• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Psikososial Usia 1-3 Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Psikososial Usia 1-3 Tahun"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan

Psikososial Usia 1-3

Tahun

(2)

Apakah yang dimaksud

Perkembangan Psikososial?

 suatu perkembangan yang melibatkan kepribadian individu

dan hubungan sosial

 Karakteristik perasaan, pemikiran, dan perilaku, yang

mempengaruhi cara anak berespon dengan dengan orang lain serta cara beradaptasinya dengan dunianya.

Kepribadian:

(3)

Perasaan

 adalah reaksi subyektif terhadap pengalaman yang terkait

dengan perubahan fsik dan perilaku

 Pola karakteristik emosi mulai berkembang sejak individu bayi

dan perasaan merupakan elemen dasar kepribadian

 Dapat dipengaruhi oleh peristiwa, budaya (contoh budaya Cina

dan Amerika yang berbeda dalam pengekspresian perasaan

marah)

 ekspresi perasaan tidak senang adalah yang pertama kali

tampak pada bayi yang baru lahir, yaitu melalui tangisan,

menendang dan menggerakan tangan dan kaki, serta

mengakukan tubuhnya

(4)

Lanjutan

Orangtua yang tanggap dan peka terhadap tangisan bayi menyebabkan bayi bertumbuh menjadi pribadi yang memiliki kompetensi sosial dan

penyesuaian diri yang positif.

Senyum tampak sejak bayi lahir. Senyum yang tidak bertujuan ini tampil saat bayi tidur

Pada usia 2 bulan, pengenalan visual bayi sudah berkembang, sehingga bayi dapat tersenyum lebih pada stimulus visual, misal: wajah yang

dikenalnya.

Senyum sosial: terjadi saat bayi yang baru lahir melihat orangtuanya dan tersenyum

Bayi mulai tertawa pada usia 4-12 bulan.

Pada usia 6 bulan, bayi sudah bisa tersenyum untuk merefeksikan

pertukaran emosi dengan seseorang. Misal: bayi tersenyum saat diajak bermain cilukba seprai dengan mamanya.

Usia 8-10 bulan: anticipatory smiling( bayi tersenyum thd benda, lalu terhadap orang lain)

(5)

Temperamen

Adalah kecenderungan biologis yang konsisten, yang tampil sejak bayi lahir, untuk berespon terhadap lingkungannya, dan dapat diperkirakan

Mempengaruhi bagaimana anak mendekati dan bereaksi terhadap dunia di luar dirinya, seperti bagaimana mereka mengatur fungsi mental,

perasaan, dan perilakunya 3 pola temperamen:

1. easy child: senang, fungsi biologisnya teratur, dan mudah menerima pengalaman baru

2. difcul child: mudah terganggu dan sulit merasa senang, memiliki pola biologis yang tidak teratur, dan lebih sering mengekspresikan perasaan 3. slow-to-warm-up child: (agak) lambat beradaptasi dengan lingkungan dan orang baru.

(6)

Peran Orangtua

Anak memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi agar mereka

dapat bertumbuh normal

Salah satu kebutuhannya adalah seorang ibu yang dapat

berespon hangat dan menguatkan bayi.

Jadi peran ibu bukan semata sebagai pemberi makan, tetapi

juga termasuk kontak fsik dengan bayi.

Seiring dengan perkembangan zaman, peran ayah bukan

semata pencari nafkah dan penegak disiplin untuk anak, tetapi

juga ayah juga semakin memiliki kedekatan hubungan dengan

anak, terutama dengan anak laki-laki

(7)

Gender

Merupakan identifkasi perempuan atau laki-laki berdasarkan penampilan, cara menggerakan tubuh, cara bekerja, berpakaian, dan bermain

Mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir mengenai dirinya dan bagaimana orang lain berpikir mengenai dirinya

Mulai tampak saat anak berusia 1-2 tahun, melalui pemilihan permainan, aktivitas bermain, dan teman bermain dari jenis kelamin yang sama.

Anak laki-laki berusia 17 bulan umumnya bermain lebih agresif dibanding anak perempuan

Pada usia 2-3 tahun umumnya anak mengucapkan lebih banyak kata-kata yang mengarah pada identitas gendernya (misal: anak laki-laki lebih

banyak mengucapkan traktor, perempuan: kalung).

(8)

Perkembangan pada Masa Bayi

(0-18 bulan)

Teori Erik Erikson (1950): basic trust vs basic mistrust (tahap perkembangan psikososial ke-1)

Jika berhasil, anak akan merasa percaya pada manusia dan obyek di dunia, merasa aman dan dicintai  modal dasar membentuk hubungan dekat dengan lingkungan, anak dapat mengembangkan harapan dan

yakin bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan mencapai keinginannya

Jika tidak berhasil, anak akan merasa tidak percaya , dan merasa bahwa lingkungannya tidak dapat diandalkan saat ia memerlukan bantuan 

anak akan selalu melindungi dirinya sendiri, memandang dunia tidak

bersahabat, dan umumnya memiliki masalah dalam menjalin hubungan yang berkualitas

(9)

Attachment

(Kelekatan)

Adalah ikatan perasaan antara bayi dan pengasuh yang timbal balik, yang berkontribusi terhadap kualitas hubungan mereka.

