• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PESERTA DIDIK KELAS XII SMKN 1 CIMAHI PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PESERTA DIDIK KELAS XII SMKN 1 CIMAHI PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN."

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PESERTA DIDIK KELAS XII SMKN 1 CIMAHI PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN

(Survei pada Peserta Didik Kelas XII SMKN 1 Cimahi)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh:

Vita Wanty Tristianty 0801028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS

PROYEK TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA

PESERTA DIDIK KELAS XII SMKN 1 CIMAHI PADA

MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN

(Survei pada Peserta Didik Kelas XII SMKN 1 Cimahi)

Oleh :

Vita Wanty Tristianty 0801028

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Manajemen Bisnis

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Vita Wanty Tristianty Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difotocopi, atau cara lainnya tanpa izin dari

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PESERTA DIDIK KELAS XII SMKN 1 CIMAHI PADA MATA PELAJARAN KERWIRAUSAHAAN

(Surevi Pada Peserta Didik Kelas XII SMKN 1 Cimahi) Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I

Dr. B. Lena Nuryanti, M.Pd NIP. 19610709 198703 2 001

Pembimbing II

Drs. Rd. Dian H. Utama, M.Si NIP. 19640823 199302 1 001

Mengetahui,

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., M.M NIP. 19690404 199903 1 001 Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

ABSTRAK

Vita Wanty Tristianty (0801028), “Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Motivasi Berwirausaha Peserta Didik Kelas XII SMKN 1 Cimahi Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan (Survei Pada Peserta Didik Kelas XII SMKN 1 Cimahi). Di bawah bimbingan Dr. B. Lena Nuryanti, M.Pd dan Drs. Rd. Dian H. Utama, M.Si.

Pendidikan kewirausahaan sangat diperlukan dalam era globalisasi ini, pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu program pemerintah khususnya Kementrian Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif dan wirausaha. Dalam pendidikan kewirausahaan diharapkan adanya motivasi berwirausaha peserta didik. motivasi dalam dunia pendidikan dirasakan sangat penting salah satunya adalah motivasi belajar dan motivasi berprestasi. Agar dapat memotivasi peserta didik untuk berwirausaha, maka guru menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek sebagai upaya memotivasi peserta didik untuk berwirausaha.

Penelitian ini bertujuan 1) untuk memperoleh gambaran penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran kewirausahaan, 2) untuk memperoleh gambaran motivasi berwirausaha peserta didik. 3) untuk mengetahui berapa besar pengaruh metode pembelajaran berbasis proyek terhadap motivasi berwirausaha peserta didik. Objek penelitian ini adalah peserta didik kelas XII di SMKN 1 Cimahi. Variabek bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran berbasis proyek (X) terhadap motivasi berwirausaha (Y). Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, verivikatif dan explanatory survey dengan teknik simple random sampling serta jumlah sampel sebanyak 87 responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan alat abantu software kompueter SPSS 20. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menyatakan bahwa metode pembelajaran berbasis proyek berpengaruh terhadap motivasi berwirausaha peserta didik sebesar 60,3%. Dari hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa metode pembelajaran berbasis proyek memiliki pengaruh positif terhadap motivasi berwirausaha.

(5)

ABSTRACT

Vita WantyTristianty (0801028), "The Effect of Project Based Learning Method Motivation Entrepreneurship subject in Class XII SMK 1 Cimahi In Entrepreneurship Subject (Survey of Students in Class XII SMK 1 Cimahi). Under the guidance ofDr. B.LenaNuryanti, M.PdandDrs. Rd. DianH.Utama, M.Si. Entrepreneurship education is needed in this era of globalization, it is one of the goverment educational programs that is particularly managed by ministry of National Education, Republic of Indonesia with the intention of promoting and developing the sporting, creative and innovative entrepreneurs, it is hoped that through the project the student are highly-motivated to have entrepreneurial spirit as well. To support students to study entrepeneurship has an important role, among others are the encouraging the motivation and achievement of the students. To facilitate the motivation of the students to have entrepreneurial spirit, the teacher should apply project based learning method, through the project the students are expected to gave highly-motivated to bring about enterepreneurship activities.

The aims of the writer’s research are 1) to find out the application of the teaching model on the entrepreneurship subject 2) to find out the motivaton of students in implementing the entrepreneurial activities 3) to find out how far the influence of teaching method on project basis to the students’ motivation that is applied in SMKN 1 Cimahi. An independent-variable research with the application the project based learning method (X) toward the entrepreneurship motivation (Y). The application tool for the research is descriptive, verified method through explanatory survey with distributing simple random sampling to 87 students as respondents. Data analyses process used is simple linier regression with the support of computer’s software SPSS 20. The result of the research illustrates that learning system with project basis influences up to 60.3% and the research result towards hypothesis trial can be seen that learning system with project based resulted a positive impact on entrepreneurial motivation.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... . ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... . iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 15

1.3. Rumusan Masalah ... 15

1.4. Tujuan Penelitian ... 16

1.5. Kegunaan Penelitian ... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka ... 17

2.1.1 Belajar dan Mengajar ... 17

2.1.1.1 Definisi Belajar dan Mengajar ... 17

2.1.2 Pendidikan Kewirausahaan ... 21

2.1.2.1 Pendidikan ... 21

2.1.2.2 Kewirausahaan ... 22

2.1.2.3 Pendidikan Kewirausahaan ... 23

2.1.2.4 Tujuan Pendidikan Kewirausahaan ... 24

2.1.3 Pembelajaran Kewirausahaan di SMK ... 25

2.1.3.1 Definisi Pembelajaran ... 25

2.1.3.2 Pembelajaran Kewirausahaan di SMK.... ... 26

(7)

2.1.4.1 Ciri-ciri dan Prinsip Dalam Penentuan Metode yang

Tepat... ... 29

2.1.4.2 Jenis-jenis Metode Pembelajaran ... 29

2.1.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan dan Penggunaan Metode Pembelajaran... 31

2.1.5 Metode Pembelajaran Berbasis Proyek ... 31

2.1.5.1 Prinsip-prinsip Metode Pembelajaran Berbasis Proyek. 33 2.1.5.2 Karakteristik Metode Pembelajaran Berbasis Proyek... 33

2.1.5.3 Langkah-langkah Metode Pembelajaran Berbasis Proyek 34 2.1.5.4 Kelebihan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek... 35

2.1.6 Motivasi Berwirausaha... ... 38

2.1.6.1 Definisi Motivasi ... 38

2.1.6.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi ... 40

2.1.6.3 Motivasi Berwirausaha ... 41

2.1.6.4 Pengukuran Motivasi ... 43

2.1.7 Keterkaitan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Motivasi ... ... 44

2.1.8 Orisinalitas Penelitian ... 45

2.2. Kerangka Pemikian ... 51

2.3. Hipotesis ... 54

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 56

3.2 Metode Penelitian ... 57

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 57

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 58

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 61

3.2.4 Populasi dan Sampel, dan Penarikan Sampel ... 63

3.2.4.1 Populasi ... 63

3.2.4.2 Sampel ... 64

(8)

