• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2 832009010 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T2 832009010 BAB III"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, dan dicatat untuk pertama kalinya. Sedangkan data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. (Arikunto, 2002). Variabel bebas penelitian ini terdiri dari Kepemimpinan transformasional (X1), dan Kepuasan kerja (X2). Sedangkan variabel terikatnya adalah Kinerja Pegawai (Y).

(2)

3.2. Defenisi Operasional

Defenisi Operasional variabel dalam penelitian ini dapat di jelaskan sebagai berikut:

3.2.1. Kepemimpinan Transformasional

Bass (1985) mendefinisikan bahwa pemimpin transformasional adalah seseorang yang meningkatkan kepercayaan diri individual maupun grup, membangkitkan kesadaran dan ketertarikan dalam grup dan organisasi, dan mencoba untuk menggerakkan perhatian bawahan untuk pencapaian dan pengembangan eksistensi. Menurut O’Leary (2001) kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan yang digunakan oleh seseorang manajer bila ia ingin suatu kelompok melebarkan batas dan memiliki kinerja melampaui status quo atau mencapai serangkaian sasaran organisasi yang sepenuhnya baru. Sedangkan menurut Burns (1978), kepemimpinan transformasional dicirikan sebagai pemimpin yang berfokus pada pencapaian perubahan nilai-nilai, kepercayaan, sikap, perilaku, emosional, dan kebutuhan bawahan menuju perubahan yang lebih baik di masa depan.

(3)

terhadap bawahan, mentransformasi ulang organisasi secara menyeluruh serta memotivasi bawahan untuk berbuat lebih positif atau lebih baik dari apa yang biasa dikerjakan sehingga organisasi bisa mencapai kinerja yang lebih maksimal. Dalam variabel ini bawahan akan menilai karakteristik dari seorang pemimpin dengan empat dimensinya yaitu: Idealized Influence, Inspirational Motivation, Intellectual Stimulation dan

Individualize Consideration.

3.2.2. Kepuasan Kerja

Siagian (1999) mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seseorang baik secara positif maupun secara negatif tentang tugasnya. Menurut Moekijat (1995) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini tampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya, karena hal itu mempengaruhi tingkat absensi, perputaran tenaga kerja, semangat kerja, keluhan-keluhan dan masalah-masalah personalia vital lainnya.

(4)

berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang. Ketidakpuasan kerja muncul pada saat harapan-harapan ini tidak terpenuhi. Kepuasan kerja mempunyai banyak dimensi, secara umum adalah kepuasan dalam pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan promosi, hubungan antara supervisor dengan tenaga kerja, sifat alami dari kelompok atau tim kerja dan kondisi kerja. Setiap dimensi menghasilkan perasaan puas secara keseluruhan dengan pekerjaan itu sendiri.

Menurut Gomes (2003), kepuasan kerja pada dasarnya merupakan suatu keadaan yang sifatnya subjektif. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas.

Menurut Spector (1997) definisi kepuasan kerja adalah suatu tingkat sejauh mana seseorang menyukai pekerjaannya. Sebagian orang menikmati pekerjaannya dan menjadikannya prioritas dalam hidupnya, sementara sebagian orang lainnya tidak menyukai pekerjaannya dimana mereka melakukannya karena faktor keadaan yang memaksa mereka melakukan pekerjaan tersebut.

(5)

tingkat sejauh mana seseorang menyukai pekerjaannya. Kepuasan kerja mencakup sikap seorang pekerja terhadap pekerjaannya yang beragam sehingga memberikan respons terhadap situasi kerjanya, hasil yang dicapai, dan sikap-sikap yang berhubungan dengan pekerjaan itu karena pekerjaan itu sendiri memiliki aspek-aspek seperti; gaji, promosi, pengawasan, tunjangan, penghargaan, prosedur pelaksanaan kerja, rekan kerja, sifat pekerjaan, dan komunikasi.

3.2.3. Kinerja Pegawai

Kinerja pegawai menurut Prawirosentono (1999) adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang di dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Menurut Ilyas (1999), kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi dan merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personil.

Mangkunegara (2006) menyatakan bahwa kinerja merupakan istilah dari kata Job Performance atau Actual Performance (Prestasi Kerja) adalah hasil kerja

(6)

seseorang karyawan/pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Hasibuan (2003) kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.

