• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEER ASSESSMENT DAN SELF ASSESSMENT PADA TES FORMATIF HIDROKARBON UNTUK FEEDBACK SISWA SMA KELAS X No Panggil SKIM GUM p-2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PEER ASSESSMENT DAN SELF ASSESSMENT PADA TES FORMATIF HIDROKARBON UNTUK FEEDBACK SISWA SMA KELAS X No Panggil SKIM GUM p-2012."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Cahya Gumilar, 2012

Penerapan Peer Assessment Dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback

Siswa SMA Kelas X

DAFTAR PUSTAKA

Ako, W. (2009). Assessment Matters: Self-Assessment and Peer Assessment.

[Online] Tersedia:

http://www.cs.auckland.ac.nz/courses/compsci707s2c/lectures/SelfPeerAsse ssment.pdf. [Agustus 2012]

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Bedford, S. (2007). Formative Peer and Self Feedback as A Catalyst for Change Within Science Teaching. Journal of Chemistry Education Research and Practice. 8 (1), 80-92.

Bostok, Stephan (2000). Student Peer Assessment. [Online]. Tersedia: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7463433 [Juli 2012]

Fessenden. (2009). Kimia Organik Jilid I Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga

Kurniawati. (2011). Pengembangan Modul Pembelajaran Hybrid Learning pada

Mata Pelajaran Kimia. [Online]. Tersedia:

http://issuu.com/bimafika/docs/bimafika__2011__3__284_-_291. [September 2012]

Nurhayati, Y. (2011). Penerapan Peer Assessment pada Tes Formatif Hidrokarbon untuk Feedback Siswa SMA Kelas X. Skripsi: Tidak diterbitkan

Orsmond, P. (2004). Self and Peer-Assessment: Guidance on Practice in the

Bioscience. [Online] .Tersedia:

http://www.bioscience.heacademy.ac.uk/Teachingguides/fulltext.pdf [Agustus 2012]

Purnama, Y. (2011). Penerapan Self Assessment pada Tes Formatif Hidrokarbon untuk Feedback Siswa SMA Kelas X. Skripsi: Tidak diterbitkan

Purwanto, N. (2006). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Riduwan. (2010). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Riswiyanto. (2009). Kimia Organik. Jakarta: Erlangga

Shute, V. (2007). Focus Formative Feedback. [Online]. Tersedia:

(2)

Solomons, T.W. Graham. (2004). Organic Chemistry. New York: John Wiley Sons

Sukardi. (2003). Metodologi Penelititan Pendidikan. Jakarta; Bumi Aksara

Sutrisno. (2012). Pembelajaran Fluida Menggunakan Model Jigsaw dengan Peer Assessment untuk Meningkatkan Aktivitas, Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPA. Journal of Innovative Science Education. 1 (1), 10-18. [Online]. Tersedia: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise

Utami, B. dkk. (2007). Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Zulharman. (2007). Self dan Peer Assessment Sebagai Penilaian Formatif dan

Sumatif. [Online]. Tersedia:

(3)

Cahya Gumilar, 2012

Penerapan Peer Assessment Dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback

Siswa SMA Kelas X

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Zulharman (2007) telah terjadi perubahan paradigma pendidikan

dari teacher centered menjadi student centered. Student centered lebih

menekankan proses pembelajaran pada keaktifan siswa di kelas; interaksi siswa

dengan siswa lain, guru dan lingkungannya; serta kreatifitas siswa dalam

menemukan dan menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi. Perubahan

paradigma pendidikan dari teacher centered menjadi student centered membawa

konsekuensi siswa perlu terlibat dalam penilaian (Sutrisno, 2012). Metode

evaluasi pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif diantaranya peer

assessment dan self assessment.

Metode peer assessment dan self assessment dapat diterapkan untuk menilai

kemampuan kognitif maupun kemampuan non kognitif siswa apabila dilihat dari

kemampuan yang ingin diuji. Selain itu peer assessment dan self assessment

dapat digunakan pada tes formatif dan tes sumatif. Namun penerapan metode

tersebut pada tes sumatif untuk memutuskan kelulusan siswa masih menjadi

perdebatan mengenai validitas dan realibilitasnya, sehingga metode ini lebih

sering diterapkan pada tes formatif daripada tes sumatif (Zulharman, 2007).

Menurut Zulharman (2007) penggunaan peer assessment dan self assessment pada

tes formatif ditujukan untuk memperoleh feedback bagi peserta didik sehingga

(4)

oleh Orsmond (2004) yaitu, salah satu fungsi dari peer assessment dan self

assessment pada tes formatif adalah untuk mendapatkan feedback.

Menurut Weaver dalam Bedford (2007) umpan balik (feedback) merupakan

komponen penting dalam proses pembelajaran dan perkembangan siswa.