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 68

3.2.6.1. Hasil Pengujian Validitas ... 68

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 72

3.2.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 74

3.2.7.1 Analisis Data Deskriptif ... 74

3.2.7.2 Analisis Verifikatif Menggunakan Regresi Linier Sederhana ... 75

3.2.7.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 79

3.2.7.4 Rancangan Uji Hipotesis ... 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil dan Identitas Sekolah Menengah Kejuruan ... ... 85

4.1.1 Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Cimahi ... ... 85

4.1.2 Identitas Sekolah ... ... 87

4.1.3 Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri 1 Cimahi ... 88

4.2 Karakteristik Responden ... ... 89

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 89

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Komptensi Keahlian . 90 4.2.3 Karakterisitik Responden Berdasarkan Suku Bangsa ... 91

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Per-Hari .. 92

4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usaha yang Sudah Dikelola ... 93

4.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Omset Usaha ... 94

4.3 Tanggapan Responden Terhadap Metode Pembelajaran Berbasis Proyek ... 95

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Perencanaan Tugas Proyek 95 4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Pemilihan Topik ... 98

4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Analisis Data ... 100

4.3.4 Tanggapan Responden Terhadap Bekerja Sama ... 101

4.3.5 Tanggapan Responden Terhadap Mengembangkan Ide ... 103

(9)

4.3.7 Tanggapan Responden Terhadap Penilaian ... 105

4.4 Tanggapan Responden Terhadap Motivasi Berwirausaha ... .... 107

4.4.1 Tanggapan Responden Terhadap Tanggung Jawab ... . 107

4.4.2 Tanggapan Responden Terhadap Resiko ... . 109

4.4.3 Tanggapan Responden Terhadap Tujuan yang Realistis ... 111

4.4.4 Tanggapan Responden Terhadap Rencana Berwirausaha ... .. 113

4.4.5 Tanggapan Responden Terhadap Umpan Balik ... 115

4.4.6 Tanggapan Responden Terhadap Kesempatan untuk Merealisasikan Rencana yang Telah Direncanakan ... 118

4.5 Pengujian Hipotesis Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Motivasi Berwirausaha... .... 119

4.5.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ... . 122

4.5.2 Koefisien Determinasi ... .. 124

4.5.3 Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Motivasi Berwirausaha... . 125

4.6 Pembahasan ... 126

4.6.1 Pembahasan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek ... 126

4.6.2 Pembahasan Motivasi Berwirausaha ... 129

4.7 Implikasi Hasil Penelitian ... ... 133

4.7.1 mplikasi Hasil Temuan Bersifat Empirik Deskriptif ... ... 133

4.7.2 Temuan Penelitian Bersifat Verifikatif... . 134

4.7.3 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik ... . 134

4.7.4 Implikasi Hasil Temuan Bersifat Empiris ... .. ... 135

4.8 Implikasi Penelitian Terhdap Pengembangan Pendidikan Manajamen Bisnis ... .... 136

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 139

5.2 Rekomendasi ... 140

DAFTAR PUSTAKA ... 142

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Globalisasi membuat kompetisi semakin ketat dan transfer pengetahuan semakin cepat. Kebutuhan terhadap inovasi sangat mutlak jika bersaing dalam dunia yang berubah dengan cepat dan tidak diramalkan ini. Bangsa Indonesia pun harus bekerja keras dan kreatif jika ingin survive dan menang dalam persaingan. Setiap perusahaan dan instansi pemerintah, terutama para pemimpinnya, harus berpikir terus untuk selalu menemukan sesuatu yang baru yang lebih baik dan efisien.

Kewirausahaan berkaitan erat dengan kreativitas. Dengan kreativitas wirausaha dapat memanfaatkan secara optimal peluang-peluang bisnis guna menghasilkan keuntungan, yang merupakan inti kewirausahaan. Untuk memenangkan persaingan. Seorang wirausaha harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif akan berdampak pada usaha yang tidak dapat berkembang. Namun berdasarkan kenyataan yang ada menurut Kemenkop dan UKM Agus Muharram pertumbuhan wirausaha di Indonesia hampir mendekati angka ideal sebesar minimal 2% yakni, 1,56% atau 3.707.205 orang namun ini masih tertinggal jumlah tersebut tidak sebanding dengan negara-negara maju (Sumber : www.depkop.go.id diakses pada tanggal 1 Januari 2013 pukul 13.38 WIB).

(11)

TABEL 1.1

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS MENURUT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN, 2010-2012 (JUTA ORANG)

Sumber : Badan Pusat Statistik 2012

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa tingkat pengangguran pada tingkat SMK terjadi peningkatan pada tahun 2012 di bulan februari hingga agustus yakni pada bulan februari 990,325 dan pada bulan agustus 1.041,265. Permasalahan dewasa ini adalah ketersediaan lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan jumlah lulusan SMK yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Selain itu, sistem pendidikan di Indonesia yang menerapkan metode penilaian prestasi kelulusan siswa sering kali hanya terbatas pada penilaian kemampuan pengetahuan akademik yang cenderung tidak menjadikan lulusan kreatif untuk menciptakan kemandirian kerja (jobcreator) karena kurangnya softskill. Oleh karena itu lulusan SMK diharapkan dapat mengembangkan potensi dalam dirinya untuk dapat menjadi jobcreator sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.

(12)

dengan mengutamakan kemampuan kejuruan jenis tertentu. Berikut adalah data lulusan SMK di seluruh Indonesia :

TABEL 1.2

LULUSAN SMK SE-INDONESIA TAHUN 2010-2012 Jumlah Lulusan SMK se-Indonesia

2010 2011 2012

825.222 938.043 1.036,478 Sumber : www.psp.kemendiknas.go.id (diakses pada tanggal 10 Mei 2012 pukul 18.30)

Berdasarkan Tabel 1.2 terlihat bahwa lulusan SMK dari tahun ke tahun semakin meningkat namun ini tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang tersedia sehingga. Berikut adalah data ketersediaan lapangan pekerjaan di Indonesia :

TABEL 1.3

EKSPEKTASI KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA TAHUN 2010-2012 Indeks Ekspektasi

Konsumen 2010 2011 2012

Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja

98.8 107.4 108.4

Sumber: www.bi.go.id

(13)

Berdasarkan pemaparan diatas, maka pendidikan kewirausahaan sangat diperlukaan saat ini. Hal ini diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari dunia wirausaha. Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu program pemerintah khususnya Kementrian Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif dan wirausaha. Kebijakan pemerintah terkait dengan pendidikan kewirausahaan pada setiap satuan pendidikan mulai dari usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah atas yang tercantum pada RPJMN 2010-2014 penataan ulang kembali kurikulum sekolah yang dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan sekolah sehingga dapat mendorong penciptaan hasil didik yang mampu menjawab keutuhan SDM untuk mendukung pertumbuhan nasional dan daerah dengan memasukan pendidikan kewirausahaan.

