• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Peta lokasi penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Peta lokasi penelitian"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2011. Pengamatan dan pengumpulan data akan dilaksanakan bulan Agustus 2011 di PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta. Hingga pengolahan data akan dilakukan pada bulan September 2011. Peta lokasi penelitian disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3 Peta lokasi penelitian

3.2 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner dan kamera digital. Objek penelitian ini adalah kapal dan galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta.

3.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Menurut Hasan (2002) studi kasus merupakan penelitian mengenai suatu objek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan dari studi kasus ini adalah memberikan

(2)

gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter yang khas dari kasus yang kemudian hasilnya dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Kasus yang dikaji dari penelitian ini adalah tingkat teknologi pada galangan PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta.

3.3.1 Jenis data

Jenis data terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung sesuai dengan tujuan studi. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari suatu sumber publikasi (pihak lain yang mengumpulkan dan mengolahnya).

Jenis data Data yang diperlukan Metode pengambilan Primer (1) Data keadaan umum galangan kapal

(2) Data komponen teknologi galangan kapal

(1) Teknik pengamatan dan wawancara dengan kuisioner

(2) Teknik pengamatan dan wawancara dengan kuisioner

Sekunder (1) Laporan resmi (2) Data pembanding

(1) Studi pustaka (2) Studi pustaka

3.3.2 Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan dengan cara mengelompokkan data hasil wawancara berdasarkan jenis kompenen teknologi ke dalam tabel penilaian dasar komponen teknologi untuk kemudian dilakukan analisis data.

3.3.3 Analisis data

Untuk menilai tingkat teknologi PT. Proskuneo Kadarusman digunakan analisis TCC (Technologi Contibution Coefficient). Kriteria komponen teknologi yang diteliti mengacu pada kriteria yang digunakan oleh Wiraatmaja (2004). Terdapat lima langkah untuk mengestimasikan nilai TCC, yaitu:

1) Estimasi derajat kecanggihan

Nilai derajat kecanggihan menunjukkan kecanggihan dari setiap komponen teknologi yang ada di galangan. Estimasi derajat kecanggihan dilakukan dengan mengacu pada salah satu prosedur yang diusulkan UN-ESCAP (1989). Untuk lebih jelasnya, prosedur tersebut disajikan pada Tabel 2.

(3)

Tabel 2 Kriteria pemberian skor derajat kecanggihan komponen teknologi

Derajat Kecanggihan Komponen Teknologi Skor Technoware Humanware Infoware Orgaware

Fasilitas manual (manual facilities) Kemampuan mengoperasikan (operating abilities) Fakta pengenalan (familianzing facts) Kerangka kerja usaha (striving frameworks) 1 2 3 Fasilitas tenaga penggerak (power facilities) Kemampuan memasang (setting-up abilities) Fakta penguraian (describing facts) Kerangka kerja ikatan (tie-up frameworks) 2 3 4 Fasilitas serbaguna (general purpose facilities) Kemampuan mereparasi (repairing abilities) Fakta pengkhususan (specifying fact) Kerangka kerja bertindak berani (venturing frameworks) 3 4 5 Fasilitas penggunaan khusus (special purpose facilities) Kemampuan reproduksi (reproducing abilities) Fakta penggunaan (utilizing facts) Kerangka kerja proteksi (protecting frameworks) 4 5 6 Fasilitas otomatisasi (automatic facilities) Kemampuan mengadaptasi (adaptation abilities) Fakta pemahaman (comprehending facts) Kerangka kerja stabilitasi (stabiling frameworks) 5 6 7 Fasilitas terkomputerisasi (computerized facilities) Kemampuan mengembangkan (improving abilities) Fakta pembiasaan (generalizing facts) Kerangka kerja perluasan cakrawala (prospecting frameworks) 6 7 8 Fasilitas integrasi (integrated facilities) Kemampuan inovasi (innovation abililities) Fakta pengkajian (assessing facts) Kerangka kerja memimpin (leading frameworks) 7 8 9

Sumber: Wiratmaja, Masni dan Diawati (2004)

2) Pengkajian state of the art

State of the art adalah tingkat kompleksitas dari masing-masing komponen teknologi. Sebelum dilakukan pengkajian terhadap rating state of the art setiap komponen, terlebih duhulu dilakukan penilaian terhadap masing-masing kriteria pada setiap komponen teknologi.

