HAND OUT
HAND OUT
ORGANISASI & MANAGEMEN
ORGANISASI & MANAGEMEN
PELAYANAN KEBIDANAN
PELAYANAN KEBIDANAN
OLEH
OLEH
S U K A R D I
S U K A R D I
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES DEPKES SURABAYA
POLTEKKES DEPKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
ORGANISASI & MANAJEMEN YAN KEB
ORGANISASI & MANAJEMEN YAN KEB
PENGERTIAN ke 1
PENGERTIAN ke 1
A.
A.
Manajemen adl suatu pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan
Manajemen adl suatu pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan
menggunakan orang lain (
menggunakan orang lain (
Robert. D. Terry
Robert. D. Terry
)
)
B.
B.
Manajemen adl proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan
Manajemen adl proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan
diselenggarakan dan diawasi. (
diselenggarakan dan diawasi. (
Encyclopedia of Social
Encyclopedia of Social
)
)
C.
C.
Manajemen adl suatu proses yg dilakukan oleh satu orang atau lebih
Manajemen adl suatu proses yg dilakukan oleh satu orang atau lebih
untuk mengkoordinasikan kegiatan - kegiatan orang lain guna
untuk mengkoordinasikan kegiatan - kegiatan orang lain guna
mencapai tujuan / hasil ((
mencapai tujuan / hasil ((
Evancevich
Evancevich
)
)
D.
D.
Manajemen adl : membuat tujuan tercapai melalui kegiatan orang lain
Manajemen adl : membuat tujuan tercapai melalui kegiatan orang lain
dan fungsi-fungsinya dapat dipecah sekurang-kurangnya 2 tanggung
dan fungsi-fungsinya dapat dipecah sekurang-kurangnya 2 tanggung
jawab utama yakni perencanaan dan pengawasan (
jawab utama yakni perencanaan dan pengawasan (
Evancevich
Evancevich
)
)
E.
E.
Manajemen adl suatu kegiatan atau seni untuk mengatur para petugas
Manajemen adl suatu kegiatan atau seni untuk mengatur para petugas
kesehatan kesht non kesht guna meningkatkan keshtn masy melalui
kesehatan kesht non kesht guna meningkatkan keshtn masy melalui
program kesehatan (
Pengertian ( ke 2 ) ( Pola Umum Manajemen )
Pengertian ( ke 2 ) ( Pola Umum Manajemen )
1.
1.
Manajemen alat dari pada administrasi untuk mencapai tujuan
Manajemen alat dari pada administrasi untuk mencapai tujuan
sehingga disebut unsur dinamik.
sehingga disebut unsur dinamik.
2.
2.
Manajemen bergerak / bekerja dalam unsur statik administrasi
Manajemen bergerak / bekerja dalam unsur statik administrasi
yaitu organisasi
yaitu organisasi
3.
3.
Manajemen menggerakan sumber daya ( resources ) dalam
Manajemen menggerakan sumber daya ( resources ) dalam
setiap proses/kegiatan/ fungsinya.
setiap proses/kegiatan/ fungsinya.
4.
4.
Penggerakan sumber-sumber daya tersebut dalam masing
Penggerakan sumber-sumber daya tersebut dalam masing
fungsi manajemen
fungsi manajemen
Manajemen juga terkandung pengertian
Manajemen juga terkandung pengertian
a.
a.
Manajemen adl suatu proses yang merupakan rangkaiankegiatan
Manajemen adl suatu proses yang merupakan rangkaiankegiatan
yang sistematis
yang sistematis
b.
b.
Fungsi manajemen merupakan bentuk kegiatan tersebut
Fungsi manajemen merupakan bentuk kegiatan tersebut
c.
c.
Dalam manajemen kegiatan tersebut diatur olh para manager
Dalam manajemen kegiatan tersebut diatur olh para manager
(
Pengertian Ke 3
Pengertian Ke 3
Manajemen berasal dari kata
Manajemen berasal dari kata
MANAGE
MANAGE
atau
atau
MANAGIARE
MANAGIARE
( romawi kono) berarti melatih dalam melangkahkan kaki
( romawi kono) berarti melatih dalam melangkahkan kaki
Terkandung 2 kegiatan pikir ( mind ) dan laku ( action ) Piet A.
Terkandung 2 kegiatan pikir ( mind ) dan laku ( action ) Piet A.
SAHERTIAN )
SAHERTIAN )
Fungsi Manajemen
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adl ; Planing, Organizing, Actuiting, Controling
Fungsi manajemen adl ; Planing, Organizing, Actuiting, Controling
dan Evaluasi
Bagan Fungsi Manajemen
Asesmen &
messuremen Analisa Data
Implementation
Solution Terpilih
Masalah Kesehatan
Msl Kes Utama
Proses Pengambilan
Keputusan Preoritas Masalah
Penetepen Tujuan
Rencana Operasional / Proposal program
ORGANIZING Legal Aspect ACTUATING
Problim Solving
PLANING
PLANING ( Perencanaan )
Perencanan adalah fngsi yang paling penting dan pertama kali harus
dikerjakan. Dalam perencanaan memuat tujuan dan bagaimana mencapai tujuan, rincian kegiatan.
Unsur Perencanaan
1. Unsusr Tujuan : Adanya perumusan tujuan yang jelas 2. Unsur Policy : Adanya metode untuk mencapai tujuan 3. Unsur Prosedur : Pembagian tugas dan hubunan masing-masing anggota
4. Unsur Progres : Standart Evaluasi
5. Unsur Program : Penyususnan Skala preoritas
Macam perencanaan menurut tingkatnya
. Top Level / Tingkat atas
. Midle level / Tingkat menengah . Bottom level / Timgkat bawah
Macam PenyusunanRencana Menurut Tingkatnya
* Bottom Up : adalah perencanaan usulan dari tingkat bawah kemudian disusun dan dipertimbangkan di tingkat pusat
* Top to the bottom : ( Top Down ) Perencanaan dari tingkat atas yang langsung dilaksanakan ditingkat bawah. Biasanya sudah disertai
dengan juklak dan juknis
Macam Perencanaan menurut jangka waktunya
Macam Perencanaan menurut jangka waktunya
- Long range plan : 10 – 20 tahun
- Long range plan : 10 – 20 tahun
- Medium term plan : 5 – 7 tahun
- Medium term plan : 5 – 7 tahun
- Short term plan : 1 – 3 tahun
- Short term plan : 1 – 3 tahun
- Annual plan
- Annual plan ; rencana tahunan ; rencana tahunan
Syarat Peencanaan
Syarat Peencanaan
-
-
Tujuan dirumuskan secara jelasTujuan dirumuskan secara jelas-
-
Sifatnya harus sederhanaSifatnya harus sederhana - Bersifat fleksibel- Bersifat fleksibel
- Penggunaan sumber dana harus efektif
- Penggunaan sumber dana harus efektif
Manfaat Perencanaan
Manfaat Perencanaan
- Metode untuk mencapai tujuan
- Metode untuk mencapai tujuan
- Sebagai petunjuk pelaksanaan bagi seluruh peserta
- Sebagai petunjuk pelaksanaan bagi seluruh peserta
- Menjamin penggunaan sumber daya efektif
Langkah – langkah dalam perencanaan
Langkah – langkah dalam perencanaan
A.
A.
Measurement & Assesment
Measurement & Assesment
Adalah kegiatan pengumpulan dan pengukuran data , mengukur
Adalah kegiatan pengumpulan dan pengukuran data , mengukur
besarnya masalah yang timbul sehingga menjadi indikator : mis
besarnya masalah yang timbul sehingga menjadi indikator : mis
indikator KLB ( Kejadian Luar Biasa )
indikator KLB ( Kejadian Luar Biasa )
Langkah- langkah Dalam Tahap ini adalah ;
Langkah- langkah Dalam Tahap ini adalah ;
1.
1.
Merumuskan semua data yang dikumpulkan. Data tersebut dapat
Merumuskan semua data yang dikumpulkan. Data tersebut dapat
berupa data yang menggambarkan masa lampau, sekarang, atau
berupa data yang menggambarkan masa lampau, sekarang, atau
masa yang akan datang
masa yang akan datang
2.
2.
