• Tidak ada hasil yang ditemukan

10 perkembangan psikososial se 3 tahun pertama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "10 perkembangan psikososial se 3 tahun pertama"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan

Psikososial Selama 3

Tahun Pertama

Yulia Ayriz, Ph. D.

(2)

FONDASI DARI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

• Kapan dan bagaimana perkembangan emosi pada bayi?

• Bagaimana bayi menunjukkannya?

• walaupun bayi berbagi pola-pola perkembangan, sejak awal, menunjukkan kepribadian yang berbeda.

• Kepribadian  perpaduan yang relatif konsisten antara emosi, temperamen, pikiran, dan perilaku yang

(3)

Emosi

• Emosi  reaksi subjektif terhadap pengalaman

berasosiasi denga perubahan fisiologis dan perilaku. • Contoh emosi: kesedihan, kesenangan, rasa takut, dsb. • Perkembangan emosi itu berurutan: emosi yang

kompleks tampaknya berkembang dari awal, yang paling sederhana.

• Pola karakteristik seseorang terhadap reaksi emosi mulai berkembang selama infancy.

• Ini adalah elemen dasar dari kepribadian.

• Budaya juga memberikan pengaruh pada bagaimana individu merasakan suatu siuasi dan bagaimana

(4)

• Menangis, tersenyum, dan tertawa merupakan tanda awal dari emosi bayi.

• Indikasi laian adalah ekspresi wajah, aktivitas motorik, bahasa tubuh, dan perubahan psikologis.

• Menangis adalah cara paling kuat untuk mengkomunikasikan kebutuhan bayi.

• Beberapa orang tua khawatir secara konstan

mengangkat bayi yang sedang menangis. Hal semacam ini membuat bayi menjadi manja.

• Senyum sosial ketika bayi baru lahir menatap kedua orang tuanya dan tersenyum pada mereka, tidak

terbentuk hingga bulan kedua kehidupan.

(5)

• Usia 6 bulan bayi mungkin terkikik dalam merespon ibu yang membuat suara yang tidak biasa atau muncul dengan handuk yang menutupi wajahnya.

• Bayi 10 bulan mungkin tertawa keras saat mencoba mengambil handuk kembali dari wajah ibunya.

• Usia 12-15 minggu infant degan sengaja

berkomunikasi dengan orang lain mengenai objek. infant tersenyum pada objek dan kemudian menatap individu sambil tetap tersenyum.

(6)

Kapan Emosi Muncul?

• Perkembangan emosi adalah proses yang berurutan; emosi yang kompleks berkembang dari yang paling sederhana.

Emosi kesadaran diri: ekspresi, emosi, seperti malu, empati, dan iri yang tergantung pada kesadaran diri. • Kesadaran diri: realisasi bahwa seseorang eksis dan

berfungsi, terpisah dari orang dan yang lainnya.

• Kesadaran akan diri muncul pada umur15-24 bulan. • Kesadaran diri diperlukan sebelum anak menjadi

waspada dan fokus.

• Menjelang usia 3 tahun, anak memeroleh kesadaran diri ditambah dengan pengetahuan yang bagus

(7)

Pertumbuhan Otak dan Perkembangan

• Perkembangan otak setelah kelahiran terhubung secara dekat dengan perubahan dalam kehidupan emosi.

• Pengalaman emosi dipengaruhi oleh perkembangan

otak dan dapat memiliki pengaruh jangka panjang pada struktur otak (Mlot, 1998, Sroufe, 1997).

• Empat fase utama dalam pengorganisasian otak anatara lain:

1) Fase tiga bulan pertama kehidupan, perbedaan emosi dasar di saat korteks selebral berfungsi, membawa persepsi kognitif dalam permainan.

