• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Menghadapi perdagangan bebas yang akan dilakukan dalam waktu dekat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Menghadapi perdagangan bebas yang akan dilakukan dalam waktu dekat"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Menghadapi perdagangan bebas yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini, perusahaan – perusahaan harus dapat menghasilkan suatu produk yang dapat bersaing. Persaingan yang akan terjadi pada era perdagangan bebas ini bukan lagi dalam skala nasional tetapi sudah memasuki skala internasional. Mempertahankan dan terus meningkatkan kualitas produk merupakan salah satu cara untuk dapat bersaing. Selain itu dengan kualitas yang baik akan menurunkan biaya rework maupun biaya pengembalian barang oleh konsumen akibat produk yang kurang baik.

Untuk dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan Six Sigma yang merupakan salah satu cara untuk menigkatkan kualitas produk. Pada Six Sigma peningkatan kualitas dilakukan dengan memperhatikan berbagai factor. Faktor yang penting dalam peningkatan kualitas antara lain dalah dengan memperhatikan proses pembuatan produk yang ada. Karena dengan proses pembuatan yang baik dan ditambah pemeriksaan pada awal dan akhir proses, produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.

Dalam proses itu sendiri terdapat interaksidari berbagai elemen. Proses yang baik akan tercapai bila elemen pendukung ini baik pula. Material, manusia, lingkungan,

(2)

metode kerja dan mesin merupakan elemen pendukung dalam proses. Dengan elemen pendukung yang baik, tidak hanya cacat produk yang dapat dikurangi tetapi efisiensi dan produktivitas proses dapat ditingkatkan.

Agar dapat mempertahankan konsumen, maka perusahaan harus dapat memenuhi permintaan konsumen tersebut. Salah satu hal yang merupakan permintaan konsumen yang harus dipenuhi adalah kualitas produk yang dihasilkan. Kualitas produk yang dihasilkan diharapkan dapat ditingkatkan agar memuaskan konsumen dan dapat menurunkan biaya akibat produk yang kurang baik.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Dalam industri dewasa ini, persaingan antar perusahaan sangat ketat dan sangat dibutuhkan inovasi dan keunggulan yang kompeten untuk dapat bertahan dan bergerak maju. Perusahaan Industri dalam hal ini PT.KHI, mencoba untuk mengkaji mengenai Quality Control. Sebagai salah satu anak perusahaan dari Krakatau Steel, yang mana PT. KHI ini bergerak dalam pengkhususan produksi baja, yang dimulai dari bahan mentah hingga ke pelapisan baja yang nantinya akan dispesifikasikan sesuai dengan kategori masing – masing.

PT.KHI memproduksi baja yang diklasifiksikan menjadi 3 klas pipa yakni; pipa gas, pipa air dan pipa minyak bumi, dengan proses pembuatan yang dapat dikatakan hampir sama hanya saja yang dapat membedakan adalah fungsinya masing – masing yang mana dapat kita lihat ciri – cirinya dari bahan pelapisnya. Dan yang cukup menarik disini adalah bahwa konsumen dapat memesan pipa baja sesuai dengan

(3)

kebutuhan konsumen itu sendiri yang tentunya dengan spesifikasi yang diberikan konsumen kepada PT.KHI, tetapi perlu digaris bawahi disini yakni PT.KHI tetap mempunyai standarisasi sendiri dalam proses dan pelapis pipa bajanya sendiri.

Dalam penelitian yang dilakukan di PT. KHI Pipe Industries, penulis ditempatkan pada departemen yang telah ditentukan oleh perusahaan, Selain itu penulis juga melakukan tanya jawab dengan pembimbing lapangan yang telah ditentukan oleh perusahaan, dan mencatat informasi yang diperlukan. Serta mengambil beberapa data seperti data jenis cacat , data monthly report yang diperlukan dalam hal ini mengenai pipa API 5L X – 52 dengan mesin SPM 2000 dalam kurun waktu 2 tahun dari bulan Januari 2004 hingga bulan Desember 2005 dan mengedintifikasi apa saja yang menjadi penyebab kecacatan selama proses produksi berlangsung pada PT. Khi Pipe Pindustries.