(14)
(15)

Kemakmuran suatu negara dapat diukur dari jumlah wirausahawan, sesuai pendapat David McClelland (Frinces, 2011:4) bahwa “Salah satu syarat suatu negara untuk mencapai tingkat kemakmuran diperlukan 2% dari jumlah penduduknya adalah entrepreneur (wirausaha). Menurut Kemenkop dan UKM Agus Muharram pertumbuhan wirausaha di Indonesia hampir mendekati angka ideal sebesar minimal 2% yakni, 1,56% atau 3.707.205 orang namun ini masih tertinggal jumlah tersebut tidak sebanding dengan negara-negara maju (Sumber : www.depkop.go.id diakses pada tanggal 1 Januari 2013 pukul 13.38 WIB).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wujud pendidikan berbasis keterampilan. Dimana tujuan dari sekolah menengah kejuruan adalah peserta didik (siswa) dibina untuk dapat menguasai sebuah keterampilan/kompetensi tertentu.

(16)

PROSENTASE KETERSERAPAN TAMATAN SECARA KESELURUHAN TAHUN AJARAN 2010 – 2012

Tahun Ajaran Bekerja Kuliah Wirausaha Menganggur

2010/2011 326 89 75 5

2011/2012 324 95 63 6

Sumber: Hubin SMKN 1 Cimahi

Berdasarkan Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa lulusan dari SMKN 1 Cimahi prosentasi keterserapan tamatan secara keseluruhan lulusan dari SMKN 1 Cimahi adalah bekerja kuliah dan berwirausaha namun berdasarkan Tabel 1.4 siswa yang berwirausaha dari tahun 2010 sampai 2012 terjadi penurunan dan dikhawatirkan akan terjadi penurunan setiap tahunnya. Seiring dengan visi dan misi Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan diharapkan mampu menurunkan tingkat pengangguran dan meningkatkan iklim investasi untuk skala mikro dan kecil di Indonesia. Dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dan membangun jiwa wirausaha dan perilaku atau karakteristik wirausaha maka peranan SMK menjadi sangat dibutuhkan di tengah masyarakat. Berikut adalah data motivasi berwirausaha peserta didik kelas XII SMKN 1 Cimahi :

Sumber : Hasil Pra Penelitian 2012 GAMBAR 1.1

DATA MOTIVASI BERWIRAUSAHA PESERTA DIDIK

(17)

TAHUN 2010-2012

(18)

Motivasi dalam dunia pendidikan dirasakan sangat penting salah satunya adalah motivasi belajar dan motivasi berprestasi. Menurut Mc Clelland (Buchari Alma, 2009:90) mengembangkan teori motivasi yang menjelaskan tingkah laku yang berorientasi kepada prestasi (achievement oriented behaviour) yang didefinisikan sebagai tingkah laku yang diarahkan terhadap tercapainya standard of excellent.

Motivasi merupakan dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu (Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, 2010;87). Dalam berwirausaha peran motivasi, terutama motivasi untuk berhasil menjadi sangat penting. Sebab di dalam motivasi terdapat sejumlah motif yang akan menjadi pendorong (drive/stimulus) tercapainya keberhasilan. Di dalam motivasi berwirausaha diperlukan daya juang untuk sukses, mau belajar melihat keberhasilan orang lain, memiliki dorongan kuat untuk mengatasi semua kendala dalam berwirausaha.

Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan semakin banyak lulusan yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih maju jika ditunjang oleh wirausahawan yang berarti karena kemampuan pemerintah sangat terbatas untuk menyediakan lapangan pekerjaan untuk warga negaranya. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia dan pengawasannya.

(19)

sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi dan aturan baru.

Salah satu prinsip utama dalam kegiatan pembelajaran adalah peserta didik mengambil bagian atau peranan dalam proses kegiatan belajar mengajar harus mempunyai motivasi belajar sehingga dengan mempunyai motivasi belajar yang kuat maka peserta didik akan menunjukan minat, aktivitas dan partisipasinya dalam proses pembelajaran yang diikutinya.

Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang bersumber dari diri seseorang, sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang. Di lingkungan sekolah, guru dapat memberikan dorongan untuk meningkatkan motivasi peserta didik berwirausaha bagi peserta didik dengan jalan menghubungkan antara kegiatan praktek dengan kewirausahaan. Dorongan terhadap peserta didik dapat diberikan dengan cara memberikan motivasi yang penuh bagi peserta didik dan dengan metode pembelajaran yang tepat.

(20)

peserta didik dapat mengembangkan keterampilan berpikirnya untuk menghubungkan konsep dasar dengan situasi yang sebenarnya di lapangan.

Secara umum, tujuan pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki peserta didik dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik dapat mencapai hasil kegiatan pembelajaran dengan sangat baik disekolah. Sukmadinata (2007:180) menyatakan :

Motivasi sangat diperlukan dalam proses belajar, peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar tidak akan mungkin melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar yang rendah jika tidak ditangani maka akan menyebabkan terjadinya sebuah stagnasi belajar yang berujung pada kejenuhan, tidak kreatif, bahkan penurunan kualitas belajar.

Motivasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi dan menentukan hasil proses belajar peserta didik di sekolah. Sukmadinata (2007:185) menyatakan motivasi merupakan jantung proses belajar yang pada akhirnya akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Siswa yang termotivasi dalam belajar menunjukan minat, kegairahan dan ketekunan yang tinggi dalam belajar. Dalam mata pelajaran kewirausahaan apabila peserta didik sudah termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran disekolah diharapkan peserta didik juga termotivasi untuk berwirausaha.

(21)

narasumber yang berkompeten dalam bidang kewirausahaan. Namun upaya yang dilakukan oleh sekolah masih kurang untuk memotivasi peserta didik untuk berwirausaha salah satunya adalah masih kurang tepatnya metode pembelajaran di kelas sehingga siswa yang sudah menjadi pelaku wirausaha tiap tahunnya semakin menurun maka dari itu metode pembelajaran yang tepat menjadi salah satu alternatif untuk memotivasi siswa untuk dapat berwirausaha. Maka hendaknya dengan penerapan metode pembelajaran yang tepat peserta didik SMKN 1 Cimahi tidak hanya dapat menghasilkan produk atau jasa satu tahun sekali atau hanya pada acara Open House saja yang diadakan oleh pihak sekolah namun diharapkan dapat menghasilkan sebuah produk atau jasa lebih dari satu kali setiap tahunnya.