(4)

Tabel 3 Matriks penilaian kriteria komponen technoware

No Kriteria Komponen

Technoware Keterangan Skor

1 Tipe mesin yang

digunakan

Manual (0); mekanik (5); otomatis (10)

2 Tipe proses yang

diterapkan Sederhana: hanya satu operasi diterapkan dalam tiap proses (2,5); kombinasi lebih dari satu operasi yang sama pada satu pekerjaan (5); kombinasi lebih dari satu operasi berbeda pada suatu pekerjaan (7,5); progresif: lebih dari satu operasi yang diselenggarakan paralel pada pekerjaan yang berbeda pos (10)

3 Tipe operasi yang

diselenggarakan

Tiap poin 2,5: Pemotongan; pembengkokkan; Penggambaran; penekanan

4 Rata-rata kesalahan yang terjadi pada saat reparasi kapal

0% (10); 6-10% (5); 25%(0)

5 Frekuensi untuk perawatan mesin

Pemeliharaan preventif (10); pemeliharaan dilakukan tetapi tidak secara periodik (5); pemeliharaan pemulihan (0)

6 Keahlian teknis operator yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin

Tidak perlu keahlian teknis (10); perlu tingkat keterampilan tertentu (5); perlu keahlian teknis yang spesifik (0)

7 Pemeriksaan pada setiap pekerjaan

Pemeriksaan terkomputerisasi (10); pemeriksaan manual (5); tidak diperlukan pemeriksaan (0)

8 Pengukuran pada setiap pekerjaan

Kompleks dan terkomputerisasi (10); sederhana dan sketsa tangan (0)

9 Tingkat keselamatan dan keamanan kerja

Aman (10); wajar (5); bahaya (0) Sumber: Wiratmaja dan Ma’ruf, 2004

(5)

Tabel 4 Matriks penilaian kriteria komponen humanware

No Kriteria Komponen

Humanware Keterangan Skor

1 Kesadaran dalam tugas Sangat tinggi (10); rata-rata (5); sangat rendah (0)

2 Kesadaran kedisiplinan dan

tanggung jawab Sangat tinggi (10); rata-rata (5); sangat rendah (0) 3 Kreativitas dan inovasi dalam

menyelesaikan masalah

Sangat tinggi (10); rata-rata (5); sangat rendah (0)

4 Kemampuan memelihara

fasilitas produksi Sangat tinggi (10); rata-rata (5); sangat rendah (0)

5 Kesadaran bekerja dalam

kelompok

Sangat tinggi (10); rata-rata (5); sangat rendah (0)

6 Kemampuan untuk memenuhi tanggal jatuh tempo

100% (10); <50% (0)

7 Kemampuan untuk

menyelesaikan masalah perusahaan

Sangat tinggi (10); rata-rata (5); sangat rendah (0)

8 Kemampuan bekerja sama Sangat tinggi (10); rata-rata (5); sangat rendah (0)

9 Kepemimpinan Sangat tinggi (10); rata-rata (5);

sangat rendah (0) Sumber: Wiratmaja dan Ma’ruf, 2004

Tabel 5 Matriks penilaian kriteria komponen infoware

No Kriteria Komponen Infoware Keterangan Skor

1 Bentang informasi manajemen Bentang informasi termasuk perusahaan eksternal (10); informasi sebagian (5); bentang informasi tidak termasuk perusahaan eksternal (0)

2 Perusahaan menginformasikan masalah dan kondisi internal dengan segera pada karyawan di dalam perusahaan

Selalu (10); tidak pernah (0)

3 Jaringan informasi di dalam perusahaan

Online (10); offline (0) 4 Prosedur untuk komunikasi

antara anggota di perusahaan

Mudah dan transparan (10); rumit (0)

5 Sistem informasi perusahaan untuk mendukung aktivitas perusahaan

Akses global (10); akses nasional (7.5); akses lokal (5); tidak ada (0)

6 Penyimpanan dan pengambilan informasi kembali

Terkomputerisasi (10); manual (5); tidak terarsip (0)

(6)

Tabel 6 Matriks penilaian kriteria komponen orgaware

No Kriteria Komponen Orgaware Keterangan Skor

1 Otonomi perusahaan Otonomi penuh (10); kontrol

dari perusahaan induk (0)

2 Visi perusahaan Mengorientasi masa depan

(10); tidak ada (0) 3 Kemampuan perusahaan dalam

menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan produktivitas

Sangat tinggi (10); rendah (5); sangat rendah (0)

4 Kemampuan perusahaan untuk memotivasi karyawan dengan kepemimpinan yang efektif

Sangat tinggi (10); rendah (5); sangat rendah (0)

5 Kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis yang berubah dan permintaan eksternal

Sangat tinggi (10); rendah (5); sangat rendah (0)

6 Kemampuan perusahaan untuk bekerjasama dengan supplier

Sangat tinggi (10); rendah (5); sangat rendah (0)

7 Kemampuan perusahaan untuk memelihara hubungan dengan pelanggan

Sangat tinggi (10); rendah (5); sangat rendah (0)

8 Kemampuan perusahaan untuk

mendapat dukungan sumberdaya dari luar

Sangat tinggi (10); rendah (5); sangat rendah (0)