Dari pengedintifikasian dan perumusan masalah yang ada maka penulis membuat pertanyaan, yakni “Bagaimana PT.KHI Pipe Industries mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk agar dapat memenuhi permintaan konsumen. Dalam meningkatkan kualitas produk, perusahaan harus dapat mengetahui dan mengatasi apa yang menjadi penyebab cacat yang dimana efek dari kecacatan itu sendiri dapat mengakibatkan menurunnya kualitas produk yang mempengaruhi faktor biaya, waktu, dan kepuasan konsumen”.

(4)

1.3 Ruang Lingkup

Dalam melakukan penelitian ini perlu dilakukan pembatasan dikarenakan keterbatasan waktu, biaya, tenaga, dan informasi. Agar tidak terlalu luas dan sesuai dengan tujuannya, maka pembatasan - pembatasan masalah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. Data yang digunakan untuk menghitung indeks kapabilitas proses diambil dari data proses poduksi pipa API 5L X – 52 pada bulan Januari 2004 hingga Desember 2005.

2. Data untuk menentukan penyebab utama cacat diambil berdasarkan frekuensi terjadinya cacat pada proses produksi pipa API 5L X – 52 selama bulan Januari 2004 hingga Desember 2005.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Penerapan suatu metode peningkatan kualitas dapat dilakukan untuk menghasilakan suatu produk dengan kualitas yang lebih baik. Karena dengan metode peningkatan kualitas akan diketahui faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya cacat. Dengan diketahui penyebab – penyebab cacat diharapkan juga dapat mengantisipasi dan mengatasi penyebab – penyebab tersebut.

Tujuan dari penelitian yang dilakukan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi dan menganalisa penyebab kecacatan.

2. Menghitung level Sigma serta indeks kapabilitas proses perusahaan 3. Memberikan usulan bagi PT.KHI Pipe Industries

(5)

1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1 Sejarah Perusahaan

PT. Krakatau Steel merupakan industri baja pertama di Indonesia, yang berlokasi di Cilegon, Jawa Barat. Merupakan suatu industri baja terpadu (integrated), dengan hasil produksinya berupa bahan – bahan besi baja dengan beberapa bentuk kahir seprti : besi spons, billet baja, slab baja, baja lembaran panas, barang kawat, kawat baja, beis beton, baja profil, pipa baja, dan lain – lain.

Macam – macam bentuk akhir dari produksi PT. Krakatau Steel tersebut dihasilkan oleh pabrik ynag berbeda – beda.

Sebagai Fasilitas produksi, PT Krakatau Steel dilengkapi dengan unit – unit prasarana lainnya, disamping pabrik – pabrik baja itu sendiri, seperti :

1. Pelabuhan Cigading, yang merupakan pelabuhan khusus yang dapat menampung kapal – kapal dengan bobot maksimum 10.000 ton.

2. PLTU berkapasitas 400 MW.

3. Pusat penjernihan air yang terletak di waduk Krenceng dengan kapaitas produksi 2000(dua ribu ) liter / detik.

4. sumur gas alam di lepas pantai Cimalaya serta Mundu, Jati Baranmg Kabupaten Cirebon.

5. Rumah sakit, sekolah serta tempat peribadatan dan rumah karyawan. Krakatau Hoogovens International Pipe Industries Ltd. Atau yang dikenal PT. KHI Pipe adalah anak perusahaan dari Pt. Krakatau Steel, karena merupakan perusahaan Joint Venture antara :

(6)

1. Indonesia ( PT Krakatau steel ) 65 %.

2. Belanda ( Koniklijke Nederlandsche Hoogovens en Staalfabrieken N.V ) 17.5 %.

3. International Pipe Industries Corppration ( Philipina ) 17, 5 %

Berstatus penanaman modal asing, yamh berkedudukan di area Krakatau Steel Cilegon untuk pabrik dan mempunyai kantor pusat di Jakarta.

