• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul SWOT Untuk Sekolah Sekolah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modul SWOT Untuk Sekolah Sekolah"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu ciri sekolah yang bermutu adalah dapat merespon kepercayaan masyarakat artinya, bagaimana pihak sekolah mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi putra-putrinya sehingga menghasilkan anak-anak yang bermutu dalam segala hal. Mengingat perkembangan dunia IPTEK serta era globalisasi di depan mata maka tujuan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat maka pihak sekolah perlu melakukan pembenahan-pembenahan dalam hal sumber daya manusia yang profesional, manajemen yang handal, kegiatan belajar-mengajar yang berkualitas, adanya akses terhadap lembaga pendidikan tinggi baik dalam maupun luar negeri bermutu serta ketersediaan sarana-prasana yang setaraf dengan pendidikan bertaraf internasional. Tantangan yang semakin ketat dalam dunia pendidikan khususnya bagi para pelaksana perencanaan dan manajemen, pengambil kebijakan urusan pendidikan dalam hal ini pemerintah, harus memiliki alat atau peranti untuk mengevaluasi sampai sejauh mana pembangunan pendidikan terutama kinerja layanan pendidikan bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal. Salah satu strategi manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi (sekolah) memiliki daya tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan sampai masa yang akan datang yaitu dengan melakukan analisis SWOT.

(2)

Obyek organisasi penelitian yang dipilih oleh pemakalah dalam kajian makalah ini adalah SMP Negeri 2 Sidamulih. Model analisis SWOT di atas digunakan untuk menganalisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), Opportunity (Kesempatan), dan Threats (ancaman) dari Sekolah tersebut. Sebagai bahan pertimbangan pemilihan sekolah ini adalah melihat sejauh mana nilai “PLUS” yang terdapat di sekolah tersebut dan bagaimana kondisi dan situasi dari sekolah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut :

 Apakah definisi analisis SWOT?

 Bagaimana penerapan analisis SWOT di SMP Negeri 2 Sidamulih?

 Bagaimana perhitungan analisis SWOT di SMP Negeri 2 Sidamulih? 1.3 Tujuan

 Mengetahui definisi analisis SWOT

 Mengetahui bagaimana penerapan analisis SWOT di SMP Negeri 2 Sidamulih  Mengetahui dan membahas perhitungan analisis SWOT di SMP Negeri 2 Sidamulih 1.4 Manfaat

· Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang analisis SWOT, cara penerapan dan perhitungan analisis SWOT di organisasi sekolah.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi SMP Negeri 2 Sidamulih 2.1.1 Profil Sekolah

NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 2 SIDAMULIH

ALAMAT : JL. CIJULANG KM 7 CIKANGKUNG KECAMATAN : SIDAMULIH

(3)

PROVINSI : JAWA BARAT TELEPON/FAX : (0265) 630925 email :

-2.1.2 Visi dan Indikator Visi Sekolah Visi :

“Membentuk Siswa yang “Sukses Edukatif Hasil Aktivitas Tuntas”. Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah sebagai berikut :

1. Semua warga sekolah memiliki perilaku yang sesuai dengan norma-norma agama 2. berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian

3. ingin mencapai keunggulan dalam bidang akademik dan non akademik 4. mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah

5. mendorong adanya peningkatan ke arah yang lebih baik di bidang Imtaq dan Ipteks 6. mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah

Untuk mewujudkannya, sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan

dalam misi berikut. 2.1.3 Misi Sekolah

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan 2. Meningkatkan kualitas pendidikan

3. Meningkatkan prestasi siswa sesuai dengan bakat, minat dan kreativitas

4. Mengembangkan diri sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

5. Meningkatkan, memelihara, melengkapi sarana dan prasarana pendidikan sebagai wujud meningkatnya layanan pendidikan

6. Mengembangkan dan memacu profesional personal sehingga memperoleh SDM yang berkualitas.

7. Meningkatkan disiplin semua personal dan meningkatkan kinerja

8. Meningkatkan hubungan kerja sama antara sekolah , komite, orang tua siswa dan masyarakat 9. Mewujudkan sekolah sebagai wawasan wiyata mandala

10. Meningkatkan kesejahteraan personal

11. Meningkatkan akuntabilitas dan keterbukaan.

(4)

13.Menanamkan disiplin semua personil terkait 14. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler

2.1.4 Strategi

1. Meningkatkan profesionalisme guru 2. Melengkapi sarana dan prasarana

3. menciptakan sekolah sebagai lingkungan belajar 4. Meningkatkan peran steakholder

