• Tidak ada hasil yang ditemukan

ManajemenPenjualan Stewart 54100901.ppt 1816KB Jun 23 2011 10:30:52 AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ManajemenPenjualan Stewart 54100901.ppt 1816KB Jun 23 2011 10:30:52 AM"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN

PENJUALAN

Kiat Membentuk Tim yang Tangguh

GRANT STEWART

(2)

BAB

1

BAB

1

Tugas Manajemen Penjualan

(3)

TUGAS MANAJEMEN PENJUALAN

Definisi

TUGAS MANAJEMEN PENJUALAN

Definisi

Tugas manajemen penjualan adalah untuk mencapai hasil pengembangan usaha yang telah direncanakan,

dengan cara memotivasi para anggota kelompok penjualan agar melaksanakan tugasnya

-sampai ke batas kemampuan terbaik mereka

(4)

TUGAS MANAJEMEN PENJUALAN

Tugas-tugas Standar

TUGAS MANAJEMEN PENJUALAN

Tugas-tugas Standar

Perencanaan

PengorganisasianPengendalian

Rekrutmen/penarikan pegawai baru

Pelatihan

Pemberian motivasi

(5)

SIKAP MANAJER YANG KURANG

Alasan-alasan 1-2

SIKAP MANAJER YANG KURANG

Alasan-alasan 1-2

1. Kepribadian:

pengangkatan ‘Pegawai Penjualan Terbaik’ menjadi Manajer Penjualan seringkali mengakibatkan bencana, karena jarangnya kesesuaian antara kualitas yang

dibutuhkan untuk menjadi penjual yang baik dan yang dibutuhkan untuk menjadi manajer yang baik

2. Preferensi:

manusia cenderung berlaku sesuai keinginan pribadi, tanpa melihat perlunya pekerjaan yang dilakukannya

(6)

SIKAP MANAJER YANG KURANG

Alasan-alasan 3-5

SIKAP MANAJER YANG KURANG

Alasan-alasan 3-5

3. Tugas-tugas Perusahaan:

Manajer Penjualan menjembatani antara armada penjualan dan bagian-bagian lain dari perusahaan

4. Boss

5. Kultur Perusahaan:

merupakan pengaruh utama terhadap Manajer Penjualan dan gaya manajemen yang dipakainya

(7)

MENGELOLA ATAU MELAKUKAN

MENGELOLA ATAU MELAKUKAN

Menyusun daftar tugas-tugas per bulan, lalu

menggolongkan masing-masing tugas itu menjadi tugas ‘Mengelola (Managing/M)’ atau ‘Melakukan (Doing/D)’

contoh tugas ‘Mengelola (Managing/M)’:

memutuskan perlunya usulan penambahan jabatan

contoh tugas ‘Melakukan (Doing/D)’:

menggambar tata-letak kantor penjualan yang lebih baik

(8)

MENGELOLA ATAU MELAKUKAN

Pertanyaan Penentu

MENGELOLA ATAU MELAKUKAN

Pertanyaan Penentu

‘Apakah kita dibayar untuk Mengelola atau Melakukan?’

‘Bagaimana upaya kita agar dapat lebih banyak Mengelola?’

(9)

Penerbit Erlangga

ALOKASI WAKTU: Contoh-contoh Kegiatan

(10)

PRODUKTIVITAS WAKTU

Seleksi Kegiatan

PRODUKTIVITAS WAKTU

Seleksi Kegiatan

‘A’ – Kegiatan penting:

terutama sehubungan motivasi dan kinerja penjualan

‘B’ – Kegiatan yang diinginkan:

berpengaruh rendah terhadap kinerja kelompok kerja

‘C’ – Kegiatan yang tidak diinginkan:

berpengaruh sangat rendah terhadap prestasi kerja

(11)

PRODUKTIVITAS WAKTU

Pendekatan ‘3D’ (Do, Delegate, Dump)

PRODUKTIVITAS WAKTU

Pendekatan ‘3D’ (Do, Delegate, Dump)

Lakukan (Do)

kegiatan ‘B’ dan ‘C’ dengan hemat waktu

Delegasikan (Delegate)

kegiatan ‘B’ dan ‘C’ kepada anggota kelompok, staf administrasi, atau pegawai lainnya

Singkirkan (Dump)

beberapa kegiatan ‘C’ secara menyeluruh atau temporer

(12)

BAB

2

BAB

2

Motivasi

(13)

MOTIVASI

MOTIVASI

Definisi sederhana:

Mempengaruhi orang agar berusaha dengan baik dan rela

Motivasi membuat orang melakukan tugas/pekerjaan dengan mencurahkan seluruh usaha dan energi

Tingkat dan kekuatan motivasi berbeda-beda bagi masing-masing individu, tergantung pada gabungan dari

pengaruh dan waktu pada saat itu

(14)

MOTIVASI

Tanda-tanda Keberadaan

MOTIVASI

Tanda-tanda Keberadaan

Konsistensi kinerja dan keberhasilan tinggi

Energi, semangat, dan kebulatan tekad mencapai tujuan

Kesinambungan kerjasama dalam mengatasi masalah

Kebersediaan individu dalam memikul tanggung jawab

Kebersediaan menerima perubahan yang diperlukan

(15)

MOTIVASI

Tanda-tanda Ketiadaan

MOTIVASI

Tanda-tanda Ketiadaan

Apatisme dan ketidakpedulian terhadap pekerjaan

Buruknya absensi dan tingginya mangkir

Melebih-lebihkan kesulitan yang bisa menjadi masalah

Tidak ada kerjasama menghadapi kesulitan atau masalah

Menolak perubahan tanpa memberi alasan

(16)

MOTIVATOR DAN DEMOTIVATOR

MOTIVATOR DAN DEMOTIVATOR

Secara berkala, Manajer Penjualan perlu menyusun

daftar tiga motivator dan demotivator sesuai prioritas untuk masing-masing anggota kelompok

Lalu, daftar ini diperbandingkan terhadap daftar yang

dibuat oleh masing-masing anggota kelompok itu sendiri

Perbedaan yang muncul berarti kurangnya kedekatan

terhadap anggota tertentu atau keseluruhan kelompok

(17)

