• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEER DAN SELF ASSESSMENT UNTUK MENILAI KINERJA SISWA SMA DALAM PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PEER DAN SELF ASSESSMENT UNTUK MENILAI KINERJA SISWA SMA DALAM PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Hendra Gunawan S. ,2012

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Penjelasan Istilah ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peer Assessment ... 8

B. Kelebihan dan Kelemahan Peer Assessment ... 9

C. Self Assessment ... 10

D. Kelebihan dan Kelemahan Self Assessment ... 12

E. Peer dan Self Assessment dalam Pembelajaran ... 14

(2)

Hendra Gunawan S. ,2012

Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

iv

G. Kegiatan Praktikum ... 16

H. Penilaian Kinerja ... 18

I. Keterampilan Proses Sains ... 19

J. Tinjauan Materi Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 25

B. Subjek Penelitian ... 25

C. Alur Penelitian... 25

D. Instrumen Penelitian ... 27

E. Prosedur Penelitian ... 31

F. Teknik Pengumpulan Data ... 36

G. Teknik Pengolahan Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peer dan Self Assessment... 41

B. Peer dan Self Assessment dalam Mengungkap Kemampuan Kinerja Siswa ... 51

C. Kemampuan Siswa Melaksanakan Peer dan Self Assessment. ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(3)
(4)

Hendra Gunawan S. ,2012

Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mempunyai beberapa cabang ilmu. Salah satu cabang ilmu tersebut adalah ilmu kimia. Pada hakikatnya ilmu kimia mencakup dua hal yaitu kimia sebagai produk dan sebagai proses. Kimia sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip kimia. Kimia sebagai proses meliputi keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang dimiliki oleh para ilmuan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan kimia. Keterampilan-keterampilan tersebut disebut keterampilan proses, dan sikap-sikap yang dimiliki para ilmuan disebut sikap ilmiah. Oleh karena itu, kedua hakikat ilmu kimia tersebut sebaiknya ada dalam proses pembelajaran kimia di sekolah dan menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi. Salah satu bentuk proses pembelajaran kimia yang dapat mengakomodasi kedua hakikat ilmu kimia yaitu pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan praktikum.

(5)

untuk mempelajari konsep kimia yang abstrak, serta membantu bertahannya konsep kimia dalam benak siswa untuk jangka waktu yang panjang.

Penilaian merupakan hal yang tidak boleh dikesampingkan dalam suatu proses kegiatan pembelajaran kimia termasuk pada kegiatan praktikum. Pemilihan penilaian yang tepat dalam kegiatan praktikum akan membantu guru melihat secara jelas sampai dimana tingkat penguasaan belajar siswanya dalam kegiatan praktikum dan dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran praktikum itu sendiri. Hal senada juga diungkapkan Chittenden (Arifin, 2012) tujuan penilaian yaitu untuk menelusuri proses belajar peserta didik, mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik, menemukan kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran serta mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan.

(6)

Hendra Gunawan S. ,2012

Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

senada juga diungkapkan oleh Boud dan Falchikov (Orsmond, 2004) yang menyatakan bahwa guru memiliki keterbatasan untuk mengetahui kinerja siswanya dan siswa memiliki pandangan yang lebih luas terhadap pencapaian mereka. Oleh karena itu, perlu dicari bentuk penilaian kinerja lain yang dapat menutupi keterbatasan tersebut. Salah satu bentuk alternatif penilaian kinerja tersebut adalah peer dan self assessment.