Sumber: Wiratmaja dan Ma’ruf, 2004

Penentuan skor pada Tabel 3 sampai 6 adalah berdasarkan hasil identifikasi di lapangan dan wawancara. Setelah dilakukan penilaian pada masing-masing kriteria sebagaimana dipaparkan di atas, maka pengkajian state of the art dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan-persamaan sebagai berikut:

(1) Technoware

ST1 = ……….(6)

k = 1,2,...,kt

dimana tik adalah nilai kriteria ke-k dari technoware katagori i

(2) Humanware

SHj = ……….(7)

l = 1,2,...,lh

(7)

(3) Infoware

SI = ……….(8)

m = 1,2,...,mf dimana fm adalah nilai kriteria ke-m dari infoware pada tingkat perusahaan (4) Orgaware SO = ……….(9)

n = 1,2,...,no dimana On adalah nilai kriteria ke-n dari infoware pada tingkat perusahaan 3) Penentuan konstribusi komponen (1) T = ………..……….(10)

(2) H = ………..………….(11)

(3) I = ………..……….(12)

(4) O = ………..……..………….(13) Keterangan :

LT = batas bawah technoware LI = batas bawah infoware

ST = SOTA technoware SI = SOTA infoware

UT = batas atas technoware UI = batas atas infoware LH = batas bawah humanware LO = batas bawah orgaware

SH = SOTA humanware SO = SOTA infoware

UH = batas atas humanware UO = batas atas infoware 4) Pengkajian intensitas konstribusi komponen

Skala kepentingan relatif yang digunakan untuk menghitung intensitas kontribusi komponen disajikan pada Tabel 7.

(8)

Tabel 7 Skala tingkat kepentingan relatif untuk menghitung intensitas kontribusi komponen

Intensitas

Kepentingan Definisi Keterangan

1 Sama pentingnya Dua aktivitas memberikan

kontribusi yang sama terhadap sebuah tujuan

3 Agak lebih penting daripada Suatu aktivitas terbukti lebih penting dibandingkan aktivitas lainnya, tetapi kelebihan tersebut kurang meyakinkan atau tidak signifikan

5 Lebih penting daripada Terdapat bukti yang bagus dan kriteria logis yang menyatakan bahwa salah satu aktivitas memang lebih penting daripada aktivitas lainnya 7 Jauh lebih penting daripada Salah satu aktivitas lebih

penting dibandingkan aktivitas lainnya dapat dibuktikan secara meyakinkan

9 Mutlak lebih penting

daripada Suatu aktivitas secara tegas memiliki kepentingan yang paling tinggi

2,4,6,8 Nilai tengah diantara dua

pendapat yang berdampingan Dibutuhkan kesepakatan untuk menentukan tingkat kepentingannya

Sumber: Saaty, 1991

5) Penghitungan TCC

TCC = Tβt x Hβh x Iβi x Oβo ………..…….……….(14) Keterangan :

TCC = technology contribution coefficient T = nilai konstribusi komponen technoware

βt = nilai intensitas konstribusi komponen technoware H = nilai konstribusi komponen humanware

βh = nilai intensitas konstribusi komponen humanware I = nilai konstribusi komponen infoware

βi = nilai intensitas konstribusi komponen infoware O = nilai konstribusi komponen orgaware

Referensi

Dokumen terkait

2.2 Gaji Pegawai Tidak Tetap 1.4 Kegiatan Pembelajaran dan Ektra Kulikuler Siswa.. 2.3 Belanja Barang dan Jasa 1.5 Langganan Daya dan

Penglibatan pemimpin dan anggota parti politik dalam pergerakan komunis turut dilaporkan oleh pihak kerajaan melalui gerakan menangkap orang yang disyaki terlibat

Keeratan hubungan panjang total dengan karakter pembanding pada bagian sirip di Bengkalis yang memiliki korelasi sangat kuat terdapat pada karakter PDSP, TSP, TSA dan

Salah satu bentuk dokumen ilmiah kegiatan KKIN 2016 adalah diterbitkannya buku Prosiding ber- ISSN yang merupakan kumpulan artikel hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan

Berdasarkan PP Nomor 29 tahun 1965, diatur bahwa harga pabean guna penghitungan bea masuk berdasarkan pada nilai Cost + Insurance + Freight (CIF). Sejak pemberlakukan

Setiap pengajar harus memiliki teknik penguasaan kelas yang bagus agar para peserta didik di dalam kelas terkondisikan. Selama kegiatan pembelajaran, guru

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko kejadian gastritis di wilayah kerja Puskesmas Kampili adalah pola makan (jenis makanan dan frekuensi makan),

Prinsip yang digunakan dalam percobaan ini adalah perpindahan kalor, penggunaan calorimeter, dan merangkai rangkaian alat listrik untuk menghantarkan arus