• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Aromaterapi Minyak Esensial Lemon (Citrus Limon) terhadap Tingkat Kecemasan pada Mahasiswi Universitas "X" Setelah Ujian.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Aromaterapi Minyak Esensial Lemon (Citrus Limon) terhadap Tingkat Kecemasan pada Mahasiswi Universitas "X" Setelah Ujian."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

EFEK AROMATERAPI MINYAK ESENSIAL LEMON (CITRUS LIMON) TERHADAP KECEMASAN PADA MAHASISWI UNIVERSITAS X SETELAH

UJIAN

Rivina Anggraeni Mustikaning Rae, 2016

Pembimbing Utama : dr. Ade Kurnia S., Sp. KJ. Pembimbing Pendamping : dr. Jo Suherman., M.S., AIF.

Latar Belakang Dalam kegiatan sehari-hari, mahasiswa atau mahasiswi menghadapi banyak ujian dan tugas yang diberikan demi meningkatkan mutu pendidikan, hal ini dapat menjadikan mahasiswa atau mahasiswi sering mengalami kecemasan sehingga dapat mengganggu konsentrasi belajar dan dapat menurunkan prestasi belajar. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa menghirup aromaterapi dapat menurunkan tingkat kecemasan seseorang, salah satunya aromaterapi minyak esensial Lemon. Lemon memiliki kandungan Linalool dan Linalyl acetate yang dapat merangsang sekresi serotonin dan dapat memicu GABA yang dapat menurunkan kecemasan.

Tujuan penelitian Untuk mengetahui apakah aromaterapi minyak esensial Lemon dapat menurunkan tingkat kecemasan.

Desain penelitian Sifat dari penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan menggunakan pre-test dan post-test terhadap 30 mahasiswi berusia 18-25 tahun. Data yang diukur adalah tingkat kecemasan dengan menggunakan modifikasi dari Kuisioner Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) sebelum dan sesudah menghirup aromaterapi minyak esensial Lemon selama 5 menit. Analisis data yang digunakan adalah t-test berpasangan.

Hasil penelitian Rerata sebelum diberikan aromaterapi Lemon adalah 38,93 ± 9,176 lebih besar dibandingkan sesudahnya yaitu 24,83 ± 4,061 (p<0,01).

Simpulan penelitian Aromaterapi minyak esensial Lemon dapat menurunkan tingkat kecemasan.

(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT OF LEMON ESSENTIAL OIL AROMATHERAPY (CITRUS LIMON) ON THE LEVEL OF ANXIETY AT “X”UNIVERSITY’S STUDENTS AFTER EXAM

Rivina Anggraeni Mustikaning Rae, 2016. 1st tutor : dr. Ade Kurnia S., Sp. KJ. 2nd tutor : dr. Jo Suherman., M.S., AIF.

Backgrounds In daily activities, students had to face many tests and assignments to improve the quality of education, Sometimes, it could cause anxiety that reduced the concentration of learning, especially the learning ability. Some studies revealed that inhaling aromatherapy could reduce anxiety levels, one of which aromatherapy essential oils of Lemon. Linalool and Linalyl acetate in Lemon stimulated the secretion of serotonin and GABA which reduced anxiety.

Objectives To determine whether aromatherapy Lemon essential oil can reduce the level of anxiety.

Methods The nature of this research was quasi experimental study with pre-test and post-test of 30 female college students aged 18-25 years. The data measured the level of anxiety by using a modification of the questionnaire Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) before and after inhaling aromatherapy Lemon essential oil for 5 minutes. Analysis of the data used is t-test pairs.

Results Average before given aromatherapy Lemon was 38.93 ± 9.176 greater than afterward 24.83 ± 4.061 (p <0.01).

Conclusions Aromatherapy Lemon essential oil can reduce the level of anxiety.

