• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 312007081 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 312007081 BAB III"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

A. HASIL PENELITIAN

1. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Luas kecamatan Kota waikbubak 44,71 km2 dengan ketinggian 200-600 meter dari permukaan laut. Kecamatan kota waikabubak merupakan wilayah administratif dan merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Sumba Barat.

Secara geografis kecamatan kota waikabubak memiliki batas-batas geografis adalah sebagai berikut:

1) Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Wanukaka 2) Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Loli

3) Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Loli 4) Sebelah Timur berbatasan dengan Sumba Tengah

Keadaan iklim kecamatan Kota Waikabubak terjadi dua musim secara bergantian pada setiap tahun yaitu musim hujan mulai dari bulan November sampai dengan bulan Mei dan musim kemarau mulai bulan Juni sampai dengan bulan November. Jumlah penduduk kecamatan Kota Waikabubak pada tahun 2009 yaitu berjumlah 23098 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2

Jumlah Penduduk Kecamatan Kota Waikabubak Menurut Jenis Kelamin Tahun 2009

Kec. Kota waikabubak

Kepala keluarga

Laki-laki Perempuan Jumlah

(2)

Sumba Barat dalam angka tahun 2010

Kecamatan kota Waikabubak terdiri dari 5 kelurahan dan 7 Desa, yaitu sebagai berikut :

1. Kelurahan Komerda. 2. Kelurahan Maliti.

3. Kelurahan Kampung Sawah. 4. Kelurahan Kampung Baru. 5. Kelurahan Padeeweta. 6. Desa Kalimbukuni. 7. Desa Tebara. 8. Desa Sobarade. 9. Desa Kodaka.

10.Desa Modu Wemaringu. 11.Desa Lapale.

12.Desa Puumawo.

2. KEADAAN SOSIAL BUDAYA

1) Agama

(3)

interaksi manusia, baik terhadap Tuhan, sesama, dan terhadap lingkungan sekitarnya. Budaya orang loli (Marapu) tidak selalu sejalan dengan agama resmi yang sering dianggap produk kebudayaan asing, meskipun sekarang sudah banyak yang membaurkan antara budaya Sumba dan kebudayaan dari luar Sumba. Bentuk pembauran ini antara lain tampak dari perkawinan orang kristen Sumba yang harus membawa Belis secara adat istiadat, setelah itu baru nikah secara kristen.41

Penduduk kecamatan Kota Waikabubak mayoritas menganut agama Kristen Protestan dan Katolik. Namun masyarakat di kecamatan Kota Waikabubak masih ada yang menganut agama suku atau aliran kepercayaan Marapu. Marapu adalah suatu kepercayaan kepada arwah para leluhur yang diyakini mampu memeberikan keselamatan dan ketentraman serta kekuatan tertinggi yang disebut amola ama rawi, yang artinya yang membuat dan menciptakan.42

Pada tabel 3 berikut ini, ditampakkan data jumlah penduduk di kecamatan Kota Waikabubak sesuai agama yang dianut.

Tabel 3

Jumlah Penduduk Beragama di Kecamatan Kota Waikabubak Kec. Kota

Waikabubak

Islam Kristen Katolik hindu bhudha Lain-lain (Marapu)

Jumlah

5442 10629 6603 188 - 727 23589 Sumba Barat dalam angka 2010

Untuk data di atas perlu dipahami bahwa meskipun mayoritas pemeluk agama resmi, tetapi tidak semuanya adalah penghayat murni agama Kristen, Katolik, Islam,

41

wawancara dengan pale seingu tua adat marapu. tanggal 8 mei 2011 pukul 16.00-17.30 WIB.

42

(4)

dan Hindu. Di dalam pemeluk agama resmi di antaranya ada pemeluk Marapu yang terpaksa memilih agama Kristen, Katolik, Islam, dan Hindu yang merupakan agama mayoritas di Sumba.

Dengan demikian, ada dua kategori penganut Marapu, yakni penghayat murni dan pemeluk marapu tidak murni.

2) Pendidikan

Perkembanmgan pendidikan di kecamatan Kota Waikabubak sangat maju sesuai dengan irama perkembangan zaman dan mendapat perhatian penuh dari orang tua dan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya. Pendidkan merupakan suatu bidang pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), yang dapat di handalkan dalam pembangunan di berbagai bidang kehidupan.