(8)

3. Fase ketiga terjadi pada tahun ke 2, ketika infant

mengembangkan kesadaran diri, kesadaran emosi dalam diri, dan kapasitas yang besar untuk

meregulasikan emosi mereka dan aktivitasnya. 4. Fase empat terjadi sekitar usia 3 tahun, ketika

(9)

Alturisme, membantu, empati, dan kognisi sosial

• Bayi berusia 18 bulan bertindak memberikan perhatian pada orang asing tanpa mengharapkan hadiah apapun. Perilaku ini disebut perilaku alturistik (Warneken & Tomasello, 2006).

Empati  kemampuan untuk menempatkan diri pada

tempat orang lain dan merasakan apa yang dirasakan orang lain.

Cermin neuron  neuron yang bekerja ketika

seseorang melakukan sesuatu atau mengamati orang lain melakukan sesuatu.

Kognisi sosial  kemampuan untuk memahami

(10)

Bagaimana

infant

menunjukkan perbedaan

temeparamen, dan bagaimana menahan semua

perbedaan tersebut?

• Temperamen: sesuatu yang menentukan seseorang, secara biologis dasar untuk mendekati atau bereaksi terhadap individu atau situasi.

• Banyak anak akan jatuh pada 1dari 3 kategori temperamen, “mudah”, “sulit” dan “lamban”.

1. Anak yang “mudah” anak yang secara umum

bertemperamen bahagia, irama biologis yang reguler, dan kesiapan untuk menerima pengalaman baru.

2. Anak yang “sulit”  anak dengan temperamen

(11)

3. Anak yang “lambat untuk pemanasan”  anak

yang umumnya bertemperamen ringa, tapi ragu-ragu menerima pengalaman baru.

• Pola temperamen muncul sebagian besar bawaan dan memiliki basis biologis.

• Mereka sebenarnya stabil, tapi bisa dimodifikasi melalui pengalaman.

• Kebaikan yang sesuai antara temperamen anak dan tuntutan lingkungan membutuhkan penyesuaian. • Perbedaan lintas budaya pada temperamen mungkin

(12)

Pengalaman Sosial di Awal

Infant

di Dalam

Keluarga

• Praktik merawat anak dan peran pengasuh beragam di seluruh dunia.

• Hal ini tergantung pandangan budaya terhadap sifat alamiah infant dan kebutuhannya.

• Peran keluarga yang paling penting dalam

(13)

Apa peran yang dimainkan ibu dan ayah dalam

perkembangan awal kepribadian?

Infant memiliki kebutuhan yang kuat untuk kedekatan dengan ibu, kehangantan, responsif, begitu juga

perawatan fisik.

• Peran ibu tidak hanya memberi makan kepada anak, tetapi termasuk memberikan kenyamanan kontak tubuh secara dekat

• Masa menjadi ayah adalah konstruksi sosial. Peran sebagai ayah berbeda di berbagai budaya.

• Contoh: suku Huhot, Mongolia, laki-laki hampir tidak pernah memegang infant dan akan melakukannya jika ibu tidak ada. Ayah lebih berinteraksi dengan toddler. • Di US, keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak

(14)

Gender: Bagaimana Perbedaan Bayi laki-Laki dan

Perempuan

• Gender: signifikansi untuk menjadi laki-laki atau perempuan.

• Gender berdampak pada bagaimana individu terlihat, menggerakkan badan, bekerja, berpakaian, dan

bermain.

(15)

Laki-laki

VS Perempuan

1. Sedikit lebih panjang, berat, dan kuat

2. Lebih rentan mulai dari pembuahan

3. Lebih aktif di awal pranatal

4. Memiliki otak 10% lebih besar saat lahir. 5. Pada usia 17 bulan

cenderung bermain lebih agresif

1. Kurang reaktif terhadap stres

2. Lebih mungkin untuk hidup di periode

(16)

Persamaan

• sensitif untuk menyentuh

(17)

Infant mulai menerima perbedaan antara laki-laki dan perempuan jauh sebelum perilaku mereka dibedakan oleh gender, dan bahkan sebelum mereka bisa bicara. • Studi habituasi menyatakan: bayi berusia 6 bulan

merespons berbeda pada suara laki-laki dan perempuan. • Bayi usia 6-12 bulan dapat membedakan perbedaan

wajah laki-laki dan perempuan, berdasar pada rambut dan pakaian.

