PEDOMAN UMUM
PEDOMAN UMUM
PENUMBUHAN DAN
PENUMBUHAN DAN
PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN
KECAMATAN PASCA PANEN PADI
KECAMATAN PASCA PANEN PADI
DIREKTORAT PENANGANAN PASCA PANEN DIREKTORAT PENANGANAN PASCA PANEN DITJEN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL DITJEN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL
PENGERTIAN PASCA PANEN
Ruang Lingkup :
Pasca panen adalah suatu kegiatan dari
mulai proses panen sampai dengan
proses yang menghasilkan produk
setengah jadi (intermediate).
Produk setengah jadi adalah produk
yang tidak/ belum mengalami perubahan
sifat fisik dan komposisi kimia
Kegiatan pasca panen padi meliputi :
kegiatan panen, pengumpulan,
PENGERTIAN PASCA PANEN
Penanganan pasca panen :
Tindakan yang disiapkan/dilakukan pada tahapan pasca panen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen dan atau diolah lebih lanjut oleh industri.
Kehilangan hasil :
Lenyap/hilangnya hasil pertanian tanpa sepengetahuan atau seijin pemiliknya (petani).
Kecamatan pasca panen adalah suatu wilayah (kecamatan) sentra produksi yang petani/ kel. taninya menerapkan sarana dan teknologi pasca panen tepat guna sesuai anjuran untuk menurunkan kehilangan hasil, meningkatkan mutu hasil dan harga jual hasil pertanian.
Forum kecamatan pasca panen adalah organisasi petani di suatu wilayah (kecamatan) sentra produksi yang anggotanya terdiri dari stake holders : petani/ kel tani, penyuluh, pengelola UPJA, LDM, RMU, pedagang
Harus ditempatkan sebagai bagian integral
dari program pengembangan sistem
agribisnis padi/ perberasan
Tidak terlepas dari interaksi faktor-faktor
yang membentuk sistem sehingga
diperlukan pendekatan yang menyeluruh
mulai dari hulu sampai hilir.
Harus dilaksanakan berdasarkan kaidah
spesifik lokasi
dengan tetap mengacu pada
aspek
selektif
.
Tidak terbatas pada perbaikan sarana dan
tekonologi saja tetapi juga perbaikan dari
aspek manajemen dan sosial ekonomi, serta
kelembagaannya.
PRINSIP-PRINSIP
Input Terkontrol
Input Terkontrol
• Luas areal panenLuas areal panen
• Cara panenCara panen
• VarietasVarietas
• Jenis alsin pasca Jenis alsin pasca
panenpanen
• Tata niaga Tata niaga
Manajemen Kontrol
Manajemen Kontrol
Output dikehendaki
Output dikehendaki
• TumbuhkembangnyaTumbuhkembangnya
kelembagaan usaha pasca kelembagaan usaha pasca
panen
panen
•Kehilangan hasil rendahKehilangan hasil rendah
•Mutu hasil pertanian tinggi dan Mutu hasil pertanian tinggi dan
berlabelberlabel
•Pendapatan petani meningkatPendapatan petani meningkat
•Biaya pasca panen rendahBiaya pasca panen rendah
•Kelayakan alsin pasca panenKelayakan alsin pasca panen
meningkatmeningkat
•Berkembangnya UPJA/ LDMBerkembangnya UPJA/ LDM
Input Lingkungan Input Lingkungan
• Iklim/ curah hujanIklim/ curah hujan
• Pola/ periode panenPola/ periode panen
• Kondisi topografiKondisi topografi
• Demografi pendudukDemografi penduduk
• Aspek sosial budayaAspek sosial budaya
• Aspek ekonomi wilayahAspek ekonomi wilayah
• Aspek kelembagaanAspek kelembagaan
SISTEM PENANGANAN
SISTEM PENANGANAN
PASCA PANEN
PASCA PANEN
Input tak terkontrol
Input tak terkontrol
•Tenaga buruh panen migranTenaga buruh panen migran
•Kesempatan kerja nonKesempatan kerja non
pertanianpertanian
•Jaringan jalan pertanianJaringan jalan pertanian
•Fasilitasi kreditFasilitasi kredit