Secara prinsipil pendidikan merupakan upaya untuk membawa individu agar mengalami perubahan perilaku dalam hidupnya. Fasilitas-fasilitas pendidikan yang ada di kecamatan Kota Waikabubak Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4

Banyak Sekolah, Guru, dan Murid di kecamatan Kota Waikabubak Tahun 2010

Tingkatan Pendidikan

Jumlah Sekolah

Jumlah guru Jumlah Murid

TK 9 53 536

SDN/Swasta 14 424 4996

(5)

SMAN/Swasta 5 47 2252

SMK 1 63 862

Sumba barat dalam angka 2010

3) Bahasa

Bahasa daerah yang terdapat pada kecamatan Kota Waikabubak adalah bahasa Loli, dalam aktifitas sehari-hari yang bersifat in formal dapat digunakan bahasa Loli atau bahasa Indonesia, sedangkan pada kegiatan yang berifat formal masyarakat menggunakan bahasa indonesia. bahasa loli diwariskan secara turun temurun, bahasa diwarisi setiap kelompok masyarakat terasa kedudukan dan peranannya akan sangat penting bila ada aktifitas adat yang dilakukan secara bersama-sama seperti upacara kematian, upacara perkawinan dan upacara panen.

Dalam kehidupan masyarakat Sumba Barat pada umumnya dan kecamatan Kota Waikabubak pada khususnya bahwa bahasa merupakan alat komunikasi bagi masyarakat. Karena bahasa sebagai alat komunikasi, maka bahasa merupakan cerminan dari salah satu unsur kebutuhan yang universal. Bahasa daerah seperti bahasa Loli memilki dialek yang berbeda-beda tetapi artinya sama.

4) Budaya

(6)

a. Wulla Poddu

Wulla podu adalah salah satu ritual atau acara aliran kepercayaan marapu dimana “wulla” berarti bulan dan “poddu” berarti suci. Jadi wulla podu berarti bulan suci. Pada saat wulla poddu dilaksanakan ada beberapa larangan yang tidak boleh dilanggar oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali, meskipun ia bukan orang kepercayaan marapu. Larangan-larangan itu antara lain pada saat wulla podu berlangsung semua orang dilarang membuat rumah, membunyikan gong atau alat-alat yang berbunyi keras, dilarang masuk kebun, dan dilarang memotong hewan (kerbau, kuda dan sapi) pada saat acara penguburan.

b. Pasola

Pasola adalah acara budaya orang wanokaka yaitu merupakan salah satu adat

istiadat orang marapu, pasola berasal dari skandal janda cantik jelita, Rabu Kaba. ada tiga bersaudara: Ngongo Tau Masusu, Yagi Waikareri dan Umbu Dula memberitahu warga Waiwuang bahwa mereka hendak melaut untuk mencari makanan dan mereka tidak kembali dalam waktu yang lama dan dinyatakan meninggal oleh seluruh rakyatnya. Rabu kaba istri dari umbu dula mendapat pelabuhan hati Rda Gaiparona asal Kampung Kodi. Namun adat tidak menghendaki perkawinan mereka, sehingga mereka nekat melakukan kawin lari.

(7)

Kampung Kodi,” jawab warga Waiwulang pilu. Lalu seluruh warga Waiwulang dikerahkan untuk mencari dua sejoli yang lagi mabuk kepayang itu. Akhirnya keduanya ditemukan di kaki gunung Bodu Hula.

Walaupun berhasil ditemukan warga Waiwuang di kaki gunung Bodu Hula namun Rabu Kaba yang telah meneguk madu asmara Teda Gaiparona tidak ingin kembali. Ia tidak mau dipisahkan lagi. Kemudian Rabu Kaba meminta pertanggungjawaban Teda Gaiparona untuk mengganti belis yang diterima dari keluarga Umbu Dulla. Teda Gaiparona lalu menyanggupinya dan membayar belis pengganti. Setelah seluruh belis dilunasi diadakanlah upacara perkawinan pasangan Rabu Kaba dengan Teda Gaiparona.

Pada akhir pesta pernikahan keluarga, Teda Gaiparona berpesan kepada warga Waiwuang agar mengadakan pesta nyale dalam wujud pasola untuk melupakan kesedihan mereka karena kehilangan Rabu Kaba. Atas dasar hikayat ini, setiap tahun warga kampung Waiwuang, Kodi dan Wanokaka, di Sumba Barat mengadakan bulan (wula) nyale dan pesta pasola.

Meskipun acara ini dilaksanakan oleh orang wanokaka tapi ada juga dari suku loli yang turut ambil bagian dalam ritual ini pada setiap tahunnya.

c. Ritual agraris (paba/o’uma marapu)

(8)

d. Yaiwo

Acara ini sering dilakukan oleh orang marapu, acara ini sama halnya dengan berdoa atau melakukan pemujaan kepada marapu yang dilakukan dengan cara khusus dan untuk hal-hal tertentu juga, misalnya para rato adat melakukan yaiwo untuk orang yang mati dalam medan perang/terbunuh dengan senjata tajam, biasanya orang mati akan dikubur dalam batu kubur dan harus adanya penyembelihan ternak seperti halnya kebudayaan orang Sumba pada umumnya, tetapi unutk kematian seperti ini mayat akan dikubur dalam tanah dan tidak dilakukan penyembelihan ternak, maka yaiwo dilakukan untuk pengambilan arwah di tempat matinya orang tersebut dan agar

arwahnya bisa tenang dan tidak gentanyangan.

