan. Mulai tahun 2018, Buletin Udayana Mengabdi terbit 4 (empat) kali
setahun, yaitu bulan Januari, April, Juli dan Oktober. Edisi ini memuat 27 artikel di
bidang pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berupa implementasi, penyuluhan dan
sosialisasi konsep, model/prototipe, dan alat, yang merupakan hasil pelaksanaan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Desain konsep, model/prototipe dan alat
merupakan hasil pemikiran/ide ataupun hasil dari penelitian yang kemudian
diimplementasikan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemberdayaan
masyarakat dalam pembangunan.
Penghargaan setinggi-tingginya kami haturkan kepada Penyunting, Penulis dan
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan Buletin Udayana
Mengabdi Volume 18 Nomor 2 April 2019. Semoga Buletin ini dapat menambah
wawasan dibidang keilmuan dan teknologi, dan penerapannya di masyarakat. Untuk
meningkatkan mutu baik dari segi isi maupun tampilan, kami harapkan saran dan
kritik untuk perbaikan di edisi berikutnya.
April 2019
Redaktur
Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2564-9964 P-ISSN: 1412-0925
Volume 18 Nomor 2, April 2019
D A F T A R I S I
PENYULUHAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CAIR CUCI
TANGAN DARI MINYAK KELAPA DI DESA POHSANTEN KECAMATAN
MENDOYO KABUPATEN JEMBRANA
1-7
G.P. Ganda-Putra, Ni Made Wartini, I Made Anom Sutrisna Wijaya,
Cokorda Anom Bayu Sadyasmara
PELATIHAN BUDIDAYA SAYURAN SECARA HIDRO-VERTIKULTUR
DI DESA DATAH KARANGASEM SEBAGAI KEGIATAN MITIGASI
BENCANA
8-12
M. Pharmawati, Y. Ciawi, L.P. Wrasiati, I.M.A.S. Wijaya
PELATIHAN PEMBUATAN LULUR DARI RUMPUT LAUT DAN
GARAM PADA IBU-IBU PKK DI DESA KUTUH BADUNG SELATAN
13-18
N.P.A.D. Wijayanti, K.W. Astuti, N.P.L. Laksmiani, P.S. Yustiantara I.G.A.
Januarta, I.K. Subagia
SATU MESIN DWI FUNGSI SEBAGAI MESIN PEMBERSIH SERABUT DAN
PEMARUT KELAPA DI BANJAR MUDING KELOD DESA KEROBOKAN KAJA
KECAMATAN KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG
19-24
K.Astawa, I.P.Lokantara, H. Wijaksana, dan T. P Surya
PENDEKATAN ERGONOMI DAN KEARIFAN LOKAL DALAM PERENCANAAN
TEKNIS PENATAAN PURA PENATARAN MUNCAKSARI PENEBEL -
TABANAN
25-31
I.N. Sutarja, I.W. Sukerayasa, I.N. Susanta, I.B.G. Primayatna
PELATIHAN PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN TEPUNG SAGU MENJADI
STIK SAGU KEJU DI KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DESA
MANUKAYA KECAMATAN TAMPAKSIRING KABUPATEN GIANYAR
32-38
A. A. Istri Sri Wiadnyani, I D.G Mayun Permana, I W.R. Widarta, I D.P. Kartika
Pratiwi
PENGOLAHAN BERAS MERAH LOKAL PENEBEL (Oryza sativa Var. Barak
Cendana) MENJADI TEH BERAS MERAH UNTUK MENINGKATKAN
PENDAPATAN MASYARAKAT
39-44
N. N. Darmiati, N. M. S. Sukmawati
PERANAN RADAR (REMAJA AKTIF DUTA ANTI ROKOK) DI SMP NEGERI 10
DENPASAR
45-51
Elisya Julianty Lintin, Ni Made Rai Riastini, I Gusti Ayu Evita Trisnarini, Putu
Intan Tillama, I Gede Sutha Arta Pramana
Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2564-9964 P-ISSN: 1412-0925
Volume 18 Nomor 2, April 2019
SOSIALISASI INSTALASI KELISTRIKAN SWER UNTUK PENERANGAN
LUAR SERTA HEMAT ENERGI LISTRIK DI DUSUN CEPAKA DESA
MANIKYANG - SELEMADEG - TABANAN
52-58
I G N Janardana, I M Suartika, A I Weking, WG Ariastina
