MANAJEMEN
PENJUALAN
Kiat Membentuk Tim yang Tangguh
GRANT STEWART
BAB
1
BAB
1
Tugas Manajemen Penjualan
TUGAS MANAJEMEN PENJUALAN
Definisi
TUGAS MANAJEMEN PENJUALAN
Definisi
• Tugas manajemen penjualan adalah untuk mencapai hasil pengembangan usaha yang telah direncanakan,
dengan cara memotivasi para anggota kelompok penjualan agar melaksanakan tugasnya
-sampai ke batas kemampuan terbaik mereka
TUGAS MANAJEMEN PENJUALAN
Tugas-tugas Standar
TUGAS MANAJEMEN PENJUALAN
Tugas-tugas Standar
• Perencanaan
• Pengorganisasian • Pengendalian
• Rekrutmen/penarikan pegawai baru
• Pelatihan
• Pemberian motivasi
SIKAP MANAJER YANG KURANG
Alasan-alasan 1-2
SIKAP MANAJER YANG KURANG
Alasan-alasan 1-2
1. Kepribadian:
pengangkatan ‘Pegawai Penjualan Terbaik’ menjadi Manajer Penjualan seringkali mengakibatkan bencana, karena jarangnya kesesuaian antara kualitas yang
dibutuhkan untuk menjadi penjual yang baik dan yang dibutuhkan untuk menjadi manajer yang baik
2. Preferensi:
manusia cenderung berlaku sesuai keinginan pribadi, tanpa melihat perlunya pekerjaan yang dilakukannya
SIKAP MANAJER YANG KURANG
Alasan-alasan 3-5
SIKAP MANAJER YANG KURANG
Alasan-alasan 3-5
3. Tugas-tugas Perusahaan:
Manajer Penjualan menjembatani antara armada penjualan dan bagian-bagian lain dari perusahaan
4. Boss
5. Kultur Perusahaan:
merupakan pengaruh utama terhadap Manajer Penjualan dan gaya manajemen yang dipakainya
MENGELOLA ATAU MELAKUKAN
MENGELOLA ATAU MELAKUKAN
• Menyusun daftar tugas-tugas per bulan, lalu
menggolongkan masing-masing tugas itu menjadi tugas ‘Mengelola (Managing/M)’ atau ‘Melakukan (Doing/D)’
– contoh tugas ‘Mengelola (Managing/M)’:
memutuskan perlunya usulan penambahan jabatan
– contoh tugas ‘Melakukan (Doing/D)’:
menggambar tata-letak kantor penjualan yang lebih baik
MENGELOLA ATAU MELAKUKAN
Pertanyaan Penentu
MENGELOLA ATAU MELAKUKAN
Pertanyaan Penentu
• ‘Apakah kita dibayar untuk Mengelola atau Melakukan?’
• ‘Bagaimana upaya kita agar dapat lebih banyak Mengelola?’
Penerbit Erlangga
ALOKASI WAKTU: Contoh-contoh Kegiatan
PRODUKTIVITAS WAKTU
Seleksi Kegiatan
PRODUKTIVITAS WAKTU
Seleksi Kegiatan
• ‘A’ – Kegiatan penting:
terutama sehubungan motivasi dan kinerja penjualan
• ‘B’ – Kegiatan yang diinginkan:
berpengaruh rendah terhadap kinerja kelompok kerja
• ‘C’ – Kegiatan yang tidak diinginkan:
berpengaruh sangat rendah terhadap prestasi kerja
PRODUKTIVITAS WAKTU
Pendekatan ‘3D’ (Do, Delegate, Dump)
PRODUKTIVITAS WAKTU
Pendekatan ‘3D’ (Do, Delegate, Dump)
• Lakukan (Do)
kegiatan ‘B’ dan ‘C’ dengan hemat waktu
• Delegasikan (Delegate)
kegiatan ‘B’ dan ‘C’ kepada anggota kelompok, staf administrasi, atau pegawai lainnya
• Singkirkan (Dump)
beberapa kegiatan ‘C’ secara menyeluruh atau temporer
BAB
2
BAB
2
Motivasi
MOTIVASI
MOTIVASI
• Definisi sederhana:
Mempengaruhi orang agar berusaha dengan baik dan rela
• Motivasi membuat orang melakukan tugas/pekerjaan dengan mencurahkan seluruh usaha dan energi
• Tingkat dan kekuatan motivasi berbeda-beda bagi masing-masing individu, tergantung pada gabungan dari
pengaruh dan waktu pada saat itu
MOTIVASI
Tanda-tanda Keberadaan
MOTIVASI
Tanda-tanda Keberadaan
• Konsistensi kinerja dan keberhasilan tinggi
• Energi, semangat, dan kebulatan tekad mencapai tujuan
• Kesinambungan kerjasama dalam mengatasi masalah
• Kebersediaan individu dalam memikul tanggung jawab
• Kebersediaan menerima perubahan yang diperlukan
MOTIVASI
Tanda-tanda Ketiadaan
MOTIVASI
Tanda-tanda Ketiadaan
• Apatisme dan ketidakpedulian terhadap pekerjaan
• Buruknya absensi dan tingginya mangkir
• Melebih-lebihkan kesulitan yang bisa menjadi masalah
• Tidak ada kerjasama menghadapi kesulitan atau masalah
• Menolak perubahan tanpa memberi alasan
MOTIVATOR DAN DEMOTIVATOR
MOTIVATOR DAN DEMOTIVATOR
• Secara berkala, Manajer Penjualan perlu menyusun