Peer assessment merupakan suatu bentuk penilaian yang dilakukan seorang

siswa terhadap siswa lainnya (Centre of Educational Development, 2002), sedangkan menurut Boud (Zulharman, 2007) self assessment merupakan keterlibatan siswa dalam mengidentifikasi kriteria atau standar untuk diterapkan dalam pembelajaran dan membuat keputusan mengenai pencapaian kriteria atau standar tesebut. Dengan kata lain, self assessment merupakan sebuah proses dimana siswa mempunyai tanggung jawab untuk menilai hasil belajarnya sendiri. Peer assessment secara terpisah memiliki kelebihan yaitu siswa mendapatkan pembelajaran atau pengetahuan dari hasil kinerja rekan sejawatnya, sehingga dapat meminimalkan kesalahan dalam proses pembelajaran, sedangkan kelebihan self assessment secara terpisah yaitu siswa dapat mengetahui kekurangan mereka dalam belajar karena siswa dilibatkan secara langsung untuk menilai diri mereka sendiri. Kedua hal tersebut dapat menjadi umpan balik bagi siswa untuk memperbaiki kualitas belajarnya. Oleh karena itu, peer dan self assessment hendaknya digunakan bersama-sama agar saling mendukung dan

(7)

assessment juga dapat melatih siswa untuk bersikap jujur, objektif dan memiliki rasa

tangggung jawab.

Penelitian peer assessment ataupun self assessment sudah banyak dilakukan sebelumnya yaitu Karomna (2009), Ornelia (2009), Aprilianti (2009), Yumiasih (2009), Siswara (2009), Sudrajat (2010), Hamzah (2010), Ma’ruf (2010), Kurniadi

(2011), Purnama (2011), Wulandari (2011), Nurhayati (2011) . Diantara penelitian-penelitian tersebut hanya Kurniadi (2011) dan Wulandari (2011) yang meneliti peer assessment ataupun self assessment terhadap praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit. Kurniadi (2011) dan Wulandari (2011) secara terpisah menyebutkan bahwa peer assessment atau self assessment mampu mengungkap kinerja siswa dalam praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit. Namun dalam pelaksanaannya tersebut terdapat keterbatasan yaitu pelaksanaan peer dan self assessment yang masih terpisah, kurang intensifnya tahap pemotivasian dan pelatihan peer atau self assessment, sehingga penulis menjadi tertarik mengkolaborasikan peer dan self assessment untuk menilai kinerja siswa dalam praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit.

B. Rumusan Masalah

(8)

Hendra Gunawan S. ,2012

Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Rumusan masalah pokok tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian yaitu:

1. Bagaimanakah pelaksanaan peer dan self assessment dalam praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit untuk menilai kinerja siswa?

2. Apakah peer dan self assessment dapat mengungkap kemampuan kinerja siswa dalam kegiatan praktikum elektrolit dan nonelektrolit?

3. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam melaksanakan peer dan self assessment dalam kegiatan praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi atau gambaran tentang penerapan peer dan self assessment yang digunakan secara bersama-sama untuk mengungkap kinerja siswa SMA kelas X dalam praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Bagi Siswa

(9)

b. Meningkatkan motivasi siswa untuk lebih baik dalam melaksanakan kegiatan praktikum.

c. Meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri maupun temannya.

d. Siswa mengetahui kelebihan dan kekurangannya dalam kegiatan praktikum melalui umpan balik.

2. Bagi Guru

a. Guru dapat mengetahui penerapan peer dan self assessment pada proses penilaian kinerja siswa dalam kegiatan praktikum.

b. Memberikan alternatif penilaian kinerja siswa dalam kegiatan praktikum. c. Memudahkan guru dalam proses penilaian kinerja terhadap siswa.

3. Bagi Peneliti

a. Sebagai informasi mengenai kelebihan dan kekurangan peer dan self assessment dalam pembelajaran.

b. Memberikan gambaran mengenai pelaksanaan peer dan self assessment. c. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

E. Penjelasan Istilah

Agar istilah-istilah yang terdapat pada judul penelitian menjadi jelas, maka akan dijelaskan mengenai definisi istilah-istilah tersebut yaitu :

(10)

Hendra Gunawan S. ,2012

Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

2. Assessment merupakan suatu proses kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu (Arifin, 2012).

3. Peer assessment merupakan suatu bentuk penilaian yang dilakukan seorang siswa terhadap siswa lainnya (Centre of Educational Development, 2002).