Legalitas pendirian Krakatau hoogovens International Pipe Industries Ltd. PT. adalah sebagai berikut :

1. Akte notaries No. 27 tanggal 15 Mei 1972 dengan notaries Eliza Pondang di Jakarta.

2. Persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan nomor . YA5/249/17 tanggal 01 November 1972

3. Berita Negara Republik Indonesia nomor 95 tanggal 27 November 1973 Krakatau Hoogovens Intrernational Ltd. PT. adalah salah satu anak perusahaan PT. Krakatau Steel yang bergerak dibidang industri berat dan produk jadinya ialah Pipa Baja Las Spiral dengan kegunaan sebagai pipa minyak dan Gas, pipa airminum, dan pipa pancang.

Pertama kali produksi pada bulan Juni 1973 dan merupakan produksi percobaan dan pada saat itu bukan untuk tujuan komersil akan tetapi digunakan sendiri dalam perluasan pembangunan gedung pabrik.

Penerapan mutu untuk mencapai standar dialkukan dengan pengawasan yang sangat ketat sekali sehingga setelah tercapainya standar mutu yang diinginkan dan

(7)

diharapkan dialkukan dengan perjuangan yang sangat berat maka pada tahun 2974 perusahaan mulai produksi dengan tujuan komersial.

Pada bulan Oktober 1977 Krakatau Hoogovens International Pipe Industries Ltd. PT telah memperoleh sertifikat API nomor 8045 dari American Petroleum Institute yaitu mendapatkan hal utnuk memakai Official Of the American Petroleum Institute dalam pembuatan pipa API, Spec:5L.

Produksi pipa PT. Krakatau Hoogovens International pipe Industries Ltd. PT dengan system las spiral telah memiliki syarat fisik berstandar Internasional, antara lain sebagai berikut :

1. ASTM : American Society for Testing and Material. 2. AWWA : American Water Works Association.

3. API Spec 5L : American Petroleum Institute, Specification for Line Pipe.

4. ASA : American Standard Association. 5. BSS : British Standard Specification. 6. JIS : Japan Industrial Specification. 7. DIN : Deutsche Industre Norm. 8. SII : Standart Industrie Indonesia.

9. ISO 9002 : International Standart Organization.

Produksi dari tahun ke tahun mengal;ami kenaikan dan penurunan. Hal ini diakibatkan oleh beberapa factor, diantarnya karena PT. KHI Pipe Industries produksi berdasarkan pesanan saja.

(8)

Pada tahun 1985 bulan januari, saham milik International Pipe Industries dijual ke PT. Indhasa, yaitu sebuah perusahaan nasional. Akte jual beli dibuat dihadapan notaris F.J Mawati di Jakarta. Kemudian pada tanggal 26 Mei 1989 saham milik Hoogovens Belanda dijual kepada PT. Indhasa, melalui Notaris Sinta Sumito SH. Notaris di Jakarta.

Selanjutnya pada tanggal 29 Agustus 1994, Nomor 178 melalui Notaris Sutjipto SH. Di Jakarta dan diumumkan juga di berita Negara Republik Indonesia No. 7555 tahun 1995, mengadakan perubahan seluruh Anggaran Dasar Krakatau Hoogovens International Pipe International Pipe Industries Ltd. PT dengan perubahan status Perseroan Penanaman Modal Asing Menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ), serta perubahan nama perusahaan menjadi Perseroan Terbatas : “ PT. KHI Pipe Industries”, saat ini.

Perubahan ini dilakukan dengan memperhatikan hal – hal sebagai berikut :

1. Surat persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 118/A.1/1985 tanggal 13 ( tiga belas ) Februari 1985 sebagai perbaikan / penyempurnaan Surat Persetujuan Tetap Badan Koordinasi Penanaman Nodal Nomor 48/III/PMA/82 tanggal 16 Desember 1982.

2. Surat Perserujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 08/A.1/1985 tanggal 05 Februari 1985 tentang perubahan status Penanaman Modal Asing ( PMA ) menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ).

(9)

3. Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri tanggal 23 Maret 1972 Nomor 39/II/PMDN/1992 yang dikeluarkan oleh Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal.