(3)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL ...i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

SURAT PERNYATAAN MAHASISWA ...iii

ABSTRAK ...iv

ABSTRACT ...v

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ...1

1.2Identifikasi Masalah ...3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ...3

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah ...3

1.4.1 Manfaat Akademik ...3

1.4.2 Manfaat Praktis ...3

1.5Kerangka Pemikiran / Landasan Teori ...4

1.6Hipotesis Penelitian ...5

(4)

vii

2.1.3.1 Kecemasan Realistis (Realistic Anxiety) ...10

2.1.3.2 Kecemasan Neurotis (Neurotic Anxiety) ...10

2.1.3.3 Kecemasan Moral (Moral Anxiety) ...10

2.1.4 Respon Fisiologi Terhadap Anxietas ...10

2.1.5 Tingkat-tingkat Kecemasan ...11

2.1.5.1 Kecemasan Ringan ...11

2.1.5.2 Kecemasan Sedang ...11

2.1.5.3 Kecemasan Berat ...12

2.1.5.4 Panik ...12

2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan ...13

2.1.6.1 Faktor Internal ...13

2.1.7 Alat Ukur Tingkat Kecemasan ...15

(5)

viii

2.1.7.2 Liebowitz Social Anxiety Scale (LSAS) ...16

2.1.7.3 Zung Self Anxiety Rating-Scale (ZSAS) ...16

2.2Rangkaian Saraf untuk Mengolah Informasi ...17

2.2.1 Indera Penciuman (Sistem Olfaktorius) ...18

2.2.1.1 Membran Mukosa dan Sel-Sel Olfaktorius ...18

2.2.1.2 Bulbus Olfaktorius ...18

2.2.1.3 Korteks Olfaktorius ...18

2.2.1.4 Penjalaran Sinyal-Sinyal Penciuman ke dalam Sistem Saraf Pusat ...19

2.2.2 Absorpsi ke Paru-Paru ...20

2.2.3 Absorpsi ke Otak ...20

2.2.4 Ekskresi ...22

2.3Aromaterapi ...22

2.3.1 Definisi Aromaterapi ...22

2.3.2 Sejarah Minyak Esensial dan Aromaterapi ...23

2.3.3 Senyawa Kimia Aromaterapi ...24

2.3.4 Efek Medis Minyak Esensial ...25

2.3.5 Aromaterapi Inhalasi ...26

2.4Hubungan Aromaterapi Lemon Terhadap Kecemasan ...32

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1Alat dan Bahan Penelitian ...35

3.2Subjek Penelitian ...35

(6)

ix

3.2.2 Kriteria Eksklusi ...35

3.3Tempat dan Waktu Penelitian ...36

3.4Metode Penelitian ...36

3.5.1 Persiapan Sebelum Tes ...37

3.5.2 Pelaksanaan Saat Tes ...38

3.5.3 Prosedur Penelitian ...38

3.6Metode Analisis ...38

3.7Aspek Etik Penelitian ...39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian ...40

4.2Pembahasan ...41

4.3Pengujian Hipotesis Penelitian ...42

(7)

x

LAMPIRAN VI ...54

LAMPIRAN VII ...56

(8)

xi

DAFTAR TABEL

(9)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Sistem Limbik (Guyton & Hall, 2010) ...21 Gambar 2.2 Proses aromaterapi diabsorpsi sampai diekskresi (Jane

Buckle, 2015) ...22 Gambar 2.3 Tanaman Citrus limon ...29 Gambar 2.4 Mekanisme aromaterapi masuk melalui hidung (Jane Buckle,

(10)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Surat Keputusan Etik Penelitian ... 47

LAMPIRAN II Contoh Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta

dalam Penelitian ... 48 LAMPIRAN III Analisis Statistik ... 49 LAMPIRAN IV Cuplikan Data Mentah ... 50

LAMPIRAN V Kuisioner Pre-Test Zung Self-Rating Anxiety Scale

(ZSAS).... ... 52

LAMPIRAN VI Kuisioner Post-Test Zung Self-Rating Anxiety Scale

(ZSAS) ... 54

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecemasan menurut Freud (1933/1964) adalah suatu keadaan perasaan afektif

yang tidak menyenangkan yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya yang akan datang. Kecemasan adalah perasaan yang sangat tidak menyenangkan namun pada kehidupan, kecemasan berfungsi saat kita menghadapi ujian, kita tidak akan begitu sukses bila tidak merasakan cemas (Durand & Barlow, 2006; Yustinus Semiun, 2006).