PEMBUATAN PAKAN KOMPLIT BLOK BERBASIS LIMBAH
PERTANIAN DAN INDUSTRI PANGAN UNTUK PENGGEMUKAN
SAPI DI DISTRIK PRAFI KABUPATEN
59-64
B. Santoso, B. Tj. Hariadi, T. W. Widayati
PEMANFAATAN VCO DAN EKSTRAK BUNGA KENANGA DALAM
PEMBUATAN SABUN ANTIBAKTERI DI DESA ABABI KECAMATAN ABANG
KARANGASEM
65-71
W.S. Rita, I.W. Suirta, E. Sahara, I.A.R.A. Asih
PENGENALAN PUBLIC SPEAKING DI SMP KATOLIK ABDI SISWA II JAKARTA
BARAT
72-77
R. Oktavianti, S. Paramita
POTENSI KELOMPOK TERNAK DESA SANDA DALAM MENERAPKAN
TEKNOLOGI PAKAN KOMPLIT BERBAHAN KULIT KOPI DALAM USAHA
PENGEMBANGAN KAMBING PERAH MENUJU KAMPUNG SUSU
78-83
I I G.L.O. Cakra, N.N. C. Kusuma, dan N.W. Siti
PELATIHAN PEMBUATAN ABON IKAN TONGKOL UNTUK MENINGKATKAN
PENDAPATAN MASYARAKAT PESISIR DI DESA SERAYA TIMUR
KABUPATEN KARANGASEM
84-89
I.K.W. Negara, P.G.S. Julyantoro, E.W. Suryaningtyas, D.A.A. Pebriani, N.P.P.
Wijayanti, S.A. Saraswati
ANTIMICROBIAL ACTIVITY OF THE ESSENTIAL OIL OF ZANTHOXYLUM
AVICENNAE
90-95
Putri Sri Andila
PENINGKATAN PRODUKSI DAN DIVERSIFIKASI PRODUK DENGAN
MESIN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
96-100
Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2564-9964 P-ISSN: 1412-0925
Volume 18 Nomor 2, April 2019
PENERBITAN IZIN USAHA TOKO MODERN SEBAGAI POTENSI
PENDUKUNG KEPARIWISATAAN DI BALI
101-106
I.N. Suantra, M. Nurmawati
PENYULUHAN DAN PELAYANAN KESEHATAN TERNAK SAPI DI DESA
KEMENUH GIANYAR
107-112
I.K.Berata, I.M. Kardena, I.B.O.Winaya, N.N.W. Susari, dan I.W. Sudira
PELATIHAN PEMBUATAN SABUN DENGAN BAHAN LIMBAH PROPOLIS
KELLE DI DESA AAN KLUNGKUNG
113-117
K.W. Astuti, N.P.A.D. Wijayanti, L.P.I. Harini
,
I G.S. Astawa
PELAYANAN KESEHATAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT TERNAK
SAPI BALI DALAM MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI
DI DESA BURUAN BLAHBATUH GIANYAR
118-121
A.A. G. O. Dharmayudha, Made Suma Anthara, I M. Sukada, dan I B. Komang
Ardan, I W Nico Fajar Gunawan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN POTENSI
KEARIFAN LOKAL BERBASIS TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI DESA KESIUT
KECAMATAN KERAMBITAN KABUPATEN TABANAN
122-127
I.M. Merdana dan N.L. Watiniasih
TEKNOLOGI SILASE KOMPLIT SEBAGAI PAKAN KAMBING PADA
KELOMPOK TERNAK REZEKI DI DESA SEGARAN KECAMATAN
PAGEDANGAN KABUPATEN MALANG
128-135
D.R.A Daning, K.B. Utami, dan Riyanto
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN POTENSI DESA BERBASIS
IPTEK DI DESA BALUK
136-141
I.P.A. ASTAWA, I.G.A.K. Suriadi, I.K.A. Atmika
PENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN DAN LIMBAH TERNAK DALAM
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI PEDAGING DI DESA
BALANGTANAYA KEC. POLOMBANGKENG UTARA KAB. TAKALAR
SULAWESI SELATAN
142-149
Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2564-9964 P-ISSN: 1412-0925
Volume 18 Nomor 2, April 2019
PENINGKATAN KUALITAS AIR BERSIH PEDESAAN DENGAN
PENERAPAN SISTEM PENYARING AIR ALIRAN UP-FLOW PADA SISTEM
AIR BERSIH DI DESA MENYALI
150-157
M. Suarda, I G.N.O. Suputra, dan N.M. Suaniti
PERAN RADAR (REMAJA AKTIF DUTA ANTI ROKOK) DI SMP
NEGERI 10 DENPASAR
158-163
E.J. Lintin, N.M.R. Riastini, I.G.A.E. Trisnarini, P.I. Tillama, dan I.G.S.A.