Analisa Situasi ; anatara lain tentang
Analisa Situasi ; anatara lain tentang
resours
resours
( sumber daya )
( sumber daya )
Condioning factor :
Condioning factor :
antara lain demografi, sanitasi, pendidikan,
antara lain demografi, sanitasi, pendidikan,
jumlah penduduk, perekonomian,
jumlah penduduk, perekonomian,
Indikator kesehatan :
Indikator kesehatan :
morbiditas, mortalitas, cacat
morbiditas, mortalitas, cacat
3.
3.
Mendata tentang diagnosis komunitas,
Mendata tentang diagnosis komunitas,
* demografi ( fital statistik )
* demografi ( fital statistik )
* sebab morbiditas dan mortalitas
* sebab morbiditas dan mortalitas
* pemanfaatan yankes
* pemanfaatan yankes
*
*
Budaya dan stratifikasi sosial
Budaya dan stratifikasi sosial
* Pola kepemimpinan komunias
* Pola kepemimpinan komunias
* Kesehatan mmental dan penyebab stress
* Kesehatan mmental dan penyebab stress
4.
4.
Karakteristik dari pada population at risk
Karakteristik dari pada population at risk
Family composition : umur, jenis kelamin, status kawin, jml
Family composition : umur, jenis kelamin, status kawin, jml
anggota keluarga
anggota keluarga
Sosial struktur : pekerjaan, klas sosial, pendidikan, ras, etnik
Sosial struktur : pekerjaan, klas sosial, pendidikan, ras, etnik
Health bilief
Health bilief
Sumber daya keluarga
Sumber daya keluarga
Upaya mencari pengobatan
Upaya mencari pengobatan
5. Faktor dan Variabel dalam sistem Kesehatan Nasional
5. Faktor dan Variabel dalam sistem Kesehatan Nasional
a.
a.
Derajat Kesehatan Masyarakat
Derajat Kesehatan Masyarakat
- Umur harapan hidup
- Umur harapan hidup
- Kematioan/ mortalitas
- Kematioan/ mortalitas
- Kesakitan /Morbiditas
- Kesakitan /Morbiditas
- Status gizi, Difisiensi Vit A, gondok endemik
- Status gizi, Difisiensi Vit A, gondok endemik
-Tingkat pendidikan masyarakat
-
Sanitasi lingkungan
Sanitasi lingkungan
- Hunian rumah : 2 orang/ kamar. Luas lantai minimal 3,5 m
- Hunian rumah : 2 orang/ kamar. Luas lantai minimal 3,5 m
2 2/ orang
/ orang
- Air bersih : per orang . Pedesaan 60 liter, perkotaan 100 – 150 /orang
- Air bersih : per orang . Pedesaan 60 liter, perkotaan 100 – 150 /orang
b. Upaya kesehatan
b. Upaya kesehatan
c. Perilaku penduduk
c. Perilaku penduduk
d. Pemanfaatan sumber daya
d. Pemanfaatan sumber daya
e. Potensi organisasi masyarakat
e. Potensi organisasi masyarakat
Beberapa Cara Pengumpulan Data :
Beberapa Cara Pengumpulan Data :
N N 0
0 METODEMETODE INSTRUMEN
INSTRUMEN 1 1 2 2 3 3 4. 4.
Wawancara : Berstruktur Wawancara : Berstruktur ( survy) angkat,
( survy) angkat,
Obsevasi : Pengamatan, Obsevasi : Pengamatan, Penghitungan, Pengukuran Penghitungan, Pengukuran Penelusuran : medical Penelusuran : medical record
record
Penelusuran data scunder Penelusuran data scunder
Quesener : terbuka / tertutup Quesener : terbuka / tertutup
-List of topik : Qusener bertingkatList of topik : Qusener bertingkat
-- Statistik rotin / Medical record, - Statistik rotin / Medical record, Laporan,
Laporan,
publikasipublikasi
II. PENGELOMPOKAN DATA : Mengelompokan
II. PENGELOMPOKAN DATA : Mengelompokan
indikator/ data yang dicari menururt sumber data
indikator/ data yang dicari menururt sumber data
masing-masing
masing-masing
III. PENGUMPULAN DATA : Pengum,pulan data masing-masing dengan III. PENGUMPULAN DATA : Pengum,pulan data masing-masing dengan
cara dan menurut kaidah riset penelitian cara dan menurut kaidah riset penelitian
B. ANALISA DATA B. ANALISA DATA
Pengorganisasian/ pengelompokan data :Pengorganisasian/ pengelompokan data : data yang dari data yang dari berbagai sumber data dan berbagai jeniss pengumpulan data, berbagai sumber data dan berbagai jeniss pengumpulan data, dikelompokan kembali menurut kategori, jenis-jenis variabel nya dikelompokan kembali menurut kategori, jenis-jenis variabel nya masing-masing
masing-masing
Penyajian Data : Penyajian Data : Langkah berikutnya adalah menyajikan data Langkah berikutnya adalah menyajikan data tersebut dalam bentuk yang sesuai dengan karakteristik data tersebut dalam bentuk yang sesuai dengan karakteristik data
untuk memudahkan dalam menarik kesimpulan. Beberapa bentuk untuk memudahkan dalam menarik kesimpulan. Beberapa bentuk penyajian data :
penyajian data :
a. Statiistik Diskriptif : yaitu penyajian data untuk memperoleh a. Statiistik Diskriptif : yaitu penyajian data untuk memperoleh gambaran dari
gambaran dari suatu variabel : contoh > tabel distribusi suatu variabel : contoh > tabel distribusi frekuensi, diagram garis, pie
frekuensi, diagram garis, pie diagram , diagram lambang, diagram , diagram lambang, diagram pencar, histogram
diagram pencar, histogram
b. Epedemiologi Diskriptif ; Penyajian data untuk menggambarkan b. Epedemiologi Diskriptif ; Penyajian data untuk menggambarkan masalah
3
3
. Perumusan Masalah Kesehatan.
. Perumusan Masalah Kesehatan.
Model Perumusan Masalah
Model Perumusan Masalah
Problem = Gap . -- Concern ---
Problem = Gap . -- Concern ---
Responsibility
Responsibility
Masalah/ kesenjangan Perhatian
Masalah/ kesenjangan Perhatian
Tanggung jawab
Tanggung jawab
Masalah : dianggap ada masalah jika terjadi gangguan
Masalah : dianggap ada masalah jika terjadi gangguan
terhadap
terhadap
pemenuhan kebutuhan kehidupan manusia dengan
pemenuhan kebutuhan kehidupan manusia dengan
kriteria :
kriteria :
-
Adanya kesenjangan terhadap target, standart yang dianut,
Adanya kesenjangan terhadap target, standart yang dianut,
teori
teori
yang ada mis : standart rata-rata, standart normatif,
yang ada mis : standart rata-rata, standart normatif,
Perhatian ( concern ) : terdapatnya suatu perhatian / ketidak
Perhatian ( concern ) : terdapatnya suatu perhatian / ketidak
puasan administrator
puasan administrator
terhadap adanya gap yang berkonotasi
terhadap adanya gap yang berkonotasi
negatif
negatif
Tanggung Jawab ( Responsibility ) : Tingkat pertanggungjawaban Tanggung Jawab ( Responsibility ) : Tingkat pertanggungjawaban
administrator dalam memgatasi massalah. administrator dalam memgatasi massalah.
C. PREORITAS MASALAH C. PREORITAS MASALAH
Jika terdapat beberapa masalah secara bersamaan dan sumber daya Jika terdapat beberapa masalah secara bersamaan dan sumber daya untuk mengatasi tidak memungkinkan maka perlu adanya preoritas. untuk mengatasi tidak memungkinkan maka perlu adanya preoritas. Terdapat beberapa masalah untuk menentukan preoritas masalah Terdapat beberapa masalah untuk menentukan preoritas masalah
1.
1. Emergency Emergency : ( kegawatan masalah ) ; ukuran gawatnya masalah / : ( kegawatan masalah ) ; ukuran gawatnya masalah / cepat berkembangnya masalah atau kejadian tersebut
cepat berkembangnya masalah atau kejadian tersebut
2.
2. SeveritySeverity ( akibat ) yaitu berat ringannya akibat yang ditimbulkan. ( akibat ) yaitu berat ringannya akibat yang ditimbulkan. Sering diukur dengan tingkat kefatalan / tingkat kematian
Sering diukur dengan tingkat kefatalan / tingkat kematian 3.