Ritual yaiwo juga dilakukan untuk orang yang berzinah, orang akan memasuki rumah baru dan peresmian rumah marapu atau tempat penyimpanan marapu itu sendiri.

3. PAMAHAMAN TENTANG MARAPU MENURUT PENGANUT

DAN APARATUR PEMERINTAH

a. Pemahaman tentang Marapu menurut penganutnya

1) Pengertian marapu menurut penganut

(9)

dan menciptakan.43 Marapu bagi penganutnya juga berarti roh nenek moyang yang memberikan keselamatan, kehidupan, dan segala berkat baik dalam berkebun dan bersawah bagi anak cucunya yang masi hidup44, dan merupakan sesuatu yang tidak dapat dilihat dan bersembunyi di atas langit sebagai nenek moyang yang memeberi berkat bagi manusia.45

2) Pandangan penganut Marapu terhadap agama resmi

Bagi penganut Marapu, Marapu adalah sistem keyakinan yang setara dengan agama resmi yang lain berdasarkan kriteria kepercayaan kepada pencipta, mereka setara dengan agama lain, agama resmi percaya dengan adanya pencipta begitu pun dengan aliran kepercayaan Marapu,46 oleh karena itu orang Marapu juga menyembah

Marapu sebagai tuhan yang maha kuasa,47 sebagai tujuan hidup dalam

penyembahan48. Marapu dan budaya adalah satu, dalam budaya ada Marapu itu sendiri.49

Berkaitan dengan agama resmi ada dua pandangan yang hidup di antara penganut Marapu. Pandangan pertama menganggap bahwa agama resmi bertentangan

43

wawancara dengan Tagubore Nono penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 18 mei 2011 pukul 11.00-01.30 WIB.

wawancara dengan Tagubore Nono penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 18 mei 2011 pukul 16.00-17.30 WIB.

48

wawancara dengan Pale seingu penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 8 mei 2011 pukul 16.00-17.30 WIB.

49

(10)

dengan Marapu karena adat istiadat berbeda dengan agama resmi.50 Pandangan yang kedua Marapu tidak bertentangan dengan agama-agama yang ada, tapi dalam segi pelaksanaan upacara adat penganut aliran kepercayaan Marapu berbeda dengan agama-agama yang ada dalam cara penyembahan dan pengucapan dalam bahasa adat,51 perbedaanya hanya terdapat pada cara penyampaiannya,52 tetapi banyak dari penganut aliran kepercayaan Marapu yang sekarang masuk agama lain, karena di ajak dengan berbagai cara.53

Meskipun demikian, para penganut Marapu yang menjadi responden beranggapan bahwa implementasi Marapu secara penuh tidak bisa sejalan, hal ini tidak bisa dilakukan karena penganut aliran kepercayaan Marapu sudah punya

Marapu sebagai a ma wolla a ma rawi yang menjadi sumber berkat dalam

kehidupan,54 pada sisi lain menurut penganut aliran kepercayaan Marapu, Marapu hanya ada satu55 dan hanya bisa menjalankan adat saja yang sesuai dengan Marapu.56

Para penganut Marapu yang telah diwawancara menyatakan hanya memeluk

Marapu saja, alasannya karena telah meyakini Marapu itu dari kecil dan

wawancara dengan Tagubore nono penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 18 mei 2011 pukul 11.00-01.30 WIB.

52

wawancara dengan Dukka bonggo penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 4 juni 2011 pukul 10.00-12.00 WIB.

wawancara dengan Tagubore nono penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 18 mei 2011 pukul 11.00-01.30 WIB.

56

(11)

melaksanakan secara penuh baik dalam hal nobba (upacara sembayang), terlebih pada acara wulla poddua karena merupakan salah satu rato nobba.57 Para rato adat hanya mengerti adanya ajaran Marapu yang diajarkan dari nenek moyang tidak mengerti dengan ajaran-ajaran lain dan menjalankan Marapu secara total seperti wulla poddu, upacara kelahiran, upacara kematian, dan upacara panen hasil sawah dan ladang58 dan melakukan ritual-ritual secara total, karena setiap tahunnya mempunyai kegiatan-kegiatan yang terus menerus dilaksanakan dan ada juga penganut Marapu yang dalam KTP ia beragama kristen karena Marapu tidak ada dalam KTP, jadi ia memilih agama kristen. Meskipun ia beragama kristen pada KTP ia tetap menjalankan Marapu secarah menyeluruh, semua ritual dalam Marapu selalu diikuti dan dilaksanakan.59

Para penghayat Marapu mengatakan bahwa mereka sudah dari kecil menjadi pemeluk keyakinan Marapu karena faktor orang tua yang juga menjadi rato adat kemudian diturunkan kepada anaknya sebagai penerus60 dan juga ajaran Marapu ini sudah diajarkan dari kakek dan nenek.61

Para penganut Marapu yang diwawancara mengatakan bahwa pemerintah mengurus diri mereka sendiri dan begitu pun penganut aliran kepercayaan Marapu, tetapi pemerintah adalah saudara-saudara penganut aliran kepercayaan Marapu

57

wawancara dengan Rowa dima penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 8 juni 2011 pukul 16.00-17.30 WIB.