Penjelasan tersebut didukung oleh pernyataan Bernard dalam Shute (2007) yang

menyatakan bahwa umpan balik (feedback) yang digunakan dalam bidang

pendidikan dianggap sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan. Dengan

adanya feedback, siswa dapat mengetahui sejauh mana materi pembelajaran dapat

dikuasainya dan mengoreksi kemampuan dirinya sendiri. Berdasarkan hasil

wawancara pada seorang guru dan dua orang siswa di salah satu SMA di kota

Bandung tentang keadaan dilapangan, guru jarang sekali memberikan feedback

kepada siswa, karena terkendala oleh waktu yang tersedia sangat terbatas.

Penelitian tentang penerapan peer assessment dan self assessment sudah

pernah dilakukan, diantaranya oleh Aprilianti (2009), Karomna (2009), Ornelia

(2009), Siswara (2009), Yumiasih (2009), Hamzah (2010), Ma’ruf (2010),

Sudrajat (2010), Kurniadi (2011), Nurhayati (2011), Purnama (2011), dan

Wulandari (2011). Akan tetapi baru Nurhayati (2011) dan Purnama (2011) yang

melakukan penelitian tentang penerapan peer assessment dan self assessment pada

tes formatif untuk feedback siswa. Pada pelaksanaannya, kedua peneliti tersebut

belum menggabungkan penerapan peer assessment dan self assessment pada tes

formatif untuk feedback siswa, oleh karena itu peneliti merasa perlu untuk

menerapkan peer assessment dan self assessment pada tes formatif untuk feedback

(5)

Cahya Gumilar, 2012

Penerapan Peer Assessment Dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback

Siswa SMA Kelas X

Adapun pemilihan materi tes formatif yang akan diujikan pada siswa adalah

hidrokarbon. Sub materi yang diujikan meliputi identifikasi unsur karbon (C) dan

hidrogen (H), kekhasan atom karbon, serta karakteristik senyawa alkana. Alasan

pemilihan materi hidrokarbon ini didasari oleh pemaparan Kurniawati (2011)

tentang karakteristik materi hidrokarbon yang sebagian besar merupakan

konsep-konsep abstrak, namun aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari cukup banyak.

Dalam Kurniawati (2011) dijelaskan bahwa guru cenderung meminta siswa

membaca materi hidrokarbon secara mandiri tanpa adanya klarifikasi dari guru

untuk memastikan siswa telah memahami materi, akibatnya siswa hanya

menghafal tanpa benar-benar memahami materi.

Materi hidrokarbon merupakan materi pra syarat untuk mempelajari materi

senyawa karbon di kelas XII sehingga jika siswa tidak memahami materi

hidrokarbon, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam mempelajari materi

senyawa karbon yang akan dipelajari di kelas XII. Dengan menggabungkan

penerapan metode peer assessment dan self assessment ini diharapkan siswa dapat

mengukur kemampuannya dalam memahami materi hidrokarbon, serta siswa

dapat mengetahui sejauh mana materi pembelajaran dapat dikuasainya dan

mengoreksi kemampuan dirinya sendiri melalui feedback yang diberikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya,

maka secara umum rumusan masalah untuk penelitian ini adalah “Bagaimana

(6)

untuk feedback siswa SMA kelas X?”. Adapun rumusan masalah khusus pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan penerapan peer assessment dan self assessment pada

tes formatif hidrokarbon untuk feedback siswa SMA kelas X?

2. Bagaimana kemampuan siswa dalam menerapkan peer assessment dan self

assessment pada tes formatif hidokarbon untuk feedback siswa SMA kelas X?

3. Apakah peer assessment dan self assessment pada tes formatif hirokarbon

bisa digunakan untuk feedback siswa SMA kelas X?

4. Apa saja kendala yang dihadapi pada penerapan peer assessment dan self

assessment pada tes formatif hidrokarbon untuk feedback SMA kelas X?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan feedback kepada siswa untuk meningkatkan pengetahuan.

2. Mendapatkan metode penilaian yang inovatif.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat dalam

dunia pendidikan, diantaranya:

1. Bagi Siswa

a. Melaksanakan kegiatan evaluasi dengan memusatkan pada siswa (student

centered).

(7)

Cahya Gumilar, 2012

Penerapan Peer Assessment Dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback

Siswa SMA Kelas X

c. Memperoleh feedback untuk siswa agar dapat meningkatkan

pengetahuannya.

2. Bagi Peneliti

a. Memberikan gambaran mengenai peer assessment dan self assessment pada

tes formatif hidrokarbon.

b. Menyediakan pola tes dan pelaksanaan peer assessment serta self

assessment untuk dikembangkan dan diteliti penerapannya pada materi lain

atau mata pelajaran lain.