Penerbit Erlangga

HIERARKI

HIERARKI

KEBUTUHAN

KEBUTUHAN

menurut

menurut

Douglas

Douglas

McGregor

(18)
(19)

FREDERICK HERZBERG

Dua Pertanyaan sebagai Pertimbangan

FREDERICK HERZBERG

Dua Pertanyaan sebagai Pertimbangan

Jelaskan kapan Anda merasa sangat senang dengan pekerjaan Anda

Jelaskan kapan Anda merasa sangat tidak senang dengan

pekerjaan Anda’

(20)

FREDERICK HERZBERG

Faktor-faktor dalam Pekerjaan

FREDERICK HERZBERG

Faktor-faktor dalam Pekerjaan

Faktor-faktor kepuasan:

prestasi, pengakuan, pekerjaan, tanggung jawab, kemajuan, hubungan dengan bawahan

Faktor-faktor netral:

hubungan dalam kelompok, rasa aman

Faktor-faktor ketidakpuasan:

pertumbuhan, kebijakan dan administrasi perusahaan, penyeliaan, hubungan dengan pengawas, kondisi kerja, gaji, kehidupan pribadi, status

(21)

FREDERICK HERZBERG

Faktor-faktor Kepuasan

FREDERICK HERZBERG

Faktor-faktor Kepuasan

Kurang berhubungan dengan uang dan status

Sangat berhubungan dengan prestasi dan tanggung jawab

Faktor-faktor ini disebut ‘motivator’

(22)

FREDERICK HERZBERG

Faktor-faktor Ketidakpuasan

FREDERICK HERZBERG

Faktor-faktor Ketidakpuasan

Tidak menciptakan lingkungan motivasional, hanya

menciptakan kepuasan sementara -karena diterima

sebagai norma, misalnya kenaikan gaji atau pemberian kendaraan -yang memotivasi dalam waktu terbatas saja

‘Anda hanya menghilangkan ketidakpuasan, Anda tidak

membuat orang bahagia’

Faktor-faktor ini disebut ‘faktor higienis’

(23)

MOTIVASI PRAKTIS

MOTIVASI PRAKTIS

Manajer Penjualan perlu mempraktikkan pendekatan

aktif terhadap motivasi

Cara terbaik menghasilkan motivasi aktif adalah

memastikan jawaban yang positif terhadap pertanyaan ‘apakah yang telah saya lakukan hari ini memotivasi atau mendemotivasi kelompok penjualan?’

(24)

PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN

PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN

Menurut Sir Barnes Wallis:

‘Kita semua bersifat curiga terhadap ide-ide orang lain’

Jika penolakan memang muncul,

kemunculannya seharusnya tidak dianggap sebagai sesuatu yang harus diatasi;

Penolakan itu sebaiknya dianggap sebagai bendera merah yang bermanfaat (tanda bahwa ada sesuatu yang salah)

(25)

YANG DIPERLUKAN DALAM

PERUBAHAN MOTIVASI

YANG DIPERLUKAN DALAM

PERUBAHAN MOTIVASI

Kerjasama penuh dari semua pihak terkait

Metode komunikasi efektif, berupa komunikasi dua arah

yang mengikutsertakan semua bagian dan tingkat

Umpan balik efektif (tentang inti kemajuan dan

hambatan-hambatan) yang berguna dalam pembuatan keputusan

(26)

CONTOH-CONTOH PERUBAHAN

CONTOH-CONTOH PERUBAHAN

Perubahan besar:

perubahan sistem upah atau bonus

perkenalan organisasi baru

perubahan besar dalam prosedur

Perubahan kecil:

prosedur administrasi baru

perubahan kecil pada metode kerjaperubahan praktik kerja

(27)

MENGAPA ORANG-ORANG MENOLAK

PERUBAHAN?

MENGAPA ORANG-ORANG MENOLAK

PERUBAHAN?

Takut kehilangan pekerjaanTakut kehilangan keterampilan

Takut tidak mampu mengatasi perubahanTakut kehilangan pendapatan

Takut kehilangan status

Takut kehilangan teman (akibat reorganisasi)

Takut kehilangan lingkungan yang biasa dimiliki

(28)

BAGAIMANA MANAJER

MEMPERKENALKAN PERUBAHAN?

BAGAIMANA MANAJER

MEMPERKENALKAN PERUBAHAN?

Rencanakan Jelaskan

Konsultasikan dengan pihak-pihak yang terpengaruh oleh

perubahan atau dengan perwakilan mereka

Analisis

Komunikasikan perubahan ituLaksanakan

Menindak-lanjuti

(29)

KAPAN GAJI LEBIH PENTING DARIPADA

KOMISI DALAM BIDANG PENJUALAN?

KAPAN GAJI LEBIH PENTING DARIPADA

KOMISI DALAM BIDANG PENJUALAN?

Jika elemen pelayanannya tinggi, yaitu tidak sekedar

menerima pesanan

Jika diperlukan waktu lama untuk mendapatkan pesanan

Jika penjualan merupakan usaha kelompok

Jika pesanan yang ditangani memiliki siklus berulang

(30)

PERMASALAHAN DALAM MERANCANG

RENCANA GAJI STAF PENJUALAN 1-4

PERMASALAHAN DALAM MERANCANG

RENCANA GAJI STAF PENJUALAN 1-4

1. Dinilai tidak adil bagi tiap-tiap staf penjualan dengan pekerjaan atau hasil penjualan yang sama

2. Imbalan keuangan tambahan yang terlalu rendah/tinggi bagi peningkatan usaha tertentu

3. Sulitnya menghubungkan secara langsung peningkatan usaha dengan peningkatan penjualan/keuntungan

4. Membatasi gerak armada penjualan yang enggan mengubah daerah operasi karena bisa mengganggu potensi pendapatan

(31)

PERMASALAHAN DALAM MERANCANG

RENCANA GAJI STAF PENJUALAN 5-8

PERMASALAHAN DALAM MERANCANG

RENCANA GAJI STAF PENJUALAN 5-8

5. Waktu pembayaran komisi tidak langsung (misalnya bonus tahunan) sehingga tidak dianggap berhubungan langsung dengan peningkatan usaha