Menurut Bernadin dan Russel yang dikutip Gomes (2000), “Kinerja adalah outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama

satu periode tertentu.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka arti performance atau kinerja adalah sebagai berikut: suatu hasil kerja yang dicapai oleh masing-masing pegawai yang dalam pelaksanaan tugas pekerjaan berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan guna mewujudkan tujuan organisasi. Kinerja pegawai memiliki aspek-aspek yang menjadi tolak ukur dalam penelitian ini antara lain; Kualitas kerja, kuantitas pekerjaan, pengetahuan tentang pekerjaan, kreativitas, kerjasama, kesadaran, insiatif, dan kualitas diri.

3.3. Lokasi Penelitian

(7)

3.4. Populasi dan Sampel

A. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Populasi penelitian ini adalah Pegawai kantor Pertanahan Kota Ambon yang berjumlah 53 pegawai.

B. Sampel

Sampel adalah sekelompok individu tertentu yang memiliki satu atau lebih karakteristik umum yang menjadi pusat penelitian. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2006). Dalam penelitian ini menggunakan sampel yaitu pegawai kantor Pertanahan kota Ambon.

C. Teknik Pengambilan Sampling

(8)

penelitian ini, atau yang disebut dengan total sampling, yaitu sebanyak 53 pegawai, kecuali pimpinan kantor Pertanahan kota Ambon sehingga sampel yang di ambil berjumlah 52 pegawai.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Data tentang variabel-variabel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan instrument berupa skala yang harus diisi oleh pegawai dengan sifat pernyataan tertutup dengan pilihan jawaban bertingkat yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti.

Jawaban yang terkumpul kemudian ditabulasi dan disusun dengan menggunakan Skala Likert. Dalam penelitian ini digunakan rentang penilaian 1 sampai 5, di mana 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS) sampai dengan 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS) (Mondy dan Noe,1993). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada bagian di bawah ini:

(9)

A. Skala Kepemimpinan Transformasional

Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ) milik Bass

dan Avolio (1990) kemudian dipakai dan dimodifikasi oleh Hartati (2005) dan Sriyanto (2006) yang kemudian digunakan oleh Anikmah (2008) dengan tingkat validitasnya adalah 0,43655 – 0,6831 dan tingkat reliabilitasnya 0,7359. Alat ukur ini Kemudian dimodifikasikan dan dipakai oleh penulis.

Tabel 3.1

Distribusi Item Kepemimpinan Transformasional

Dimensi Indikator Item F UF

Pengaruh Idealisme

Pemimpin mempunyai standar moral dan etika penyelenggaraa n yang sangat tinggi,

dihormati secara penuh, memberikan sebuah visi dan misi serta membuat para pengikutnya percaya kepadanya

1. Para bawahan merasa nyaman di bawah

pimpinannya. 2. Para

bawahan menghormati pimpinan sepenuhnya 3. Para

bawahan merasa bangga jika diasosiasikan dengan pimpinannya 4. Pemimpin

simbol kesuksesan dan prestasi

1

2

3

(10)

5. Pimpinan memiliki bakat khusus untuk

mengetahui apa yang benar-benar penting untuk diperhatikan 6. Pimpinan

menyediakan apa yang dibutuhkan untuk bekerja 7. Mempercayai

kemampuan pimpinan

5

6

7

Motivasi Inspirasional

Menyampaikan harapan yang tinggi,

menginspirasi , mengartikulasik an pengharapan yang jelas terhadap prestasi bawahan dan mampu menggugah spirit tim dalam organisasi melalui penumbuhan entuasisme dan optimisme

8. Pemimpin mampu mengarahkan 9. Pemimpin

mampu menggambark an target yang ditentukan 10. Pemimpin

mampu menterjemah kan makna pekerjaan kepada bawahannya 11. Pimpinan

mempunyai pandangan yang mendorong bawahan untuk

bekerja keras 12. Pimpinan

memberikan ucapan-ucapan yang membesarka

8,

9,

10,

11,

(11)

n hati. 13. Pimpinan

mendorong bawahan untuk bekerja 14. Pimpinan

mendorong bawahan untuk sukses 15. Pimpinan

memberi dukungan terhadap tugas-tugas bawahan 16. Pimpinan

memberitahu tentang harapan-harapan kinerja yang tinggi

13,

14,

15,

16

Stimulasi Intelektual

Pemimpin mendorong pengikutnya untuk menjadi kreatif dan inovatif, mampu memecahkan masalah dengan cermat,