4. Self assessment merupakan suatu keterlibatan siswa dalam mengidentifikasi kriteria atau standar untuk diterapkan dalam belajar dan membuat keputusan mengenai pencapaian kriteria atau standar tersebut (Boud (Zulharman, 2007)). 5. Kinerja berarti sesuatu yang dicapai siswa, prestasi yang diperlihatkan siswa atau

merupakan kemampuan kerja (Suharso, 2002).

(11)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif. Menurut Ruseffendi (1988) penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya

.

Adapun menurut Firman (2007) penelitian deskriptif ditujukan untuk memaparkan suatu fenomena dalam pembelajaran dengan ukuran-ukuran statistik, seperti frekuensi, persentase, rata-rata, variabilitas (rentang dan simpangan baku), serta citra visual dari data misalnya dalam bentuk grafik.

B. Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri yang ada di kota Sukabumi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X yang berjumlah 21 orang yang merupakan siswa-siswa pada semester genap tahun ajaran 2011/2012.

C. Alur Penelitian

(12)

Hendra Gunawan S. ,2012

Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Analisis materi larutan elektrolit dan nonelektrolit

Pengembangan Kriteria-kriteria Kinerja dalam peer dan self assessment

Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Penyusunan Instrumen Penelitian : Lembar peer dan self assessment,

Lembar Observasi peer dan self assessment, Angket dan Pedoman

wawancara

Validasi Instrumen Penelitian dan LKS

Pemotivasian serta Pelatihan peer dan self assessment

Pelaksanaan praktikum menggunakan peer dan self assesmnent

Pengkomunikasian hasil

Kajian silabus kimia SMA kelas X Studi Literatur mengenai peer dan self assessment

(13)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan rubrik pelaksanaan peer dan self assessment. Rubrik ini berisi tahapan-tahapan pelaksanaan peer dan self assessment untuk menilai kinerja siswa dalam praktikum dan mengandung beberapa komponen seperti kriteria ideal pelaksanaan peer dan self assessment, indikator pencapaian, keterlaksanaan tahapan pelaksanaan, dan sumber data. Dari rubrik ini disusun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.

Rubrik pelaksanaan peer dan self assessment yang digunakan bukan merupakan hasil susunan peneliti secara keseluruhan, melainkan hasil pengembangan rubrik penelitian sebelumnya yang disusun oleh Kurniadi (2011) dan Wulandari (2011). Selain sudah dikembangkan, rubrik peer dan self assessment yang dibuat peneliti mempunyai perbedaan dengan yang sebelumnya yaitu isinya lebih difokuskan terhadap kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan pada masing-masing tahap pelaksanaan peer dan self assessment. Pelaksanaan peer dan self assessment yang digunakan untuk menilai kinerja siswa pada praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit berpedoman pada kriteria ideal pelaksanaan peer dan self assessment sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Kriteria-kriteria Pelaksanaan Peer dan Self Assessment

Tahap Kriteria-kriteria

Pemotivasian serta Pelatihan peer dan self assessment

Siswa menghadiri tahap pemotivasian serta pelatihan Siswa diberi informasi mengenai pengertian, tujuan dan manfaat pelaksanaan peer dan self assessment

(14)

Hendra Gunawan S. ,2012

Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Tahap Kriteria-kriteria

Siswa diberi informasi mengenai waktu untuk pelaksanaan praktikum menggunakan peer dan self assessment

Pelaksanaan praktikum

menggunakan peer dan self asessment

Siswa mengerti kriteria penilaian pada lembar peer dan self assessment

Siswa mengisi secara lengkap dan mengumpulkan lembar peer dan self assessment tepat waktu

Siswa melakukan peer dan self assessment dengan leluasa Siswa melakukan peer dan self assessment dengan jujur Siswa melakukan peer dan self assessment dengan objektif Siswa melakukan peer dan self assessment dengan percaya diri

Siswa tidak terganggu konsentrasinya dengan pelaksanaan peer dan self assessment

Pengkomunikasian hasil

Siswa diberi informasi mengenai hasil penilaian peer dan self assessment secara tertulis

Siswa diberi informasi mengenai hasil penilaian peer dan self assessment secara lisan