2.1.5 Tujuan Sekolah Dalam 4 (Empat) Tahun

Pada tahun pelajaran 2012/2013 sampai dengan tahun pelajaran 2016/2017 diharapkan : 1. Memiliki lulusan yang unggul dalam prestasi akademik dan non kademik

2. Terlaksananya proses pembelajaran yang variatif dan inovatif 3. Memiliki administrasi kurikulum yang lengkap.

4. Terwujudnya komitmen dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan yangprofesional. 5. Terwujudnya pengelolaan pendidikan partisipatif, transparan, dan akuntabel. .

6. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan relevan dalam mendukung PBM 7. Memiliki sumber dana yang memadai, memenuhi kegiatan sekolah.

8. Memiliki sistem penilaian beragam (multiaspek) untuk semua mata pelajaran dan semua jenjang kelas.

9. Memiliki lingkungan sekolah yang kondusif, tertib, bersih, indah, ramah. 2.1.6 Program Strategis

Dalam rangka mewujudkan program sekolah, maka program strategis yang dicanangkan diarahkan pada delapan standar nasional pendidikan yang terkandung di dalam PP No. 19 Tahun 2005. Adapun program strategis yang dicanangkan adalah sebagai berikut:

Pengembangan kompetensi lulusan di sekolah SMP Negeri 2 Sidamulih sesuai dengan SNP.. 1. Pengembangan kurikulum yang merupakan penjabaran dari standar isi dan kurikulum nasional . 2. Pengembangan proses pembelajaran secara aktif, inovatif, kreatif, efektif, danmenyenangkan. 3. Pengembangan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan sesuai SNP dan tuntutan global. 4. Pengembangan sarana dan prasarana atau fasilitas sekolah sesuai dengan kebutuhan.

(5)

6. Pengembangan dan penggalian sumber dana pendidikan dan implementasinya

7. Pengembangan dan implementasi sistem penilaian untuk semua mata pelajaran dan jenjang kelas.

8. Pengembangan lingkungan sekolah yang kondusif, bersih, indah, dan ramah. 2.2 Perencanaan SWOT

Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai (Sanjaya, 2009). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.

Satu hal yang harus diingat oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang tepat bagi masalah – masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang.

2.3 Definisi Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).

Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atauprogram pada saat ini.

(6)

O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.

T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luarorganisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.

Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT (Depdiknas, 2002)

Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002).

2.4 Tahap – Tahap Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah bagian dari tahap tahap perencanaan strategis suatu organisasi yang terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan.

2.4.1 Tahap pengumpulan data

Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis data. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal.

Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar sekolah seperti:  Peran masyarakat

 Donatur  Pemerintah

Data internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:  Laporan keuangan sekolah

(7)

 Kegiatan Belajar mengajar  Keadaan guru dan siswa

 Fasilitas dan prasarana sekolah  Administrasi guru dan lain lain

Pada tahap ini digunakan 2 model matriks pengumpulan data yaitu: matriks faktor strategi eksternal dan matriks faktor strategi internal.

Langkah – Langkah Menyusun Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS)

1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman serta Kekuatan dan Kelemahan)

2. Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting).

3. Hitung rating (di dalam kolom 3) untuk masing masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi sekolah yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4 tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1), sedangkan pemberian rating untuk ancaman adalah kebalikan dari pemberian rating peluang.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsatnding) sampai 1,0 (poor).

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor – faktor tersebut dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh skor pembobotan bagi sekolah yang bersangkutan. Nilai total ini akan menunjukkan bagaimana sekolah dalam hal ini SMP Negeri 2 Sidamulih bereaksi terhadap faktor – faktor strategis eksternalnya.

Tabel 1. Perhitungan EFAS SMP Negeri 2 Sidamulih Faktor – Faktor strategi

Eksternal

Bob ot

Ratin g

Bobot X Rating

Komentar

PELUANG (O)

1.Dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan prasarana

(8)

melengkapi sarana dan prasarana sekolah

2.Kesesuaian sarana dan prasarana sekolah dengan tuntutan potensi daerah dan per-kembangan IPTEK serta IMTAK

0,15 4 0,60 Karena sarana dan prasarana merupakan kekuatan artinya kerjasama pengadaan sarana dan prasarana dan pemanfaatan yang ada harus di kembangkan terus.