•Pengadaan alsin pasca Pengadaan alsin pasca
panenpanen
Parameter sistem
Parameter sistem
• Kapasitas kerjaKapasitas kerja •Efisiensi kerjaEfisiensi kerja •Tingkat upah kerjaTingkat upah kerja
• harga jual hasil pertanianharga jual hasil pertanian •Hari/ periode kerjaHari/ periode kerja
•Umur ekonomi alsinUmur ekonomi alsin
Output tidak dikehendaki
Output tidak dikehendaki
• Panen terlambatPanen terlambat
•Kehilangan hasil tinggiKehilangan hasil tinggi
•Rendemen dan mutu hasil Rendemen dan mutu hasil
pertanian rendah dan adanya oplosanpertanian rendah dan adanya oplosan
•Hari kerja alsin rendahHari kerja alsin rendah
•Penggunaan alsin pasca panen Penggunaan alsin pasca panen
tidak layaktidak layak
•kesempatan kerja berkurangkesempatan kerja berkurang
Sistem Penanganan Pasca
Sistem Penanganan Pasca
Panen
a. Ekonomi kerakyatan, pedesaan, antisipasi global b. Program dilaksanakan oleh :
Pemerintah Swasta
Masyarakat tani
c. Peranan Pemerintah, bergeser menjadi :
Fasilisator
Motivator (Triggering) Pendorong
Penciptaan iklim usaha yang kondusif Pengendalian
d. Memperkuat otonomi daerah e. Bottom up
f. Menurunkan kehilangan hasil, meningkatkan mutu hasil g. Nilai tambah, effisiensi, produktivitas, dan meningkatkan pendapatan/ kesejahteraan petani.
h. Penumbuhan dan pengembangan potensi daerah
Pelaksana
Pembangunan :
• Swasta
• Masyarakat tani
PARADIGMA
TUJUAN :
TUJUAN :
• Menumbuhkembangkan kelembagaan kecamatan pasca panen sebagai unit usaha agribisnis padi yang terpadu
• Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan serta kesadaran petani akan pentingnya penanganan pasca panen
• Menurunkan/ menekan kehilangan hasil padi pada saat pasca panen (20,6%)
• Meningkatkan mutu hasil gabah dan beras giling
• Menerapkan pelabelan gabah/ beras sesuai dengan jenis varietas, kuantitas dan kualitas gabah/ beras yang dihasilkan.
• Menekan biaya panen dan pasca panen
• Meningkatkan kelayakan ekonomi jasa persewaan alat mesin pasca panen
• Meningkatkan pendapatan petani dan buruh tani
SASARAN :
• Tumbuhkembangnya kecamatan-kecamatan pasca panen yang menerapkan sarana dan teknologi pasca panen tepat guna sehingga dapat meningkatkan efisiensi, nilai tambah dan pendapatan petani • Tercapainya penurunan kehilangan hasil padi/ gabah sebesar 1-2%
per tahun
• Tercapainya pelabelan gabah/ beras sesuai dengan jenis verietas, kuantitas dan kualitasnya
• Meningktnya kemampuan dan ketrampilan serta kesadaran petani akan pentingnya penanganan pasca panen
• Meningkatnya pendayagunaan sarana alat mesin pasca panen di pedesaan
• Tumbuhnya kemitraan usaha antara petani/ kel. taniUPJA/ LDM, penggilingan padi, BULOG, pedaganag pengumpul, perbankan dan lain-lain
• Terjadinya perubahan orientasi dari menjual gabah (GKP) menjadi menjual gabah (GKG) atau beras giling sebagai bahan baku industril Terjadinya perubahan orientasi usaha pertanian dari subsisten menjadi usaha yang berorientasi bisnis/ komersiil
Strategi :
• Melakukan rekayasa sosial/ penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen yang berskala ekonomi layak
• Pembentukan kelompok/ group jasa pemanenan (regu panen)
• Introduksi sarana dan teknologi pasca panen tepat guna
Dengan memperhatikan faktor-faktor kunci :
Kebijakan yang berpihak pada kegiatan penanganan pasca
panen dalam upaya menurunkan kehilangan hasil dan meningkatkan mutu gabah/ beras.