Bagi siswa SMA, kecemasan mengadapi ujian akhir adalah untuk menentukan kelulusan dan digunakan untuk masuk perguruan tinggi. Ini sama halnya bagi mahasiswa atau mahasiswi yang sedang mengikuti pendidikan di perguruan tinggi, tujuannya sama-sama untuk lulus dan mendapatkan kerja. Ujian ini membuat mahasiswa atau mahasiswi merasa cemas (Prabawati, 2016).

Kecemasan dapat menyerang siapa saja, terutama orang yang biasa menghadapi tuntutan dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa atau mahasiswi yang sedang belajar di perguruan tinggi rentan mengalami kecemasan, karena mempunyai target untuk menjadi seorang sarjana. Untuk mencapai tujuan tersebut, mahasiswa atau mahasiswi biasanya dihadapkan dengan tugas, praktikum, laboratorium dan ujian. Semakin tinggi tingkat kecemasan maka akan cenderung menghasilkan kebingungan, hal ini dapat menurunkan kemampuan memusatkan perhatian, menurunkan daya ingat, mengganggu kemampuan menghubungkan satu hal dengan yang lain. Kecemasan sering dirasakan saat ujian keterampilan keperawatan (Syarifah, 2013).

(12)

2

Mahasiswa adalah masa dimana seorang individu mengalami suatu peralihan dari masa remaja menuju dewasa muda. Mahasiswa memiliki tugas untuk belajar tapi disamping itu ia juga harus mulai memikirkan bagaimana kelangsungan hidupnya kelak. Biaya pendidikan mahasiswa dan mahasiswi Universitas “X” terbilang cukup mahal sehingga dalam kehidupan sehari-harinya terbisa dengan kehidupan yang serba ada dan serba praktis serta tidak mampu untuk hidup lebih mandiri maka hal ini pun bisa menjadi faktor untuk timbulnya gangguan kecemasan (Prabowo, 2009).

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa menghirup aromaterapi dapat menurunkan tingkat kecemasan seseorang. Aromaterapi merupakan suatu minyak esensial yang berasal dari tumbuhan yang dipakai untuk kesehatan. Kata “aroma” di sini, berarti bahwa minyak tersebut digunakan untuk dihirup dalam pemakaiannya, dan juga biasanya dipakai untuk masssage (Arwani, 2013; Ehrlich, 2011).

Minyak esensial adalah suatu ekstrak yang diambil dari akar, daun, biji, atau bunga dari suatu tumbuhan yang mengandung campuran bahan aktif. Minyak esensial saat ini digunakan sebagai perawatan alternatif untuk infeksi, stres, dan gangguan kesehatan lainnya, ada pun yang memakainya untuk meningkatkan

mood, relaksasi, dan sebagai pengharum ruangan (Ehrlich, 2011).

Terapi menggunakan aromaterapi saat ini sudah banyak dipakai. Salah satu aromaterapi yang banyak digemari adalah minyak esensial Lemon. Penelitian tentang aromaterapi menyarankan bahwa citrus oils baik digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri saat persalinan tahap pertama. Hal ini juga efektif digunakan untuk mengendalikan rasa mual dan muntah, serta dapat meningkatkan mood seseorang (Jeffrey M. Bethony, 2015).

Beberapa penelitian yang telah menguji anti-stres dari minyak esensial lavender, mawar, dan lemon menggunakan tes elevated plus-maze task (EPM),

forced swimming task (FST), dan open field task (OFT) pada mencit. Minyak

(13)

3

Oleh karena dasar yang disebutkan tadi, minyak esensial Lemon ini diperkirakan dapat menurunkan tingkat kecemasan pada mahasiswi setelah ujian. Melalui penelitian ini diharapkan minyak esensial Lemon dapat mengurangi tingkat kecemasan dan dapat dipakai dalam khidupan sehari-hari.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, identifikasi masalah yang

akan diteliti adalah apakah aromaterapi minyak esensial Lemon (Citrus limon) dapat menurunkan tingkat kecemasan.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menurunkan tingkat kecemasan bagi

pengguna aromaterapi minyak esensial Lemon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek aromaterapi pada penurunan tingkat kecemasan.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan tentang efek dari

aromaterapi minyak esensial Lemon (Citrus limon) terhadap penurunan tingkat kecemasan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat pada

(14)

4

1.5Kerangka Pemikiran / Landasan Teori

Mekanisme kerja aromaterapi melalui inhalasi (dihirup), awal mula dengan tindakan mengendus udara, lalu aliran udara bergerak ke arah atas di dalam rongga hidung sehingga banyak molekul odoriferosa dalam aromaterapi melakukan kontak dengan mukosa olfaktorius.