menumbuhkan ide-ide baru, memberikan solusi yang kreatif terhadap permasalahan yang dihadapi bawahan dan memberikan motivasi kepada bawahan untuk mencari

pendekatan-pendekatan baru dalam

17. Pemimpin mempunyai jalan keluar dari

persoalan yang dihadapi 18. Pemimpin

mendorong bawahan untuk berpikir ulang mengenai persoalan-persoalan yang tak bisa dipecahkan 19. Pemimpin

dapat

memberikan masukan pada bawahan

17

18

(12)

melaksanakan tugas-tugas organisasi

tentang penyelesaian persoalan yang dihadapi dengan cara yang berbeda 20. Ide-ide

pimpinan menjadikan saya

memikirkan kembali beberapa ide saya yang saya anggap sempurna 21. Pimpinan

menekankan penggunaan kecerdasan dalam mengatasi masalah 22. Pimpinan

memastikan bawahan telah berpikir secara

matang sebelum bertindak 23. Pimpinan

menghendaki saya

menggunaka n penalaran dan

kepercayaan diri dalam memecahkan masalah 24. Pimpinan

membuat saya mampu berpikir tentang

20

21

22

23

(13)

masalah lama dengan cara baru 25. Pimpinan

kurang memberi arahan dalam menyelesaika n tugas 26. Pimpinan

menekankan sikap hati-hati dalam memecahkan masalah sebelum bertindak

26 25

Konsiderasi Individual

Pemimpin memberikan iklim yang mendukung dan mendengar kebutuhan pengikut, bertindak sebagai pelatih dan penasihat, mendengarkan masukan-masukan bawahan, dan memperhatikan kebutuhan pengembangan karir bawahan

27. Pemimpin selalu memberikan perhatian pada bawahan 28. Pemimpin

selalu menunjukka n penilaian yang terbuka atas

bawahannya 29. Pemimpin

selalu memberikan perhatian khusus pada bawahan yang tidak sejalan dengannya 30. Pimpinan

mengarahka n bawahan untuk

memahami suatu pekerjaan

27,

28,

29,

(14)

Tabel 3.2

Sebaran Item Kepemimpinan Transformasional

No

Dimensi

No

item F UF Jumlah

1 Pengaruh Idealisme

1-7

7 _ 7

2 Motivasi Inspirasional

8-16

9 _ 9 31. Pimpinan

memberi banyak bantuan terhadap pegawai baru 32. Pimpinan

memberikan saran-saran yang

dibutuhkan bawahan 33. Pimpinan

siap memberi petunjuk atau melatih sewaktu-waktu bawahan membutuhka nnya

34. Pimpinan mengetahui apa yang diinginkan bawahan 35. Pimpinan

membantu bawahan dalam menghadapi masalah-masalah pekerjaan

31,

32,

33,

34,

(15)

3 Stimulasi Intelektual

17- 26

9 1 10

4 Konsiderasi Individual

27-35

9 _ 9

B. Skala Kepuasan Kerja

Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur Job Satisfaction Survey yang dibuat oleh Spector (1997), Department of Psychology University of South Florida.

Dengan tingkat validitasnya adalah 0.61 - 0.80 dan tingkat reliablitasnya adalah 0,91 (Spector, 1997 dalam Coetzee, Tladinyane & Ferreira, 2011). Alat ukur ini Kemudian dimodifikasikan dan dipakai oleh penulis.

Tabel 3.3

Distribusi Item Kepuasan Kerja

Aspek Indikator Item F UF

Gaji/ Pendapatan

Karyawan puas dengan gaji dan kenaikan gaji yang didapat dari

organisasi

1. Merasa insentif

yang diterima kurang sesuai

2. Merasa puas

dengan kesempatan kenaikan gaji yang ada di organisasi ini

3. Pendapatan yg

di dapat sesuai dengan

pekerjaan yg dilakukan

4. Kenaikan gaji

terlalu sedikit

5. Merasa puas

dengan kesempatan kenaikan gaji

2

3

5 1

(16)