4. Surat Persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 387/III/PMDN/1992 tanggal 02 Mei 1992 Perihal persetujuan rencana investasi dan pembiayaan/pemodalan Proyek perluasan.

5. Surat Direktorat Jendral Hukum dan Perundang – Undangan Departemen Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2.HT.01.04.a-1997 tanggal 15 Desember 1992.

Adapun maksud dan Tujuan dari perseroan ini adalah :

1. Menjalankan usaha dalam bidang industri pipa baja las spiral/lurus. 2. Memperdagangkan / memasarkan hasil – hasil Industri tersebut.

Hingga akhir tahun 1996 PT KHI Pipe Industries disamping memenuhi kebutuhan dalam negeri, telah berhasil mengekspor pipa ke Sudan dan Pakistan.

Kedudukan PT. KHI Pipe, Berdasrkan legalitas pendirian perusahaan : - Akte Pendirian No. 27 Notaris Eliza Pondang tanggal 15 Mei 1972

- Persetujuan Menteri Kehakiman No. Y.A 5/249/17 tanggal 01 November 1972

Dibentuk KHI Pipe Industries ( Persero ) dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas secara berdaya guna dan berhasil guna sehingga dapat bersaing di pasaran sertas memuaskan konsumen.

(10)

Sesuai dengan legalitas Pendirian Perusahaan PT KHI Pipe Industries dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan bertanggung jawab kepada Dewan Klomisaris dan Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham baik dalam penyelenggaraan, pemasaran, penjualan maupun keuangan.

Perusahaan yang mulai beroperasi secara komersial setelah diresmikan ini memiliki kantor pusat di Wisma Baja, Lantai 7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 54 Jakarta dan mempunyai pabrik produksi di Kawasan Krakatau Steel Jl. Amerika I Cilegon Serang Banten, ini mempunyai 300 orang karyawan baik untuk bagian kantor pusat maupun pabrik di Cilegon.

Proses Produksi

Proses pengerjaan dingin akan mendapatkan suatu hasil permukaan yang halus, ketepatan dimensi dan peningkatan sifat mekanik. Dan salah satu dari proses pengerjaan dingin tersebut adalah proses pembuatan pipa. Dalam proses pembuatan pipa, bahan baku dan proses pengerolan sangat berpengaruh terhadap hasil produk pipa.

(11)

Gambar 1.1. Proses Produksi Pipa Pada PT. KHI Pipe Industries

(12)

Gambar 1.3. Coal Tar Enamet Coating Process

Bahan Baku

Logam dalam pemakaiannya jarang dalam keadaan murni tetapi yang dipakai adalah paduan – paduan logam yaitu campuran antara dua unsure atau lebih. Dalam pemakaiannya paduan logam tersebut terbagi – bagi menjadi logam ferro seperti baja serta logam non ferro seperti aluminium, magnesium, tembaga, titanium dan paduan dari logam – logam tersebut.

Klasifikasi bahan ferro biasanya mengandung karbon antara 0 – 4.5 % dan dibagi tiga golongan, yaitu

1. besi dengan karbon antara 0 – 0.008 %, 2. baja dengan kadar 0.008%-2.0%,

3. dan besi cor dengan kadar karbon 2.0 – 4.5 %.

Dalam hal pembuatan pipa gas, biasaya digunakan baja dengan kadar karbon rendah, bukan paduan dengan kadar tidak lebih dari 0.05 %.

(13)

Tata Letak Pabrik

PT KHI Pipe Industries menempatkan pabrik dan kantornya dalam lokasi yang berbeda. Pabrik PT KHI Pipe Industries, terdiri dari mesin-mesin produksi , ruang bahan baku dan gudang sementara, sebelum barang jadi dimasukkan ke gudang yang lebih besar di lantai 2. Mesin-mesin di lantai produksi diatur sedemikian rupa sehingga mempermudah pekerjaan, menghemat waktu dan tenaga. Ruang-ruang lain yang terletak di lantai 1 adalah ruang loker, ruang antara yang berguna untuk menjaga kesterilan sebelum bekerja memasuki pabrik, juga kantor supervisor, untuk mempermudah supervisor mengawasi jalannya produksi secara langsung. Lantai 2 digunakan sebagai ruangan kantor. Lantai satu dan lantai dua dihubungkan dengan tangga.