E. Penjelasan Istilah

1. Peer assessment adalah penilaian siswa oleh siswa lainnya, baik berupa

ulasan penilaian formatif untuk menyediakan umpan balik maupun penilaian

sumatif (Bostok, 2000).

2. Self assessment adalah keterlibatan siswa dalam mengidentifikasi standar atau

kriteria untuk diterapkan dalam belajar dan membuat penilaian tentang sejauh

mana mereka telah memenuhi kriteria dan standar tersebut (Boud dalam

Bedford, 2007).

3. Tes Formatif adalah tes yang dilakukan pada setiap akhir satuan pelajaran,

dan fungsinya untuk memperbaiki proses belajar-mengajar atau memperbaiki

program satuan pelajaran (Purwanto, 2006).

4. Feedback atau umpan balik adalah segala informasi baik yang menyangkut

output maupun transformasi (Arikunto, 2009).

5. Hidrokarbon adalah senyawa yang hanya mengandung unsur karbon dan

(8)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan

dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya (Sukardi, 2003).

Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini

peneliti tidak melakukan kontrol dan memanipulasi variabel penelitian. Penelitian

deskriptif juga merupakan penelitian dengan pengumpulan data untuk menguji

pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan atau kejadian

sekarang. Penelitian deskriptif ini pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama,

yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek

yang diteliti secara tepat.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X sebanyak 19 orang dari salah satu

SMA yang ada di kota Bandung pada semester genap tahun ajaran 2011/2012.

C. Alur Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah, maka digunakan alur penelitian seperti pada

(9)

Cahya Gumilar, 2012

Penerapan Peer Assessment Dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback

Siswa SMA Kelas X Gambar 3.1 Alur Penelitian Pemotivasian Siswa

Pelatihan Peer Assessment dan Self Assessment

Pelaksanaan Tes Formatif dan Pemberian feedback

Pelaksanaan Peer Assessment, Self Assessment dan pemberian feedback Pengkomunikasian Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Pengumpulan Data Temuan Analisis data Kesimpulan Pembuatan RPP Pembuatan instrumen

Rubrik peer assessment, rubrik self assessment, dan

rubrik penilaian

Penentuan Kriteria Ideal dalam peer assessment dan

self assessment

Angket Pedoman

wawancara

Perbaikan

Validasi Instrumen Analisis materi hidrokarbon

sesuai standar isi kimia dalam KTSP

Studi kepustakaan self assessment, peer assessment, tes

formatif, dan feedback

Tes formatif dan lembar feedback

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

(10)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Tes Formatif

Tes tulis yang digunakan merupakan tes formatif yang berbentuk uraian

sebanyak 20 soal. Nilai maksimum untuk setiap nomor adalah 4, sehingga nilai

maksimum untuk seluruh soal adalah 80. Tes formatif bertujuan untuk

memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa. Soal tes formatif dapat dilihat

pada lampiran B.3 halaman 99.

2. Lembar Feedback

Lembar feedback terdiri dari lembar biru dan lembar merah. Lembar feedback

dapat digunakan ketika siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal.

Lembar biru berisi petunjuk untuk mengerjakan soal tes formatif, sedangkan

lembar merah berisi jawaban dari soal tersebut. Lembar biru boleh digunakan

ketika siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal dan lembar merah

boleh digunakan ketika siswa telah menggunakan lembar biru. Bobot nilai untuk

siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar tanpa menggunakan lembar

feedback akan lebih besar jika dibandingkan dengan yang menggunakan lembar

feedback. Siswa yang menjawab soal dengan menggunakan lembar feedback akan

memiliki bobot nilai yang kecil. Penggunaan lembar feedback ini mengacu kepada

instrumen penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati

(2011) dan Purnama (2011). Isi lembar feedback biru dan merah dapat dilihat

(11)

Cahya Gumilar, 2012

Penerapan Peer Assessment Dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback

Siswa SMA Kelas X

3. Rubrik Penilaian Tes Formatif

Rubrik penilaian tes formatif ini berupa rubrik yang digunakan peneliti untuk

menilai pekerjaan siswa. Rubrik penilaian ini berisi pilihan-pilihan kemungkinan

jawaban siswa yang memiliki bobot nilai yang berbeda pada setiap pilihan

jawaban. Lembar penilaian tes formatif dapat dilihat pada lampiran B.5 halaman

104.

4. Rubrik Peer Assessment

Rubrik peer assessment memuat isi yang sama dengan rubrik penilaian.

Rubrik peer assessment ini digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam

melakukan peer assessment serta untuk memberikan feedback kepada siswa.