• Bayi usia 19 bulan mulai menggunakab label gender seperti “mommy” dan “daddy”.

• Bayi usia 2 tahun mulai mengasosiasikan tipe gender pada mainan, boneka dengan wajah gender yang sesuai. • Anak usia 25 bulan laki mengimitasi tugas

(18)

Bagaimana Orang Tua Membentuk Perbedaan

Gender?

• Orang tua di AS mulai memengaruhi kepribadian anak laki-laki dan perempuan sangat dini.

• Ayah mempromosikan gender typingproses

sosialisasis ketika anak di usia dini mempelajari peran gender yang sesuai (Bronstein, 1998).

(19)

Ayah

VS Ibu

1. Lebih banyak bicara dan menghabiskan banyak waktu dengan anak laki-laki pada usia 2 tahun

2. Bermain lebih kasar dengan anak laki-laki dan menunjukkan

sensitivitas pada anak perempuan

1. Lebih banyak bicara, suportif ke anak

(20)

Isu-Isu Perkembangan di Masa Infancy

• Bagaimana infant mendapatkan kepercayaan di dunia mereka dan membentuk kelekatan, dan bagaimana

infant dan pemberi pengasuhan membaca sinyal non verbal dari masing-masing?

• Berdaasrkan Erickson, infant di awal hingga 18 bulan berada di tahap pertama perkembangan kepribadian,

basic trsust mistrusttahap pertama perkembangan

psikososial Erickson, infant mengembangkan perasaan bahwa individu atau objek di dunianaya bisa

dipercaya.

• Bayi butuh mengembangkan keseimbangan antara

(21)

• Jika trust mendominasi, anak akan mengembangkan harapan.

• Jika mistrust mendominasi, anak akan memandang dunia sebagai tempat yang tidak bersahabatdan tidak diprediksidan akan memiliki masalah dalam

(22)

Mengembangkan Kelekatan

• Kelekatan: timbal balik; ikatan yang bertahan di antara 2 orangkhususnya antara infant dan pengasuh

masing-masing berkontribusi pada kualitas hubungan.

• Pandangan evolusioner  kelekatan memiliki nilai

adaptif untuk bayi, memastikan bahwa psikososial mereka dan kebutuhan fisik terpenuhi (MacDonald, 1998).

• Teori etologi infant dan orang tua memiliki

(23)

Studi pola-pola kelekatan

Penelitian berdasar Kelekatan Asing (dikembangkan oleh Mary Ainsworth, 1950an) menemukan 4 pola kelekatan:

1)terjaminbayi mungkin menangis atau protes ketika

pengasuh pergi, tapi mampu mendapatkan kenyamananyang dibutuhkan;

2)penghindaranbayi yang jarang menangis ketika berpisah

dari pengasuh utama dan menolak kontak saat paengasuh kembali;

3)ambivalen (resisten)bayi menjadi cemas sebelum

pengasuh utama pergi, kekesalan yang ekstrem selama ketiadaan pengasuh;

4)tidak teratur salah-arahbayi teratur tampkanya

(24)

Peran dari Temperamen

• Pola kelekatan dapat tergantung pada temperamen bayi, begitu juga dengan kualitas pengasuhan. Hal ini dapat memiliki implikasi jangka panjang.

• Temperamen mungkin merupakan dampak tidak langsung dari kelekatan, tetapi juga merupakan

(25)

Kecemasan pada Figur Asing dan Kecemasan

akan Perpisahan

• Kecemasan semacam ini muncul selama bagian kedua dari 1 tahun, dan muncul terkait dengan temperamen dan situasi.

Kecemasan pada figur asing: kehati-hatian pada individu ataupun tempat asing, yang muncul pada beberapa infant selama paruh kedua pada tahun pertama.