daftar tiga motivator dan demotivator sesuai prioritas untuk masing-masing anggota kelompok
• Lalu, daftar ini diperbandingkan terhadap daftar yang
dibuat oleh masing-masing anggota kelompok itu sendiri
• Perbedaan yang muncul berarti kurangnya kedekatan
terhadap anggota tertentu atau keseluruhan kelompok
Penerbit Erlangga
HIERARKI
HIERARKI
KEBUTUHAN
KEBUTUHAN
menurut
menurut
Douglas
Douglas
McGregor
FREDERICK HERZBERG
Dua Pertanyaan sebagai Pertimbangan
FREDERICK HERZBERG
Dua Pertanyaan sebagai Pertimbangan
• ‘Jelaskan kapan Anda merasa sangat senang dengan pekerjaan Anda’
• ‘Jelaskan kapan Anda merasa sangat tidak senang dengan
pekerjaan Anda’
FREDERICK HERZBERG
Faktor-faktor dalam Pekerjaan
FREDERICK HERZBERG
Faktor-faktor dalam Pekerjaan
• Faktor-faktor kepuasan:prestasi, pengakuan, pekerjaan, tanggung jawab, kemajuan, hubungan dengan bawahan
• Faktor-faktor netral:
hubungan dalam kelompok, rasa aman
• Faktor-faktor ketidakpuasan:
pertumbuhan, kebijakan dan administrasi perusahaan, penyeliaan, hubungan dengan pengawas, kondisi kerja, gaji, kehidupan pribadi, status
FREDERICK HERZBERG
Faktor-faktor Kepuasan
FREDERICK HERZBERG
Faktor-faktor Kepuasan
• Kurang berhubungan dengan uang dan status
• Sangat berhubungan dengan prestasi dan tanggung jawab
• Faktor-faktor ini disebut ‘motivator’
FREDERICK HERZBERG
Faktor-faktor Ketidakpuasan
FREDERICK HERZBERG
Faktor-faktor Ketidakpuasan
• Tidak menciptakan lingkungan motivasional, hanya
menciptakan kepuasan sementara -karena diterima
sebagai norma, misalnya kenaikan gaji atau pemberian kendaraan -yang memotivasi dalam waktu terbatas saja
• ‘Anda hanya menghilangkan ketidakpuasan, Anda tidak
membuat orang bahagia’
• Faktor-faktor ini disebut ‘faktor higienis’
MOTIVASI PRAKTIS
MOTIVASI PRAKTIS
• Manajer Penjualan perlu mempraktikkan pendekatan
aktif terhadap motivasi
• Cara terbaik menghasilkan motivasi aktif adalah
memastikan jawaban yang positif terhadap pertanyaan ‘apakah yang telah saya lakukan hari ini memotivasi atau mendemotivasi kelompok penjualan?’
PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN
PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN
• Menurut Sir Barnes Wallis:
‘Kita semua bersifat curiga terhadap ide-ide orang lain’
• Jika penolakan memang muncul,
kemunculannya seharusnya tidak dianggap sebagai sesuatu yang harus diatasi;
Penolakan itu sebaiknya dianggap sebagai bendera merah yang bermanfaat (tanda bahwa ada sesuatu yang salah)
YANG DIPERLUKAN DALAM
PERUBAHAN MOTIVASI
YANG DIPERLUKAN DALAM
PERUBAHAN MOTIVASI
• Kerjasama penuh dari semua pihak terkait
• Metode komunikasi efektif, berupa komunikasi dua arah
yang mengikutsertakan semua bagian dan tingkat
• Umpan balik efektif (tentang inti kemajuan dan
hambatan-hambatan) yang berguna dalam pembuatan keputusan
CONTOH-CONTOH PERUBAHAN
CONTOH-CONTOH PERUBAHAN
• Perubahan besar:
– perubahan sistem upah atau bonus
– perkenalan organisasi baru
– perubahan besar dalam prosedur
• Perubahan kecil:
– prosedur administrasi baru
– perubahan kecil pada metode kerja – perubahan praktik kerja
MENGAPA ORANG-ORANG MENOLAK
PERUBAHAN?
MENGAPA ORANG-ORANG MENOLAK
PERUBAHAN?
• Takut kehilangan pekerjaan • Takut kehilangan keterampilan
• Takut tidak mampu mengatasi perubahan • Takut kehilangan pendapatan
• Takut kehilangan status
• Takut kehilangan teman (akibat reorganisasi)
• Takut kehilangan lingkungan yang biasa dimiliki
BAGAIMANA MANAJER
MEMPERKENALKAN PERUBAHAN?
BAGAIMANA MANAJER
MEMPERKENALKAN PERUBAHAN?
• Rencanakan • Jelaskan
• Konsultasikan dengan pihak-pihak yang terpengaruh oleh
perubahan atau dengan perwakilan mereka
• Analisis
• Komunikasikan perubahan itu • Laksanakan
• Menindak-lanjuti
KAPAN GAJI LEBIH PENTING DARIPADA
KOMISI DALAM BIDANG PENJUALAN?
KAPAN GAJI LEBIH PENTING DARIPADA
KOMISI DALAM BIDANG PENJUALAN?