Promosi Kesempatan dan keadilan untuk

promosi atau kenaikan jabatan atau karir

6. Tempat bekerja

hanya

menyediakan sedikit kesempatan untuk promosi

7. Semua

karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk

dipromosikan

8. Merasa puas

dengan kesempatan mendapatkan promosi

9. Mendapat

promosi sesuai dengan yang diharapkan

10. Berhak

menerima kenaikan

jabatan sesuai aturan

7

8

9

10 6

Pengawasan Karyawan puas dengan pengawasan langsung dari atasan

11. Atasan hanya

menunjukkan sedikit

perhatian pada bawahannya

12. Atasan

memberikan perhatian khusus bagi bawahan yang tidak sejalan dengannya

13. Pekerjaan

yang dikerjakan selalu mendapat perhatian dari atasan

14. Pengawasan

12

13 11

(17)

yang diberikan terlalu

berlebihan

15. Pengawasan

yang diberikan membantu dalam pekerjaan

15

Tunjangan Karyawan puas dengan tunjangan,

16. Merasa tidak

puas dengan tunjangan yang didapatkan

17. Gaji yang

didapatkan sama dengan yang

ditawarkan oleh kantor lain

18. Tunjangan

yang didapatkan sesuai kinerja

19. Kesejahteraan

yang diterima kurang

memadai

20. Pendapatan

yang didapat sesuai dengan kinerja

21. Kebutuhan

telah

terpenuhi oleh tunjangan

17

18

20

21 16

19

Penghargaan Karyawan merasa puas dengan apresiasi, pengakuan, dan

penghargaan yang

diterima atas hasil

pekerjaan

22. Menerima

penghargaan ketika melakukan pekerjaan dengan baik

23. Imbalan sesuai

dengan kewajiban

24. Penghargaan

kurang

22

23

(18)

yang baik memadai

25. Usaha yang

telah dilakukan kurang dihargai

26. Penghargaan

yang diberikan sesuai dengan kerja yang dilakukan

26 25

Prosedur pelaksanaan kerja

Karyawan merasa puas dengan kebijakan dan prosedur yang ada

27. Beberapa

prosedur kantor yang membuat pekerjaan bagus menjadi sulit

28. Kebijakan

yang dibuat sangat

membantu pekerjaan

29. Peraturan

yang dibuat terlalu berat

30. Prosedur yang

dibuat organisasi dapat diterima

31. Puas dengan

kebijakkan yang dibuat

32. Mengikuti

aturan yang telah

ditetapkan

28

30

31

32 27

(19)

Rekan Kerja Setia karyawan merasa puas dengan rekan kerja di kantor

33. Menyukai

rekan-rekan kerja

34. Harus bekerja

lebih keras karena rekan kerja kurang kompeten dalam bekerja

35. Menikmati

bekerja

dengan rekan kerja

36. Rekan kerja

dapat membantu pekerjaan

37. Terkadang

memberikan ide/pendapat bagi rekan kerja bila diperlukan

33

35

36

37 34

Sifat Pekerjaan

Karyawan merasa puas dengan jenis/tipe pekerjaan yang dilakukan

38. Suka

mengerjakan pekerjaan yang

dibebankan

39. Tujuan

organisasi/kan tor ini tidak jelas

40. Tugas

kerja/deskrips i kerja tidak sepenuhnya dijelaskan

41. Pekerjaan

yang dilakukan mempunyai tingkat kesulitan

42. Bangga

dengan pekerjaan yang diberikan

38

42 39

40

(20)

43. Pekerjaan

yang diberikan sesuai dengan latar belakang kemampuan

43

Komunikasi Setiap karyawan merasa puas dengan komunikasi yang terjalin dalam organisasi baik antar karyawan, atasan dan bawahan, maupun perusahan/ Kantor terhadap karyawan baik secara lisan maupun tulisan

44. Komunikasi

kelihatannya baik dalam organisasi ini

45. Atasan hanya

menunjukkan sedikit

perhatian pada bawahannya

46. Banyak terjadi

perkelahian dan

pertengkaran

47. Merasa tidak

tahu apa yang sedang terjadi dalam

organisasi ini

48. Selalu

mendapat informasi terbaru

tentang aturan dan kebijakan organisasi

49. Mendapat

dukungan sosial dari rekan sekerja dan atasan dalam

masalah pekerjaan

44

48

49 45

46

(21)