Rubrik peer assessment dapat dilihat pada lampiran B.6 halaman 113.

5. Rubrik Self Assessment

Rubrik self assessment memuat isi yang sama dengan rubrik penilaian.

Rubrik self assessment ini digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam

melakukan self assessment serta untuk memberikan feedback kepada siswa.

Rubrik self assessment dapat dilihat pada lampiran B.7 halaman 122.

6. Angket

Angket ini terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk

mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan dan keefektifan instrumen

yang digunakan dalam pelaksanaan peer assessment dan self assessment. Angket

(12)

7. Pedoman Wawancara

Selain angket, instrumen lainnya yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pedoman wawancara. Wawancara ini digunakan untuk mengetahui tanggapan

siswa terhadap keefektifan yang diperoleh dari peer assessment dan self

assessment. Pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran B.9 halaman 133.

8. Lembar Observasi

Lembar observasi ini berupa form cheklist yang digunakan untuk mengontrol

penggunaan lembar feedback biru dan merah. Lembar Observasi dapat dilihat

pada lampiran B.10 halaman 135.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian sebelumnya. Prosedur

penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan

tahap analisis hasil penelitian.

1. Tahap Persiapan

a. Analisis materi hidrokarbon pada standar isi kimia dalam KTSP.

b. Studi kepustakaan peer assessment, self assessment, tes formatif, dan

feedback.

c. Pembuatan RPP.

d. Pembuatan instrumen penelitian dan validasi.

e. Penentuan kriteria ideal dalam peer assessment dan self assessment.

f. Perizinan penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

(13)

Cahya Gumilar, 2012

Penerapan Peer Assessment Dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback

Siswa SMA Kelas X

b. Pelaksanaan pembelajaran.

c. Pelaksanaan tes formatif dan pemberian feedback.

d. Pelaksanaan peer assessment, self assessment, dan pemberian feedback.

e. Pengumpulan lembar peer assessment dan self assessment.

f. Pengkomunikasian hasil.

g. Pengumpulan data melalui angket.

h. Pengumpulan data melalui wawancara.

3. Tahap Analisis Hasil Penelitian

a. Pengolahan data hasil penelitian.

b. Analisis dan pembahasan.

c. Pembuatan kesimpulan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Sebelum dilakukan pengolahan dan analisis data, terlebih dahulu dilakukan

tahap pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan peer assessment dan self

assessment pada tes formatif hidrokarbon, maka digunakan data angket dan

data hasil wawancara sebagai alat untuk mengetahui bagaimana pendapat

siswa tentang pelaksanaan peer assessment dan self assessment tersebut.

2. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melakukan peer assessment dan

self assessment digunakan tes formatif berbentuk 20 soal uraian yang telah

dijawab siswa kemudian dinilai sendiri oleh siswa dan dinilai oleh rekannya.

Pedoman penilaian untuk siswa yaitu rubrik peer assessment dan self

(14)

penilaian dari peer assessment, self assessment, dan penilaian oleh peneliti

nilainya dibandingkan.

3. Untuk mendapatkan data tentang apakah peer assessment dan self assessment

pada tes formatif hidrokarbon dapat dijadikan sebagai feedback siswa, maka

digunakan data hasil wawancara siswa.

4. Untuk memperoleh data tentang kendala siswa terhadap peer assessment dan

self assessment pada tes formatif hidrokarbon untuk feedback siswa,

digunakan data hasil angket dan wawancara.

G. Teknik Pengolahan Data

Berikut adalah teknik pengolahan data yang dipakai peneliti:

1. Uji validitas soal

Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak

diukur (Arikunto, 2009). Pada penelitian ini dilakukan validitas isi yang

merupakan derajat di mana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin

diukur (Sukardi, 2003). Untuk mendapatkan validitas isi memerlukan dua aspek

penting, yaitu valid isi dan valid teknik samplingnya. Valid isi mencakup

khususnya, hal-hal yang berkaitan dengnan apakah item-item itu menggambarkan

pengukuran dalam cakupan yang ingin diukur. Sedangkan validitas sampling pada

umumnya berkaitan dengan bagaimanakah baiknya suatu sampel tes

(15)

Cahya Gumilar, 2012

Penerapan Peer Assessment Dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback

Siswa SMA Kelas X

2. Data pelaksanaan peer assessment dan self assessment

a. Data pelaksanaan peer assessment dan self assessment digunakan untuk

menganalisis keterlaksanaan setiap tahapan penelitian. Tahapan tersebut

meliputi:

1) Pemotivasian siswa.

2) Pelatihan peer assessment dan self assessment.

3) Pelaksanaan tes formatif dan pemberian feedback.

4) Pelaksanaan peer assessment, self assessment dan pemberian

feedback.