• Jika elemen pelayanannya tinggi, yaitu tidak sekedar
menerima pesanan
• Jika diperlukan waktu lama untuk mendapatkan pesanan
• Jika penjualan merupakan usaha kelompok
• Jika pesanan yang ditangani memiliki siklus berulang
PERMASALAHAN DALAM MERANCANG
RENCANA GAJI STAF PENJUALAN 1-4
PERMASALAHAN DALAM MERANCANG
RENCANA GAJI STAF PENJUALAN 1-4
1. Dinilai tidak adil bagi tiap-tiap staf penjualan dengan pekerjaan atau hasil penjualan yang sama
2. Imbalan keuangan tambahan yang terlalu rendah/tinggi bagi peningkatan usaha tertentu
3. Sulitnya menghubungkan secara langsung peningkatan usaha dengan peningkatan penjualan/keuntungan
4. Membatasi gerak armada penjualan yang enggan mengubah daerah operasi karena bisa mengganggu potensi pendapatan
PERMASALAHAN DALAM MERANCANG
RENCANA GAJI STAF PENJUALAN 5-8
PERMASALAHAN DALAM MERANCANG
RENCANA GAJI STAF PENJUALAN 5-8
5. Waktu pembayaran komisi tidak langsung (misalnya bonus tahunan) sehingga tidak dianggap berhubungan langsung dengan peningkatan usaha
6. Rumitnya mekanisme pembayaran komisi
7. Semata-mata mendasarkan rancangan pada volume bisnis dan tidak mempertimbangkan profitabilitas
8. Terlalu menghargai elemen keberuntungan, misalnya kepindahan kantor pelanggan yang kemudian
menghasilkan pesanan besar bagi daerah operasi penjualan terkait
KRITERIA PEMBAYARAN KOMISI
KRITERIA PEMBAYARAN KOMISI
• Komisi tambahan haruslah sangat terkait dengan
keterampilan dan usaha serta tidak terlalu dipengaruhi oleh hal-hal di luar kendali
• Proporsi wajar dari gaji total haruslah berupa gaji tetap • Jangka waktu penerimaan haruslah sesingkat mungkin • Metode penghitungan haruslah dipahami oleh semua • Nilai komisi haruslah sesuai agar membangkitkan
motivasi tanpa menimbulkan pemborosan
• Rancangan komisi harus bisa berlaku baik bagi karyawan
lama mau pun karyawan baru
BAB
3
BAB
3
Gaya/Kultur Manajemen
KULTUR YANG UNGGUL DALAM
MANAJEMEN PENJUALAN
KULTUR YANG UNGGUL DALAM
MANAJEMEN PENJUALAN
• Perusahaan yang cerdik akan berorientasi kuat pada manajemen penjualan
• Orientasi ini mirip dengan praktik manajemen di Jepang
yang terbukti berhasil
• Praktik yang tersohor itu disebut ‘Tujuh S’
‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN
‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN
• Tiga S Keras: – strategi
– struktur – sistem
• Empat S Lunak:
– staf
– style (gaya)
– skill (keterampilan)
– superordinate (bersifat agung)
‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN
Tiga S Keras
‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN
Tiga S Keras
• Strategi:
kebutuhan-kebutuhan (jalur tindakan, manajemen waktu, alokasi sumber daya) untuk mencapai tujuan/sasaran
• Struktur:
metode organisasi (sentralisasi atau desentralisasi)
• Sistem:
prosedur, rutinitas, rapat, kebijakan, keluhan, dan penggajian
‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN
Empat S Lunak
‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN
Empat S Lunak
• Staf:
demografi golongan karyawan penting
• Style (gaya):
karakter manajer kunci dalam konteks kultur perusahaan
• Skill (keterampilan):
pelatihan memadai untuk penugasan lebih lanjut
• Superordinate (bersifat agung):
konsep motivasi dalam organisasi penjualan
Penerbit Erlangga
GAYA-GAYA MANAJEMEN PENJUALAN
GAYA-GAYA MANAJEMEN PENJUALAN
DOMINASI
Kuadran 1 Kuadran 4
Jarang melibatkan staf. Organisasinya kaku, interaksi
satu-ke-satu. Pengawasannya ketat. Mendorong, menuntut, dan
menggerakkan.
Kerjasama jika membantu.
Hubungan kerjasama dan saling bergantung.
Mendukung kontrol mandiri.
Menyadarkan potensi dari setiap staf penjualan.
PERMUSUHAN KEHANGATAN
Kuadran 2 Kuadran 3
Sangat percaya diri. Tidak berinteraksi. Melihat diri hanya sebagai
pejabat. Pasif, tak acuh, tidak terlihat
memiliki pengaruh.
Umum, tidak detail.
Sosiabilitas yang longgar. Tergantung pada moral tinggi untuk kerja keras.
Percaya pada optimisme dan semangat.
Penerbit Erlangga
ACTION CENTERED LEADERSHIP (ACL)
PROFIL DAN JENIS KEPRIBADIAN
MENURUT MYERS-BRIGGS
PROFIL DAN JENIS KEPRIBADIAN
MENURUT MYERS-BRIGGS
• Aspek-aspek profil kepribadian:
– Ekstraversi/introversi
– Penalaran/intuisi
– Pemikiran/perasaan
– Pertimbangan/persepsi
• Jenis-jenis kepribadian:
– Tradisional/yudisial
– Pemecah persoalan/negosiator
– Visioner
– Katalisator
KETERAMPILAN YANG DIMILIKI OLEH
PEMIMPIN YANG BERHASIL
KETERAMPILAN YANG DIMILIKI OLEH
PEMIMPIN YANG BERHASIL
• Pelibatan individu/kelompok • Kepemilikan
• Pemberian kekuasaan • Kebebasan
• Pengebangan manusia
• Demokrasi
• Kerja kelompok
• Komunikasi
BAB
4
BAB
4
Standar-standar Kinerja
UKURAN-UKURAN MOTIVASI/KINERJA
UKURAN-UKURAN MOTIVASI/KINERJA
• Prestasi penjualan terkait dengan sasaran
• Evaluasi kinerja oleh Penyelia