Siswa dan guru mendiskusikan hasil penilaian peer dan self assessment

Feedback

Siswa mengungkapkan kritik dan saran untuk pelaksanaan peer dan self assessment

Siswa lebih mempersiapkan diri dalam belajar khususnya kegiatan praktikum selanjutnya

Siswa termotivasi untuk belajar lebih giat dengan adanya peer dan self assessment

Siswa mengetahui kelebihan dan kekurangan kinerjanya dalam praktikum menggunakan peer dan self assessment Pemanfaatan hasil Hasil peer dan self assessment mampu mengungkap aspek

yang dinilai

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Lembar peer dan self assessment untuk menilai kinerja siswa

(15)

ini berisi 23 kriteria penilaian yang dikembangkan sesuai dengan aspek kinerja yang diperlukan dalam praktikum larutan elektolit dan nonelektrolit seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.2. Aspek kinerja beserta kriteria-kriteria penilaian kinerjanya lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran B.1 halaman 94.

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Kinerja Praktikum Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

No Aspek Kinerja Kriteria Penilaian Kinerja

1 Persiapan

praktikum

Memeriksa kelengkapan alat yang diperlukan pada kegiatan praktikum.

Memeriksa kelengkapan bahan yang diperlukan pada kegiatan praktikum.

Mengecek kondisi bola lampu, baterai dan kabel. Mencuci gelas kimia dengan air keran

Membilas gelas kimia dengan aquades.

2 Pelaksanaan praktikum

Menghubungkan baterai dengan kabel.

Menempatkan bola lampu pada dudukan lampu yang telah terhubung dengan kabel.

Masing-masing elektroda karbon dijepit dengan penjepit buaya yang telah terhubung dengan kabel. Memeriksa rangkaian alat.

Menuangkan larutan tidak berceceran. Menuangkan larutan sampai tanda batas. Mencelupkan kedua elektroda karbon ke dalam larutan uji sampai ¾ bagian elektroda karbon. Mengamati nyala lampu.

Membersihkan elektroda karbon dengan aquades. Mengeringkan elektroda karbon dengan tisu. Membersihkan gelas kimia dengan air kran.

3 Kebersihan setelah praktikum

Membersihkan elektroda karbon dengan aquades. Mengeringkan elektroda karbon dengan tisu. Membersihkan gelas kimia dengan air kran. Mengembalikan alat pada tempatnya semula. Mengembalikan sisa bahan pada tempat semula Membuang limbah praktikum pada tempat yang telah disediakan.

(16)

Hendra Gunawan S. ,2012

Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Secara umum kriteria-kriteria penilaian kinerja tertera pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 Kriteria-Kriteria Penilaian Kinerja Siswa

No.

Tahap Jumlah Indikator

Kinerja yang Dinilai

1. Tahap Persiapan Praktikum 5

2. Tahap Pelaksanaan Praktikum 11

3. Kebersihan Setelah Praktikum 7

2. Lembar observasi peer dan self assessment

Lembar observasi peer dan self assessment mempunyai isi yang sama dengan lembar peer dan self assessment untuk menilai kinerja siswa. Lembar observasi peer dan self assessment digunakan oleh 3 orang observer yaitu guru kimia SMA Negeri 2 Sukabumi dan dua mahasiswa jurusan pendidikan kimia FPMIPA UPI untuk menilai kinerja siswa dan sebagai pembanding dari hasil lembar peer dan self assessment.

3. Angket siswa

(17)

4. Pedoman wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2006). Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan hasil angket dan observasi. Banyaknya butir pertanyaan dalam wawancara berjumlah 13 pertanyaan. Butir wawancara untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.6. Pedoman Wawancara halaman 111.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap analisis.

1. Tahap Persiapan Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan ini dapat adalah sebagai berikut :

1. Kajian silabus kimia SMA kelas X.

2. Kajian materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. 3. Studi literatur peer dan self assessment.

4. Pengembangan kriteria ideal pelaksanaan peer dan self assessment. 5. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

(18)

Hendra Gunawan S. ,2012

Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Pada tahap ini dilakukan optimalisasi prosedur kerja praktikum terhadap prosedur kerja praktikum yang dibuat oleh Kurniadi (2011), selain itu peneliti melakukan optimalisasi terhadap jenis larutan, voltase dan arus listrik yang digunakan pada penelitian peneliti. Setelah melakukan optimalisasi prosedur kerja praktikum, jenis larutan, voltase dan arus listrik, penelitipun melakukan penyusunan LKS.