Koordinasi lintas sektoral
Pengadaan sarana dan teknologi tepat guna spesifik lokasi
dengan fasilitas kredit yang mudah dan suku bunga rendah sehingga dapat terjangkau oleh petani
Peningkatan SDM
LANGKAH OPERASIONAL
LANGKAH OPERASIONAL
1. Pengukuhan/ pencanangan forum kecamatan pasca panen oleh Bupati/ Walikota
2. Pembinaan kelembagaan (forum kecamatan pasca panen) 3. Introduksi sistem penanganan pasca panen
4. Pelatihan dan pembinaan SDM 5. Manajemen lapangan
6. Analisis kebutuhan sarana alat mesin pasca panen
7. Pangadaan alat mesin pasca panen dan pola pembiayaan 8. Pengembangan bengkel/ pengrajin alat mesin pasca panen 9. Bimbingan teknis dan manajemen
KECAMATAN PASCAPANEN Sub Sistem Hulu Sub Sistem On Farm Sub Sistem Hilir
FORUM KECAMATAN PASCAPANEN
UNIT USAHA PASCAPANEN DAN TENAGA PENDAMPINGAN
DANA LUEP/ KUKM & BANK
SUB UNIT USAHA SARANA &
TRANPORTASI
SUB UNIT USAHA PANEN &
PERONTOKAN
SUB UNIT USAHA PENGERINGAN & PENYIMPANAN UNIT USAHA PEMASARAN & KEMITRAAN
BIMBINGAN & PELATIHAN PASCAPANEN
KEHILANGAN HASIL MENURUN, MUTU MENINGKAT, NILAI JUAL GABAH MENINGKAT
UNIT USAHA FORUM UNIT USAHA FORUM KECAMATAN PASCA KECAMATAN PASCA
STRUKTUR KELEMBAGAAN PENUMBUHAN DAN
STRUKTUR KELEMBAGAAN PENUMBUHAN DAN
PENGEMBANGAN KECAMATAN PASCA PANEN
PENGEMBANGAN KECAMATAN PASCA PANEN
DEPTAN DEPTAN DITJEN BPPHP DITJEN BPPHP POKJA POKJA DINAS PERTANIAN DINAS PERTANIAN PROPINSI PROPINSI DINAS PERTANIAN DINAS PERTANIAN KAB./KOTA KAB./KOTA POKJA POKJA TIM PEMBINA TIM PEMBINA (POKJA) (POKJA)
KEC PASCA PANEN
KEC PASCA PANEN
PETANI/ PETANI/ KELOMPOK KELOMPOK TANI TANI PETANI/ PETANI/ KELOMPOK KELOMPOK TANI TANI PETANI/ PETANI/ KELOMPOK TANI KELOMPOK TANI
KEC PASCA PANEN
KEC PASCA PANEN
KEC PASCA PANEN
KEC PASCA PANEN
PENGORGANISASIAN
PENGORGANISASIAN
PUSAT : DITJEN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN
• Merumuskan kebijakan dan memberikan pedoman umum
penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen
• Fasilitasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
pembinaan program penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen
• Introduksi sarana dan teknologi pasca panen
• Koordinasi lintas sektoral untuk meningkatkan efektifitas
program penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen
PROPINSI : DINAS PERTANIAN PROPINSI
• Membentuk POKJA Penumbuhan dan Pengembangan
Kecamatan Pasca Panen dengan SK Gubernur
• Merumuskan kebijakan operasional penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen sesuai kondisi daerah
• Memfasiltasi penumbuhan dan pengembangan kecamatan
pasca panen spesifik lokalita yang berskala ekonomis
• Fasiltasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen
• Melakukan koordinasi lintas sektoral untuk meningkatkan efektifitas program penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen
KABUPATEN/KOTA : DINAS PERTANIAN KAB/ KOTA
• Membentuk POKJA penumbuhan dan pengembangan