• Jumlah waktu kerja per minggu
• Kuatnya keyakinan atas penghargaan usaha
STANDAR PEKERJAAN
STANDAR PEKERJAAN
• Berisi tugas-tugas pokok
• Tugas-tugas tersebut tercakup dalam uraian kerja
• Tugas-tugas tersebut dikelompokkan ke dalam urutan
penjualan yang:
– Logis
– Bisa diacu sebagai standar kinerja kualitatif
• Disertai pengembangan standar dan rasio/perbandingan kuantitatif untuk bidang-bidang penghasil utama
STANDAR KINERJA
Contoh Elemen-elemen Keberhasilan
STANDAR KINERJA
Contoh Elemen-elemen Keberhasilan
• Menjual berbagai macam produk dan memperkenalkan produk baru
• Menjual ide transaksi promosi
• Mengusahakan optimalitas persediaan
• Mengoptimalkan ruang pajang di dalam toko
• Menegosiasi tambahan tempat pada rak/lantai dan posisi peragaan yang lebih baik
Penerbit Erlangga
MODEL KOMPETENSI
MENIMBANG ELEMEN PEKERJAAN
MENIMBANG ELEMEN PEKERJAAN
• Empat bidang utama dalam pekerjaan penjualan:
– Hasil-hasil
– Pengetahuan
– Keterampilan
– Sikap
• Cara-cara meningkatkan kejelasan tugas penjualan:
– Penyebaran
– Manajemen pelanggan
– Sistem informasi
– Manajemen penjualan di lapangan
12 RASIO PENTING DALAM PENJUALAN
1-6
12 RASIO PENTING DALAM PENJUALAN
1-6
1. Pesanan per kunjungan 2. Ukuran rata-rata pesanan
3. Prospek/permintaan keterangan/proposal 4. Pendekatan-pendekatan dengan perjanjian 5. Perjanjian-perjanjian dengan proposal
6. Pelanggan-pelanggan utama dengan penjualan total
12 RASIO PENTING DALAM PENJUALAN
7-12
12 RASIO PENTING DALAM PENJUALAN
7-12
7. Jumlah jenis produk per pesanan 8. Penjualan per jam kerja
9. Penjualan dengan rasio biaya
10. Jumlah kunjungan per pelanggan
11. Pelanggan baru dengan pelanggan yang ada 12. Penjualan dengan rasio potensi besar
BAB
5
BAB
5
Perencanaan dan Kontrol
TUJUAN PERENCANAAN
TUJUAN PERENCANAAN
• Meramalkan kecenderungan masa depan
• Memberikan pilihan tujuan
• Memberikan ide tentang cara pencapaian sasaran
• Menjadi umpan balik dalam cara berusaha
• Menekankan tindakan ketimbang reaksi
• Menekankan fokus pada kegiatan pencapaian hasil
MASALAH DALAM PERENCANAAN
MASALAH DALAM PERENCANAAN
• Perencanaan yang hanya sekedar anggaran
• Tidak ada keterlibatan dari anggota penjualan
• Analisis penjualan yang buruk
• Tidak ada visi dan strategi dari manajemen
• Rencana tidak tertulis atau pun terkomunikasi
• Tidak ada format rencana bersama
• Terlalu sedikit waktu dalam pembuatan rencana
• Sedikitnya informasi perbandingan hasil dengan rencana
PERENCANAAN TOP-DOWN
(ATAS KE BAWAH)
PERENCANAAN TOP-DOWN
(ATAS KE BAWAH)
• Sasaran dibuat sama untuk semua orang
• Sasaran dibuat menurut jumlah penduduk per wilayah • Sasaran dibuat menurut metode indeks daya beli
• Sasaran dibuat menurut taksiran ukuran pasar
• Sasaran dibuat menurut prestasi penjualan yang lalu
RISIKO PERENCANAAN TOP-DOWN
RISIKO PERENCANAAN TOP-DOWN
• Sasaran terlalu tinggi dan tidak realistis dibandingkan
dengan potensi wilayah tertentu
• Sasaran terlalu rendah dan tidak realistis dibandingkan
dengan potensi wilayah tertentu
• ‘Mogok’ karena sasaran tidak realistis • Tingginya tingkat keluar-masuk staf
• Rendahnya semangat karena tidak adanya rasa keterlibatan terhadap sasaran
PROSES PERENCANAAN BOTTOM-UP
(BAWAH KE ATAS) 1-3
PROSES PERENCANAAN BOTTOM-UP
(BAWAH KE ATAS) 1-3
1. Direksi menetapkan tujuan penjualan nasional (yang tercakup dalam rencana perusahaan)
yang diinformasikan dalam rencana/informasi pemasaran
2. Manajer Nasional menyebarkan tujuan nasional
sebagai taksiran pertama yang bisa dibahas/dinegosiasi 3. Para Manajer Regional meminta ‘kesanggupan’ dari
armada penjualan mengenai peran serta per individu terkait dengan sasaran regional
PROSES PERENCANAAN BOTTOM-UP
(BAWAH KE ATAS) 4-6
PROSES PERENCANAAN BOTTOM-UP
(BAWAH KE ATAS) 4-6
4. Armada penjualan mengajukan usul berdasarkan
potensi masing-masing terkait dengan potensi teritorial, dengan memanfaatkan informasi rencana pemasaran
5. Usul dibahas/dinegosiasi dengan para Manajer Regional
6. Setelah disetujui, sasaran akan didukung dengan rencana penjualan individu, yang sekaligus menjadi jawaban mengenai cara pencapaian sasaran
LIMA TINGKAT DARI
PROSES PERENCANAAN PENJUALAN
LIMA TINGKAT DARI
PROSES PERENCANAAN PENJUALAN
• Di mana kita sekarang? (Analisis)
• Ke mana kita bergerak? (Peramalan)
• Ke mana kita ingin berada? (Sasaran)
• Bagaimana kita akan samapai di sana? (Rencana)
• Bagaimana kita tahu telah sampai di sana? (Kontrol)
FORMAT RENCANA PENJUALAN
FORMAT RENCANA PENJUALAN
• Analisis informasi
• Sasaran-sasaran volume penjualan/pangsa pasar/ keuntungan
• Strategi dan tindakan utama
• Anggaran pengeluaran
• Jadwal kerja
CIRI-CIRI RENCANA PENJUALAN YANG
BERFUNGSI DENGAN BAIK
CIRI-CIRI RENCANA PENJUALAN YANG
BERFUNGSI DENGAN BAIK
• Formatnya diketahui bersama
