• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI PERKALIAN 11 sd. 15 PADA ANAK TUNANETRA KELAS VI SDLB DI SLB A PERWARI KUNINGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI PERKALIAN 11 sd. 15 PADA ANAK TUNANETRA KELAS VI SDLB DI SLB A PERWARI KUNINGAN."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI PERKALIAN 11 sd. 15 PADA ANAK TUNANETRA KELAS VI SDLB DI SLB A PERWARI KUNINGAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Tunanetra Kelas VI Di SLB A YPALB Perwari Kabupaten Kuningan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Khusus

Disusun Oleh :

Sri Hani Widiyanty

0909522

JURUSAN PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013

(2)

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI PERKALIAN 11 sd. 15 PADA ANAK TUNANETRA KELAS VI SDLB DI SLB A PERWARI KUNINGAN

Oleh

Sri Hani Widiyanty

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Sri Hani Widiyanty 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

SRI HANI WIDIYANTY (0909522)

PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI PERKALIAN 11 sd. 15 PADA ANAK TUNANETRA KELAS VI SDLB DI SLB A PERWARI KUNINGAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Tunanetra Kelas VI Di SLB A YPALB Perwari Kabupaten Kuningan)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Hj. Ehan, M.Pd NIP. 19570712 198403 2 001

Pembimbing II

Dr.H. Sunardi, M.Pd NIP. 19600201 198703 1 002

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Sri Hani Widiyanty:”PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI PERKALIAN 11 sd. 15 PADA ANAK TUNANETRA KELAS VI SDLB DI SLB A PERWARI KUNINGAN”.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti menemukan hambatan berhitung pada siswa tunanetra secara umum adalah dalam hal operasi perkalian. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi yang dilakukan setelah proses belajar mengajar selesai menunjukkan nilai yang diperoleh rendah. Adapun faktor penyebab diantaranya: guru kurang memperhatikan karakteristik pelajaran matematika, yaitu dari konkrit, semi konkrit dan abstrak,sehingga secara tidak disadari guru lebih senang menampilkan angka-angka saja (semi konkrit) dalam belajar operasiperkalian. Dengan demikian ada tahapan belajar matematika yang hilang yaitu menampilkan yang konkrit.

Penelitian dilaksanakan di SLB A Perwari Kabupaten Kuningan dan yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VI SDLB A.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) . Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode tes (tes sebelum perbaikan, pre-test dan post-pre-test), observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

Peningkatan siswa dalam memahami operasi perkalian ini dapat dilihat pada hasil observasi hasil evaluasi pembelajaran yaitu sebelum adanya perbaikan siswa hanya mampu mengerjakan soal yang diberikan dengan hasil rata-rata 50,00, peningkatan kemampuan siswa meningkat pada siklus I yang dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu rata-rata 60.60. pada siklus II kemampuan pemahaman siswa meningkat menjadi 93,30 dari rata-rata kelas yang dilaksanakan dengan dua pertemuan, dalam siklus II siswa 100% mencapai KKM. Dari hasil observasi peneliti dan aktifitas siswa didapat hasil bahwa seluruh aspek pembelajaran berhasil dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh selama penelitian, peneliti memberikan rekomendasi kepada pihak sekolah, guru, siswa dan peneliti itu sendiri.

Kata kunci : metode jarimatika, tunanetra, operasi perkalian.

(5)

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

(6)

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Deskripsi Kondisi Awal ……… 33

2. Hasil Penelitian………. 34

a. Siklus I ………. 34

b. Siklus II ……… 47

c. Pembahasan ……….. 56

BAB V KESIMPULAN

1. Kesimpulan ……… 59

2. Saran ……….. 60

DAFTAR PUSTAKA ………... 61 LAMPIRAN

(7)

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel halaman

3.1. Siklus Tindakan ………... 21

3.2. Kegiatan Pra-Tindakan ……… 29

3.3. Data dan Alat Pengolahan Data ………... 30

3.4. Klasivikasi Aktivitas Guru dan Siswa .……… 31

4.1. Data Nilai Siswa ……….. 34

4.2. Nilai Hasil Sebelum Perbaikan ………... 44

4.3 Nilai Gain Siklus I ………... 46

4.4. Nilai Hasil Sebelum Perbaikan ………... 53

(8)