Dalam pembenahan metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar mengajar merupakan hal yang sangat berpengaruh pada keberhasilan belajar peserta didik. Dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) metode pembelajaran di SMK disarankan menggunakan beberapa metode yaitu :

1. Project Work

2. Quantum Teaching and Learning (QTL) 3. Contextual Teaching and Learning (CTL) 4. Problem-Based Learning (PBL)

(22)

Alternatif tindakan yang dapat diberikan untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Satu dari beberapa tindakan yang dapat diberikan untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan membangitkan motivasi peserta didik adalah dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek. Metode pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah metode pembelajaran yang menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (2004) adalah metode pembelajaran yang mengarahkan peserta didik pada prosedur kerja yang sistematis dan standar untuk membuat atau menyelesaikan suatu produk (barang atau jasa). Sehingga dalam mata pelajaraan kewirausahaan peserta didik tidak hanya mendapatkan materi dari guru tetapi terjun langsung dalam praktek berwirausaha. Ini diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk mulai berwirausaha dengan diterapkannya metode berbasis proyek atau project work.

Menurut Buck Institute of Education dalam Made (2009:145) menyatakan bahwa:

Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) sebagai model pembelajaran sistem yang melibatkan peserta didik di dalam transfer pengetahuan dan keterampilan melalui poses penemuan dengan serangkaian pertanyaan yang tersusun dalam tugas atau proyek.

(23)

di dalam proses pembelajarannya karena metode pembelajaran yang baik berpusat pada siswa atau student centered. Maka dari itu metode pembelajaran berbasis proyek dipilih oleh guru mata pelajaran kewirausahaan kelas XII sebagai metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar dikelas. Dan untuk tercapainya motivasi wirausaha peserta didik maka dalam metode pembelajaran berbasis proyek ini guru menugaskan para peserta didik untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa.

Pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XII di SMKN 1 Cimahi guru menerapkan metode pembelajaran dengan cara membagi peserta didik kedalam kelompok dan menugaskan peserta didik untuk berwirausaha. Peserta didik ditugaskan untuk merencankan berwirausaha mulai dari tahap awal hingga akhir, mulai dari tahap perencanaan usaha hingga menghitung laba dari usahanya. Maka dari itu metode pembelajaran berbasis proyek diharapkan dapat memotivasi siswa dalam berwirausaha karena siswa terjun langsung untuk berwirausaha.

(24)

1.2Identifikasi Masalah

Dunia kerja saat ini dihadapkan pada masalah-masalah ketenagakerjaan yang begitu rumit. Pertumbuhan angkatan kerja yang sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk tidak dapat diimbangi dengan lapangan kerja yang baru. Ketidakseimbangan antara pencari kerja dan kesempatan kerja yang ada semakin menambah jumlah pengangguran dengan memperhatikan keadaan tersebut, sebagai alternatif lain adalah dengan usaha berwirausaha.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka yang menjadi tema

sentral dalam penelitian ini adalah :

Sekolah terutama Sekolah Menengah Kejuruan harus mampu mencetak lulusan yang unggul terutama di bidang wirausaha karena apabila lulusan SMK mampu berwirausaha akan mengurangi tingkat pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan yang baru. Lingkungan sekolah dan guru akan sangat mempengaruhi motivasi peserta didik untuk mulai berwirausaha. Motivasi dari peserta didik kelas XII di SMKN 1 Cimahi masih sangatlah rendah. Maka dari itu metode pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan oleh guru diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk memulai berwirausaha, sehingga tingkat pengangguran pun dapat berkurang dan peserta didik lulusan SMK dapat membuat lapangan pekerjaan baru.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XII SMKN 1 Cimahi

2. Bagaimana gambaran motivasi berwirausaha peserta didik kelas XII SMKN 1 Cimahi

(25)

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi mengenai:

1. Gambaran model penerapan pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XII SMKN 1 Cimahi

2. Gambaran motivasi berwirausaha peserta didik kelas XII SMKN 1 Cimahi 3. Besarnya pengaruh metode pembelajaran berbasis proyek terhadap

motivasi berwirausaha peserta didik SMKN 1 Cimahi 1.5Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu pendidikan dan kewirausahaan, khususnya mengenai metode pembelajaran berbasis proyek dan motivasi berwirausaha.

2. Kegunaan Praktis

(26)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Penelitian ini meneliti pengaruh metode pembelajaran berbasis proyek terhadap motivasi berwirausaha. Variabel bebas (independent variable) pada penelitian ini adalah metode pembelajaran berbasis proyek. Metode pembelajaran berbasis proyek terdiri dari merancang keseluruhan iklim, pemilihan topik, analisis data, bekerja sama, mengembangkan ide, menyajikan pengetahuan dan proyek dan penilaian. Variabel terikat (dependent variable) adalah motivasi berwirausaha yang terdiri dari tanggung jawab pribadi yang tinggi, berani mengambil dan memikul resiko, memiliki tujuan yang realistis, memiliki rencana kerja yang menyeluruh, memanfaatkan umpan balik dan mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

(27)

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2009:11) “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Travens dalam Husein Umar (2008:21) menjelaskan bahwa “Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain.

Sedangkan penelitian verifikatif dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto (2010:8) ”Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu

hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan”. Dalam

penelitian ini diuji mengenai metode pembelajaran berbasis proyek terhadap motivasi berwirausaha peserta didik kelas XII SMKN 1 Cimahi. Penelitian deskriptif disini, bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh metode pembelajaran berbasis proyek terhadap motivasi berwirausaha peserta didik kelas XII di SMKN 1 Cimahi.

(28)

Metode survei yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang dimabil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis.

Penelitian yang menggunakan metode survei, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung ditempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

Berdasarkan waktu penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional methode. Husein Umar (2008:45), “Metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang)”.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini memiliki dua variabel inti. Menurut Sugiyono (2008:33) menyatakan bahwa “Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat)”.

Menurut Sugiyono (2008:33) menyatakan bahwa “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.

Penelitian ini memiliki dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

(29)

2. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah motivasi berwirausaha.

