SISTEM INFORMASI
Sistem
adalah satu kesatuan komponen yang
saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja
bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan
(O’Brien dan Marakas 2009).
Sistem informasi
adalah kombinasi dari people,
hardware, software, jaringan komunikasi,
sumber-sumber
data,
prosedur
dan
kebijakan
yang
terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan,
mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan
informasi dalam suatu organisasi.
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar
di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input),
pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga
aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang
dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan,
pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan
menciptakan produk atau jasa baru.
KEGUNAAN ATAU FUNGSI SISTEM
INFORMASI
Meningkatkan aksesibilitas Menjamin kualitas
Mengembangkan proses perencanaan yang efektif. Mengidentifikasi kebutuhan
Menetapkan investasi pada sistem informasi
Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi
Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted)
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi.
Semua konsep yang ada, baik PDE (Pengolahan Data
Elektronik), SIM (Sistem Informasi Manajemen), OA
(Office Automation), DSS (Decision Support Systems), ES
(Expert Systems), maupun AI (Artificial Intelligence)
merupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan
menggunakan komputer dan bertujuan menyediakan
informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan (Sutono, 2007).
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BERDASARKAN KEGIATAN MANAJEMEN
Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi
pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian,
merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya.
Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu
organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk
perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan.
Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi untuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN (SIM) DALAM BISNIS
DAN INDUSTRI
Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah mengubah cara operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif.
E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan menguasai proses bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah perusahaan dengan konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai secara online. Semua pertukaran online informasi, uang, sumber daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya berada di bawah payung e-bisnis.
Perusahaan-perusahaan bergantung pada
aplikasi e-bisnis untuk :
1. Perbaharui proses bisnis internal
2.
Implementasi
sistem
e-commerce
dengan konsumen dan suplier .
3. Promosikan enterprise collaboration
antara tim bisnis dan tim kerja.
Enterprise
collaboration
system
melibatkan
penggunaan software untuk mendukung komunikasi,
koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network
dan tim kerja. Sebuah bisnis mungkin menggunakan
intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya untuk
mengimplemtasikan beberapa sistem. Sebagai contoh,
karyawan dan konsultan eksternal mungkin berasal dari
sebuah virtual team yang mengunakan intranet
perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference,
e-discussion groups, dan halaman web dari
work-in-progress information untuk menggabungkan dalam
proyek bisnis.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet (www.binushacker.net). E-commerce atau bisa disebut perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya yang melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk website internet untuk penjualan online, akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar, dan penggunaan intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record konsumen untuk customer relationship management.
O’Brien dan Marakas (2009) menjelaskan bahwa bentuk hubungan kerjasama yang terjalin pada internet working adalah dengan menggunakan sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer (computer network) berbentuk intranet, ekstranet dan internet.
Intranet adalah jaringan komputer yang penggunaannya sangat terbatas hanya untuk pihak-pihak tertentu dalam perusahaan.
Sedangkan ekstranet adalah jaringan yang memanfaatkan teknologi internet, yang hanya sebatas menghubungkan perusahaan dengan pemasok, pelanggan dan mitra bisnis dari perusahaan tersebut. Jadi, ekstranet memungkinkan mitra bisnis suatu perusahaan untuk mengakses situs web intranet tertentu dan database perusahaan.
Internet adalah suatu jaringan komputer yang terhubung satu sama lain, yang dapat menjangkau ke seluruh dunia (Seminar, 2004). Perusahaan biasanya memanfaatkan jaringan ini untuk pemasaran, penjualan dan semua aplikasi yang berhubungan dengan pelanggan.
Menurut O’Brien dan Marakas (2009) dengan menggunakan internet working perusahaan sebagai internet worked
enterprises dapat memperoleh bussines value antara lain: Mengatasi hambatan geografis yaitu dengan menyediakan
costumer service yang lebih baik dengan mempersingkat
waktu dalam memenuhi permintaan konsumen. Selain itu hal ini dapat mempercepat cash flow sebab pembayaran
sudah dilakukan secara on line, karena perusahaan juga melakukan kerja sama dengan perusahaan perbankan. Mendapatkan revenue baru dari penjualan on line.
Mengatasi hambatan waktu, karena dengan menggunakan IT yang berbasis jaringan, informasi yang dibutuhkan
maupun informasi yang disampaikan dari perusahaan kepada pihak-pihak terkait dapat dilakukan pada saat itu juga dalam hitungan detik.
Mengatasi hambatan biaya, kolaborasi antara perusahaan dengan bussines partner (customer dan supplier) serta para pekerja dapat
dilakukan dengan lebih efisien dengan menggunakan intranet, ekstranet dan internet. Karena komunikasi yang terjalin baik dengan bussines
partner ataupun dengan para pekerja berlangsung secara interaktif maka kualitas bisnis dan pelayanan yang dihasilkan dapat lebih baik. Pada akhirnya mampu menarik konsumen-konsumen baru, karena pemasaran yang diterapkan sudah berbasis web yang dapat diakses secara global.
Mengatasi hambatan struktural, yaitu dengan mendukung linkages
untuk mecapai keunggulan yang kompetitif. Dengan adanya bisnis yang berbasis e-commerce website maka pelaksanaan transaksi terhadap supplier dan customer dapat dilakukan perusahaan dengan lebih fleksibel. Selain itu secara tidak langsung perusahaan juga dapat membantu menumbuhkan kesetiaan customer dan supplier melalui
peningkatan pelayanan yang berbasis web tersebut. Sebagai contoh baik supplier, customer ataupun pekerja sekalipun dapat dengan mudah
menyampaikan saran maupun keluhan-keluhan demi peningkatan kenyamanan pelayanan, dengan menghiraukan jabatan struktural dan organisasi. Hilangnya hambatan struktural ini dapat membantu
PERAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN DALAM SEBUAH
PERUSAHAAN
Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi. Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat dicontohkan pada suatu perusahaan yang memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browser web) sehingga memungkinkan berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya. Basis data yang ter-standarisasi dan dapat diakses melalui browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Hubungan antara strategi kompetitif
perusahaan dan manfaat penggunaan sistem
informasi dikembangkan melalui beberapa
lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan
perancangan.
Sejalan
dengan
semakin
luasnya pemanfaatan teknologi informasi di
lingkungan bisnis, maka pemisahan antara
teknologi informasi dan strategi kompetitif
perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini
karena
seluruh
strategi
kompetitif
perusahaan
harus
memiliki
teknologi
informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor memiliki sumber daya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya.
Selain itu, strategi perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.