Kecemasan akan perpisahan: distres yang

(26)

• Contoh: bayi yang dulunya bersahabat pada orang asing, pergi bersama, melanjutkan ocehan bahagia selama ada orang disekelilingnya. Pada saat usia 8

(27)

Efek Jangka Panjang dari Kelekatan

• Memori orang tua terhadap kelekatan pada masa anak akan memengaruhi kelekatan dia pada

anak-anaknya.

• Kelekatan terjamin berpengaruh pada kompetensi

emosional, sosial, dan kognitif. Semakin anak merasa terjamin kelekatannya pada pengasuh dewasa, anak cenderung lebih mengembangkan hubungan dengan orang lain.

• Antara usia 3-5 tahun, anak dengan kelekatan terjamin cenderung lebih ingin tahu, kompeten, empati,

(28)

Komunikasi Emosisonal dengan Pengasuh:

Regulasi Saling Menguntungkan

Regulasi saling menguntungkan: proses saat infant dan pengasuh mengkomunikasikan kondisi emosional pada masing-masing dan memberikan respons yang sesuai.

• Regulasi saling menguntungkan memungkinkan bayi untuk bermain dan berperan aktif dalam regulasi

kondisi emosional mereka.

(29)

Referensi Sosial

• Referensi sosial: memahami situasi yang ambigu dengan melihat persepsi orang lain terhadap hal tersebut.

• Dalam referensi sosial, 1 individu membentuk

pemahaman bagaimana bereaksi dalam situasi yang ambigu, membingungkan, dan asing, dengan mencari dan menginterpretasikan persepsi orang lain terhadap hal tersebut.

(30)

Isu-Isu Perkembangan dalam Masa

Toddler

(Batita)

• Kapan dan bagaimana perasaan diri akan muncul, dan bagaimana toddler berlatih otonomi dan

mengembangkan standar untuk perilaku sosial yang bisa diterima?

(31)

Tumbuhnya Rasa Mengenai Diri

• Konsep diri adalah citra kita tentang diri

kitakeseluruhan gambaran kemampuan dan sifat-sifat.

• Rasa terhadap diri muncul antara 4-10 bulan saat

infant mulai menerima perbedaan antara diri dan orang lain dan untuk mengalami rasa sebagai agen dan diri koheren.

• Munculnya kesadaran dirikesadaran pengetahuan

mengenai diri sebagai sesuatu yang berbeda, makhluk yang bisa diidentifikasididasarkan pada munculnya

(32)

Kesadaran diri dapat diuji dengan mempelajari apakah

infant mengenali citra mereka sendiri.

• Ketika anak mengenali diri sendiri, dia melihat preferensi untuk melihat diri mereka sendiri pada

video citra daripada citra dari anak lain pada usia yang sama (Nielsen, Dissanayake, & Kashima, 2003).

• Konsep diri terbentuk pada rasa persepsi diri dan

(33)

Perkembangan Otonomi

• Erikson (1950) mengidentifikasi tahap kedua dari perkembangan kepribadian, yaitu otonomi vs malu dan raguanak mencapai keseimbangan antara

menentukan nasib sendiri dan kontrol dari orang lain. • Di budaya Amerika, budaya negativisme adalah

manifestasi normal dari pergantian kontrol eksternal ke kontrol internal.

(34)

Akar Perkembangan Moral: Sosialisasi dan

Internalisasi

• Sosialisasi: perkembangan dari kebiasaan,

keterampilan, nilai-nilai, dan motif yang dibagi oleh anggota kelompok sosial yang profuktif dan

bertanggung jawab.

• Sosialisasi menggantungkan pada internalisasi dari standar yang disetujui secara sosial, dimulai dnegan terbentuknya regulasi diri.

• Sosialisasi bertumpu pada internalisasiproses

(35)

Membentuk regulasi diri

• Regulasi diri: kontrol independen terhadap perilaku untuk memahami harapan sosial.

• Regulasi diri adalah fondasi dari sosialisasi dan hal ini terhubung dengan semua domain perkembanganfisik,

kognitif, emosional, dan sosial.