6. Rumitnya mekanisme pembayaran komisi

7. Semata-mata mendasarkan rancangan pada volume bisnis dan tidak mempertimbangkan profitabilitas

8. Terlalu menghargai elemen keberuntungan, misalnya kepindahan kantor pelanggan yang kemudian

menghasilkan pesanan besar bagi daerah operasi penjualan terkait

(32)

KRITERIA PEMBAYARAN KOMISI

KRITERIA PEMBAYARAN KOMISI

Komisi tambahan haruslah sangat terkait dengan

keterampilan dan usaha serta tidak terlalu dipengaruhi oleh hal-hal di luar kendali

Proporsi wajar dari gaji total haruslah berupa gaji tetapJangka waktu penerimaan haruslah sesingkat mungkinMetode penghitungan haruslah dipahami oleh semuaNilai komisi haruslah sesuai agar membangkitkan

motivasi tanpa menimbulkan pemborosan

Rancangan komisi harus bisa berlaku baik bagi karyawan

lama mau pun karyawan baru

(33)

BAB

3

BAB

3

Gaya/Kultur Manajemen

(34)

KULTUR YANG UNGGUL DALAM

MANAJEMEN PENJUALAN

KULTUR YANG UNGGUL DALAM

MANAJEMEN PENJUALAN

Perusahaan yang cerdik akan berorientasi kuat pada manajemen penjualan

Orientasi ini mirip dengan praktik manajemen di Jepang

yang terbukti berhasil

Praktik yang tersohor itu disebut ‘Tujuh S’

(35)

‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN

‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN

Tiga S Keras:strategi

struktursistem

Empat S Lunak:

staf

style (gaya)

skill (keterampilan)

superordinate (bersifat agung)

(36)

‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN

Tiga S Keras

‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN

Tiga S Keras

Strategi:

kebutuhan-kebutuhan (jalur tindakan, manajemen waktu, alokasi sumber daya) untuk mencapai tujuan/sasaran

Struktur:

metode organisasi (sentralisasi atau desentralisasi)

Sistem:

prosedur, rutinitas, rapat, kebijakan, keluhan, dan penggajian

(37)

‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN

Empat S Lunak

‘TUJUH S’ MANAJEMEN PENJUALAN

Empat S Lunak

Staf:

demografi golongan karyawan penting

Style (gaya):

karakter manajer kunci dalam konteks kultur perusahaan

Skill (keterampilan):

pelatihan memadai untuk penugasan lebih lanjut

Superordinate (bersifat agung):

konsep motivasi dalam organisasi penjualan

(38)

Penerbit Erlangga

GAYA-GAYA MANAJEMEN PENJUALAN

GAYA-GAYA MANAJEMEN PENJUALAN

DOMINASI

Kuadran 1 Kuadran 4

Jarang melibatkan staf. Organisasinya kaku, interaksi

satu-ke-satu. Pengawasannya ketat. Mendorong, menuntut, dan

menggerakkan.

Kerjasama jika membantu.

Hubungan kerjasama dan saling bergantung.

Mendukung kontrol mandiri.

Menyadarkan potensi dari setiap staf penjualan.

PERMUSUHAN KEHANGATAN

Kuadran 2 Kuadran 3

Sangat percaya diri. Tidak berinteraksi. Melihat diri hanya sebagai

pejabat. Pasif, tak acuh, tidak terlihat

memiliki pengaruh.

Umum, tidak detail.

Sosiabilitas yang longgar. Tergantung pada moral tinggi untuk kerja keras.

Percaya pada optimisme dan semangat.

(39)

Penerbit Erlangga

ACTION CENTERED LEADERSHIP (ACL)

(40)

PROFIL DAN JENIS KEPRIBADIAN

MENURUT MYERS-BRIGGS

PROFIL DAN JENIS KEPRIBADIAN

MENURUT MYERS-BRIGGS

Aspek-aspek profil kepribadian:

Ekstraversi/introversi

Penalaran/intuisi

Pemikiran/perasaan

Pertimbangan/persepsi

Jenis-jenis kepribadian:

Tradisional/yudisial

Pemecah persoalan/negosiator

Visioner

Katalisator

(41)

KETERAMPILAN YANG DIMILIKI OLEH

PEMIMPIN YANG BERHASIL

KETERAMPILAN YANG DIMILIKI OLEH

PEMIMPIN YANG BERHASIL

Pelibatan individu/kelompokKepemilikan

Pemberian kekuasaanKebebasan

Pengebangan manusia

Demokrasi

Kerja kelompok

Komunikasi

(42)

BAB

4

BAB

4

Standar-standar Kinerja

(43)

UKURAN-UKURAN MOTIVASI/KINERJA

UKURAN-UKURAN MOTIVASI/KINERJA

Prestasi penjualan terkait dengan sasaran

Evaluasi kinerja oleh Penyelia

Jumlah waktu kerja per minggu

Kuatnya keyakinan atas penghargaan usaha

(44)

STANDAR PEKERJAAN

STANDAR PEKERJAAN

Berisi tugas-tugas pokok

Tugas-tugas tersebut tercakup dalam uraian kerja

Tugas-tugas tersebut dikelompokkan ke dalam urutan

penjualan yang:

Logis

Bisa diacu sebagai standar kinerja kualitatif

Disertai pengembangan standar dan rasio/perbandingan kuantitatif untuk bidang-bidang penghasil utama

(45)

STANDAR KINERJA

Contoh Elemen-elemen Keberhasilan

STANDAR KINERJA

Contoh Elemen-elemen Keberhasilan

Menjual berbagai macam produk dan memperkenalkan produk baru

Menjual ide transaksi promosi

Mengusahakan optimalitas persediaan

Mengoptimalkan ruang pajang di dalam toko

Menegosiasi tambahan tempat pada rak/lantai dan posisi peragaan yang lebih baik

(46)

Penerbit Erlangga

MODEL KOMPETENSI

(47)

MENIMBANG ELEMEN PEKERJAAN

MENIMBANG ELEMEN PEKERJAAN

Empat bidang utama dalam pekerjaan penjualan:

Hasil-hasil

Pengetahuan

Keterampilan

Sikap

Cara-cara meningkatkan kejelasan tugas penjualan:

Penyebaran

Manajemen pelanggan

Sistem informasi

Manajemen penjualan di lapangan

(48)

12 RASIO PENTING DALAM PENJUALAN

1-6

12 RASIO PENTING DALAM PENJUALAN

1-6

1. Pesanan per kunjungan 2. Ukuran rata-rata pesanan

3. Prospek/permintaan keterangan/proposal 4. Pendekatan-pendekatan dengan perjanjian 5. Perjanjian-perjanjian dengan proposal

6. Pelanggan-pelanggan utama dengan penjualan total

(49)

12 RASIO PENTING DALAM PENJUALAN

7-12

12 RASIO PENTING DALAM PENJUALAN

7-12

7. Jumlah jenis produk per pesanan 8. Penjualan per jam kerja

9. Penjualan dengan rasio biaya

10. Jumlah kunjungan per pelanggan

11. Pelanggan baru dengan pelanggan yang ada 12. Penjualan dengan rasio potensi besar

(50)

BAB

5

BAB

5

Perencanaan dan Kontrol

(51)

TUJUAN PERENCANAAN

TUJUAN PERENCANAAN

Meramalkan kecenderungan masa depan

Memberikan pilihan tujuan

Memberikan ide tentang cara pencapaian sasaran

Menjadi umpan balik dalam cara berusaha

Menekankan tindakan ketimbang reaksi

Menekankan fokus pada kegiatan pencapaian hasil

(52)

MASALAH DALAM PERENCANAAN

MASALAH DALAM PERENCANAAN

Perencanaan yang hanya sekedar anggaran

Tidak ada keterlibatan dari anggota penjualan

Analisis penjualan yang buruk

Tidak ada visi dan strategi dari manajemen

Rencana tidak tertulis atau pun terkomunikasi

Tidak ada format rencana bersama

Terlalu sedikit waktu dalam pembuatan rencana

Sedikitnya informasi perbandingan hasil dengan rencana

(53)

PERENCANAAN TOP-DOWN

(ATAS KE BAWAH)

PERENCANAAN TOP-DOWN

(ATAS KE BAWAH)

Sasaran dibuat sama untuk semua orang

Sasaran dibuat menurut jumlah penduduk per wilayahSasaran dibuat menurut metode indeks daya beli

Sasaran dibuat menurut taksiran ukuran pasar

Sasaran dibuat menurut prestasi penjualan yang lalu

(54)

RISIKO PERENCANAAN TOP-DOWN

RISIKO PERENCANAAN TOP-DOWN

Sasaran terlalu tinggi dan tidak realistis dibandingkan

dengan potensi wilayah tertentu

Sasaran terlalu rendah dan tidak realistis dibandingkan

dengan potensi wilayah tertentu

‘Mogok’ karena sasaran tidak realistisTingginya tingkat keluar-masuk staf

Rendahnya semangat karena tidak adanya rasa keterlibatan terhadap sasaran

(55)

PROSES PERENCANAAN BOTTOM-UP

(BAWAH KE ATAS) 1-3

PROSES PERENCANAAN BOTTOM-UP

(BAWAH KE ATAS) 1-3

1. Direksi menetapkan tujuan penjualan nasional (yang tercakup dalam rencana perusahaan)

yang diinformasikan dalam rencana/informasi pemasaran

2. Manajer Nasional menyebarkan tujuan nasional

sebagai taksiran pertama yang bisa dibahas/dinegosiasi 3. Para Manajer Regional meminta ‘kesanggupan’ dari

armada penjualan mengenai peran serta per individu terkait dengan sasaran regional

(56)

PROSES PERENCANAAN BOTTOM-UP

(BAWAH KE ATAS) 4-6

PROSES PERENCANAAN BOTTOM-UP

(BAWAH KE ATAS) 4-6

4. Armada penjualan mengajukan usul berdasarkan

potensi masing-masing terkait dengan potensi teritorial, dengan memanfaatkan informasi rencana pemasaran

5. Usul dibahas/dinegosiasi dengan para Manajer Regional

6. Setelah disetujui, sasaran akan didukung dengan rencana penjualan individu, yang sekaligus menjadi jawaban mengenai cara pencapaian sasaran

(57)
(58)

LIMA TINGKAT DARI

PROSES PERENCANAAN PENJUALAN

LIMA TINGKAT DARI

PROSES PERENCANAAN PENJUALAN

Di mana kita sekarang? (Analisis)

Ke mana kita bergerak? (Peramalan)

Ke mana kita ingin berada? (Sasaran)

Bagaimana kita akan samapai di sana? (Rencana)

Bagaimana kita tahu telah sampai di sana? (Kontrol)

(59)

FORMAT RENCANA PENJUALAN

FORMAT RENCANA PENJUALAN

Analisis informasi

Sasaran-sasaran volume penjualan/pangsa pasar/ keuntungan

Strategi dan tindakan utama

Anggaran pengeluaran

Jadwal kerja

(60)

CIRI-CIRI RENCANA PENJUALAN YANG

BERFUNGSI DENGAN BAIK

CIRI-CIRI RENCANA PENJUALAN YANG

BERFUNGSI DENGAN BAIK

Formatnya diketahui bersama

Analisis proforma yang memudahkan penyusunanSingkat dan langsung ke intinya

Terukur dengan ukuran-ukuran Sistem Kontrol

LuwesKreatif

(61)

RAMBU-RAMBU PERINGATAN

RAMBU-RAMBU PERINGATAN

Menurunnya tingkat penjualan secara absolutMenurunnya rata-rata penjualan per distrik

Anjloknya posisi dalam persaingan

Timbulnya masalah dalam penjualan produk

Penurunan tajam dari penjualan dibanding rencana

Peningkatan kecenderungan penurunanAnjloknya jumlah pesanan

Kecenderungan batalnya pesanan

(62)

PENYEBAB MASALAH PENJUALAN

Sebab-sebab manajemen:MotivasiPelatihanPerencanaanPromosiOrganisasiInsentifRekrutmen

Cakupan daerah

penjualan

Pelayanan pelanggan

Sebab-sebab

produktivitas:

Volume penjualanNilai penjualanPembatalan

(63)