3.Tuntutan

masyarakat terhadap lulusan yang berkualitas

0,15 3 0,45 Masyarakat mengharapkan setelah selasai dari SMP ini diharapkan dapat melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi dan berkualitas

4.Sponsor/perusahaan/yay asan

0,10 3 0,30 Bantuan sponsor guna pengembangan sekolah tidak ada.

5.Dukungan orang tua

tinggi 0,10 3 0,30 Terbuktiyang mendaftarkananaknya test masudengan orang tua kSMP Negeri 2 Sidamulih sangat banyak

Faktor – Faktor strategi Eksternal

Bobot Rating Bobot X Rating Komentar ANCAMAN (T) 1.Lembaga pendidikan sejenis

0,10 3 0,30 Banyak SMP-SMP lainnya yang juga di favoritkan di sekitar lingkungan SMP Negeri 2 Sidamulih

2.Lingkungan sosial sekolah 0,10 3 0,30 Memiliki lapangan olah raga yang belum begitu memadai dan tempat parkir yang tidak cukup luas

3.Pusat Berbagai kegiatan 0,05 3 0,15 Belum banyak kegiatan yang dipusatkan di SMP ini

4.Persaingan masuk SMP

negeri 0,10 3 0,30 Banyak Persaingan lulusan yang terjadi antar SMP-SMP yang di minati dalam tes masuk SMP negeri 5.Kemajuan Teknologi

Komputer dan Informatika

(9)

dengan SMP lainnya akan sulit.

JUMLAH TOTAL O + T 1,00 3,15

Kesimpulan:

[image:9.612.80.541.287.671.2]

Dapat dilihat dari butir peluang sarana dan prasarana adalah peluang yang paling besar yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Sidamulih walaupun ini peluang ini masih jauh dari sekali tertinggi. tetapi haruslah dimanfaatkan secara maksimal dengan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan pihak diluar sekolah, dimana peluang ini akan memperkecil ancaman pada butir lima yaitu persaingan dalam bidang TIK yang belum begitu baik. Ancaman ini dapat diminimalisir dengan peluang tersebut dengan cara tidak hanya infrastruktur saja yang di pehatikan tapi tenaga pengajar yang mumpuni juga harus di penuhi.

Tabel 2. Perhitungan IFAS SMP Negeri 2 Sidamulih Faktor – Faktor strategi

Internal

Bobot Rating Bobot X Rating

Komentar KEKUATAN (S)

1. Motivasi guru dan siswa 0,15 3 0,45 Motivasinya tinggi dengan mampu mengembangkan metode pembelajaran dan siswanya cukup antusias dalam pembelajaran dan ekstrakurikuler.

2. Fasilitas

perpustakaan danloboratoriu m

0,15 3 0,45 Selain kondusif, kelengkapan buku, dan alat praktik yang dimanfaatkan siswa tersedia dengan cukup baik

3. Hubungan yang baik antara guru dengan guru ataupun guru dengan siswa

0,10 3 0,30 Sangat kondusif baik dalam kegiatan ektrakurikuler ataupun pembelajaran, terutama dukungan positif siswa

4. Pendekatan, metode mengajar guru yang bervariasi

0,10 3 0,30 Guru menggunakan pendekatan, metode

pembelajaran yang bervariasi 5. Pembiyaan 0,10 3 0,30 Orang tua siswa memiliki

(10)

KELEMAHAN (W) 1. Rekrutmen guru dan staff

0,15 3 0,45 Rekrutmen guru dan staf yang terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan dan sarat dengan unsur kekeluargaan 2. Keadaan guru 0,10 3 0,30 Sebagian besar

tenagaguru masih berstatus Honorer dan mengajar ditempat lain

3. Penerimaan siswa

Baru/pindahan 0,10 3 0,30

Peneriman siswa dengan test, transparan tetapi masihadanya titipan dari berbagai pihak. 4. Jamsostek

0,10 3 0,30 Tidak adanya jamsostekbagi guru – guru terutama Guru Honorer.

5. Gedung sekolah 0,10 3 0,30 Sudah banyak membutuhkan perbaikan – perbaikan.

JUMLAH S + W 1,00 3,45

Kesimpulan :

Dilihat dari bobot masing – masing butir Kekuatan dan kelemahan yang ada pada matrik diatas dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan dan kelemahan yang dimiliki SMP Negeri 2 Sidamulih ini seimbang baik dari skor dan rating. Hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk pihak sekolah bahwa kekuatan yang ada kurang begitu dimaksimalkan untuk meminimalisir kelemahan yang ada. Diharapkan dengan analisis ini sekolah akan terus berusaha dan meningkatkan kekuatan sekolah dengan seoptimal mungkin agar kelemahan yang ada dapat teratasi.