58

wawancara dengan Tagubore nono penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 18 mei 2011 pukul 11.00-01.30 WIB.

59

(12)

sendiri.62 Apabila penganut aliran kepercayaan Marapu melaksanakan wulla poddu atau bulan suci pemerintah sangat mendukung, dan saling mengerti meskipun pemerintah adalah Kristen.63 Sikap agama, pemerintah dan penganut aliran kepercayaan Marapu saling menghargai.64

3) Pemahaman penganut Marapu tentang agama “resmi”

Secara budaya dan adat istiadat penganut aliran kepercayaan Marapu tidak sejalan dengan agama-agama lain karena mempunyai tata cara tersendiri yang berasal dari nenek moyang. Orang Marapu selalu menghargai agama-agama lain yang ada, karena bagi penghayat marapu mereka adalah keluarga besar.65 Meskipun Marapu dan agama lain berbeda tetapi banyak tata cara atau budaya orang Sumba yang telah berbaur dengan agama lain,66 misalnya setiap orang Kristen harus membawa belis secara adat istiadat, setelah itu baru nikah secra Kristen. Belis sebenarnya ada yang telah diciptakan oleh nenek moyang yang merupakan Marapu.67

Para penganut Marapu sangat tidak setuju dengan orang-orang yang menolak Marapu karena menurut penganut aliran kepercayaan Marapu, mereka bukan pencuri

62

wawancara dengan Rowa dima penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 8 juni 2011 pukul 16.00-17.30 WIB.

63

wawancara dengan Tagubore nono penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 18 mei 2011 pukul 11.00-01.30 WIB.

64

wawancara dengan Pale seingu penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 8 mei 2011 pukul 16.00-17.30 WIB.

65

wawancara dengan Rowa dima penganut aliran kepercayaan marapu.

66

wawancara dengan dukka bonggo penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 4 juni 2011 pukul 10.00-12.00 WIB.

67

(13)

atau perampok yang harus dijauhi, karena mereka hanya meyakini dengan apa yang menurut mereka adalah sesuatu yang benar.68 Hubungan antara penganut Marapu dan agama lain sangat erat satu sama lainnya dan sangat berterima kasih kepada mereka, karena masih menghargai adat istiadat nenek moyang meskipun mereka adalah orang Kristen.69 Tetapi penghayat Marapu juga menyayangkan bagi anggapan orang-orang yang menganggap penganut Marupu adalah kafir yang harus di selamatkan dan agar memeluk salah satu agama, namun bagi penganut aliran kepercayaan Marapu hal itu merupakan hal-hal yang tidak perlu dipikirkan.70

Hubungan antara penganut Marapu dengan orang yang masih menerima praktek ritual Marapu, penganut Marapu sangat menghargai mereka, apabila perayaan wulla poddu penganut Marapu juga mengundang dan menjamu seluruh orang yang datang ke kampung baik itu Kristen atau agama lain.71 Penganut Marapu menerima mereka dengan senang hati karena masih ada orang-orang kami yang beragama kristen tapi mereka juga tetap melakukan ajaran-ajaran nenek moyang.72

Ada yang penganut aliran kepercayaan Marapu yang meninggalkan Marapu, Menurut penganut Marapu Itu terserah mereka, karena itu adalah hak mereka.

wawancara dengan Dukka Bonggo penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 4 juni 2011 pukul 10.00-12.00 WIB.

(14)

Mungkin menurut dia itu adalah sesuatu hal yang benar.73 Meskipun sudah banyak sodara-sodara penganut aliran kepercayaan Marapu yang telah masuk dalam agama-agama lain. Tapi kami tetap mengasihi mereka.74 Tetapi ada juga yang berpendapat lain, ada penganut Marapu yang tidak rela anaknya masuk agama lain karena menurut anak itu merupakan penerus dalam menjalankan adat istiadat yang sesuai dengan Marapu.75 Para penganut Marapu tidak terlalu mempersoalkan dengan adanya penganut aliran kepercayaan Marapu yang beralih keagama lain , menurut penganut Marapu itu terserah mereka mau memeluk agama lain atau marapu yang terpenting sekarang kami masih orang marapu.76 Bagi mereka tidak dapat pindah dalam agama-agama lain, karena kalau mereka meninggalkan Marapu berarti tidak ada lagi yang menjalankan upacara adat ini, tetapi apabila kalau ada salah satu dari keluarga besar mereka yang masuk agama lain mereka tidak akan melarangnya, asalkan jangan satu keluarga besar masuk agama lain, mereka akan menolaknya.77 Bagi mereka itu sah-sah saja seseorang berpindah pada agama lain asalkan bukan

wawancara dengan Tagubore Nono penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 18 mei 2011 pukul 11.00-01.30 WIB.

