• Tidak ada hasil yang ditemukan

TR_KECPASCAPANEN.ppt 1682KB Jun 23 2011 10:30:20 AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TR_KECPASCAPANEN.ppt 1682KB Jun 23 2011 10:30:20 AM"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN UMUM

PEDOMAN UMUM

PENUMBUHAN DAN

PENUMBUHAN DAN

PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN

KECAMATAN PASCA PANEN PADI

KECAMATAN PASCA PANEN PADI

DIREKTORAT PENANGANAN PASCA PANEN DIREKTORAT PENANGANAN PASCA PANEN DITJEN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL DITJEN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL

(2)

PENGERTIAN PASCA PANEN

Ruang Lingkup :

Pasca panen adalah suatu kegiatan dari

mulai proses panen sampai dengan

proses yang menghasilkan produk

setengah jadi (intermediate).

Produk setengah jadi adalah produk

yang tidak/ belum mengalami perubahan

sifat fisik dan komposisi kimia

Kegiatan pasca panen padi meliputi :

kegiatan panen, pengumpulan,

(3)

PENGERTIAN PASCA PANEN

Penanganan pasca panen :

Tindakan yang disiapkan/dilakukan pada tahapan pasca panen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen dan atau diolah lebih lanjut oleh industri.

Kehilangan hasil :

Lenyap/hilangnya hasil pertanian tanpa sepengetahuan atau seijin pemiliknya (petani).

Kecamatan pasca panen adalah suatu wilayah (kecamatan) sentra produksi yang petani/ kel. taninya menerapkan sarana dan teknologi pasca panen tepat guna sesuai anjuran untuk menurunkan kehilangan hasil, meningkatkan mutu hasil dan harga jual hasil pertanian.

Forum kecamatan pasca panen adalah organisasi petani di suatu wilayah (kecamatan) sentra produksi yang anggotanya terdiri dari stake holders : petani/ kel tani, penyuluh, pengelola UPJA, LDM, RMU, pedagang

(4)

Harus ditempatkan sebagai bagian integral

dari program pengembangan sistem

agribisnis padi/ perberasan

Tidak terlepas dari interaksi faktor-faktor

yang membentuk sistem sehingga

diperlukan pendekatan yang menyeluruh

mulai dari hulu sampai hilir.

Harus dilaksanakan berdasarkan kaidah

spesifik lokasi

dengan tetap mengacu pada

aspek

selektif

.

Tidak terbatas pada perbaikan sarana dan

tekonologi saja tetapi juga perbaikan dari

aspek manajemen dan sosial ekonomi, serta

kelembagaannya.

PRINSIP-PRINSIP

(5)

Input Terkontrol

Input Terkontrol

Luas areal panenLuas areal panen

Cara panenCara panen

VarietasVarietas

Jenis alsin pasca Jenis alsin pasca

panenpanen

Tata niaga Tata niaga

Manajemen Kontrol

Manajemen Kontrol

Output dikehendaki

Output dikehendaki

TumbuhkembangnyaTumbuhkembangnya

kelembagaan usaha pasca kelembagaan usaha pasca

panen

panen

Kehilangan hasil rendahKehilangan hasil rendah

Mutu hasil pertanian tinggi dan Mutu hasil pertanian tinggi dan

berlabelberlabel

Pendapatan petani meningkatPendapatan petani meningkat

Biaya pasca panen rendahBiaya pasca panen rendah

Kelayakan alsin pasca panenKelayakan alsin pasca panen

meningkatmeningkat

Berkembangnya UPJA/ LDMBerkembangnya UPJA/ LDM

Input Lingkungan Input Lingkungan

Iklim/ curah hujanIklim/ curah hujan

Pola/ periode panenPola/ periode panen

Kondisi topografiKondisi topografi

Demografi pendudukDemografi penduduk

Aspek sosial budayaAspek sosial budaya

Aspek ekonomi wilayahAspek ekonomi wilayah

Aspek kelembagaanAspek kelembagaan

SISTEM PENANGANAN

SISTEM PENANGANAN

PASCA PANEN

PASCA PANEN

Input tak terkontrol

Input tak terkontrol

Tenaga buruh panen migranTenaga buruh panen migran

Kesempatan kerja nonKesempatan kerja non

pertanianpertanian

Jaringan jalan pertanianJaringan jalan pertanian

Fasilitasi kreditFasilitasi kredit

Pengadaan alsin pasca Pengadaan alsin pasca

panenpanen

Parameter sistem

Parameter sistem

Kapasitas kerjaKapasitas kerjaEfisiensi kerjaEfisiensi kerjaTingkat upah kerjaTingkat upah kerja

harga jual hasil pertanianharga jual hasil pertanianHari/ periode kerjaHari/ periode kerja

