PARTISIPASI POLITIK
Anwar
Arifin
menjelaskan
bahwa
•
Menurut
Miriam
Budiardjo:
Partisipasi Politik
merupakan
kegiatan
seseorang
atau
sekelompok orang untuk
ikut serta secara aktif
dalam kehidupan politik.
Misal : Memilih
Herbert McClosky
(Miriam Budiardjo) :
“
The
term
political
participation will refer to
those voluntary activities by
which members of a society
share in the selection of
rulers
and
directly
or
indirectly, in the formation
of public policy ”
Herbert McClosky, “Political Participation,” International Encyclopedia
Samuel P. Huntington & Joan M.
Nelson
( Miriam Budiardjo)
“ By political participation we mean
activity by private citizens designed
to influence government decision
making. Participation may be
individual or collective, organized
or
spontaneous,
sustained
or
sporadic, peaceful or violent, legal
or illegal, effective or ineffective ”
PARTISIPASI POLITIK DI BERBAGAI NEGARA
1. PARTISIPASI POLITIK DI NEGARA DEMOKRASI
2. PARTISIPASI POLITIK DI NEGARA OTORITER
3. PARTISIPASI POLITIK DI NEGARA BERKEMBANG
1. Partisipasi Politik di Negara
Demokrasi
Contoh : Amerika
Piramida Partisipasi Politik I
Menurut Pandangan Milbrath dan Goel
PEMAIN
PENONTON
APATIS
Keterangan :
Pemain : 5-7% orang yang aktif dalam Dunia Politik
Penonton : 60% populasi aktif dalam Memakai hak pilihnya
Penonton Aktivis
Partisipan
Apolitis
Piramida Partisipasi Politik II
David Roth dan Frank Wilson
Aktivis : Karakter penyimpangan perilaku ;
pembunuhan politik, pembajakan, terorisme.
Partisipan : Seseorang / Kelompok yang aktif
di Partai,
Melakukan Kampanye.
Penonton : Orang yang terlibat dalam
kepentingan politik
Hal ini adalah Pe-
Lobby,
Pemilih aktif.
No Negara Voter Turnout
(%)
Tahun Pemilu
1. Australia 94,69 2004 2. Singapura 94 2006
3. Indonesia
Orba 95 1992
4. Jerman 90 1992
5. Indonesia Reformasi
84 2004
[image:9.720.24.475.47.533.2]6. Norwegia 76,6 2005 7. Prancis 64,4 2002 8. Thailand 70 2001 9. Malaysia 69,5 1999 10. Inggris 61,3 2005 11. Federasi Rusia 60,5 1999 12. Korea Selatan 60 2004 13. India <60 2004 14. Amerika Serikat 55,3 2004 15. Polandia 53,4 1990
TABEL VOTER TURNOUT DI BERBAGAI NEGARA
Sumber : diolah dari data-data
2. Partisipasi Politik di Negara
Otoriter
•
Negara otoriter seperti komunis tujuan utama
partisipasi massa adl merombak masyarakat yg
terbelakang
menjadi
masyarakat
modern,
produktif, kuat, dan berideologi kuat.
•
Partisipasi yg tinggi dlm pemilu dianggap
memperkuat keabsahan sebuah rezim di mata
dunia. Contohnya adl Uni Soviet adl salah slh satu
negara yg berhasil mencapai presentase
voter
turnout
yg sangat tinggi.
•
Dalam pemilu angka partisipasi hampir selalu
mencapai lebih dari 99%.
3. Partisipasi Politik di Negara
Berkembang
•
Partisipasi di negara berkembang akan
membantu penanganan masalah-masalah
yg ditimbulkan oleh perbedaan-perbedaan
etnis, budaya, status sosial, dan ekonomi,
agama, dan sebagainya.
•
Samuel Hutington berpendapat bahwa
pembangunan yg cepat, dan ikut sertanya
banyka kelompok baru dalam politik dalam
waktu yg singkat, dapat mengganggu
stabilitas.
•
Michael Roskin menyatakan bahwa Afrika
Selatan adl contoh negara yg cepat
menyadari pentingnya partisipasi politik.
Negara yg semula diperintah oleh
minoritas kulit putih ini cepat-cepat
membuka peluang bagi peran-peran
rakyat kulit hitam untuk menghindarkan
ledakan yg lebih berbahaya. (Budiardjo)
•
Akan tetapi setiap usaha pembangunan,