• Analisis proforma yang memudahkan penyusunan • Singkat dan langsung ke intinya
• Terukur dengan ukuran-ukuran Sistem Kontrol
• Luwes • Kreatif
RAMBU-RAMBU PERINGATAN
RAMBU-RAMBU PERINGATAN
• Menurunnya tingkat penjualan secara absolut • Menurunnya rata-rata penjualan per distrik
• Anjloknya posisi dalam persaingan
• Timbulnya masalah dalam penjualan produk
• Penurunan tajam dari penjualan dibanding rencana
• Peningkatan kecenderungan penurunan • Anjloknya jumlah pesanan
• Kecenderungan batalnya pesanan
PENYEBAB MASALAH PENJUALAN
• Sebab-sebab manajemen: – Motivasi – Pelatihan – Perencanaan – Promosi – Organisasi – Insentif – Rekrutmen
– Cakupan daerah
penjualan
– Pelayanan pelanggan
• Sebab-sebab
produktivitas:
– Volume penjualan – Nilai penjualan – Pembatalan
ASPEK-ASEK PENTING DARI GAYA 1-6
ASPEK-ASEK PENTING DARI GAYA 1-6
1. Menjual ide, bukannya memerintah 2. Mengundang ide/penyelesaian masalah 3. Memuji dahulu, mengkritik belakangan 4. Menanyakan tujuan, bukannya menekan 5. Menegur secara konstruktif
6. Mendengarkan
ASPEK-ASEK PENTING DARI GAYA 7-12
ASPEK-ASEK PENTING DARI GAYA 7-12
7. Menyampaikan maksud secara jelas 8. Berkonsultasi sebelum berkeputusan 9. Memilih perkataan dengan hati-hati 10. Antusias/bersemangat
11. Mencatat ide-ide pada akhir rapat 12. Membuat ringkasan berkala
MANAJER PENJUALAN YANG EFEKTIF
MANAJER PENJUALAN YANG EFEKTIF
• Mengetahui apa yang ingin dicapainya
• Mengkomunikasikan tujuan/visi kepada kelompok
• Memanfaatkan informasi secara sistematis dan kreatif
• Memotivasi kelompok dalam bertindak korektif
• Selalu mencari cara-cara meningkatkan kinerja
BAB
6
BAB
6
Organisasi
ORGANISASI GEOGRAFIS
ORGANISASI GEOGRAFIS
• Keunggulan: – Sederhana
– Dekat dengan pelanggan
– Biaya perjalanannya rendah
KETIDAKTEPATAN PEMAKAIAN
ORGANISASI GEOGRAFIS
KETIDAKTEPATAN PEMAKAIAN
ORGANISASI GEOGRAFIS
• Lini produk bertambah banyak
• Jenis-jenis produk menjadi terlalu rumit secara teknis
• Segmen-segmen pelanggan menuntut pelayanan khusus
• Para manajer tidak bisa memiliki cukup waktu
• Kualitas intelijen lapangan terlalu rendah
ORGANISASI PRODUK
ORGANISASI PRODUK
KELEBIHAN DARI
ORGANISASI PRODUK
KELEBIHAN DARI
ORGANISASI PRODUK
• Penjualan tinggi karena pengetahuan produk yang tinggi
• Peningkatan margin karena fokus pada manfaat produk
• Lebih tingginya kepuasan pelanggan per produk
• Lebih baiknya umpan balik kebutuhan pelanggan
KEKURANGAN DARI
ORGANISASI PRODUK
KEKURANGAN DARI
ORGANISASI PRODUK
• Biaya pelatihan lebih tinggi• Tingkat kunjungan lebih rendah
• Tingkat biaya lebih tinggi
• Pelanggan bisa merasa terganggu jika dikunjungi oleh
banyak penjual dari perusahaan yang sama
• Masalah administratif
ORGANISASI PASAR
ORGANISASI PASAR
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI
ORGANISASI PASAR
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI
ORGANISASI PASAR
• Kelebihan:
– Meningkatkan orientasi terhadap pelanggan dan meningkatkan penjualan
– Membina loyalitas pelanggan
– Menyediakan intelijen lapangan terbaik • Kekurangan:
– Biaya sangat tinggi (terutama untuk pelatihan) – Pengeluaran penunjang pasar terus meningkat – Rentan terhadap defeksi armada penjualan
– Memerlukan pengetahuan produk yang tinggi
ORGANISASI SEUKURAN PELANGGAN
ORGANISASI SEUKURAN PELANGGAN
KELEBIHAN DARI
ORGANISASI SEUKURAN PELANGGAN
KELEBIHAN DARI
ORGANISASI SEUKURAN PELANGGAN
• Perhatian maksimum terhadap pelanggan
• Dimungkinkannya syarat/pelayanan pelanggan khusus
• Menyediakan intelijen pelanggan yang sangat akurat
• Mengurangi kebutuhan staf teritorial
• Memudahkan keputusan terkait pelayanan pelanggan
KEKURANGAN DARI
ORGANISASI SEUKURAN PELANGGAN
KEKURANGAN DARI
ORGANISASI SEUKURAN PELANGGAN
• Ketergantungan pada stabilitas manajer pelanggan
• Menyepelekan pelanggan kecil yang berpotensi tinggi • Sangat tergantung pada sejumlah kecil pelanggan besar
• Biaya informasi ekstra
• Tingginya biaya pelayanan pelanggan
• Mungkin terjadi demotivasi bagi staf yang menghadapi pelanggan tertentu
PRINSIP-PRINSIP PENTING DEMI
KEBERHASILAN ORGANISASI
PRINSIP-PRINSIP PENTING DEMI
KEBERHASILAN ORGANISASI
• Fungsionalitas perusahaan dengan sasaran yang tepat
• Kejelasan peran pekerjaan dalam perubahan menyeluruh
• Kesederhanaan organisasi dari sudut pandang armada • Kewajaran rentang kendali organisasi
• Pengutamaan kepentingan pelanggan dalam perubahan
• Komunikasi dan keterlibatan menyeluruh • Kekuatan tingkat-tingkat dukungan
• Pertimbangan biaya dan keuntungan yang seksama • Penilaian ulang teratur atas beban kerja keseluruhan
PENAKSIRAN ARMADA PENJUALAN
Analisis ‘Apa yang Terjadi Jika’
PENAKSIRAN ARMADA PENJUALAN
Analisis ‘Apa yang Terjadi Jika’
• Mengurangi/menambah jumlah kunjungan? • Mengubah frekuensi kunjungan?