75

wawancara dengan Dukka Bonggo penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 4 juni 2011 pukul 10.00-12.00 WIB.

76

wawancara dengan Rowa dima penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 8 juni 2011 pukul 16.00-17.30 WIB.

77

Tagubore Nono Hasil wawancara dengan dukka bonggo penganut aliran kepercayaan marapu

78

(15)

anak mereka untuk masuk pada agama lain, yang terpenting dia bukan penerus adat istiadat.79

b. Pandangan aparatur pemerintah terhadap Marapu

Bagi aparatur pemerintah, Marapu merupakan salah satu aliran kepercayaan yang ada di sumba yang di anut oleh masyarakat sumba dimana dalam menyampaikan permintaan/ucapan syukur kepada yang berkuasa atau alam semesta dilakukan melalui upacara adat/ritual-ritual adat dengan peraturan roh-roh nenek moyang80 yang dijadikan panutan dalam hidup81 dimana bahwa mereka itu mempunyai keyakinan bahwa Marapu itu sama dengan Tuhan yang Maha kuasa.82

Marapu bukan merupakan agama tetapi merupakan aliran kepercayaan.

Dipandang dari segi agama, Marapu pelahan-lahan harus dihilangkan karena tidak sesuai dengan ajaran-ajaran dalam alkitab, tetapi apabila dipandang dari segi budaya Marapu perlu dilestarikan kerena merupakan aset budaya dan daya tarik bagi

wisatawan lokal maupun manca negara.83

79

wawancara dengan Pale Seingu penganut aliran kepercayaan marapu. tanggal 8 mei 2011 pukul 16.00-17.30 WIB

80

wawancara dengan Jemi saba ora. SSTP (Sekretaris camat kota waikabubak). tanggal 16 juli 2011 pukul 11.00-01.00 WIB.

81

wawancara dengan Anderias Umbu Lele (kepala desa Klaimbukuni). tanggal 6 agustus 2011 pukul 10.00-12.00 WIB.

82

wawacara dengan DRS. Samuel sairo (kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil). tanggal 23 juli 2011 pukul 18.00-20.00 WIB.

83

(16)

Menurut kepercayaaan orang loli khususnya orang kepercayaan Marapu memepunyai keyakinan nanti pada akhirnya Marapu yang membawa keselamatan. Dalam hal berusaha atau keberhasilan dalam marapu semua itu berasal dari Marapu.

a. Segala berkat yang ada pertolongan dari Marapu.

b. Salah satu budaya yang selalu dilaksanakan bagi orang yang mepercayainya.

Salah satu budaya yang selalu harus dilestarikan, tidak bisa dihilangkan, tetapi harus dilestarikan untuk objek wisata karena di tinjau dari segi budaya, dilihat dari segi ajaran bagi orang kristen mereka belum mempunyai Tuhan atau dalam kristen Tuhan kita adalah Tuhan Allah, jadi harus dihilangkan secara perlahan-lahan. Supaya mereka bisa mempunyai Tuhan. Tetapi karena menjadi budaya yang menjadi objek wisata maka budaya Marapu harus dilestarikan.84 Karena acara-acara dari Marapu itu sendiri merupakan budaya yang terus berlangsung sama dengan saat ini. Jadi Marapu itu adalah aliran kepercayaan dan pada sisi lainya juga merupakan budaya, Jadi Marapu itu harus dilsetarikan dan tidak bisa dihilangkan, karena merupakan

indentitas budaya bangsa dan aset bangsa Indonesia.85

Para penganut Marapu pada saat ini masih menjalankan ritual-ritual adat yang merupakan warisan nenek moyang yang harus dijaga dan para penganut Marapu sangat baik terhadap sesama maupun terhadap orang yang baru mereka kenal

84

wawacara dengan DRS. Samuel sairo (kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil). tanggal 23 juli 2011 pukul 18.00-20.00 WIB.

85

(17)

sekalipun.86 Dilihat dari orang-orang kepercayaan marapu sebetulnya mereka satu, sama-sama punya maroba Allah (Tuhan allah), hanya pelaksanaan atau tatacara yang berbeda seperti berdoanya pada batu dan pohon kayu.

1) Kristen memepunyai sang pencipta yaitu tuhan allah

2) Marapu memepunyai sang pencipta yaitu a mola a marawi (tuhan allah) Sebenarnya sama saja dengan kristen cuman hanya berbeda tatacara penyebutan dan ibadah.87

Rata-rata dari para penganut Marapu, mereka sangat menghargai dan menghormati agama lain dan Pada saat upacara wulla podu dari tahun ketahun volume penonton yang menghadiri perayaan Marapu ini bertambah terus, baik wisatawan asing maupun lokal.88

Para penganut Marapu tidak selamanya harus memilih salah satu agama resmi, tergantung yang bersangkutan dan tidak bisa dipaksakan karena dapat melanggar HAM dan mereka sendiri mempunyai hak untuk untuk memilih agama yang mereka ingini atau percayai.89 Mereka sama proporsinya dengan agama lain, jadi mereka tidak perlu memilih salah satu dari 6 agama resmi yang ada.90 Marapu

86

wawancara dengan Jemi saba ora. SSTP (Sekretaris camat kota waikabubak). tanggal 16 juli 2011 pukul 11.00-01.00 WIB.