Pengikatan sinyal bau tertentu dengan reseptor olfaktorius mengaktifkan protein G, memicu kaskade reaksi intrasel dependen-cAMP mennyebabkan terbukanya kanal kation nonspesifik berpintu cAMP. Masuknya Na+ neto menyebabkan potensial reseptor pendepolarisasi yang menghasilkan potensial aksi di serat aferen. Serat-serat ini akan bersinaps di bulbus olfaktorius. Bulbus olfaktorius dilapisi oleh taut-taut saraf kecil mirip bola yang dikenal sebagai glomerulus yang berfungsi sebagai “arsip bau” dan suatu stasiun pemancar pertama untuk proses informasi bau. Sel mitral tempat berakhirnya reseptor olfaktorius di glomerulus memancarkan informasi bau tersebut ke otak untuk proses lebih lanjut. Ada pun yang membawanya ke sistem limbik dan korteks serebrum (Sherwood, 2014).

Penjalaran dari sistem limbik berlanjut ke hipothalamus yang merupakan daerah pengatur yang paling penting untuk sistem limbik. Bagian ini mengatur sebagian besar fungsi vegetatif dan fungsi endokrin tubuh seperti halnya banyak aspek perilaku dan emosional. Perangsangan atau adanya lesi pada hipothalamus seringkali memberikan efek yang menyeluruh pada perilaku emosional seekor binatang dan manusia. Perangsangan pada hipothalamus lateral kadangkala menyebabkan timbulnya rasa marah yang sangat hebat dan keinginan untuk berkelahi (Arthur C. Guyton, 2006).

Minyak Lemon mengandung limonene, terpenes, gamma terpinene, dan

beta-phellandrene. Terdapat juga sedikit sesquiterpenes dan aldehida. Aldehida yang

terkandung yaitu: n-octyl aldehyde, n-nonyl aldehide, dan citral (Morton, 2011). Lemon memiliki kandungan Linalool dan Linalyl acetate yang berperan dalam aktivitas otak. Komponen zat ini akan merangsang sistem saraf simpatis dan

(15)

5

meningkatkan konsentrasi, ketelitian, dan kewaspadaan (Muchtaridi, 2015; Arthur C. Guyton, 2006).

Peneliti menunjukkan bahwa efek antidepresan pada minyak Lemon berkaitan erat dengan jalur 5-HTnergic, terutama melalui reseptor 5-HT1A. Selain itu, minyak Lemon secara signifikan mempercepat proses metabolisme DA (dopamin) di hippocampus dan 5-HT (5-hydroxytryptamine) di korteks prefrontal dan striatum. Sehingga hasil ini menunjukkan bahwa minyak esensial Lemon memiliki efek anxiolytic, antidepresan dengan menekan aktivitas DA terkait dengan peningkatan neuron 5-HTnergic (Migiwa Komiya T. T., 2006).

Dalam aromaterapi Lemon terdapat senyawa aldehida seperti benzaldehyde,

cintronella, citral, dan gernial berperan dalam menimbulkan mood, seperti halnya terpen alkohol, terpen aldehida bekerja dengan mempotensiasi GABA, namun

responnya tidak lebih besar dibandingkan dengan terpen alkohol (Muchtaridi, 2015).

1.6Hipotesis Penelitian

(16)

43

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Aromaterapi Lemon dapat menurunkan tingkat kecemasan pada mahasiswi

setelah ujian.