• Mengubah waktu yang diperlukan per kunjungan? • Mengubah tingkat kunjungan?
• Memindahkan para pelanggan kecil kepada pedangang besar atau distributor?
• Meningkatkan kegiatan prospecting?
• Meningkatkan pelayanan penjualan jarak jauh?
OUTPUT DAN INPUT PENJUALAN
OUTPUT DAN INPUT PENJUALAN
• Output penjualan:
– Volume
– Pendapatan – Jenis produk
– Bauran produk – Pangsa (share) – Marjin kotor
– Marjin bersih
• Input penjualan:
– Jenis kegiatan
– Jumlah armada – Jenis armada
PRODUKTIVITAS PENJUALAN
PRODUKTIVITAS PENJUALAN
• Produktivitas penjualan adalah hubungan antara output dan output penjualan
• Input penjualan akan dipengaruhi oleh:
– Penyusunan struktur
– Organisasi
– Rekrutmen
– Pelatihan
– Motivasi
– Kontrol
TAHAP-TAHAP PROGRAM
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
TAHAP-TAHAP PROGRAM
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
1. Penilaian atas hubungan input/output saat ini beserta kecenderungannya
2. Pertimbangan ulang atas keinginan/kemampuan mencapai sasaran
3. Pelurusan kembali/konsolidasi kegiatan-kegiatan input agar mencapai:
– Output yang sama dengan input lebih sedikit
– Perbaikan kegiatan-kegiatan pengelolaan input
dalam rangka meningkatkan produktivitas
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
Penerbit Erlangga
Pertukaran/Trade-off Utama dalam Program Peningkatan Produktivitas
Penjualan (volume
penjualan/pendapatan/ke-untungan) Biaya penjualan
Dibandingkan secara relatif
terhadap sasaran Dibandingkan secara relatif terhadap anggaran
Diperinci berdasarkan
UKURAN-UKURAN PRODUKTIVITAS
UKURAN-UKURAN PRODUKTIVITAS
• Penjualan (pendapatan/volume) per petugas penjualan
• Jumlah pelanggan/pertemuan per petugas
• Jumlah kunjungan per hari
• Waktu tatap muka ÷ total waktu
• Pesanan ÷ kunjungan
• Pesanan pelanggan baru ÷ total pesanan
• Nilai pesanan rata-rata (pelanggan baru/lama)
• Biaya penjualan ‘langsung’ ÷ biaya penjualan total
• % perputaran kerja
• Penjualan per pegawai terlatih ÷ pegawai tak terlatih • Petugas paling berhasil ÷ petugas rata-rata
PROGRAM SISTEMATIS PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS PENJUALAN 1-5
PROGRAM SISTEMATIS PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS PENJUALAN 1-5
1. Penetapan ukuran-ukuran utama dalam bisnis sesuai sebab-akibatnya
2. Analisis situasi saat ini terhadap masa lalu, armada, dan situasi lain yang relevan
3. Penilaian ulang output yang diinginkan dan yang bisa dicapai dalam hal apa dan siapa
4. Penetapan cara untuk menjaga kelanjutan pembelian 5. Penggolongan pelanggan berdasarkan pelayanan
PROGRAM SISTEMATIS PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS PENJUALAN 6-9
PROGRAM SISTEMATIS PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS PENJUALAN 6-9
6. Pertimbangan cara pelayanan yang efektif secara internal dan eksternal
7. Penstrukturan kegiatan penjualan sesuai kondisi, skala, dan syarat dari kelompok pelanggan tertentu
8. Organisasi kegiatan penjualan yang sesuai beban kerja dan yang memaksimalkan waktu menjual
9. Peningkatan proses rekrutmen untuk mendapatkan petugas yang berpotensi efektif
PROGRAM SISTEMATIS PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS PENJUALAN 10-14
PROGRAM SISTEMATIS PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS PENJUALAN 10-14
10. Pemrograman pelatihan yang sesuai tugas penjualan 11. Penelitian lingkungan yang bisa memotivasi dan
penerapan insentif
12. Pemonitoran secara teratur dari kinerja terhadap kriteria
13. Meningkatkan pemahaman hubungan pembeli-penjual 14. Pemanfaatan teknologi yang memungkinkan
pengembangan kegiatan-kegiatan yang lebih kreatif
BAB
7
BAB
7
Rekrutmen dan Seleksi
KERUGIAN-KERUGIAN AKIBAT
KESALAHAN REKRUTMEN
KERUGIAN-KERUGIAN AKIBAT
KESALAHAN REKRUTMEN
• Orang yang tidak tepat akan menghilangkan kesempatan
usaha dan pelanggan serta menambah biaya
• Kegagalan perekrutan akan mengakibatkan calon staf bermutu bekerja untuk perusahaan lain
• Jika tak lama setelah rekrutmen terjadi pengunduran diri, biaya rekrutmen akan harus dikeluarkan lagi
TAHAP-TAHAP PROSES REKRUTMEN
TAHAP-TAHAP PROSES REKRUTMEN
1. Uraian jabatan yang tepat 2. Profil pegawai
3. Menarik para calon
4. Menyaring jawaban-jawaban lamaran 5. Wawancara/testing
6. Pengangkatan
7. Pemeriksaan referensi
URAIAN JABATAN
URAIAN JABATAN
• Singkat
• Bahasanya sederhana