Teori evolusioner: Kelekatan memiliki nilai adaptif untuk bayi untuk memastikan kebutuhan psikososialnya terpenuhi seperti kebutuhan fsiknya.

Teori etologis: bayi dan orangtua memang seharusnya saling lekat satu sama lain, dan kelekatan ini mendukung terbentuknya kemampuan bayi untuk bertahan dalam situasi sulit.

4 macam kelekatan:

Secure attachment: bayi feksibel dan jarang stres

Avoidant attachement: kurang peduli saat caregiver pergi meninggalkannya

Ambivalent/ resistant attachment: mudah merasa cemas, bahkan saat caregiver belum pergi meninggalkannya, dan menempel pada caregiver saat bertemu orang yang baru dikenal

(10)

Lanjutan

Stranger anxiety: anak merasa cemas terhadap orang yang dirasanya asing untuk dirinya. Umumnya mulai terjadi saat bayi berusia 8-9 bulan Separation anxiety: anak merasa cemas ketika caregiver

meninggalkannya. Dimulai saat bayi berusia sekitar 9 bulan

Apabila bayi merasakan kelekatan yang aman dengan caregiver-nya, umumnya bayi akan membentuk hubungan baik dengan orang lain

Pada usia 3-5 tahun, anak yang ‘aman’ akan lebih tumbuh perasaan ingin tahunya, kompeten, dapat berempati, percaya diri, lebih mudah bergaul dengan teman sebaya dan menjalin hubungan dekat

(11)
(12)

Toddlerhood

Dimulai sejak anak berusia 2 tahun

Perkembangan fsik dan kognitif sudah lebih kelihatan, seperti berjalan dan berbicara, dan anak juga sudah dapat mengemukakan kepribadiannya dan berinteraksi dengan orang lain.

Konsep diri anak sudah bertumbuh

Konsep diri: gambaran mengenai diri seseorang, gambaran utuh mengenai kemampuan dan sifat kita. Perasaan dan pengetahuan mengenai diri kita memandu perilaku kita.

Pembentukan konsep diri sudah dimulai saat bayi lahir (masa menyusui)

(13)

Perkembangan Otonomy (18

bln-3 thn)

Erikson (1950): autonomy vs shame and doubt

Ditandai dengan perubahan kontrol, yaitu dari yang semula berasal dari luar diri menjadi kontrol dari dalam diri

Nilai-nilai yang berkembang dalam diri anak: keinginan

Contoh aktivitas yang berkembang: toilet training dan bahasa Pada masa ini, toddler sudah memiliki keinginan dari dalam dirinya, tetapi mereka memerlukan orang dewasa untuk

menetapkan batasan yang diperlukan, dan perasaan malu serta ragu-ragu menolong anak untuk menyadari kebutuhan akan

(14)

Perkembangan Moral

Sosialisasi: proses anak mengembangkan kebiasaan, keterampilan, nilai-nilai, dan tujuan, yang dapat membentuk mereka menjadi anggota

masyarakat yang tanggung jawab dan produktif.

Proses sosialisasi tergantung pada internalisasi. Anak yang sudah sukses dalam proses sosialisasi tidak lagi memerlukan pengarahan untuk

menghindari hukuman, karena standard perilakunya sudah berasal dari dalam dirinya sendiri

Pada usia sekitar 2 tahun anak sudah dapat melakukan self regulation

(mengatur perilaku agar sesuai dengan harapan dan permintaan caregiver, meskipun caregiver tidak ada bersama anak

Self regulation adalah dasar sosialisasi, dan menghubungkan semua area perkembangan yaitu perkembangan fsik, kognitif, emosional, dan sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan sosialisasi: cara orangtua menerapkan sosialisasi dan kualitas hubungan orangtua-anak

Kelekatan yang aman, respon timbal balik yang setara, hubungan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan pelayanan paripurna kepada pasien, maka perlu dibentuk Tim Asuhan Gizi yang bertugas menyelenggarakan pelayanan rawat inap dan rawat jalan, termasuk pelayanan

Berdasarkan hasil penilaian observer terhadap keterlaksanaan LKS hasil pengembangan, rata-rata tanggapan guru dan rata-rata tanggapan siswa yang berkriteria sangat

diintegrasikan langsung dengan teks; jarak antara baris dengan baris dua spasi (normal); kutipan tidak diapit dengan tanda petik (“---“), kutipan diberi petunjuk dalam

Program “Sukses Berbisnis Online Bagi Remaja Milenial di Desa Kaduara Barat” telah dilaksanakan sesuai dengan rencana pada proposal awal. Tujuan utama dari

Didalam penarikan desain alinemen horizontal dan vertical harus sudah diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan perencanaan untuk lokasi : galian/timbunan, bangunan

Hasilnya menunjukkan bahwa, karena rate of increase lalat buah 10 kali, maka penglepasan campuran lalat jantan dan betina mandul10 x populasi lalat normal belum mampu mengurangi

Jika kondisi lazim yang menentukan AIDS tidak muncul, pedoman CDC yang digunakan saat ini menentukan bahwa seseorang yang terinfeksi HIV dengan jumlah sel CD4+ kurang atau

Dari pembahasan yang telah di uraikan, maka dapat diambil solusi dari permasalahan yang di dapat adalah dengan memberikan informasi mengenai seniman lokal,