87

wawacara dengan DRS. Samuel sairo (kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil). tanggal 23 juli 2011 pukul 18.00-20.00 WIB.

88

wawancara dengan Anderias Umbu Lele (kepala desa Klaimbukuni). tanggal 6 agustus 2011 pukul 10.00-12.00 WIB.

89

wawacara dengan DRS. Samuel sairo (kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil). tanggal 23 juli 2011 pukul 18.00-20.00 WIB.

90

(18)

bukan merupakan agama sesuai undang-undang sehingga para penganut bebas memilih agama yang mereka inginkan.91

Penganut Marapu tidak bersikap eksklusif dari penganut agama lain karena dalam kehidupan sehari-hari saling berinteraksi satu sama lain.92 Mereka sangat transparan karena untuk melaksanakan ibadah atau poddu mereka tidak tertutup justru mereka bangga dalam melangsanakan tatacara ibadah93 dan saling menghormati antar umat beragama, contoh pada saat natal mereka ikut memberikan selamat natal.

Secara umum masyarakat memandang para penganut Marapu sama seperti penganut agama lain di mana mereka sangat menghargai nilai norma-norma yang ada dalam masyarakat sekitar.94 Namun ada beberapa upacara aliran kepercayaan Marapu memakan biaya yang cukup besar contoh dalam acara Tauna Marapu dimana beratus-ratus babi dan ayam harus di potong dalam acara ini. Acara ini untuk salaing bertoleransi dalam umat kristen juga karena ada juga orang kristen yang akan menyumbang babi atau ayam dalam acara ini95 sehingga mereka saling berbaur dalam kehidupan bermasyarakat, pada intinya tidak ada yang membedakan antara orang Marapu atau yang lain, karena menurut saya mereka sama saja. Pada saat bulan

pemali atau wulla poddu larangan-larangan yang yang menjadi tradisi orang Marapu,

91

wawancara dengan Jemi saba ora. SSTP (Sekretaris camat kota waikabubak). tanggal 16 juli 2011 pukul 11.00-01.00 WIB.

92

wawancara dengan Jemi saba ora. SSTP (Sekretaris camat kota waikabubak). tanggal 16 juli 2011 pukul 11.00-01.00 WIB.

93

wawancara dengan DRS. Samuel sairo (kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil). tanggal 23 juli 2011 pukul 18.00-20.00 WIB.

94

wawancara dengan Jemi saba ora. SSTP (Sekretaris camat kota waikabubak). tanggal 16 juli 2011 pukul 11.00-01.00 WIB.

95

(19)

orang yang beragama lain pun tidak boleh melanggar karena berlaku untuk semua orang yang berada pada daerah loli. Seperti daduka dan tabba wanno.96

4. KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP ALIRAN

KEPERCAYAAN MARAPU

A. Administrasi kependudukan • Kartu Tanda Penduduk

Marapu belum di akui secara nasional sebagai agama, karena agama yang berlaku di indonesia hanya enam yang resmi, oleh karena itu Marapu bukan merupakan agama tetapi merupakan aliran kepercayaan oleh karena itu kolom agama pada kartu tanda penduduk dikosong.97 Pemerintah daerah mengakomodasi para penganut Marapu dalam pengurusan KTP, dalam pengurusannya untuk agama tidak di cantumkan karena Marapu merupakan aliran kepercayaan saja.98

Tetapi ada dari penganut Marapu biasanya diisi agama kristen pada kolom agamanya hal ini di lihat pada warga yang memang pemeluk aliran kepercayaaan marapu tetapi diisi kristen.99

Ada beberapa penduduk penganut aliran kepercayaan Marapu yang tidak memiliki KTP selama ia hidup karena tidak adanya aliran kepercayaan Marapu pada

96

wawancara dengan Anderias Umbu Lele (kepala desa Klaimbukuni). tanggal 6 agustus 2011 pukul 10.00-12.00 WIB.

97

wawacara dengan DRS. Samuel sairo (kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil). tanggal 23 juli 2011 pukul 18.00-20.00 WIB.

98

wawancara dengan Jemi saba ora. SSTP (Sekretaris camat kota waikabubak). tanggal 16 juli 2011 pukul 11.00-01.00 WIB.