• Tugas-tugas secara jelas diurutkan sesuai prioritas
• Keterhubungan antara tugas dan standar kinerja, seraya menghindari pernyataan yang terlalu umum
PROFIL PEGAWAI
Faktor-faktor ‘Kemampuan’
PROFIL PEGAWAI
Faktor-faktor ‘Kemampuan’
• Penampilan dan kesan
• Faktor-faktor terukur: – Umur dan pengalaman
– Pendidikan dan kualifikasi khusus
– Kecerdasan dan kesiapan kerja – Surat ijin mengemudi
– Kesehatan
– Tempat tinggal
PROFIL PEGAWAI
Faktor-faktor ‘Kemauan’
PROFIL PEGAWAI
Faktor-faktor ‘Kemauan’
• Ciri-ciri pembawaan:
stabilitas, kerajinan, ketekunan, kemampuan bergaul, loyalitas, kepercayaan diri, kepemimpinan
• Motivasi kerja:
uang, rasa aman, status, kekuasaan, kesempurnaan, persaingan, pelayanan, kepuasan kerja
• Tingkat kedewasaan emosi:
kebebasan, memperhatikan konsekuensi, kapasitas disiplin, individualisme, ekstraversi, minat, kemauan bertanggung-jawab
PETUGAS PENJUALAN YANG BAIK
PETUGAS PENJUALAN YANG BAIK
• Tergantung pada dua kualitas:
– Empati (kemampuan merasakan perasaan orang lain)
– Dorongan ego (motivasi kuat untuk berhasil)
• Rendahnya empati akan menyebabkan penjual menjadi pendengar yang buruk dan membingungkan pelanggan
• Rendahnya ego akan melemahkan penutupan penjualan
• Rendahnya kedua kualitas akan menyebabkan kegagalan
KETERBATASAN PROFIL
KETERBATASAN PROFIL
• Terbuka dalam hal umur
• Realistis antara pengalaman/pengetahuan (yang bisa diajarkan) dan keterampilan menjual
• Timbang seberapa vital/perlunya kualifikasi
• Kurangi jumlah kriteria ‘perlu’ yang sempit • Tidak boleh mengabaikan kriteria dasar
• Hati-hati terhadap profil yang terlalu mencerminkan diri pembuat profil itu sendiri
MENARIK PARA CALON
Asal-muasal Para Calon
MENARIK PARA CALON
Asal-muasal Para Calon
• Staf perusahaan sendiri
• Rujukan dari staf atau pelanggan
• Agen
• Periklanan
WAWANCARA/TESTING
WAWANCARA/TESTING
• Kompetensi inter-personal yang berpengaruh:
– ‘Citra’ manajer
– Kualitas dan kuantitas informasi masuk/keluar
– Efektivitas keputusan – Pemanfaatan waktu
– Kemampuan meyakinkan orang lain
• Dua bagian dalam wawancara:
– Pelaksanaan – Penilaian
WAWANCARA/TESTING YANG BAIK
WAWANCARA/TESTING YANG BAIK
• Persiapan
• Sasaran (tujuan) • Kewaspadaan
• Konsentrasi (mendengarkan) • Ketegasan
• Kesopanan (kontrol)
• Kedekatan
• Empati (hubungan)
• Bebas dari prasangka (objektivitas)
WAWANCARA/TESTING YANG BAIK
WAWANCARA/TESTING YANG BAIK
• Persiapan
• Sasaran (tujuan) • Kewaspadaan
• Konsentrasi (mendengarkan) • Ketegasan
• Kesopanan (kontrol)
• Kedekatan
• Empati (hubungan)
• Bebas dari prasangka (objektivitas)
BAB
8
BAB
8
Coaching dan Pelatihan
KESALAHAN MANAJER PENJUALAN
KESALAHAN MANAJER PENJUALAN
• Mereka seharusnya melatih diri sendiri
• Luangkan waktu beberapa hari dengan petugas yang berpengalaman lalu bekerjalah sendiri
• Jika mereka buruk, kita tinggal memecat mereka • Saya tidak suka mencampuri urusan mereka
• Para pelanggan tak suka Manajer Penjualan ikut datang • Para petugas penjualan senang dibiarkan sendiri
• Saya merasa ditelanjangi saat mencoba melatih mereka • Petugas penjualan itu dilahirkan, bukan dibuat
• Kita hanya merekrut pekerja yang benar-benar terlatih • Pengalaman tidak tergantikan dan harus dialami sendiri
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
• PKS:
– Pengetahuan – Keterampilan
– Sikap
• Proses belajar dan perubahan perilaku dipermudah oleh:
– Hubungan antara input dan PKS
– Gerak maju yang logis berjenjang (tangga)
– Variasi metode, partisipasi, kreativitas, dan praktik – Pencernaan sedikit demi sedikit
PROSES BELAJAR
PROSES BELAJAR
• 3R:
– Repetition (pengulangan)
– Reinforcement (penguatan)
– Recognition (pengakuan)
TUJUAN-TUJUAN COACHING
TUJUAN-TUJUAN COACHING
• Menilai kinerja berdasarkan ketentuan/standar kerja • Menentukan dan menyetujui bidang pengembangan
• Melatih keterampilan dan teknik-teknik tertentu
• Membangun positivitas lewat contoh, dorongan, instruksi
• Memberi bimbingan tindakan secara pribadi
• Menentukan kebutuhan pelatihan yang tidak dapat
dilakukan di lapangan dan cara mengatasinya
• Memperkirakan peningkatan kinerja dan pengaruh dari
pelatihan
BUKU MANUAL PENJUALAN
BUKU MANUAL PENJUALAN
• Mengembangkan uraian jabatan menjadi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap (PKS) yang harus dimiliki
• Menyajikan bahan sumber tentang bagaimana seharusnya
melakukan pekerjaan
• Membantu pada semua tingkat pelatihan