Umur ekonomi alsinUmur ekonomi alsin

Output tidak dikehendaki

Output tidak dikehendaki

Panen terlambatPanen terlambat

Kehilangan hasil tinggiKehilangan hasil tinggi

Rendemen dan mutu hasil Rendemen dan mutu hasil

pertanian rendah dan adanya oplosanpertanian rendah dan adanya oplosan

Hari kerja alsin rendahHari kerja alsin rendah

Penggunaan alsin pasca panen Penggunaan alsin pasca panen

tidak layaktidak layak

kesempatan kerja berkurangkesempatan kerja berkurang

Sistem Penanganan Pasca

Sistem Penanganan Pasca

Panen

(6)

a. Ekonomi kerakyatan, pedesaan, antisipasi global b. Program dilaksanakan oleh :

Pemerintah Swasta

Masyarakat tani

c. Peranan Pemerintah, bergeser menjadi :

Fasilisator

Motivator (Triggering) Pendorong

Penciptaan iklim usaha yang kondusif Pengendalian

d. Memperkuat otonomi daerah e. Bottom up

f. Menurunkan kehilangan hasil, meningkatkan mutu hasil g. Nilai tambah, effisiensi, produktivitas, dan meningkatkan pendapatan/ kesejahteraan petani.

h. Penumbuhan dan pengembangan potensi daerah

Pelaksana

Pembangunan :

Swasta

Masyarakat tani

PARADIGMA

(7)

TUJUAN :

TUJUAN :

Menumbuhkembangkan kelembagaan kecamatan pasca panen sebagai unit usaha agribisnis padi yang terpadu

Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan serta kesadaran petani akan pentingnya penanganan pasca panen

Menurunkan/ menekan kehilangan hasil padi pada saat pasca panen (20,6%)

Meningkatkan mutu hasil gabah dan beras giling

Menerapkan pelabelan gabah/ beras sesuai dengan jenis varietas, kuantitas dan kualitas gabah/ beras yang dihasilkan.

Menekan biaya panen dan pasca panen

Meningkatkan kelayakan ekonomi jasa persewaan alat mesin pasca panen

Meningkatkan pendapatan petani dan buruh tani

(8)

SASARAN :

Tumbuhkembangnya kecamatan-kecamatan pasca panen yang menerapkan sarana dan teknologi pasca panen tepat guna sehingga dapat meningkatkan efisiensi, nilai tambah dan pendapatan petaniTercapainya penurunan kehilangan hasil padi/ gabah sebesar 1-2%

per tahun

Tercapainya pelabelan gabah/ beras sesuai dengan jenis verietas, kuantitas dan kualitasnya

Meningktnya kemampuan dan ketrampilan serta kesadaran petani akan pentingnya penanganan pasca panen

Meningkatnya pendayagunaan sarana alat mesin pasca panen di pedesaan

Tumbuhnya kemitraan usaha antara petani/ kel. taniUPJA/ LDM, penggilingan padi, BULOG, pedaganag pengumpul, perbankan dan lain-lain

Terjadinya perubahan orientasi dari menjual gabah (GKP) menjadi menjual gabah (GKG) atau beras giling sebagai bahan baku industril Terjadinya perubahan orientasi usaha pertanian dari subsisten menjadi usaha yang berorientasi bisnis/ komersiil

(9)

Strategi :

Melakukan rekayasa sosial/ penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen yang berskala ekonomi layak

Pembentukan kelompok/ group jasa pemanenan (regu panen)

Introduksi sarana dan teknologi pasca panen tepat guna

Dengan memperhatikan faktor-faktor kunci :

Kebijakan yang berpihak pada kegiatan penanganan pasca

panen dalam upaya menurunkan kehilangan hasil dan meningkatkan mutu gabah/ beras.