99

(20)

kolom agama pada KTP, pale seingu dan rowa dima yang tidak mempunyai KTP karena mereka tidak adanya Marapu dalam kolom agama pada KTP.100 Ada pun sodara tagubore nono dan dukka bonggo yang memiliki kartu tanda penduduk dan beragama kristen dalam KTP tetapi mereka sebenarnya adalah penganut aliran kepercayaan Marapu, mereka memilih kristen karena tidak adanya pilihan lain. Meskipun mereka beragama kristen pada KTP tetapi mereka tidak menjalankan ibadah secara kristen mereka tetap menjalankan adat istiadat atau ritual-ritual secara aliran kepercayaan Marapu.101

• Akte kelahiran

Salah satu syarat pengurusan Akta kelahiran harus ada surat babtis dari gereja atau surat yang diketahui oleh bidan desa. kalau anak dapat di buatkan akte kelahiran karena ada saksi bidan yang membantu proses kelahiran, Syarat dari pembuatan akte kelahiran harus ada kartu keluarga, yang penting dia warga negara indonesia (WNI) maka dapat di buatkan akte kelahiran dan yang penting ada kartu keluarga.102

• Akta Perkawinan

Khusus untuk pasangan suami istri yang Marapu, hal ini memang alot. apabila dilihat pada agama kristen karena dalam kristen ada akta nikah tertulis sebagai syarat pembuatan akta nikah. Sedangkan pasangan Marapu terus terang

100

wawancara dengan pale seingu tua adat marapu dan Hasil wawancara dengan Tagubore Nono tua salah satu penganut marapu.

101

wawancara dengan dukka bonggo penganut aliran kepercayaan marapu dan Hasil wawancara dengan Tagubore Nono tua salah satu penganut marapu.

102

(21)

selama ini belum ada yang di buat akta nikahnya atau pencatatan sipilnya. Untuk bisa di buatkan memang dalam undang-undang bisa dibuatkan tetapi di kabupaten kita tidak ada PERDA tau PERBUB sebagai tindak lanjut dari undang-undang. Pasangan Marapu selama ini hanya nikah secara adat saja untuk adat memang sah tetapi untuk

negara tidak sah.103 untuk pencatatan sipil hanya di berikan kepada orang yang menikah dan mempunyai agama saja atau agama yang di akui oleh undang-undang.104

B. Pendidikan

Anak-anak dari penganut aliran kepercayaan Marapu apabila ingin bersekolah maka mereka harus masuk agama kristen karena pelajaran agama hanya pendidikan agama kristen karena kristen merupakan agama mayoritas penduduk kecamatan kota, hal ini juga yang menyebabkan beberapa anak aliran kepercayaan Marapu yang putus sekolah untuk mengantikan orang tua mereka dalam menjalankan adat istiadat dalam ritual Marapu dan ada juga beberapa anak yang dipasrakan oleh orang tuanya meskipun mereka masuk kristen demi mendapatkan akses pendidikian demi masa depan yang lebih baik.105

103

wawacara dengan DRS. Samuel sairo (kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil). tanggal 23 juli 2011 pukul 18.00-20.00 WIB.

104

wawancara dengan Jemi saba ora. SSTP (Sekretaris camat kota waikabubak). tanggal 16 juli 2011 pukul 11.00-01.00 WIB.

105

(22)

C. ANALISIS

1. Bentuk-bentuk Perlindungan Hukum

(23)

Pada kenyataannya kebebasan beragama dan berkeyakinan belum dirasakan oleh penganut aliran kepercayaan Marapu karena tidak adanya pengakuan dan perlindungan oleh negara, yang hanya mengakui 6 agama saja. Untuk pengurusan-pengurusan dokumen-dokumen sipil seperti akta perkawinan, kartu tanda penduduk, kartu keluarga, akte kelahiran dan pendidikan, penganut aliran kepercayaan Marapu merasa diperlakukan diskriminatif. Seharusnya negara memberikan keadilan yang seadil-adilnya bagi seluruh rakyat tanpa terkecuali dan seharusnya negara tidak membuat peraturan yang berkaitan denga agama yang resmi untuk diakui oleh warga negaranya karena itu hanya menguntungkan bagi kelompok-kelompok yang mayoritas sedangkan yang minoritas akan tertindas dan terdiskriminasi, karena agama menyangkut hati nurani seseorang dan kepercayaan seseorang kepada Tuhan yang Maha Esa yang ia yakini dan yang ia sembah.

(24)

itu sendiri. Para pengikut Marapu sangat rentan dengan sebutan kafir, padahal mereka juga mempercayai dengan adanya Tuhan sebagai sang pencipta. Penganut aliran kepercayaan Marapu juga berhak atas adanya pengakuan dan perlindungan oleh negara ini dalam hal pelayanan administrasi publik sama halnya yang diperoleh oleh penganut agama resmi.

2. Diskriminasi terhadap penganut Marapu

(25)

Dalam Undang-undang no 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia menjamin bahwa setiap manusia berhak atas perlindungan HAM dan kebebasan dasar daei manusia tanpa adanya diskriminasi, hal ini dapat dilihat pada pasal 3 yang berbunyi :

1) Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia yang sama dan sederajat serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam semangat persaudaraan.

2) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum dalam semangat di depan hukum.

3) Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan manusia, tanpa diskriminasi.

Seharusnya negara harus melindungi warga negaranya dari segala bentuk diskriminasi seperti yang telah temuat pada pasal 3 Undang-undang no 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, tetapi malah yang terjadi selama ini aliran kepercayaan Marapu selalu terdiskriminasi olek karena tidak tegaknya aturan-aturan itu sendiri.

(26)

kepercayaan Marapu meninggalkan Marapu dan masuk agama Kristen. Hal ini yang menyebabkan penganut aliran kepercayaan Marapu terdiskriminasi dan dilanggar haknya untuk menganut suatu agama tanpa ada pengaruh dari orang lain karena penganut aliran kepercayaan Marapu tidak mendapat perlindungan, karena menurut penulis pemberitaan injil yang dilakukan oleh gereja-gereja telah melanggar Hak Asasi Manusia seperti yang termuat dalam pasal 22 Undang-undang no 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang berbunyi :

1) Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaanya itu.

2) Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya itu.

Dalam pengurusan kartu tanda penduduk juga ada penganut aliran kepercayaan Marapu juga mendapat perlakuan diskriminatif, seperti apa yang telah dikemukakan oleh kepala desa kalimbukuni yang mengatakan ada warganya yang sebenarnya merupakan aliran kepercayaan Marapu tetapi didalam KTPnya di tulis sebagai Kristen, pada halnya dalam pasal 64 ayat 1 dan 2 Undang-undang NO 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan berbunyi :

(27)

darah, alamat, pekerjaan, kewarganegaraan, pas foto, masa berlaku, tempat dan tanggal dikeluarkan KTP, tandatangan pemegang KTP, serta memuat nama dan nomor induk pegawai pejabat yang menandatanganinya.

2. Keterangan tentang agama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Penduduk yang agamanya belum diakui sebagai agama sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan atau bagi penghayat kepercayaan tidak diisi, tetapi tetap dilayani dan dicatat dalam database kependudukan.

Seharusnya apabila ia adalah penganut atau pemeluk aliran kepercayaaan maka dalam kolom agamanya harus dikosongkan, tetapi hali ini terjadi sebaliknya karena dalam prakteknya di lapangan masih ada pelanggaran yang terjadi seperti apa yang termuat dalam undang-undang ini.

(28)

tidak sah. untuk pencatatan sipil hanya di berikan kepada orang yang menikah dan mempunyai agama saja atau agama yang di akui oleh undang-undang.106

Hal ini jelas bertentangan dengan Undang-Undang no 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dalam Pasal 2 ayat 1. Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu. Di perbolehkan adanya perkawinan secara aliran kepercayaan sedangkan dalam prakteknya di lapangan tidak pernah terjadi.

Hal ini juga melanggar pasal 67 ayat 2 huruf (a) PERPRES no 25 tahun 2008 tentang persyaratan dan tatacara pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, yang berbunyi “surat keterangan terjadinya perkawinan dari pemuka agama/pendeta atau surat perkawinan penghayat kepercayaan yang di tanda tangani oleh pemuka penghayat kepercayaan.

106

Gambar

Tabel 2 Jumlah Penduduk Kecamatan Kota Waikabubak Menurut Jenis Kelamin
Tabel 3 Jumlah Penduduk Beragama di Kecamatan Kota Waikabubak
Tabel 4 Banyak Sekolah, Guru, dan Murid di kecamatan Kota Waikabubak

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penentuan banyaknya faktor yang dilakukan dalam analisis fak- tor adalah mencari variabel terakhir yang disebut faktor yang tidak saling berkorelasi, bebas satu sama lainnya dan

Untuk itu, UKK UNNES bermaksud mengadakan kegiatan penyambutan mahasiswa baru yang terangkum dalam kegiatan ”Ibadah Perdana Unit Kerohanian Kristen

nyata calistung yang telah dicapai oleh warga belajar. Lakukan penilaian pada setiap akhir pembelajaran untuk. memastikan apakah yang dipelajari sudah bisa atau belurn.

Meskipun secara umum masyarakat di Desa Petak Bahandang sudah sangat akrab dengan cara bertani dan bercocok tanam akan tetapi menggabungkan penanaman sayuran

perkara pidana yang dilangsungkan di Pengadilan Negeri Wonogiri. Setelah login berhasil, halaman muka staff bidang pidana ini akan muncul. Di halaman ini terdapat beberapa

Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah.. Rekapitulasi Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan Satuan

1) Pemberian antimikroba intravena pada satu jam pertama terdeteksinya sepsis berat ataupun syok septik merupakan tujuan terapi... 2) Pemberian terapi empiris satu atau lebih

Berdasarkan analisis dengan mengunakan metode uji t ( Paired sample t test ) menggunakan software spss 17 dapat disimpulkan dampak revitalisasi Pedagang Kaki Lima di