kecamatan pasca panen dengan SK Bupati/ Wali Kota
• Merumuskan kebijakan operasional penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen sesuai kondisi daerah
• Memfasiltasi penumbuhan dan pengembangan kecamatan
pasca panen spesifik lokalita yang berskala ekonomis dengan pengukuhan/ pencanangan oleh Bupati/ Wali Kota • Fasiltasi penerapan sarana dan teknologi serta
manajemen usaha pasca panen
• Melakukan bimbingan teknis dan manajemen
• Menciptakan akses permodalan, dan pemasarannya
• Melakukan koordinasi lintas sektoral untuk meningkatkan efektifitas program penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen
INDIKATOR KEBERHASILAN
INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Tumbuhnya forum-forum kecamatan pasca panen yang mandiri dan
profesional
2. Kegiatan pasca panen di wilayah kecamatan pasca panen harus
meggunakan alat mesin pasca panen tepa guna 3. Menurunnya kehilangan hasil 1 –1,5 % per tahun
4. Meningkatya mutu gabah dan beras sehingga harga jualnya meningkat
5. Terjadinya peningkatan nilai tambah, daya saing dan meningkatnya modal kerja forum kecamatan pasca panen
6. Tertibnya sistem pencatatan dan plaporan usah pasca panen pada forum kecamatan pasca panen
7. Terjadinya peningkatan manajerial (perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan pengendalian) pada forum kecamatan pasca panen
8. Terjalinnya kerjasama kemitraan diantara sub sistem pada sistem agribisnis padi
9. Terjadinya perubahan orientasi dari menjual gabah (GKP) menjadi menjual
gabah (GKG) atau beras giling sebagai bahan baku industril Terjadinya perubahan orientasi usaha pertanian dari subsisten menjadi usaha yang berorientasi bisnis/ komersiil
PENUTUP
PENUTUP
1. Kegiatan penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen merupakan program terobosan dalam upaya menekan kehlangan hasil dan meningkatkan mutu gabah/ beras
2. Dengan semangat otonomi daerah, kegiatan
penumbuhan dan pengembangan kecamatan pasca panen sepenuhnya dilaksanakan oleh daerah, yang difasilitasi dengan anggaran APBN, APBD Propinsi/ Kabupaten/ Kota dan Swasta.
3. Pembiayaan/ modal usaha dapat memanfaatkan dana BUMN, BUMD, Kredit dari Bank/ Lembaga Keuangan daerah.
4. Hibah/ bantuan langsung dari Pemerintah sebagai
Informasi lebih lanjut hubungi :
SMS Center :
No. HP : 081383034444
Subdit Pasca Panen Tanaman Pangan
Direktorat Penanganan Pasca Panen, Ditjen PPHP Kanpus Deptan, Gedung D, Lantai 3
Jl. Harsono RM No 3, Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan, 12550
Hidup memang kegelapan, Kecuali jika ada dorongan
Dan semua dorongan buta belaka, Kecuali jika ada pengetahuan
Dan segala pengetahuan adalah hampa, kecuali jika ada pekerjaan
Dan segenap pekerjaan adalah sia-sia, kecuali jika ada kecintaan
(Kahlil Gibran)
Selamat bekerja
Selamat bekerja
Semoga sukses
Semoga sukses
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
Wassalamualaikum Wr. Wb.