5) Pengkomunikasian hasil.

6) Pemanfaatan hasil.

b. Melakukan interpretasi terhadap data rubrik pelaksanaan peer

assessment dan self assessment.

3. Data kemampuan siswa dalam melaksanakan peer assessment dan self assessment

a. Mengumpulkan data yang berasal dari lembar peer assessment, self

assessment, dan penilaian yang dilakukan oleh peneliti terhadap tes

formatif siswa.

b. Membandingkan penilaian yang dilakukan oleh siswa dan peneliti

(16)

� = × 100

Keterangan:

NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan

R = Jumlah penilaian siswa yang sesuai dengan peneliti SM = Jumlah kriteria penilaian

100 = bilangan tetap

(Purwanto, 2008)

c. Hasil pengolahan selanjutnya dianalisis guna mengetahui kemampuan

peer assessment dan self assessment dalam menilai tes formatif dengan

kategori sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skala Kategori Kemampuan Peer Assessment dan Self Assessment

Tingkat Penguasaan Kriteria

86% - 100% Sangat Baik

76% - 85% Baik

60% - 75% Cukup

55% - 59% Kurang

≤ 54% Kurang Sekali

(Purwanto, 2008)

d. Menghitung persentase jumlah siswa untuk setiap kategori

%� = × 100%

Keterangan:

%X = Persentase yang dicari

f = Banyaknya siswa pada setiap kemampuan N = Total jumlah siswa

e. Menganalisis data hasil kategorisasi tersebut dengan cara

membandingkan persentase jumlah siswa dalam setiap kategori.

4. Data kemampuan peer assessment dan self assessment pada tes formatif hidrokarbon untuk feedback siswa

a. Menganalisis kemampuan tes formatif untuk digunakan sebagai feedback

dari data angket dan wawancara.

(17)

Cahya Gumilar, 2012

Penerapan Peer Assessment Dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback

Siswa SMA Kelas X

5. Data kendala yang dihadapi pada pelaksanaan peer assessment dan self assessment

a. Menganalisis kendala yang dihadapi selama dilaksanakannya peer

assessment dan self assessment.

b. Menyebutkan faktor penyebab terjadinya kendala pada pelaksanaan peer

assessment dan self assessment.

c. Menyebutkan solusi yang dianggap tepat untuk mengatasi kendala

pelaksanaan peer assessment dan self assessment.

6. Data hasil angket siswa

a. Mentabulasi jawaban angket.

b. Menghitung persentase jawaban siswa untuk setiap pertanyaan pada

angket dengan cara.

%�= �� ℎ � �

�� ℎ � �ℎ � × 100%

c. Melakukan interpretasi terhadap jawaban angket dengan cara membuat

penafsiran sebagai berikut:

Tabel 3.2 Tafsiran Persentase Jawaban Angket Siswa Rentang Persentase (%) Kategori

0 – 20 Sangat Lemah

21 – 40 Lemah

41 – 60 Cukup

61 – 80 Kuat

81 – 100 Sangat Kuat

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan:

1. Penerapan peer assessment dan self assessment dilaksanakan melalui enam

tahapan. Rincian keterlaksanaan setiap tahapan pada penerapan peer

assessment dan self assessment yaitu tahap pemotivasian siswa (75,44%),

tahap pelatihan peer assessment dan self assessment (71,05%), tahap

pelaksanaan tes formatif dan pemberian feedback (59,65%), tahap

pelaksanaan peer assessment, self assessment dan pemberian feedback

(90,35%), tahap keterlaksanaan pengkomunikasian hasil (kriteria ideal

terlaksana seluruhnya), serta tahap pemanfaatan hasil (78,95%).

2. Kemampuan siswa dalam melaksanakan peer assessment untuk menilai tes

formatif berdasarkan data penelitian diketahui bahwa 47,37% siswa mampu

melaksanakan peer assessment dengan sangat baik, 31,58% siswa termasuk

dalam kategori mampu melaksanakan peer assessment dengan baik, 15,79%

siswa memiliki kemampuan melaksanakan peer assessment dengan cukup

baik, dan 5,26% siswa memiliki kemampuan melaksanakan peer assessment

yang kurang baik. Sedangkan dalam melaksanakan self assessment untuk

menilai tes formatif berdasarkan data penelitian diketahui bahwa 57,89%

siswa mampu melaksanakan self assessment dengan sangat baik, 15,79%

(19)

Cahya Gumilar, 2012

Penerapan Peer Assessment Dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback

Siswa SMA Kelas X

baik, dan 26,32% siswa memiliki kemampuan melaksanakan self assessment

dengan cukup baik

3. Penerapan peer assessment dan self assessment pada tes formatif hidrokarbon

telah memberikan feedback yang baik. Hal ini dapat terlihat dari hasil angket

dan wawancara yang menyatakan sebanyak 63,16% siswa merasa puas

dengan feedback yang diberikan dengan menggunakan rubrik peer

assessment dan self assessment pada tes formatif hidrokarbon. Sebanyak

63,16% siswa merasa memperoleh manfaat berupa feedback dari rubrik peer

assessment dan self assessment. Hal tersebut menunjukan bahwa peer

assessment dan self assessment dapat membantu guru dalam memberikan

feedback kepada siswa.