Kantor Pusat dari PT KHI Pipe Industries berada di Jakarta, hal tersebut disebabkan untuk memudahkan bagian pemasaran untuk memasarkan produk Pipa dari PT KHI Pipe Industries dengan mudah

Pemilihan lokasi pabrik PT KHI Pipe Industries didasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut :

a. Berada dikawasan kota industri yang sangat strategis dekat dengan pelabuhan untuk mengangkut barang untuk distribusinya. sehingga memudahkan dalam mendapatkan tenaga kerja sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, dan telah tersedianya sarana transportasi dan komunikasi yang memadai.

(14)

b. Lokasi yang dekat dengan pantai anyer memudahkan untuk penyediaan air dan kegiatan akhir pengolahan limbah cair.

c. Disesuaikan dengan kebijakan pemerintah dalam hubungannya dengan usaha peningkatan dan pemerataan pembangunan.

d. Berada jauh dari pemukiman penduduk sehingga tidak mengganggu aktivitas penduduk sehari – hari, bahkan adanya PT KHI Pipe dapat memberikan mata pencaharian baru bagi para penduduk.

Saat ini PT KHI Pipe Industries juga telah memperoleh sertifikat sebagai tanda kelayakan mutu produknya yaitu sertifikat ISO 9001:2000.

Gambar. 1.4 PT. KHI Pipe Industries

1.5.2 Struktur Organisasi PT. KHI PIPE Industries

Agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar, diperlukan struktur organisasi untuk memperjelas tugas, wewenang dan koordinasi masing-masing jabatan. Struktur organisasi yang digunakan PT KHI Pipe Industries cenderung termasuk kedalam.

(15)

struktur organisasi fungsional, dimana seorang direktur Utama memiliki direktur-direktur yang dibagi menurut fungsinya di organisasi, yaitu direktur-direktur produksi, direktur komersil dan direktur keuangan,. Berikut tugas dan wewenang masing-masing jabatan:

a. Direktur Utama

Direktur Utama memegang kekuasan tertinggi pada PT KHI Pipe Industries. Direktur Utama memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

1. Menganalisa laporan-laporan kegiatan perusahaan.

2. Mengawasi kinerja bawahannya dan perusahaan secara keseluruhan. 3. Menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan kelangsungan

perusahaan.

4. Merancang rencana strategis jangka panjang untuk menjaga kelangsungan perusahaan.

b. Direktur Produksi

Direktur Produksi ini bertanggung jawab kepada sub direktorat Produksi dan sub direktorat Quality Assurance. dan memiliki wewenang sebagai berikut :

1. Mengkoordinasikan semua divisi yang berhubungan dengan kegiatan produksi, meliputi divisi produksi, divisi perencanaan.

2. Menterjemahkan kebijakan-kebijakan yang ada untuk dikoordinasikan dalam proses produksi.

(16)

4. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada dengan efektif dan efisien.

5. Memberi laporan kepada direktur utama atas keadaan yang terjadi diproduksi dan kualitas produksi produk tersebut.

c. Direktorat Komersil

Direktorat ini bertanggung jawab langsung kepada presiden direktur, yakni melakukan fungsinya namun tetap dalam pengendalian yang efisien. Tugas dari direktur penjualan diantaranya :

1. Merencanakan penjualan yang optimum , baik didalam maupun diluar negeri, disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan produk.

2. Merancang strategi penjualan agar diperoleh keuntungan maksimum yang konstan dan terus meningkat.

3. Membuat laporan hasil penjualan untuk diserahkan kepada presiden direktur dan direktur produksi.

Keberhasilan bagian komersil / penjualan dalam melakukan penjualan secara optimum yang disesuaikan dengan kemampuan produksi perusahaan, dan memberikan harga yang optimum, sangat mennetukan tingkat keuntungan yang diperoleh PT KHI Pipe Industries.