2.4.2 Tahap Analisis Data SWOT

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan sekolah, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model – model kuantitatif perumusan strategi. Ada beebrapa Model yang dapat digunakan dalam menyusun analisis SWOT antara lain:

1. Matriks TOWS atau Matrik SWOT

2. Matriks BCG (Boston Consultinfg Group) atau dikenal dengan Growth/Share Matriks 3. Matriks Internal Eksternal

4. Matriks SPACE

(11)

Dalam makalah ini penulis akan menggunakan Matriks TOWS atau SWOT, karena matrik ini akan menggambarkan sevara jelas bagaimana peluang, ancaman eksternal yang dihadapi sekolah dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Diagram 1 Matrik SWOT IFAS

EFAS

STRENGTHS (S) · Motivasi guru dan siswa · Fasilitas

perpustakaandan laboratorium · Hubungan yang baik antara guru dengan guru ataupun guru dengan siswa

· Pendekatan, metode mengajar guru yang bervariasi

· Pembiyaan

WEAKNESSES (W) · Rekrutmen guru dan staff

· Keadaan Guru · Penerimaan siswa Baru/pindahan · Jamsostek · Gedung Sekolah

OPPORTUNITY (O) · Dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan prasarana · Kesesuaian sarana dan prasarana sekolah dengan tuntutan potensi daerah dan per-kembangan IPTEK serta IMTAQ

· Tuntutan

masyarakat terhadap lulusan yang berkualitas

· Sponsor/perusahaan/yayasan · Dukungan orang tua tinggi

STRATEGI SO

· Terus memotivasi guru dan siswa dalam KBM dengan Dukungan pemerintah dalam melengkapi sarana prasarana · Terus melanjutkan hubungan baik guru dan siswa di iringi dengan IMTAQ dan IPTEK . · Terus melakukan

pendekatan dan metode mengajar yang bervariasi dan berinovasi dalam mengajar agar terus akan menghasilkan lulusan yang berkualitas.

STRATEGI WO · Diharapkan kepada pemerintah untuk tidak hanya memperhatikan sarana dan prasarana tetapi pengadaan tenaga pengajar yang Mumpuni juga. · Adanya kemampuan orang tua siswa untuk pembiyaaan sekolah yang lumayan mahal dapat dijadikan donatur dalam hal perbaikan perbaikan gedung sekolah

THREATS (T)

· Lembaga pendidikan sejenis

· Lingkungan sosial sekolah · Pusat Berbagai kegiatan · Persaingan masuk SMP negeri

· Kemajuan Teknologi Komputer dan Informatika

STRATEGI ST · Selalu berusaha dan bekerja keras untuk menjadi yang terbaik di segala bidang baik itu guru, siswa dalam rangka persaingan dengan sekolah lain.

· Terus berkreatifitas dan berinovasi dalam KBM .

(12)

2.5 Tahap Perhitungan Analisis SWOT SMP Negeri 2 Sidamulih Penentuan Posisi SMP Negeri 2 Sidamulih

Dengan mempergunakan tabel Faktor Internal-Eksternal, dan skala sangat tinggi, tinggi,

sedang, dan rendah, maka kedudukan SMP Negeri 2 Sidamulih apabila dianalisis dengan

diagram Cartesius, maka posisinya dapat diketahui sebagai perhitungan berikut:

IFAS 3,60 EFAS 3,15

Total Skor Kekuatan (S) 1,80 Total Skor peluang (O) 1,95 Total Skor Kelemahan (W) 1,65 Total Skor Ancaman (T) 1,20

S – W (1,80 – 1,65) 0,15 O – T 0,75

Berdasarkan tabel di atas maka nampak bahwa titik koordinat posisi SMP Negeri 2 Sidamulih pada titik-titik sumbu kekuatan 0,15 dan sumbu peluang 0,75. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam diagram cartesius sebagaimana berikut:

Daerah ST Strengths (S) 1,80 Daerah SO Threats (T)1,20

DaerahWO Opportunity(O)1,95 Daerah WT Weaknesses (W) 1,65 KETERANGAN

(13)

 Dari perhitungan diatas dapat diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan SWOT diSMP Negeri 2 Sidamulih ini bisa dikatakan memiliki kekuatan yang masih kurang baik terbukti dari AFI (analisis faktor internal) berupa kekuatan dengan poin 1,80 dari skala 1 s/d 4 (1,80) adalah angka yang masih kurang untuk kategori kekuatan

 Poin kelemahan 1,65 adalah angka yang sangat besar untuk kategori kelemahan. Selisih S dan T ini tidak jauh hanya 0,15. Hal ini dapat dijadikan acuan bagi pihak sekolah untuk menetapkan kebijakan kebijakan yang baru dan lebih kreatif guna meningkatkan poin kekuatan sekolah sehingga jauh diatas poin kelemahan sekolah.

