STRATEGI LEVEL KORPORAT DALAM MENGEMBANGKAN UNIT BISNIS PT MITRA YATIM MANDIRI SURABAYA.
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh: Darul Saputra NIM: B04212006
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
ABSTRAK
Darul Saputra, 2016. Strategi level korporat dalam mengembangkan unit bisnis PT Mitra Yatim Mandiri Surabaya.
Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah : Bagaimana cara-cara, langkah-langkah, atau strategi yang dilakukan oleh PT Mitra Yatim Mandiri dalam mengembangkan unit bisnisnya.
Dalam menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus yang berguna untuk mendeskripsikan dan memberikan data mengenai strategi level korporat dalam mengembangkan unit bisnis PT Mitra Yatim Mandiri Surabaya. Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan jenis data primer dan sekunder yang diperoleh dari informan serta dokumen mengenai jenis data-data yang dibutuhkan. Dalam menggali data penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi. Adapun teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa dalam mengembangkan unit bisnisnya PT Mitra Yatim Mandiri Surabaya menggunakan lima strategi yaitu menjemput bola, promosi secara intens pada tempat-tempat tertentu, selanjutnya membuat struktur organisasi dan divisi di setiap unit usaha bisnis, kemudian memaksimalkan kinerja karyawan dan kualitas produknya dan yang terakhir adalah melakukan feedback ke konsumen dan evaluasi.
Kata Kunci: strategi mengembangkan unit bisnis
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iii
PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWABAN... . iv
ABSTRAK... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR GAMBAR... x
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 8
C. Tujuan Penelitian... 8
D. Manfaat Penelitian... 8
E. Definisi Konsep... 9
F. Sistematika Pembahasan... 10
BAB II : KAJIANTEORITIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan... 12
B. Kerangka Teori 1. Konsep Strategi... 14
2. Strategi dalam Perspektif Islam... 17
3. Konsep Strategi Level Korporasi... 20
4. Langkah-langkah mengembangkan unit bisnis... 25
BAB III : METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 37
B. Obyek Penelitian... 38
C. Jenis dan Sumber Data... 38
D. Tahap-tahap Penelitian... 39
E. Teknik Pengumpulan Data... 42
F. Teknik Validitas Data... 47
G. Teknik Analisa Data... 48
BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian... 51
1. Sejarah berdirinya PT Mitra Yatim Mandiri... 51
2. Visi dan Misi PT Mitra Yatim Mandiri... 54
3. Legalitas PT Mitra Yatim Mandiri ... 54
4. Struktur Organisasi PT Mitra Yatim Mandiri... 55
B. Penyajian Data... 56
1. Strategi mengembangkan unit bisnis PT Mitra Yatim Mandiri ... 56
C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisa Data)... 76
1. Strategi mengembangkan unit bisnis PT Mitra Yatim Mandiri... 76
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan... 90
B. Saran dan Rekomendasi... 91
C. Keterbatasan Penelitian... 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIOGRAFI PENELITI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tujuan Strategis dan Matriks Karakteristik Strategi... 23
Gambar 2.2 Komponen sistem bisnis yang menentukan keunggulan
daya saing... 28
Gambar 2.3 Proses perencanaan strategik bisnis... 31
Gambar 2.3 Matrix Boston Consulting Grup... 33
Gambar 4.1 PT Mitra Yatim Mandiri Jl. Raya jambangan 135-137
Surabaya... ... 53
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan bisnis di era globalisasi yang semakin ketat, menuntut
pihak manajemen suatu perusahaan untuk menata ulang strateginya agar
tetap bisa bertahan dan bersaing. Setiap perusahaan pasti memiliki suatu
strategi tersendiri untuk memajukan usaha sesuai yang diinginkan. Tujuan
tersebut bisa dicapai dengan strategi-strategi yang telah diperhitungkan
dengan melihat dari aspek-aspek yang mendukung. Menurut Christensen
yang dikutip oleh Ismail Nawawi di buku Manajemen Strategik Sektor
Publik menerangkan strategi adalah pola berbagai tujuan serta kebijakan
dasar dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut, dirumuskan
sedemikian rupa, sehingga jelas usaha yang sedang dan akan dilaksanakan
oleh organisasi/perusahaan baik sekarang maupun yang akan datang.1
Pendekatan tradisional untuk menciptakan produk-produk atau
proses-proses baru didalam lingkungan korporasi adalah riset dan pengembangan.
Riset dan pengembangan merupakan kegiatan formal yang ditugasi untuk
melaksanakan tanggung jawab untuk menciptakan desain-desain khusus
atau tanggung jawab terhadap kegiatan produksi. Tetapi perlu diingatkan
bahwa ide-ide baru, perbaikan-perbaikan produk, servis-servis yang
bersifat inovatif serta teknologi-teknologi baru. Dapat muncul dari
1
berbagai macam sumber lain, diluar laboratorium riset dan
pengembangan.2
Banyak sekali ragam alternatif strategi yang layak dan biasanya
dipertimbangkan oleh manajer perusahaan. Dalam mengembangkan
usahanya sebuah perusahaan pasti akan mendapatkan persaingan yang
sangat banyak lewat produk maupun sumber daya manusianya, sehingga
kita akan dihadapkan dengan pilihan untuk menentukan bisnis apa yang
akan dikembangkan atau menjadi unggulan dan bisnis apa yang akan
dilepaskan. Dengan mengedepankan keinginan konsumen agar produk
yang kita keluarkan sesuai dengan target yang diinginkan.
Dalam menganalisis berbagai alternatif yang mungkin ditempuh,
kreativitas sangat diperlukan karena faktor-faktor yang dibandingkan
menyangkut analisis kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan, berbagai
kelemahan yang mungkin melekat dalam tubuh perusahaan, risiko yang
harus diambil karena keterbatasan manusia untuk meramalkan apa yang
akan terjadi di masa depan dan pengorbanan apa yang harus dibuat jika
satu alternatif tertentu untuk dilaksanakan. Sehingga alternatif terbaiklah
yang dipilih untuk dilaksanakan.
Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi
ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis,
perumusan dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan strategis.
2
Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar perusahaan dapat melihat
secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan
dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. 3
Karena itulah dalam melakukan rancang bangun pekerjaan pada
akhir-akhir ini diarahkan pada peningkatan kepuasan dan produktivitas kerja
para karyawan dengan memperhitungkan berbagai variabel, seperti pekerja
sendiri dengan karakteristik individualnya termasuk usia, jenis kelamin,,
masa kerja, status sipil, jumlah tanggungan, latar belakang sosial,
pendidikan, pelatihan, pengalaman, bakat, minat, kepribadian, budaya dan
sistem nilai yang dianut, sikap, serta kemampuan sifat pekerjaan yang
harus dilakukan, iklim dalam organisasi dan gaya kepemimpinan yang
digunakan oleh para pejabat pimpinan dalam organisasi.
Pengalaman banyak perusahaan terutama perusahaan besar yang
bergerak dalam banyak kegiatan bisnis, menunjukkan bahwa pendekatan
yang sangat mendasar sifatnya dalam melakukan analisis yang bersifat
strategik ialah pendekatan portofolio bisnis dimana perusahaan itu
bergerak. Artinya, pendekatan tersebut menekankan hal-hal apa yang
harus dilakukan dalam mengelola berbagai kegiatan bisnis agar sasaran
perusahaan sebagai keseluruhan tercapai. Tentunya, strategi yang dicari
ialah strategi yang merupakan dorongan paling kuat bagi berbagai unit
usaha bisnis disesuaikan dengan kemampuan perusahaan secara
3
keseluruhan. Dengan perkataan lain, strategi pada tingkat korporasi harus
mendorong satuan-satuan usaha dalam lingkungan perusahaan untuk
memanfaatkan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan
tersebut.
Dalam prakteknya, pendekatan ini biasanya berarti memperlakukan
setiap satuan usaha bisnis sebagai satuan yang seolah-olah berdiri sendiri
dan berperan sebagai penyumbang kepada keseluruhan portofolio dari
semua jenis usaha diman perusahaan tersebut terlibat. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa strategi pada tingkat korporasi berperan untuk
menyediakan dan mengalokasikan dana dan daya yang dimiliki yang
dimiliki oleh perusahaan. Berbagai kegiatan bisnis yang diselenggarakan
berperan ganda, yaitu sebagai penghasil dana dan daya di satu pihak dan
pengguna dana dan daya di lain pihak.
Pada dasarnya korporasi adalah suatu organisasi perusahaan yang telah
berdiri dan beroperasi menjalankan aktivitas kepengusahaan dalam satu
atau beberapa bidang bisnis. Dengan demikian suatu korporasi berupaya
terus mengembangkan satu bisnis atau beberapa bisnis yang ada dalam
perusahaannya. Dalam rangka upaya untuk menumbuhkembangkan bisnis
perusahaan didalam korporasinya, maka suatu korporasi menetapkan arah
pengembangannya yang dikenal sebagai strategi korporasi.4
4
Sedangkan pengertian Strategi level korporat adalah strategi yang
disusun dalam suatu bisnis, ketika perusahaan akan bersaing dengan cara
mengubah distincive competence menjadi competitive advantage.5
Jika berbagai satuan bisnis dalam mana korporasi terlibat berada pada
kondisi pasar yang bertumbuh dengan pesat dan satuan bisnis sendiri
menguasai pangsa pasar yang besar, satuan bisnis seperti ini biasanya
termasuk kategori terus dikembangkan. Yang dalam literatur tentang
manajemen stratejik dikenal dengan istilah bintang.6
Seperti yang diungkapkan oleh Porter, Learned, Christensen yang
dikutip oleh Freddy Rangkuti di buku Analisis Swott Konsep strategi
berkembang mulai dari sekedar alat untuk mencapai tujuan kemudian
berkembang menjadi alat menciptakan keunggulan bersaing dan
selanjutnya menurut Mintzberg, Steiner yang dikutip lagi oleh Freddy
rangkuti di buku analisis swott menjadi tindakan dinamis untuk memberi
respons terhadap kekuatan-kekuatan internal dan eksternal, sampai
menjadi alat untuk memberikan kekuatan motivasi kepada stakeholder
agar perusahaan tersebut dapat memberikan kontribusi secara optimal.
Menjelang akhir abad ke 20, konsep strategi berubah menjadi pemahaman
keinginan konsumen dimasa yang akan datang dengan memperhatikan
5
Freddy rangkuti, 1997, analisis swot,(Jakarta:gramedia pustaka utama),hal11 6Prof.Dr.Sondang p,siagian,MPA, “
konsep dinamik dan pengembangan perencanaan strategis untuk merebut
peluang dengan menggunakan konsep kompetensi inti.7
Di zaman yang penuh dengan kepraktisan dan kemudahan dalam
melakukan sesuatu mengakibatkan banyaknya bermunculan sebuah usaha
dan jasa dalam memaksimalkan keinginan khalayak banyak tersebut.
Banyaknya orang-orang yang mulai sadar akan pentingnya bersedekah dan
saling berbagi menyebabkan banyaknya perusahaan yang berlomba-lomba
dalam membagikan keberkahan dan kebahagiaan. Seperti halnya PT Mitra
Yatim mandiri, tujuan awal perusahaan ini dibentuk adalah untuk
mensejahterakan anak yatim yang ada di indonesia sehingga bisa disebut
perusahaan sosial. perusahaan ini sendiri adalah anak dari yatim mandiri
yang terlebih dahulu berkembang di usaha bisnis sosial, mempunyai salah
satu unit usaha yang mengambil keuntungan dari keinginan masyarakat
dalam mendapatkan kepraktisan dan kemudahan dalam lingkup pengadaan
produk untuk aqiqah.
Hingga pada tahun 2011, dimulailah babak baru perjalanan mitra yatim
mandiri, usaha layanan aqiqoh dan catering yang di rintis mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Dengan mendapatkan kepercayaan
customer yang terus bertambah, dilihat dari grafik penjualan yang
meningkat hingga 400% dan dilanjutkan dengan perluasan area penjualan.
7
Pada awal mitra yatim mandiri merintis area customer hanya bisa
dinikmati di wilayah surabaya, gresik, dan sidoarjo namun pada akhirnya
bisa meluas mencakup mojokerto, lamongan, malang, dan kediri hingga
pada tahun 2013 bisa memperluas kembali hingga bisa dinimati oleh
masyarakat wilayah probolinggo, pasuruan, madiun, jogjakarta, semarang,
jakarta, makasar dan balikpapan.
Di tahun yang sama juga PT mitra yatim mandiri mengembangkan
jumlah unit bisnis yang awalnya hanya aqiqoh dan catering bertambah
empat unit bisnis yang diantaranya bisnis umroh dan haji plus, bisnis
trading ternak, bisnis general contrctor dan bisnis pengadaan barang dan
jasa. Sangat menarik karena mitra yatim mandiri ini adalah perusahaan
yang berbasis sosial namun mempunyai usaha yang berbasis profit
sehingga bisa dikatakan sangat berpengaruh dalam persaingan yang ada
dalam bisnis profit tersebut.
Agar semua unit usaha bisnis tersebut dapat bertahan di masa depan
maka diperlukan suatu strategi yang cocok untuk mengurusnya. PT Mitra
Yatim Mandiri adalah sebuah perusahaan yang mempunyai visi usaha
bisnis yang keseluruhan usahanya didedikasikan untuk program
memandirikan anak yatim. Dalam membangun usaha tersebut pasti
akan menemui banyak pesaing. Penggunaan strategi level korporasi bisa
digunakan untuk mempertahankan seluruh usaha bisnis yang dinaunginya.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “Strategi level
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan peneliti di atas, peneliti
membatasi permasalahan kedalam perumusan masalah sebagai berikut:
Bagaimana strategi level korporat yang digunakan PT Mitra Yatim
Mandiri dalam mengembangkan usaha bisnis?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui strategi level korporat yang digunakan PT Mitra Yatim
Mandiri dalam mengembangkan usaha bisnis.
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi para
peneliti lain maupun masyarakat umum serta diharapkan dapat
memberikan manfaat guna menambah pengetahuan yang berkaitan dengan
studi strategi level korporat dalam mengembangkan sebuah usaha.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai masukan dan saran evaluasi PT Mitra Yatim Mandiri
sehingga mampu menyusun dan memperbaiki strategi ke arah lebih
b. Sebagai kajian bagi para peneliti yang dapat mengambil poin-poin
pembelajaran dari penelitian ini dan diharapkan wacana tentang
strategi level korporat ini berkembang ke arah yang lebih baik.
c. Sebagai saran dan masukan bagi perusahaan lain yang berpotensi
dalam mengembangkan usahanya melalui strategi level korporat.
d. Sebagai referensi atau kajian untuk sebuah perusahaan dalam
dalam mengembangkan usahanya melalui strategi level korporat.
E. Definisi Konsep
1. Strategi adalah penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah
perusahaan dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan.8
2. Strategi pengembangan adalah suatu rencana yang berskala besar
berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan
persaingan guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.9
3. Strategi unit bisnis memiliki pengertian yang berbeda disetiap
perusahaan adalah penentuan rencana perusahaan bagaimana
memenangkan persaingan usaha atas industri yang ditentukan dimasa
yang akan datang, juga industri yang telah ada sekarang.10
8
Napa J Awat, 1989, Manajemen Suatu Strategi suatu pendekatan sistem. (Liberty : Yogyakarta), hal 23.
9
Pearce & robinson, 1997, Manajemen Strategik, cet. II ( jakarta: Binarupa Aksara,), hal. 20 10
4. Strategi level korporat adalah strategi yang disusun dalam suatu bisnis,
ketika perusahaan akan bersaing dengan cara mengubah distincive
competence menjadi competitive advantage.11
5. Strategi level korporat dalam mengembangkan unit bisnis bisa
diartikan suatu cara-cara, langkah-langkah, taktik yang dirancang,
disusun sebagai pedoman untuk menghadapi persaingan bisnis dalam
usaha mengembangkanunit bisnis.
F. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini terbagi menjadi
5 bab. Bab pertama dari skripsi ini adalah pendahuluan yang berisikan
tentang latar belakang masalah dari pembuatan skripsi, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini, ditambah dengan
penlitian terdahulu yang relevan dengan judul skripsi.
Selanjutnya bab kedua adalah landasan teori. Bab ini terdiri dari
teori tentang strategi level korporat. Bab ketiga dari skripsi ini adalah
metodologi penelitian. Bab ketiga ini berisikan tahap-tahap yang
dilakukan penliti dalam meneliti objek. Kemudian juga berisikan
teknik-teknik yang dilakukan peneliti dalam mengolah data yang
didapatkan.
Sedangkan bab keempat dari skripsi ini berisikan hasil dan
pembahasan. Tujuan bab ini adalah untuk memahami segala yang
berkaitan dengan objek penelitian. Penutup merupakan rangkaian akhir
11
dari penulisan skripsi, yang berisi kesimpulan dan saran-saran. Pada
bagian akhir penulisan skripsi, penulis menyajikan dftar pustaka yang
menjadi referensi dalam penulisan skripsi ini dan lampiran-lampiran
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Dalam konteks ini penulis telah membaca dan mencari dari
penelitian yang sudah dilakukan peneliti lain terutama dengan tema
pengembangan usaha dengan strategi level korporat. Ada beberapa
penelitian yang dianggap relevan untuk mendukung dalam penelitian ini
diantaranya adalah sebagai berikut: Pertama, skripsi saudari Eni Dewi
Saputri yang berjudul “Perancangan strategi pengembangan usaha dengan
metode SWOT analysis di perusahaan Abon Diamond Ampel Boyolali”.
Dalam penelitiannya, saudari Eni Dewi Saputri memfokuskan riset
pada pembuatan atau penyusunan strategi dalam mengembangkan usaha
dengan metode analisis SWOT dan menggunakan metode kualitatif
sebagai metode penelitiannya. Yang mempunyai empat materi tentang
penilaian,pertama penilaian terhadap sisi kekuatan kekuatan sebuah
produk dan sistem dari sebuah perusahaan akan memicu perusahaan
tersebut untuk menonjolkan sisi kekuatannya untuk memberikan nilai
tambah dibandingkan produk dan sistem dari perusahaan lain. kedua
penilaian terhadap sisi kelemahan dapat membuat perusahaan tersebut
berusaha mengatasi kelemahan dari produk dan sistemnya tersebut. Ketiga
penilaian terhadap sisi peluang akan membuat perusahaan tersebut
berusaha menaklukan berbagai peluang yang ada. Keempat penilaian
menanggulangi setiap ancaman yang datang. Persamaan penelitian saudari
Eni Dewi Saputri dengan penelitian yang akan peneliti lakukan terletak
dalam metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif.
Kemudian persamaan selanjutnya antara penelitian yang akan peneliti
laksanakan dengan penelitian saudari Eni Dewi Saputri terletak pada fokus
penelitiannya yaitu sama-sama menyusun dan membuat suatu rencana
yang komprehensif untuk mengembangkan suatu usaha. Keunggulan
penelitian yang akan peneliti laksanakan terletak pada obyek penelitiannya
yaitu strategi yang disusun dalam suatu bisnis, ketika perusahaan akan
bersaing di era globlalisasi.1
Kedua, skripsi saudara Trifandi Lasalewo dengan judul
”Perancangan strategi korporasi industri pakaian jadi PT XYZ kota
Gorantalo”. dengan mendapatkan kesimpulan bahwa usulan strategi yang
tepat bagi perusahaan adalah: 1. Strategi komoditi (fokus pada harga yang
kompetitif) dan strategi transisional (fokus pada kualitas) 2. Perlunya
membuka counter-counter di lokasi luar kota sebagai balancing produk 3. Perlunya peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai aset perusahaan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitaif dan penelitian ini
mendalami penyusunan strategi korporasi dalam mengembangkan industri
pakaian. Persamaan penelitian saudara Trifandi Lasalewo terletak pada
metode penelitian yang digunakan yakni metode kualitatif. Selain itu
perbedaannya adalah penelitian saudara Trifandi Lasalewo dengan
1
Eni Dwi Saputri, “Perancangan strategi pengembangan usaha dengan metode SWOT analysis di
penelitian yang akan dilakukan peneliti laksanakan terletak pada
obyeknya. Jika obyek yang diteliti oleh saudara Trifandi Lasalewo adalah
usaha yang sudah berbasis ekonomi maka berbeda dengan obyek
penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu berawal dari sebuah usaha
yang berbasis sosial.2
B. Kerangka Teori 1. Konsep strategi
Dalam hal perusahan memulai suatu bisnis pastinya memerlukan
sebuah konsep strategi agar bisa mempunyai pandangan tujuan yang di
inginkan. Di mana setiap strategi masing-masing perusahaan
mempunyai makna yang berbeda-beda dalam menentukan tujuan.
Manajamen strategi dapat diartikan sebagai penentuan serangkaian
keputusan dan tindakan yang menyangkut arah perjalanan perusahaan
di masa depan, penyelarasan sasaran setiap bagian perusahaan,
pengelolaan sumberdayanya sesuai dengan lingkunganya, serta
pembuatan siasat yang benar, yang dimaksudkan untuk pencapaian
sasaran-sasaran.3
Dalam pengertian yang dimaksut tersebut menunjukkan bahwa
yang mula-mula harus ditetapkan dalam manajemen strategik adalah
arah perusahaan di masa depan. Arah ini dapat berupa jenis usaha
dalam mana perusahaan melakukan kegiatan. Setelah arah ini
2Trifandi Lasalewo, “
Perancangan strategi korporasi industri pakaian jadi PT XYZ kota Gorontalo”, Jurusan teknik industri, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo
3
dirumuskan dengan jelas, para pengelola perusahaan kemudian harus
menetapkan dan merumuskan keputusan-keputusan tentang apa yang
dapat dilakukan untuk membawa perusahaan menuju arah yang sudah
ditetapkan tersebut serta tindakan mana yang paling baik dan paling
tepat untuk dilakukan.
Terdapat berbagai macam definisi strategi ditinjau dari segi
organisasi atau perusahaan. Secara definisi strategi diformulasikan
oleh para pakar antara lain menurut pendapat Ansoof yang dikutip oleh
Ismail Nawawi di buku manajemen strategik sektor publik
menjelaskan strategi adalah aturan pembuatan keputusan dan
penentuan garis pedoman organisasi/perusahaan. kemudian, menurut
Christensen yang dikutip oleh Ismail Nawawi dibuku manajemen
strategik sektor publik menerangkan strategi adalah pola berbagai
tujuan serta kebijakan dasar dan rencana-rencana untuk mencapai
tujuan tersebut, dirumuskan sedemikian rupa, sehingga jelas usaha
yang sedang dan akan dilaksanakan oleh organisasi/perusahaan baik
sekarang maupun yang akan datang.4
Seperti bidang-bidang lain manajemen, manajemen strategi
mempunyai cakupan atau lingkup yang jelas. Lingkup manajemen
strategik menunjukkan seluruh kegiatan yang dicakup oleh manajemen
strategik. Dalam keseluruhan kegiatan manajemen strategik
mempunyai dua lingkup utama yakni:
4
a. Perencanaan strategik
Perencanaan strategik pada dasarnya merupakan
putusan strategik. Putusan-putusan strategik adalah
putusan-putusan yang mempunyai pengaruh atau akibat jangka panjang
atas misi, falsafah, kebijakan , sasaran,, termasuk cara-cara
pencapaian sasaran perusahaan.5
b. Pemberlakuan dan pengendalian siasat.
Pemberlakuan dan pengendalian siasat adalah pembuatan
berbagai putusan manajerial seperti jenis susunan organisasi,
gaya kemimpinan, sistem informasi manajemen, serta
pemantauan dan penilaian sistem yang digunakan untuk
menjamin keberhasilan penggunaan siasat tersebut.6
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka
kerja untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam
perusahaan, terutama yang berkaitan dengan persaingan, maka para
manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif. Pemecahan masalah
dengan menghasilkan dan memeprtimbangkan lebih banyak alternatif
yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih
menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.
5
Pontas m, pardede, 2011, Manajemen Strategik&Kebijakan Perusahaan, (Mitra Wacana Medan: Medan), hal 25
6
Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh organisasi jika
menerapkan manajemen strategik, yakni:7
a. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju
b. Membantu organisasi beradaptasi pada perusahaan-perusahaan
yang terjadi
c. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
d. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi
dalam lingkungan yang semakin beresiko
e. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan
perusahaan untuk mencegah munculnya masalah dimasa datang
f. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih
memotivasi mereka pada tahap pelaksanaanya
g. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi
h. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat
dikurangi
2. Strategi dalam perspektif islam
Sedangkan dalam perspektif islam, orientasi strategi sebuah
perusahaan tidak lain adalah pencapaian empat hal utama sebagai
sasaran jangka panjang, yakni : 1. Target hasil: profit-materi dan
benefit-non materi, 2. Pertumbuhan, yang artinya terus meningkat, 3.
7
Keberlangsungan, dalam kurun waktu selama mungkin, dan 4.
Keberkahan atau keridhaan allah.8
Target hasil: profit materi dan benefit non materi. Tujuuan
perusahaan harus tidak hanya untuk mencari profit (qimah madiyah
atau nilai materi) setingi-tingginya. Namun juga harus dapat
memperoleh dan memberikan benefit (keuntungan atau manfaat)
nonmateri kepada internal organisasi perusahaan dan eksternal
(lingkungan), seperti terciptanya suasana persaudaraan, kepedulian
sosial dan sebagainya. Yang kedua adalah pertumbuhan. Hasil
perusahaan akan terus diupayakan agar tumbuh meningkat setiap
tahunnya. Selanjutnya adalah keberlangsungan. Sebagaiamana upaya
pertumbuhan, setiap aktivitas untuk menjaga, keberlangsungan
tersebut juga dijalankan dalam koridor syariah. Dan yang terakhir
adalah keberkahan. Faktor keberkahan atau orientasi untuk menggapai
ridha allah swt merupakan puncak kebahagiaan hidup manusia
muslim. Karenanya, para pengelola bisnis perlu memeatok orientasi
keberkahan yang dimaksut agar pencapaian segala orientasi di atas
senantiasa berada dalam koridor syariah yang menjamin diraihnya
keridhaan allah SWT.
8
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
3. Konsep Strategi Level Korporasi
Dalam lingkup manajemen strategi terdapat salah satu startegi
dimana strategi tersebut menjadi tonggak tertinggi dalam menjalankan
strategi bisnis yang diinginkan. Strategi level korporat yang biasa
disebut oleh orang-orang pada umumnya memiliki arti strategi yang
dirumuskan oleh level korporat atau yang disebut “kantor pusat”.
Startegi korporat membicarakan sebuah perusahaan sebuah perusahaan
dengan beberapa pilihan bidang bisnis, dengan perusahaan yang
jumlahnya bisa lebih dari satu untuk setiap bisnis.
Korporat sendiri dalam pengertian manajemen stratejik adalah
sebuah perusahaan yang menguasai/memiliki perusahaan-perusahaan
lain, baik yang bergerak dalam bidang yang sama atau terkait dengan
korporasi maupun bidang atau industri lain.9Strategi level korporat
adalah strategi yang disusun dalam suatu bisnis, ketika perusahaan
akan bersaing dengan cara mengubah distincive competence menjadi
competitive advantage.10
Sedangkan menurut Barney dan Hesterly yang dikutip oleh Ismail
Solihin dalam buku manajemen strategik, strategi level korporat adalah
berbagai tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk memperoleh
keunggulan kompetitif (competitive advantage) dengan menjalankan usaha diberbagai pasar atau berbagai jenis industri secara simultan.11
9
Jusuf Udaya dkk, 2013, Manajemen Stratejik, (Graha Ilmu: Jogjakarta), hal 122 10
Freddy Rangkuti, 1997, Analisis Swot,(Gramedia Pustaka Utama: Jakarta),hal11 11
Dalam penyusunan Strategi Korporat, oleh para pemimpin puncak,
akan didefinisikan industri dimana perusahaan akan bersaing dan juga
dikembangkan suatu rencana jangka panjang dari organisasi. Strategi
ini berhubungan dengan pengalokasian dan pengelolaan
sumber-sumber daya untuk mencapai misi dan tujuan organisasi dengan
menyatukan unit-unit bisnis yang berbeda menjadi suatu strategi
organisasi yang menyeluruh.12 Keputusan dalam strategi ini mencakup
investasi dalam diversifikasi, integrasi vertikal, akuisisi dan pencuitan.
Setiap unit bisnis memerlukan tujuan strategi yang luas. Tujuan
yang paling mendasar dari unit bisnis adalah untuk memaksimalkan
nilai bagi pemegang saham. Ada lima tujuan yang dapat dilakukan
oleh unit bisnis, yaitu:13
1. Divest, merupakan bagian dari bisnis yang tidak menambah nilai tambah tetapi langkah yang penting untuk meningkatkan
keuntungan bagi pemegang saham. Hal ini juga penting sebagai
strategi pertumbuhan yaitu dengan melepaskan unit bisnis yang
kurang menguntungkan dan fokus terhadap unit bisnis yang
menguntungkan
2. Harvest, merupakan strategi yang dapat memaksimalkan cash flow perusahaan dengan mengoptimalkan aset yang ada. bersih
12
Agustin Sri Wahyuni, 1996, Manajemen Strategik pengantar proses berpikir strategik, (Binarupa Aksara : Yogyakarta), hal 24
13
dibawah nilai restrukturisasi optimal dan pada kondisi ketika
penambahan nilai dari restrukturisasi diperoleh dari kenaikan
cash flow dari volume penjualan dan bukan dari pertambahan. 3. Maintain, merupakan strategi yang digunakan untuk
mempertahankan penguasaan pasar. Kondisi yang
memungkinkan dalam menjalankan strategi ini adalah (a)
bisnis dan investasi mendapatkan keuntungan yang sehat (b)
bisnis sudah memiliki posisi kompetitif yang baik (c) pasar
hanya didominasi oleh sebagian kecil produsen, dan (d) ada
hambatan yang signifikan untuk masuk ke dalam pasar.
4. Growth untuk menghasilkan keuntungan yang besar bagi pemegang saham, maka perusahaan dapat mengambil strategi
growth. Tetapi untuk menciptakan keuntungan yang besar bagi perusahaan, maka perusahaan tersebut harus memiliki bisnis
yang berkembang pula. Untuk berkembang, perusahaan harus
memiliki keunggulan kompetitif dan daya tarik.
5. Enter merupakan strategi akhir yang dilakukan perusahaan setelah menganalisa strategi sebelumnya. Ada tiga kriteria yang
membuat perusahaan mengambil strategi enter. Pertama, daya
tarik pasar yang sudah diantisipasi. Kriteria kedua, dan yang
paling penting adalah kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan yang
perusahaan tersebut. Kriteria ketiga adalah kemampuan
menjaga hambatan masuk pasar.
Terdapat lima kombinasi pengambilan tujuan strategis yang
berdasarkan kepada daya tarik pasar dan keunggulan kompetitif sebuah
perusahaan.14 Pada kombinasi dengan daya tarik dan keunggulan
kompetitif yang tinggi, perusahaan lebih baik mengambil strategi enter
sehingga dapat menghasilkan nilai yang lebih besar bagi pemegang
saham. Sebaliknya, unit bisnis yang memiliki daya tarik dan
keunggulan kompetitif yang rendah sebaiknya melakukan divestasi.
High
Medium
Low
Gambar 2.1 Tujuan Strategis dan Matriks Karakteristik Strategi
Sementara itu, Michael Porter menyarankan bahwa dalam
penyusunan strategi korporat, kita perlu mengetahui terlebih dahulu
14
Ujang Suparwan dkk, 2009, Pemasaran Strategik, (Inti prima promosindo: Jakarta), hal. 191
Divest/Growth Growth Growth/enter
Harvest Maintain Growth
[image:33.595.118.512.284.622.2]
keunggulan bersaing yang dimiliki, atau yang akan diciptakan, dan
menempatkannya pada masing-masing unit bisnis. Penciptaan
keunggulan bersaing tersebut mengacu pada pemain baru yang masuk
di industri ini, kekuatan daya beli konsumen, kekuatan pemasok, serta
produk substitusi sejenis lainnya yang dapat dianggap sebagai pesaing
bagi produk yang di analisis.15
Setelah manajemen menilai posisi strategis dan menentukan tujuan
strategis tahap selanjutnya adalah menetapkan arah pemasaran untuk
mendapatkan tujuan tersebut. Penetapan arah ini disebut fokus strategi.
Ada 5 bentuk kegiatan yang dilakukan pada tingkat korposasi.16
Pertama, analisis portofolio berbagai satuan usaha bisnis dalam
perusahaan dikaitkan dengan kekuatan perusahaan yang bersangkutan
sendiri, disoroti khusus dari sudut pandang daya tarik dan tahap
perkembangan industri dalam lingkungan dimana perusahaan
bergerak. Kedua, prakiraan kinerja perusahaan yang bersangkutan di
masa depan apabila strategi tertentu diterapkan dalam portofolio
sekarang. Ketiga membandingkan kinerja perusahaan yang
diperkirakan akan terwujud di masa depan dengan sasaran perusahaan
untuk menemukan jurang pemisah yang mungkin dihadapi. Keempat
mengidentifikasikan portofolio pengganti, termasuk penggunaan
strategi baru, untuk memperkecil, dan bahkan jika mungkin
15
Freddy Rangkuti, 1997, Teknik membedah kasus bisnis analisis swot, (Gramedia Pustaka Utama : Jakarta), hal.12
16
menghilangkan jurang pemisah yang dimaksud. Kemudian yang
terakhir melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif dan pilihan
stratejik.
4. Langkah-langkah mengembangkan unit bisnis
Dalam mengembangkan suatu unit bisnis ada banyak macam
strategi agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan salah satunya
dengan penerapan rencana bisnis. Penerapan daripada rencana bisnis
adalah suatu proses pemindahan rencana bisnis(misi, tujuan, dan
strategi) menjadi suatu hasil dan melibatkan pengembangan struktur
organisasi, alokasi sumber daya (anggaran), budaya dan iklim
perusahaan serta merupakan suatu tahap yang paling penting dan vital
bagi keberhasilan suatu organisasi.
Pengembangan organisasi (organizational development) adalah proses perbaikan organisasi yang terencana dengan mengembangkan
struktur-struktur, sistem-sistem dan proses-prosesnya untuk
memperbaiki efektivitas organisasi dan mencapai tujuan yang telah
diinginkan.17 Usaha-usaha pengembangan organisasi (organizational development), dapat dilakukan dengan cara: survey feedback, sensivity training, dan team building.18
1) Survey feedback
Survey feedback adalah suatu metode yang melibatkan
survey atas sikap-sikap anggota dan memberikan umpan balik kepada pimpinan organisasi, sehingga masalah-masalah dapat
diselesaikan dengan baik. Hasil survei tersebut dapat digunakan
sebagai perbandingan dengan organisasi lain, sehingga dapat
dipakai sebagai dasar diskusi bagi mereka untuk mengembangkan
alternatif pemecahan.
2) Sensivity training
Sensivity training adalah suatu metode untuk meningkatkan wawasan pegawai mengenai perilaku mereka sendiri melalui
diskusi terbuka dalam kelompok yang dipimpin oleh trainer
khusus. Partisipan dipacu untuk secara jujur, saling
menginformasikan satu dengan lainnya mengenai perilaku
masing-masing, dan untuk meninterpresentasikan perasaannya.
3) Team building
Team building adalah aktivitas kelompok yang memiliki interaksi tinggi untuk meningkatkan produktivitas karyawan dalam
menuntaskan tugas-tugas, terutama yang memiliki interpendensi
dengan orang lain melalui serangkaian aktivitas yang dirancang
secara hati-hati untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan
sebelumnya. Keberhasilan team building sepenuhnya tergantung
masalah kelompok diperoleh dari kelompok, kemudian anggota
kelompok menganalisis dan mendiskusikannya secara
bersama-sama dan akhirnya partisipan mengembangkan langkah tindakan
pemecahan masalah yang telah mereka identifikasikan.
Strategi unit bisnis adalah merupakan strategi yang dibuat pada
level unit bisnis, divisi atatu pada level produk dan strateginya lebih
ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa
perusahaan di dalam suatu industri atatu segmen pasar tertentu.
Strategi pada tingkat bisnis/divisi bertujuan untuk mengembangkan
suatu bisnis yang akan memungkinkan perusahaan memperoleh
keunggulan kompetitif atas pesaingnya dalam suatu pasar atau
industri.19
Menurut Porter yang dikutip oleh Ismail Solihin dalam buku
Manajemen Strategik menyebutkan bahwa adanya tiga strategi generik
yang dapat menjadi pilihan perusahaan dari berbagai industri untuk
memperoleh keunggulan kompetitif bagi bisnis perusahaan. ketiga
strategi tersebut 1. adalah kepemimpinan biaya, 2. diferensiasi dan 3.
fokus20
Setelah adanya rencana bisnis maka akan muncul langkah
selanjutnya menentukan langkah-langkah untuk mengembangkan unit
bisnis yakni strategi bisnis, dimana biasanya cenderung terkait dengan
bagaimana perusahaan atau unit bisnis meningkatkan posisi
19
Ismail Solihin,2012, Manajemen Strategik,(Erlangga: Bandung), hal 196 20
persaingannya atau produknya diantara industri atau pangsa pasar
[image:38.595.117.510.178.631.2]tertentu.21
Gambar 2.2. Komponen sistem bisnis yang menentukan keunggulan
daya saing
Proses perencanaan strategik untuk pengembangan unit bisnis
terdiri dari beberapa langkah22 :
a. Mendefinisikan misi unit bisnis
Setiap unit bisnis diperusahaan perlu merumuskan misi
spesifiknya, yang masih bernaung di bawah misi perusahaan.
rumusan misinya harus mencakup batasan segmen pasar. Agar
21
M. Taufiq Amir, 2012, Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi, (Rajawali Pers:Jakarta), hal 151-152
22
Philip Kotler, 1996, Manajemen Pemasaran, (Erlangga:Jakarta), hal 65 Sistem aktivitas
(rantai nilai)
Produk yang ditawarkan
(tawaran nilai)
PASAR Basis sumber daya
bisa mengetahui arah dan tujuan bisnis tersebut, sehingga
memudahkan dalam menganalisa proses selanjutnya.
b. Menganalisis lingkungan ekstern
Manajer unit bisnis harus mengetahui informasi tentang
lingkungan yang harus dipantau dan di pahami agar unit bisnis
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan
pokok analisa lingkungan adalah untuk mengenalin adanya
peluang-peluang baru.
c. Menganalisis lingkungan intern
Setiap unit bisnis harus dievaluasi kekuatan dan
kelemahannya secara periodik. Analisis ini memberikan
kesimpulan bahwa meskipun suatu bisnis memiliki kekuatan
yang tinggi di faktor tertentu, kekuatan ini tidak langsung
berarti merupakan keunggulan bersaing. Hal yang sangat
penting bagi unit bisnis adalah memiliki kekuatan yang relatif
besar untuk faktor itu dibandingkan dengan para pesaingnya.
d. Menentukan tujuan sasaran unit bisnis
Tahap ini bisa disebut dengan perumusan sasaran dan
memberikan gambaran mengenai apa yang ingin dicapai unit
bisnis dalam periode perencanaanya. Agar sistem ini berjalan,
e. Mengembangkan strategi bisnis
Rumusan tujuan merupakan arah kemana unit bisnis akan
menuju, startegi menjawab bagaimana merencanakan untuk
mencapainya. Setiap unit bisnis harus menjabarkan sendiri
starteginya untuk mencapai tujuan.
f. Menyusun rencana program
Setelah unit bisnis mengembangkan gagasan strateginya
untuk mencapai tujuan bisnisnya, unit bisnis harus menyusun
program-program pendukung untuk melaksdanakan strategi ini.
g. Mengimplementasikan rencana program
Perusahaan yang dikelola dengan baik memiliki suatu tekad
dan keyakinan bahwa setiap orang dalam perusahaan
mengetahui tugasnya dan bangga melaksanakan tugas tersebut.
Dan pada saat perusahaan akan mengimplementasikan strategi,
harus memperhatikan stakeholder dan kebutuhan mereka.
h. Mengumpulkan informasi untuk umpan balik dan melakukan
pengendalian
Pada lingkungan yang selalu berubah, unit bisnis harus
selalu siap untuk merevisi program-program, strategi, tujuan,
atau bahkan kadang-kadang misinya. Setiap perusahaan harus
terus-menerus menilai tingkat dan bentuk investasi yang
diperlukan untuk tetap bertahan di industri tertentu. Perusahaan
perubahan lingkungan, dan memang sulit untuk mengubah satu
[image:41.595.112.564.227.602.2]bagian tanpa adanya penyesuaian dibagian-bagian lainnya.
Gambar 2.3 Proses perencanaan strategik bisnis
5. Analisis portofolio
Salah satu alat bantu yang penting dalam mengembangkan strategi
korporasi multibisnis adalah analisis portofolio. Pendekatan ini
menempatkan kantor pusat sebagai pengatur sumber daya arus kas
diantara unit-unit bisnis bersamaan dengan pengidentifikasian fungsi
strategis yang mendasar dalam seluruh portofolio. Dua model evaluasi Menyusun
strategi Analisis
lingkungan eksternal
Menyusun program Merumuskan
tujuan
Implementasi Analisis
lingkungan internal Misi bisnis
portofolio bisnis yang paling terkenal adalah model boston consulting grup dan model general electric.
Boston consulting group mengembangkan dan mempopulerkan matriks pertumbuhan pangsa pasar. Dimana matriks tersebut dibagi
menjadi empat sel, masing-masing menunjukkan jenis bisnis yang
berbeda:23
a. Tanda tanya : unit bisnis yang beroperasi dipasar dengan
pertumbuhan yang tinggi namun pangsa pasar relatifnya
rendah. Perusahaan yang masuk dalam lingkup ini mencirikan
perusahaan yang baru saja bergerak dalam industri tertentu.
Keberadaanya disebabkan oleh adanya peluang untuk
bertumbuh dalam industri tersebut, tetapi karena baru masuk,
pangsa pasar relatif masih rendah.
b. Bintang : jika bisnis tanda tanya berhasil, bisnis tersebut akan
masuk ke kategori bintang. Bintang adalah pemimpin pasar
yang berada dipasar yang tumbuh dengan cepat. Secara umum
unit bisnis yang masuk dalam lingkup bintang menunjukkan
bahwa mereka berada dalam situasi pertumbuhan bisnis yang
tinggi, dikombinasikan dengan pangsa pasar yang relatif tinggi
pula.
c. Sapi perah : perusahaan-perusahaan yang berada dalam lingkup
sapi perah, yaitu yang pangsa pasar relatifnya tinggi dan
23
pertumbuhan industrinya rendah, perusahaan tersebut secara
teoritis mempunyai uang kas yang banyak. Uang yang
dihasilkan oleh pangsa pasar yang tinggi tersebut tidak perlu
diinvestasikan kembali seperti halnya dengan lingkup bintang,
karena industrinya sudah tidak tumbuh lagi. bila pertumbuhan
pasar tahunan turun menjadi kurang dari 10 persen, sang
bintang menjadi sapi perah jika masih memiliki pangsa pasar
yang relatif terbesar.
d. Anjing : anjing menggambarkan bisnis yang memiliki pangsa
pasar yang rendah dipasar yang tumbuh dengan lambat. Dalam
hal ini perusahaan yang berada dalam lingkup anjing
merupakan perusahaan yang sudah tidak memberikan
keuntungan lagi karena pangsa pasar relatif rendah dan
perkembangan industrinya sudah berhenti.
Setelah menempatkan macam-macam usaha bisnisnya ke matriks
pertumbuhan pangsa pasar, perusahaan harus memutuskan apakah
portofolio bisnisnya dalam keadaan sehat. Portofolio yang tidak
seimbang adalah yang mempunyai terlalu banyak anjing atau tanda
tanya dan atau terlalu sedikit bintang dan sapi perah.
Tugas perusahaan selanjutnya adalah menentukan tujuan, strategi
dan anggaran yang diberikan kepada masing-masing unit bisnis. Ada
empat strategi yang dapat dilakukan :
1. Kembangkan, disini tujuannya adalah meningkatkan pangsa
pasar unit bisnis meskipun harus mengorbankan laba jangka
pendek. Startegi ini cocok untuk tanda tanya yang pangsa
pasarnya harus ditingkatkan jika ingin menjadi bintang
2. Pertahankan, disini tujuannya adalah mempertahankan pangsa
pasar unit bisnis. Strategi ini cocok untuk sapi perah yang kuat
agar dapat terus memberikan arus kas yang positif.
3. Panenlah, disini tujuannya adalah meningkatkan pemasukan
kas jangka pendek unit bisnis dengan mengabaikan akibat
jangka panjangnya. Strategi panen mencakup keputusan untuk
menarik diri dari bisnis dengan menjalankan suatu program
perampingan atau pengurangan biaya secara berkelanjutan.
4. Lepaskan, di sini tujuannya adalah untuk menjual atau
melikuidasi suatu bisnis karena sumber daya lebih baik
kategori anjing dan tanda tanya yang menghambat laba
perusahaan.
Perusahaan harus hati-hati dalam memutuskan apakah akan menuai
atau melepas yang merupakan startegi terbaik bagi unit bisnis yang
lemah. Menuai akan mengurangi nilai masa depan bisnis tersebut dan
dengan demikian juga harganya bila bisnis itu akan dijual atau dilepas
dikemudian hari. Keputusan pelepasan yang dilakukan lebih awal
cenderung akan menghasilkan harga penawaran yang cukup tinggi jika
bisnis dalam keadaan yang relatif baik dan memiliki nilai lebih
dibandingkan perusahaan lain.
Sementara pendekatan GE atau General Electric memiliki pengertian setiap perusahaan seyogyanya ditempatkan pada dua
dimensi di dalam matrix, yaitu daya tarik industri dan kekuatan bisnis.
Apabila menggunakan pendekatan ini sebuah perusahaan harus
menentukan faktor-faktor yang paling penting untuk mendefinisikan
daya tarik industri dan kekuatan bisnisnya. Tahap selanjutnya adalah
mengukur setiap variabel berdasarkan kepentingan relatifnya terhadap
faktor lain. Jumlah bobotnya harus sama dengan satu.
Adapun kelebihan dalam analisis portofolio yaitu:24
24
1. Analisis portofolio mendorong manajemen tingkat tinggi untuk
mengevaluasi masing-masing bisnis secara individual,
menetapkan sasaran, dan mengalokasikan sumber dayanya.
2. Analisis portofolio menstimulasi penggunaan data eksternal
untuk menunjang penilaian manajemen.
3. Analisis portofolio menimbulkan masalah ketersediaan arus kas
untuk digunakan dalam ekspansi dan pertumbuhan.
4. Penyampaian secara grafis membuat interpretasi dan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Catherine Marshal yang dikutip oleh Jonatan Sarwono
dalam buku Metode Penelitian Kuantitat & Kualitatif mendefinisikan
kualitatif riset sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam
interaksi manusia.1
Metodologi penelitian adalah serangkaian hukum, aturan, dan tata
cara tertentu yang diatur dan ditentukan berdasarkan kaidah ilmiah dalam
menyelenggarakan suatu penelitian dalam koridor keilmuan tertentu yang
hasilnya dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah.2 Jadi, metode
penelitian adalah suatu cara kerja yang sistematis dan bertujuan untuk
mendalami fenomena yang menjadi objek penelitian.
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang dilakukan oleh peneliti dalam hal ini
adalah pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode studi kasus. Studi kasus (case study)
adalah suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari
suatu “sistem yang terbatas” (bounded system) pada satu kasus
atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan
1
Jonatan Sarwono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, (Graha Ilmu : Yogyakarta), hal 193
2
penggalian data secara mendalam yang melibatkan beragam
sumber informasi yang kaya akan konteks. 3Studi kasus adalah
suatu model penelitian kualitatif yang terperinci tentang
individu atau suatu unit sosial tertentu selama kurun waktu
tertentu.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah strategi level korporat
yang digunakan oleh PT Mitra Yatim Mandiri Surabaya dalam
mengembangkan setiap unit bisnisnya. Yang beralamatkan jl.
Raya Jambangan 135-137 Surabaya.
3. Jenis dan Sumber Data
Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian
yang penting, karena hanya dengan mendapatkan data yang
tepat maka proses penelitian akan berlangsung sampai peneliti
mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah
ditetapkan. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian
ini terbagai atas:
a. Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung
dari sumber pertama, yaitu informasi-informasi yang
diperoleh dari SDM yang menangani dalam pengembangan
semua unit bisnis melalui strategi level korporat.
3
b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam
bentuk jadi atau sudah diolah dalam bentuk
dokumen-dokumen.
4. Tahap-Tahap Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian, ada tahap-tahap yang
dilalui peneliti mulai dari awal penelitian hingga analisis data.
Tahapan-tahapan ini dilakukan agar penelitian berjalan sesuai
dengan prosedur penelitian. Tahapan penelitian merupakan
suatu langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan peneliti
yang dimulai dengan mencari data di lapangan sampai dengan
upaya penelitian untuk menganalisis data yang diperoleh.4 Pada
penelitian ini, tahapan yang dilalui peneliti dibagi menjadi dua
tahap, yaitu:
a. Tahap pra lapangan
Tahap ini merupakan tahap awal dalam mengadakan
penelitian, peneliti memulai dari membuat proposal penelitian,
memilih lapangan atau subyek penelitian. Ada empat tahap
yang dilakukan peneliti, yakni antara lain:
1. Menyusun rancangan penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun rancangan
penelitian. Rancangan ini terdiri dari mencari judul yang sesuai
4
dengan konsentrasi dan jurusan yang ditekuni peneliti.
Kemudian setelah judul disetujui oleh ketua jurusan, peneliti
membuat proposal penelitian untuk diajukan kepada jurusan.
Proposal ini merupakan langkah awal apakah penelitian ini
akan dilanjutkan atau harus mencari judul penelitian lain.
2. Memilih lapangan penelitian
Sesuai dengan judul skripsi peneliti memilih lapangan
penelitian di PT Mitra Yatim Mandiri Surabaya
3. Mengurus perizinan
Peneliti mengurus surat perizinan penelitian ke fakultas, untuk
di berikan kepada pihak perusahaan. Karena pihak yang
berwenang, dalam hal ini adalah obyek penelitian, berhak
menolak atau menerima penelitian yang dilakukan. Mereka
memiliki kewenangan secara formal. Dengan diterimanya surat
izin tersebut, peneliti bisa dengan leluasa melakukan penelitian.
4. Menyiapkan perlengkapan penelitian
Sebelum terjun ke lapangan, peneliti menyiapkan semua
perlengkapan yang akan di gunakan untuk meneliti. Sehingga
peneliti siap terjun ke lapangan penelitian dengan bekal
tersebut. Jadi saat penelitian tidak terbengkalai, dan sesuai
rencana.
Tahap lapangan ini, peneliti mencari informasi dan
data-data yang menjadi pendukung utama dalam penelitian ini. Pada
tahap ini, peneliti lebih fokus pada pencarian data di lapangan
dalam menggali data. Ketika peneliti memasuki lapangan,
peneliti selalu menjaga keakraban kepada subyek penelitian.
Keakraban di perkukan, agar peneliti dan subyek penelitian
melebur menjadi satu dan tidak ada lagi dinding pemisah
keduanya. Dengan demikian subyek dengan suka rela
menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti dan memberikan
informasi yang terkait dengan penelitian.
Tidak hanya keakraban yang di bangun, tetapi peneliti juga
melihat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki.
Agar tidak sampai terpancing untuk kegiatan yang ada di
lapangan dan melewati keterbatasan yang dimiliki peneliti.
Catatan lapangan juga menjadi alat terpenting saat berada di
lapangan. Catatan lapangan ini di dapatkan saat peneliti
mendapatkan berbagai data dan informasi saat di lapangan.
Catatan lapangan ini di gunakan ketika peneliti lupa atau
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan.5 Dalam
penelitian apa pun pasti melibatkan data sebagai
“bahan/materi” yang akan diolah untuk menghasilkan sesuatu.
Pada penelitian kualitatif, bentuk data berupa kalimat, atau
narasi dari subjek atau responden penelitian yang di peroleh
melalui suatu teknik pengumpulan data yang kemudian data
tersebut akan di analisis dan di olah dengan menggunakan
teknik analisis data kualitatif dan akan menghasilkan suatu
temuan atau hasil penelitian yang akan menjawab pertanyaan
penelitian yang diajukan.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik
pengumpulan data baik data primer maupun data sekunder.
Adapun teknik yang digunakan peneliti adalah wawancara,
observasi dan dokumentasi.
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung oleh peneliti kepada informan,
5
kemudian jawaban-jawaban informan di catat atau di rekam
dengan perekam suara.6 Sedangkan menurut Moleong yang
dikutip oleh Haris Herdiansyah dalam buku Metodologi
Penelitian Kualitatif menjelaskan wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu.7Percakapan dilakukan
oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan selesai.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan interview tak
berstruktur yaitu menggunakan pertanyaan-pertanyaan secara
lebih bebas dan leluasa, tanpa terikat oleh susuan pertanyaan
yang telah di persiapkan sebelumnya.
Alasannya, dengan teknik ini memungkinkan interview
dapat berlangsung luwes, terbuka, sehingga di peroleh
informasi yang lebih banyak, pembicaraan tidak terlampau
terpaku dan tidak menjemukan kedua belah pihak.
Adapun data yang ingin didapatkan oleh penelitit lewat
wawancara adalah:
6
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Alfabeta : Bandung ) , hal 145-146.
7
1. Proses berkembang PT Mitra Yatim Mandiri
2. Macam-macam unit usaha bisnis yang dimiliki oleh PT Mitra
Yatim Mandiri.
3. Cara mengetahui keunggulan dan kelemahan di setiap unit
bisnis
4. Bagaimana cara induk perusahaan mengetahui layak dan
tidaknya unit bisnis untuk dikembangkan.
5. Cara memanajemen program usaha di setiap unit bisnis yang
berbeda
6. Sasaran-sasaran yang dituju dalam mengembangkan setiap unit
usaha bisnis.
7. Teknik PT Mitra Yatim Mandiri dalam mengembangkan
berbagai macam usaha bisnis yang dimilikinya.
8. Rencana jangka panjang dalam menjaga kemajuan usaha bisnis
yang dimilikinya.
9. Cara perusahaan melihat peluang bisnis yang ada ketika
mendirikan unit bisnis.
10.Cara mengevaluasi setiap unit bisnis agar bisa terus
berkembang
Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian
utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman,
mulut, dan kulit.8 Karena itu, observasi adalah kemampuan
seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja
pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya.
Dari pemahaman observasi atau pengamatan di atas,
sesungguhnya yang di maksud dengan metode observasi adalah
pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Kegiatan
observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik
kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal
lain yang di perlukan dalam mendukung penelitian yang sedang di
lakukan.
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan. 9 Observasi di lakukan oleh peneliti dengan cara terjun
secara langsung selama beberapa waktu sampai di anggap cukup
untuk mengetahui fenomena yang diteliti. Adapun data yang di
inginkan meliputi:
1. Fasilitas PT. Mitra Yatim Mandiri
2. Suasana kerja PT. Mitra yatim Mandiri.
3. Interaksi antar unit bisnis yang ada.
8
Burhan Bungin, 2010, Penelitian Kualitatif, (Kencana Prenada Media Group : Jakarta ), hal 118 9
Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data
kualitatif dengan melihat atau mnganalisis dokumen-dokumen
yang di buat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang
subjek.10 Studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat
di lakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari
sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen
lainnya yang tertulis atau dibuat langsung oleh subjek yang
bersangkutan.
Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat,
catatan harian, cendera mata, laporan, dan sebagainya. Sifat umum
dari data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi
peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah
terjadi di waktu silam.
Metode observasi, kuesioner atau wawancara sering di lengkapi
dengan kegiatan penelusuran dokumentasi. Tujuannnya untuk
mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interprestasi
data. Adapun data yang di inginkan adalah:
1. Profil dan Visi Misi perusahaan
2. Struktur-struktur organisasi.
3. penghargaan yang telah di dapat oleh PT. Mitra yatim mandiri
10
4. Surat-surat keresmian lembaga dan pengakuan dari pemerintah.
6. Teknik Validitas Data
Agar data menjadi valid dan di nilai absah, perlu di lakukan
perpanjangan penelitian, triangulasi, dan diskusi dengan para
pakar. Perpanjangan penelitian dilakukan dengan memperbanyak
intensitas kegiatan di lapangan, termasuk keterlibatan penelitian di
lokasi penelitian.
Triangulasi berarti meminta konfirmasi atas data yang telah
di peroleh peneliti. Konfirmasi ini di lakukan peneliti dengan
memberikan laporan penelitian terdahulu kepada informan yang
diteliti, agar mendapatkan koreksi. Setelah itu, laporan penelitian
bisa di publikasikan.
Peneliti menggunakan metode Triangulasi sumber.
Triangulasi yaitu menganalisis jawaban subyek dengan meneliti
kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya) yang
tersedia. Disini jawaban subyek di cross-check dengan dokumen yang ada. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data
yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan
data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data
dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data
yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek
berbagai sumber data.11 Misalnya, membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara, membandingkan apa yang
dikatakan umum dengan yang di katakan pribadi.
Uji keabsahan melalui triangulasi ini di lakukan karena
dalam penelitian kualitatif, untuk menguji keabsahan informasi
tidak dapat di lakukan dengan alat-alat uji statistic.
7. Teknik Analisis Data
Menurut Bogdan dan Bliken yang dikutip oleh Lexy J.
Meleong , “Secara konseptual analisis data merupakan proses
sistemaris pencarian dan pengaturan transkip wawancara, catatan
lapangan dan materi-materi lain yang telah di kumpulkan untuk
peningkatan pemahaman mengenai materi tersebut dan untuk
memungkinkan menyajikan apa yang sudah di temukan kepada
orang lain”.12
Prinsip pokok teknik analisis kualitatif ialah
mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data
yang sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna.
Analisis data pada riset kualitatif dapat berupa kata-kata,
kalimat-kalimat atau narasi-narasi, baik yang di peroleh dari
wawancara mendalam maupun observasi. Tahap analisis data
memegang peran penting dalam riset. Artinya kemampuan periset
11
Jonathan Sarwono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Graha Ilmu: Yogyakarta), hal 83
12
memberi mak