Secara lebih rinci operasionalisasi variabelnya dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini

Pemilihan topik Tingkat

(30)

Konsep Ukuran Indikator Skala No pribadi yang tinggi

(31)

Konsep Ukuran Indikator Skala No

Sumber: Berdasarkan hasil pengolahan data dan berbagai referensi buku

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Data penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Data primer

(32)

Menurut pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari respoden, yaitu dengan cara komunikasi dengan responden dan melakukan observasi. Dalam penelitian ini yang menjadi data primer adalah kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden, sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu peserta didik SMKN 1 Cimahi. Selain itu juga data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara terhadap pihak-pihak terkait di SMKN 1 Cimahi.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2009:137) menjelaskan bahwa sumber data sekunder merupakan data yang tidak langsung memberikan langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adala literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Jenis Data Sumber Data

1. Tingkat pengangguran penduduk usia 15 tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan

Sekunder Badan Pusat Statistik (BPS) 2012 2. Lulusan SMK se-Indonesia Sekunder www.psp.kemendikn

as.go.id 3. Ekspektasi ketersediaan lapangan

kerja

Sekunder www.bi.go.id 4. Prosentase keterserapan tamatan

secara keseluruhan

Sekunder Hubin SMKN 1 Cimahi 5. Penerapan Metode Pembelajaran

Berbasis Proyek

Primer Guru Kewirausahaan SMKN 1 Cimahi 6. Data motivasi berwirausaha peserta

didik SMKN 1 Cimahi

(33)

No Data Jenis Data Sumber Data 7. Jumlah Peserta Didik Kelas XII

SMKN 1 Cimahi

Primer Hubin SMKN 1 Cimahi Sumber: Hasil Pengolahan Data

3.2.4 Populasi dan Sampel, dan Penarikan Sampel 3.2.4.1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:130) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2009:115) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah totalitas peserta didik kelas XII SMKN 1 Cimahi. Dengan demikian yang mejadi populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII SMKN 1 Cimahi.

TABEL 3.3

JUMLAH PESERTA DIDIK KELAS XII SMKN 1 CIMAHI TAHUN ANGKATAN 2012/2013

No. Kompetensi Keahlian Peserta Didik

1. Teknik Transmisi 63

2. Elektronika Industri dan Komputer 62

3. Kontrol Proses 66

4. Kontrol Mekanik 65

(34)

6. Teknik Pendingin 65

7. Rekaya Perangkat Lunak 65

8. Teknik Komputer Jaringan 64

9. Teknik Produksi Progr. PerTV an 65

Jumlah 578

Sumber : Hubin SMKN 1 Cimahi Tahun 2012 3.2.4.2 Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2009:81) adalah “Bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Dengan populasi yang telah ditentukan diatas, maka untuk mempermudah penelitian diperlukan suatu sampel penelitian yang berguna ketika populasi yang diteliti berjumlah besar dalam artian sampel tersebut harus representatif atau mewakili dari populasi tersebut. Untuk pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.

Maka dari itu peneliti diperkenankan mengambil sebagian objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Menurut Sugiyono (2008:116):

(35)

Penentuan sampel dari populasi yang telah ditetapkan, perlu suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah n. Husein Umar (2008:141), mengemukakan bahwa ukuran sampel dari suatu populasi dapat menggunakan bermacam-macam cara, salah satunya adalah dengan menggunakan teknik Slovin dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

n= Ukuran sampel

N=Ukuran populasi

e= Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir (e=0,1)

Berdasarkan rumus dengan menggunakan teknik Slovin, dapat dihitung besarnya ukuran sampel pada penelitian ini sebagai berikut :

Berdasarkan perhitungan tesebut maka jumlah sample yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 87 responden.

(36)

3.2.4.3 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2009:116) mengemukakan bahwa “ Teknik Sampling

merupakan teknik pengambilan sample untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value)”.

Terdapat dua jenis sampel yaitu sampel probability dan nonprobability. Dalam penelitian ini penentuan sampek dilakukan dengan probability sampling, karena dalam penelitian yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Teknik yang diguanakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:11) “Teknik sampling jenis simple

random sampling, peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk

memperoleh kesempatan menjadi sampel”.

Adapun langkah-langkah dalam menentukan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling sebagi berikut :

1. Menentukan populasi dengan menginventarisasi peserta didik kelas XII Di SMKN 1 Cimahi. Dalam penelitian ini, populasi berjumlah 578 dari 9 kompetensi keahlian.

2. Menentukan ukuran sampel dari besarnya populasi, yaitu sebesar 87 responden (hasil perhitungan menggunakan rumus slovin).

(37)

Jumlah sampel sebanyak 87 respoden diberikan kepada peserta didik kelas XII di SMKN 1 Cimahi, maka peneliti melakukan penarikan sampel pada 87 peserta didik kelas XII di SMKN 1 Cimahi, berikut adalah perhitungannya

TABEL 3.4

JUMLAH SAMPEL PROPORSI

PESERTA DIDIK KELAS XII SMKN 1 CIMAHI

No Kelas Jumlah

Siswa

Sampel Proporsi

1 Teknik Transmisi 63 9

2 Elektro.Ind.&Komp. 62 10

3 Kontrol Proses 66 11

4 Kontrol Mekanik 65 11

5 Listrik Industri 63 11

6 Teknik Pendingin 65 8

7 Rek. Perangkat Lunak 65 9 8 Tek. Komp. Jaringan 64 9 9 T.Prod.Progr.PerTVan 65 9

JUMLAH 578 87

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2009:402) “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Menurut Sugiyono (2009:402) “Jika dilihat dari segi

cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kusioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya”.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Obeservasi (pengematan), dilakukan dengan mengamati secara

(38)

oleh guru terhadap motivasi berwirausaha peserta didik kelas XII di SMKN 1 Cimahi.

2. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku-buku, artikel, jurnal dan sumber-sumber dari internet yang ada hubungannya dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti tentang metode pembelajaran berbasis proyek dan motivasi berwirausaha.

3. Wawancara, sebagai teknik komunikasi langsung dengan pihak terkait di SMKN 1 Cimahi. Wawancara ini dilakukan kepada pihak guru kelas XII di SMKN 1 Cimahi dan kepada peserta didik di SMKN 1 Cimahi. 4. Kusioner (angket), dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar

pertanyaan tertulis kepada responden yaitu peserta didik kelas XII di SMKN 1 Cimahi (sampel penelitian).

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Data mempunyai kedudukan paling tinggi karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan fungsinya sebagai pembentukan hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian.

3.2.6.1 Hasil PengujianValiditas

(39)

yang diperlukan. Rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut :

(Sugiyono, 2010:255)

Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seleurh item Y = Skor total

∑ = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑ = Jumlah kuadrat dalam skor X ∑ = Jumlah kuadrat dalam skor Y n = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas responden ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung rtabel)

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil rtabel (rhitung<rtabel)

∑ ∑ ∑

(40)

3. Berdasarkan jumlah angket yang diuji sebanyak 30 kasus dengan tingkat kesalahan 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (30-2=28), maka didapati nilai rtabel sebesar 0,374.