3. Magnitude/ Greteet Member : Magnitude/ Greteet Member : ( anggota terbanyak ) Ukuran ( anggota terbanyak ) Ukuran berapa bagian masyarakat telah terkena resiko keadaan. Ini diukur berapa bagian masyarakat telah terkena resiko keadaan. Ini diukur dalam prevalensi, proporsi
5.
5.
Expanding Scope
Expanding Scope
( Luasnya perkembangan )
( Luasnya perkembangan )
Expanding scope horizontal : meluas keprogram sektor lain
Expanding scope horizontal : meluas keprogram sektor lain
dari gizi ke KIA, KB
dari gizi ke KIA, KB
Expanding scope longitudinal : meluas menurut kurun
Expanding scope longitudinal : meluas menurut kurun
waktu secara longitudnal (
waktu secara longitudnal (
berlanjut sehingga
berlanjut sehingga
cenderung menjadi endemik
cenderung menjadi endemik
6.Publik Concern
6.Publik Concern
( Persepsi Masyarakat )
( Persepsi Masyarakat )
Besarnya perhatian masyarakat terhadap bahaya darai
Besarnya perhatian masyarakat terhadap bahaya darai
masalah yang ditimbulkan. Maka masalah ini perlu
masalah yang ditimbulkan. Maka masalah ini perlu
dipreoritaskan dalam penanganannya
dipreoritaskan dalam penanganannya
7 Tehnological Feasibility
7 Tehnological Feasibility
( dapat kah dikerjakan ) Bisa
( dapat kah dikerjakan ) Bisa
tidak masalah itu dikerjakan sesuai dengan prosedur dan
tidak masalah itu dikerjakan sesuai dengan prosedur dan
kemampuan peralatan yang tersedia
kemampuan peralatan yang tersedia
8. Resources avaibility
8. Resources avaibility
( tersedianya sumber daya yang
( tersedianya sumber daya yang
ada )
ada )
4
4
.
.
Rate Of Increace
Rate Of Increace
: (Kecepatan peningkatan ) ukuran
: (Kecepatan peningkatan ) ukuran
kecepatan peristiwa itu
kecepatan peristiwa itu
berkembanag. Sering diukur dengan
berkembanag. Sering diukur dengan
kenaikan prevalensi
Teknik Menentukan Skala Preoritas
Teknik Menentukan Skala Preoritas
1.
1. Scoring TechniqueScoring Technique : dilakukan kuantifikasi dalam bentuk skor : dilakukan kuantifikasi dalam bentuk skor
bersekala 1 – 5 jumlah skor rata- rata terbesar merupakan preoritas
bersekala 1 – 5 jumlah skor rata- rata terbesar merupakan preoritas
tertinggi
tertinggi
A DHFA DHF E Kader KeshtE Kader Kesht
B ANCB ANC F Dana SehatF Dana Sehat
No
No Parameter/Parameter/ Masalah ( skor 1 -- 5 )Masalah ( skor 1 -- 5 )
Pertimbangan
Pertimbangan AA BB CC DD EE FF
1 1 2 2 3 3 4 4 Emegency Emegency Severity Severity Greteestmember Greteestmember
Rate of incresa
Rate of incresa
4 4 3 3 1 1 4 4 1 1 2 2 3 3 4 4 3 3 1 1 2 2 1 1 5 5 5 5 4 4 3 3 n
n jmljml 1717
Rata-rata
Rata-rata 6,26,2
5
2. Alteration Renking Technikque
2. Alteration Renking Technikque
Agnggota kelompok ini diharapakan paham benar
terhadap janis masalah yang dihadapai. Caranya adalah :
disediakan 2 kertas, kertas pertama untuk membuat
daftar masalah, kertas kedua untuk membuat rating
renking scale.
Dari daftar masalah yang dianggap paling besar diberi
No 1 pada rating scale, dan seterusnya sampai
masalah yang dianggap kecil, kemudian dilakukan
rekapitulasi, Kesimpulan daftar masalah yang paling
banyak dengan no 1 adalah yang mendapat preoritas
utama danseterusnya
Daftar Masalah
Daftar Masalah
DHF Diare
DHF Diare
TB Paru Gizi
TB Paru Gizi
Scabies KB
Scabies KB
Typhoid ANC
Typhoid ANC
Hepatitis
Hepatitis
IMUNISASI
IMUNISASI
Sampah
Sampah
Anggoa 1
Anggoa 1
1 KB 3.
1 KB 3.
Sampah
Sampah
2. Gizi 4.
2. Gizi 4.
imunisasi
imunisasi
Anggota 2
Anggota 2
1. Imunisasi 2.
1. Imunisasi 2.
ANC
3. Paired Comparisson Methode
3. Paired Comparisson Methode
Adalah caramenyikapi masalah dengan kkode berpasanagan yakni Adalah caramenyikapi masalah dengan kkode berpasanagan yakni dengan memberi tanda
dengan memberi tanda
+
+
bila menganggap merupakan bila menganggap merupakan masalah dan tandamasalah dan tanda
__
__
bila tidak menganggap merupakan bila tidak menganggap merupakan masalah. Jumlah tanda posistif yang paling banyak merupakan masalah. Jumlah tanda posistif yang paling banyak merupakan preoritas utama.preoritas utama.
A : DHFA : DHF C : ScabiesC : Scabies E. : SampahE. : Sampah B : TB ParuB : TB Paru D ; ImunisasiD ; Imunisasi F : GiziF : Gizi
n0
n0
Responden
Responden
Masalah yang diniilai
Masalah yang diniilai
JML
JML
1
1
2
2
3
3
4
4
Umar
Umar
Usman
Usman
Ali
Ali
Tabrani
Tabrani
A
A
B
B
C
C
D
D
E
E
F
F
G
G
_
_
--+
+
+
+
+
+
_
_
+
+
_
_
_
_
_
_
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
_
_
_
_
+
+
+
+
+
+
_
_
+
+
_
_
+
+
_
_
_
_
_
_
1
D PENETAPAN TUJUAN
D PENETAPAN TUJUAN
Tahap penetapan tujuan dilakukan untukmencapai
Tahap penetapan tujuan dilakukan untukmencapai
1.
1.
Memperoleh diskripsi tentan hasil akhir yang ingin dicapai
Memperoleh diskripsi tentan hasil akhir yang ingin dicapai
2.
2.
Mengidennfikasi unit kegiatan dar rancangan suatu program
Mengidennfikasi unit kegiatan dar rancangan suatu program
Menetapkan tujuan harus menggunakan diskripsi yang
Menetapkan tujuan harus menggunakan diskripsi yang
spesifik tentang hasil akhir yang ingin dicapai. Khidah
spesifik tentang hasil akhir yang ingin dicapai. Khidah
tujuan dengan menggunakan
tujuan dengan menggunakan
5 W + 1 H
5 W + 1 H
WHAT ? = apa yang harus dicapai
WHAT ? = apa yang harus dicapai
WHOM ? = Populasi yang ingin dicapai/ dituju
WHOM ? = Populasi yang ingin dicapai/ dituju
( sasaran )
( sasaran )
WHO ? = siapa yang bertanggung jawab
WHO ? = siapa yang bertanggung jawab
WHERE ? = dimana . ( tempat pelaksanaan )
WHERE ? = dimana . ( tempat pelaksanaan )
WHEN ? = kapan tujuan harus dicapai
WHEN ? = kapan tujuan harus dicapai
PENGORGANISASIAN ( Organizing )
PENGORGANISASIAN ( Organizing )
Pengorganisasian adalah proses pengelompokan terhadap :
Pengorganisasian adalah proses pengelompokan terhadap :
Tenaga ( orang ), Alat- alat / facilitas, jenis tugas
Tenaga ( orang ), Alat- alat / facilitas, jenis tugas
dan wewenang, dan tanggungjawab
dan wewenang, dan tanggungjawab
Proses pengorganisasian dapat dirinci sebagai
Proses pengorganisasian dapat dirinci sebagai
berikut
berikut
Memahami tugas
Memahami tugas
Penetapan tugas pokok dari rincian kegiatan
Penetapan tugas pokok dari rincian kegiatan
Pengelompokan tugas / jabatan
Pengelompokan tugas / jabatan
Penyususnan struktur organisasi
Penyususnan struktur organisasi
Penyususnan otoritas organisasi
Penyususnan otoritas organisasi
Pengisisan jabatan/ stafing
Pengisisan jabatan/ stafing
Facilitating : memfacilitasi kebutuhan baik terhadap
Facilitating : memfacilitasi kebutuhan baik terhadap
tenaganya maupun kegiatannya
A.