4. Kendala yang terjadi dalam penerapan peer assessment dan self assessment

diantaranya sebanyak 52,63% siswa tidak mengerti tujuan dan manfaat dari

peer assessment dan self assessment, serta sebanyak 15,79% siswa tidak

memberikan respon positif terhadap pelaksanaan peer assessment dan self

assessment. Selain itu sebanyak 26,32% siswa masih belum mengerti kriteria

penilaian tes formatif yang digunakan dalam peer assessment dan self

assessment, serta 31,58% Siswa tidak mengerti prosedur yang harus

dilakukan dalam proses peer assessment dan self assessment. Kendala

berikutnya terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam menentukan skor

dari jawaban. Pada tahap penkomunikasian, diskusi berlangsung singkat

(20)

B. Saran

Untuk memperbaiki penerapan peer assessment dan self assessment dalam tes

formatif pada penelitian selanjutnya, hal yang harus diperhatikan adalah pada

tahap pemotivasian dan tahap pelatihan yang harus dilakukan secara intensif

mengingat teknik penilaian ini merupakan hal yang baru bagi siswa. Dengan

pelatihan yang lebih intensif, diharapkan siswa tidak mengalami kesulitan lagi

dalam melaksanakan peer assessment dan self assessment. Selain itu, penelitian

ini dapat dilakukan dengan skala yang lebih besar. Pada penelitian selanjutnya

dapat menggunakan metode penelitian Research and Development untuk

menghasilkan produk berupa soal tes formatif hidrokarbon yang digunakan pada

penerapan peer assessment dan self assessment.

(21)

Cahya Gumilar, 2012

Penerapan Peer Assessment Dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback

Siswa SMA Kelas X

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan:

1. Penerapan peer assessment dan self assessment dilaksanakan melalui enam

tahapan. Rincian keterlaksanaan setiap tahapan pada penerapan peer

assessment dan self assessment yaitu tahap pemotivasian siswa (75,44%),

tahap pelatihan peer assessment dan self assessment (71,05%), tahap

pelaksanaan tes formatif dan pemberian feedback (59,65%), tahap

pelaksanaan peer assessment, self assessment dan pemberian feedback

(90,35%), tahap keterlaksanaan pengkomunikasian hasil (kriteria ideal

terlaksana seluruhnya), serta tahap pemanfaatan hasil (78,95%).

2. Kemampuan siswa dalam melaksanakan peer assessment untuk menilai tes

formatif berdasarkan data penelitian diketahui bahwa 47,37% siswa mampu

melaksanakan peer assessment dengan sangat baik, 31,58% siswa termasuk

dalam kategori mampu melaksanakan peer assessment dengan baik, 15,79%

siswa memiliki kemampuan melaksanakan peer assessment dengan cukup

baik, dan 5,26% siswa memiliki kemampuan melaksanakan peer assessment

yang kurang baik. Sedangkan dalam melaksanakan self assessment untuk

menilai tes formatif berdasarkan data penelitian diketahui bahwa 57,89%

siswa mampu melaksanakan self assessment dengan sangat baik, 15,79%

(22)

baik, dan 26,32% siswa memiliki kemampuan melaksanakan self assessment

dengan cukup baik

3. Penerapan peer assessment dan self assessment pada tes formatif hidrokarbon

telah memberikan feedback yang baik. Hal ini dapat terlihat dari hasil angket

dan wawancara yang menyatakan sebanyak 63,16% siswa merasa puas

dengan feedback yang diberikan dengan menggunakan rubrik peer

assessment dan self assessment pada tes formatif hidrokarbon. Sebanyak

63,16% siswa merasa memperoleh manfaat berupa feedback dari rubrik peer

assessment dan self assessment. Hal tersebut menunjukan bahwa peer

assessment dan self assessment dapat membantu guru dalam memberikan

feedback kepada siswa.