Tabel 3.4

Sebaran Item Kepuasan Kerja

No Aspek No

item F UF Jumlah

1 Gaji/Pendapatan 1-5 3 2 5

2 Promosi 6-10 4 1 5

3 Pengawasan 11-15 3 2 5 4 Tunjangan 16-21 4 2 6 5 Penghargaan 22-26 3 2 5

6

Prosedur pelaksanaan kerja

27-32 4 2 6

7 Rekan kerja 33-37 4 1 5 8 Sifat pekerjaan 38-43 3 3 6 9 Komunikasi 44-49 2 3 6

C. Skala Kinerja Pegawai

Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang digunakan Mulyanto dan Hardaya (2009) yang diambil dari indikator yang dikembangkan Gomez (2003) dengan tingkat validitas adalah 0.375 - 0,802 dan tingkat reliabilitasnya adalah 0,885. Alat ukur ini Kemudian dimodifikasikan dan dipakai oleh penulis.

Tabel 3.5

Distribusi Item Kinerja Pegawai

Aspek Indikator Item F UF

Kualitas Kerja

Jumlah kerja yang

dilakukan dalam suatu periode yang ditentukan

1. Merasa malu jika hasil pekerjaan lebih rendah dari karyawan lain 2. Hasil kerja dapat

mencapai standar yang ditetapkan

(22)

3. Dapat

menyelesaikan pekerjaan sesuai rencana kerja yang ditetapkan 4. Mampu

menunjukkan ketelitian, kerapian, kecepatan,

ketepatan dan keterampilan 5. Jarang membuat

kesalahan dalam bekerja

6. Cepat tanggap terhadap tugas baru yang diberikan

7. Mampu bersikap loyal dan disiplin dalam bekerja baik secara individu maupun tim

3

4

5

6

7

Kuantitas Pekerjaan

Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan

kesiapannya

8. Jumlah tugas yang diterima melebihi jumlah tugas yang telah ditetapkan

9. Mendapat

pembagian tugas dengan jelas 10. Tugas yang

diberikan sesuai dengan

kemampuan 11. Tugas yang

dilakukan sesuai dengan komitmen kerja

12. Target kerja sesuai dengan standar

organisasi

13. Dituntut untuk dapat

9

10

11

12

(23)

menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat Pengetahuan

Tentang Pekerjaan

Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilan

14. Pengetahuan yang dimiliki mampu

mendukung pekerjaan sehari-hari

15. Bangga atas pengetahuan yang dimiliki 16. Mampu

menguasai pengetahuan yang

berhubungan dengan pekerjaan 17. Mampu

menyelesaikan tugas sesuai dengan

pengetahuan yang didapat 18. Memahami

hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan seperti

ketentuan, sistem/prosedur kerja

14

15

16

17

18

Kreativitas Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk

menyelsaiakan persoalan-persoalan yang timbul

19. Mendapat

pengakuan atas kemampuan menyelesaikan masalah 20. Mampu

menyelesaikan pekerjaan dengan lebih kreatif 21. Mampu

memunculkan ide/gagasan baru dalam

menyelesaikan persoalan

19

20

(24)

22. Mampu berfikir tentang

permasalahan lama dengan cara pandang baru. 23. Tidak kehabisan

ide dalam memecahkan masalah pekerjaan 24. Dapat

menyesuaikan diri dengan rekan kerja

22

23

24

Kerjasama Kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi

25. Mampu bekerja sama dengan rekan kerja 26. Mempunyai tim

kerja yang tangguh

27. Mempunyai atasan yang dapat diandalkan 28. Bersedia

membantu rekan kerja bila diperlukan

29. Membina

hubungan antar pribadi dengan setiap orang baik di dalam maupun di luar kantor 30. Memberikan

saran yang membangun kepada sesama rekan kerja 31. Dapat menerima

kritik dari rekan kerja

25

26

27

28

29

30

31

Kesadaran Kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian

32. Selalu bersedia untuk

menyelasaikan pekerjaan, walau pimpinan tidak ada

(25)

kerja 33. Mempunyai kesadaran yang tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan

34. Tidak menunda pekerjaan

35. Disiplin dalam waktu yang telah ditentukan

36. Kesadaran dalam menaati

peraturan dan prosedur yang ada

37. Hadir tepat waktu sesuai peraturan yang ditetapkan

38. Memelihara alat, sarana dan prasarana yang dipertanggung jawabkan

33

34

35

36

37

38

Insiatif Semangat untuk

melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam

memperbesar tanggungjawa bnya

39. Bersemangat dalam

menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan 40. Berupaya untuk

meningkatkan tanggungjawab atas tugas

41. Semangat dalam menerima tugas-tugas baru 42. Memberikan

ide-ide baru dalam penyelesaian tugas

43. Menyelesaikan tugas lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan 44. Bertindak cepat

dalam menghadapi

39

40

41

42

43

(26)

persoalan Kualitas Diri Menyangkut

kepribadian, kepemimpina, keramahtama han dan integritas pribadi

45. Bersedia menyelesaikan pekerjaan di luar waktu kerja 46. Merasa puas atas

pekerjaan yang dilakukan

47. Mampu menyusun rencana-rencana kerja untuk mendukung kegiatan guna pencapaian tujuan organisasi 48. Selalu terbuka

dalam menerima saran

49. Dapat memberikan saran/ide bila diperlukan

50. Sering menerima pujian/

penghargaan atas hasil kerja 51. Berani menerima

resiko atas apa yang dikerjakan

45

46

47

48

49

50

51

Tabel 3.6

Sebaran Item Angket Kinerja

No Aspek No item F UF Jumlah

1 Kualitas

Kerja 1-7 6 1 7

2 Kuantitas

Pekerjaan 8-13 5 1 6

3 Pengetahuan tentang pekerjaan

14-18 6 _ 5

(27)

6 Kesadaran 32-38 7 _ 7 7 Insiatif 39-44 6 _ 6 8 Kualitas diri 45-51 7 _ 7

3.6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Untuk mengolah dan menganalisis data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan persamaan regresi linear berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh antara kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai Kantor Pertanahan Kota Ambon.

Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan program komputer SPSS for windows (Spread sheet for statistic). Analisa digunakan untuk

mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel pengaruh (variabel X) kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja dengan variabel terpengaruh (variabel Y) yaitu kinerja pegawai. Kemudian data diuji menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

3.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

(28)

valid dan reliabel. Pengujian hipotesis tidak akan mengenai sasaran bilamana data yang dipakai untuk menguji hipotesis adalah data yang tidak valid dan tidak reliabel sehingga tidak akan mampu menggambarkan secara tepat konsep yang diukur. Agar instrumen dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuannya maka instrumen tersebut perlu dilakukan pengujian validitas yaitu alat ukur keyakinan, evaluasi dari masing-masing butir item dengan hasil valid. Butir item valid apabila r hasil lebih besar dari r tabel

(Santoso, 2001).

A. Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk mencari alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah setiap skor butir, dengan rumus Pearson Product Moment. Menurut Azwar (1996), suatu

item dikatakan valid apabila nilai koefisiennya (pada

(29)

B. Uji Reliabilitas

Sugiyono (2006) berpendapat bahwa instrument dikatakan reliabel apabila instrument tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama. Mampu menghasilkan data yang sama dan dapat menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas alat pengukur digunakan teknik Alpha Cronbach. Tinggi rendahnya suatu empirik ditunjukkan

oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas. Kesepakatan secara umum, reliabilitas yang

dianggap sudah cukup memuaskan jika ≥ 0,700 (pada

output SPSS dapat dilihat pada nilai alpha) (Azwar

(1996).

Kategori tingkatan reliabilitas dengan koefisien alpha yang dikutip dari Sugiyono (2005 dan akan

menjadi pedoman penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.7

Pedoman penilaian reliabilitas skala

Alpa Kriteria

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat

0,8 – 1,000 Sangat kuat

(30)

untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan, serta untuk mengetahui tingkat reliabilitas alat ukur tersebut.

Adapun uji coba seleksi item dilakukan pada pegawai Kantor Pertanahan Kota Semarang yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Kantor Pertanahan Kota Ambon yang dijadikan tempat penelitian. Uji coba (Try out) seleksi item dilaksanakan pada hari/tanggal: Jumat 3 Agustus 2012 – senin13 Agustus 2012.