(penerimaan dan penyegaran)
• Menyediakan dasar sistem penilaian kerja,
yang terkait dengan standar prestasi per bidang pekerjaan
PERSYARATAN PELATIH YANG BAIK
PERSYARATAN PELATIH YANG BAIK
• Keterampilan menjual yang baik (tidak perlu terbaik)
dalam rangka kredibilitas/kepercayaan
• Pemahaman penuh atas struktur penjualan dan PKS • Kemampuan menganalisis
• Berempati dan penuh pengertian
• Kreativitas dalam metode yang digunakan • Keterampilan dalam semua teknik pelatihan
• Entusisasme dan motivasi
LANGKAH-LANGKAH
PROSES COACHING
LANGKAH-LANGKAH
PROSES COACHING
• Analisis
• Rencana dan persiapan kunjungan
• Persetujuan tindakan per orang
• Perhatian
• Analisis kinerja
BAB
9
BAB
9
Rapat-rapat Penjualan
EMPAT SASARAN RAPAT
EMPAT SASARAN RAPAT
• Menghubungkan hasil penjualan dengan rencana tindakan
• Melatih dan mengembangkan kelompok
• Membangun semangat dan motivasi
• Meningkatkan komunikasi
ISI RAPAT
ISI RAPAT
• Membuat arsip pokok-pokok rapat
• Memeriksa informasi dalam arsip
• Memasukkan hal-hal yang utama
• Memutuskan urut-urutannya
• Mempersiapkan agenda rapat
TUJUH KRITERIA RAPAT PENJUALAN
TUJUH KRITERIA RAPAT PENJUALAN
• Keragaman metode yang digunakan
• Membangkitkan suasana (motivasi/entusiasme)
• Keteraturan/struktur agenda dan waktu • Keterlibatan setiap orang
• Kreativitas (jumlah dan mutu ide-ide)
• Tindakan (kejelasan tindakan yang disepakati)
• Gaya pemimpin (bertanya ketimbang memerintah)
METODE-METODE PELATIHAN
DI LUAR PEKERJAAN
METODE-METODE PELATIHAN
DI LUAR PEKERJAAN
• Ceramah
• Diskusi secara partisipatif
• Latihan-latihan praktis
• Peragaan
• Permainan peran
• Kuis/tes
BAB
10
BAB
10
Audit Penjualan
PENYEBAB KINERJA YANG BURUK
PENYEBAB KINERJA YANG BURUK
• Perubahan kebutuhan pelanggan, daya beli, konsentrasi
• Kenaikan relatif dari biaya terhadap volume penjualan • Perubahan teknologi membuka peluang baru
• Kurang memadainya keterampilan • Perubahan peran kerja menjual
• Ketegangan organisasional akibat metode baru
• Kebutuhan mengubah kultur/orientasi
• Persyaratan baru tentang pelayanan atau kualitas
• Perubahan kultur organisasi/gaya kepemimpinan
• Ketidakefektivan dalam mengatasi perubahan persaingan
KEUNTUNGAN AUDIT EKSTERNAL
KEUNTUNGAN AUDIT EKSTERNAL
• Objektivitas, tanpa prasangka internal
• Pengalaman mengatasi perusahaan yang lain
• Ide-ide kreatif untuk perubahan
• Penyelesaian masalah cost-effective
• Kredibilitas tindakan yang dianjurkan
TAHAP-TAHAP AUDIT PENJUALAN
TAHAP-TAHAP AUDIT PENJUALAN
1. Pengumpulan informasi 2. Analisis pasar
3. Wawancara staf internal 4. Menemani di lapangan 5. Analisis
6. Brainstorming/pengilhaman ide 7. Rencana/pelaksanaan tindakan 8. Meninjau ulang
PERTANYAAN-PERTANYAAN DALAM
AUDIT PENJUALAN
PERTANYAAN-PERTANYAAN DALAM
AUDIT PENJUALAN
1. Organisasi 2. Pelanggan 3. Gaji
4. Motivasi 5. Rekrutmen
6. Kontrol perencanaan 7. Pelatihan/coaching 8. Pelayanan penjualan 9. Rapat-rapat penjualan
BAB
11
BAB
11
Mencapai Keunggulan dan
Mutu yang Tinggi
KUALITAS MANAJER TERBAIK
KUALITAS MANAJER TERBAIK
• Benar-benar mengetahui pekerjaannya dan
menjalankannya dengan baik
• Tidak pernah panik
• Mengatakan dengan tepat tentang apa yang diharapkannya dari orang lain
• Orang di sekitarnya tahu persis posisi dirinya
• Adil dan tidak punya anak emas atau kambing hitam
• Orang di sekitarnya tidak ingin mengecewakannya
• Bawahaannya benar-benar menikmati bekerja untuknya
SYARAT-SYARAT KEBERHASILAN
MANAJEMEN PENJUALAN
SYARAT-SYARAT KEBERHASILAN
MANAJEMEN PENJUALAN
• Rekrutmen
• Kultur perusahaan
• Gaya kepribadian
• Pengetahuan, keterampilan, sikap
• Boss, atasan
11 LANGKAH KEBERHASILAN
MANAJEMEN PENJUALAN 1-5
11 LANGKAH KEBERHASILAN
MANAJEMEN PENJUALAN 1-5
1. Meminta umpan balik
2. Meluangkan banyak waktu bersama armada penjualan 3. Mempertimbangkan ulang gaya manajemen/kultur
perusahaan
4. Meluangkan banyak waktu dalam menciptakan lebih banyak tindakan yang memotivasi
5. Membuat standar kerja yang sangat jelas
11 LANGKAH KEBERHASILAN
MANAJEMEN PENJUALAN 6-11
11 LANGKAH KEBERHASILAN
MANAJEMEN PENJUALAN 6-11
6. Meninjau kembali sistem perencanaan/kontrol penjualan 7. Mengorganisasi demi keefektivan penjualan
8. Merekrut staf penjualan yang unggul
9. Melakukan pelatihan/coaching berkesinambungan 10. Meninjau ulang dan meningkatkan mutu rapat
penjualan
11. Meninjau ulang efektivitas secara teratur