5.2 Saran

1. Aromaterapi Lemon dapat digunakan setelah ujian.

2. Untuk mendapatkan aroma Lemon, bisa didapatkan dalam bentuk minyak esensial, parfum.

3. Penelitian ini dilaksanakan setelah ujian, diharapkan pada penelitian selanjutnya dilakukan sebelum ujian.

(17)

Efek Aromaterapi Minyak Esensial Lemon (Citrus

limon) Terhadap Tingkat Kecemasan pada

Mahasiswi Universitas

X

” Setelah

Ujian

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

RIVINA ANGGRAENI MUSTIKANING RAE

1310126

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(18)

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan KaryaTulis Ilmiah yang berjudul

“Efek Aromaterapi Minyak Esensial Lemon (Citrus Limon) Terhadap Tingkat

Kecemasan pada Mahasiswi Universitas X Setelah Ujian” ini dengan berjalan baik dan lancar serta selesai pada waktunya.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Tak jarang kesulitan dan halangan yang dijumpai pada saat penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, namun dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan, dukungan, bimbingan, dan saran-saran dari berbagai pihak, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Ade Kurnia S., Sp. KJ. dan dr Jo Suherman M.S., AIF. Selaku pembimbing utama dan pembimbing pendamping yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing dan memberikan saran, nasihat, solusi permasalahan, serta senantiasa memotivasi penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Kedua orang tua tersayang, dr. Dedy Kurnia Padang Saputra M.M.,

MARS., Tresnaning Rae, serta Pratama Arya Putra, selaku adik penulis, atas segala doa, dukungan, kepercayaan, kesabaran, kebahagiaan, serta kasih sayang kepada penulis dalam segala aspek kehidupan.

3. Indah Hadiatika Rae, Sheryl Ayuning Rae, eni, aki, eyang, nenek, dan seluruh keluarga besar yang selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat kepada penulis.

(19)

vii

teman suka dan duka yang telah mendukung dan memberi semangat dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Radita, Monica, dan Aqil, sebagai teman satu bimbingan yang telah saling mendukung dalam pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Raka Mahardika Rusdianto, Hana Merissa, Renisya Dwi, Hilman, sebagai sahabat yang selalu memberikan doa serta dukungannya selama ini.

7. Yosep A Tarong sebagai jendral, serta seluruh keluarga Antidote 2013 yang sudah selama ini bersama-sama menjalani pendidikan bersama penulis selama tiga setengah tahun di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

8. Segenap Subjek Penelitian dari angkatan 2013, 2015, yang telah membantu dan bekerja sama dengan penulis dalam penelitian ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata, penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi perkembangan Ilmu Kedokteran dan semua pembaca.

Bandung, Januari 2017

(20)

44

DAFTAR PUSTAKA

Adikusuma. (1999). Penatalaksanaan Stres. Cermin Dunia Kedokteran, 23-29. Adrian, d. S. (2011). Khasiat Buah & Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya.

Ann M. Kring, S. L. (2012). Abnormal Psychology (Twelfth Edition ed.). Berkeley, United State of America: John Wiley & Sons, Inc.

Arthur C. Guyton, J. E. (2006). Textbook of Medical Physiology (11th edition ed.). Philadelphia, Pennsylvania: Elsevier Saunders.

Arwani, I. S. (2013, November). Pengaruh Pemberian Aromaterapi Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Sebelum Operasi dengan Anestesi Spinal di RS Tugu Semarang. Jurnal Keperawatan Jiwa, 1, 129-134.

Carole Wade, C. T. (2008). Psikologi. Dominican University of California: Penerbit Erlangga.

Chu, C. J., & Kemper, K. J. (2001). Lavender (Lavandula spp.). Adji Suranto, S. A. (2011). Pijat Anak. Jakarta: Penebar Plus+.

Ananya Mandal, M. (2012). Penyebab Kecemasan. News Medical Life Sciences. Durand, V. M., & Barlow, D. H. (2006). Psikologi Abnormal (Vol. I). (H. E. Rais,

Penyunt., & M. D. Drs. Helly Prajitno Soetjipto, Penerj.) Yogyakarta: Guidelines King Edward Memorial Hospital Perth Western Australia.

Departement of Health.

herbs2000. (2013). herbs2000.com. Dipetik Oktober 17, 2016, dari

herbs2000.com:

(21)

45

Jane Buckle., P. R. (2015). Clinical Aromatherapy (3 ed.). London, UK: Elsevier. Jeffrey M. Bethony, D. S. (2015, July 10). Asian Pacific Journal of Tropical

Biomedicine. Essential oils used in aromatherapy: A systemic review, 604. Julianto, T. S. (2016). Minyak Atsiri Bunga Indonesia. Yogyakarta: Deepublish

Publisher.

via Modulating the 5-HT and DA Activities in Mice. Yamaguchi.