3.6.2. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas

Instrumen

Berdasarkan hasil uji coba (Try out) yang telah dilakukan maka diperoleh hasil uji coba penelitian sebagai berikut:

A. Skala Kepemimpinan Transformasional Tabel 3.8

[image:30.516.88.435.88.621.2]

Hasil Uji coba Validitas Variabel Kepemimpinan Transformasional

Dimensi Pernyataan r hasil r

tabel kesimpulan

Pengaruh Idealisme

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7

0,693 0,492 0,411 0,436 0,518 0,592 0,517

0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300

(31)
[image:31.516.86.435.89.654.2]

Motivasi Inspirasional Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 0,551 0,378 0,199 0,513 0,311 0,565 0,377 0,505 0,435 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0.300 Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Stimulasi Intelektual Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 0,420 0,508 0,573 0,361 0,267 0,365 0,228 0,564 0,234 0,365 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Konsiderasi Individual Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 0,561 0,548 0,493 0,474 0,268 0,461 0,726 0,609 0,545 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tabel 3.9

Sebaran Item Valid dan Item Gugur Skala Kepemimpinan Transformasional

No Dimensi

Jumlah Item Nomor Item Valid Nomor Item Gugur

1. Pengaruh

Idealisme 7

1, 2, 3, 4, 5

,6 ,7 -

2. Motivasi

Inspirasional 9

8, 9, 11, 12, 13, 14, 15,

16

10

3. Stimulasi

Intelektual 10

17, 18, 19, 20, 22, 24,

26

(32)

4. Konsiderasi

Individual 9

27, 28, 29, 30, 32, 33,

34, 35

31

Jumlah 35 30 5

Berdasarkan perhitungan validitas terhadap 35 item, diperoleh 5 item tidak valid dan 30 item valid. Validitas angket kepemimpinan transformasional bergerak dari rentang nilai 0.311 sampai dengan 0.726. Koefisien Alpha Cronbach dari 30 butir item valid adalah 0.916 yang berarti alat ukur kepemimpinan transformasional dapat diandalkan dalam melakukan penelitian dan termasuk dalam kategori SANGAT KUAT.

[image:32.516.85.436.146.625.2]

B. Skala Kepuasan Kerja

Tabel 3.10

Hasil Uji Coba Validitas Variabel Kepuasan Kerja

Aspek Pernyataan r

hasil r tabel Kesimpulan

Gaji/ Pendapatan

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5

0,483 0,560 0,564 0,439 0,437

0,300 0,300 0,300 0,300 0,300

Valid Valid Valid Valid Valid

Promosi

Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

0,459 0,548 0,322 0,500 0,002

0,300 0,300 0,300 0,300 0,300

Valid Valid Valid Valid

Tidak Valid

Pengawasan

Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15

0,163 0,116 0,236 0,046 0,575

0,300 0,300 0,300 0,300 0,300

(33)
[image:33.516.88.432.80.680.2]

Tunjangan Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 0,531 0,046 0,501 0,474 0,398 0,570 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Penghargaan Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 0,468 0,508 0,185 0,444 0,446 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Prosedur pelaksanaan kerja Item 27 Item 28 Item29 Item 30 Item 31 Item 32 0,506 0,514 0,349 0,475 0,574 0,069 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Rekan Kerja Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 0,373 0,164 0,647 0,430 0,225 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Sifat Pekerjaan Item 38 Item 39 Item 40 Item 41 Item 42 Item 43 0,249 0,554 0,558 0,105 0,398 0,511 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Komunikasi Item 44 Item 45 Item 46 Item 47 Item 48 Item 49 0,502 0,489 0,190 0,263 0,672 0,471 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tabel 3.11

Sebaran Item Valid dan Item Gugur Skala Kepuasan Kerja

No Aspek Jumlah

Item Nomor Item Valid Nomor Item Gugur 1. Gaji/Pendapatan 5 1, 2, 3, 4, 5 -

(34)

3. Pengawasan 5 15 11, 12, 13, 14

4. Tunjangan 6 16, 18, 19,

20, 21 17

5 Penghargaan 5 22, 23, 25,

26 24

6

Prosedur pelaksanaan kerja

6 27, 28, 29,

30, 31 32

7 Rekan Kerja 5 33, 35, 36 34, 37

8 Sifat Pekerjaan 6 39, 40, 42,

43 38, 41

9 Komunikasi 6 44, 45, 48,

49 46, 47

Jumlah 49 35 14

Berdasarkan perhitungan validitas terhadap 49 item, diperoleh 14 item tidak valid dan 35 item valid. Validitas angket kepuasan kerja bergerak dari rentang nilai 0.322 sampai dengan 0.672. Koefisien Alpha Cronbach dari 35 butir item valid adalah 0.924 yang

berarti alat ukur kepuasan kerja dapat diandalkan dalam melakukan penelitian dan termasuk dalam kategori SANGAT KUAT.