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (X)

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

1. Pemilihan metode pembelajaran berbasis proyek dapat memudahkan pemahaman dalam pelajaran kewirausahaan

0,508 0,374 Valid

2. Guru menguasai materi pembelajaran yang diberikan 0,411 0,374 Valid 3. Perencanaan dalam tugas proyek tidak dapat

diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan

0,436 0,374 Valid 4. Tugas proyek sudah sesuai dengan materi yang

diberikan guru

0,580 0,374 Valid 5. Dengan pembelajaran berbasis proyek menjadi lebih

sulit dalam menangkap materi yang diberikan oleh guru

0,486 0,374 Valid

6. Mendesain rencana sebelum tugas proyek dapat memudahkan pengerjaan tugas proyek

0,503 0,374 Valid 7. Pengumpulan data untuk tugas proyek dapat

memudahkan dalam mengerjakan tugas proyek

0,386 0,374 Valid 8. Penentuan kelompok dilakukan secara acak 0,423 0,374 Valid 9. Setiap siswa dapat bekerja sama dengan baik dengan

teman kelompoknya

0,590 0,374 Valid

10. Setelah mendapatkan pembelajaran berbasis proyek pengetahuan mengenai kewirausahaan menjadi bertambah

0,635 0,374 Valid

11. Guru tidak membantu dalam pengembangan ide dalam tugas proyek

0,441 0,374 Valid

12 Hasil tugas proyek dapat disajikan dengan baik 0,554 0,374 Valid 13. Setelah mendapatkan pembelajaran berbasis proyek

menjadi lebih paham dengan materi pembelajaran kewirausahaan

0,473 0,374 Valid

(41)

No Pernyataan rhitung rtabel Ket. diinginkan

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan Tabel 3.5 pada instrumen variabel metode pembelajaran berbasis proyek dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada item pernyataan ketidaksesuaian hasil proyek dengan yang diinginkan yang bernilai 0,727 sehingga dapat dirafsirkan bahwa indeks korelasinya sangat tinggi sedangkan nilai terendah terdapat pada item peryataan pengumpulan data dapat memudahkan pengerjaan tugas proyek yang bernilai 0,386 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya sedang.

Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel motivasi berwirausaha (Y) dapat dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut ini :

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL MOTIVASI BERWIRAUSAHA (Y)

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

15. Rasa tanggung jawab untuk berwirausaha didapatkan setelah mendapatkan pembelajaran berbasis proyek

0,379 0,374 Valid

16. Rasa tanggung jawab meningkat setelah mendapatkan pembelajaran berbasis proyek

0,741 0,374 Valid

17. Setelah mendapatkan metode pembelajaran berbasis proyek menjadi berani mengambil resiko dalam berwirausaha

0,673 0,374 Valid

18. Setelah mendapatkan pembelajaran berbasis proyek keberanian dalam mengambil resiko untuk

(42)

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

19. Setelah mendapatkan pembelajaran proyek menjadi memiliki tujuan berwirausaha

0,615 0,374 Valid

20. Setelah mendapatkan pembelajaran proyek yakin mampu merealisasikan tujuan berwirausaha

0,400 0,374 Valid

21. Tidak yakin mampu mewujudkan tujuan berwirausaha setelah mendapatkan pembelajaran berbasis proyek

0,712 0,374 Valid

22. Setelah mendapatkan pembelajaran berbasis proyek menjadi memiliki rencana berwirausaha

0,574 0,374 Valid

23. Setelah mendapatkan pembelajaran berbasis proyek yakin dapat berjuang untuk merealisasikan tujuan berwirausaha

0,775 0,374 Valid

24. Setelah mendapatkan pembelajaran berbasis proyek menjadi mendapatkan umpan balik

0,704 0,374 Valid

25. Setelah mendapatkan pembelajaran berbasis proyek tidak mampu memanfaatkan umpan balik

0,458 0,374 Valid

26. Setelah mendapatkan pembelajaran berbasis proyek dapat memanfaatkan umpan balik

0,407 0,374 Valid

27. Lingkungan memberikan peluang yang sangat besar untuk mampu dalam berwirausaha

0,803 0,374 Valid

28. Setelah mendapatkan pembelajaran berbasis proyek tidak yakin mampu berwirausaha

0,672 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

(43)

tertinggi terdapat pada item pernyataan lingkungan memberikan peluang dalam berwirausaha yang dari bernilai 0,803 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya sangat tinggi. Sedangkan nilai terendah terdapat pada item pernyataan rasa tanggung jawab didapat setelah mendapatkan metode pembelajaran berbasis proyek dengan nilai 0,379 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya sedang.

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpulan data yang digunakan. Reabilitas menunjuk pada suatu pengertian

bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:178) “Reliabilitas menunjuk pada

suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:183) “Relibilitas adalah pengukuran yang berkali-kali menghasilkan data yang sama atau konsisten”.

(44)

dilakukan dengan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari

r : reliabilitas instrumen k : banyak butir pertanyaan

Jumlah varian butir ditetapkan dengan cara menilai nilai varian tiap butir, kemudian jumlahkan seperti yang dipaparkan berikut ini. Rumus deviasi standar yang digunakan adalah sebagai berikut :

(45)

X = Nilai skor yang dipilih s2 = Nilai standar deviasi

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Jika koefisian internal seluruh item rhitung rtabel dengan tingkat kesalahan 5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2) Jika koefisian internal seluruh item rhitung < rtabel dengan tingkat kesalahan 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil pengujian realibilitas instrumen yang dilakkukan dengan program SPSS 20 for windows diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini disebabkan rhitung lebih besar dibandingkan rtabel yang bernilai 0,374, hal ini dapat dilihat dalam Tabel 3.7 berikut ini.

TABEL 3.7

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS

No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

1. Metode Pembelajaran Berbasis Proyek 0,834 0,374 Reliabel 2. Motivasi Berwirausaha 0,843 0,374 Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

3.2.7 Teknik Analisis data dan Pengujian Hipotesis 3.2.7.1 Analisis Data Deskriptif

Penelitian ini menggunakan dua jenis pendekatan, yaitu analisis deskriptif dan analisis verifikatif. Menurut Sugiyono (2008:144) mengemukakan bahwa :

(46)

Dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan variabel penelitian, antara lain :

1. Analisis deskriptif tentang metode pembelajaran berbasis proyek yang terdiri dari perencanaan, pemilihan topik, analisis data, bekerja sama, mengembangkan ide, menyajikan pengetahuan dan proyek dan penilaian.