Pramana
PELATIHAN PENYUSUNAN PERATURAN DESA DI DESA PEMOGAN
KECAMATAN DENPASAR SELATAN
164-168
107
VOLUME 18 NOMOR 2, APRIL 2019PENYULUHAN DAN PELAYANAN KESEHATAN TERNAK SAPI
DI DESA KEMENUH GIANYAR
I.K.Berata
1, I.M. Kardena
2, I.B.O.Winaya
3, N.N.W. Susari
4, dan I.W. Sudira
5ABSTRAK
Desa Kemenuh secara geografis sangat strategis sebagai kawasan agrowisata. Sektor peternakan, sebagai bagian dari program agrowisata, membutuhkan perhatian dan bimbingan berkelanjutan. Peternak sapi di desa Kemenuh masih rendah pengetahuan dan keterampilannya dalam memelihara ternak. Program ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan petani. Dalam program penyuluhan disediakan waktu untuk diskusi antara tim penyuluh dan peternak. Setelah penyuluhan, dilanjutkan dengan pelayanan kesehatan berupa pengobatan ternak jika ada yang sakit, dan disertai dengan penjelasan tentang cara penanganan penyakit pada sapi. Sebanyak 52 ternak diperiksa dan diberi pengobatan gratis. Hasil pemeriksaan kesehatannya ditemukan sebanyak 10 ternak (19,23%) anemia, 4 (7,69%) kekurusan dan 1 (1,92%) menunjukkan demam. Gejala anemia cukup tinggi, mungkin karena infestasi cacing atau kekurangan protein dalam pakannya. Dapat disimpulkan bahwa peternak masih membutuhkan bimbingan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka sehingga nilai jual ternak mereka lebih menguntungkan. Perlu dilakukan tindak lanjut untuk memeriksa darah dan feses ternak untuk mencari penyebab anemia dan kekurusan.
Kata kunci : Penyuluhan, pelayanan kesehatan, sapi, anemia, kekurusan
ABSTRACT
Kemenuh village is geographically very strategic as an agrotourism area. The livestock sector, as part of an agrotourism program, requires continuous attention and guidance. Cattle farmers in Kemenuh village still be low his knowledge and skills in raising livestock. This program aims to increase the knowledge and skills of farmers. In counseling there is also time for discussion between extension team and farmers. After counseling, continued with health services and treatment of cattle if it be ill, and filled with explanations about ways of handling disease in cattle. A total of 52 cattles were examined and given free treatment. The results of its health examination were found as many as 10 cattles (19.23%) anemia, 4 (7.69%) emaciation and 1 (1.92%) showed fever. Symptoms of anemia are quite high, possibly due to worm infestation or lack of protein in their feed. It can be concluded that cattle farmers still need guidance in an effort to increase their knowledge and skills so that the selling value of their cattle is more profitable. There is a need to check cattle’s blood and feces to look for the causes of anemia and emaciation.
1Staf pengajar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, [email protected]
2Staf pengajar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, [email protected]
3Staf pengajar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, [email protected]
4Staf pengajar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, [email protected]
PENYULUHAN DAN PELAYANAN KESEHATAN TERNAK SAPI DI DESA KEMENUH GIANYAR
108 | BULETIN UDAYANA MENGABDI
Key words : Counseling, health services, cattle, anemia, emaciation.