Koordinasi lintas sektoral

Pengadaan sarana dan teknologi tepat guna spesifik lokasi

dengan fasilitas kredit yang mudah dan suku bunga rendah sehingga dapat terjangkau oleh petani

Peningkatan SDM

(10)

LANGKAH OPERASIONAL

LANGKAH OPERASIONAL

1. Pengukuhan/ pencanangan forum kecamatan pasca panen oleh Bupati/ Walikota

2. Pembinaan kelembagaan (forum kecamatan pasca panen) 3. Introduksi sistem penanganan pasca panen

4. Pelatihan dan pembinaan SDM 5. Manajemen lapangan

6. Analisis kebutuhan sarana alat mesin pasca panen

7. Pangadaan alat mesin pasca panen dan pola pembiayaan 8. Pengembangan bengkel/ pengrajin alat mesin pasca panen 9. Bimbingan teknis dan manajemen

(11)

KECAMATAN PASCAPANEN Sub Sistem Hulu Sub Sistem On Farm Sub Sistem Hilir

FORUM KECAMATAN PASCAPANEN

UNIT USAHA PASCAPANEN DAN TENAGA PENDAMPINGAN

DANA LUEP/ KUKM & BANK

SUB UNIT USAHA SARANA &

TRANPORTASI

SUB UNIT USAHA PANEN &

PERONTOKAN

SUB UNIT USAHA PENGERINGAN & PENYIMPANAN UNIT USAHA PEMASARAN & KEMITRAAN

BIMBINGAN & PELATIHAN PASCAPANEN

KEHILANGAN HASIL MENURUN, MUTU MENINGKAT, NILAI JUAL GABAH MENINGKAT

UNIT USAHA FORUM UNIT USAHA FORUM KECAMATAN PASCA KECAMATAN PASCA

(12)

STRUKTUR KELEMBAGAAN PENUMBUHAN DAN

STRUKTUR KELEMBAGAAN PENUMBUHAN DAN

PENGEMBANGAN KECAMATAN PASCA PANEN

PENGEMBANGAN KECAMATAN PASCA PANEN

DEPTAN DEPTAN DITJEN BPPHP DITJEN BPPHP POKJA POKJA DINAS PERTANIAN DINAS PERTANIAN PROPINSI PROPINSI DINAS PERTANIAN DINAS PERTANIAN KAB./KOTA KAB./KOTA POKJA POKJA TIM PEMBINA TIM PEMBINA (POKJA) (POKJA)

KEC PASCA PANEN

KEC PASCA PANEN

PETANI/ PETANI/ KELOMPOK KELOMPOK TANI TANI PETANI/ PETANI/ KELOMPOK KELOMPOK TANI TANI PETANI/ PETANI/ KELOMPOK TANI KELOMPOK TANI

KEC PASCA PANEN

KEC PASCA PANEN

KEC PASCA PANEN

KEC PASCA PANEN

(13)

PENGORGANISASIAN

PENGORGANISASIAN

PUSAT : DITJEN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN

Merumuskan kebijakan dan memberikan pedoman umum

penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen

Fasilitasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

pembinaan program penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen

Introduksi sarana dan teknologi pasca panen

Koordinasi lintas sektoral untuk meningkatkan efektifitas

program penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen

(14)

PROPINSI : DINAS PERTANIAN PROPINSI

Membentuk POKJA Penumbuhan dan Pengembangan

Kecamatan Pasca Panen dengan SK Gubernur

Merumuskan kebijakan operasional penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen sesuai kondisi daerah

Memfasiltasi penumbuhan dan pengembangan kecamatan

pasca panen spesifik lokalita yang berskala ekonomis

Fasiltasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen

Melakukan koordinasi lintas sektoral untuk meningkatkan efektifitas program penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen

(15)

KABUPATEN/KOTA : DINAS PERTANIAN KAB/ KOTA

Membentuk POKJA penumbuhan dan pengembangan

kecamatan pasca panen dengan SK Bupati/ Wali Kota

Merumuskan kebijakan operasional penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen sesuai kondisi daerah

Memfasiltasi penumbuhan dan pengembangan kecamatan

pasca panen spesifik lokalita yang berskala ekonomis dengan pengukuhan/ pencanangan oleh Bupati/ Wali KotaFasiltasi penerapan sarana dan teknologi serta

manajemen usaha pasca panen

Melakukan bimbingan teknis dan manajemen

Menciptakan akses permodalan, dan pemasarannya

Melakukan koordinasi lintas sektoral untuk meningkatkan efektifitas program penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen

(16)

INDIKATOR KEBERHASILAN

INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Tumbuhnya forum-forum kecamatan pasca panen yang mandiri dan

profesional

2. Kegiatan pasca panen di wilayah kecamatan pasca panen harus

meggunakan alat mesin pasca panen tepa guna 3. Menurunnya kehilangan hasil 1 –1,5 % per tahun

4. Meningkatya mutu gabah dan beras sehingga harga jualnya meningkat

5. Terjadinya peningkatan nilai tambah, daya saing dan meningkatnya modal kerja forum kecamatan pasca panen

6. Tertibnya sistem pencatatan dan plaporan usah pasca panen pada forum kecamatan pasca panen

7. Terjadinya peningkatan manajerial (perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan pengendalian) pada forum kecamatan pasca panen

8. Terjalinnya kerjasama kemitraan diantara sub sistem pada sistem agribisnis padi

9. Terjadinya perubahan orientasi dari menjual gabah (GKP) menjadi menjual

gabah (GKG) atau beras giling sebagai bahan baku industril Terjadinya perubahan orientasi usaha pertanian dari subsisten menjadi usaha yang berorientasi bisnis/ komersiil

(17)

PENUTUP

PENUTUP

1. Kegiatan penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen merupakan program terobosan dalam upaya menekan kehlangan hasil dan meningkatkan mutu gabah/ beras

2. Dengan semangat otonomi daerah, kegiatan

penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen sepenuhnya dilaksanakan oleh daerah, yang difasilitasi dengan anggaran APBN, APBD Propinsi/ Kabupaten/ Kota dan Swasta.

3. Pembiayaan/ modal usaha dapat memanfaatkan dana BUMN, BUMD, Kredit dari Bank/ Lembaga Keuangan daerah.

4. Hibah/ bantuan langsung dari Pemerintah sebagai

(18)

Informasi lebih lanjut hubungi :

SMS Center :

No. HP : 081383034444

Subdit Pasca Panen Tanaman Pangan

Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen PPHP Kanpus Deptan, Gedung D, Lantai 3

Jl. Harsono RM No 3, Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan, 12550

(19)

Hidup memang kegelapan, Kecuali jika ada dorongan

Dan semua dorongan buta belaka, Kecuali jika ada pengetahuan

Dan segala pengetahuan adalah hampa, kecuali jika ada pekerjaan

Dan segenap pekerjaan adalah sia-sia, kecuali jika ada kecintaan

(Kahlil Gibran)

Selamat bekerja

Selamat bekerja

Semoga sukses

Semoga sukses

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Referensi

Dokumen terkait

Kepada peserta lelang yang merasa keberatan atas pengumuman ini diberikan kesempatan untuk menyampaikan sanggahan melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) selama

Desain dari perancangan ini menggunakan gaya desain industrial namun tidak terlalu mengeluarkan kesan maskulin Karena penggunanya juga wanita, dan untuk tema dari

Dari sisi wisata, daerah gunung muria ini memiliki beberapa wisata alam yang berdekatan dengan lokasi museum, sehingga wisatawan juga dapat mengunjungi wisata

Dengan menata kembali letak dan fungsi ruangan tersebut dan juga desain yang menggunakan warna dan bentuk sesuai dengan brand image rumah sakit yaitu warna biru

Untuk kegiatan pembuktian kualifikasi dimaksud, diminta kepada seluruh peserta pelelangan umum yang diundang, agar mempersiapkan dokumen asli atau dokumen yang

Produk The Beauty Portable ini merupakan konsep yang diambil untuk memenuhi kebutuhan fasilitas pada pengguna, baik perias maupun yang dirias juga meliputi

Berdasarkan hasil Berita Acara Evaluasi Dokumen Penawaran (Tahap I) Nomor BA.13/Dredge/Ad.Smd/IV-2012 tanggal 27 April 2012, dan Berita Acara Evaluasi Dokumen Penawaran (Tahap

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No: 10/POKJA ULP II-PSTW/12/2014 tanggal 15 Desember 2014 bahwa pemilihan Penyedia Barang dan Jasa Paket pekerjaan Pengadaan