2. Analisis deskriptif tentang pengaruh metode pembelajaran berbasis proyek terhadap motivasi berwirausaha.

Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahaan data berdasarkan batas-batas disajikan pada Tabel 3.8 sebagai berikut :

TABEL 3.8

KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN No Kriteria Penafsiran Keterangan

1 0% Tidak Seorangpun

2 1% - 25% Sebagian Kecil 3 26% - 49% Hampir Setengahnya

4 50% Setengahnya

5 51% - 75% Sebagian Besar 6 76% -99% Hampir Seluruhnya

7 100% Seluruhnya

Sumber : Moch. Ali (1985:184)

3.2.7.2 Analisis Verifikatif menggunakan Regresi Linier Sederhana

(47)

variabel dalam regresi sekurang-kurangnya interval”, adapun skor bagi penilaian lewat kusioner dapat dihitung dengan kriteria sebagai berikut :

TABEL 3.9

SKOR ITEM PENILAIAN

Pertanyaan Skor

Sangat setuju/selau/sangat positif 5

Setuju/sering/positif 4

Ragu-ragu/kadang-kadang/netral 3

Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif 2 Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif 1 Sumber : Sugiyono (2008:133)

Berdasarkan pendapat tersbut maka sebelumnya harus diuji terlebih dahulu:

1. Method Succesive Interval (MSI)

Penelitian ini menggunakan data oridnal seperti dijelaskan dalam operasionalisasi variabel sebelumnya, oleh karena itu semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval dengan menggunakan Method Succesive Interval (Harun Al-Rasyid, 1994:131) langkah-langkah untuk melakukan transformasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pertanyaan.

2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden.

(48)

4. Menentukan nilai batas Z untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan jawaban.

5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut:

Dimana:

Means Of Interval : Rata-rata interval Density at Lower Limit : Kepadatan batas bawah Density at Upper Limit : Kepadatan batas atas Area Under Upper Limit : Daerah dibawah batas atas Area Under Lower Limit : Daerah dibawah batas bawah

Semua data ordinal yang diperoleh dalam penelitian ini harus ditransformasikan menjadi skala interval terlebih dahulu.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution). Untuk melihat apakah data berdistribusi normal

atau tidak digunakan cara membaca interprestasi grafik yaitu data berdistribusi normal jika semua pencaran titik-titik yang diperoleh berada disekitar garis lurus. Untuk menguji normalitas data dengan SPSS, maka lakukan langkah-langkah berikut :

1. Entry data atau buka file data yang akan dianalisis

(49)

2. Pilih menu berikut ini, Analyze, Descriptives Statistics, Explore misalnya Kolmogorov–Smirnov. Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

GAMBAR 3.1

OUTPUT UJI NORMALITAS

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa titik-titik tersebar disekitar garis lurus, sehingga dapat disimpulkan semua populasi berdistribusi normal. Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut.

1. Tetapkan taraf signifikansi uji α = 0.05

2. Bandingkan α dengan taraf signifikansi yang diperoleh

3. Jika signifikansi yang diperoleh > α , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

4. Jika signifikansi yang diperoleh < α , maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal

3. Uji Titik Terpencil

(50)

(Nirwana SK Sitepu, 1994:19)

Perumusan hipotesis pada pengujian titik terpencil dalam analisis regresi berbentuk :

Ho : titik tersebut bukan merupakan titik terpencil H1 : titik tersebut merupakan titik terpencil

3.2.7.3 Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel indpenden yaitu metode pembelajaran berbasis proyek dengan satu variabel dependen yaitu motivasi berwirausaha. Persamaan umum regresi kinier sederhana adalah :

Sumber : Sugiyono (2010:270) Dimana :

Y = subjek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu = faktor lain yang berpengaruh

(51)

2

Untuk dapat menemukan persamaan regresi , maka harus dihitung terlebih dahulu harga a dan harga b. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan rumus:

(Sugiyono, 2010: 272)

Keterangan :

Y = Nilai taksiran motivasi berwirausaha X = Nilai metode pembelajaran berbasis proyek a = Konstanta

b = Koefisien regresi n = Banyaknya responden

X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.

1. Analisis kolerasi

(52)

mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r) paling sedikit -1 dan paling besar 1 (-1<r<1) artinya jika:

r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif).

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif).

r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali dan tidak ada hubungan sama sekali.

Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson’s Product Moment Coefficient of Correlation. Rumus dari analisis Korelasi Product Moment adalah:

Sumber: Sugiyono (2010:213)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi Koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan.

Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.10 di bawah ini :

TABEL 3.10

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Besarnya Koefisien Klasifikasi 0,000 - 0,199 Sangat Rendah

0,200 - 0,399 Rendah

0,400 - 0,599 Sedang

0,600 - 0,799 Kuat

(53)

Besarnya Koefisien Klasifikasi 0,800 - 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2010:250)

2. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menunjukan bahwa besar pengaruh metode pembelajaran berbasis proyek (variabel X) terhadap motivasi berwirausaha (variabel Y). Koefisein determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Koefisien determinasi ini digunakan unutk mengetahui presentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, dengan asumsi 0≤r2≥1 menggunakan rumus:

Sumber : Riduwan (2008:136) Keterangan :

KD : Nilai Koefisien determinasi r : Nilai koefisien korelasi

Adapun untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan pada Tabel 3.11

TABEL 3.11

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRESTASI KOEFISIEN DETERMINASI

Sumber : Sugiyono (2010:95)

3.2.7.4 Rancangan Uji Hipotesis

Untuk mencari antara hubungan dua variabel atau lebih dapat dilakukan Interval koefisien Tingkat pengaruh

0-19,99% Sangat lemah

20%-39,99% Lemah

40%-59,99% Sedang

60%-79,99% Kuat

80%-100% Sangat kuat

(54)

merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih.

Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau Independent variable yaitu metode pembelajaran berbasis proyek (X) sedangkan variabel terikat atau variable dependent adalah motivasi berwirausaha (Y). Dengan memperhatikan

karakteristik variabel yang akan diuji maka uji statistik yang digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi linier sederhana untuk ke dua variabel tersebut. Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh (korelasi) antara variabel X dan Y digunakan rumus student (tstudent).

Sugiyono (2009:184) Keterangan :

t = distribusi student

r = koefisien kolerasi Product Moment n = banyaknya data

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah : 1) Jika , maka diterima dan ditolak

2) Jika , maka ditolak dan diterima.

Secara statistik hipotesis yang akan diuji berada pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut: : Jika 0, tidak terdapat pengaruh antara model pembelajaran berbasis

proyek terhadap motivasi berwirausaha. √

(55)

: Jika 0, terdapat pengaruh antara model pembelajaran berbasis proyek terhadap motivasi berwirausaha.