(17)

Direktur penjualan membawahi departemen, yaitu : Sub Direktorat Penjualan

Departemen ini bertugas untuk :

- Mencari dan melakukan kontrak penjualan dengan pelanggan. - Merencanakan dan merealisasikan penjualan.

- Mengatur kelancaran penjualan didalam negeri dan keluar negeri. Direktorat ini membawahi :

1. Divisi Administrasi Penjualan 2. Divisi Perencanaan.

3. Divisi Penjualan I – IV Direktorat Keuangan dan Umum

Direktorat keuangan bertanggung jawab kepada presiden direktur dan turut membawahi departemen keuangan dan membawahi divisi akuntansi, divisi perbendaharaan.

Direktur keuangan ini bertugas :

- Merancang dan mengkoordinasikan kebutuhan perusahaan disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan.

- Mengawasi dan menerima laporan keuangan perusahaan baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.

- Membuat kebijakan keuangan demi kelancaran dan kelangsungan perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang.

(18)

18

bar 1.5 Ga

m

bar Struktur Orga

(19)

Penelitian dan Pengembangan (R&D=Research and Development)

R&D adalah suatu unit yang melakukan riset atau penelitian terapan untuk melakukan penjagaan kualitas dan juga mengembangkan produk yang sudah ada Tugas dan fungsi :

• Mengembangkan metode analisis agar memperoleh metode yang efektif dan efisien.

• Menetapkan prosedur-prosedur pemeriksaan bahan baku, produk setengah jadi dan produk baru yang kelak akan dilaksanakan secara rutin • Mencoba formula baru dan melakukan uji stabilitas

• Memperbaiki dan mengembangkan produk yang sudah ada Pengawasan Mutu (Quality Control)

Pengawasan mutu merupakan bagian yang esensial dari suatu perusahaan. Sistem pengawasan mutu dirancang dengan tepat agar menjamin tiap pipa hasil produksi mengandung bahan yang benar (kualitatif) dengan jumlah yang tepat dan dibuat sesuai prosedur sehingga akan diperoleh produk yang selalu memenuhi spesifikasi yang ditetapkan

Secara umum pengawasan mutu dibagi menjadi 2 bagian yaitu : ¾ Quality Control (QC)

(20)

¾ Quality Assurance (QA)

Bertanggung jawab terhadap, mulai dari pemilihan bahan baku yang digunakan sampai pipa didistribusikan ke masyarakat.

a. Tujuan pengawasan mutu :

• Memperkecil kesalahan dan hal-hal yang merugikan / membahayakan dalam pembuatan sehingga produk yang dibuat memenuhi standar. • Mengambil langkah susulan untuk mendeteksi kesalahan yang

mungkin terjadi, meskipun tindakan pencegahan telah dilakukan sebelumnya.

b. Prinsip kerja pengawasan mutu :

Melakukan penilaian terhadap bahan baku, sehingga dapat menolak atau menerima bahan tersebut

c. Tugas dan kegiatan

Tugas pengawasan mutu di PT KHI Pipe Industries yaitu :

• Memeriksa sampel bahan baku yang rutin digunakan tapi berasal dari produsen yang baru. Bagian non rutin akan memeriksa bahan baku sesuai dengan metode standarisasi yang telah ditetapkan. Bila ditemukan perbedaan spesifikasi maka bagian non rutin memberitahukan hasil pengujian tersebut kepada bagian R&D.

(21)

• Mengikuti dan menganalisa hasil trial produksi

Bagian non rutin melakukan pemeriksaan sebagaimana yang dilakukan oleh bagian rutin yaitu pemeriksaan mulai dari awal hingga akhir.