Lorraine Loretz, D. M. (2005). Primary Care : Tools for Clinicians. Marlborough, Massachusetts: Elsevier Mosby.

Martha Sajatovic, M. L. (2012). Rating Scales in Mental Health (3rd ed.). Baltimore, Maryland: The Johns Hopkins University Press.

Tim MGBK. (2010). Bahan Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan

Pendidikan Menengah. Jakarta: PT. Grasindo.

Migiwa Komiya, T. T. (2006, September 25). Lemon oil vapor causes an anti-stres effect via modulating the 5-HT and DA activities in mice. (S. M. J.P. Huston, Penyunt.) Behavioural Brain Research, 172(2), 240-249.

Mohanapriya, R. R. (2013). International Journal of Ayurvedic and Herbal Medicine. Health and Medicinal Propertis of Lemon (Citrus Limonum), 1095-1100.

Morton, J. F. (2011). Fruits of Warm Climates. (C. F. Dowling, Penyunt.) Universitas Michigan: J.F Morton, 1987.

Muchtaridi, P. A., & Moelyono M. W, A. (2015). Aroma Terapi; Tinjauan Aspek

Kimia Meisinal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nordqvist, C. (2014, September 15). Dipetik January 8, 2017, dari http://www.medicalnewstoday.com/articles/10884.php

Plantstock, & Alonso, J. (2009). Bebas Stres. Yogyakarta: Kanisius.

Prabawati, K. (2016, Mei 23). Tingkat Kecemasan Siswa SMA Menghadapi

(22)

46

Savitri Ramaiah, D. (2003). Kecemasan Bagaimana Mengatasi Penyebabnya. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Sherwood, L. (2014). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. (A. A. Herman Octavius Ong, Penyunt.) Jakarta: EGC.

Sri Yuliani, S. S. (2012). Panduan Lengkap Minyak Atsiri. Jakarta: Penebar Swadaya.

Stuart, G. d. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Susan Wright, P. D. (2003). Be Your Own Therapist. (Warindra, Penyunt.)

ustpsikologiadmin. (2015, November 5). Fakultas Psikologi Universitas

Sarjanawiyata Tamansiswa. Dipetik Oktober 17, 2016, dari Fakultas

Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa:

http://psikologi.ustjogja.ac.id/index.php/2015/11/05/teori-kepribadian-sigmund-freud/

Valerie C. Scanlon and Tina Sanders. (2007). Essential of Anatomy and

Physiology. Philadelphia: F. A. Davis Company.

Videbeck, S. L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Gambar

Tabel  4.1
Gambar 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penulis tertarik untuk meneliti dalam suatu karya tulis bentuk tesis dengan judul: Pengaruh konsep diri, self-efficacy dan

Dari hasil nilai tersebut dapat diperoleh suatu kesimpulan yang positif yaitu aplikasi PenTAS tersebut sangat baik untuk digunakan oleh para guru di lingkungan SMKN 5

Komik digital biologi yang dikembangkan ini berbasis terintegrasi sikap ilmiah semata-mata bertujuan untuk memberi penguatan karakter pada siswa sehingga tertanam

 Pendekatan makro diperoleh melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yaitu dengan mengambil sebagian sampel dari populasi yang ada kemudian

Kriteria pencarian yang kedua yaitu berdasarkan jenis parameter kelautan suhu permukaan laut atau a parameter kelautan, kelompok data di tampilkan pada tabel hasil

Aliran dana yang memperbesar modal kerja disebut sumber-sumber modal kerja yang terdiri dari: berkurangnya aktiva tetap, bertambahnya hutang jangka panjang,

pola alir quick return flow dapat dilihat ketika sudut masuk impeller (C) 10 o dimana aliran dari discharge impeller menuju dinding, kemudian sebagian kecil dari aliran

General Control , merupakan kebijakan organisasional dan prosedur operasi standar baik manual maupun otomatis yang dirancang untuk melihat cara sistem dikembangkan