1. PENDAHULUAN
Desa Kemenuh terletak di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Desa Kemenuh dibagi menjadi 11 (sebelas) banjar dinas dan 6 desa adat. Lokasi desa Kemenuh sangat strategis karena berbatasan dengan desa-desa objek wisata yaitu desa-desa Peliatan pada sisi utara, berbatasan dengan desa-desa Batuan dan desa-desa Sukawati pada sisi selatan, desa Mas di sisi barat. Pada sisi sebelah timur berbatasan dengan sungai Petanu. Desa ini memiliki luas area sebesar 734 Ha dengan sekitar 4.000 penduduk. Dari 734 Ha area desa tersebut terbagi atas beberapa kawasan yaitu 75 Ha yang merupakan kawasan pemukiman, 205 Ha merupakan kawasan persawahan, 235 Ha kawasan perkebunan, 218 Ha kawasan tempat ibadah dan lainnya dipergunakan untuk fasilitas umum, jalan. Lahan persawahan dan perkebunan sebagian besar digunakan untuk menanam padi dan palawija, dan peternakan terutama sapi.
Di desa Kemenuh terdapat dua kelompok ternak sapi yang tergabung dalam kelompok SIMANTRI, memiliki potensi untuk lebih dikembangkan. Sebagian peternak sapi di desa Kemenuh bersifat perseorangan, karena dianggap sebagai kerja sampingan. Pada saat terpuruknya kepariwisataan seperti akibat meletusnya Gunung Agung yang lalu, maka beternak sapi kembali sebagai pekerjaan yang diprioritaskan. Sapi bali yang bersifat adaptif terhadap lingkungan dengan ketersediaan pakan terbatas (Martojo, 2002), sangat cocok untuk daerah dengan lahan terbatas, seperti desa Kemenuh.
Peternak-peternak sapi yang baru terutama yang beralih dari pekerja pariwisata, umumnya sangat awam tentang cara-cara dan kendala-kendala yang mungkin terjadi dalam beternak sapi. Di desa Kemenuh terdapat sekitar 200 peternak sapi dengan rata-rata memiliki 2-3 ekor, sehingga secara keseluruhan terdapat 600 ekor sapi. Jumlah tersebut belum termasuk peternak baru yang beralih dari kerja bidang pariwisata akibat berbagai sebab. Dengan adanya peternak-peternak yang baru, maka perlu dilakukan penyuluhan serta peningkatan keterampilan cara-cara penanganan penyakit pada ternak sapi.
2. METODE PELAKSANAAN
Sesuai dengan masalah-masalah yang telah diinventarisasi sebelumnya, maka langkah-langkah pemecahan masalah dibagi atas 2 langkah umum yaitu :
1. Penyuluhan yaitu upaya peningkatan pengetahuan, ketarmpilan dan perilaku peternak agar beternak lebih efisien dan menguntungkan. Sesuai definisi dari penyuluhan adalah pemberian informasi baik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap sehingga secara keseluruhan terjadi perubahan sikap perilaku (Rismajayanti, 2012)
2. Pelayanan kesehatan ternak sapi, yaitu upaya memberikan bantuan mengatasi berbagai penyakit pada ternak sapi sekaligus memberikan contoh kepada peternak dalam melakukan penanganan penyakit sapi.
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebagai sasaran utama dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peternak tradisional. Walaupun demikian sebagai acuan sistem peternakan yang digunakan adalah kelompok Simantri “SATWA LESTARI” yang telah menjadi contoh untuk kelompok Simantri yang lainnya. Hasil dari pengabdian berupa permasalahan serta penanganan dari permasalahan yang dijumpai terangkum dalam Tabel 1.