• Sebelum anak bisa mengontrol perilaku, anak membutuhkan kemampuan meregulasi atau

mengontrol, proses atensional mereka dan untuk memodulasi emosi-emosi negatif (Eisenberg, 2000). • Perilaku ini di bawah payung fungsi eksekutif

(36)

Asal hati nurani: melakukan sesuai keinginan

• Hati nurani: standar internal dari perilaku, yang biasanya mengontrol perilaku seseorang dan

menghasilkan ketidaknyamanan emosional ketika dilanggar.

• Sebelum anak dapat mengembangkan hati nurani, mereka butuh menginternalisasi standar moral.

• Pendahulu dari hati nurani adalah kepatuhan yang berkomitmen pada tuntutan pengasuh.

Toddler yang menunjukkan kepatuhan berkomitmen cenderung lebih siap menginternalisasi aturan orang dewasa daripada yang menunjukkan kebutuhan

(37)

Faktor dalam Suksesnya Sosialisasi

• Cara-cara orang tua melakukan sosialisasi pada anak dan kualitas hubungan orang tua-anak membantu

memprediksi bagaimana sulit atau mudahnya sosialisasi terjadi.

• Anak yang menunjukkan kerjasama reseptif dapat menjadi partner aktif dalam sosialisasi.

(38)

KONTAK DENGAN ANAK LAINNYA

• Bagaimana infant dan toddler berinteraksi dengan saudara dan anak lainnya?

1. Saudara Kandung

• Hubungan saudara memainkan peran yang berbeda dalam sosialisasi. Konflik saudara dapat membantu memahami hubungan sosial (Dunn & Munn, 1985; Ram & Ross, 2001).

• Pembelajaran dan keterampilan yang dipelajari dari

interaksi dengan saudara dibawa dalam hubungan di luar rumah.

(39)

2. Kemampuan sosial dengan non saudara

• Anak usia 1,5 dan 3 tahun cenderung menunjukkan ketertarikan pada anak lain khususnya yang

seumuran.

• Mereka meningkatkan pemahaman bagaimana menghadapi mereka.

Toddler belajar dengan meniru pada anak lainnya. Imitasi seperti ini mengarahkan anak untuk

(40)

ANAK DARI ORANG TUA BEKERJA

• Bagaimana orang tua bekerja dan perawatan diri anak berdampak pada perkembangan infant dan toddler? • Secara umum ibu yang bekerja, partisipasi selama 3

tahun pertama tampaknya hanya memiliki sedikit dampak dalam perkembangan.

(41)

Perawan Dini Anak

• 50% dari 11,3 juta anak usia belum TK menerima

(42)

Faktor-faktor yang Berdampak pada

Perawatan Anak

• Perawatan anak pengganti beragam dalam kualitas. • Walaupun kualitas, kuantitas, stabilitas, dan tipe

perawatan memengaruhi prikososial dan

perkembangan kognitif, pengaruh karakteristik keluarga tampaknya secara umum lebih besar.

• Temperamen dan gender dapat membuat perbedaan (Crockenberg, 2003).

• Elemen yang paling penting dalam kualitas perawatan adalah pengasuh. Hal ini karena interaksi yang

(43)

Daftar Cek untuk Memilih Fasilitas Perawatan Anak

yang Bagus

• Apakah fasilitas berizin?

• Apakah fasilitas bersih dan aman?

• Apakah fasilitas memiliki kelompok kecil, kelompok orang dewasa, anak, serta staf yang stabil, kompeten, dan aktif?

• Apakah pengasuh telah mengikuti pelatihan mengenai perkembangan anak?

• Apakah pengasuh hangat, penuh kasih sayang, menerima, responsif, dan sensitif?

(44)

• Apakah anak memiliki kases ke media yang menstimulus penguasaan kognitif?

• Apakah program menimbulkan kepercayaan diri, keingintahuan, kreativitas,dan disiplin anak?

• Apakah mendorong anak untuk bertanya,

menyelesaikan masalah, mengekspresikan perasaan dan opini, serta membuat keputusan?

• Apakah memelihara harga diri, menghormati orang lain, dan keterampilan sosial?

• Apakah membantu orang tua meningkatkan keterampilan pengasuhan anak?

(45)

PENGANIAYAAN: PERLAKUAN KEJAM DAN

PENGABAIAN

• Bentuk penganiayaan adalah perlakuan kejam secara: 1. fisiktindakan yang diambil dengan sengaja untuk

membahayakan orang lain, melibatkan potensi luka di tubuh.

2. Pengabaiankegagalan untuk memenuhi kebutuhan

dasar tanggungan anak.

3. Seksualaktivitas seksual yang menyakiti fisik atau

psikologis

4. emosionalpenolakan, teror, isolasi, eksploitasi,

degradasi, ejekan, atau kegagalan untuk menyediakan dukungan emosional, cinta, dan afeksi yang

(46)

Penganiayaan di Masa

Infancy

dan

Toodler

• Korban utama dari penganiayaan adalah infant dan

toddler.

• Beberapa meninggal karena kegagalan non organik untuk berkembanglambat dan pertumbuhan fisik

yang bertahan dengan tanpa diketahui alasan medis, disertai dengan perkembangan dan fungsi emosional yang buruk dan yang lain karena shaken baby

syndromebentuk dari penganiayaan berupa

mengguncang infant atau toddler yang bisa

(47)

Faktor-Faktor yang Berkontribusi: Suatu

Pandangan Ekologis

• Karakteristik abuser dan neglecter, keluarga, orang tua, masyarakat, dan budaya berkontribusi pada

perlakuan kejam dan pengabaian.

• Orang tua yang melakukan pengabaian dengan

berjarak antara dirinya dan anak, jika dari faktor ibu menyebabkan anak merasa depresi, tidak diharapkan, dan jika dari faktor ayah menyebabkan anak merasa kosong atau tidak cukup memberikan dukungan

finansial dan ekonomi.

(48)

Permasalahan Keluarga Bermasalah

• Mencegah dan menghentikan penganiayaan

membutuhkan beragam usaha koordinasi di antara masyarakat.

(49)

Efek Jangka Panjang dari Penganiayaan

• Penganiayaan dapat mengganggu fisik, kognitif, emosional, mental, kesehatan emosi yang kurang, perkembangan otak yang terganggu, kesulitan

akademis, bahasa, serta perkembangan sosial dan dampaknya bisa bisa berlanjut hingga dewasa.

• Namun banyak anak yang teraniaya menunjukkan ketahan yang luar biasa, optimis, cerdas, kreatif, humoris, dan mandiri.

(50)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang bermain dengan perkembangan motorik kasar pada anak toddler di posyandu desa Suruhkalang Karanganyar.

Pada bayi berusia 15-18 bulan conceptual self awareness (pengetahuan yang disadari oleh diri seseorang sebagai sesuatu yang terpisah, makhluk yang dapat diidentifkasi, dan

Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh kesiapan psikologis ibu yang menikah usia dini terhadap perkembangan anak usia toddler (1-3 tahun) di Desa Cendana Kecamatan Banjarnegara

Stimulasi pendidikan sangat berpengaruh terhadap peningkatan perkembangan kecerdasan, sehingga penulis berharap agar para orang tua dan pihak-pihak lain dapat

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang bermain dengan perkembangan motorik kasar pada anak toddler di posyandu desa Suruhkalang Karanganyar.

Metode: Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan antara stimulasi ibu dengan perkembangan motorik kasar pada anak usia toddler (1-3 tahun) di Pendidikan anak usia dini

Stimulasi pendidikan sangat berpengaruh terhadap peningkatan perkembangan kecerdasan, sehingga penulis berharap agar para orang tua dan pihak-pihak lain dapat

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang bermain dengan perkembangan motorik kasar pada anak toddler di posyandu desa Suruhkalang Karanganyar