4. Kendala yang terjadi dalam penerapan peer assessment dan self assessment

diantaranya sebanyak 52,63% siswa tidak mengerti tujuan dan manfaat dari

peer assessment dan self assessment, serta sebanyak 15,79% siswa tidak

memberikan respon positif terhadap pelaksanaan peer assessment dan self

assessment. Selain itu sebanyak 26,32% siswa masih belum mengerti kriteria

penilaian tes formatif yang digunakan dalam peer assessment dan self

assessment, serta 31,58% Siswa tidak mengerti prosedur yang harus

dilakukan dalam proses peer assessment dan self assessment. Kendala

berikutnya terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam menentukan skor

dari jawaban. Pada tahap penkomunikasian, diskusi berlangsung singkat

(23)

Cahya Gumilar, 2012

Penerapan Peer Assessment Dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback

Siswa SMA Kelas X B. Saran

Untuk memperbaiki penerapan peer assessment dan self assessment dalam tes

formatif pada penelitian selanjutnya, hal yang harus diperhatikan adalah pada

tahap pemotivasian dan tahap pelatihan yang harus dilakukan secara intensif

mengingat teknik penilaian ini merupakan hal yang baru bagi siswa. Dengan

pelatihan yang lebih intensif, diharapkan siswa tidak mengalami kesulitan lagi

dalam melaksanakan peer assessment dan self assessment. Selain itu, penelitian

ini dapat dilakukan dengan skala yang lebih besar. Pada penelitian selanjutnya

dapat menggunakan metode penelitian Research and Development untuk

menghasilkan produk berupa soal tes formatif hidrokarbon yang digunakan pada

penerapan peer assessment dan self assessment.

(24)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Penjelasan Istilah ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peer Assessment dan Self Assessment ... 6

B. Tes Formatif ... 9

C. Feedback ... 12

(25)

Cahya Gumilar, 2012

Penerapan Peer Assessment Dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback

Siswa SMA Kelas X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... 25

B. Subjek Penelitian ... 25

C. Alur Penelitian ... 25

D. Instrumen Penelitian ... 27

E. Prosedur Penelitian ... 29

F. Teknik Pengumpulan Data ... 30

G. Teknik Pengolahan Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penerapan Peer Assessment dan Self Assessment Pada TesFormatif Hidrokarbon... 35

B. Kemampuan Siswa dalam Menerapkan Peer Assessment dan Self Assessment pada Tes Formatif Hidrokarbon ... 51

C. Kemampuan Peer Assessment dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon untuk Digunakan Sebagai Feedback Siswa ... 58

D. Kendala yang Dihadapi pada Pelaksanaan Peer Assessment dan Self Assessment ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 63

(26)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. RPP dan Silabus ... 66

B. Instrumen Penelitian ... 88

C. Pengolahan Data Penelitian ... 137

D. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ... 147

(27)

Cahya Gumilar, 2012

Penerapan Peer Assessment Dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback

Siswa SMA Kelas X

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Perbandingan Antara Peer Assessment dan Self Assessment

Dengan Penilaian Lainnya ... 8

Tabel 2.2 Deret Homolog Senyawa Alkana ... 18

Tabel 2.3 Sifat Fisik dan Kimia Senyawa Alkana ... 22

Tabel 3.1 Skala Kategori Kemampuan Peer Assessment dan Self Assessment... 33

Tabel 3.2 Tafsiran Persentase Jawaban Angket Siswa ... 34

Tabel 4.1 Kriteria Ideal Penerapan Peer Assessment dan Self Assessment ... 36

Tabel 4.2 Karakteristik Soal yang Dianggap Sulit Oleh Siswa ... 42

Tabel 4.3 Karakteristik Soal yang Dianggap Mudah Oleh Siswa ... 43

(28)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Identifikasi Karbon dan Hidrogen

dengan Metode Pembakaran Lilin ... 14

Gambar 2.2 Struktur Lewis Atom Karbon ... 15

Gambar 2.3 Struktur Etana, Etena, dan Etuna ... 15

Gambar 2.4 Atom Karbon Primer (10), Sekunder(20), Tersier(30) dan Kuartener(40) ... 16

Gambar 2.5 Contoh Senyawa Hidrokarbon Alifatik ... 17

Gambar 2.6 Contoh Senyawa Hidrokarbon Alisiklik ... 17

Gambar 2.7 Contoh Senyawa Hidrokarbon Aromatik ... 17

Gambar 3.1 Alur Penelitian... 26

Gambar 4.1 Hasil Angket untuk Tahapan Motivasi Siswa ... 37

Gambar 4.2 Hasil Angket untuk Tahapan Pelatihan Peer Assessment dan Self Assessment ... 39

Gambar 4.3 Pemakaian Lembar Feedback Biru dan Merah pada Setiap Butir Soal ... 41

Gambar 4.4 Hasil Wawancara untuk Pelaksanaan Tes Formatif dan Pemberian Feedback ... 45

(29)