7. Penyusunan instrumen penelitian. 8. Validasi instrumen penelitian dan LKS. 9. Perizinan penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Berdasarkan rubrik pelaksanaan peer dan self assessment yang peneliti kembangkan, tahap-tahap pelaksanaan penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap pemotivasian dan pelatihan peer dan self assessment, pelaksanaan praktilkum menggunakan peer dan self assessment, pengkomunikasian hasil, pemberian feedback, dan pemanfaatan hasil.

a. Tahap pemotivasian serta pelatihan peer dan self assessment

(19)

dengan pola A, B dan C, serta cara penilaian kinerja menggunakan peer dan self assessment sehingga diharapkan siswa tidak kebingungan pada saat pelaksanaan praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit maupun pada pelaksanaan penilaiannya. Selain itu, pada tahap ini masing-masing siswa dibagi ke dalam kelompok A, B dan C yaitu sebanyak 21 orang dibagi ke dalam 3 kelompok besar yang telah ditentukan dan kelompok besar tersebut terdiri dari 7 orang. Setiap orang dari kelompok besar pertama diberi kode 1A-7A, kelompok besar kedua diberi kode 1B-7B, sedangkan kelompok besar ketiga diberi kode 1C-7C. Setelah itu, satu orang dari kelompok A gabung dengan satu orang dari kelompok B dan satu orang dari kelompok C sehingga diperoleh 7 kelompok kecil yang terdiri dari tiga orang (1A, 1B dan 1C; 2A, 2B, dan 2C; dan seterusnya). Siswa juga diberi tahu bahwa walaupun dalam satu kelompok terdiri atas satu anggota A, satu anggota B dan satu anggota C, namun pada saat melakukan praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit dilakukan secara individu sehingga ada tiga putaran praktikum.

(20)

Hendra Gunawan S. ,2012

Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

kelompok A sedangkan siswa dari kelompok C mengukur waktu praktikum untuk siswa dari kelompok A. Siswa kelompok A mengumpulkan LKS, lalu dilanjutkan dengan mengisi lembar self assessment sementara siswa kelompok B mengumpulkan lembar peer assessment dan siswa dari kelompok C mengukur waktu pengisian lembar self assessment oleh siswa dari kelompok A.

Putaran kedua yaitu ketiga kelompok berganti peran, masing-masing siswa dari kelompok B mendapatkan LKS dan melakukan praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit sementara siswa dari kelompok C mengisi lembar peer assessment sebagai penilaian terhadap kinerja kelompok B dan siswa dari kelompok

A memegang stopwacth untuk mengukur waktu praktikum kelompok B. Siswa kelompok B mengumpulkan LKS, lalu dilanjutkan dengan mengisi lembar self assessment sementara siswa kelompok C mengumpulkan lembar peer assessment dan

siswa dari kelompok A mengukur waktu pengisian lembar self assessment oleh siswa dari kelompok B.

(21)

Desain pelaksanaan praktikum menggunakan lembar peer dan self assessment dengan pola A, B dan C seperti Gambar 3.1 di bawah ini :

Gambar 3.2 Desain Pelaksanaan Praktikum dengan Pola A, B dan C

Pada saat melakukan praktikum, kinerja setiap siswa dinilai oleh observer. Penilaian ini diperlukan sebagai pembanding terhadap penilaian yang dilakukan oleh siswa.

c. Tahap pengkomunikasian hasil

Pada tahap ini hasil penilaian berdasarkan lembar peer assessment, self assessment dan berdasarkan observer dikomunikasikan secara tulisan dan lisan kepada siswa sehingga siswa mengetahui makna hasil penilaian. Selain itu, siswa juga dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan kinerja mereka dalam praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit.

Siswa 1A melakukan praktikum & self assessment

Siswa 1C mengukur waktu pelaksanaan

peerdan self assessment Siswa 1B

(22)

Hendra Gunawan S. ,2012

Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu d. Tahap feedback

Tahap ini termasuk tahap penting dalam penerapan peer dan self assessment karena dengan adanya peer dan self assessment diharapkan siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan kinerja praktikumnya, meningkatkan kinerja dalam berpraktikum serta menumbuhkan sikap untuk belajar memperbaiki proses belajarnya yang kurang.

e. Tahap pemanfaatan hasil

Hasil penerapan peer dan self assessment diharapkan dapat mengungkap kinerja siswa pada praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit dan dapat digunakan sebagai penilaian formatif yang digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran siswa dan memberikan alternatif bagi guru dalam melakukan penilaian aspek psikomotor.

3. Tahap Analisis Hasil Penelitian

Seluruh data hasil penelitian yang telah diperoleh kemudian dianalisis. Hasil analisis tersebut dihubungkan dengan literatur yang ada sehingga bisa dibuat suatu kesimpulan yang tepat mengenai penerapan peer dan self assessment dalam menilai kinerja praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit.

F. Teknik Pengumpulan Data

(23)

Tabel 3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian

No. Jenis Data Penelitian Sumber Data Penelitian

1. Pelaksanaan peer dan self

3. Kemampuan siswa melakukan peer dan self assessment

Kesesuaian penilaian lembar peer dan self assessment yang dilakukan oleh siswa dengan penilaian pada lembar observasi peer dan self assessment oleh observer

G. Teknik Pengolahan Data

1. Data Pelaksanaan Peer dan Self assessment

a. Menganalisis pelaksanaan peer dan self assessment menggunakan data hasil angket, wawancara, dan observasi ke dalam masing-masing tahapan peer dan self assessment yang sesuai.

b. Melakukan interpretasi terhadap data pelaksanaan peer dan self assessment.

2. Data Peer dan Self assessment untuk Mengungkap Kinerja Siswa

a. Menghitung jumlah kriteria kinerja yang dilakukan oleh siswa berdasarkan lembar peer dan self assessment kemudian dihitung persennya dengan cara :

� = � ℎ � �

(24)

Hendra Gunawan S. ,2012

Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

b. Menghitung jumlah kriteria kinerja yang dilakukan siswa berdasarkan lembar observasi observer kemudian dihitung persennya dengan cara :

� = � ℎ � �

ℎ × 100%

c. Mengkategorikan persen penilaian kinerja berdasarkan siswa (peer dan self assessment) dan observer menggunakan skala kategori kemampuan peer dan self assessment menurut (Purwanto,2008) pada Tabel 3.5 di bawah ini.

Tabel 3.5 Skala Kategori Kemampuan Peer dan Self Assessment

No. Skala Kemampuan Kategori

1. 86%-100% Sangat Baik

2. 76%-85% Baik

3. 60%-75% Cukup

4. 55%-59% Kurang

5. ≤54% Kurang Sekali

d. Menghitung persen jumlah siswa dalam setiap kategori baik menurut siswa maupun observer dengan cara :

� � � = � ℎ �

ℎ ℎ � × 100%

(25)

3. Data Kemampuan Siswa Melakukan Peer dan Self assessment

a. Mentabulasi data yang berasal dari lembar peer dan self assessment serta lembar observasi yang dilakukan observer terhadap kinerja siswa dalam melakukan praktikum.

b. Membandingkan kesesuaian antara penilaian yang dilakukan oleh siswa (peer dan self assessment) dan observer, lalu menghitung persen kemampuan siswa melakukan peer dan self assessment dengan cara :

� � � = � ℎ � �

ℎ ℎ � × 100%

c. Hasil pengolahan data selanjutnya dianalisis untuk mengetahui kemampuan siswa melakukan peer dan self assessment pada kegiatan praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit. Pengkategorian kemampuan tersebut sama dengan Tabel 3.5 diatas.

d. Menghitung persen jumlah siswa dalam setiap kategori baik menurut siswa maupun observer dengan cara :

� � � = � ℎ �

ℎ ℎ � × 100%

4. Data Hasil Angket Siswa

a. Mentabulasi jawaban angket

b. Menghitung persentase jawaban siswa untuk setiap pertanyaan pada angket dengan cara :

� � = � ℎ

(26)

Hendra Gunawan S. ,2012

Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

c. Melakukan interpretasi terhadap jawaban angket dengan cara membuat penafsiran sebagai berikut:

Tabel 3.6 Skala Kategori Jawaban Angket Siswa

No. Persentase Siswa Menjawab “Ya” Kategori

1 0% Tidak satupun

2 1% - 30% Sebagian kecil

3 31% - 49% Hampir separuhnya

4 50% Separuhnya

5 51% - 80% Sebagian besar

6 81% - 99% Hampir seluruhnya

7 100% Seluruhnya

Koentjaraningrat (Sudrajat, 2010) 5. Data Hasil Wawancara

a. Data hasil wawancara ditranskripkan

(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan peer dan self assessment dalam praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit dilakukan melalui beberapa tahapan. Semua tahapan terlaksana dengan sangat baik yaitu pada tahap pemotivasian serta pelatihan peer dan self assessment (95,2%), pelaksanaan praktikum menggunakan peer dan self assessment (87,7%), pengkomunikasian hasil (100%), feedback (89,3%), serta

pemanfaatan hasil (100%).

2. Kinerja siswa pada praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit dapat terungkap melalui peer dan self assessment. Aspek kinerja yang dapat diungkap melalui peer dan self assessment memiliki kategori sangat baik meliputi aspek persiapan praktikum (87,2%), pelaksanaan praktikum (89,6%), dan kebersihan setelah praktikum (89,1%).

(28)

Hendra Gunawan S. ,2012

Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

B. Saran

Beberapa hal yang harus menjadi perhatian untuk perbaikan terhadap penerapan peer dan self assessement dalam menilai kinerja siswa pada praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit, antara lain yaitu :

1. Tahap pemotivasian serta pelatihan peer dan self assessment sebaiknya dilakukan lebih efektif lagi sehingga siswa dapat lebih memahami manfaat penerapan peer dan self assessment serta pada proses pelaksanaannya siswa tidak mengalami kebingungan dengan pola praktikum A, B dan C.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat meneruskan penelitian pada topik yang sama dengan menggunakan metode Research and Development sehingga dihasilkan suatu produk lembar peer dan self assessment yang standar untuk praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit.

3. Bagi peneliti selanjutnya juga bisa melakukan penelitian penerapan peer dan self assessment dalam menilai kinerja siswa dengan topik yang berbeda serta

dapat memuat banyak aspek keterampilan kinerja siswa seperti titrasi.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Aprilianti, C D. (2009). Penerapan Peer Assessment dalam Menilai Perencanaan Praktikum Siswa Kelas XI pada Praktikum Penjernihan Air. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan

Arifin, M. (1995). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia. Surabaya : Airlangga University Press.

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Bostock, S. (2000). Student Peer Assessment. online . Tersedia: http://cob.niu.edu/ [Juni 2012].

Centre of Educational Development. (2002). Peer and Self Assessment. online . Tersedia:http://62.gu.edu.au [Juni 2012].

Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

. (2007). Penelitian Pendidikan Kimia. Bandung : Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Gieonedhana. (2011). Perlunya Self Assessment dalam Praktek Penilaian Hasil Belajar. online . Tersedia: http://gieonedhana.blogspot.com/2011/03/self-assessment.html [Juni 2012].

(30)

Hendra Gunawan S. ,2012

Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Karomna, D. (2009). Penerapan Self Assessment dalam Menilai Kinerja Siswa SMA Kelas XI pada Praktikum Penjernihan Air. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan

Kurniadi, H. (2011). Penerapan Peer Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa SMA Kelas X Dalam Praktikum Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan

Ma’ruf, N. (2010). Penerapan Peer Assessment untuk Menilai Kinerja Siswa SMK Kelas XI dalam Praktikum Titrasi Asam-Basa. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan

Mahmudah, S. (2012). Penilaian Kinerja (Performance Assessment) untuk Menilai Kemampuan Siswa dalam Merancang dan Membuat Hasil Karya Berdasarkan Konsep Udara pada Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Tesis SPS UPI : tidak diterbitkan

Nurhayati, Y. (2011). Penerapan Peer Assessment pada Tes Formatif Hidrokarbon untuk Feedback Siswa SMA Kelas X. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan

Ornelia, H. (2009). Penerapan Self Assessment dalam Menilai Laporan Siswa SMA pada Praktikum Penjernihan Air. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan

Orsmond, P. (2004). Self And Peer Assessment Guidance On Practice In The Biosciences. Great Britain: The Higher Education Academy Centre For Bioscience.

Purnama, Y D. (2011). Penerapan Self Assessment pada Tes Formatif Hidrokarbon untuk Feedback Siswa SMA Kelas X. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan

(31)

Race, P. (2001). A Briefing On Self,Peer, and Group Assessment. London: LTSN Generic Centre. online . Tersedia:

http://www.bioscience.heacademy.ac.uk/ftp/Resources/gc/Assess9.rtf

Rostina, S. (2012). Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa dalam Pembelajaran Zat Aditif pada Makanan dengan Metode Praktikum. Tesis SPS UPI : tidak diterbitkan

Ruseffendi dan Achmad. (1988). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.

Rustaman, N. et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Siswara, D R. (2009). Penerapan Peer Assessment pada Kegiatan Praktikum Penjernihan Air untuk Menilai Kemampuan Kerjasama Siswa SMA. Skripsi SPS UPI : tidak diterbitkan

Spiller, D. (2009). Assessment Matters : Self-Assessment and Peer Assessment. Teaching Development : The University of Waikato. online . Tersedia:

http://www.waikato.ac.nz/tdu/pdf/8_SelfPeerAssessment.pdf [Juli 2012].

Sudrajat, R. (2010). Penerapan Self Assessment untuk Menilai Kinerja Siswa SMK Kelas XI dalam Praktikum Titrasi Asam-Basa. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan

Suharso dan Retnoningsih, A. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux. Semarang: Widya Karya.

Wulandari, D. (2011). Penerapan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa SMA Kelas X Dalam Praktikum Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan

Yumiasih, N. (2009). Penerapan Peer dan Self Assessment untuk Mengungkap Kontribusi pada Proyek Kelompok Pembuatan Sistem Koloid. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : tidak diterbitkan

(32)

Hendra Gunawan S. ,2012

Penerapan Peer Dan Self Assessment Untuk Menilai Kinerja Siswa Sma Dalam Praktikum Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Gambar

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Kinerja Praktikum Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Tabel 3.3 Kriteria-Kriteria Penilaian Kinerja Siswa
Tabel 3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Tabel 3.5 di bawah ini.

Referensi

Dokumen terkait

Strategi yang dilaksanakan dalam meningkatkan kualitas pelayanan perizinan di KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan adalah mengembangkan penyedehanaan prosedur pelayanan,

Pelaksanaan pekerjaan pada pembangunan Gedung STIE-IBS terdiri dari tahapan pelaksanaan pekerjaan struktur bawah yang terdiri dari pekerjaan pondasi yang menggunakan pondasi

berjudul “ Inovasi Pelayanan Perizinan Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Kota Makassar ” mengatakan bahwa

Mijen Semarang). Pokok - Pokok Materi, Metodologi Penelitian dan Aplikasi. Bogor: Ghalia Indonesia. Azas - Azas Pendidikan Islām. Bandung: CV Dipenegoro. S., Trans.)

// Wisatawan dapat menikmati keindahan perkebunan kopi sekaligus mendapat pengalaman langsung mengolah biji kopi secara tradisional dan menikmati khasnya rasa kopi di daerah

A replantasi kopi tunjang mutu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU tentang cara penanganan dental

Tesis ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk. memperoleh gelar Magister