I.K.Berata, I.M. Kardena, I.B.O.Winaya, N.N.W. Susari, danI.W. Sudira
VOLUME 18 NOMOR 2, APRIL 2019 | 109
Tabel 1. Hasil pengabdian kepada masyarakat peternak di desa Kemenuh-Gianyar
No Nama Peternak Masalah Penanganan
1 Md Rawa Sapi 1 –sehat
Sapi 2 = Sehat
Disuntik vit B pleks Disuntik Vit B Plex
2 Mudra Sapi 1 = sehat
Sapi 2 = sehat
Disuntik vit B pleks Disuntik Vit B Plex
3 Nyoman Kacir Sapi 1 =kurus
Sapi 2 = sehat
Beri obat cacing Disuntik Vit Bplex
4 Sudiarsa Sapi 1
Sapi 2
Beri obat cacing Disuntik Vit Bplex
5 Katon sehat Disuntik Vit B Plex
6 Kania sehat Disuntik Vit B Plex
7 Pak Wija sehat Disuntik Vit B Plex
8 Pak Grenyek Sapi 1
Sapi 2
Disuntik Vit B Plex Diberi obat cacing
9 Nase Anemia Disuntik Vit B Plex
Diberi obat cacing
10 Maji Kurus Disuntik Vit B Plex
Diberi obat cacing
11 Darma Sapi 1
Sapi 2
Disuntik Vit B Plex Diberi obat cacing
12 Nyoman Toko sehat Disuntik Vit B Plex
13 Abra sehat Disuntik Vit B Plex
14 Kasub Demam Disuntik Vit B Plex
Antibiotika (Kaloxi)
15 Wayan Rata sehat Disuntik Vit B Plex
16 Genting sehat Disuntik Vit B Plex
17 Gusti Sweca Sapi 1
Sapi 2
Disuntik Vit B Plex Diberi obat cacing
18 Selamat kurus Disuntik Vit B Plex
Diberi obat cacing
19 Made Kliwes Sapi 1 = sehat
Sapi 2 -sehat Sapi 3 = kurus Sapi 4 = anemis Sapi 5 = anemis Sapi 6 - anemis
Disuntik Vit B Plex Disuntik Vit B Plex Diberi obat cacing Disuntik Vit B Plex Disuntik Vit B Plex Disuntik Vit B Plex
PENYULUHAN DAN PELAYANAN KESEHATAN TERNAK SAPI DI DESA KEMENUH GIANYAR
110 | BULETIN UDAYANA MENGABDI
20 I Wayan Raka Arianata Sehat Disuntik Vit B Plex
21 Made Warta Anemia Disuntik Vit B Plex dan
obat cacing
22 Nyoman Wari Kurus Disuntik Vit B Plex dan
obat cacing
23 Made Wasdana Sehat Disuntik Vit B Plex dan
obat cacing
24 Made Agus Susila Sapi 1= sehat
Sapi 2= sehat
Disuntik Vit B Plex Disuntik Vit B Plex
25 Wayan Suasta Sehat Disuntik Vit B Plex
26 Made Suada Anemia Disuntik Vit B Plex dan
obat cacing
27 Made Rigun Sapi 1= anemia
Sapi 2 = anemia
Disuntik Vit B Plex dan obat cacing
Disuntik Vit B Plex dan obat cacing
28 Made Brathanata Sehat Disuntik Vit B Plex
29 Made Jaya sehat Disuntik Vit B Plex
30 Wayan Baglur Kurus Disuntik Vit B Plex dan
obat cacing
31 Made Sukawati Sehat Disuntik Vit B Plex
32 I Ketut Nik Sehat Disuntik Vit B Plex
33 I Ketut Selender Anemia Disuntik Vit B Plex dan
obat cacing
34 Wayan Netra Anemia Disuntik Vit B Plex dan
obat cacing
35 Made Cetug Anemia Disuntik Vit B Plex dan
obat cacing
36 I Ketut Wiranata Sehat Disuntik Vit B Plex
37 I Ketut Jaga Sehat Disuntik Vit B Plex
38 I Wayan Dana Kurus Disuntik Vit B Plex dan
obat cacing J u m l a h s a p i 52 ekor
Gambar 1. Pelaksanaan kegiatan pengabdian di lapangan. Kanan: sesaat sebelum dilakukan penyuluhan. Kiri: saat dilakukan pengobatan pada ternak sapi.
