• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Tokoh Rekonsiliasi dalam Menjaga Stabilitas Keamanan di Halmahera Utara Pasca Konflik T1 362006083 BAB VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Tokoh Rekonsiliasi dalam Menjaga Stabilitas Keamanan di Halmahera Utara Pasca Konflik T1 362006083 BAB VI"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

62 BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan strategi komunikasi Tokoh Rekonsiliasi dalam menjaga stabilitas keamanan di

Halmahera Utara ada tiga Pendekatan Persuasif, Eduaktif dan Adat , adalah sebagai berikut:

a. Pendekatan Persuasif lebih banyak dilakukan oleh PEMDA seperti mengajak

masyarakat untuk berdamai, dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan daerah.

mempengaruhi dan merubah pola pikir masyarakat untuk saling mengasihi sesama

manusia sesuai ajaran agama masing-masing di setiap kesempatan dalam

bersosialisasi ataupun dalam setiap ibadah .

b. Pendekatan Edukasi dilakukan oleh PEMDA seperti dalam memasukan

kurikulum berbahasa daerah di sekolah. Bersosialisasi di

sekolah-sekolah dalam memperkenalkan tentang adat Hibualamo.

c. Pendekatan Adat yang dilakukan seperti Upacara Sumpah Adat yang tertutama,

kemudian pembangunan beda rumah disetiap Desa untuk masyarakat yang kurang

mampu. Bentuk rumah membentuk rumah Adat, diberlakukan pakaian adat dalam

setiap jam kerja di perkantoran khusunya di kantor PEMDA, dan berpakaian adat

di sekolah-sekolah pada hari-hari tertentu, kemudian mengadakan acara besar di

Halut berdasarkan menggunakan kegiatan adat. Disetiap acara kegiatan gerejawi

diisi dengan acara adat. Seperti tarian, fashion show baju adat, maupun dalam

(2)

63

Strategi Komunikasi yang dilakukan oleh Tokoh Rekonsiliasi ada tiga yaitu

pendekatan Persuasif, Edukatif dan Adat yang dilakukan dengan cara bersosialisai,

musyawarah, pidato, pada setiap kegiatan baik itu kegiatan PEMDA, Gerejawi, maupun

Adat, yang di dalamnya terdapat interaksi simbolik yang mampu menjadi solusi utama dalam

menjaga stabilitas keamanan di Halmahera Utara. Sehingga dari ke-tiga pendekatan diatas

yang sudah dianalisis dan yang paling Efektif adalah pendekatan Adat. Karena pendekatan

adat yang selalu dilakukan dalam setiap kesempatan atau kegiatan sebagai suatu bentuk

interaksi Simbolik.

6.2 Saran

1. Walaupun Halmahera Utara Pasca Konflik sudah aman terkendali, tapi tidak

menutup kemungkinan permasalahan komunikasi pasti sering terjadi dan bisa

menyebabkan konflik kembali, untuk itu strategi komunikasi yang dibangun oleh

Tokoh Rekonsiliasi terus dilakukan secara terus menerus, dan hal ini membutuhkan

dukungan dari masyarakat khususnya dari kedua kelompok tersebut.

2. Nilai-nilai adat dan budaya lokal terus dipelihara dan dilakukan dalam kehidupan

setiap hari karena budaya atau adat merupakan sistem kekerabatan yang

terpisahkan.

3. Penulis melihat bahwa masyarakat masih kurang menerima informasi yang baik

dan benar, untuk itu Tokoh Rekonsiliasi harus selalu menyampaikan informasi

yang sebenar-benarnya kepada masyarakat apabila ada kesalahpahaman yang

(3)

64

4. Penulis berharap agar penelitian ini nantinya dapat bermanfaat untuk dijadikan

acuan serta pengembangan bagi para mahasiswa lain yang tertarik mengadakan

penelitian serupa, khususnya yang berkaitan dengan Strategi komunikasi. Penulis

juga menyarankan agar penelitian berikutnya, mahasiswa dapat mempelajari dan

mencermati lagi lebih mendalam tentang komunikasi antar budaya serta

Referensi

Dokumen terkait

membahas dan menguraikan kegiatan-kegiatan adat kematian yang dilakukan masyarakat setelah jenazah dikuburkan yaitu 1000 hari atau Nyewu Dino, sedangkan penelitian Makna Dina

Tindakan kekerasan atau violence umumnya dilakukan oleh setiap orang laki-laki atau perempuan, anak atau orang dewasa, dengan bentuk yang berbeda.. Dulu konsep kekerasan hanya

Merancang pesan sebagai sebuah tindakan yang dilakukan oleh kelompok kampuz jalanan sebagai sebuah bentuk aksi untuk kegiatan yang kelompok kampuz jalanan itu lakukan, dimana

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari produser-produser yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Untuk mengatasi permasalahan pemetaan tersebut, perlu disusun suatu sistem informasi wilayah dalam bentuk peta yang up to date dan siap dilakukan updating data setiap

kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat. atau tanpa alat, tentang apa yang harus disampaikan dalam bentuk

adat setempat, jika tidak dilakukan sanksi adat “ Epkeret ” maka, lambat atau. cepat akan ada suatu pembalasan dendam oleh keluarga korban

Dalam konteks kehidupan masyarakat di Desa Mamuya, upaya keras yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Mamuya dalam rangka membangun kesadaran untuk hidup bersama melalui