(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian dan pengujian analisis regresi yang dilaksanakan mengenai pengaruh metode pembelajaran berbasis proyek terhadap motivasi berwirausaha peserta didik kelas XII SMKN 1 Cimahi pada mata pelajaran kewirausahaan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tanggapan peserta didik pada penerapan metode pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan oleh guru kewirausahaan kelas XII SMKN 1 Cimahi berada pada kategori hampir seluruhnya yang artinya bagus. Hal ini dapat dilihat dari indikator paling tinggi hingga yang terendah. Menganalisis data atau mengumpulkan data sebelum mengerjakan tugas proyek merupakan indikator yang memiliki nilai tertingggi, hal ini menunjukan bahwa menganalisis data atau mengumpulkan data sebelum pengerjaan tugas proyek memberikan pengaruh tinggi terhadap motivasi berwirausaha. Sedangkan indikator perencanaan tugas proyek yang tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan memiliki pengaruh paling rendah terhadap motivasi berwirausaha. 2. Motivasi berwirausaha pada peserta didik kelas XII SMKN 1 Cimahi berada

(57)

adalah tanggung jawab yang meningkat setelah mendapatkan metode pembelajaran berbasis proyek dan indikator yang paling rendah adalah keberanian dalam mengambiil resiko berwirausaha.

3. Penerapan metode pembelajaran berbasis proyek yang dilakukan oleh guru kewirausahaan di SMKN 1 Cimahi berpengaruh positif terhadap motivasi berwirausaha dengan tingkat korelasi yang tinggi atau kuat terhadap motivasi berwirausaha.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis merekomendasikan beberapa hal mengenai metode pembelajaran berbasis proyek terhadap motivasi berwirausaha peserta didik kelas XII di SMKN 1 Cimahi yaitu :

(58)

dengan lebih mendesain atau menetapkan perencanaan penyelesaian tugas proyek dengan lebih detail sehingga peserta didik dapat menyelesaikan tigas proyeknya sesuai dengan waktu yang ditentukan dan akan berujung pada motivasi berwirausaha.

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Abduorrakhman Gintings. (2008). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora.

Abin Syamsuddin. (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Abdul Aziz Wahab. (2007). Metode dan Model-model Mengajar IPS. Bandung : CV Alfabeta

Alberti, F., Sciascia, S., and Poli, A. (2004). Entrepreneurship Education: Notes on an Ongoing Debate. In: 14th Annual IntEnt Conference Italy, July 4-7

Anton Irianto. (2005). Born to Win Kunci sukses yg tak pernah gagal. Jakarta: Gramedia Pustaka utama

Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Afabeta

Benny A. (2009). Model ASSURE Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta: Dian Rakyat

Buchari, Alma. (2009). Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta

Budimansyah, Dasim, dkk. (2009). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Bandung : Genesindo.

Cathy D Hicks. (2003). What Successful Teachers To Do Neal a Gasgow. USA of America.

Chi-Hung Ng,P. Renshaw. (2009). Reforming Learning: Concepts, Issues, and Practice in the Asia-Pacific Region. Australia Spinger science+Business Media Bv.

Darmadi, Hamdi. (2007). Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung : Alfabeta. Djamarah, Syaiful Bahri . (2002) . Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : PT

Rineka Cipta

Djati Sutomo. (2007). Menjadi Entreneur Jempolan. Jakarta: Penerbit Republika. Eddy Soeryanto Soegoto. (2009). Entrepenurship: Menjadi Pebisnis Ulung.

(60)

Endah. (2010). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS Dalam Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Pasudan 7 Bandung. Skripsi.

Ety Rochaety,dkk. (2005). Sistem Informamsi Manajemen Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobri Sutikno. (2009). Strategi Belajar Mengajar, Melalui Penananman Konsep Umum dan Konsep Islam. Bandung: Refika Aditama.

Gerry Segal, Borgia, Jerry Schoenfeld. (2005). The motivation to become an entrepreneur. Jurnal.

Gigin Ginanjar. (2010) Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi.

Gora, Winastwan & Sunarto. (2010). Pakematik Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK . Jakarta: Alex Media Komputindo.

Handoko. (1996). Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Hendra Surya. (2010). Membuat Anak Cerdas dan Manusia Unggul. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Hisrich, Robert RD Peters MP & Shepherd. (2002). Kewirausahaan ed.7. Jakarta: Salemba Empat.

Husein Umar. (2008). Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Kamdi, Waras. (2008). Project-Based Learning: Pendekatan Pembelajaran Inovatif. Malakah Pelatihan Penyusunan Bahan Ajar Guru SMP dan SMA Kota Tarakan. Malang : Universitas Malang

Kris M.Y Law, K.B Chuah. (2004). Project-based action learning as learning approach in learning organisation: the theory and framework. Jurnal

McClelland, D, C.(1961). The Achieving Society. New York: Van Nostrand Reinhold

(61)

Oemar Hamalik. (2003). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Panggabean y et al. (2007). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya Dalam KNK. Malang: Univeristas Negeri Malang Press

Riduwan. (2008). Dasar-Dasar Statistik. Bandung: Alfabeta

Roseanne C. Moddy, Daniel J Pesut. (2006). The motivation to care: Application and extension of motivation theory to professional nursing work. Jurnal

Rozi Fakhrun. (2011). Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata PelajaranTeknologi Informasi Dan Komunikasi di Sekolah Menengah Pertama (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII SMP Miftahul Iman Bandung). Skripsi

S. Han and K Bhattacharya. (2001). Constructionism, Learning By Design, and Project Based Learning. e-book

Sadirman. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sitepu, Nirwana SK. (1994). Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Diterbitkan atas Usaha Unit Pelayanan Statistika. Jurusan Statistika,FPMIPA. UNPAD.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Steffi Joetze. (2008). Motivation and Motivating in the Foreign Language Classroom Seminar Paper. GRIN Verlag Germany.

Sobur A. (2003). Psikologi Umum Dalam Lintas Sejarah. Bandung: Pustaka Setia Soekidjo Notoatmodjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT

Rineka Cipta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta --- (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta --- (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Gambar

TABEL 1.1 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) PENDUDUK USIA 15
TABEL 1.2 LULUSAN SMK SE-INDONESIA TAHUN 2010-2012
GAMBAR 1.1 DATA MOTIVASI BERWIRAUSAHA PESERTA DIDIK
TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengolahan, analisis dan pengujian data maka diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Persepsi peserta didik tingkat XII Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMKN 6 Bandung tentang

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Terhadap Ketrampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik pada Mata Pelajaran Geografi (Studi Quasi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Terdapat hubungan positif antara prestasi praktik kerja industri dengan minat berwirausaha siswa kelas XII jurusan otomotif

Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah pengaruh nilai mata pelajaran kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha siswa kelas X SMK Prayatna-1

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Pengaruh Motivasi dan Peluang Usaha terhadap Minat Berwirausaha (Studi pada Peserta Didik SMK

menghadapi ujian nasional (UN) dengan motivasi belajar pada peserta didik. kelas XII Madrasah Aliyah Negeri

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI (Kasus Pada Peserta Didik Kelas XI-IPS SMA Negeri di Kota

Berdasarkan analisis yang dilakukan pada tahap uji efektifitas membuktikan penggunaan modul berbasis proyek dalam proses pembelajaran dapat membantu peserta didik dalam memahami materi