A.
Pemahaman Tujuan
Pemahaman Tujuan
Tujuan diuraikan secara jelas serta tolok ukurnya sesuai
Tujuan diuraikan secara jelas serta tolok ukurnya sesuai
dengan herargi tujuan
dengan herargi tujuan
B.
B. Penetapan Tugas PokokPenetapan Tugas Pokok
Tugas pokok dirumuskan secara jelasTugas pokok dirumuskan secara jelas
C. Pengelompokan Tugas Jabatan
C. Pengelompokan Tugas Jabatan
Rumusan pengelompokan tugas a.l :Rumusan pengelompokan tugas a.l :
Job analysis ( analisis tugas ) dianalisa sesuai dengan keahliannya Job analysis ( analisis tugas ) dianalisa sesuai dengan keahliannya Job diskription ( uraian tugas ) apa saja jenis tugas yangdiberikanJob diskription ( uraian tugas ) apa saja jenis tugas yangdiberikan
Job spesifikation ( syarat tugas ) syarat dan persiapan yang harus Job spesifikation ( syarat tugas ) syarat dan persiapan yang harus
dipenuhi
dipenuhi
Job evaluation ( evaluasi tugas ) mengidentifikasi apakah jenis tugas Job evaluation ( evaluasi tugas ) mengidentifikasi apakah jenis tugas
sesuai
sesuai
D. Struktur Organisasi
D. Struktur Organisasi
Kelompok jabatan di ubah menjadi satuan organisasi atas dasar ; Kelompok jabatan di ubah menjadi satuan organisasi atas dasar ;
Departemen Horizontal :Departemen Horizontal : adalah adalah
Kesamaan fungsi dan jabatanKesamaan fungsi dan jabatan . . Kesamaan kelompok konsumen Kesamaan kelompok konsumen Kesamaan proses dan cara kerja Kesamaan proses dan cara kerja . . Kesamaan lokasi Kesamaan lokasi
Kesamaan hasil produksi Kesamaan hasil produksi . . Kombinasi dalam bentuk matrik Kombinasi dalam bentuk matrik
Departemen Vertikal : Departemen Vertikal : Adalah herarki dan koordinasi Adalah herarki dan koordinasi
E. OTORITAS ORGANISASI
E. OTORITAS ORGANISASI
Adalah kekuasaan / hak untuk bertindak / memberi perintah
Adalah kekuasaan / hak untuk bertindak / memberi perintah
kepada orang lain. Otoritas ini harus tercantum dengan jelas
kepada orang lain. Otoritas ini harus tercantum dengan jelas
baik pada job diskription maupun struktur organisasi : mis
baik pada job diskription maupun struktur organisasi : mis
Ketetntuan perundangan
Ketetntuan perundangan
Posisi dalam
Posisi dalam
kontiilasi
kontiilasi
( kedudukan dalam organisasi )
( kedudukan dalam organisasi )
Pelimpahan otoritas /mandat
Pelimpahan otoritas /mandat
Perintah atasan
Perintah atasan
F. STAFFING Proses staffing meliputi
F. STAFFING Proses staffing meliputi
Mempelajari organisasi
Mempelajari organisasi
Memperkirakan kebutuhan staff : kualifikasi tenaga dan
Memperkirakan kebutuhan staff : kualifikasi tenaga dan
jumlah staf
jumlah staf
Rekruetment staf
Rekruetment staf
Seleksi penerimaan dan penempatan staf
Seleksi penerimaan dan penempatan staf
Job training :
Job training :
Preservice Training = sebelum kerja.
Preservice Training
= sebelum kerja.
In
In
service training
G.
G.
FACILITATING : memberi bekal/ facilitas al ; peralatan,
FACILITATING : memberi bekal/ facilitas al ; peralatan,
material, keuangan
material, keuangan
ACTUATING
ACTUATING
( Penggerakan ) adalah
( Penggerakan ) adalah
a.
a.
Rangkaian kegiatan yang bberhubungan dengan aktivitas
Rangkaian kegiatan yang bberhubungan dengan aktivitas
yang bisa mempengaruhi orang lain agar mereka suka
yang bisa mempengaruhi orang lain agar mereka suka
melaksanakan usaha sesuai tujuan.
melaksanakan usaha sesuai tujuan.
b. Alat-alat Penggerakan bisa berupa ;
b. Alat-alat Penggerakan bisa berupa ;
- Perintah
- Perintah
- Surat edaran
- Surat edaran
- Petunjuk
- Petunjuk
- Rapat koordinasi
- Rapat koordinasi
- Bimbingan
- Bimbingan
- Pertemuan loka karya ( workshop )
- Pertemuan loka karya ( workshop )
c. Motivasi
c. Motivasi
1.
1.
Pengertian : Proses pemberian motive / penggerak bekerja
Pengertian : Proses pemberian motive / penggerak bekerja
kepada bawahannya sehingga mereka mau bekerja
kepada bawahannya sehingga mereka mau bekerja
sebaik-baiknya sesuai kehendak pimpinan, karenanya manager
baiknya sesuai kehendak pimpinan, karenanya manager
harus mengetahui basic personal Need bagi anggotanya
harus mengetahui basic personal Need bagi anggotanya
2.
2. Basic Personal Need ( kebutuhan Dasar manusia adalah :
2. Basic Personal Need ( kebutuhan Dasar manusia adalah :
a.
a.
Kebutuhan material
Kebutuhan material
: yang bersifat eknimik adalah
: yang bersifat eknimik adalah
makan , perumahan, pakaian
makan , perumahan, pakaian
Kebutuhan material ; yang bersifat biologic adalah
Kebutuhan material ; yang bersifat biologic adalah
kebutuha untuk keperluan hidup ( survival ) untuk
kebutuha untuk keperluan hidup ( survival ) untuk
keperluan perkembangan dan pertumbuhan
keperluan perkembangan dan pertumbuhan
b.
b.
Kebutuhan Noon Material
Kebutuhan Noon Material
: bisa berupa
: bisa berupa
Pengakuan ( recoqnation )
Pengakuan ( recoqnation )
Kasih sayang ( affection )
Kasih sayang ( affection )
Keharuman nama ( prestige )
Keharuman nama ( prestige )
Kehormatan ( honour )
Kehormatan ( honour )
Nama baik ( reputation )
Nama baik ( reputation )
c.
c.
Sosiaologik
Sosiaologik
Jaminan keamanan
Jaminan keamanan
Persahabatan
Persahabatan
3.
3.
Teknik Motivasi
Teknik Motivasi
a.
a. Motivasi Tidak LangsungMotivasi Tidak Langsung 1.
1. Siinkronisasi aspirasi individu dengan tujuan organisasi. Adalah :Siinkronisasi aspirasi individu dengan tujuan organisasi. Adalah :
Pengertian mendalam tentang tujuan organisasi akan memberi Pengertian mendalam tentang tujuan organisasi akan memberi
manfaat pad pekerja
manfaat pad pekerja
Pengertian bahwa organisasi tidak bertentangan dengan aspiarasi Pengertian bahwa organisasi tidak bertentangan dengan aspiarasi
individu
individu
Pemberian kesempatan pekerja untuk menentukan cara pencapaian Pemberian kesempatan pekerja untuk menentukan cara pencapaian
tujuan
tujuan
2.
2. Kondisi organisasi menciptakan keadaan favourible berprestasi : misKondisi organisasi menciptakan keadaan favourible berprestasi : mis -- Sosial condition, -- associatio condition -- customary
-- Sosial condition, -- associatio condition -- customary
condition
condition
b.
b. Motivasi LangsungMotivasi Langsung 1.
1. Intensi Material : dasar pemberian terhadap : waktu ; mis cuti. Intensi Material : dasar pemberian terhadap : waktu ; mis cuti.
Hasil kerja : yang berprestasi baik diberi imbalanHasil kerja : yang berprestasi baik diberi imbalan
Gabungan keduanya .Gabungan keduanya .