Gambar 1.6 Inspeksi Mutu dengan Menggunakan Sensor Ultra Sonic

Gambar 1.7 Inspeksi Mutu dengan Menggunakan Mesin Hidrostatic

(22)

Gambar 1.8 Inspeksi Mutu dengan Menggunakan Metode Manual

Gambar 1.9 Inspeksi Mutu dengan Menggunakan Tensile Test Machine

(23)

Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan (PPIC)

Bagian perencanaan produksi dan pengendalian persediaan (PPIC=Production

Planning Inventory Control ) memiliki peranan yang sangat penting dalam industri

farmasi. Berdasarkan analisa pasar yang dilakukan oleh bagian pemasaran (marketing), perusahaan dapat memperkirakan penjualan dan persediaan produk yang dibutuhkan oleh pasar. Bagian pemasaran akan melakukan permintaan produksi dengan memberikan dafatar pipa yang diproduksi tiap tiga bulan kepada PPIC kemudian PPIC akan membuat perencanaan produksi sedemikian rupa disesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan perusahaan . PPIC juga memperhitungkan jumlah produksi berdasarkan persediaan mulai dari bahan baku

Tugas dan Fungsi PPIC meliputi :

1. Membuat perencanaan produksi berdasarkan permintaan dari bagian pemasaran. Dalam penyusunan rencana penjualan di tahun yang akan dating, PPIC mendapatkan data dari bagian pemasaran . Data tersebut menjadi dasar bagi rencana produksi , rencana kebutuhan bahan baku. Dalam menyusun rencana produksi diperhatikan persediaan yang masih ada di gudang penyimpanan, berapa besar yang akan dibuat disesuaikan dengan kapsitas produksi. Perencanaan biaya produksi dibuat satu tahun sekali , dimana berdasarkan perencanaan tersebut dibuat perencanaan produksi bulan. Perencanaan bulanan diberikan pada bagian produksi,

(24)

pihak produksi akan membaginya menjadi perencanaan mingguan, dan selanjutnya dibagi lagi menjadi perencanaan harian.

2. Perencanaan Persediaan, mengendalikan persediaan bahan baku , barang setengah jadi dan barang jadi . Sebelum proses produksi berlangsung perlu dipastikan bahwa persediaan bahan baku yang ada di gudang tersedia dalam jumlah yang cukup pada saat dibutuhkan dengan kualitas yang sesuai dan dalam batas biaya yang sudah direncanakan, hal ini bertujuan untuk menjamin proses produksi

1.5.3 Perkembangan Bisnis PT. KHI PIPE Industries

Perkembangan usaha dari PT KHI Pipe Industries jika dilihat dari penjualan yang ada dapat dikatakan sudah sangat baik, namun karena akhir – akhir ini iklim usaha di Indonesia tidak lagi baik, maka terjadi penurunan angka produksi dan penjualan.

Gambar

Gambar 1.1. Proses Produksi Pipa Pada PT. KHI Pipe Industries
Gambar 1.3. Coal Tar Enamet Coating Process
Gambar 1.6 Inspeksi Mutu dengan Menggunakan Sensor Ultra  Sonic
Gambar 1.8 Inspeksi Mutu dengan Menggunakan Metode Manual

Referensi

Dokumen terkait

Membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat.. Menunjukkan sikap tidak membeda-bedakan perlakuan di rumah dan di

Beberapa artefak yang ditemukan baik dari hasil penggalian maupun yang sudah berada di permukaan tanah yaitu batu-batu berbentuk kala; makara; batu berelief guirlande, gapa, pilar

Baru pada awal abad 21 sebagian besar perguruan tinggi baik negeri maupun swasta telah memasukkan pemeriksaan intern (internal auditing) sebagai mata kuliah wajib pada program

Nilai ini berarti bahwa pengaruh dari variabel independen (tingkat religiusitas, gender, pengalaman, dan tingkat kompetensi) terhadap variabel intervening (skeptisisme

Sorgum merupakan tanaman serealia yang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan tanaman serealia lain diantaranya mempunyai daya adaptasi yang relatif luas, tanaman sorghum

*$lusi dari permasalahan yang terakhir yaitu dengan )ara mengadakan kegiatan umat bersih. "al ini bertujuan agar mush$la disini kembali terawat dan dapat dimanfaatkan

Tentunya disain organisasi yang baik akan mempertimbangkan semua faktor tersebut sampai terbentuknya struktur organisasi yang efektif

Menurut Zaidin(2010, dalam Suparyanto,2014) keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dalam satu rumah tangga,