[image:34.516.88.433.92.642.2]

C. Skala Kinerja Pegawai

Tabel 3.12

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai

Aspek Pernyataan r hasil r

tabel Kesimpulan

Kualitas kerja

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7

0,495 0,420 0,236 0,517 0,429 0,336 0,476

0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300 0,300

Valid Valid

Tidak Valid Valid

(35)
(36)
[image:36.516.84.435.105.629.2]

Tabel 3.13

Sebaran Item Valid dan Item Gugur Skala Kinerja Pegawai

No Aspek Jumlah

Item

Nomor Item Valid

Nomor Item Gugur

1. Kualitas kerja 7 1, 2, 4,

5, 6,7 3

2. Kuantitas

Pekerjaan 6 9, 12, 13

8, 10, 11

3.

Pengetahuan Tentang Pekerjaan

5 14,15,

16, 17 18

4. Kreativitas 6 19, 20,

22, 23 21, 24

5 Kerjasama 7

25, 26, 27, 30,

31

28, 29

6 Kesadaran 7 32, 33, 36, 37

34, 35, 38

7 Insiatif 6 39, 40,

41, 42 43, 44

8 Kualitas Diri 7 45, 46,

48,50,51 47, 49

Jumlah 51 35 16

Berdasarkan perhitungan validitas terhadap 51 item, diperoleh 16 item tidak valid dan 35 item valid. Validitas skala kinerja pegawai bergerak dari rentang nilai 0.309 sampai dengan 0.587. Koefisien Alpha Cronbach dari 35 butir item valid adalah 0.905 yang

berarti alat ukur kepuasan kerja dapat diandalkan dalam melakukan penelitian dan termasuk dalam kategori SANGAT KUAT.

(37)

gugur tidak dibuang melainkan direvisi dan dimodifikasikan kembali untuk dipakai pada penelitian sesungguhnya sesuai kebutuhan penelitian.

3.6.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi barganda yang digunakan. Pengujian ini terdiri atas uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji linearitas dan uji auto korelasi.

A. Uji Normalitas

(38)

garis diagonal, berarti data terdistribusi secara normal dan analisis dapat dilanjutkan (Santoso, 2010).

B. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linearitas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan untuk mengetahui signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Jika penyimpangan tersebut tidak signifikan, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear (Hadi, 2000). Hasil uji linieritas dengan

p≤0.05 maka dapat dikatakan adanya hubungan yang

linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.

C. Uji Multikolinieritas

(39)

lebih besar dari 0,1 (>0,1) dan VIF yang kurang dari 10 (Ghozali, 2001).

D. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui goodness of fit (kesesuaian model). Uji ini dilakukan untuk melihat hasil grafik scatterplot, hasil perhitungan menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola yang jelas atau tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Santoso, 2000).

3.6.3. Uji Hipotesis

(40)

Berdasarkan model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y= + 1X1 + 2X2

Dimana:

Y = Kinerja Pegawai = Konstanta

X1 = Kepemimpinan Transformasional

1 = Koefisien Regresi X1 X2 = Kepuasan kerja

Gambar

Tabel 3.1 Distribusi Item Kepemimpinan Transformasional
Tabel 3.3 Distribusi Item Kepuasan Kerja
Tabel 3.4 Sebaran Item Kepuasan Kerja
Tabel 3.6       Sebaran Item Angket Kinerja
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kinerja ( performance ) adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan tanggung jawabnya masing-

masing unit satuan kerja kepada Ketua sebagai pimpinan lembaga. Penetapan standar kinerja pejabat sekolah tinggi sehingga dalam pelaksanaan tugas dan fungsi

Kinerja yaitu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab. masing-masing

Pengertian kinerja pegawai yang dikemukakan oleh Prawirosentono (2002:2), yang menyatakan bahwa Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

Keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi ini dipengaruhi oleh kinerja pegawai ( job performance ) atau hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

Kinerja ( performance ) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

Tunjangan Kinerja Tunjangan kinerja adalah suatu proses pemberian imbalan yang diberikan kepada pegawai sesuai dengan hasil kerja yang dicapai pegawai.. Jumlah

Arti kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisai, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing,