digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Amalia Ilmi Saraswati, B76213056, 2017. Pengaruh Penggunaan ‘Vlog’
(Video Blogging) Terhadap Tingkat Kepercayaan Diri Siswa Sekolah Menengah Atas Trimurti Surabaya
Kata Kunci : Penggunaan ‘Vlog’ , Tingkat Kepercayaan Diri
Pada skripsi ini persoalan yang akan dikaji mencakup dua rumusan
masalah, yaitu : (1) adakah pengaruh penggunaan ‘Vlog’ (Video Blogging)
terhadap tingkat kepercayaan diri siswa sekolah menengah atas Trimurti
Surabaya. (2) Sejauh mana tingkat pengaruh penggunaan ‘Vlog’ (Video
Blogging) terhadap tingkat kepercayaan diri siswa di sekolah menengah atas Trimurti Surabaya.
Untuk mengungkapkan persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, kemudian dianalisis dengan regresi linier sederhana. Analisis data pada
penelitian ini menggunakan program aplikasi SPSS 16 for windows. Sesuai
dengan persoalan tersebut maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara.
Hasil penelitian ini ditemukan bahwa tidak ada pengaruh antara
penggunaan ‘Vlog’ (Video Blogging) terhadap tingkat kepercayaan diri siswa
sekolah menengah atas Trimurti Surabaya. Hasil uji regresi linier, nilai untuk Sig. adalah 0,533. Nilai ini > 0,05 maka Hipotesis Ha ditolak yang artinya
tidak ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan vlog terhadap tingkat
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN TIM PENGUJI... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR BAGAN... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 8
C. Tujuan ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 9
E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 9
F. Definisi Operasional... 13
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 17
2. Subjek,Objek dan Lokasi Penelitian ... 18
3. Teknik Sampling ... 19
4. Variabel dan Indikator Variabel ... 20
5. Teknik Pengumpulan Data ... 23
6. Teknik Analisis Data ... 25
H. Sistematika Pembahasan ... 28
BAB II : MEDIA SOSIAL DAN KEPRIBADIAN A. Media Sosial dan Perkembangannya 1. Perkembangan Media Sosial ... 29
2. Pengguna Media Sosial ... 30
3. Seputar Blogging ... 31
4. Kegunaan Blogging ... 33
5. Persiapan sebelum Blogging ... 35
6. Definisi Vlog ... 35
7. Membuat Video Blogging ... 36
B. Tingkat Kepercayaan Diri 1. Definisi Percaya Diri ... 37
2. Karakteristik Percaya Diri ... 38
3. Ciri-ciri Pribadi yang Percaya Diri ... 39
4. Rasa Tidak Percaya Diri... 41
5. Percaya Diri Siswa ... 43
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB III : HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Subyek dan Lokasi Penelitian
1. Deskripsi Subyek Penelitian ... 62
2. Deskripsi Obyek Penelitian ... 66
3. Deskripsi Lokasi Penelitian... 66
B. Deskripsi Data Penelitian ... 72
BAB IV : PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis 1. Uji Normalitas ... 78
2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 79
3. Uji Regresi Linier Sederhana ... 84
B. Analisis Hasil Penelitian ... 86
BAB V : PENUTUP A. Simpulan ... 89
B. Rekomendasi ... 90
DAFTAR PUSTAKA
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR BAGAN
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR GAMBAR
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Blue Print Skala Percaya Diri ... 22
Tabel 2.1. Jenjang Kebutuhan ... 54
Tabel 2.2. Prosentase Kepuasan Kebutuhan ... 57
Tabel 3.1. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 62
Tabel 3.2. Jumlah Responden Berdasarkan Usia ... 63
Tabel 3.3. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas ... 63
Tabel 3.4. Jumlah Responden Berdasarkan Kelas Penjurusan ... 64
Tabel 3.5. Jumlah Responden Berdasarkan Asal Kelas ... 64
Tabel 3.6. Frekuensi Skor Responden Variabel X ... 72
Tabel 3.7. Frekuensi Skor Responden Variabel Y ... 73
Tabel 3.8. Frekuensi Tingkatan Skor Vlog ... 74
Tabel 3.9. Frekuensi Tingkatan Skor Percaya Diri ... 76
Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas ... 79
Tabel 4.2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... 80
Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas Variabel X ... 81
Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 82
Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 82
Tabel 4.6. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 85
Tabel 4.7. Hasil Uji Sumbangan Efektif Variabel ... 85
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Setiap manusia pasti memerlukan komunikasi untuk berinteraksi antar
sesama individu, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena pada
dasarnya hakikat komunikasi adalah “Proses pernyataan antar manusia,
dimana yang dinyatakan itu adalah pikiran, perasaan seseorang kepada
orang lain, dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya”.1 Di
kehidupan masyarakat komunikasi diperlukan untuk membentuk suatu
kebersamaan yang erat antar sesama, karena manusia merupakan makhluk
sosial yang tak bisa hidup sendirian. Komunikasi sangat dibutuhkan dalam
hal apapun dan untuk siapapun, berkaitan dengan media komunikasi itu
sendiri saat ini sudah berkembang sesuai perkembangan zaman. Seperti
halnya komunikasi massa yang terus berkembang, komunikasi massa
sendiri ialah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak
(surat kabar, majalah) atau elektronik (televisi, radio), berbiaya relatif
mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan,
yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak
tempat, anonim dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum,
disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khusunya media
elektronik)2. Semakin modern nya era saat ini membuat media komunikasi
1
Rosmawaty,H.P.,S.Sos,M.T.Mengenal Ilmu Komunikasi, (Jakarta:Widya
Padjajaran,2010),hal14 2
Prof.Deddy Mulyana,M.A.,Ph.D.,Ilmu komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2010) hlm
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
juga turut serta berkembang, seperti halnya media sosial yang semakin
lama semakin bermunculan dengan tren yang baru, dan baru lagi.
Perkembangan yang dimaksud bukan perihal fashion atau yang lain
melainkan perkembangan teknologi dan media komunikasi di era yang
modern ini. Tercatat data menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa
Timur, bahwa di Surabaya penduduk laki-laki dan perempuan menurut
sarana dalam mengakses internet prosentasinya lebih tingi melalui
handphone atau telepon seluler yaitu 84,77%. Sedangkan dilihat dari
tujuan mengakses internet, social media atau jejaring sosial menempati
urutan tertinggi diantara yang lain yaitu 84,47%.3 Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa khususnya masyarakat Surabaya tidak asing dengan hp
dan jejaring sosial, bahkan mungkin telah menjadi sebuah kebutuhan
hidup. Hal ini menggambarkan bahwa perkembangan jaman dan kemajuan
teknologi telah dirasakan oleh masyarakat, bahkan bisa menjadi sebuah
kebutuhan.
Walaupun belum ke seluruh bagian Indonesia, namun hal-hal berbau
kemajuan teknologi tersebut telah tersebar ke hampir seluruh lapisan
masyarakat Indonesia. Kebanyakan orang yang mengakses internet
ataupun sosial media di Indonesia ini adalah mereka yang menggunakan
handphone. Kebanyakan handphone saat ini untuk mengakses internet
adalah smartphone , karena kemudahannya untuk mengakses semua secara
mudah dan praktis. Tidak heran jika julukannya adalah ponsel pintar.
Seperti yang tercatat melalui survei lapangan yang dilakukan oleh peneliti
3
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur “Statistik Kesejahteraan Rakyat
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
di sekolah menengah atas Trimurti Surabaya bahwa dari 21 kelas dengan
jumlah siswa sebanyak 836 orang, hampir keseluruhan menggunakan
smartphone.
Sebelumnya dikenal bentuk sosial media berupa Friendster, Facebook
sampai Instagram dan lain sebagainya. Banyaknya media komunikasi
berbasis digital saat ini sedang digandrungi khususnya kalangan anak
muda. Begitu banyaknya media-media baru tidak akan pernah tertinggal,
kebanyakan selalu mengikuti dan hampir semua menggunakan media
tersebut. Baru-baru ini media komunikasi berbasis digital yang sedang
booming dan hangat dibicarakan adalah Vlog atau biasa disebut dengan
“Video Blogging” Apa itu Video blogging?
Video blogging merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan
menggunakan medium video di atas penggunaan teks atau audio sebagai
sumber media utama. Berbagai perangkat seperti ponsel berkamera,
kamera digital yang bisa merekam video, atau kamera murah yang
dilengkapi dengan mikrofon merupakan modal yang mudah untuk
melakukan aktivitas video blogging. Video blogging masih dapat disebut
sebagai bentuk lain dari televisi internet. Video blogging biasanya ada
juga yang dilengkapi dengan keterangan teks atau gambar foto, serta untuk
beberapa video blogging, menyantumkan metadata lainnya. Video
blogging sendiri dapat dibuat dalam bentuk rekaman satu gambar atau
rekaman yang dipotong ke beberapa bagian. Dengan perangkat lunak yang
tersedia, seseorang dapat menyunting video yang mereka buat dan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dalam satu gambar, sehingga menjadi suatu rekaman video blogging yang
padu.4
Video blogging yang sudah marak dan bisa dilihat di Youtube tentu
memiliki banyak sekali konten, tergantung pada individu atau akun yang
membuat dan mempublish Video blogging miliknya. Fenomena yang
terdapat dalam video blogging dapat berupa wawancara, liputan, kegiatan
sehari-hari dari pembuat video blogging tersebut, komedi ataupun dapat
berupa pengetahuan. Hal ini serupa dengan fungsi komunikasi massa yang
dikemukakan oleh Effendy (1993),yaitu fungsi sebagai informasi. Fungsi
informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi
pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh
khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya.
Dalam video blogging tersebut kita dapat belajar musik, teknik kamera
ataupun kita dapat belajar bahasa asing. Sedangkan menurut Dominick
(2001) fungsi komunikasi massa bagi masyarakat adalah sebagai hiburan
(Entertaint), dalam video blogging yang terdapat di youtube banyak yang
menampilkan komedi pada video blogging mereka. Ada juga film pendek
yang dibuat oleh Agung Hapsah. Tayangan yang mereka tampilkan
memang menarik. Kritikan dan masukan antar video blogging pun tidak
luput dari ide kreatif mereka. Model komunikasi yang digunakan dalam
komunikai massa ini adalah uses and gratification. Model ini tidak tertarik
apa yang dilakukan media pada diri seseorang, tetapi ia tertarik pada apa
yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak dianggap aktif
4
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam video
blogging, khalayak menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan
pemilik video blogging. Bagi individu tertentu interaksi sosial yang terjadi
dapat memenuhi kebutuhan komunikan. Sebagai contoh adalah video
blogging milik Agung Hapsah yang memberikan teknik penggunaan
kamera yang memuaskan kebutuhan individu tertentu. Dapat juga video
blogging milik Raditya Dika yang mewawancarai penulis novel Dewi
Lestari. Bagi penggemar Dewi Lestari, tentunya akan memberikan
kepuasan dalam membedah novel yang ditulisnya. Youtube merupakan
alternatif fungsional bagi interaksi yang sesungguhnya.5
Pada kenyataannya bahwa sedikit banyak seseorang yang membuat
video blogging tentu memiliki sikap percaya diri yang cukup tinggi, karena
ia membuat sebuah video yang mempublish dirinya di video tersebut.
Semakin banyaknya jumlah pengguna Video blogging saat ini juga
semakin mendorong seseorang untuk mulai berani menggunakan Video
blogging. Segalanya bisa merubah apapun, terlebih di dunia yang serba
digital seperti sekarang ini.
Salah satu fungsi komunikasi yaitu Komunikasi Sosial dimana
komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi penting
untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup,
untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan,
antara lain lewat komunikasi yang menghibur dan memupuk hubungan
5
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dengan orang lain.6 Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya
eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau lebih tepat lagi pernyataan
eksistensi diri.7 Manusia diciptakan untuk saling berinteraksi antara satu
dengan yang lain, setiap manusia pun memiliki konsep diri, karakter dan
kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang terlahir dengan karakter yang
kuat adapula sebaliknya. Rasa percaya diri atau Self Confidence adalah
salah satu kepribadian yang tidak semua manusia bisa memunculkan nya
ke permukaan. Pada dasarnya semua manusia dikaruniai keberanian,
namun yang membedakan adalah bagaimana seseorang mengeksplor
kemampuan yang dimilikinya. Rasa percaya diri bisa dibangun, bisa
diciptakan oleh diri masing-masing bergantung pada seberapa kuat
keinginan untuk memunculkan rasa tersebut. Faktor eksternal seperti
keluarga, teman dan lingkungan juga sangat berperan dalam membangun,
menciptakan atau meningkatkan rasa percaya diri itu sendiri.
Konsep diri adalah pandangan seseorang mengenai siapa dirinya, dan
itu hanya bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan orang lain.
Manusia yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia lainnya tidak
mungkin mempunyai kesadaran bahwa dirinya adalah manusia. Seseorang
menyadari bahwa ia manusia karena orang-orang di sekeliling
menunjukkan kepadanya lewat perilaku verbal dan non verbal mereka
bahwa ia adalah manusia.8 Begitu pula rasa percaya diri, seseorang akan
mengetahui apakah dirinya percaya diri atau tidak ketika orang lain
6
Prof.Deddy Mulyana,M.A.,Ph.D.,Ilmu komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2010) hlm
5-6 7
Ibid, hlm 14 8
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
memberikan respon baik verbal maupun non verbal. Manusia bertingkah
sesuai dengan naluri dan pikiran nya, sisanya orang lainlah yang
memberikan informasi untuk memperkuat makna yang akan disampaikan
kepada seseorang tersebut. Dalam kata lain seseorang tidak bisa menilai
dirinya sendiri, melainkan orang lain lah yang sedikit banyak berkontribusi
untuk pemaknaan tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah , Prestasi yang
didapatkan Trimurti selama tahun 2015-2017 yaitu :
1. The Australian National Chemistry Quiz
2. Grand Final Emeron My Lovely di Lenmarc
3. Grand Final Born to be A Star di BGJ
4. Final DBL North Region 2015
5. Lomba cheerleader di Maspion Square
6. Semifinal Modern Dance Program Acara “PENSI” di Trans TV
7. Young Chemist 2016 diselenggarakan oleh FMIPA ITS
8. Lomba menulis cerpen di UNESA
9. Cheerleader Cup East Java 2017
10.Lomba Kakikikitori Japanese World SMA se-Jatim 2017
11.Lomba VLOG di Zetizen
Dari data tersebut peneliti yakin bahwa siswa sekolah menengah
atas Trimurti memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Percaya diri bisa
dibentuk dari berbagai aspek salah satunya adalah lingkungan, dari data
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
mewadai karakter percaya diri siswa dengan hal yang positif. Peneliti
melihat karakter yang telah terbentuk pada diri siswa sekolah menengah
atas Trimurti Surabaya adalah percaya diri, maka dari itu peneliti ingin
mengkaji fenomena tersebut melalui penelitian pengaruh penggunaan
video blogging terhadap rasa percaya diri kalangan siswa sekolah
menengah atas Trimurti Surabaya yang dilakukan di kalangan siswa untuk
mengungkap apakah penggunaan video blogging berpengaruh terhadap
tingkat kepercayaan diri siswa sehinggga mendapatkan hasil yang
diinginkan.
B. Rumusan masalah
a. Adakah pengaruh Penggunaan „Vlog‟ (Video Blogging) terhadap
Tingkat Kepercayaan Diri Siswa di Sekolah Menengah Atas Trimurti
Surabaya?
b. Jika ada, sejauh mana tingkat pengaruh Penggunaan „Vlog‟ (Video
Blogging) terhadap Tingkat Kepercayaan Diri Siswa di Sekolah
Menengah Atas Trimurti Surabaya?
C. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui serta menjelaskan pengaruh Penggunaan Video
blogging terhadap tingkat kepercayaan diri siswa di Sekolah
Menengah Atas Trimurti Surabaya.
b. Untuk mengetahui dan menjelaskan tigkat pengaruh fenomena
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
D. Manfaat penelitian
a. Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dalam memperluas wawasan tentang video
blogging dan rasa percaya diri di kalangan remaja karena penggunaan
video blogging itu sendiri. Sehingga pembelajaran dalam ilmu
komunikasi pun memasukkan media komunikasi yang sedang
booming seperti video blogging sebagai salah satu faktor yang bisa
berpengaruh dalam suatu komunikasi baik verbal maupun non verbal
bahkan bisa merubah sikap seseorang karena terpaan hal tersebut.
b. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi pengetahuan ,
pertimbangan , referensi dalam menanggapi suatu perkembangan yang
ada di dunia modern bahkan terus berkembang ini. Adanya suatu
perkembangan baru tentunya tidak lepas dari dampak yang
ditimbulkan entah itu positif atau negatif, tidak terkecuali dengan
Video blogging. Bagaimana kita harus menyikapi sebijaksana mungkin
perkembangan teknologi sehingga kita masih bisa dibatas wajar yang
tidak memberikan pengaruh negatif.
E. Kajian hasil penelitian terdahulu
Setiap penyusunan penelitian tentu tidak lepas dari penelitian
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
penelitian yang telah ada terkait dengan tema penelitian ini sebagai
rujukan dalam menyelesaikan penelitian :
Skripsi oleh Siraj - STKIP Bina Bangsa Getsempana Banda Aceh
dengan judul Blog Sebagai Sumber Pembelajaran Inovatif. 9 Pada
skripsi ini peneliti mengulas bahwa Blog efektif dikembangkan sebagai
media pembelajaran. Blog sebagai sumber pembelajaran lebih
memberikan informasi secara interaktif. Informasi didapatkan lebih mudah
dan cepat serta jangkauan global. Sedangkan pada penelitian yang peneliti
ambil saat ini adalah mengenai Video blogging, perkembangan dari
Blogging yang berbentuk video.
Skripsi oleh Imam Taufiq – Pendidikan Agama Islam UIN Sunan
Ampel Surabaya tahun 2013 dengan judul Penggunaan Blog Sebagai
Media Pembelajaran di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel
Surabaya. Mnjelaskan tentang penggunaan blog yang sudah maksimal di
Fakultas Tarbiyah. Blog diambil sebagai alternatif pilihan karena dirasa
dapat membantu dosen dan mahasiswa untuk menunjang target
pembelajaran. Meski sudah maksimal namun masih ada kendala dalam
penggunaan blog, yaitu beberapa dosen yang belum mengikuti
perkembangan teknologi dan tidak mampu mengoperasikannya. Dalam hal
ini persamaan nya adalah penggunaan media komunikasi nya, walapun
9
One Search.com, Skripsi oleh Siraj - STKIP Bina Bangsa Getsempana Banda Aceh “Blog
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
tidak mirip namun peneliti tetap di tema tentang penggunaan media
komunikasi yaitu blog.
Skripsi oleh Fifin Ismawati – UIN Sunan Ampel Surabaya tahun
2010 dengan judul Perbedaan Self Confidence dan Self Regulated
Learning Antar Siswa Kelas Imersi (RSBI) dan Siswa Regular di
SMPN 1 Driyorejo Gresik. Saudara fifin ingin menjelaskan perbedaan
antar keduanya, yaitu self confidence dan self regulated dengan objek nya
adalah siswa RSBI dan regular. Peneliti mencoba membandingkan rasa
percaya diri di dua kubu yang berbeda apakah sama atau berbeda.
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama mengambil percaya
diri sebagai sifat yang ingin diketahui. Namun perbedaannya adalah
peneliti ingin mengulas apakah vlog memberikan pengaruh terhadap rasa
percaya diri siswa.
Skripsi oleh Abdul Bashir – UIN Sunan Ampel Surabaya tahun
2016 dengan judul Pengaruh Penggunaan Smartphone terhadap
Keluasan Pergaulan Remaja di SMAN 1 Manyar – Gresik. Peneliti
menjelaskan tentang perkembangan teknologi yaitu smartphone, dikalang
remaja smatphone tidak hanya menjadi style namun juga menjadi media
untuk memperluas pergaulan. Peneliti mengupas dampak dari smartphone
tersebut yang umumnya hanya sebagai sebuah style, namun berkembang
menjadi sebuah media yang bermanfaat di kalangan remaja khususnya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
remaja. Perbedaan nya terletak pada media nya, skripsi Abdul Bashir
menggunakan media smartphone sedangkan peneliti menggunakan media
video blogging. Adapun dampak variabel (y) pada skripsi ini adalah
keluasaan pergaulan, sedangkan peneliti mengambil rasa percaya diri
sebagai dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan video blogging.
Skripsi oleh Khusnul Hotimah – UIN Sunan Ampel Surabaya
tahun 2016 dengan judul Pengaruh Penggunaan Smartphone terhadap
Perilaku Antisosial dalam Berkomunikasi Siswa SMPN 22 Surabaya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
smartphone terhadap perilaku antisosial dalam berkomunikasi. Saudari
Khusnul menjelaskan bahwa dengan adanya smartphone membuat
kalangan siswa lebih tertarik berkomunikasi melalui media sosial daripada
berinteraksi langsung. Sehingga adanya tingkat kepercayaan yang
menurun diakibatkan oleh komunikasi yang tidak tatap muka tersebut, dan
membuat generasi muda jarang bersosial di masyarakat atau di lingkungan
sekitar. Persamaan dengan penelitian ini adalah penggunaan media nya.
Perbedaan nya adalah sikap yang dihasilkan dari dampak smartphone yaitu
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
F. Definisi operasional
Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah
konsep/variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi
(indikator) dari suatu konsep/variabel.10
a. Penggunaan Video blogging
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penggunaan adalah
proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu. Dalam penelitian ini
penggunaan adalah perbuatan seseorang dalam menggunakan video
blogging atau video blogging.
Video Blogging atau yang sering disingkat dengan video blogging
atau video bloggingging (dibaca : vee-log-ing) menurut istilah
Wikipedia adalah suatu bentuk blogging dimana medianya adalah
video. Meurut istilah „suka-suka kita‟, video blogging adalah aktivitas
nge-blog tetapi konten yang dipublikasikan adalah rekaman-rekaman
video11. Video blogging sebetulnya bukan barang baru dan di
Indonesia sendiri sudah mewabah sejak bebrapa tahun terakhir.
Buktinya, sejumlah blog indonesia pun kini sudah banyak yang secara
konsisten mempublikasikan konten-konten video.
Video blogging merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan
menggunakan medium video di atas penggunaan teks atau audio
sebagai sumber media utama. Berbagai perangkat
seperti ponsel berkamera, kamera digital yang bisa merekam video,
10 Dr.Juliansyah Noor,S.E.,M.M., Metodologi Penelitian, (Jakarta : Kencana, 2011) hlm 97
11
Raf Knowledge , Video Bloging untuk Pemula, (Jakarta : PT Elex Media Komputindo,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
atau kamera murah yang dilengkapi dengan mikrofon merupakan
modal yang mudah untuk melakukan aktivitas video blogging. Video
blogging masih dapat disebut sebagai bentuk lain dari televisi internet.
Video blogging biasanya ada juga yang dilengkapi dengan keterangan
teks atau gambar foto, serta untuk beberapa video blogging,
menyantumkan metadata lainnya. Video blogging sendiri dapat dibuat
dalam bentuk rekaman satu gambar atau rekaman yang dipotong ke
beberapa bagian. Dengan perangkat lunak yang tersedia, seseorang
dapat menyunting video yang mereka buat dan memadukannya dengan
audio, serta menggabungkan beberapa rekaman ke dalam satu gambar,
sehingga menjadi suatu rekaman video blogging yang padu.12
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan video
blogging adalah proses atau perbuatan atau aktivitas yang dilakukan
seseorang dalam hal video. Penggunaan yang dimaksudkan dalam
penelitian ini ialah seseorang yang telah dan sedang menggunakan
video blogging, seseorang yang tidak hanya sebagai Viewer (penonton)
melainkan sebagai Blogger (pengguna). Penggunaan video blogging
bisa meliputi banyak konten yang tidak dibatasi dalam satu lingkup
saja. Begitupula intensitas penggunaan, setiap orang tentunya
berbeda-beda pula tergantung pada kecenderungan seseorang menggunakan
video blogging tersebut. Keragaman karakter seseorang juga
menentukan bagaimana dia mengemas sebuah video blogging tersebut,
12
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ada yang suka menggunakan tambahan efek di video nya adapula yang
lebih suka video nampak natural seperti aslinya.
b. Tingkat Kepercayaan Diri
Self confidence adalah keyakinan seseorang untuk mampu
berperilaku sesuai dengan yang diharapkan dan diinginkan dan
keyakinan seseorang bahwa dirinya dapat menguasai suatu situasi dan
menghasilkan sesuatu yang positif. Waterman mengatakan orang yang
mempuyai percaya diri adalah mereka yang mampu bekerja efektif,
dapat melaksanakan tugas dengan baik dan tanggung jawab serta
mempuyai rencana terhadap masa depan13
Seorang individu yang punya rasa percaya diri akan senantiasa
merasa bahwa ia adalah individu yang positif dan berpotensi bisa andil
sekaligus bisa bekerja sama dengan orang lain dalam berbagai segmen
kehidupan. Disamping itu, ia mampu memanfaatkan rasa percaya diri
yang dimilikinya untuk menyukseskan setiap aktivitas yang
dilakukannya denan baik, tepat waktu, peuh vitalitas sekaligus
mendapat sambutan baik dari orang banyak. 14
Self Confidence atau Percaya Diri adalah keyakinan seseorang
untuk mampu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan atau
diinginkan dan keyakinan seseorang bahwa dirinya dapat menguasai
suatu situasi dan menghasilkan sesuatu yang positif. Percaya diri
13Waterman dalam Wildan Muhib, Hubungan antara Berfikir Positif dengan percaya diri pada siswa SMA Sejahtera I Surabaya, skripsi (Program studi psikologi fakultas dakwah dan komunikasi UINSA,2007),hlm 7
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
menurut Braden dalam Walgito adalah kepercayaan seseorang pada
kemampuan yang ada dalam dirinya. Ciri-ciri individu yang memiliki
kepercayaan diri adalah mempunyai sikap yang tenang dan seimbang
dalam situasi sosialnya.15
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa rasa percaya diri
ada pada masing-masing individu, tergantung pada bagaimana individu
itu mempublish rasa percaya diri sehingga terlihat oleh orang lain.
Keyakinan seseorang akan kemampuan dirinya lah yang mendorong ia
semakin terlihat memberikan energi yang positif bagi semua orang.
Seseorang yang memiliki rasa percaya diri akan merasa bahwa ia
mampu menunjukkan dirinya di depan umum tanpa merasa minder
karena kekurangan yang mungkin dia takutkan. Dalam hal ini, percaya
diri yang dimaksudkan adalah dimana seseorang yakin akan tindakan
atau perbuatan nya, berani melakukan sesuatu yang dilihat oleh orang
lain, dan mampu tenang di segala kondisi tanpa takut akan hal apapun
serta mengulangi tindakan yang sama jika itu memberikan dampak
positif dan menguntungkan orang lain. Semua hal itu merupakan
representasi kepuasaan dari seseorang, setiap orang yang percaya diri
berarti ia puas melakukan apa yang dirasa positif dan nyaman saat
dilakukan.
c. Kalangan Siswa
Menurut Wikipedia, siswa adalah anggota masyarakat yang
berusaha meningkatkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada
15Walgito, Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Kepercayaan Diri, (Yoyakarta : Pustaka
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal, pada
jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Menurut Sarwono
siswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti
pelajaran di dunia pendidikan.16 Siswa yang dimaksudkan dalam
penelitian ini adalah siswa di sekolah menengah atas Trimurti
Surabaya.
Pendapat Hurlock, yang membagi masa remaja menjadi masa
remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16
atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan
oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai
transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.17 Kalangan
siswa sekolah menengah keatas termasuk kategori masa remaja akhir
karena rentang usianya antara 16 sampai dengan 18 tahun.
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Menggunakan pendekatan kuantitati karena metode ini sudah lama
menjadi tradisi maka sering digunakan menjadi metode penelitian.
Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah
ilmiah yaitu, konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional dan
sistematis.18
16
http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-siswa-menurut-para- ahli.html, diakses 20 Desember 2016 pukul 0.03
17
Sarlito W. Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta : Rajawali Press, 2012) , hal 17
18
Prof.Dr.Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Survei dapat dilakukan
untuk mengetahui variabel seperti pendapat, persepsi, sikap, prestasi
dan motivasi.19 Dengan menggunakan metode survei bisa
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan),
tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data misalnya
dengan mengedarkan kuisioner, test, wawancara terstruktur dan
sebagainya.20
Tujuan Penelitian ini adalah penelitian eksplanatif, dimana
penelitian ini berupaya menjawab “mengapa”. Memberikan penjelasan
dan alasan dalam bentuk hubungan sebab akibat.21
2. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian
Subjek penelitian disini ialah kalangan siswa Sekolah Menengah
Atas. Objek penelitian ialah rasa percaya diri kalangan siswa. Lokasi
penelitian yaitu di Sekolah Menengah Atas Trimurti Surabaya, peneliti
menggunakan Sekolah Menengah Atas Trimurti karena merupakan
salah satu sekolah swasta favorit di Surabaya. Dari pengamatan
peneliti, sekolah Trimurti merupakan rujukan bagi siswa yang
notabene dari kalangan high class yang up to date dengan
perkembangan teknologi.
19
Dr.Juliansyah Noor,S.E.,M.M., Metodologi Penelitian, (Jakarta : Kencana, 2011) hlm 38
20
Ibid,hal 6 21
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3. Populasi, Teknik Sampling dan Sampel
a. Populasi adalah keseluruhan sasaran yang seharusnya diteliti dan
pada populasi itu hasil penelitian diberlakukan. Populasi adalah
tempat terjadinya masalah yang kita selidiki. Populasi itu bisa
manusia dan bukan manusia, misalnya lembaga, badan sosial,
wilayah, kelompok, atau apa saja yang dijadikan sumber
informasi.22 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa Sekolah Menengah Atas Trimurti Surabaya
sebanyak 21 kelas dengan total siswa sebanyak 836 orang, yang
terbagi pada kelas X (sepuluh) sebanyak 7 kelas dengan jumlah
siswa 245, kelas XI (sebelas) sebanyak 7 kelas dengan jumlah
siswa 304, dan kelas XII (dua belas) sebanyak 7 kelas dengan
jumlah siswa 287.
b. Teknik Sampling adalah pembicaraan bagaimana menata berbagai
teknik dalam penarikan atau pengambilan sampel penelitian,
bagaimana kita merancang tata cara pengambilan sampel agar
menjadi sampel yang representatif. Dengan tidak melupakan
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memperoleh
sampel yang representatif, peneliti memulai mengenal
keseragaman dan ciri-ciri khusus populasi.23 Peneliti menggunakan
teknik Purposive Sampling dimana teknik ini digunakan pada
22
Tatang.M Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1989),
hal 112-113 23
Prof.Dr.H.M.Burhan Bungin,S.Sos.,M.Si, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian daripada
sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian. Berdasarkan
pengetahuan yang jeli terhadap populasi, maka unit-unit populasi
yang dianggap “kunci”, diambil sebagai sampel penelitian.
c. Sampel
Dengan menggunakan teknik purposive sample maka peneliti
mengambil sampel dengan cara mengerucutkan kategori siswa
pengguna video blogging (blogger) yang dianggap mengerti
tentang proses penggunaan video blogging dan bertindak sebagai
pengguna, hasil akhir dari seleksi tersebut sebanyak 49 siswa
merupakan pengguna video blogging. Maka yang menjadi
responden adalah 49 siswa.
4. Variabel dan Indikator Penelitian
Peneliti dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu:
1. Variabel Bebas (Independence Variable)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel ini merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat)24
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
24
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat
merupakan faktor utama yang ingin dijelaskan atau diprediksi
dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain.25
Variabel bebas dan terikat di definisikan sebagai berikut :
Variabel bebas (x) : Penggunaan Video blogging
Indikator variabel :
a. Proses Penggunaan
b. Durasi Penggunaan
c. Lama Penggunaan
d. Frekuensi Penggunaan
Variabel terikat (y) : Percaya Diri
Indikator variabel diungkap dengan menggunakan pendapat dari
Jacinta F. Rini mengenai karakteristik individu yang memiliki rasa
percaya diri yang proporsional yaitu :26
a. Percaya akan kemampuan diri
b. Tidak terdorong untuk menumbuhkan sikap konformis
c. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain
d. Punya pengendalian diri yang baik
25
Ibid, hlm 49 26
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
e. Memiliki internal locus of control
f. Mempunyai cara pandang yang positif
[image:33.595.146.516.220.730.2]g. Memiliki harapan yang realistis
Tabel 1.1
Blue Print Skala Percaya Diri
No Indikator Favorable Unfavorable Jumlah
1. Percaya akan kemampuan
diri sendiri
1,5,29,43 8,22,36 7
2. Tidak terdorong untuk
menumbuhkan sikap
konformis
11,25,39,45 4,18,32 7
3. Berani menerima dan
menghadapi penolakan
orang lain
5,19,33,46 12,26,40 7
4. Punya pengendalian diri
yang baik
9,23,27,47 2,16,30 7
5. Memiliki internal locus of
control
7,21,35,48 14,28,42 7
6. Mempunyai cara pandang
yang positif
13,27,41,49 6,20,34 7
7. Memiliki harapan yang
realistis
3,17,31,50 10,24,38,44 8
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kuantitatif pengumpulan data menggunakan :
a. Angket/kuesioner
Memberikan beberapa pertanyaan yang ditulis di dalam
angket dan disebarkan kepada sample yang telah ditentukan, yang
kemudian jawaban dari sample diakumulasikan. Pertanyaan
seputar status ekonomi dan interaksi sesama mahasiswa.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini
adalah skala likert, merupakan skala yang dapat digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi orang tentang suatu objek
atau fenomena tertentu. Dengan menggunakan skala likert maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, lalu dari
dimensi dijabarkan menjadi indikator dan dari indikator
dijabarakan menjadi sub-indikator yang dapat diukur. Sehingga
sub-indikator inilah yang yang akan menjadi tolak ukur untuk
membuat suatu pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab
oleh responden.
Untuk variabel Penggunaan Video blogging bobot nilai dari
setiap pertanyaan, yaitu sebagai berikut :
1. Sangat Setuju (SS) : 4
2. Setuju (S) : 3
3. Tidak Setuju (TS) : 2
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Adapun bobot nilai dari setiap pertanyaan atau pernyataan dalam
suatu skala likert, untuk item favourable yaitu sebagai berikut :
5. Sangat Setuju (SS) : 4
6. Setuju (S) : 3
7. Tidak Setuju (TS) : 2
8. Sangat Tidak Setuju (STS) : 1
Sedangkan bobot nilai dari setiap pertanyaan atau pernyataan
dalam suatu skala likert, untuk item unfavourable yaitu sebagai
berikut :
1. Sangat Setuju (SS) : 1
2. Setuju (S) : 2
3. Tidak Setuju (TS) : 3
4. Sangat Tidak Setuju (STS) : 4
b. Interview/wawancara
Objek penelitian adalah siswa Sekolah Menengah Atas Trimurti
Surabaya. Peneliti memberi pertanyaan tentang motif penggunaan
Video blogging dan tingkat kepercayaan diri siswa Sekolah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6. Teknik Analisis Data
Peneliti menganalisis data dengan teknik analisis data statistik
inferensial, statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya akan digeneralisasikan
(diinferensikan) untuk populasi dimana sampel diambil.27 Penggunaan
statistik infrerensial dalam penelitian ilmu-ilmu sosial, seperti
kebijakan publik, komunikasi, ekonomi dan sebagainya didasari oleh
logika-logika teori probabilitas. Bersamaan dengan hal itu pula, maka
penggunaan sampel penlitian menjadi logika yang dibenarkan dalam
penjelasan eksplanatori. Metode statistik inferensial adalah
semata-mata teknik atau alat yang dipakai dalam membuktikan kebenaran
teori probabilitas yang umumnya digunakan dalam penelitian
ilmu-ilmu sosial. Telah dijelaskan bahwa statistik inferensial adalah
penelitian yang digunakan dalam penlitian sosial sebagai alat untuk
menganalisis data untuk tujuan-tujuan eksplanasi. Artinya model
statistik ini hanya dipakai untuk tujuan-tujuan melakukan generalisasi
sampel terhadap populasi, dengan kata lain bahwa penelitian ini
bertujuan utama untuk menguji hipotesis penelitian.
Data yang diperoleh kemudian diolah di beberapa tahap , yaitu :
a. Editing
Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah
peneliti selesai menghimpun data di lapangan. Kegiatan ini
menjadi penting karena kenyataannya bahwa data yang
27
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
terhimpun kadang kala belum memenuhi harapan peneliti,
ada diantaranya kurang atau terlewatkan, tumpang tindih,
berlebihan bahkan terlupakan.28 Kegiatan yang dilakukan
peneliti yaitu mengecek nama, isian, dan pemeriksaan
kembali terhadap kelengkapan jawaban yang diperoleh
melalui data.
b. Pengkodean
Setelah tahap editing selesai dilakukan, kegiatan
berikutnya adalah mengklarifikasi data-data tersebut
melalui tahapan koding. Maksudnya bahwa data yang telah
diteliti tersebut diberi identitas sehingga memiliki arti
tertentu pada saat dianalisis.29 Hal yang dilakukan peneliti
yaitu memberi kode pada masing-masing jawaban
responden dengan mempertimbangkan kategori-kategori
yang disusun sebelumnya.
c. Tabulasi
Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan
data. Maksud tabulasi adalah memasukkan data pada
tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta
menghitungnya.30 Hal yang dilakukan peneliti yaitu
memberi skor, menghitung, serta memasukkan
angka-angka tersebut pada tabel.
28
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif...hlm 175
29
Ibid, hlm 176 30
[image:37.595.158.514.246.524.2]digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Setelah melalui tahapan diatas maka penulis menggunakan analisis
statistik untuk mendapatkan hasil penelitian. Untuk menguji hipotesis
penelitian, maka peneliti menggunakan Statistik Multivariat31 yaitu
statistik yang digunakan untuk dua atau lebih pengukuran (variabel)
untuk n sampel dimana analisis antar variabel dilakukan secara
bersamaan. Untuk analisis antar variabel X dan Y yang digunakan
adalah Regresi Linier Sederhana, berikut rumus yang digunakan:
Keterangan :
Y = subyek dalam variabel bebas yang diprediksikan
a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b =angka arah atau nilai koefisien regresi, yang
menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan
variabel bebas. Bila b positif (+) maka naik, dan bila negatif
(-) maka terjadi penurunan.
X = subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu
Analisis data pada penelitian ini menggunakan program aplikasi
SPSS 16 for Windows.
31
Ibid, hlm 2
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
H. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini antara lain :
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
penelitian, Manfaat penelitian, Kajian Hasil Peneliti Terdahulu, Definisi
operasional, Metode penelitian, sistematika pembahasan.
BAB II KAJIAN TEORITIS
Membahas tentang Teori Uses and Gratification
BAB III PENYAJIAN DATA
Membahas tentang deskripsi objek dan lokasi penelitian, deskripsi data
penelitian.
BAB IV ANALISIS DATA
Pengujian hipotesis, pembahasan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
29
BAB II
MEDIA SOSIAL DAN KEPRIBADIAN
A. Media Sosial dan Perkembangannya
1. Perkembangan Media Sosial
Media jejaring sosial atau yang popular dengan istilah social
media mulai populer di indonesia sekitar awal tahun 2000-an. Situs
jejaring sosial friendster merupakan media jejaring sosial pertama
yang dikenal luas oleh masyarakat indonesia. Dengan prinsip
menghubungkan satu orang dengan orang yang lain yang dianggap
teman, friendster merubah perilaku komunikasi penggunanya.
Tahun 2007 kemudian muncul media jejaring sosial yang secara
prinsip hampir sama dengan friendster yaitu facebook. Namun
diawal kemunculannya situs ini belum populer di masyarakat kita.
Baru pada pertengahan 2008, facebook yang didirikan Mark
Zuckerberg dikenal luas. Orang kini lebih senang berinteraksi di
internet melalui jejaring sosial daripada berinteraksi secara
langsung. Orang menjadi senang menghabiskan waktunya di depan
layar monitor komputer atau gadget-nya. Setelah facebook media
sosial baru yang dibuat di San Fransisco Amerika Serikat adalah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
yang dilakukan oleh sebuah layanan telekomunikasi kecil bernama
Twitter Debuted.1
2. Pengguna Media Sosial
Meningkatnya penggunaan internet ini mengindikasikan bahwa
komunikasi bermedia komputer khususnya melalui media situs
jejaring sosial telah menjadi sebuah trend baru di masyarakat
khususnya remaja. Wahyudiono menyataan bahw pengguna
internet di jawa timur lebih banyak berusia muda yaitu dalam
kelompok umur 15 thn sampai dengan 24 thn. Fasilitas yang biasa
digunakan untuk berkomunikasi secara online adalah instant
message, emails, chat room, text messaging, social networking.
Aktivitas penggunaan paling tinggi yaitu membuka jejaring sosial
dan mengirim atau menerima email. Tidak jarang pula remaja
melakukan aktivitas komunikasi dengan menulis di dinding, update
status, update comment, upload foto dan video, maupun game
online. 2
Data dari dirjen sumberdaya peragkat pos dan informatika
kemenkominfo menyatakan bahwa jumlah penggunainternet di
indonesia menguasai asia sebesar 22,4 persen. Indonesia
merupakan negara peringkat ketiga di asia untuk jumlah pengguna
internet. Penggunanya sebanyak 55juta orang dari 245 juta
1
Rahmad Harianto,”Social Media dan Sepak Bola (penggunaan twitter sebagai media reportase pertandingan sepak bola)”,Prodi Ilkom Bekerjasama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM), Volume III No.2 Oktober 2013, hlm 172
2Totok Wahyu Abadi, dkk,”media sosial dan pengembangan hubungan interpersonal
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
penduduk di indonesia. Jumlah pengguna ini semakin meningkat
terutama pada usia muda mulai dari usia 15-20 thn dan 10-14thn.3
3. Seputar Blogging
Blog singkatan dari Web Blog yang merupakan bentuk aplikasi
web. Dimana web adalah halaman internet atau situs sedangkan log
adalah semacam jurnal, laporan atau diary. Jadi bisa disimpulkan
bahwa pengertian dari weblog atau blog adalah sebuah website
atau halaman internet yang memuat tentang laporan. Isi dari blog
inlah yang nantinya akan membedakan dengan sebuah site atu
website.4 Perkembangan dari weblog sangat banyak sekali.
Sehingga penulis menarik kesimpulan bahwa blog adalah, sebuah
diary online yang dikelolaoleh individu untuk menyalurkan, ide,
kreasi, pendapat sera melaporkan atau menuliskan seluruh hasil
pengamatan atau pengalaman, bersifat tidak terikat pada aturan
serta menarik untuk dibaca.5
Istilah dalam blog :6
a. Audioblogging = blog yang sebagian besar isinya adalah file
audio
b. Blog = website pribadi online
c. Blogger = pengguna blog
3 Ibid,hlm 95 4
Madcoms, Membuat Blog dengan Blogger untuk pemula , (Jakarta : Andi,2010), hlm 2
5
Ibid,hlm 2 6
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
d. Blogging = merupakan kegiatan mengisi, mengatur blog
Pada awalnya kata blog dipakai sebagai kependekan dari
weblog, yaitu istilah yang pertama kali digunakan oleh Jorn Barger
pada bulan Desember 1997. Jorn Barger menggunakan istilah
weblog untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu di
update secara kontinyu dan berisi link ke website lain yang mereka
anggap menarik disertai dengan komentar-komentar mereka
sendiri. Roger Yim, seorang kolumnis San Fransisco Gate, pada
Februari 2011, menuliskan bahwa sebuah blog adalah persilangan
antara diary seseorang dan daftar link di internet. Scott Rosenberg
dalam kolomnya di majalan online Salon pada Mei 1999
menyimpulkan bahwa blog berada pada batasan website yang lebih
bernyawa daripada sekedar kumpulan link, tapi kurang instropektif
daripada sekedar kumpulan link, tapi kurang instropektif daripada
sebuah diary yang disimpan di internet.7 Saat ini jumlah blogger di
Indonesia diperkirakan 250.000 orang lebih
(www.ayongeblog.com). Secara keseluruhan ada sekitar 88juta
blogger di seluruh dunia.8
Menulis blog atau blogging setiap hari akan membuat blogger
menjadi penulis yang lebih percaya diri. Denagn terbiasa
mengekspresikan pikiran pada blog-nya, seorang blogger dapat
dengan lebih baik mengartikulasikan opininya. Blog bahkan dapat
7 Assep Purna Mulyanto , Go! Blog Mendukung Program Satu Juta Blog , (Jakarta : Oase
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
menjadi semacam terapi jiwa.9 Blogging atau biasa disebut dengan
nge-blog adalah kegiatan tulis-menulis melalui media blog atau
website. Singkatnya, website untuk kegiatan blogging disebut blog,
dan orang yang nge-blog itu disebut dengan blogger.10 Kegiatan
blogging ini sebenarnya bukan hanya dalam bentuk tulisan, namun
bisa juga dalam bentuk video, atau dalam bentuk e-book (buku
elektronik). Blogging pada dasarnya merupakan suatu komunikasi
yang dilakukan penulis dan pembaca. Menulis dengan tulisan
komunikatif bisa membuat pembaca merespon dan meninggalkan
komentar pada blog. Sehingga akan terjadi dialog antara penulis
dan pembaca. 11
4. Kegunaan Blogging
Banyak alasan seseorang melakukan aktivitas di blog
pribadinya, seperti berikut ini :
Mengapa harus blogging?12
a. Blogging sebagai problem solving
Membuat blog bertujuan untuk mengatasi masalah
seseorang dan memiliki banyak manfaatnya. Seperti membuat
diri kita memiliki relasi yang lebih banyak. Dan dengan
banyaknya relasi ini, perasaan kita sebagai penulis blog akan
lebih leluasa untuk terus membagikan manfaat kepada banyak
9
Ibid, hlm 5 10
Ricky Rachmanto & Grafisku Studio, Blogger untuk Pemula, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2015), hlm 3 11 Ibid, hlm 4
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
orang. Tidak hanya untuk blog, malah bisa menyebar pada
kegiatan offline lainnya.
b. Blogging sebagai ladang rezeki
Blogging sebagai ladang rezeki bisa dengan banyak seperti
berikut :
1. PPC (Pay Per Click)
Yakni seseorang bisa menghasilkan uang melalui iklan
yang di klik oleh pengunjung blog.
2. Berjualan
Seseorang bisa berjualan produk sendiri hingga produk
orang lain. Ada beberapa cara berjualan menggunakan
media blog, misalnya menjadikan blog sebagai sebuah toko
online atau membuat artikel review dari produk yang akan
dijual.
c. Blogging sebagai hobi sehari-hari
Blogging menjadi satu kebiasaan yang digemari dan
muncul dari diri masing-masing. Dimulai dari gemar menulis
dan kemudian di share melalui media.
d. Blogging sebagai ajang ekspresi diri
Mengeksplorasi atau menyalurkan ekspresi diri kepada
publik dapat menghindarkan penyakit stress. Disaat seseorang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
menyenangkan melalui blogging. Blog yang telah dimiliki itu
bebas, bebas berekspresi didalamnya.
5. Persiapan sebelum blogging :13
a. Buku Tulis dan Pena bertujuan untuk mempersiapkan dan
melakukan perencanaan yang matang sebelum tulisan
dituangkan dalam bentuk naskah dalam komputer atau pc anda.
b. Komputer atau Laptop bertujuan untuk menuangkan tulisan ke
dalam bentuk ketikan. Komputer yang digunakan tidak perlu
terlalu mahal dan canggih, namun disarankan bisa untuk
mengolah gambar.
c. Menyiapkan akses internet , setelah menyiapkan laptop atau
komputer selanjutnya adalah bagian yang tidak kalah penting
yaitu akses internet. Karena dengan akses internet kita bisa
dengan mudah melakukan proses upload atau sharing artikel ke
dalam blog.
6. Definisi Vlog
Video Blogging atau yang sering disingkat dengan vlog atau
vlogging (dibaca : vee-log-ing) menurut istilah Wikipedia adalah
suatu bentuk blogging dimana medianya adalah video. Meurut
istilah „suka-suka kita‟, video blogging adalah aktivitas nge-blog
13
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
tetapi konten yang dipublikasikan adalah rekaman-rekaman
video.14
Video blogging sebetulnya bukan barang baru dan di Indonesia
sendiri sudah mewabah sejak bebrapa tahun terakhir. Buktinya,
sejumlah blog indonesia pun kini sudah banyak yang secara
konsisten mempublikasikan konten-konten video. Lihat saja
webicara.com , notsogeeky.net , dll.
7. Membuat Video Blogging
Cara membuat video blogging dengan tahapan sederhana :
a. Merekam video dengan perangkat tertentu.
b. Mengedit video jika diperlukan untuk merampingkan ukuran
file, mengubah format video, atau membuang bagian-bagian
tertentu yang tidak diperlukan.
c. Mengupload video ke situs penyedia hosting, seperti
youtube.com
d. Meng-embed video di halaman web atau blog yang anda miliki.
Embed artinya menuliskan sepenggal kode HTML di halaman web
untuk memanggil video anda sehingga halaman web tersebut
menampilkan media player yang akan memainkan video.15
14
Raf Knowledge ,Video Bloging untuk Pemula, (Jakarta : PT Elex Media Komputindo,
2010) hlm 1 15
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
B. Tingkat Kepercayaan Diri
1. Definisi Percaya Diri
Kepercayaan diri adalah melakukan apa yang ingin dilakukan,
kapan, dan bagaimana melakukannya.16 Percaya diri didefinisikan
sebagai berikut:
a. Merasa rileks nyaman dan aman
b. Yakin kepada diri sendiri
c. Tidak percaya bahwa orang lain selalu lebih baik
d. Melakukan sebaik mungkin sehingga pintu terbuka dikemudian
hari
e. Menetapkan tujuan yang tidak terlalu tinggi sehingga anda bisa
meraihnya
f. Tidak melihat adanya jurang yang lebar ketika membandingkan
diri anda dengan og lain
g. Tidak mengambil kompensasi atas rasa ketidakamanan dengan
bertindak kurang ajar dan agresif
h. Memiliki kemampuan untuk bertindak dengan percaya diri
sekalipun anda tidak merasa demikian
i. Memilki kesadaran adanya kemungkinan gagal dan melakukan
kesalahan
j. Merasa nyaman dengan diri anda sendri dan tidak khawatir
dengan apa yang dipikirkan orang lain.
k. Memiliki keberanian untuk mencapai apa yang anda inginkan.
16
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Rasa percaya diri secara sederhana bisa dikatakan sebagai suatu
keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang
dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu
untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.17
2. Karakteristik Percaya Diri
Karakteristik individu yang memiliki rasa percaya diri yang
proporsional diantaranya adalah :18
a. Percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga tidak
membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan ataun rasa hormat
dari orang lain.
b. Tidak terdorong untuk menumbuhkan sikap konformis demi
diterima oleh orang lain atau kelompk lain
c. Berani menerim dan menghadapi penolkan orang lain (berani
menjadi diri sendiri)
d. Punya pengendalian diri yang baik
e. Memiliki internal locus of control (memandang keerhasilan atau
kegagalan tergantng dari usaha diri sendiri dan tdk mudah
menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tegantung atau
mengharap bantan orang lain)
f. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri,
orang lain dan situasi di luar dirinya.
17Drs.Thursan Hakim ,Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri , (Jakarta : Puspa Swara, 2002)
hlm 6 18
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
g. Memiliki harapan yang realistis terhadap diri sendiri, sehingga
harapan itu tidak terwujud ia tetap mampu melihat sisi positif
dirinya dan situasi yang sedng terjadi.
3. Ciri-Ciri Pribadi yang Percaya Diri
Seorang individu yang memiliki kepercayaan diri akan
memiliki ciri-ciri seperti yang dikemukakan oleh Guilford dan
Lauster sebagai berikut :19
a. Individu merasa kuat terhadap tindakana yang dilakukan. Hal in
didasari oleh keyakinan terhadap kekuatan, kemampuan dan
ketrampilan yang dimiliki. Ia merasa optimis, ambisius, bekerja
keras, tidak membutuhkan bantuan orang lain.
b. Individu merasa diterima oleh kelompoknya. Hal in didasari
oleh keyakinan terhadap kemampuannya dalam erhubungan
sosial.
c. Individu percaya sekali terhadap dirinya serta memiliki
ketenangan sikap. Hal ini didasari oleh keyakinan terhadap
kekuatan dan kemampuannya.
19
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Ciri-ciri orang yang percaya diri :20
a. Selalu bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu
b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai
c. Mampu mnetralisasi ketegangan yang muncul di dalam
berbagai situasi
d. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai
situasi
e. Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang
penampilannya.
f. Memiliki kecerdasan yang cukup
g. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup
h. Memiliki keahlian atau ketrampilan lain yang menunjang
kehidupannya, misalnya ketrampilan berbahasa asing
i. Memiliki kemampuan bersosialisasi.
j. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik
k. Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya
menjadi kuat dan tahan di dalam menghadapi berbagai
cobaan hidup.
l. Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai
masalah, misalnya dengan tetap tegar, sabar dan tabah dalam
menghadapi persoalan hidup. Dengan sikap ini adanya
masalah hidup yang berat justru semakin memperkuat rasa
percaya diri seseorang.
20
Drs.Thursan Hakim ,Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri , (Jakarta : Puspa Swara, 2002)
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Proses pembentukan rasa percaya diri:21
a. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses
perkembangan yang melahirkan kelebihan-kelebihan
tertentu.
b. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan-kelebihan yang
dimilikinya dan melahirkan keyakinan kuat untuk bisa
berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan
kelebihan-kelebihannya.
c. Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap
kelemahan-kelemahan yang dimilikinya agar tidak
menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit menyesuaikan
diri.
d. Pengalaman di dalam menjalani berbagai aspek kehidupan
dengan menggunakan segala kelebihan yang ada pada
dirinya.
4. Rasa Tidak Percaya Diri
Rasa tidak percaya diri bisa disimpulkan sebagai suatu
keyakinan negati f seseorang terhadap kekurangan yang ada di
berbagai aspek kepribnadiannya sehingga ia meras tidak mampu
untuk mencapai berbagai tujuan didalam kehidupannya.22
21
Drs.Thursan Hakim ,Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri , (Jakarta : Puspa Swara, 2002)
hlm 6 22