 Pada analisis AFE (analisis faktor eksternal) SMP Negeri 2 Sidamulih ini mempunyai poin peluang 1,95 angka ini jika dilihat dari skala 1 – 4 masih belum bisa dikatakan cukup.. Hal ini adalah dapat dijadikan pelajaran bagi sekolah ini untuk lebih cerdas dalam memanfaaatkan peluang dan mencari peluang lain dalam rangka memajukan sekolah

 Pada poin ancaman 1,20 poin ini adalah angka yang melebihi standar skala untuk kategori ancaman yaitu jika poin 1 maka ancaman tersebut besar. Dengan demikian antara peluang dan ancaman hanya beselisih 0,75 masih banyak hal – hal yang harus diusahakan sekolah agar poin peluang bisa lebih besar daripada poin ancaman.

 Keadaan SMP Negeri 2 Sidamulih ini belum bisa dikatakan baik setelah dilakukan analisis SWOT masih banyak hal – hal yang harus di perbaiki guna memperoleh keadaan yang stabil sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kemajuan sekolah.

Berikut Skala yang biasa digunakan dalam menganalisis SWOT skala angka 1-4 (Dalam Rangkuti, 2008 : 22 – 25)

(14)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan dan perhitungan analisis SWOT di SMP Negeri 2 Sidamulih diatas dapat disimpulkan:

(15)

(weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program sebuah organisasi. 2. Analisis SWOT di SMP Negeri 2 Sidamulih dilakukan dengan teknik EFAS dan IFAS yaitu

analisis faktor eksternal dan Faktor Internal sekolah. Kemudian dijabarkan ke dalam matrik analisis SWOT dan dihitung dengan perhitungan AFE dan IFE yaitu analisis faktor eksternal dan analisis faktor internal.

3. Hasil dari tahap analisis tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: (S = 1.80) dan (W = 1,65) , (O = 1,95) dan (T = 1,20). Dan poin poin angka ini masih sangat jauh dari skala tertinggi SWOT dengan Kriteria :

Kekuatan: Poin 1 = Kecil Kelemahan : Poin 1 = Besar Poin 4 = Besar Poin 4 = kecil Ancaman: Poin 1 = Besar Peluang: Poin 1 = Kecil Poin 4 = Kecil Poin 4 = besar 3.2 Saran

Gambar

Tabel 2. Perhitungan IFAS SMP Negeri 2 Sidamulih

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Revianto Putera tahun 2013, dengan judul Penerapan Kano Model dalam Proses Pengambilan Keputusan Penyediaan fasilitas dan Alternatif

Bayi lahir dengan Asfiksia sedang, Tidak langsung menangis, apgar skor menit pertama 6, lima menit pertama 7, dan sepuluh menit pertama 9.. Segera

Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah George Macauly Travelyan. Ia menyatakan bahwa menulis sebuah kisah peristiwa sejarah tidaklah mudah, karena memerlukan imajinasi dan

Pada tahap ini dilakukan pembangunan antarmuka yang telah dirancang pada tahap sebelumnya, kemudian sistem dikembangkan dengan menambahkan sistem pencarian tempat,

Berdasarkan uji ANOVA menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi tepung ikan gabus yang ditambahkan dalam pembuatan makaroni dapat memberikan pengaruh nyata terhadap

Proses pengendapan yang terjadi di area point bar umumnya berasal dari proses fluvial dengan mengendapkan material berupa pasir halus ketika energi aliran sungai berada di

Tujuan verifikasi adalah memperoleh bukti kebenaran antara lain keabsahan lembaga desa yang ditetapkan dengan Perdes, pernyataan kepala desa, kesesuaian luas areal

Kenyataan yang ada AKI tidak turun sesuai target yang telah ditetapkan, bahkan pada survey-survey tahun 2012 justru AKI makin tinggi, sehingga banyak pertanyaan yang mun-