Dari hasil penyuluhan, tampak antusiasme peternak menyimak materi penyuluhan yang diberikan. Indikasi dari antusiasme tersebut adalah munculnya pertanyaan-pertanyaan dalam diskusi yang berlanjut pada
I.K.Berata, I.M. Kardena, I.B.O.Winaya, N.N.W. Susari, danI.W. Sudira
VOLUME 18 NOMOR 2, APRIL 2019 | 111
pemeriksaan kesehatan ternak sapinya. Menurut Rismajayanti (2012) menyatakan bahwa keberhasilan suatu penyuluhan ditandai dengan tingkat respon peserta. Pertanyaan-pertanyaan meliputi hal-hal pemilihan bibit, pemberian pakan, penanganan limbah, pencegahan serta pengobatan dan pemasaran ternak sapi.
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan ternak sapinya juga terjadi diskusi interaktif tentang penyebab sakitnya ternak. Penyakit pada sapi dapat disebabkan oleh virus, bakteri, parasit (endoparasit dan ektoparasit), jamur dan keracunan. Dari 52 ekor sapi yang diperiksa ditemukan 10 ekor (19,23%) mengalami anemia, 4 ekor mengalami kekurusan (7,69%) dan 1 ekor mengalami demam (1.92%). Kejadian anemia dapat disebabkan oleh berbagai sebab diantaranya asupan pakan (protein) yang kurang, gangguan penyerapan nutrisi di usus, infestasi parasit usus dan bisa juga akibat keracunan.
Defisiensi nutrisi sering terjadi akibat hijauan pakan yang kurang, karena sapi bali dikenal sangat adaftif terhadap lingkungan. Hal ini terlihat dari ketahanan sapi bali yang dipelihara pada tempat pembuangan sampah (Payne, et al, 1997). Endoparasit sering ditengarai sebagai penyebab anemia pada sapi. Cacing dalam usus mengisap nutrisi maupun darah dalam usus sapi, sehingga sapi sendiri mengalami defisiensi nutrisi yang berlanjut menjadi anemia (Taylor, et al, 2007). Keracunan logam berat pada sapi yang dipelihara di tempat pembuangan sampah perkotaan, juga dapat menyebabkan anemia (Berata, et al, 2016).
Adanya demam pada satu ekor sapi (1,92%) saat pengabdian masyarakat, menunjukkan kecilnya angka sakit (mortalitas) akibat penyakit infeksius. Penyakit infeksius umumnya menimbulkan respon radang dan tampaknya. Penyakit infeksius pada sapi dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur dan parasit (PKSB Unud, 2012).
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Secara umum kebanyakan peternak sudah berpengalaman beternak sapi, sehingga pengetahuan dan keterampilan beternak sudah cukup memadai. Walaupun demikian, ada beberapa ternak sapinya yang mengalami anemia = 19,23%, kekurusan = 7,69% dan demam 1,92%.
Perlu pemantauan secara terkoordinasi terhadap peternak sapi di Desa Kemenuh, dari instansi terkait secara berkesinambungan.
UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih kepada Rektor Universitas Udayana melalui Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, atas dana PNBP tahun anggaran 2018 untuk program pengabdian skim Udayana Mengabdi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Berata, I K., Susari N.N.W., Kardena, I M., Ariana, I N.T. (2016). Cemaran Timah Hitam dalam Darah Sapi Bali yang Dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir Kota Denpasar. J.Vet 17 (4): 641-6.
Martojo, H. (2002). A Simple selection program for smalholder Bali cattle farmers. In: Proceeding of an ACIAR Workshop on “Strategies to Improve Bali Cattle in Eastern Indonesia”, Denpasar Bali, Indonesia.
Payne, W.J.A. and J.Hodges. (1997).Tropical Cattle :Origin, Breeds and Breeding Policies. Blackwell Science.
Pusat Kajian Sapi Bali (PKSB) Unud. (2012). Sapi Bali Sumberdaya Genetik Asli Indonesia. Udayana University Press.
PENYULUHAN DAN PELAYANAN KESEHATAN TERNAK SAPI DI DESA KEMENUH GIANYAR