• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI LEVEL KORPORAT DALAM MENGEMBANGKAN UNIT BISNIS PT MITRA YATIM MANDIRI SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI LEVEL KORPORAT DALAM MENGEMBANGKAN UNIT BISNIS PT MITRA YATIM MANDIRI SURABAYA."

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI LEVEL KORPORAT DALAM MENGEMBANGKAN UNIT BISNIS PT MITRA YATIM MANDIRI SURABAYA.

SKRIPSI

Diajukan kepada

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh: Darul Saputra NIM: B04212006

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Darul Saputra, 2016. Strategi level korporat dalam mengembangkan unit bisnis PT Mitra Yatim Mandiri Surabaya.

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah : Bagaimana cara-cara, langkah-langkah, atau strategi yang dilakukan oleh PT Mitra Yatim Mandiri dalam mengembangkan unit bisnisnya.

Dalam menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus yang berguna untuk mendeskripsikan dan memberikan data mengenai strategi level korporat dalam mengembangkan unit bisnis PT Mitra Yatim Mandiri Surabaya. Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan jenis data primer dan sekunder yang diperoleh dari informan serta dokumen mengenai jenis data-data yang dibutuhkan. Dalam menggali data penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi. Adapun teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa dalam mengembangkan unit bisnisnya PT Mitra Yatim Mandiri Surabaya menggunakan lima strategi yaitu menjemput bola, promosi secara intens pada tempat-tempat tertentu, selanjutnya membuat struktur organisasi dan divisi di setiap unit usaha bisnis, kemudian memaksimalkan kinerja karyawan dan kualitas produknya dan yang terakhir adalah melakukan feedback ke konsumen dan evaluasi.

Kata Kunci: strategi mengembangkan unit bisnis

(7)

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iii

PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWABAN... . iv

ABSTRAK... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 8

C. Tujuan Penelitian... 8

D. Manfaat Penelitian... 8

E. Definisi Konsep... 9

F. Sistematika Pembahasan... 10

BAB II : KAJIANTEORITIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan... 12

B. Kerangka Teori 1. Konsep Strategi... 14

2. Strategi dalam Perspektif Islam... 17

3. Konsep Strategi Level Korporasi... 20

4. Langkah-langkah mengembangkan unit bisnis... 25

BAB III : METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 37

B. Obyek Penelitian... 38

C. Jenis dan Sumber Data... 38

D. Tahap-tahap Penelitian... 39

E. Teknik Pengumpulan Data... 42

F. Teknik Validitas Data... 47

G. Teknik Analisa Data... 48

(8)

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian... 51

1. Sejarah berdirinya PT Mitra Yatim Mandiri... 51

2. Visi dan Misi PT Mitra Yatim Mandiri... 54

3. Legalitas PT Mitra Yatim Mandiri ... 54

4. Struktur Organisasi PT Mitra Yatim Mandiri... 55

B. Penyajian Data... 56

1. Strategi mengembangkan unit bisnis PT Mitra Yatim Mandiri ... 56

C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisa Data)... 76

1. Strategi mengembangkan unit bisnis PT Mitra Yatim Mandiri... 76

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan... 90

B. Saran dan Rekomendasi... 91

C. Keterbatasan Penelitian... 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIOGRAFI PENELITI

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tujuan Strategis dan Matriks Karakteristik Strategi... 23

Gambar 2.2 Komponen sistem bisnis yang menentukan keunggulan

daya saing... 28

Gambar 2.3 Proses perencanaan strategik bisnis... 31

Gambar 2.3 Matrix Boston Consulting Grup... 33

Gambar 4.1 PT Mitra Yatim Mandiri Jl. Raya jambangan 135-137

Surabaya... ... 53

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan bisnis di era globalisasi yang semakin ketat, menuntut

pihak manajemen suatu perusahaan untuk menata ulang strateginya agar

tetap bisa bertahan dan bersaing. Setiap perusahaan pasti memiliki suatu

strategi tersendiri untuk memajukan usaha sesuai yang diinginkan. Tujuan

tersebut bisa dicapai dengan strategi-strategi yang telah diperhitungkan

dengan melihat dari aspek-aspek yang mendukung. Menurut Christensen

yang dikutip oleh Ismail Nawawi di buku Manajemen Strategik Sektor

Publik menerangkan strategi adalah pola berbagai tujuan serta kebijakan

dasar dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut, dirumuskan

sedemikian rupa, sehingga jelas usaha yang sedang dan akan dilaksanakan

oleh organisasi/perusahaan baik sekarang maupun yang akan datang.1

Pendekatan tradisional untuk menciptakan produk-produk atau

proses-proses baru didalam lingkungan korporasi adalah riset dan pengembangan.

Riset dan pengembangan merupakan kegiatan formal yang ditugasi untuk

melaksanakan tanggung jawab untuk menciptakan desain-desain khusus

atau tanggung jawab terhadap kegiatan produksi. Tetapi perlu diingatkan

bahwa ide-ide baru, perbaikan-perbaikan produk, servis-servis yang

bersifat inovatif serta teknologi-teknologi baru. Dapat muncul dari

1

(11)

berbagai macam sumber lain, diluar laboratorium riset dan

pengembangan.2

Banyak sekali ragam alternatif strategi yang layak dan biasanya

dipertimbangkan oleh manajer perusahaan. Dalam mengembangkan

usahanya sebuah perusahaan pasti akan mendapatkan persaingan yang

sangat banyak lewat produk maupun sumber daya manusianya, sehingga

kita akan dihadapkan dengan pilihan untuk menentukan bisnis apa yang

akan dikembangkan atau menjadi unggulan dan bisnis apa yang akan

dilepaskan. Dengan mengedepankan keinginan konsumen agar produk

yang kita keluarkan sesuai dengan target yang diinginkan.

Dalam menganalisis berbagai alternatif yang mungkin ditempuh,

kreativitas sangat diperlukan karena faktor-faktor yang dibandingkan

menyangkut analisis kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan, berbagai

kelemahan yang mungkin melekat dalam tubuh perusahaan, risiko yang

harus diambil karena keterbatasan manusia untuk meramalkan apa yang

akan terjadi di masa depan dan pengorbanan apa yang harus dibuat jika

satu alternatif tertentu untuk dilaksanakan. Sehingga alternatif terbaiklah

yang dipilih untuk dilaksanakan.

Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi

ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis,

perumusan dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan strategis.

2

(12)

Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar perusahaan dapat melihat

secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan

dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. 3

Karena itulah dalam melakukan rancang bangun pekerjaan pada

akhir-akhir ini diarahkan pada peningkatan kepuasan dan produktivitas kerja

para karyawan dengan memperhitungkan berbagai variabel, seperti pekerja

sendiri dengan karakteristik individualnya termasuk usia, jenis kelamin,,

masa kerja, status sipil, jumlah tanggungan, latar belakang sosial,

pendidikan, pelatihan, pengalaman, bakat, minat, kepribadian, budaya dan

sistem nilai yang dianut, sikap, serta kemampuan sifat pekerjaan yang

harus dilakukan, iklim dalam organisasi dan gaya kepemimpinan yang

digunakan oleh para pejabat pimpinan dalam organisasi.

Pengalaman banyak perusahaan terutama perusahaan besar yang

bergerak dalam banyak kegiatan bisnis, menunjukkan bahwa pendekatan

yang sangat mendasar sifatnya dalam melakukan analisis yang bersifat

strategik ialah pendekatan portofolio bisnis dimana perusahaan itu

bergerak. Artinya, pendekatan tersebut menekankan hal-hal apa yang

harus dilakukan dalam mengelola berbagai kegiatan bisnis agar sasaran

perusahaan sebagai keseluruhan tercapai. Tentunya, strategi yang dicari

ialah strategi yang merupakan dorongan paling kuat bagi berbagai unit

usaha bisnis disesuaikan dengan kemampuan perusahaan secara

3

(13)

keseluruhan. Dengan perkataan lain, strategi pada tingkat korporasi harus

mendorong satuan-satuan usaha dalam lingkungan perusahaan untuk

memanfaatkan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan

tersebut.

Dalam prakteknya, pendekatan ini biasanya berarti memperlakukan

setiap satuan usaha bisnis sebagai satuan yang seolah-olah berdiri sendiri

dan berperan sebagai penyumbang kepada keseluruhan portofolio dari

semua jenis usaha diman perusahaan tersebut terlibat. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa strategi pada tingkat korporasi berperan untuk

menyediakan dan mengalokasikan dana dan daya yang dimiliki yang

dimiliki oleh perusahaan. Berbagai kegiatan bisnis yang diselenggarakan

berperan ganda, yaitu sebagai penghasil dana dan daya di satu pihak dan

pengguna dana dan daya di lain pihak.

Pada dasarnya korporasi adalah suatu organisasi perusahaan yang telah

berdiri dan beroperasi menjalankan aktivitas kepengusahaan dalam satu

atau beberapa bidang bisnis. Dengan demikian suatu korporasi berupaya

terus mengembangkan satu bisnis atau beberapa bisnis yang ada dalam

perusahaannya. Dalam rangka upaya untuk menumbuhkembangkan bisnis

perusahaan didalam korporasinya, maka suatu korporasi menetapkan arah

pengembangannya yang dikenal sebagai strategi korporasi.4

4

(14)

Sedangkan pengertian Strategi level korporat adalah strategi yang

disusun dalam suatu bisnis, ketika perusahaan akan bersaing dengan cara

mengubah distincive competence menjadi competitive advantage.5

Jika berbagai satuan bisnis dalam mana korporasi terlibat berada pada

kondisi pasar yang bertumbuh dengan pesat dan satuan bisnis sendiri

menguasai pangsa pasar yang besar, satuan bisnis seperti ini biasanya

termasuk kategori terus dikembangkan. Yang dalam literatur tentang

manajemen stratejik dikenal dengan istilah bintang.6

Seperti yang diungkapkan oleh Porter, Learned, Christensen yang

dikutip oleh Freddy Rangkuti di buku Analisis Swott Konsep strategi

berkembang mulai dari sekedar alat untuk mencapai tujuan kemudian

berkembang menjadi alat menciptakan keunggulan bersaing dan

selanjutnya menurut Mintzberg, Steiner yang dikutip lagi oleh Freddy

rangkuti di buku analisis swott menjadi tindakan dinamis untuk memberi

respons terhadap kekuatan-kekuatan internal dan eksternal, sampai

menjadi alat untuk memberikan kekuatan motivasi kepada stakeholder

agar perusahaan tersebut dapat memberikan kontribusi secara optimal.

Menjelang akhir abad ke 20, konsep strategi berubah menjadi pemahaman

keinginan konsumen dimasa yang akan datang dengan memperhatikan

5

Freddy rangkuti, 1997, analisis swot,(Jakarta:gramedia pustaka utama),hal11 6Prof.Dr.Sondang p,siagian,MPA, “

(15)

konsep dinamik dan pengembangan perencanaan strategis untuk merebut

peluang dengan menggunakan konsep kompetensi inti.7

Di zaman yang penuh dengan kepraktisan dan kemudahan dalam

melakukan sesuatu mengakibatkan banyaknya bermunculan sebuah usaha

dan jasa dalam memaksimalkan keinginan khalayak banyak tersebut.

Banyaknya orang-orang yang mulai sadar akan pentingnya bersedekah dan

saling berbagi menyebabkan banyaknya perusahaan yang berlomba-lomba

dalam membagikan keberkahan dan kebahagiaan. Seperti halnya PT Mitra

Yatim mandiri, tujuan awal perusahaan ini dibentuk adalah untuk

mensejahterakan anak yatim yang ada di indonesia sehingga bisa disebut

perusahaan sosial. perusahaan ini sendiri adalah anak dari yatim mandiri

yang terlebih dahulu berkembang di usaha bisnis sosial, mempunyai salah

satu unit usaha yang mengambil keuntungan dari keinginan masyarakat

dalam mendapatkan kepraktisan dan kemudahan dalam lingkup pengadaan

produk untuk aqiqah.

Hingga pada tahun 2011, dimulailah babak baru perjalanan mitra yatim

mandiri, usaha layanan aqiqoh dan catering yang di rintis mengalami

perkembangan yang sangat pesat. Dengan mendapatkan kepercayaan

customer yang terus bertambah, dilihat dari grafik penjualan yang

meningkat hingga 400% dan dilanjutkan dengan perluasan area penjualan.

7

(16)

Pada awal mitra yatim mandiri merintis area customer hanya bisa

dinikmati di wilayah surabaya, gresik, dan sidoarjo namun pada akhirnya

bisa meluas mencakup mojokerto, lamongan, malang, dan kediri hingga

pada tahun 2013 bisa memperluas kembali hingga bisa dinimati oleh

masyarakat wilayah probolinggo, pasuruan, madiun, jogjakarta, semarang,

jakarta, makasar dan balikpapan.

Di tahun yang sama juga PT mitra yatim mandiri mengembangkan

jumlah unit bisnis yang awalnya hanya aqiqoh dan catering bertambah

empat unit bisnis yang diantaranya bisnis umroh dan haji plus, bisnis

trading ternak, bisnis general contrctor dan bisnis pengadaan barang dan

jasa. Sangat menarik karena mitra yatim mandiri ini adalah perusahaan

yang berbasis sosial namun mempunyai usaha yang berbasis profit

sehingga bisa dikatakan sangat berpengaruh dalam persaingan yang ada

dalam bisnis profit tersebut.

Agar semua unit usaha bisnis tersebut dapat bertahan di masa depan

maka diperlukan suatu strategi yang cocok untuk mengurusnya. PT Mitra

Yatim Mandiri adalah sebuah perusahaan yang mempunyai visi usaha

bisnis yang keseluruhan usahanya didedikasikan untuk program

memandirikan anak yatim. Dalam membangun usaha tersebut pasti

akan menemui banyak pesaing. Penggunaan strategi level korporasi bisa

digunakan untuk mempertahankan seluruh usaha bisnis yang dinaunginya.

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “Strategi level

(17)

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan peneliti di atas, peneliti

membatasi permasalahan kedalam perumusan masalah sebagai berikut:

Bagaimana strategi level korporat yang digunakan PT Mitra Yatim

Mandiri dalam mengembangkan usaha bisnis?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Untuk mengetahui strategi level korporat yang digunakan PT Mitra Yatim

Mandiri dalam mengembangkan usaha bisnis.

D. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi para

peneliti lain maupun masyarakat umum serta diharapkan dapat

memberikan manfaat guna menambah pengetahuan yang berkaitan dengan

studi strategi level korporat dalam mengembangkan sebuah usaha.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai masukan dan saran evaluasi PT Mitra Yatim Mandiri

sehingga mampu menyusun dan memperbaiki strategi ke arah lebih

(18)

b. Sebagai kajian bagi para peneliti yang dapat mengambil poin-poin

pembelajaran dari penelitian ini dan diharapkan wacana tentang

strategi level korporat ini berkembang ke arah yang lebih baik.

c. Sebagai saran dan masukan bagi perusahaan lain yang berpotensi

dalam mengembangkan usahanya melalui strategi level korporat.

d. Sebagai referensi atau kajian untuk sebuah perusahaan dalam

dalam mengembangkan usahanya melalui strategi level korporat.

E. Definisi Konsep

1. Strategi adalah penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah

perusahaan dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang

diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan.8

2. Strategi pengembangan adalah suatu rencana yang berskala besar

berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan

persaingan guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.9

3. Strategi unit bisnis memiliki pengertian yang berbeda disetiap

perusahaan adalah penentuan rencana perusahaan bagaimana

memenangkan persaingan usaha atas industri yang ditentukan dimasa

yang akan datang, juga industri yang telah ada sekarang.10

8

Napa J Awat, 1989, Manajemen Suatu Strategi suatu pendekatan sistem. (Liberty : Yogyakarta), hal 23.

9

Pearce & robinson, 1997, Manajemen Strategik, cet. II ( jakarta: Binarupa Aksara,), hal. 20 10

(19)

4. Strategi level korporat adalah strategi yang disusun dalam suatu bisnis,

ketika perusahaan akan bersaing dengan cara mengubah distincive

competence menjadi competitive advantage.11

5. Strategi level korporat dalam mengembangkan unit bisnis bisa

diartikan suatu cara-cara, langkah-langkah, taktik yang dirancang,

disusun sebagai pedoman untuk menghadapi persaingan bisnis dalam

usaha mengembangkanunit bisnis.

F. Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini terbagi menjadi

5 bab. Bab pertama dari skripsi ini adalah pendahuluan yang berisikan

tentang latar belakang masalah dari pembuatan skripsi, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini, ditambah dengan

penlitian terdahulu yang relevan dengan judul skripsi.

Selanjutnya bab kedua adalah landasan teori. Bab ini terdiri dari

teori tentang strategi level korporat. Bab ketiga dari skripsi ini adalah

metodologi penelitian. Bab ketiga ini berisikan tahap-tahap yang

dilakukan penliti dalam meneliti objek. Kemudian juga berisikan

teknik-teknik yang dilakukan peneliti dalam mengolah data yang

didapatkan.

Sedangkan bab keempat dari skripsi ini berisikan hasil dan

pembahasan. Tujuan bab ini adalah untuk memahami segala yang

berkaitan dengan objek penelitian. Penutup merupakan rangkaian akhir

11

(20)

dari penulisan skripsi, yang berisi kesimpulan dan saran-saran. Pada

bagian akhir penulisan skripsi, penulis menyajikan dftar pustaka yang

menjadi referensi dalam penulisan skripsi ini dan lampiran-lampiran

(21)
(22)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Dalam konteks ini penulis telah membaca dan mencari dari

penelitian yang sudah dilakukan peneliti lain terutama dengan tema

pengembangan usaha dengan strategi level korporat. Ada beberapa

penelitian yang dianggap relevan untuk mendukung dalam penelitian ini

diantaranya adalah sebagai berikut: Pertama, skripsi saudari Eni Dewi

Saputri yang berjudul “Perancangan strategi pengembangan usaha dengan

metode SWOT analysis di perusahaan Abon Diamond Ampel Boyolali”.

Dalam penelitiannya, saudari Eni Dewi Saputri memfokuskan riset

pada pembuatan atau penyusunan strategi dalam mengembangkan usaha

dengan metode analisis SWOT dan menggunakan metode kualitatif

sebagai metode penelitiannya. Yang mempunyai empat materi tentang

penilaian,pertama penilaian terhadap sisi kekuatan kekuatan sebuah

produk dan sistem dari sebuah perusahaan akan memicu perusahaan

tersebut untuk menonjolkan sisi kekuatannya untuk memberikan nilai

tambah dibandingkan produk dan sistem dari perusahaan lain. kedua

penilaian terhadap sisi kelemahan dapat membuat perusahaan tersebut

berusaha mengatasi kelemahan dari produk dan sistemnya tersebut. Ketiga

penilaian terhadap sisi peluang akan membuat perusahaan tersebut

berusaha menaklukan berbagai peluang yang ada. Keempat penilaian

(23)

menanggulangi setiap ancaman yang datang. Persamaan penelitian saudari

Eni Dewi Saputri dengan penelitian yang akan peneliti lakukan terletak

dalam metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif.

Kemudian persamaan selanjutnya antara penelitian yang akan peneliti

laksanakan dengan penelitian saudari Eni Dewi Saputri terletak pada fokus

penelitiannya yaitu sama-sama menyusun dan membuat suatu rencana

yang komprehensif untuk mengembangkan suatu usaha. Keunggulan

penelitian yang akan peneliti laksanakan terletak pada obyek penelitiannya

yaitu strategi yang disusun dalam suatu bisnis, ketika perusahaan akan

bersaing di era globlalisasi.1

Kedua, skripsi saudara Trifandi Lasalewo dengan judul

”Perancangan strategi korporasi industri pakaian jadi PT XYZ kota

Gorantalo”. dengan mendapatkan kesimpulan bahwa usulan strategi yang

tepat bagi perusahaan adalah: 1. Strategi komoditi (fokus pada harga yang

kompetitif) dan strategi transisional (fokus pada kualitas) 2. Perlunya

membuka counter-counter di lokasi luar kota sebagai balancing produk 3. Perlunya peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai aset perusahaan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitaif dan penelitian ini

mendalami penyusunan strategi korporasi dalam mengembangkan industri

pakaian. Persamaan penelitian saudara Trifandi Lasalewo terletak pada

metode penelitian yang digunakan yakni metode kualitatif. Selain itu

perbedaannya adalah penelitian saudara Trifandi Lasalewo dengan

1

Eni Dwi Saputri, “Perancangan strategi pengembangan usaha dengan metode SWOT analysis di

(24)

penelitian yang akan dilakukan peneliti laksanakan terletak pada

obyeknya. Jika obyek yang diteliti oleh saudara Trifandi Lasalewo adalah

usaha yang sudah berbasis ekonomi maka berbeda dengan obyek

penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu berawal dari sebuah usaha

yang berbasis sosial.2

B. Kerangka Teori 1. Konsep strategi

Dalam hal perusahan memulai suatu bisnis pastinya memerlukan

sebuah konsep strategi agar bisa mempunyai pandangan tujuan yang di

inginkan. Di mana setiap strategi masing-masing perusahaan

mempunyai makna yang berbeda-beda dalam menentukan tujuan.

Manajamen strategi dapat diartikan sebagai penentuan serangkaian

keputusan dan tindakan yang menyangkut arah perjalanan perusahaan

di masa depan, penyelarasan sasaran setiap bagian perusahaan,

pengelolaan sumberdayanya sesuai dengan lingkunganya, serta

pembuatan siasat yang benar, yang dimaksudkan untuk pencapaian

sasaran-sasaran.3

Dalam pengertian yang dimaksut tersebut menunjukkan bahwa

yang mula-mula harus ditetapkan dalam manajemen strategik adalah

arah perusahaan di masa depan. Arah ini dapat berupa jenis usaha

dalam mana perusahaan melakukan kegiatan. Setelah arah ini

2Trifandi Lasalewo, “

Perancangan strategi korporasi industri pakaian jadi PT XYZ kota Gorontalo”, Jurusan teknik industri, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo

3

(25)

dirumuskan dengan jelas, para pengelola perusahaan kemudian harus

menetapkan dan merumuskan keputusan-keputusan tentang apa yang

dapat dilakukan untuk membawa perusahaan menuju arah yang sudah

ditetapkan tersebut serta tindakan mana yang paling baik dan paling

tepat untuk dilakukan.

Terdapat berbagai macam definisi strategi ditinjau dari segi

organisasi atau perusahaan. Secara definisi strategi diformulasikan

oleh para pakar antara lain menurut pendapat Ansoof yang dikutip oleh

Ismail Nawawi di buku manajemen strategik sektor publik

menjelaskan strategi adalah aturan pembuatan keputusan dan

penentuan garis pedoman organisasi/perusahaan. kemudian, menurut

Christensen yang dikutip oleh Ismail Nawawi dibuku manajemen

strategik sektor publik menerangkan strategi adalah pola berbagai

tujuan serta kebijakan dasar dan rencana-rencana untuk mencapai

tujuan tersebut, dirumuskan sedemikian rupa, sehingga jelas usaha

yang sedang dan akan dilaksanakan oleh organisasi/perusahaan baik

sekarang maupun yang akan datang.4

Seperti bidang-bidang lain manajemen, manajemen strategi

mempunyai cakupan atau lingkup yang jelas. Lingkup manajemen

strategik menunjukkan seluruh kegiatan yang dicakup oleh manajemen

strategik. Dalam keseluruhan kegiatan manajemen strategik

mempunyai dua lingkup utama yakni:

4

(26)

a. Perencanaan strategik

Perencanaan strategik pada dasarnya merupakan

putusan strategik. Putusan-putusan strategik adalah

putusan-putusan yang mempunyai pengaruh atau akibat jangka panjang

atas misi, falsafah, kebijakan , sasaran,, termasuk cara-cara

pencapaian sasaran perusahaan.5

b. Pemberlakuan dan pengendalian siasat.

Pemberlakuan dan pengendalian siasat adalah pembuatan

berbagai putusan manajerial seperti jenis susunan organisasi,

gaya kemimpinan, sistem informasi manajemen, serta

pemantauan dan penilaian sistem yang digunakan untuk

menjamin keberhasilan penggunaan siasat tersebut.6

Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka

kerja untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam

perusahaan, terutama yang berkaitan dengan persaingan, maka para

manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif. Pemecahan masalah

dengan menghasilkan dan memeprtimbangkan lebih banyak alternatif

yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih

menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.

5

Pontas m, pardede, 2011, Manajemen Strategik&Kebijakan Perusahaan, (Mitra Wacana Medan: Medan), hal 25

6

(27)

Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh organisasi jika

menerapkan manajemen strategik, yakni:7

a. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju

b. Membantu organisasi beradaptasi pada perusahaan-perusahaan

yang terjadi

c. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif

d. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi

dalam lingkungan yang semakin beresiko

e. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan

perusahaan untuk mencegah munculnya masalah dimasa datang

f. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih

memotivasi mereka pada tahap pelaksanaanya

g. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi

h. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat

dikurangi

2. Strategi dalam perspektif islam

Sedangkan dalam perspektif islam, orientasi strategi sebuah

perusahaan tidak lain adalah pencapaian empat hal utama sebagai

sasaran jangka panjang, yakni : 1. Target hasil: profit-materi dan

benefit-non materi, 2. Pertumbuhan, yang artinya terus meningkat, 3.

7

(28)

Keberlangsungan, dalam kurun waktu selama mungkin, dan 4.

Keberkahan atau keridhaan allah.8

Target hasil: profit materi dan benefit non materi. Tujuuan

perusahaan harus tidak hanya untuk mencari profit (qimah madiyah

atau nilai materi) setingi-tingginya. Namun juga harus dapat

memperoleh dan memberikan benefit (keuntungan atau manfaat)

nonmateri kepada internal organisasi perusahaan dan eksternal

(lingkungan), seperti terciptanya suasana persaudaraan, kepedulian

sosial dan sebagainya. Yang kedua adalah pertumbuhan. Hasil

perusahaan akan terus diupayakan agar tumbuh meningkat setiap

tahunnya. Selanjutnya adalah keberlangsungan. Sebagaiamana upaya

pertumbuhan, setiap aktivitas untuk menjaga, keberlangsungan

tersebut juga dijalankan dalam koridor syariah. Dan yang terakhir

adalah keberkahan. Faktor keberkahan atau orientasi untuk menggapai

ridha allah swt merupakan puncak kebahagiaan hidup manusia

muslim. Karenanya, para pengelola bisnis perlu memeatok orientasi

keberkahan yang dimaksut agar pencapaian segala orientasi di atas

senantiasa berada dalam koridor syariah yang menjamin diraihnya

keridhaan allah SWT.

8

(29)



















“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

(30)

3. Konsep Strategi Level Korporasi

Dalam lingkup manajemen strategi terdapat salah satu startegi

dimana strategi tersebut menjadi tonggak tertinggi dalam menjalankan

strategi bisnis yang diinginkan. Strategi level korporat yang biasa

disebut oleh orang-orang pada umumnya memiliki arti strategi yang

dirumuskan oleh level korporat atau yang disebut “kantor pusat”.

Startegi korporat membicarakan sebuah perusahaan sebuah perusahaan

dengan beberapa pilihan bidang bisnis, dengan perusahaan yang

jumlahnya bisa lebih dari satu untuk setiap bisnis.

Korporat sendiri dalam pengertian manajemen stratejik adalah

sebuah perusahaan yang menguasai/memiliki perusahaan-perusahaan

lain, baik yang bergerak dalam bidang yang sama atau terkait dengan

korporasi maupun bidang atau industri lain.9Strategi level korporat

adalah strategi yang disusun dalam suatu bisnis, ketika perusahaan

akan bersaing dengan cara mengubah distincive competence menjadi

competitive advantage.10

Sedangkan menurut Barney dan Hesterly yang dikutip oleh Ismail

Solihin dalam buku manajemen strategik, strategi level korporat adalah

berbagai tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk memperoleh

keunggulan kompetitif (competitive advantage) dengan menjalankan usaha diberbagai pasar atau berbagai jenis industri secara simultan.11

9

Jusuf Udaya dkk, 2013, Manajemen Stratejik, (Graha Ilmu: Jogjakarta), hal 122 10

Freddy Rangkuti, 1997, Analisis Swot,(Gramedia Pustaka Utama: Jakarta),hal11 11

(31)

Dalam penyusunan Strategi Korporat, oleh para pemimpin puncak,

akan didefinisikan industri dimana perusahaan akan bersaing dan juga

dikembangkan suatu rencana jangka panjang dari organisasi. Strategi

ini berhubungan dengan pengalokasian dan pengelolaan

sumber-sumber daya untuk mencapai misi dan tujuan organisasi dengan

menyatukan unit-unit bisnis yang berbeda menjadi suatu strategi

organisasi yang menyeluruh.12 Keputusan dalam strategi ini mencakup

investasi dalam diversifikasi, integrasi vertikal, akuisisi dan pencuitan.

Setiap unit bisnis memerlukan tujuan strategi yang luas. Tujuan

yang paling mendasar dari unit bisnis adalah untuk memaksimalkan

nilai bagi pemegang saham. Ada lima tujuan yang dapat dilakukan

oleh unit bisnis, yaitu:13

1. Divest, merupakan bagian dari bisnis yang tidak menambah nilai tambah tetapi langkah yang penting untuk meningkatkan

keuntungan bagi pemegang saham. Hal ini juga penting sebagai

strategi pertumbuhan yaitu dengan melepaskan unit bisnis yang

kurang menguntungkan dan fokus terhadap unit bisnis yang

menguntungkan

2. Harvest, merupakan strategi yang dapat memaksimalkan cash flow perusahaan dengan mengoptimalkan aset yang ada. bersih

12

Agustin Sri Wahyuni, 1996, Manajemen Strategik pengantar proses berpikir strategik, (Binarupa Aksara : Yogyakarta), hal 24

13

(32)

dibawah nilai restrukturisasi optimal dan pada kondisi ketika

penambahan nilai dari restrukturisasi diperoleh dari kenaikan

cash flow dari volume penjualan dan bukan dari pertambahan. 3. Maintain, merupakan strategi yang digunakan untuk

mempertahankan penguasaan pasar. Kondisi yang

memungkinkan dalam menjalankan strategi ini adalah (a)

bisnis dan investasi mendapatkan keuntungan yang sehat (b)

bisnis sudah memiliki posisi kompetitif yang baik (c) pasar

hanya didominasi oleh sebagian kecil produsen, dan (d) ada

hambatan yang signifikan untuk masuk ke dalam pasar.

4. Growth untuk menghasilkan keuntungan yang besar bagi pemegang saham, maka perusahaan dapat mengambil strategi

growth. Tetapi untuk menciptakan keuntungan yang besar bagi perusahaan, maka perusahaan tersebut harus memiliki bisnis

yang berkembang pula. Untuk berkembang, perusahaan harus

memiliki keunggulan kompetitif dan daya tarik.

5. Enter merupakan strategi akhir yang dilakukan perusahaan setelah menganalisa strategi sebelumnya. Ada tiga kriteria yang

membuat perusahaan mengambil strategi enter. Pertama, daya

tarik pasar yang sudah diantisipasi. Kriteria kedua, dan yang

paling penting adalah kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan yang

(33)

perusahaan tersebut. Kriteria ketiga adalah kemampuan

menjaga hambatan masuk pasar.

Terdapat lima kombinasi pengambilan tujuan strategis yang

berdasarkan kepada daya tarik pasar dan keunggulan kompetitif sebuah

perusahaan.14 Pada kombinasi dengan daya tarik dan keunggulan

kompetitif yang tinggi, perusahaan lebih baik mengambil strategi enter

sehingga dapat menghasilkan nilai yang lebih besar bagi pemegang

saham. Sebaliknya, unit bisnis yang memiliki daya tarik dan

keunggulan kompetitif yang rendah sebaiknya melakukan divestasi.

High

Medium

Low

Gambar 2.1 Tujuan Strategis dan Matriks Karakteristik Strategi

Sementara itu, Michael Porter menyarankan bahwa dalam

penyusunan strategi korporat, kita perlu mengetahui terlebih dahulu

14

Ujang Suparwan dkk, 2009, Pemasaran Strategik, (Inti prima promosindo: Jakarta), hal. 191

Divest/Growth Growth Growth/enter

Harvest Maintain Growth

[image:33.595.118.512.284.622.2]
(34)

keunggulan bersaing yang dimiliki, atau yang akan diciptakan, dan

menempatkannya pada masing-masing unit bisnis. Penciptaan

keunggulan bersaing tersebut mengacu pada pemain baru yang masuk

di industri ini, kekuatan daya beli konsumen, kekuatan pemasok, serta

produk substitusi sejenis lainnya yang dapat dianggap sebagai pesaing

bagi produk yang di analisis.15

Setelah manajemen menilai posisi strategis dan menentukan tujuan

strategis tahap selanjutnya adalah menetapkan arah pemasaran untuk

mendapatkan tujuan tersebut. Penetapan arah ini disebut fokus strategi.

Ada 5 bentuk kegiatan yang dilakukan pada tingkat korposasi.16

Pertama, analisis portofolio berbagai satuan usaha bisnis dalam

perusahaan dikaitkan dengan kekuatan perusahaan yang bersangkutan

sendiri, disoroti khusus dari sudut pandang daya tarik dan tahap

perkembangan industri dalam lingkungan dimana perusahaan

bergerak. Kedua, prakiraan kinerja perusahaan yang bersangkutan di

masa depan apabila strategi tertentu diterapkan dalam portofolio

sekarang. Ketiga membandingkan kinerja perusahaan yang

diperkirakan akan terwujud di masa depan dengan sasaran perusahaan

untuk menemukan jurang pemisah yang mungkin dihadapi. Keempat

mengidentifikasikan portofolio pengganti, termasuk penggunaan

strategi baru, untuk memperkecil, dan bahkan jika mungkin

15

Freddy Rangkuti, 1997, Teknik membedah kasus bisnis analisis swot, (Gramedia Pustaka Utama : Jakarta), hal.12

16

(35)

menghilangkan jurang pemisah yang dimaksud. Kemudian yang

terakhir melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif dan pilihan

stratejik.

4. Langkah-langkah mengembangkan unit bisnis

Dalam mengembangkan suatu unit bisnis ada banyak macam

strategi agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan salah satunya

dengan penerapan rencana bisnis. Penerapan daripada rencana bisnis

adalah suatu proses pemindahan rencana bisnis(misi, tujuan, dan

strategi) menjadi suatu hasil dan melibatkan pengembangan struktur

organisasi, alokasi sumber daya (anggaran), budaya dan iklim

perusahaan serta merupakan suatu tahap yang paling penting dan vital

bagi keberhasilan suatu organisasi.

Pengembangan organisasi (organizational development) adalah proses perbaikan organisasi yang terencana dengan mengembangkan

struktur-struktur, sistem-sistem dan proses-prosesnya untuk

memperbaiki efektivitas organisasi dan mencapai tujuan yang telah

diinginkan.17 Usaha-usaha pengembangan organisasi (organizational development), dapat dilakukan dengan cara: survey feedback, sensivity training, dan team building.18

1) Survey feedback

(36)

Survey feedback adalah suatu metode yang melibatkan

survey atas sikap-sikap anggota dan memberikan umpan balik kepada pimpinan organisasi, sehingga masalah-masalah dapat

diselesaikan dengan baik. Hasil survei tersebut dapat digunakan

sebagai perbandingan dengan organisasi lain, sehingga dapat

dipakai sebagai dasar diskusi bagi mereka untuk mengembangkan

alternatif pemecahan.

2) Sensivity training

Sensivity training adalah suatu metode untuk meningkatkan wawasan pegawai mengenai perilaku mereka sendiri melalui

diskusi terbuka dalam kelompok yang dipimpin oleh trainer

khusus. Partisipan dipacu untuk secara jujur, saling

menginformasikan satu dengan lainnya mengenai perilaku

masing-masing, dan untuk meninterpresentasikan perasaannya.

3) Team building

Team building adalah aktivitas kelompok yang memiliki interaksi tinggi untuk meningkatkan produktivitas karyawan dalam

menuntaskan tugas-tugas, terutama yang memiliki interpendensi

dengan orang lain melalui serangkaian aktivitas yang dirancang

secara hati-hati untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan

sebelumnya. Keberhasilan team building sepenuhnya tergantung

(37)

masalah kelompok diperoleh dari kelompok, kemudian anggota

kelompok menganalisis dan mendiskusikannya secara

bersama-sama dan akhirnya partisipan mengembangkan langkah tindakan

pemecahan masalah yang telah mereka identifikasikan.

Strategi unit bisnis adalah merupakan strategi yang dibuat pada

level unit bisnis, divisi atatu pada level produk dan strateginya lebih

ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa

perusahaan di dalam suatu industri atatu segmen pasar tertentu.

Strategi pada tingkat bisnis/divisi bertujuan untuk mengembangkan

suatu bisnis yang akan memungkinkan perusahaan memperoleh

keunggulan kompetitif atas pesaingnya dalam suatu pasar atau

industri.19

Menurut Porter yang dikutip oleh Ismail Solihin dalam buku

Manajemen Strategik menyebutkan bahwa adanya tiga strategi generik

yang dapat menjadi pilihan perusahaan dari berbagai industri untuk

memperoleh keunggulan kompetitif bagi bisnis perusahaan. ketiga

strategi tersebut 1. adalah kepemimpinan biaya, 2. diferensiasi dan 3.

fokus20

Setelah adanya rencana bisnis maka akan muncul langkah

selanjutnya menentukan langkah-langkah untuk mengembangkan unit

bisnis yakni strategi bisnis, dimana biasanya cenderung terkait dengan

bagaimana perusahaan atau unit bisnis meningkatkan posisi

19

Ismail Solihin,2012, Manajemen Strategik,(Erlangga: Bandung), hal 196 20

(38)

persaingannya atau produknya diantara industri atau pangsa pasar

[image:38.595.117.510.178.631.2]

tertentu.21

Gambar 2.2. Komponen sistem bisnis yang menentukan keunggulan

daya saing

Proses perencanaan strategik untuk pengembangan unit bisnis

terdiri dari beberapa langkah22 :

a. Mendefinisikan misi unit bisnis

Setiap unit bisnis diperusahaan perlu merumuskan misi

spesifiknya, yang masih bernaung di bawah misi perusahaan.

rumusan misinya harus mencakup batasan segmen pasar. Agar

21

M. Taufiq Amir, 2012, Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi, (Rajawali Pers:Jakarta), hal 151-152

22

Philip Kotler, 1996, Manajemen Pemasaran, (Erlangga:Jakarta), hal 65 Sistem aktivitas

(rantai nilai)

Produk yang ditawarkan

(tawaran nilai)

PASAR Basis sumber daya

(39)

bisa mengetahui arah dan tujuan bisnis tersebut, sehingga

memudahkan dalam menganalisa proses selanjutnya.

b. Menganalisis lingkungan ekstern

Manajer unit bisnis harus mengetahui informasi tentang

lingkungan yang harus dipantau dan di pahami agar unit bisnis

mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan

pokok analisa lingkungan adalah untuk mengenalin adanya

peluang-peluang baru.

c. Menganalisis lingkungan intern

Setiap unit bisnis harus dievaluasi kekuatan dan

kelemahannya secara periodik. Analisis ini memberikan

kesimpulan bahwa meskipun suatu bisnis memiliki kekuatan

yang tinggi di faktor tertentu, kekuatan ini tidak langsung

berarti merupakan keunggulan bersaing. Hal yang sangat

penting bagi unit bisnis adalah memiliki kekuatan yang relatif

besar untuk faktor itu dibandingkan dengan para pesaingnya.

d. Menentukan tujuan sasaran unit bisnis

Tahap ini bisa disebut dengan perumusan sasaran dan

memberikan gambaran mengenai apa yang ingin dicapai unit

bisnis dalam periode perencanaanya. Agar sistem ini berjalan,

(40)

e. Mengembangkan strategi bisnis

Rumusan tujuan merupakan arah kemana unit bisnis akan

menuju, startegi menjawab bagaimana merencanakan untuk

mencapainya. Setiap unit bisnis harus menjabarkan sendiri

starteginya untuk mencapai tujuan.

f. Menyusun rencana program

Setelah unit bisnis mengembangkan gagasan strateginya

untuk mencapai tujuan bisnisnya, unit bisnis harus menyusun

program-program pendukung untuk melaksdanakan strategi ini.

g. Mengimplementasikan rencana program

Perusahaan yang dikelola dengan baik memiliki suatu tekad

dan keyakinan bahwa setiap orang dalam perusahaan

mengetahui tugasnya dan bangga melaksanakan tugas tersebut.

Dan pada saat perusahaan akan mengimplementasikan strategi,

harus memperhatikan stakeholder dan kebutuhan mereka.

h. Mengumpulkan informasi untuk umpan balik dan melakukan

pengendalian

Pada lingkungan yang selalu berubah, unit bisnis harus

selalu siap untuk merevisi program-program, strategi, tujuan,

atau bahkan kadang-kadang misinya. Setiap perusahaan harus

terus-menerus menilai tingkat dan bentuk investasi yang

diperlukan untuk tetap bertahan di industri tertentu. Perusahaan

(41)

perubahan lingkungan, dan memang sulit untuk mengubah satu

[image:41.595.112.564.227.602.2]

bagian tanpa adanya penyesuaian dibagian-bagian lainnya.

Gambar 2.3 Proses perencanaan strategik bisnis

5. Analisis portofolio

Salah satu alat bantu yang penting dalam mengembangkan strategi

korporasi multibisnis adalah analisis portofolio. Pendekatan ini

menempatkan kantor pusat sebagai pengatur sumber daya arus kas

diantara unit-unit bisnis bersamaan dengan pengidentifikasian fungsi

strategis yang mendasar dalam seluruh portofolio. Dua model evaluasi Menyusun

strategi Analisis

lingkungan eksternal

Menyusun program Merumuskan

tujuan

Implementasi Analisis

lingkungan internal Misi bisnis

(42)

portofolio bisnis yang paling terkenal adalah model boston consulting grup dan model general electric.

Boston consulting group mengembangkan dan mempopulerkan matriks pertumbuhan pangsa pasar. Dimana matriks tersebut dibagi

menjadi empat sel, masing-masing menunjukkan jenis bisnis yang

berbeda:23

a. Tanda tanya : unit bisnis yang beroperasi dipasar dengan

pertumbuhan yang tinggi namun pangsa pasar relatifnya

rendah. Perusahaan yang masuk dalam lingkup ini mencirikan

perusahaan yang baru saja bergerak dalam industri tertentu.

Keberadaanya disebabkan oleh adanya peluang untuk

bertumbuh dalam industri tersebut, tetapi karena baru masuk,

pangsa pasar relatif masih rendah.

b. Bintang : jika bisnis tanda tanya berhasil, bisnis tersebut akan

masuk ke kategori bintang. Bintang adalah pemimpin pasar

yang berada dipasar yang tumbuh dengan cepat. Secara umum

unit bisnis yang masuk dalam lingkup bintang menunjukkan

bahwa mereka berada dalam situasi pertumbuhan bisnis yang

tinggi, dikombinasikan dengan pangsa pasar yang relatif tinggi

pula.

c. Sapi perah : perusahaan-perusahaan yang berada dalam lingkup

sapi perah, yaitu yang pangsa pasar relatifnya tinggi dan

23

(43)

pertumbuhan industrinya rendah, perusahaan tersebut secara

teoritis mempunyai uang kas yang banyak. Uang yang

dihasilkan oleh pangsa pasar yang tinggi tersebut tidak perlu

diinvestasikan kembali seperti halnya dengan lingkup bintang,

karena industrinya sudah tidak tumbuh lagi. bila pertumbuhan

pasar tahunan turun menjadi kurang dari 10 persen, sang

bintang menjadi sapi perah jika masih memiliki pangsa pasar

yang relatif terbesar.

d. Anjing : anjing menggambarkan bisnis yang memiliki pangsa

pasar yang rendah dipasar yang tumbuh dengan lambat. Dalam

hal ini perusahaan yang berada dalam lingkup anjing

merupakan perusahaan yang sudah tidak memberikan

keuntungan lagi karena pangsa pasar relatif rendah dan

perkembangan industrinya sudah berhenti.

(44)

Setelah menempatkan macam-macam usaha bisnisnya ke matriks

pertumbuhan pangsa pasar, perusahaan harus memutuskan apakah

portofolio bisnisnya dalam keadaan sehat. Portofolio yang tidak

seimbang adalah yang mempunyai terlalu banyak anjing atau tanda

tanya dan atau terlalu sedikit bintang dan sapi perah.

Tugas perusahaan selanjutnya adalah menentukan tujuan, strategi

dan anggaran yang diberikan kepada masing-masing unit bisnis. Ada

empat strategi yang dapat dilakukan :

1. Kembangkan, disini tujuannya adalah meningkatkan pangsa

pasar unit bisnis meskipun harus mengorbankan laba jangka

pendek. Startegi ini cocok untuk tanda tanya yang pangsa

pasarnya harus ditingkatkan jika ingin menjadi bintang

2. Pertahankan, disini tujuannya adalah mempertahankan pangsa

pasar unit bisnis. Strategi ini cocok untuk sapi perah yang kuat

agar dapat terus memberikan arus kas yang positif.

3. Panenlah, disini tujuannya adalah meningkatkan pemasukan

kas jangka pendek unit bisnis dengan mengabaikan akibat

jangka panjangnya. Strategi panen mencakup keputusan untuk

menarik diri dari bisnis dengan menjalankan suatu program

perampingan atau pengurangan biaya secara berkelanjutan.

4. Lepaskan, di sini tujuannya adalah untuk menjual atau

melikuidasi suatu bisnis karena sumber daya lebih baik

(45)

kategori anjing dan tanda tanya yang menghambat laba

perusahaan.

Perusahaan harus hati-hati dalam memutuskan apakah akan menuai

atau melepas yang merupakan startegi terbaik bagi unit bisnis yang

lemah. Menuai akan mengurangi nilai masa depan bisnis tersebut dan

dengan demikian juga harganya bila bisnis itu akan dijual atau dilepas

dikemudian hari. Keputusan pelepasan yang dilakukan lebih awal

cenderung akan menghasilkan harga penawaran yang cukup tinggi jika

bisnis dalam keadaan yang relatif baik dan memiliki nilai lebih

dibandingkan perusahaan lain.

Sementara pendekatan GE atau General Electric memiliki pengertian setiap perusahaan seyogyanya ditempatkan pada dua

dimensi di dalam matrix, yaitu daya tarik industri dan kekuatan bisnis.

Apabila menggunakan pendekatan ini sebuah perusahaan harus

menentukan faktor-faktor yang paling penting untuk mendefinisikan

daya tarik industri dan kekuatan bisnisnya. Tahap selanjutnya adalah

mengukur setiap variabel berdasarkan kepentingan relatifnya terhadap

faktor lain. Jumlah bobotnya harus sama dengan satu.

Adapun kelebihan dalam analisis portofolio yaitu:24

24

(46)

1. Analisis portofolio mendorong manajemen tingkat tinggi untuk

mengevaluasi masing-masing bisnis secara individual,

menetapkan sasaran, dan mengalokasikan sumber dayanya.

2. Analisis portofolio menstimulasi penggunaan data eksternal

untuk menunjang penilaian manajemen.

3. Analisis portofolio menimbulkan masalah ketersediaan arus kas

untuk digunakan dalam ekspansi dan pertumbuhan.

4. Penyampaian secara grafis membuat interpretasi dan

(47)
(48)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Menurut Catherine Marshal yang dikutip oleh Jonatan Sarwono

dalam buku Metode Penelitian Kuantitat & Kualitatif mendefinisikan

kualitatif riset sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan

pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam

interaksi manusia.1

Metodologi penelitian adalah serangkaian hukum, aturan, dan tata

cara tertentu yang diatur dan ditentukan berdasarkan kaidah ilmiah dalam

menyelenggarakan suatu penelitian dalam koridor keilmuan tertentu yang

hasilnya dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah.2 Jadi, metode

penelitian adalah suatu cara kerja yang sistematis dan bertujuan untuk

mendalami fenomena yang menjadi objek penelitian.

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang dilakukan oleh peneliti dalam hal ini

adalah pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan metode studi kasus. Studi kasus (case study)

adalah suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari

suatu “sistem yang terbatas” (bounded system) pada satu kasus

atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan

1

Jonatan Sarwono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, (Graha Ilmu : Yogyakarta), hal 193

2

(49)

penggalian data secara mendalam yang melibatkan beragam

sumber informasi yang kaya akan konteks. 3Studi kasus adalah

suatu model penelitian kualitatif yang terperinci tentang

individu atau suatu unit sosial tertentu selama kurun waktu

tertentu.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah strategi level korporat

yang digunakan oleh PT Mitra Yatim Mandiri Surabaya dalam

mengembangkan setiap unit bisnisnya. Yang beralamatkan jl.

Raya Jambangan 135-137 Surabaya.

3. Jenis dan Sumber Data

Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian

yang penting, karena hanya dengan mendapatkan data yang

tepat maka proses penelitian akan berlangsung sampai peneliti

mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah

ditetapkan. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian

ini terbagai atas:

a. Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung

dari sumber pertama, yaitu informasi-informasi yang

diperoleh dari SDM yang menangani dalam pengembangan

semua unit bisnis melalui strategi level korporat.

3

(50)

b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam

bentuk jadi atau sudah diolah dalam bentuk

dokumen-dokumen.

4. Tahap-Tahap Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian, ada tahap-tahap yang

dilalui peneliti mulai dari awal penelitian hingga analisis data.

Tahapan-tahapan ini dilakukan agar penelitian berjalan sesuai

dengan prosedur penelitian. Tahapan penelitian merupakan

suatu langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan peneliti

yang dimulai dengan mencari data di lapangan sampai dengan

upaya penelitian untuk menganalisis data yang diperoleh.4 Pada

penelitian ini, tahapan yang dilalui peneliti dibagi menjadi dua

tahap, yaitu:

a. Tahap pra lapangan

Tahap ini merupakan tahap awal dalam mengadakan

penelitian, peneliti memulai dari membuat proposal penelitian,

memilih lapangan atau subyek penelitian. Ada empat tahap

yang dilakukan peneliti, yakni antara lain:

1. Menyusun rancangan penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun rancangan

penelitian. Rancangan ini terdiri dari mencari judul yang sesuai

4

(51)

dengan konsentrasi dan jurusan yang ditekuni peneliti.

Kemudian setelah judul disetujui oleh ketua jurusan, peneliti

membuat proposal penelitian untuk diajukan kepada jurusan.

Proposal ini merupakan langkah awal apakah penelitian ini

akan dilanjutkan atau harus mencari judul penelitian lain.

2. Memilih lapangan penelitian

Sesuai dengan judul skripsi peneliti memilih lapangan

penelitian di PT Mitra Yatim Mandiri Surabaya

3. Mengurus perizinan

Peneliti mengurus surat perizinan penelitian ke fakultas, untuk

di berikan kepada pihak perusahaan. Karena pihak yang

berwenang, dalam hal ini adalah obyek penelitian, berhak

menolak atau menerima penelitian yang dilakukan. Mereka

memiliki kewenangan secara formal. Dengan diterimanya surat

izin tersebut, peneliti bisa dengan leluasa melakukan penelitian.

4. Menyiapkan perlengkapan penelitian

Sebelum terjun ke lapangan, peneliti menyiapkan semua

perlengkapan yang akan di gunakan untuk meneliti. Sehingga

peneliti siap terjun ke lapangan penelitian dengan bekal

tersebut. Jadi saat penelitian tidak terbengkalai, dan sesuai

rencana.

(52)

Tahap lapangan ini, peneliti mencari informasi dan

data-data yang menjadi pendukung utama dalam penelitian ini. Pada

tahap ini, peneliti lebih fokus pada pencarian data di lapangan

dalam menggali data. Ketika peneliti memasuki lapangan,

peneliti selalu menjaga keakraban kepada subyek penelitian.

Keakraban di perkukan, agar peneliti dan subyek penelitian

melebur menjadi satu dan tidak ada lagi dinding pemisah

keduanya. Dengan demikian subyek dengan suka rela

menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti dan memberikan

informasi yang terkait dengan penelitian.

Tidak hanya keakraban yang di bangun, tetapi peneliti juga

melihat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki.

Agar tidak sampai terpancing untuk kegiatan yang ada di

lapangan dan melewati keterbatasan yang dimiliki peneliti.

Catatan lapangan juga menjadi alat terpenting saat berada di

lapangan. Catatan lapangan ini di dapatkan saat peneliti

mendapatkan berbagai data dan informasi saat di lapangan.

Catatan lapangan ini di gunakan ketika peneliti lupa atau

(53)

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik

pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan.5 Dalam

penelitian apa pun pasti melibatkan data sebagai

“bahan/materi” yang akan diolah untuk menghasilkan sesuatu.

Pada penelitian kualitatif, bentuk data berupa kalimat, atau

narasi dari subjek atau responden penelitian yang di peroleh

melalui suatu teknik pengumpulan data yang kemudian data

tersebut akan di analisis dan di olah dengan menggunakan

teknik analisis data kualitatif dan akan menghasilkan suatu

temuan atau hasil penelitian yang akan menjawab pertanyaan

penelitian yang diajukan.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik

pengumpulan data baik data primer maupun data sekunder.

Adapun teknik yang digunakan peneliti adalah wawancara,

observasi dan dokumentasi.

 Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung oleh peneliti kepada informan,

5

(54)

kemudian jawaban-jawaban informan di catat atau di rekam

dengan perekam suara.6 Sedangkan menurut Moleong yang

dikutip oleh Haris Herdiansyah dalam buku Metodologi

Penelitian Kualitatif menjelaskan wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu.7Percakapan dilakukan

oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan selesai.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan interview tak

berstruktur yaitu menggunakan pertanyaan-pertanyaan secara

lebih bebas dan leluasa, tanpa terikat oleh susuan pertanyaan

yang telah di persiapkan sebelumnya.

Alasannya, dengan teknik ini memungkinkan interview

dapat berlangsung luwes, terbuka, sehingga di peroleh

informasi yang lebih banyak, pembicaraan tidak terlampau

terpaku dan tidak menjemukan kedua belah pihak.

Adapun data yang ingin didapatkan oleh penelitit lewat

wawancara adalah:

6

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Alfabeta : Bandung ) , hal 145-146.

7

(55)

1. Proses berkembang PT Mitra Yatim Mandiri

2. Macam-macam unit usaha bisnis yang dimiliki oleh PT Mitra

Yatim Mandiri.

3. Cara mengetahui keunggulan dan kelemahan di setiap unit

bisnis

4. Bagaimana cara induk perusahaan mengetahui layak dan

tidaknya unit bisnis untuk dikembangkan.

5. Cara memanajemen program usaha di setiap unit bisnis yang

berbeda

6. Sasaran-sasaran yang dituju dalam mengembangkan setiap unit

usaha bisnis.

7. Teknik PT Mitra Yatim Mandiri dalam mengembangkan

berbagai macam usaha bisnis yang dimilikinya.

8. Rencana jangka panjang dalam menjaga kemajuan usaha bisnis

yang dimilikinya.

9. Cara perusahaan melihat peluang bisnis yang ada ketika

mendirikan unit bisnis.

10.Cara mengevaluasi setiap unit bisnis agar bisa terus

berkembang

 Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian

(56)

utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman,

mulut, dan kulit.8 Karena itu, observasi adalah kemampuan

seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja

pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya.

Dari pemahaman observasi atau pengamatan di atas,

sesungguhnya yang di maksud dengan metode observasi adalah

pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data

penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Kegiatan

observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik

kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal

lain yang di perlukan dalam mendukung penelitian yang sedang di

lakukan.

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.

Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan. 9 Observasi di lakukan oleh peneliti dengan cara terjun

secara langsung selama beberapa waktu sampai di anggap cukup

untuk mengetahui fenomena yang diteliti. Adapun data yang di

inginkan meliputi:

1. Fasilitas PT. Mitra Yatim Mandiri

2. Suasana kerja PT. Mitra yatim Mandiri.

3. Interaksi antar unit bisnis yang ada.

8

Burhan Bungin, 2010, Penelitian Kualitatif, (Kencana Prenada Media Group : Jakarta ), hal 118 9

(57)

 Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data

kualitatif dengan melihat atau mnganalisis dokumen-dokumen

yang di buat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang

subjek.10 Studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat

di lakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari

sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen

lainnya yang tertulis atau dibuat langsung oleh subjek yang

bersangkutan.

Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat,

catatan harian, cendera mata, laporan, dan sebagainya. Sifat umum

dari data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi

peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah

terjadi di waktu silam.

Metode observasi, kuesioner atau wawancara sering di lengkapi

dengan kegiatan penelusuran dokumentasi. Tujuannnya untuk

mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interprestasi

data. Adapun data yang di inginkan adalah:

1. Profil dan Visi Misi perusahaan

2. Struktur-struktur organisasi.

3. penghargaan yang telah di dapat oleh PT. Mitra yatim mandiri

10

(58)

4. Surat-surat keresmian lembaga dan pengakuan dari pemerintah.

6. Teknik Validitas Data

Agar data menjadi valid dan di nilai absah, perlu di lakukan

perpanjangan penelitian, triangulasi, dan diskusi dengan para

pakar. Perpanjangan penelitian dilakukan dengan memperbanyak

intensitas kegiatan di lapangan, termasuk keterlibatan penelitian di

lokasi penelitian.

Triangulasi berarti meminta konfirmasi atas data yang telah

di peroleh peneliti. Konfirmasi ini di lakukan peneliti dengan

memberikan laporan penelitian terdahulu kepada informan yang

diteliti, agar mendapatkan koreksi. Setelah itu, laporan penelitian

bisa di publikasikan.

Peneliti menggunakan metode Triangulasi sumber.

Triangulasi yaitu menganalisis jawaban subyek dengan meneliti

kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya) yang

tersedia. Disini jawaban subyek di cross-check dengan dokumen yang ada. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data

yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan

data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data

dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data

yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek

(59)

berbagai sumber data.11 Misalnya, membandingkan hasil

pengamatan dengan wawancara, membandingkan apa yang

dikatakan umum dengan yang di katakan pribadi.

Uji keabsahan melalui triangulasi ini di lakukan karena

dalam penelitian kualitatif, untuk menguji keabsahan informasi

tidak dapat di lakukan dengan alat-alat uji statistic.

7. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dan Bliken yang dikutip oleh Lexy J.

Meleong , “Secara konseptual analisis data merupakan proses

sistemaris pencarian dan pengaturan transkip wawancara, catatan

lapangan dan materi-materi lain yang telah di kumpulkan untuk

peningkatan pemahaman mengenai materi tersebut dan untuk

memungkinkan menyajikan apa yang sudah di temukan kepada

orang lain”.12

Prinsip pokok teknik analisis kualitatif ialah

mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data

yang sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna.

Analisis data pada riset kualitatif dapat berupa kata-kata,

kalimat-kalimat atau narasi-narasi, baik yang di peroleh dari

wawancara mendalam maupun observasi. Tahap analisis data

memegang peran penting dalam riset. Artinya kemampuan periset

11

Jonathan Sarwono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Graha Ilmu: Yogyakarta), hal 83

12

(60)

memberi mak

Gambar

Gambar  2.1 Tujuan Strategis dan Matriks Karakteristik Strategi................
Gambar  2.1 Tujuan Strategis dan Matriks Karakteristik Strategi
Gambar 2.2. Komponen sistem bisnis yang menentukan keunggulan
Gambar 2.3 Proses  perencanaan strategik bisnis
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

We return to the graph in Figure 4.6 of Gibbs function (as y ) against extent of reaction ξ (as x ). At the position of the minimum, the amounts of free acid and ionized products

Teori APOS adalah suatu teori belajar yang lahir dari hipotesis bahwasanya pengetahuan matematika berada dalam kecenderungan individu untuk

Sekolah inklusif yang seharusnya memiliki guru pendamping khusus yang tugasnya untuk mendampingi siswa dengan kebutuhan khusus dalam pembelajarannya ini, belum

Hal itu dapat dicermati dari Pasal 41 (1) PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyebutkan bahwa: ”Setiap satuan pendidikan yang melaksanakan pendidikan

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Bank Yang Melakukan Merger Di Indonesia (Studi Kasus PT. Bank

Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang wajib dipenuhi oleh semua manusia. Dimulai sejak lahir manusia sebenarnya telah mendapatkan pendidikan baik dalam

Mata kuliah ini terdiri dari 2 SKS teori yang membahas tentang prinsip-prinsip mikrobiologi pangan, pengaruh suhu, aktivitas air, bahan pengawet, dan radiasi terhadap