Jaminan sosial : bisa berupa : rumah dinas, ONH, biaya Jaminan sosial : bisa berupa : rumah dinas, ONH, biaya tugas belajar , pengobatan gratis
2). Intensif Material ; Pemberian gelar, tanda jasa,/medali, pujian
2). Intensif Material ; Pemberian gelar, tanda jasa,/medali, pujian
lesan atau tertulis,
lesan atau tertulis,
dipromosikan , diberi hak menggunakan atribut
dipromosikan , diberi hak menggunakan atribut
jabatan, hak
jabatan, hak
CONTROLING ( Pengawasan )
CONTROLING
( Pengawasan )dimakamkan di taman makam pehlawan
dimakamkan di taman makam pehlawan
Adalah tindakan mene;iti apakah segala sesuatu tercapai atau Adalah tindakan mene;iti apakah segala sesuatu tercapai atau berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, atau berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, atau intruksi- intrujsi yangtelah ditetapkan. Pengawasan bertujuan intruksi- intrujsi yangtelah ditetapkan. Pengawasan bertujuan
menunjukan atau menemukan kelemahan- kelemahan agar dapat menunjukan atau menemukan kelemahan- kelemahan agar dapat diperbaiki dan mencegah terulangnya kelemahan tersebut. ( Fayol ) diperbaiki dan mencegah terulangnya kelemahan tersebut. ( Fayol ) Dengan demikian dapat diartikan bahwa pengawasan adalah suatu Dengan demikian dapat diartikan bahwa pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan yang sudah dilaksanakan serta proses untuk menetapkan pekerjaan yang sudah dilaksanakan serta mengoreksi apakah pekerjaan dimaksud telah dikerjakan sesuai
mengoreksi apakah pekerjaan dimaksud telah dikerjakan sesuai dengan rencana
dengan rencana
A.
A. Syarat/ prinsip pengawasan Syarat/ prinsip pengawasan a. Harus ada rencana yang jelas a. Harus ada rencana yang jelas
b. Harus mampu menjamin adanya tindakan perbaikan b. Harus mampu menjamin adanya tindakan perbaikan c. Harus bersifat fleksibel
c. Harus bersifat fleksibel d. Dapat dimengerti
d. Dapat dimengerti
B. Proses Pengawasan Meliputi
B. Proses Pengawasan Meliputi
a. Menetapkan alat pengukur ( standar ) dan
a. Menetapkan alat pengukur ( standar ) dan
mengumpulkan data / fakta
mengumpulkan data / fakta
b. Mengadakan penilaian : membandingkan hasil kegiatan
b. Mengadakan penilaian : membandingkan hasil kegiatan
dengan standar yang
dengan standar yang
telah ditetapkan
telah ditetapkan
c.
c.
Sekaligus mengadakan perbaikan pada setiap alpha Sekaligus mengadakan perbaikan pada setiap alphaC.
C. Standar Yang Digunakan Dalam PengawasanStandar Yang Digunakan Dalam Pengawasan
a. Norma : Standar yang ditetapkan atas dasar pengalaman yang lalu. a. Norma : Standar yang ditetapkan atas dasar pengalaman yang lalu.
-- Proyek yang lalu, atau proyek yang lain yang bentuk dan situasi sama-- Proyek yang lalu, atau proyek yang lain yang bentuk dan situasi sama
b. Kriteria : Standar yang ditetapkan dan diharapkan sebagai ukuran b. Kriteria : Standar yang ditetapkan dan diharapkan sebagai ukuran pelaksanaan
pelaksanaan
program secara memuaskan. Dalam hal ini penyimpangan program secara memuaskan. Dalam hal ini penyimpangan terhadap
terhadap
standar masih daam tahap toleransi standar masih daam tahap toleransi D. Jenis /kategorisasi Pengawasan
D. Jenis /kategorisasi Pengawasan
a. Waktua. Waktu
-- Preventif : Bersifat mencegah penyimpangan-- Preventif : Bersifat mencegah penyimpangan
-- Repressif : Bersifat menekan terjadinya penyimpangan -- Repressif : Bersifat menekan terjadinya penyimpangan
b. Subyek pengwasan
b. Subyek pengwasan
-- intern ( dari dalam organisasi )
-- intern ( dari dalam organisasi )
-- ektern ( dari luar organisasi )
-- ektern ( dari luar organisasi )
c. Obyek pengawasan
c. Obyek pengawasan
-- produksi, -- keuangan, -- waktu, -- manusianya
-- produksi, -- keuangan, -- waktu, -- manusianya
d. Cara pengumpulan datanya.
d. Cara pengumpulan datanya.
-- personal observasi : pengawsan perorangan
-- personal observasi : pengawsan perorangan
-- oral report : laporan lesan
-- oral report : laporan lesan
-- writen report
-- writen report
: la[pran tertulis
: la[pran tertulis
-- control by exeption : pengawasan khusus terhadap hal-
-- control by exeption : pengawasan khusus terhadap
hal-hal khusus
EVALUATION
EVALUATION
( Penilaian )
( Penilaian )
A. Pengertian
A. Pengertian
: Adalah prosedur penilaian / pelaksanaan
: Adalah prosedur penilaian / pelaksanaan
hasil kerja/ dampak secara systematik, dengan
hasil kerja/ dampak secara systematik, dengan
membabndingkannya dengan standart dan mengikuti
membabndingkannya dengan standart dan mengikuti
kreteria / metode / tujuan guna menilai dan sekaligus
kreteria / metode / tujuan guna menilai dan sekaligus
pengambilan keputusan selanjutnya.
pengambilan keputusan selanjutnya.
B. Tujuan :B. Tujuan :
1. sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan program dan perencanaan 1. sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan program dan perencanaan program
program
2. sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan suatu kegiatan yang sedang 2. sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan suatu kegiatan yang sedang
berjalan berjalan
3. sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber daya3. sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber daya
4. sebagai alat untuk mengadakan perencanaan kembali yang lebih baik dari 4. sebagai alat untuk mengadakan perencanaan kembali yang lebih baik dari semula
semula
Berdasarkan waktunya, evaluasi dapat digolongkan ;Berdasarkan waktunya, evaluasi dapat digolongkan ;
a. evaluasi formative a. evaluasi formative
yaitu evaluasi yang dilaksanakan saat kegiatan sedang berlangsung : ini yaitu evaluasi yang dilaksanakan saat kegiatan sedang berlangsung : ini dibagi
dibagi
2 bentuk -- Critical review evaluation : kegiatan evaluasi dengan cara 2 bentuk -- Critical review evaluation : kegiatan evaluasi dengan cara
menanyakan bagian penting sebelum kegiatan dimulaimenanyakan bagian penting sebelum kegiatan dimulai
-- Midterm Evaluasi : -- Midterm Evaluasi : evaluasi saat kegiatan sedang berjalan evaluasi saat kegiatan sedang berjalan
b.
b.
Eavaluasi Sumative : adalah evaluasi
Eavaluasi Sumative : adalah evaluasi
dilakuakansaat kegiatan telah selesasi dilakukan.
dilakuakansaat kegiatan telah selesasi dilakukan.
Evaluasi ini dikelompokan menjadi 2 macam
Evaluasi ini dikelompokan menjadi 2 macam
Evaluasi Output : yaitu evaluasi untuk menilai hasil kegiatan Evaluasi Output : yaitu evaluasi untuk menilai hasil kegiatan
program program
Evaluasi dampak/ impact/ outcome : yaitu evaluasi untuk menilai Evaluasi dampak/ impact/ outcome : yaitu evaluasi untuk menilai
dampak dari hsil pelaksanaan program dampak dari hsil pelaksanaan program
B.