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1. Formasi Simbol dan Angka ………. 39

4.2. Formasi Simbol dan Angka ………. 47

4.3. Formasi Simbol dan Angka ………. 52

(9)

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai warga Negara anak-anak tunanetra memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan, sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5

ayat (1) bahwa: “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan”. sedangkan dalam ayat (2) disebutkan, bahwa: “Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus”. Pasal tersebut menegaskan bahwa anak-anak yang berkebutuhan khusus berhak memperoleh layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan khususnya.

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang penting di sekolah dasar. Mata pelajaran matematika telah diperkenalkan sejak siswa menginjak kelas I Sekolah Dasar (SD). Secara rinci pada Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk mata pelajaran matematika SD/MI dinyatakan bahwa tujuan pembelajaran matematika di SD adalah:

1. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan. 2. Mengembangkan aktivitas kreatif.

3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah dengan frekuensi jam pelajaran yang lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya. Namun demikian banyak

(10)

2

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ketidaksenangan dari peserta didik tentang mata pelajaran matematika itu sendiri.

Tujuan pembelajaran matematika difokuskan pada penguasaan konsep keterampilan menghitung dan penghafalan berdasarkan fakta-fakta dengan sedikit penekanan untuk penggunaannya. Untuk itu matematika diajarkan kepada siswa agar siswa mampu untuk menghitung pemecahan masalah dalam

kehidupan sehari-hari. Keterampilan menghitung perkalian sebagai bagian dari matematika yang sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Siswa tunanetra merupakan salah satu bagian dari anak berkebutuhan khusus dengan kelainan tunggal. Kehilangan penglihatan pada tunanetra dapat mengakibatkan hambatan khusus dalam mengakses pendidikan. Aspek yang menjadi hambatan tersebut antara lain dalam hal orientasi, mobilitas, dan pengalaman langsung. Dengan hambatan pengalaman langsung yang dimiliki peserta didik tunanetra, maka proses pembelajaran dapat dilakukan penyesuaian-penyesuaian baik bersifat adaptasi, substitusi maupun omisi, serta berkaitan pula dengan penyesuaian pada substansi (isi), waktu dan cara pembelajaran. Ditingkat Sekolah Luar Biasa (SLB) penanaman konsep dasar pengetahuan pada tahap awal terdiri dari membaca, menulis dan berhitung. Kemampuan berhitung ini merupakan bagian integral yang diperoleh anak pada mata pelajaran matematika. Walaupun penglihatan mereka tidak berfungsi, kemampuan intelektual mereka harus tetap difungsikan. Permasalahan yang nyata dihadapi anak tunanetra sekarang adalah mereka sulit memahami konsep operasi perkalian, karena keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki anak tunanetra, sangat dibutuhkan kemampuan

guru dalam memberikan pembelajaran matematika melalui media untuk menentukan keberhasilan siswa.

(11)

3

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

matematika, yaitu dari konkrit, semi konkrit dan abstrak, sehingga secara tidak disadari guru lebih senang menampilkan angka-angka saja (semi konkrit) dalam belajar operasiperkalian. Dengan demikian ada tahapan belajar matematika yang hilang yaitu menampilkan yang konkrit.Berdasarkan kondisi dan kemampuan yang dialami siswa tunanetra kelas VI dalam meningkatkan operasi perkalian berkisar melakukan operasi hitung bilangan

bulat . Tujuan tersebut sesuai dengan kompetensi Dasar yang ada dalam kurikulum. Mengingat pentingnya pelajaran matematika maka pencapaian target belajar sangat diperlukan. Penulis berusaha untuk mengadakan perbaikan pada masalah perkalian. Yang dapat dilakukan penulis antara lain mencari metode yang tepat dan dapat menarik minat, motivasi anak untuk belajar matematika serta alat bantu yang konkrit dan familier bagi anak sesuai dengan tingkat perkembangan mental anak.Alasan dipilihnya jari tangan sebagai alat bantu dalam pembelajaran perkalian pada siswa tunanetra karena metode jarimatika memberikan pengalaman belajar secara langsung, yaitu siswa dapat meraba sehingga memudahkan dalam menghitung dan memahami operasi perkalian yang bersifat praktis dan menyenangkan serta untuk membekali siswa tunanetra dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan bekerjasama, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar bagi siapapun, dan merupakan salah satu bentuk upaya penanganan dan pelayanan yang harus diberikan kepada siswa tunanetra.