ASPEK-ASEK PENTING DARI GAYA 1-6

ASPEK-ASEK PENTING DARI GAYA 1-6

1. Menjual ide, bukannya memerintah 2. Mengundang ide/penyelesaian masalah 3. Memuji dahulu, mengkritik belakangan 4. Menanyakan tujuan, bukannya menekan 5. Menegur secara konstruktif

6. Mendengarkan

(64)

ASPEK-ASEK PENTING DARI GAYA 7-12

ASPEK-ASEK PENTING DARI GAYA 7-12

7. Menyampaikan maksud secara jelas 8. Berkonsultasi sebelum berkeputusan 9. Memilih perkataan dengan hati-hati 10. Antusias/bersemangat

11. Mencatat ide-ide pada akhir rapat 12. Membuat ringkasan berkala

(65)

MANAJER PENJUALAN YANG EFEKTIF

MANAJER PENJUALAN YANG EFEKTIF

Mengetahui apa yang ingin dicapainya

Mengkomunikasikan tujuan/visi kepada kelompok

Memanfaatkan informasi secara sistematis dan kreatif

Memotivasi kelompok dalam bertindak korektif

Selalu mencari cara-cara meningkatkan kinerja

(66)

BAB

6

BAB

6

Organisasi

(67)

ORGANISASI GEOGRAFIS

ORGANISASI GEOGRAFIS

Keunggulan:Sederhana

Dekat dengan pelanggan

Biaya perjalanannya rendah

(68)

KETIDAKTEPATAN PEMAKAIAN

ORGANISASI GEOGRAFIS

KETIDAKTEPATAN PEMAKAIAN

ORGANISASI GEOGRAFIS

Lini produk bertambah banyak

Jenis-jenis produk menjadi terlalu rumit secara teknis

Segmen-segmen pelanggan menuntut pelayanan khusus

Para manajer tidak bisa memiliki cukup waktu

Kualitas intelijen lapangan terlalu rendah

(69)

ORGANISASI PRODUK

ORGANISASI PRODUK

(70)

KELEBIHAN DARI

ORGANISASI PRODUK

KELEBIHAN DARI

ORGANISASI PRODUK

Penjualan tinggi karena pengetahuan produk yang tinggi

Peningkatan margin karena fokus pada manfaat produk

Lebih tingginya kepuasan pelanggan per produk

Lebih baiknya umpan balik kebutuhan pelanggan

(71)

KEKURANGAN DARI

ORGANISASI PRODUK

KEKURANGAN DARI

ORGANISASI PRODUK

Biaya pelatihan lebih tinggi

Tingkat kunjungan lebih rendah

Tingkat biaya lebih tinggi

Pelanggan bisa merasa terganggu jika dikunjungi oleh

banyak penjual dari perusahaan yang sama

Masalah administratif

(72)

ORGANISASI PASAR

ORGANISASI PASAR

(73)

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI

ORGANISASI PASAR

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI

ORGANISASI PASAR

Kelebihan:

Meningkatkan orientasi terhadap pelanggan dan meningkatkan penjualan

Membina loyalitas pelanggan

Menyediakan intelijen lapangan terbaikKekurangan:

Biaya sangat tinggi (terutama untuk pelatihan)Pengeluaran penunjang pasar terus meningkatRentan terhadap defeksi armada penjualan

Memerlukan pengetahuan produk yang tinggi

(74)

ORGANISASI SEUKURAN PELANGGAN

ORGANISASI SEUKURAN PELANGGAN

(75)

KELEBIHAN DARI

ORGANISASI SEUKURAN PELANGGAN

KELEBIHAN DARI

ORGANISASI SEUKURAN PELANGGAN

Perhatian maksimum terhadap pelanggan

Dimungkinkannya syarat/pelayanan pelanggan khusus

Menyediakan intelijen pelanggan yang sangat akurat

Mengurangi kebutuhan staf teritorial

Memudahkan keputusan terkait pelayanan pelanggan

(76)

KEKURANGAN DARI

ORGANISASI SEUKURAN PELANGGAN

KEKURANGAN DARI

ORGANISASI SEUKURAN PELANGGAN

Ketergantungan pada stabilitas manajer pelanggan

Menyepelekan pelanggan kecil yang berpotensi tinggiSangat tergantung pada sejumlah kecil pelanggan besar

Biaya informasi ekstra

Tingginya biaya pelayanan pelanggan

Mungkin terjadi demotivasi bagi staf yang menghadapi pelanggan tertentu

(77)

PRINSIP-PRINSIP PENTING DEMI

KEBERHASILAN ORGANISASI

PRINSIP-PRINSIP PENTING DEMI

KEBERHASILAN ORGANISASI

Fungsionalitas perusahaan dengan sasaran yang tepat

Kejelasan peran pekerjaan dalam perubahan menyeluruh

Kesederhanaan organisasi dari sudut pandang armadaKewajaran rentang kendali organisasi

Pengutamaan kepentingan pelanggan dalam perubahan

Komunikasi dan keterlibatan menyeluruhKekuatan tingkat-tingkat dukungan

Pertimbangan biaya dan keuntungan yang seksamaPenilaian ulang teratur atas beban kerja keseluruhan

(78)

PENAKSIRAN ARMADA PENJUALAN

Analisis ‘Apa yang Terjadi Jika’

PENAKSIRAN ARMADA PENJUALAN

Analisis ‘Apa yang Terjadi Jika’

Mengurangi/menambah jumlah kunjungan?Mengubah frekuensi kunjungan?

Mengubah waktu yang diperlukan per kunjungan?Mengubah tingkat kunjungan?

Memindahkan para pelanggan kecil kepada pedangang besar atau distributor?

Meningkatkan kegiatan prospecting?

Meningkatkan pelayanan penjualan jarak jauh?