B. ProsesEvaluasi ;: Tahapan – tahapanyaProsesEvaluasi ;: Tahapan – tahapanya a.
a. Kegaiatan berfikir konseptual Kegaiatan berfikir konseptual
Formulasi tujuan, sasaran dan manfaat evaluasiFormulasi tujuan, sasaran dan manfaat evaluasi
Formulasi sumber dan jenis informasi yang diperlukanFormulasi sumber dan jenis informasi yang diperlukan Formulasi kriteria evaluasiFormulasi kriteria evaluasi
Formulasi modal / kerangka kerja / rancang bangunFormulasi modal / kerangka kerja / rancang bangun
b.
b. Kegiatan OperasionalKegiatan Operasional
c.
c. Kegiatan penilaian :Kegiatan penilaian : --
--
Formulasi derajat keberhasilan
Formulasi derajat keberhasilan
-- Formulasi faktor penunjang / penghambat
-- Formulasi faktor penunjang / penghambat
d.
d. Kegiatan tindak lanjutKegiatan tindak lanjut
Formulasi tindakan pemecahan masalahFormulasi tindakan pemecahan masalah Feed back evaluasi kepada userFeed back evaluasi kepada user
Follow up/ corective action/ tindakan perbaikanFollow up/ corective action/ tindakan perbaikan
C. Kriteria Evaluasi C. Kriteria Evaluasi 1.
1. RelevansiRelevansi
Relevansi dipakai untuk memeriksa rasionalisasi suatu Relevansi dipakai untuk memeriksa rasionalisasi suatu program . al
program . al -- masalah
-- masalah -- kegiatan-- kegiatan -- kebijaksanaan
-- kebijaksanaan -- unit kerja , dsb-- unit kerja , dsb -- tujuan/ jawaban masalah
-- tujuan/ jawaban masalah
a. Harus diadakan program
a. Harus diadakan program
@ Adanya relevansi Sosial
@ Adanya relevansi Sosial
-- Tujuan program sesuai dengan tujuan nasional kesehatan
-- Tujuan program sesuai dengan tujuan nasional kesehatan
-- Terdapatnya kontribusi yang jelas dari program tersebut
-- Terdapatnya kontribusi yang jelas dari program tersebut
terhadap kesehatan
terhadap kesehatan
masyarakat
masyarakat
-- Metode cukup sederhana
-- Metode cukup sederhana
-- Program tersebut dapat menjawab need/ kebutuhan
-- Program tersebut dapat menjawab need/ kebutuhan
@ Adanya program negatif jika program tiada
@ Adanya program negatif jika program tiada
b. Penghentian Program didasarkan :
b. Penghentian Program didasarkan :
-- bila masalah sudah hiang sama sekali
-- bila masalah sudah hiang sama sekali
-- usaha yangdilakukan tidak memberi hasil sama sekali
2.
2.
Tingkat Kecukupan : ( adequacy ) : adalah
Tingkat Kecukupan : ( adequacy ) : adalah
Tingkat kecukupan sejumlah kegiatan suatu program dan
Tingkat kecukupan sejumlah kegiatan suatu program dan
menunjukan seberapa
menunjukan seberapa
banyak masalah yang bisa diatasi
banyak masalah yang bisa diatasi
a.a. Tingkat kecukupan sejumlah kegiatan ( adquacy of effort )Tingkat kecukupan sejumlah kegiatan ( adquacy of effort )=
= jmlah kegiatan yang dilaksanakanjmlah kegiatan yang dilaksanakan X 100 % X 100 %
jumlah kegiatan yang dibutuhkanjumlah kegiatan yang dibutuhkan b.
b. Tingkat kecukupan Akktifitas dan Pencapaian ( adequacy of Tingkat kecukupan Akktifitas dan Pencapaian ( adequacy of performance)
performance)
Jumalah hasil / penca[aian kegiatan
Jumalah hasil / penca[aian kegiatan X 100 % X 100 %
coveragecoverage
coverage adalah perkiaraan jumlah hasil yang seharusnya
coverage adalah perkiaraan jumlah hasil yang seharusnya
dicapai dari pelaksanaan program
dicapai dari pelaksanaan program
3. Ukuran Tingkat Kemajuan program adalah :
3. Ukuran Tingkat Kemajuan program adalah :
penilaian dengan cara membandingkan rencana / kenyataan penilaian dengan cara membandingkan rencana / kenyataan suatu program secara berkala pada waktu pada waktu program
suatu program secara berkala pada waktu pada waktu program
sedang berjalan guna mengetahui
sedang berjalan guna mengetahui
# Monitoring tingkat kemajuan pelaksanaan
# Monitoring tingkat kemajuan pelaksanaan
# Identifikasi dan koreksi hambatan pelaksanaan
Contoh : grafik ukuran tingkat kemajuan program
Contoh : grafik ukuran tingkat kemajuan program
output
output
target
target
time
III. UNSUR MANAJEMEN
III. UNSUR MANAJEMEN
: Unsur adalah komponen, sarana ,
: Unsur adalah komponen, sarana ,
tenaga
tenaga
yangakan dilibatkan dalam melakukan suatu
yangakan dilibatkan dalam melakukan suatu
kegiatan manajemen
kegiatan manajemen
PetersonPeterson : Menggolongkan unsur, dengan konsep : Menggolongkan unsur, dengan konsep 3 M3 M ( man, ( man,
material, material,
moneymoney
TerryTerry : Menambahkan jadi : Menambahkan jadi 5 M5 M ditambah dengan Motode, ditambah dengan Motode,
Machine Machine
Sarwoto Sarwoto : : Menambahkan jadi Menambahkan jadi 6 M 6 M ditambah dengan marketditambah dengan market
Diciptakan Diciptakan Dng/dari Dng/dari
Dimodali Dimodali
Distribusi Distribusi kepada kepada
Material
Machine
Money
Market
Methode
Planing
Organing
Actuitiing
IV TINGKATAN MANAJEMEN
IV TINGKATAN MANAJEMEN
Manager berdasarkan herarki tugasnya dikelompokan sbb : Manager berdasarkan herarki tugasnya dikelompokan sbb : 1.
1. Manager tingkat pertama Manager tingkat pertama ( Lower Manager ) ( Lower Manager ) adalahadalah manager manager yang langsung berhubungan dengan pekerjaan ( worker ) yang yang langsung berhubungan dengan pekerjaan ( worker ) yang langsung menjalankan mesin ataupun memberikan pelayanan langsung menjalankan mesin ataupun memberikan pelayanan llangsung kepada konsumen. Manager tingkat ii disyaratkan llangsung kepada konsumen. Manager tingkat ii disyaratkan
memiliki proporsi peranan TECHNICEL SKILL yang kebih besar dari memiliki proporsi peranan TECHNICEL SKILL yang kebih besar dari pada konseptual skill.
pada konseptual skill. 2.
2. Manager tingkat menengah Manager tingkat menengah ( MIDLE MANAGER ) ( MIDLE MANAGER ) adalah adalah
manager yang mengisi jenjang antara top manager dengan lower manager yang mengisi jenjang antara top manager dengan lower manage. Manager ini menjadi saluran infrmasi dan komunikasi manage. Manager ini menjadi saluran infrmasi dan komunikasi timabl balik, sehingga manager tingkat ini diutamakan memiliki timabl balik, sehingga manager tingkat ini diutamakan memiliki kemampuan untuk mengadakan hubungan antar manusia
kemampuan untuk mengadakan hubungan antar manusia 3.
3. Manager tingkat puncak Manager tingkat puncak ( TOP MANAGER )( TOP MANAGER ) adalah manager yang adalah manager yang menduduki kewenangan organisasi tertinggi dan sebagai
menduduki kewenangan organisasi tertinggi dan sebagai
penanggung jawab utama pelaksanaan organisas. Manager ini penanggung jawab utama pelaksanaan organisas. Manager ini diisyaratkan memiliki proporsi peranan konseptual skill lebih besar diisyaratkan memiliki proporsi peranan konseptual skill lebih besar dibanding technical skill
GOLONGAN MANAGER
GOLONGAN MANAGER
Managerial
Managerial
Tchnicall
Tchnicall
TOP MANAGER
TOP MANAGER
manager tingkat inimanager tingkat inidiperlukan kemampuan
diperlukan kemampuan
berfikir abstrak dan kemampuan generalis dan dan menanggung
berfikir abstrak dan kemampuan generalis dan dan menanggung
jawab beban mental yang berat
jawab beban mental yang berat
Pada low manager diperlukan kemampuan : merancang ,
Pada low manager diperlukan kemampuan : merancang ,
melakuakn teknik skill yang specific dengan mantap
melakuakn teknik skill yang specific dengan mantap
Tugas Top Manager :
Tugas Top Manager :
a.
a.
Sebagai pengambil keputusan
Sebagai pengambil keputusan
b.
b.
Sebagai pemikul tanggung jawab
Sebagai pemikul tanggung jawab
c.
c.
Mengerahkan sumber daya untuk mencapai tujuan
Mengerahkan sumber daya untuk mencapai tujuan
d.
d.
Sebagai pemikir konseptual
Sebagai pemikir konseptual
e.
Menurut ( HENRY MINTZBERG ) peranan dan tugas manager
Menurut ( HENRY MINTZBERG ) peranan dan tugas manager
diuraikan sbb :
diuraikan sbb :
Kewenangan &
Kewenangan &
Status formal
Status formal
Peranan
Peranan
interpersonal
interpersonal
. Fingurshead
. Fingurshead
. Leader
. Leader
. Liasion
. Liasion
Peranan
Peranan
informasional
informasional
. Monitor
. Monitor
. Disseminator
. Disseminator
. Spoksman
. Spoksman
Peranan
Peranan
pengambil
pengambil
keputusan
keputusan
-
enterpreuner]
enterpreuner]
-
disturbance
disturbance
hendler
hendler
1. Peranan Interpersonal
1. Peranan Interpersonal
a.
a.
Figur head ( kepala ) : seseorang yang mempunyai
Figur head ( kepala ) : seseorang yang mempunyai
atribut simbul sebagai unsur kepala organisasi
atribut simbul sebagai unsur kepala organisasi
b.
b.
Leader/ pemimpin : orang yang mempunyai kewenangan
Leader/ pemimpin : orang yang mempunyai kewenangan
formal sebagai pemimpin bagi anggotanya
formal sebagai pemimpin bagi anggotanya
c.
c.
Liasion / penghubung : peranan mangadakan hubungan
Liasion / penghubung : peranan mangadakan hubungan
keluar organisasi
keluar organisasi
2. Peranan Informasional
2. Peranan Informasional
a. Monitor / pengamat : melakukan pengamatan segala
a. Monitor / pengamat : melakukan pengamatan segala
informasi didalam organisasinya
informasi didalam organisasinya
b. Desimination / penyebar : menyebarkan informasi yang
b. Desimination / penyebar : menyebarkan informasi yang
diperoleh kedalam satuan kerjanya
diperoleh kedalam satuan kerjanya
c. spokerman/ juru bicara : penyampai informasi
3. Peranan Pengambil Keputusan
3. Peranan Pengambil Keputusan
a.
a.
Enterpreuner : upaya memperbaiki / menigkatkan
Enterpreuner : upaya memperbaiki / menigkatkan
organisasi terhadap pelayanan dan selalu beradaptasi
organisasi terhadap pelayanan dan selalu beradaptasi
terhadap perubahan dalam perbaikan
terhadap perubahan dalam perbaikan
b.
b.
Desturbence handler / penenganan gangguan : mampu
Desturbence handler / penenganan gangguan : mampu
meredam dan menangani gangguan dalam organisasi
meredam dan menangani gangguan dalam organisasi
c.
c.
Resource allocator : penyalur alokasi sumber daya atau
Resource allocator : penyalur alokasi sumber daya atau
mengalokasikan sumber daya secara tepat
mengalokasikan sumber daya secara tepat
d.
d.
Negoitator / ahli negoisasi : melakukan hubungan kerja
Negoitator / ahli negoisasi : melakukan hubungan kerja
sama timbal balik yang saling menguntungkan dengan
sama timbal balik yang saling menguntungkan dengan
instansi lain
PENGERTIAN ORGANISASI
PENGERTIAN ORGANISASI
1.
1. Organisasi adalah sistem perserikatan formal , berstruktur dan Organisasi adalah sistem perserikatan formal , berstruktur dan terkoordinasi dari
terkoordinasi dari kelompok orang yang bekerja sama dalam kelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu ( Malaya Hasibuan )
mencapai tujuan tertentu ( Malaya Hasibuan ) 2.
2. Organisasi adalah : setiap bentuk perserikatan manusia untuk Organisasi adalah : setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama ( James D, Mooney )
mencapai tujuan bersama ( James D, Mooney ) 3.
3. Organisasi adalah : sistem kerja sama yang terkoordinasi secara Organisasi adalah : sistem kerja sama yang terkoordinasi secara sadar dan dilakukan oleh dua orang atau lebih ( Chaster I,
sadar dan dilakukan oleh dua orang atau lebih ( Chaster I, Barnard )
Barnard ) 4.
4. Organisasi adalah : pembinaan hubungan wewenang dan Organisasi adalah : pembinaan hubungan wewenang dan
dimaksudkan untuk koordinasi struktural, baik secara vertikal dimaksudkan untuk koordinasi struktural, baik secara vertikal maupun horizontal diantara posisi-posisi yang telah diserahi maupun horizontal diantara posisi-posisi yang telah diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi ( Koonz & Donnel )
organisasi ( Koonz & Donnel ) 5.
5. Organisasi adalah : suatu system yang dinamis yang selelu Organisasi adalah : suatu system yang dinamis yang selelu
berubah dan menyesuaikan diri dengan tekanan internal, ekternal berubah dan menyesuaikan diri dengan tekanan internal, ekternal dan selelu dalam proses evolusi kontinyu ( Philip, Senznick )
ASPEK PENTING DALAM ORGANISASI
ASPEK PENTING DALAM ORGANISASI
1.
1.
Adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai
Adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai
2.
2.
Adanya system kerja sama yang terstruktur dari
Adanya system kerja sama yang terstruktur dari
sekelompok orang
sekelompok orang
3.
3.
Adanya pembagian kerja dan hubungan kerja antara
Adanya pembagian kerja dan hubungan kerja antara
sesama karyawan
sesama karyawan
4.
4.
Adanya penetappan dan pengelompokan pekerjaan yang
Adanya penetappan dan pengelompokan pekerjaan yang
terintegrasi
terintegrasi
5.
5.
Adanya keterikatan formal dan tatatertib yang harus
Adanya keterikatan formal dan tatatertib yang harus
ditaati
ditaati
6.
6.
Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-
Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi
tugas-tugas.
tugas.
7.
7.
Adanya unsur-unsur dan alat-alat organisasi
Adanya unsur-unsur dan alat-alat organisasi
8.
PRISIP-PRINSIP ORGANISASI
PRISIP-PRINSIP ORGANISASI
1.
1. Prinsiple of Organisasi ( Azas Tujuan Organisasi ) Menurut azas Prinsiple of Organisasi ( Azas Tujuan Organisasi ) Menurut azas ini organisasi harus jelas dan rasional, apakah bertujuan untuk
ini organisasi harus jelas dan rasional, apakah bertujuan untuk
memperoleh laba ( busenis organization ) ataukah untuk memberi
memperoleh laba ( busenis organization ) ataukah untuk memberi
pelayanan publik ( publik organization ) Hal ini bagian penting
pelayanan publik ( publik organization ) Hal ini bagian penting
dalam menentukan struktur organisasi
dalam menentukan struktur organisasi
2.
2. Priciple Unity of Obyektive ( azas kesatuan tujuan ) Menurut asas Priciple Unity of Obyektive ( azas kesatuan tujuan ) Menurut asas ini, didalam suatu organisasi harus ada kesatuan tujuan yang
ini, didalam suatu organisasi harus ada kesatuan tujuan yang
ingin dicapai. Organisasi secara keseluruhan dan tiap-tiap
ingin dicapai. Organisasi secara keseluruhan dan tiap-tiap
bagiannya harus berusaha untuk mencapai tujuan tersebut
bagiannya harus berusaha untuk mencapai tujuan tersebut
3.
3. Principle of Unity of commando ( azas kesatuan perintah ) azas ini Principle of Unity of commando ( azas kesatuan perintah ) azas ini hendaknya setiap bawahan menerima perintah ataupun
hendaknya setiap bawahan menerima perintah ataupun
memberikan pertanggungjawaban hanya kepada satu orang
memberikan pertanggungjawaban hanya kepada satu orang
atasan. Tetapi satu atasan dapat memerintah lebih dari satu
atasan. Tetapi satu atasan dapat memerintah lebih dari satu
orang.
orang.
4.
4. Priciple of The span of managemen ( azas rentang kendali ) Azas Priciple of The span of managemen ( azas rentang kendali ) Azas ini seseorang manager hanya dapat memimpin secara efektif
ini seseorang manager hanya dapat memimpin secara efektif
sejumlah bawahan tertentu. Misalnya 3 orang sampai dengan 9
sejumlah bawahan tertentu. Misalnya 3 orang sampai dengan 9
orang . Jumlah bawahan ini tergantung kecakapan dan
orang . Jumlah bawahan ini tergantung kecakapan dan
kemampuan manager yang bersangkutan
5. Priciple of delegation of authority ( azas pendelegasian
5. Priciple of delegation of authority ( azas pendelegasian
wewenang) Pimpinan dibenarkan memberikan / melimpahkan
wewenang) Pimpinan dibenarkan memberikan / melimpahkan
sebagian wewenang kepemimpinanannya kepada seorang
sebagian wewenang kepemimpinanannya kepada seorang
atau sekelomok orang lain agar pencapaiantujuan leboh
atau sekelomok orang lain agar pencapaiantujuan leboh
efektif. Pendelegasian harus jelas sehingga mengetahui
efektif. Pendelegasian harus jelas sehingga mengetahui
wewenangnya.
wewenangnya.
6. Principle of parity of authority and reponsibility ( azas kewenangan dan 6. Principle of parity of authority and reponsibility ( azas kewenangan dan
tanggung jawab) Azas ini hendaknya wewenang dan tanggung jawab tanggung jawab) Azas ini hendaknya wewenang dan tanggung jawab
hendaknya seimbang. Wewenang yang didelegasikan dengan tanggung jawab hendaknya seimbang. Wewenang yang didelegasikan dengan tanggung jawab
yang timbul karenanya harussama besarnya. Misalkan wewenang yang yang timbul karenanya harussama besarnya. Misalkan wewenang yang
diberikan X maka tanggung jawab juga sebasar X. diberikan X maka tanggung jawab juga sebasar X.
7. Principle of Responsibility : (azas tanggung jawab) Menurut azas ini, 7. Principle of Responsibility : (azas tanggung jawab) Menurut azas ini,
pertanggungjawabannya dari bawahan terhadap atasan harus sesuai dengan pertanggungjawabannya dari bawahan terhadap atasan harus sesuai dengan
garis wewenang ( line authority ) dan pelimpahan wewenang.Seseorang hanya garis wewenang ( line authority ) dan pelimpahan wewenang.Seseorang hanya
bertanggung jawab kepada orang yang memberikan tanggung jawab. bertanggung jawab kepada orang yang memberikan tanggung jawab. 8.
8. Principle of departementation ( principle of devision of work ) = azas Principle of departementation ( principle of devision of work ) = azas pembagian kerja. Menurut azas ini, pengelompok tugas-tugas,
pembagian kerja. Menurut azas ini, pengelompok tugas-tugas,
pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan yang sama ke dalam satu unit kerja pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan yang sama ke dalam satu unit kerja ( departemen) hendaknya didasarkan atas eratnya hubungan pkerjaan ( departemen) hendaknya didasarkan atas eratnya hubungan pkerjaan
9. Principle of personnel placement ( azas penempatan
9. Principle of personnel placement ( azas penempatan
personalia ) Menurut azas ini, hendaknya penempatan
personalia ) Menurut azas ini, hendaknya penempatan
orang-orang pada setip jabatannya harus didasarkan atas
orang pada setip jabatannya harus didasarkan atas
kecakapan, keahlian, dan ketrampilannya ( the right man, in
kecakapan, keahlian, dan ketrampilannya ( the right man, in
the right job ) oleh karena itu harus dilakukan seleksi sesuai
the right job ) oleh karena itu harus dilakukan seleksi sesuai
dengan kebuthan
dengan kebuthan
10. Principle of scalar chain ( azas jenjang berangkai ) : Saluran 10. Principle of scalar chain ( azas jenjang berangkai ) : Saluran
perintah dari atas kebawah harus merupakan mata rantai vertikal perintah dari atas kebawah harus merupakan mata rantai vertikal yang jelas dan tidak terputus dan sebaikny menemouh jarak yang yang jelas dan tidak terputus dan sebaikny menemouh jarak yang terpendek., dan sebaliknya pertanggungjawaban bawahan ke atasan terpendek., dan sebaliknya pertanggungjawaban bawahan ke atasan juga serupa.
juga serupa.
11. Princip of effiiciency ( asas eficiensi ) 11. Princip of effiiciency ( asas eficiensi )
Suatunorganisasi dalam mencapai tujuannya harus dapat mencapai Suatunorganisasi dalam mencapai tujuannya harus dapat mencapai hasil yang optimal dengan pengorbanan yang minimal
hasil yang optimal dengan pengorbanan yang minimal
12. Principle of continuity ( azas kesinambungan ) Organisasi harus 12. Principle of continuity ( azas kesinambungan ) Organisasi harus
mengusahakan cara-cara untuk menjamin kelangsungan hidupnya. mengusahakan cara-cara untuk menjamin kelangsungan hidupnya. 13. Priciple of coordination : ( asas koordinasi )
13. Priciple of coordination : ( asas koordinasi )
Asas ini merupakan tindakan lanjut dari asas-asas organisasi Asas ini merupakan tindakan lanjut dari asas-asas organisasi launnya. Koordinasi dimaksudkan untuk mensikronisasikan dan launnya. Koordinasi dimaksudkan untuk mensikronisasikan dan mengintegrasikan segala tindakan
BENTUK ORGANISASI
BENTUK ORGANISASI
Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan bentuk organisasi, pedepartemenan organisasi, kedudukan dan bentuk organisasi, pedepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, dan hubungan pekerjaan , garis
jenis wewenang pejabat, dan hubungan pekerjaan , garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan sistem perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan sistem rentang kendali dan sistem pimpinan kendali.
rentang kendali dan sistem pimpinan kendali.
Suatu struktur organisasi akan memberikan informasi tentang : Suatu struktur organisasi akan memberikan informasi tentang : 1.
1. Tipe organisasi, arinya struktur organisasi akan memberikan Tipe organisasi, arinya struktur organisasi akan memberikan informasi tentang tipe informasi : yang digunakan ; apakah line informasi tentang tipe informasi : yang digunakan ; apakah line organization, line and staff organization, atau functional
organization, line and staff organization, atau functional organization
organization 2.
2. Pedepartemenan orgnisasi : akan memberikan informasi Pedepartemenan orgnisasi : akan memberikan informasi
mengenai dasar pendepartemenan ( bagian ) apakh didasarkan mengenai dasar pendepartemenan ( bagian ) apakh didasarkan fungsi-fungsi manajemen, wilayah produksi, shif dsb
fungsi-fungsi manajemen, wilayah produksi, shif dsb 3.
4. Rentang kendali : memberikan informasi mengenai jumlah
4. Rentang kendali : memberikan informasi mengenai jumlah
karyawan daalam setiap departemen ( bagian )
karyawan daalam setiap departemen ( bagian )
5.
5. Manajer dan bawahan : organisasi yang menberikan informasi Manajer dan bawahan : organisasi yang menberikan informasi tentang garis perintah dan tanggung jawab siapa yang menberi tentang garis perintah dan tanggung jawab siapa yang menberi perintah dan siapa yang memberi tangung jawab dengan kata lain perintah dan siapa yang memberi tangung jawab dengan kata lain siapa ataan dan siapa bawahan.
siapa ataan dan siapa bawahan. 6.
6. Tingkatan Manajer : memberika informasi tentang kebradaan top Tingkatan Manajer : memberika informasi tentang kebradaan top manajer, midle manajer, dan low manajer
manajer, midle manajer, dan low manajer 7.
7. Bidang pekerjaan : artinya setiap kotaj dalam struktur organisasi Bidang pekerjaan : artinya setiap kotaj dalam struktur organisasi memberikan informasi mengenai tugas –tugas dan pekerjaan serta memberikan informasi mengenai tugas –tugas dan pekerjaan serta tanggung jawab yang dilakukan dalam pekerjaan tersebut
tanggung jawab yang dilakukan dalam pekerjaan tersebut 8.
8. Tingkat manajemen : artinya sebuah bagan tidak hanya Tingkat manajemen : artinya sebuah bagan tidak hanya menunjukan herarji manajer bawahan dan atasan secara menunjukan herarji manajer bawahan dan atasan secara
perorangan tetapi juga herarki manajemen secara keseluruhan perorangan tetapi juga herarki manajemen secara keseluruhan 9.
9. Pimpinan organisasi : struktur organisasi yang memberikan Pimpinan organisasi : struktur organisasi yang memberikan informasi apa pimpinan tunggal atau pimpinan kolektif atau informasi apa pimpinan tunggal atau pimpinan kolektif atau presidium