Mengingat kondisi dan permasalahan yang dipaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang penggunaan metode jarimatika dalam

meningkatkan kemampuan memahami operasi perkalian 11 sd. 15 pada siswa tunanetra kelas VI SD.

B. Sasaran Tindakan

(12)

4

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

perkalian. Ketiga siswa tersebut mempunyai gangguan penglihatan total (totaly blind).

C. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang diajukan adalah: Apakah penggunaan metode jarimatika dapat meningkatkan kemampuan dalam

memahami operasi perkalian 11 sd. 15 pada siswa tunanetra kelas VI di SLB A Perwari Kuningan?

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah perumusan sementara mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan arah penelitian. Dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas ini di duga bahwa : Penggunaan metode jarimatika dapat meningkatkan kemampuan berhitung

siswa tunanetra kelas VI dalam memahami operasi perkalian 11 sd. 15 di SLB

A Perwari Kabupaten Kuningan.

E. Tujuan dan manfaat Penelitian

1. Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berhitung siswa dan menemukan faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pembelajaran matematika dengan metode jarimatika dalam meningkatkan kemampuan

memahami operasi perkalian. 2. Manfaat

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka dalam penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

(13)

5

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

terutama pada peningkatan kemampuan berhitung matematika dengan pembelajaran menggunakan metode jarimatika.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini dapat memberikan sumbangan : 1. Bagi Guru

a. Dapat memberikan pertimbangan dan motivasi bagi guru dalam

memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dalam proses pembelajaran.

b. Dapat memberikan informasi bagi para pengajar dalam menggunakan jarimatika untuk pelajaran berhitung.

2. Bagi siswa

a. Dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan berhitung siswa sehingga dapat mengubah perolehan prestasi belajar matematika.

b. Dapat memberikan motivasi siswa bahwa belajar matematika adalah menyenangkan.

3. Bagi peneliti

a. Dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan dalam penggunaan media untuk meningkatkan kemampuan berhitung siswa.

(14)

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penggunaan metode jarimatika agar dapat mencapai hasil yang diharapkan, maka pelaksanaannya perlu melalui prosedur atau

langkah-langkah penggunaan metode.Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) atau disingkat dengan PTK. Metode ini dipandang tepat, mengingat tujuan penelitian PTK adalah untuk mengatasi permasalahan nyata yang dihadapi guru di kelas sekaligus dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.Menurut Wiriaatmadja (2012:13) bahwa “penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencoba suatu gagasan perbaikan dalam praktek

pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu”.

Berdasarkan pendapat tersebut, dipilihnya metode penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini dengan pertimbangan utama bahwa penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan tetap mengupayakan perbaikan dalam setiap proses pembelajaran, sehingga diperoleh suatu perbaikan dan bisa meningkatkan kemampuan siswa, yaitu meningkatnya kemampuan belajar berhitung khususnya dalam peningkatan kemampuan memahami operasi perkalian 11sd. 15 pada siswa tunanetra kelas VI SD.

B. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SLB A Perwari Kuningan dan dilaksanakan dalam setting proses belajar mengajar dan kolega sebagai kolaborator.

1. Subjek Penelitian

(15)

19

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

EL, UH, dan IH yang memiliki hambatan penglihatan total dan hasil asesmen ke tiga siswa berbeda- beda.

Adapun hambatan khusus yang dialami masing-masing siswa yang menjadi subyek penelitian adalah sebagai berikut:

a. EL, siswa ini mampu menghitung dan mengurutkan bilangan , dalam menghitung banyak benda ia tidak mengalami kesulitan. Namun dalam

berkonsentrasi dalam pembelajaran kurang dan mudah terpengaruh teman. Dalam menjumlahkan memerlukan waktu yang lama untuk berfikir lebih cepat,terkadang salah dalam teknik menyimpan angka sehingga hasil yang dihitung menjadi salah. Ia memiliki kelemahan mudah lupa.

b. UH, siswa ini mampu membilang angka. Dalam menulis bilangan ia hanya mampu mencontoh. Ia termasuk siswa yang mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar, ia dikelas tidak bisa diam. Seperti halnya EL, UH dalam perkalian terkadang salah menempatkan angka sehingga sering keliru dalam menjumlahkan.

c. IH, kemampuannya lebih tinggi dibanding dengan temannya. IH sangat pendiam dan lebih sering menyendiri. hanya saja seperti halnya EL dan UH, IH dalam menempatkan angka masih sering keliru juga.

Terbukti bahwa dari hasil evaluasi yang dilakukan setelah proses belajar mengajar selesai menunjukkan nilai yang diperoleh rendah..Hal ini disebabkan karena Guru kurang memperhatikan karakteristik pelajaran matematika, yaitu dari konkrit, semi konkrit dan abstrak. Dan dari dalam diri

siswa itu sendiri yang merasa jenuh dengan pembelajaran matematika yang serius dan mengharuskan siswa menghapal perkalian tanpa tahu bagaimana

(16)

20

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Strategi Penelitian

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh peserta

didik.

Secara ringkas, penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.

(17)

21

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu C. Siklus Tindakan

Tabel 3.1 Siklus Tindakan

Model Siklus Menurut Suyadi 2010 (Arikunto)

Penelitian direncanakan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk perbaikan siklus pertama. Apabila tindakan yang dilakukan sudah maksimal dan sudah mencapai titik jenuh, maka tidak dilakukan ke siklus berikutnya dan penelitian dapat dihentikan.

Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Personel yang terlibat

Dalam penelitian ini guru dan siswa yang melaksanakan pembelajaran, sedangkan observer bertugas mengamati proses pembelajaran.

2. Penyusunan instrumen pembelajaran

Pelaksanaan

? Refleksi

Refleksi

Siklus I

Pengamatan Perencanaan

Perencanaan

Siklus II

Pelaksanaan

(18)

22

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Instrumen pembelajaran terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh peneliti yang kemudian dikonsultasikan dengan pembimbing.

4. Penyusunan instrumen monitoring

Instrumen monitoring yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain: lembar observasi, wawancara dan catatan lapangan.

5. Skenario tindakan

Salah satu ciri utama dari penelitian tindakan adalah langkah tindakan dan didalam penelitian tindakan dapat terjadi lebih dari satu siklus. Setiap siklus terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1) Perencanaan

Tahap perencanaan ini diawali dengan mengidentifikasi siswa dan diskusi dengan teman sejawat yang bersama peneliti bekerja sama dalam bentuk team teaching. Hal ini dilakukan sebagai acuan dalam menyusun langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran perkalian dengan menggunakan media jari tangan, selain itu diskusi tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan kesepakatan dalam menyusun rencana kegiatan pembelajaran perkalian dengan menggunakan media jari tangan.

Adapun persiapan peneliti dalam merancang kegiatan pembelajaran ini adalah:

1. Menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan indikator dalam bentuk Rencana Persiapan Pembelajaran sebagai bahan/materi yang akan dipergunakan untuk melakukan tindakan

pembelajaran.

2. Membuat perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) untuk empat kali pertemuan, kemudian dikonsultasikan kepada guru.

3. Menyiapkan pre-test dan post-test.

(19)

23

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 5. Alat

a. Jari tangan. b. Kertas tulis. c. Riglet dan pen. 6. Kegiatan

a. Kegiatan awal, dilakukan dengan pre tes kepada siswa yang

akan diteliti untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam hal perkalian awal terutama dalam memahami operasi perkalian 11 sd. 15.

b. Kegiatan inti, yaitu dengan melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media jari tangan.

c. Kegiatan akhir, yaitu melakukan post test terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama kegiatan-kegiatan inti,yaitu siswa disuruh mengalikan angka 11 sd. 15.Hal ini dilakukan secara bergantian untuk mengetahui sejauh mana kemampuan masing-masing siswa.

2) Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan rencana tindakan sesuai dengan skenario. Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan skenario di dalam situasi sosial, artinya terdapat interaksi komunikasi antar guru, peneliti dan siswa dalam suasana pembelajaran.

Adapun pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran perkalian dengan media jari tangan dapat disusun sebagai berikut:

a. Rasional:

Anak tunanetra mengalami hambatan dalam menerima informasi secara abstrak, sehingga dalam belajar perlu adanya

(20)

24

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu b. Tujuan

Pemanfaatan media jari tangan diharapkan mempermudah siswa dalam belajar, karena melalui media jari tangan yang langsung dapat dipegang siswa, sehingga kemampuan belajar dalam mengalikan siswa menjadi lebih optimal.

c. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan

menggunakan media jari tangan adalah sebagai berikut:

1. Peneliti melakukan pre test tentang kemampuan perkalian diawali dengan membilang 11 sd. 15 secara urut tanpa menggunakan jari tangan.

2. Peneliti mempraktekan cara menghitung perkalian dengan menggunakan jari tangan. Adapun pelaksanaan kegiatannya adalah sebagai berikut:

a. Siswa meraba deretan jari tangan yang digunakan sebagai angka. Peneliti menjelaskan letak bilangan pada jari jari tangan yang di mulai dari jari kelingking angka 11, jari manis angka 12, jari tengah angka 13, jari telunjuk angka 14, dan jari ibu jari angka 15.

b. Peneliti memberikan contoh cara menggunakan jari jari tadi untuk mengalikan bilangan 11 sd. 15.

c. Siswa berlatih menghitung perkalian dengan menggunakan jari tangan.

3. Peneliti mengadakan test akhir untuk mengetahui keberhasilan perkalian dengan menggunakan media jari tangan.

4. Peneliti membuat suatu kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Apabila siswa sudah mengerti tentang operasi

(21)

25

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

materi , maka perlu dilakukan penjelasan ulang dengan modifikasi strategi pembelajaran sesuai dengan permasalahan yang dialami siswa.

3) Observasi

Observasi atau pengamatan dilakukan oleh guru selaku peneliti maupun teman sejawat. Guru membuat catatan, rekaman, catatan

harian, dan cara-cara yang biasa dipakai dalam penelitian kegiatan initermasuk melakukan pengamatan terhadap minat, perhatian, keaktifan, dan perilaku siswa dalam melakukan kegiatan sesuai materi yang diberikan. Pengamatan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Tujuan: mengamati pelaksanaan tindakan dalam rangka meningkatkan kemampuan meningkatkan operasi perkalian dengan menggunakan media jari tangan.

b. Personalia: peneliti dan guru.

c. Sumber dan Informasi siswa dalam proses kegiatan. d. Waktu: Setiap pelaksanaan tindakan.

e. Instrumen pengamatan: lembar observasi dan catatan lapangan. Kriteria keberhasilan tindakan ini adalah tercapainya KKM matematika yaitu 70,50 dan meningkatnya kemampuan siswa dalam memahami operasi perkalian yang dapat dilihat dari hasil test. Apabila dengan metode jarimatika siswa sudah dapatmenguasai, selanjutnya ditransfer dengan menggunakan media bersifat abstrak. 4) Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengkaji kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam tindakan. Dengan refleksi ini peneliti dapat

(22)

26

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menyempurnakan siklus berikutnya. Kegiatan refleksi dilakukan dengan cara mencermati segala kendala/permasalahan yang dialami siswa selama proses pembelajaran sekaligus mencatat bentuk kemampuan yang dikuasai siswa.

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini berjudul Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB di SLB A Perwari Kuningan. Ada dua variabel yang dipakai dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas adalah penggunaan metode jarimatika, sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah memahami operasiperkalian. Metode jarimatika itu sendiri berarti suatu cara berhitung (operasi kali, bagi, tambah) dengan menggunakan alat bantu jari-jari tangan. Dalam penelitian ini menggunakan metode jarimatika dalam meningkatkan kemampuan memahami operasi perkalian pada anak tunanetra dari 11 sd. 15.

E. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penilaian ini adalah: 1. Tes

Tes diberikan pada setiap siklus. Dimana tes ini berupa pre-

tes dan post-tes, yang diberikan dengan tujuan untuk mengukur

kepahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. 2. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran

berlangsung untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran dengan

(23)

27

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu a. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan siswa untuk mengetahui pendapat mereka tentang penggunaan jarimatika dalam pembelajaran

matematika di kelasnya.

b. Studi dokumentasi

Dokumentasi di sini berupa foto/gambar yang digunakan untuk menggambarkan secara visual kondisi proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dari hasil dokumentasi ini diharapkan dapat dijadikan bukti konkrit pelaksanaan pembelajaran dengan jarimatika.

F. Instrumen penelitian

Instrumen-instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: 1. Pedoman Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pemusatan perhatian penuh terhadap subjek penelitian. Kegiatan observasi dilaksanakan selama subjek melakukan aktivitas di luar maupun di dalam kelas selama kegiatan belajar berlangsung. Dalam kegiatan observasi peneliti mengamati segala aktivitas yang dilakukan oleh siswa.

Pengamatan ini ditujukan untuk mendapatkan data yang ada kaitannya dengan kemampuan siswa dalam pelajaran perkalian. Kegiatan ini termasuk melakukan pengamatan terhadap minat, perhatian, keaktifan, dan perilaku siswa selama proses pembelajaran karena kondisi ini akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran.

2. Tes

Tes yang dilakukan sebagai alat untuk mengukur kepahaman

(24)

28

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3. Dokumentasi

Dokumentasi di sini berupa foto/gambar yang digunakan untuk menggambarkan secara visual kondisi proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dari hasil dokumentasi ini, diharapkan dapat

dijadikan bukti kongkrit pelaksanaan pembelajaran dengan jarimatika. 4. Wawancara

Wawancara (interview) merupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Sehungga antara pencari dan sumber informasi terjadi kontak langsung dengan tatap muka. Wawancara dilakukan dalam situasi informal, wajar, dan peneliti berperan sebagai mitra. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada siswa mengenai respons, hambatan dan kendala dalam pembelajaran berhitung dengan jarimatika. Wawancara ini dilakukan setelah satu siklus selesai.

G. Pelaksanaan Tindakan dan Monitoring

Pelaksanaan tindakan dan monitoring dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran. Mengenai kejadian yang berlangsung dicatat dalam catatan lapangan. Monitoring digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian.

(25)

29

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Kegiatan Pra Tindakan

NO Hari/ Tanggal Kegiatan

1. Rabu, 13 Maret 2013

Permohonan ijin penelitian kepada Kepala Sekolah dan guru matematika SLB A Perwari Kuningan

2. Kamis , 14 Maret 2013

Wawancara dengan guru tentang permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran matematika

3. Rabu, 15 Mei 2013

Observasi I pra tindakan di kelas dan wawancara awal dengan siswa

4. Kamis, 16 Mei 2013

Observasi II pra tindakan, Konsultasi RPP dan membuat kesepakatan

tentang waktu pelaksanaan penelitian

H. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data dengan lengkap, selanjutnya penulis berusaha menyusun dan mengelompokan data serta menyeleksi data yang ada korelasinya dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi sebagai jawaban atas rumusan masalah yang telah ditetapkan. Setelah dikelompokan selanjutnya data dianalisis agar data tersebut mempunyai arti dan dapat ditarik pada suatu kesimpulan umum. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data

a. tes penguasaan kemampuan siswa.

b. keterampilan dan aktifitas guru dalam pembelajaran menggunakan metode jarimatika.

(26)

30

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu TABEL 3.3

Data dan Alat Pengolahan Data

NO DATA ALAT PENGUMPULAN

DATA

KETERANGAN

1. Penguasaan kemampuan siswa

Tes hasi belajar Dilakukan ahir pembelajaran

2. Keterampilan dan aktifitas guru dalam pembelajaran

Pedoman observasi Dilakukan pada saat pembelajaran

3. Keterampilan dan aktifitas siswa dalam pembelajaran

Pedoman observasi Dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung

2. Pengolahan data

Pengolahan dan analisis data dilakukan selama penelitian berlangsung. Data yang dikumpulkan baik yang melalui observasi maupun teknik lain diolah dan dianalisis agar data tersebut bermakna sebagai dasar untuk mengambil keputusan.

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi, catatan lapangan, hasil evaluasi. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran berlagsung. Data yang sudah terkumpul dianalisis dan diolah dalam bentuk persentase, selanjutnya disusun laporan dalam bentuk deskripsi. Selanjutnya diklasifikasikan dengan kriteria sebagai

berikut:

(27)

31

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Kalsifikasi Aktivitas Guru dan Siswa

No. Jumlah persen Skor

1. 0% - 33% Kurang

2. 34% - 67% Baik

3. 68% - 100% Sangat Baik

3. Analisis kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes pemahaman siswa pada setiap siklusnya. Analisis data kuantitatif digunakan sebagai penunjang untuk melihat ada tidaknya peningkatan penguasaan pemahaman operasi perkalian 11 sd. 15. Data tersebut ditulis dalam bentuk tabel supaya memudahkan dalam penyusunan dan pengolahan data, dengan melihat rata-rata perolehan penguasaan siswa dalam memahami operasi perkalian pada tiap siklusnya.

Tahap-tahap analisis data yang diuraikan di atas merupakanrancangan yang akan penulis gunakan dalammenganalisa data pada penelitian tindakan kelas ini, dari data yang diperoleh itulahuntuk selanjutnya diolah dan dianalisis melalui data dengan maksud agar data yang penulis peroleh benar-benarmerupakan data yang bermakna dan relevan.

Adapun untuk melihat adanya peningkatan pemahaman siswa adalah dengan melihat gain (selisih) dari hasil tes penguasaan pemahaman post-test dan pre-test setiap siklusnya. Adapun rumus untuk mencari gain adalah sebagai berikut:

(28)

32

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu I. Indikator keberhasilan

(29)

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan menerapkan metode jarimatika pada siswa kelas VI semester 2 di SLB A Perwari Kabupaten Kuningan tahun pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan metode jarimatika dapat meningkatkan kemampuan memahami operasi perkalian siswa tunanetra kelas VI semester 2 SDLB A Kuningan. Dari hasil analisis yang dilakukan terungkap bahwa masalah yang terjadi dalam pelajaran matematika adalah dalam memahami operasi perkalian. Maka untuk mengatasi masalah yang terjadi peneliti menggunakan strategi pembelajaran melalui metode jarimatika dengan menggunakan media jari tangan. Proses pembelajaran pada siklus I

belum efektif karena siswa masih bingung dengan metode yang diberikan, peran guru masih kurang dalam memandu diskusi serta guru belum dapat

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa . Selain itu suasana kelas yang gaduh karena dalam satu ruangan terdapat dua kelas sehingga konsentrasi anak terganggu.

Pada siklus II secara umum siswa merasa senang dengan pembelajaran matematika dengan metode yang baru dipahami. Karena dalam menyelesaikan perkalian siswa tidak perlu lagi menghapal tetapi bisa diselesaikan dengan metode jarimatika. Siswa tidak merasa tegang dan takut ketika menghadapi soal perkalian. Pembelajaran dengan menggunakan metode jarimatika dapat memberikan pengalaman baru. Siswa lebih berani untuk mengungkapkan pendapat tanpa disertai rasa takut salah. Selain itu siswa lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

(30)

60

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

perkalian pada siswa tunanetra kelas VI dengan perbandingan nilai post-test dan pre-test yang tinggi.

2. SARAN

a. Bagi Sekolah

1. Teknik jarimatika perlu di berikan kepada semua guru .

2. Mengintensifkan pelaksanaan metode jarimatika di sekolah-sekolah. 3. Sekolah mendatangkan nara sumber yang ahli atau menguasai metode

jarimatika. b. Bagi guru

1. Guru dalam menyampaikan materi sebaiknya melalui teknik jarimatika sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien. 2. Guru hendaknya mengupayakan tindak lanjut terhadap penerapan teknik jarimatika pada pembelajaran yang

dilaksanakan. b. Bagi siswa

1. Siswa harus lebih mengembangkan inisiatif, kreativitas, keaktifa dan mengembangkan keberanian untuk bertanya kepada guruterhadap materi yang belum jelas, sehingga apa yang belum dipahami akan dijelaskan oleh guru.

2. Siswa hendaknya lebih giat berlatih salah satunya adalah dengan menggunakan metode jarimatika dalam menyelesaikansoal-soal perkalian.

c. Bagi Peneliti

(31)

61

Sri Hani Widiyanty, 2013

Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Operasi Perkalian 11 Sd. 15 Pada Anak Tunanetra Kelas VI SDLB Di SLB A Perwari Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

E. T. Rusefendi. (1989). Dasar-dasar matematika modern dan komputer anak Guru. Bandung: penerbit Tarsito\

Indah, D. (2011) Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Dengan Jarimatika Pada Siswa Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Sunan Giri TahunPelajaran2011/2012

Khotimah, K. (2013) Pembelajaran Berhitung dengan Menggunakan JarimatikaUntukMeningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Berhitung Siswa MIM Candirejo Ngawen Klaten

Knitzer C. A. (1983) making mathematics fun. West Nyack, New York: Parker publising Company.

Mulyani, s. (2013) Meningkatkan Kemampuan Perkalian Bilangan Bulat 6-10 MelaluiMetode Jarimatika Bagi Anak Tunarungu

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu

Peni-Wulandari, S ( 2008: 5 ), ” metoda berhitung dengan metode jari ”.

Permendiknas No. 22 Th. 2006 tentang Standar Isi untuk mata pelajaran Matematika.2010.Jakarta

Troutmen. A. P. Dan Lichtenberg. B. K. (1979). Mathematics: A Good Begining Stategles for teaching Children.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. SISDIKNAS. Bandung: Citra Umbara

Underhill. B. (1981) Teaching Elementary School mathematics (third ed.) Ohio: Virginia Polytechnic Institute and State Univercity.

Widjaya, A. (2012). Seluk beluk Tunanetra dan Strategi Pembelajarannya. Jogjakarta: Javalitera

Gambar

Tabel 3.1. 3.2.
Gambar   4.1. Formasi Simbol dan Angka ……………………………….
Tabel 3.1 Siklus Tindakan
Tabel 3.2 Kegiatan Pra Tindakan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sahabat MQ/ Pertemuan kedua petinggi Partai Demokrat/ dan PDIP tadi malam menyisakan sejumlah tanda tanya// Partai Demokrat dinilai/ tengah berupaya

Sahabat MQ/ Komisi Pemberantasan Korupsi KPK tengah menyoroti korupsi pengadaan alat kesehatan alkes// Deputi Penindakan KPK -Ade Rahardja- mengatakan/ umumnya

001/S/PGSD-REG/9A/OKT/2015 sedangkan pada siklus II terlihat peningkatan yang cukup signifikan dengan perolehan nilai rata-rata kelas adalah 80,38 serta perolehan

Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

(3) Jika pemegang hak atas tanah atau pemakai tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 tidak bersedia melakukan konsolidasi tanah atau tidak bersedia

Salah satu contoh lokasi yang perlu dikembangkan Bandar udara Adisutjipto di Yogyakarta, karena pada daerah tersebut merupakan salah satu kota pariwisata yang dikunjungi oleh

Teori ini lebih menekankan pada aspek kepribadian seperti intelektualisasi, emosi, keadaan fisik (usia, tinggi dan berat badan) dan sifat-sifat pribadi lainnya. Teori ini memusatkan

Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisaional Terhadap Keinginan Untuk Keluar (Intensi Keluar) dari Suatu Organisasi pada Perawat Di RSI Hidayatullah