(79)

OUTPUT DAN INPUT PENJUALAN

OUTPUT DAN INPUT PENJUALAN

Output penjualan:

Volume

PendapatanJenis produk

Bauran produkPangsa (share)Marjin kotor

Marjin bersih

Input penjualan:

Jenis kegiatan

Jumlah armadaJenis armada

(80)

PRODUKTIVITAS PENJUALAN

PRODUKTIVITAS PENJUALAN

Produktivitas penjualan adalah hubungan antara output dan output penjualan

Input penjualan akan dipengaruhi oleh:

Penyusunan struktur

Organisasi

Rekrutmen

Pelatihan

Motivasi

Kontrol

(81)

TAHAP-TAHAP PROGRAM

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

TAHAP-TAHAP PROGRAM

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

1. Penilaian atas hubungan input/output saat ini beserta kecenderungannya

2. Pertimbangan ulang atas keinginan/kemampuan mencapai sasaran

3. Pelurusan kembali/konsolidasi kegiatan-kegiatan input agar mencapai:

Output yang sama dengan input lebih sedikit

Perbaikan kegiatan-kegiatan pengelolaan input

dalam rangka meningkatkan produktivitas

(82)

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

Penerbit Erlangga

Pertukaran/Trade-off Utama dalam Program Peningkatan Produktivitas

Penjualan (volume

penjualan/pendapatan/ke-untungan) Biaya penjualan

Dibandingkan secara relatif

terhadap sasaran Dibandingkan secara relatif terhadap anggaran

Diperinci berdasarkan

(83)

UKURAN-UKURAN PRODUKTIVITAS

UKURAN-UKURAN PRODUKTIVITAS

Penjualan (pendapatan/volume) per petugas penjualan

Jumlah pelanggan/pertemuan per petugas

Jumlah kunjungan per hari

Waktu tatap muka ÷ total waktu

Pesanan ÷ kunjungan

Pesanan pelanggan baru ÷ total pesanan

Nilai pesanan rata-rata (pelanggan baru/lama)

Biaya penjualan ‘langsung’ ÷ biaya penjualan total

% perputaran kerja

Penjualan per pegawai terlatih ÷ pegawai tak terlatihPetugas paling berhasil ÷ petugas rata-rata

(84)

PROGRAM SISTEMATIS PENINGKATAN

PRODUKTIVITAS PENJUALAN 1-5

PROGRAM SISTEMATIS PENINGKATAN

PRODUKTIVITAS PENJUALAN 1-5

1. Penetapan ukuran-ukuran utama dalam bisnis sesuai sebab-akibatnya

2. Analisis situasi saat ini terhadap masa lalu, armada, dan situasi lain yang relevan

3. Penilaian ulang output yang diinginkan dan yang bisa dicapai dalam hal apa dan siapa

4. Penetapan cara untuk menjaga kelanjutan pembelian 5. Penggolongan pelanggan berdasarkan pelayanan

(85)

PROGRAM SISTEMATIS PENINGKATAN

PRODUKTIVITAS PENJUALAN 6-9

PROGRAM SISTEMATIS PENINGKATAN

PRODUKTIVITAS PENJUALAN 6-9

6. Pertimbangan cara pelayanan yang efektif secara internal dan eksternal

7. Penstrukturan kegiatan penjualan sesuai kondisi, skala, dan syarat dari kelompok pelanggan tertentu

8. Organisasi kegiatan penjualan yang sesuai beban kerja dan yang memaksimalkan waktu menjual

9. Peningkatan proses rekrutmen untuk mendapatkan petugas yang berpotensi efektif

(86)

PROGRAM SISTEMATIS PENINGKATAN

PRODUKTIVITAS PENJUALAN 10-14

PROGRAM SISTEMATIS PENINGKATAN

PRODUKTIVITAS PENJUALAN 10-14

10. Pemrograman pelatihan yang sesuai tugas penjualan 11. Penelitian lingkungan yang bisa memotivasi dan

penerapan insentif

12. Pemonitoran secara teratur dari kinerja terhadap kriteria

13. Meningkatkan pemahaman hubungan pembeli-penjual 14. Pemanfaatan teknologi yang memungkinkan

pengembangan kegiatan-kegiatan yang lebih kreatif

(87)

BAB

7

BAB

7

Rekrutmen dan Seleksi

(88)

KERUGIAN-KERUGIAN AKIBAT

KESALAHAN REKRUTMEN

KERUGIAN-KERUGIAN AKIBAT

KESALAHAN REKRUTMEN

Orang yang tidak tepat akan menghilangkan kesempatan

usaha dan pelanggan serta menambah biaya

Kegagalan perekrutan akan mengakibatkan calon staf bermutu bekerja untuk perusahaan lain

Jika tak lama setelah rekrutmen terjadi pengunduran diri, biaya rekrutmen akan harus dikeluarkan lagi

(89)

TAHAP-TAHAP PROSES REKRUTMEN

TAHAP-TAHAP PROSES REKRUTMEN

1. Uraian jabatan yang tepat 2. Profil pegawai

3. Menarik para calon

4. Menyaring jawaban-jawaban lamaran 5. Wawancara/testing

6. Pengangkatan

7. Pemeriksaan referensi

(90)

URAIAN JABATAN

URAIAN JABATAN

Singkat

Bahasanya sederhana

Tugas-tugas secara jelas diurutkan sesuai prioritas

Keterhubungan antara tugas dan standar kinerja, seraya menghindari pernyataan yang terlalu umum

(91)

PROFIL PEGAWAI

Faktor-faktor ‘Kemampuan’

PROFIL PEGAWAI

Faktor-faktor ‘Kemampuan’

Penampilan dan kesan

Faktor-faktor terukur:Umur dan pengalaman

Pendidikan dan kualifikasi khusus

Kecerdasan dan kesiapan kerjaSurat ijin mengemudi

Kesehatan

Tempat tinggal

(92)

PROFIL PEGAWAI

Faktor-faktor ‘Kemauan’

PROFIL PEGAWAI

Faktor-faktor ‘Kemauan’

Ciri-ciri pembawaan:

stabilitas, kerajinan, ketekunan, kemampuan bergaul, loyalitas, kepercayaan diri, kepemimpinan

Motivasi kerja:

uang, rasa aman, status, kekuasaan, kesempurnaan, persaingan, pelayanan, kepuasan kerja

Tingkat kedewasaan emosi:

kebebasan, memperhatikan konsekuensi, kapasitas disiplin, individualisme, ekstraversi, minat, kemauan bertanggung-jawab

(93)

PETUGAS PENJUALAN YANG BAIK

PETUGAS PENJUALAN YANG BAIK

Tergantung pada dua kualitas:

Empati (kemampuan merasakan perasaan orang lain)

Dorongan ego (motivasi kuat untuk berhasil)

Rendahnya empati akan menyebabkan penjual menjadi pendengar yang buruk dan membingungkan pelanggan

Rendahnya ego akan melemahkan penutupan penjualan

Rendahnya kedua kualitas akan menyebabkan kegagalan

(94)

KETERBATASAN PROFIL

KETERBATASAN PROFIL

Terbuka dalam hal umur

Realistis antara pengalaman/pengetahuan (yang bisa diajarkan) dan keterampilan menjual

Timbang seberapa vital/perlunya kualifikasi

Kurangi jumlah kriteria ‘perlu’ yang sempitTidak boleh mengabaikan kriteria dasar

Hati-hati terhadap profil yang terlalu mencerminkan diri pembuat profil itu sendiri

(95)

MENARIK PARA CALON

Asal-muasal Para Calon

MENARIK PARA CALON

Asal-muasal Para Calon

Staf perusahaan sendiri

Rujukan dari staf atau pelanggan

Agen

Periklanan

(96)

WAWANCARA/TESTING

WAWANCARA/TESTING

Kompetensi inter-personal yang berpengaruh:

‘Citra’ manajer

Kualitas dan kuantitas informasi masuk/keluar

Efektivitas keputusanPemanfaatan waktu

Kemampuan meyakinkan orang lain

Dua bagian dalam wawancara:

PelaksanaanPenilaian

(97)

WAWANCARA/TESTING YANG BAIK

WAWANCARA/TESTING YANG BAIK

Persiapan

Sasaran (tujuan)Kewaspadaan

Konsentrasi (mendengarkan)Ketegasan

Kesopanan (kontrol)

Kedekatan

Empati (hubungan)

Bebas dari prasangka (objektivitas)

(98)

WAWANCARA/TESTING YANG BAIK

WAWANCARA/TESTING YANG BAIK

Persiapan

Sasaran (tujuan)Kewaspadaan

Konsentrasi (mendengarkan)Ketegasan

Kesopanan (kontrol)

Kedekatan

Empati (hubungan)

Bebas dari prasangka (objektivitas)

(99)

BAB

8

BAB

8

Coaching dan Pelatihan

(100)

KESALAHAN MANAJER PENJUALAN

KESALAHAN MANAJER PENJUALAN

Mereka seharusnya melatih diri sendiri

Luangkan waktu beberapa hari dengan petugas yang berpengalaman lalu bekerjalah sendiri

Jika mereka buruk, kita tinggal memecat merekaSaya tidak suka mencampuri urusan mereka

Para pelanggan tak suka Manajer Penjualan ikut datangPara petugas penjualan senang dibiarkan sendiri

Saya merasa ditelanjangi saat mencoba melatih merekaPetugas penjualan itu dilahirkan, bukan dibuat

Kita hanya merekrut pekerja yang benar-benar terlatihPengalaman tidak tergantikan dan harus dialami sendiri

(101)

PRINSIP-PRINSIP BELAJAR

PRINSIP-PRINSIP BELAJAR

PKS:

PengetahuanKeterampilan

Sikap

Proses belajar dan perubahan perilaku dipermudah oleh:

Hubungan antara input dan PKS

Gerak maju yang logis berjenjang (tangga)

Variasi metode, partisipasi, kreativitas, dan praktikPencernaan sedikit demi sedikit

(102)

PROSES BELAJAR

PROSES BELAJAR

3R:

Repetition (pengulangan)

Reinforcement (penguatan)

Recognition (pengakuan)

(103)

TUJUAN-TUJUAN COACHING

TUJUAN-TUJUAN COACHING

Menilai kinerja berdasarkan ketentuan/standar kerjaMenentukan dan menyetujui bidang pengembangan

Melatih keterampilan dan teknik-teknik tertentu

Membangun positivitas lewat contoh, dorongan, instruksi

Memberi bimbingan tindakan secara pribadi

Menentukan kebutuhan pelatihan yang tidak dapat

dilakukan di lapangan dan cara mengatasinya

Memperkirakan peningkatan kinerja dan pengaruh dari

pelatihan

(104)

BUKU MANUAL PENJUALAN

BUKU MANUAL PENJUALAN

Mengembangkan uraian jabatan menjadi pengetahuan,

keterampilan, dan sikap (PKS) yang harus dimiliki

Menyajikan bahan sumber tentang bagaimana seharusnya

melakukan pekerjaan

Membantu pada semua tingkat pelatihan

(penerimaan dan penyegaran)

Menyediakan dasar sistem penilaian kerja,

yang terkait dengan standar prestasi per bidang pekerjaan

(105)

PERSYARATAN PELATIH YANG BAIK

PERSYARATAN PELATIH YANG BAIK

Keterampilan menjual yang baik (tidak perlu terbaik)

dalam rangka kredibilitas/kepercayaan

Pemahaman penuh atas struktur penjualan dan PKSKemampuan menganalisis

Berempati dan penuh pengertian

Kreativitas dalam metode yang digunakanKeterampilan dalam semua teknik pelatihan

Entusisasme dan motivasi

(106)

LANGKAH-LANGKAH

PROSES COACHING

LANGKAH-LANGKAH

PROSES COACHING

Analisis

Rencana dan persiapan kunjungan

Persetujuan tindakan per orang

Perhatian

Analisis kinerja

(107)

BAB

9

BAB

9

Rapat-rapat Penjualan

(108)

EMPAT SASARAN RAPAT

EMPAT SASARAN RAPAT

Menghubungkan hasil penjualan dengan rencana tindakan

Melatih dan mengembangkan kelompok

Membangun semangat dan motivasi

Meningkatkan komunikasi

(109)

ISI RAPAT

ISI RAPAT

Membuat arsip pokok-pokok rapat

Memeriksa informasi dalam arsip

Memasukkan hal-hal yang utama

Memutuskan urut-urutannya

Mempersiapkan agenda rapat

(110)

TUJUH KRITERIA RAPAT PENJUALAN

TUJUH KRITERIA RAPAT PENJUALAN

Keragaman metode yang digunakan

Membangkitkan suasana (motivasi/entusiasme)

Keteraturan/struktur agenda dan waktuKeterlibatan setiap orang

Kreativitas (jumlah dan mutu ide-ide)

Tindakan (kejelasan tindakan yang disepakati)

Gaya pemimpin (bertanya ketimbang memerintah)

(111)

METODE-METODE PELATIHAN

DI LUAR PEKERJAAN

METODE-METODE PELATIHAN

DI LUAR PEKERJAAN

Ceramah

Diskusi secara partisipatif

Latihan-latihan praktis

Peragaan

Permainan peran

Kuis/tes

(112)

BAB

10

BAB

10

Audit Penjualan

(113)

PENYEBAB KINERJA YANG BURUK

PENYEBAB KINERJA YANG BURUK

Perubahan kebutuhan pelanggan, daya beli, konsentrasi

Kenaikan relatif dari biaya terhadap volume penjualanPerubahan teknologi membuka peluang baru

Kurang memadainya keterampilanPerubahan peran kerja menjual

Ketegangan organisasional akibat metode baru

Kebutuhan mengubah kultur/orientasi

Persyaratan baru tentang pelayanan atau kualitas

Perubahan kultur organisasi/gaya kepemimpinan

Ketidakefektivan dalam mengatasi perubahan persaingan

(114)

KEUNTUNGAN AUDIT EKSTERNAL

KEUNTUNGAN AUDIT EKSTERNAL

Objektivitas, tanpa prasangka internal

Pengalaman mengatasi perusahaan yang lain

Ide-ide kreatif untuk perubahan

Penyelesaian masalah cost-effective

Kredibilitas tindakan yang dianjurkan

(115)

TAHAP-TAHAP AUDIT PENJUALAN

TAHAP-TAHAP AUDIT PENJUALAN

1. Pengumpulan informasi 2. Analisis pasar

3. Wawancara staf internal 4. Menemani di lapangan 5. Analisis

6. Brainstorming/pengilhaman ide 7. Rencana/pelaksanaan tindakan 8. Meninjau ulang

(116)

PERTANYAAN-PERTANYAAN DALAM

AUDIT PENJUALAN

PERTANYAAN-PERTANYAAN DALAM

AUDIT PENJUALAN

1. Organisasi 2. Pelanggan 3. Gaji

4. Motivasi 5. Rekrutmen

6. Kontrol perencanaan 7. Pelatihan/coaching 8. Pelayanan penjualan 9. Rapat-rapat penjualan

(117)

BAB

11

BAB

11

Mencapai Keunggulan dan

Mutu yang Tinggi

(118)

KUALITAS MANAJER TERBAIK

KUALITAS MANAJER TERBAIK

Benar-benar mengetahui pekerjaannya dan

menjalankannya dengan baik

Tidak pernah panik

Mengatakan dengan tepat tentang apa yang diharapkannya dari orang lain

Orang di sekitarnya tahu persis posisi dirinya

Adil dan tidak punya anak emas atau kambing hitam

Orang di sekitarnya tidak ingin mengecewakannya

Bawahaannya benar-benar menikmati bekerja untuknya

(119)

SYARAT-SYARAT KEBERHASILAN

MANAJEMEN PENJUALAN

SYARAT-SYARAT KEBERHASILAN

MANAJEMEN PENJUALAN

Rekrutmen

Kultur perusahaan

Gaya kepribadian

Pengetahuan, keterampilan, sikap

Boss, atasan

(120)

11 LANGKAH KEBERHASILAN

MANAJEMEN PENJUALAN 1-5

11 LANGKAH KEBERHASILAN

MANAJEMEN PENJUALAN 1-5

1. Meminta umpan balik

2. Meluangkan banyak waktu bersama armada penjualan 3. Mempertimbangkan ulang gaya manajemen/kultur

perusahaan

4. Meluangkan banyak waktu dalam menciptakan lebih banyak tindakan yang memotivasi

5. Membuat standar kerja yang sangat jelas

(121)

11 LANGKAH KEBERHASILAN

MANAJEMEN PENJUALAN 6-11

11 LANGKAH KEBERHASILAN

MANAJEMEN PENJUALAN 6-11

6. Meninjau kembali sistem perencanaan/kontrol penjualan 7. Mengorganisasi demi keefektivan penjualan

8. Merekrut staf penjualan yang unggul

9. Melakukan pelatihan/coaching berkesinambungan 10. Meninjau ulang dan meningkatkan mutu rapat

penjualan

11. Meninjau ulang efektivitas secara teratur

(122)

Referensi

Dokumen terkait

Kepada peserta lelang yang merasa keberatan atas pengumuman ini diberikan kesempatan untuk menyampaikan sanggahan melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) selama

Untuk kegiatan pembuktian kualifikasi dimaksud, diminta kepada seluruh peserta penyedia Barang/Jasa yang di undang agar mempersiapkan dokumen asli atau dokumen yang

Dari sisi wisata, daerah gunung muria ini memiliki beberapa wisata alam yang berdekatan dengan lokasi museum, sehingga wisatawan juga dapat mengunjungi wisata

Dengan menata kembali letak dan fungsi ruangan tersebut dan juga desain yang menggunakan warna dan bentuk sesuai dengan brand image rumah sakit yaitu warna biru

Untuk kegiatan pembuktian kualifikasi dimaksud, diminta kepada seluruh peserta pelelangan umum yang diundang, agar mempersiapkan dokumen asli atau dokumen yang

Pada hari ini Sabtu tanggal Tiga belas Bulan Desember tahun Dua ribu empat belas, dimulai pukul 10.15 WIB bertempat di Panti Sosial Bina Netra Wyata Guna B andung, telah

Berdasarkan hasil Berita Acara Evaluasi Dokumen Penawaran (Tahap I) Nomor BA.13/Dredge/Ad.Smd/IV-2012 tanggal 27 April 2012, dan Berita Acara Evaluasi Dokumen Penawaran (Tahap

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No: 10/POKJA ULP II-PSTW/12/2014 tanggal 15 Desember 2014 bahwa pemilihan Penyedia Barang dan Jasa Paket pekerjaan Pengadaan