Cahya Gumilar, 2012

Penerapan Peer Assessment Dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback

Siswa SMA Kelas X

Self Assessment, dan Pemberian Feedback ... 47

Gambar 4.6 Hasil Wawancara untuk Tahap Pelaksanaan

Peer Assessment, Self Assessment, dan Pemberian Feedback ... 49

Gambar 4.7 Data Perbandingan Nilai Tes Formatif Hasil Penilaian Oleh Siswa

(Peer Assessment) dengan Hasil Penilaian Oleh Peneliti ... 52

Gambar 4.8 Kecenderungan Panilaian Tes Formatif

Oleh Siswa (Peer Assessment) Terhadap Penilaian Oleh Peneliti ... 53

Gambar 4.9 Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori

Kemampuan Peer Assessment ... 54

Gambar 4.10 Data Perbandingan Nilai Tes Formatif Hasil Penilaian Oleh Siswa

(Self Assessment) dengan Hasil Penilaian Oleh Peneliti ... 55

Gambar 4.11 Kecenderungan Penilaian Tes Formatif Oleh Siswa

(Self Assessment) Terhadap Penilaian Oleh Peneliti ... 56

Gambar 4.12 Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori

Kemampuan Self Assessment ... 57

Gambar 4.13 Data Hasil Wawancara untuk Kemampuan Peer Asssessment

dan Self Assessment pada Tes Formatif Hidrokarbon

(30)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran A.1 Silabus ... 66

Lampiran A.2 RPP Hidrokarbon ... 67

Lampiran B.1 Lembar Validasi Soal Tes Formatif ... 88

Lampiran B.2 Isi Lembar Feedback ... 92

Lampiran B.3 Lembar Soal Tes Formatif Hidrokarbon ... 99

Lampiran B.4 Lembar Jawaban Tes Formatif Hidrokarbon ... 103

Lampiran B.5 Rubrik Penilaian ... 104

Lampiran B.6 Rubrik Peer Assessment ... 113

Lampiran B.7 Rubrik Self Assessment ... 122

Lampiran B.8 Angket Siswa ... 131

Lampiran B.9 Pedoman Wawancara Siswa ... 133

Lampiran B.10 Lembar Observasi ... 135

Lampiran C.1 Persentase Ketercapaian Kriteria Ideal Penerapan Peer Assessment dan Self Assessment ... 137

Lampiran C.2 Data Perbandingan Nilai Tes Formatif Hasil Penilaian Oleh Rekan (Peer Assessment) Dengan Peneliti ... 139

(31)

Cahya Gumilar, 2012

Penerapan Peer Assessment Dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback

Siswa SMA Kelas X

Lampiran C.4 Data Perbandingan Nilai Tes Formatif Hasil Penilaian Oleh

Siswa (Self Assessment) Dengan Peneliti ... 141

Lampiran C.5 Kemampuan Siswa Dalam Melakukan Self Assessment Pada

Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback Siswa ... 142

Lampiran C.6 Penggunaan Lembar Feedback Biru dan Merah pada Setiap

Butir Soal ... 143

Lampiran C.7 Data Nilai Tes Formatif Siswa ... 145

Lampiran C.8 Data Hasil Wawancara Kemampuan Peer Assessment dan

Self Assessment pada Tes Formatif Hidrokarbon untuk

Digunakan Sebagai Feedback Siswa ... 146

Gambar

Tabel 3.1 Skala Kategori Kemampuan  Peer Assessment dan Self Assessment Tingkat Penguasaan Kriteria
Tabel 3.2 Tafsiran Persentase Jawaban Angket Siswa Rentang Persentase (%) Kategori
Gambar 4.7 Data Perbandingan Nilai Tes Formatif Hasil Penilaian Oleh Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan penjelasan UU RI No. 2 Tahun 1989, fungsi pendidikan diarahkan bukan hanya untuk pembangunan manusia saja tetapi juga ikut serta dalam pembangunan masyarakat. Oleh

Konsultasi dengan dosen pembimbing (selama/setelah ujian/sebelum liburan semester. Bawa KHS & transkrip sementara jika diperlukan). Konsultasi dilakukan sebelum liburan jika

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan model pembelajaran dalam upaya meningkatkan self-esteem siswa dalam pendidikan jasmani, olahraga dan

Sum up and fill in the correct answers in the spaces

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Desember 2014 di SDA Sei sirah, Besitang Hilir, Besitang Hulu dan Besitang Tengah, dengan menggunakan metode purposive sampling

Mobile Learning Sebagai Model Pembelajaran Alternatif Bagi Pemulihan Pendidikan Di Daerah Bencana Alam Gempa.

Sumber informasi bagi pihak yang berkepentingan tentang tingkat bahaya. erosi di

[r]