• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA, GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Indramayu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA, GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Indramayu."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar: 21/UN.40.FPEB.I.PL/2013

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA, GAYA BELAJAR,

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

(Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Indramayu)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh

WENI FEBI RIANTI 0804584

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

LEMBAR HAK CIPTA

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA, GAYA BELAJAR,

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

(Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Indramayu)

Oleh Weni Febi Rianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Weni Febi Rianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA, GAYA BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

(Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Indramayu)

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Yayat Achdiat, M.Pd Yana Rohmana, S.Pd.,M.Si NIP. 19511216 197803 1 001 NIP. 19790625 200501 1 002

Mengetahui, Ketua Program Pendidikan Ekonomi

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI Bandung

(4)

ABSTRAK

Weni Febi Rianti (0804584). “Pengaruh Dukungan Keluarga, Gaya Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Indramayu)”. Dibawah bimbingan: Dr. Yayat Achdiat, M.Pd. dan Yana Rohmana, S.Pd., M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga, gaya belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.

Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode survey eksplanatory. Responden penelitian adalah siswa kelas XII IPS SMA Negeri 2 Indramayu sebanyak 99 siswa dengan teknik analisis data menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis).

Dari hasil penelitian, dukungan keluarga, gaya belajar dan motivasi belajar berada pada kategori sedang, sedangkan prestasi belajar berada pada rentang nilai 43-65 sebanyak 48,49%. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pada sub-struktur 1 variabel gaya belajar tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar. Sedangkan pada sub-struktur 2 variabel dukungan keluarga, gaya belajar dan motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

(5)

ABSTRACT

Weni Febi Rianti (0804584). “Pengaruh Dukungan Keluarga, Gaya Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Indramayu).” Dibawah bimbingan: Dr. Yayat Achdiat, M.Pd. dan Yana Rohmana, S.Pd., M.Si.

This study aimed to determine the effect of family support, learning styles and motivation on student achievement.

The method used in this research is the survey method explanatory. The respondents were students of class XII IPS SMAN 2 Indramayu by 99 students with data analysis techniques using Path Analysis (Path Analysis).

From the research, family support, learning styles and learning motivation middle category, while learning achievement values were in the range 43-65% as much as 48.49. Hypothesis test results indicate that the sub-structure of one variable does not affect the learning styles of learning motivation. While the sub-structure of the 2 variables family support, learning styles and learning motivation affect student achievement.

(6)

DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... 9

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian... 10

1.3.1 Tujuan Penelitian... 10

1.3.2 Manfaat Penelitian... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka... 12

2.1.1 Konsep Belajar... 12

2.1.2 Teori Belajar Sosial dari Albert Bandura... 13

2.1.3 Teori Belajar Robert Gagne... 15

2.1.4 Konsep Prestasi Belajar... 17

2.1.4.1 Indikator Prestasi Belajar... 18

2.1.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 19

2.1.5 Konsep Motivasi Belajar... 20

2.1.5.1 Teori Behavioristik Tentang Motivasi... 21

2.1.5.2 Teori Kebutuhan Maslow Tentang Motivasi... 22

2.1.5.3 Fungsi dan Peranan Motivasi Belajar... 23

2.1.5.4 Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar... 24

2.1.5.5 Indikator Motivasi Belajar... 25

2.1.6 Konsep Dukungan Keluarga... 26

2.1.6.1 Pendidikan Dalam Lingkungan Keluarga... 27

2.1.6.2 Karakteristik Orang Tua Yang Mendukung Anak... 28

2.1.7 Konsep Gaya Belajar... 29

(7)

2.1.8 Kajian Empirik Hasil Penelitian... 32

2.2 Kerangka Pemikiran... 33

2.3 Hipotesis... 42

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 43

3.2 Metode Penelitian... 43

3.3 Populasi dan Sampel... 44

3.3.1 Populasi... 44

3.3.2 Sampel... 44

3.4 Operasionalisasi Variabel... 45

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 47

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian... 47

3.6.1 Uji Validitas... 47

3.6.2 Uji Realibilitas... 49

3.6.3 Uji Multikolinearitas... 51

3.7 Tekhnik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis... 51

3.7.1 Teknik Analisis Data... 51

3.7.2 Pengujian Hipotesis... 58

3.7.2.1 Uji F... 58

3.7.2.2 Uji t... 59

3.7.2.3 Pengujian Overall Model Fit dengan Statistic Q dan atau W... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 61

4.1.1 Gambaran Umum SMA Negeri 2 Indramayu... 61

4.1.1.1 Data Sekolah... 62

4.1.2 Gambaran Umum Responden... 63

4.2 Gambaran Umum Variabel Peneltian... 67

4.2.1 Variabel Dukungan Keluarga... 67

4.2.2 Variabel Gaya Belajar... 70

4.2.3 Variabel Motivasi Belajar... 71

4.2.4 Variabel Prestasi Belajar... 74

4.3 Analisis Instrumen Penelitian... 75

4.3.1 Hasil Analisis Uji Validitas... 76

4.3.2 Hasil Analisis Uji Reliabilitas... 77

4.4 Uji Multikolinieritas... 77

4.5 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis... 78

4.5.1 Analisis Path Substruktur 1... 79

4.5.2 Uji Kesesuaian Model (Overral Model Fit)... 88

4.5.3 Analisis Path Substruktur 2... 90

4.5.4 Dekomposisi Pengaruh Antarvariabel... 95

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian... 97

(8)

4.6.2 Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Motivasi Belajar... 99 4.6.3 Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 101 4.6.4 Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa.... 103 4.6.5 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan... 107 5.2 Saran... 108

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Nilai UAS Semester 2 Kelas XI Pada Mata Pelajaran Ekonomi SMAN 2

Indramayu Kabupaten Indramayu Tahun Pelajaran 2011/2012... 5

2.1 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi Belajar... 18

2.2 Kajian Empirik Hasil Penelitian... 34

3.1 Populasi Siswa Kelas XII... 44

3.2 Operasionalisasi Variabel... 45

4.1 Jumlah Siswa SMA Negeri 2 Indramayu... 62

4.2 Kondisi Sarana Prasarana... 62

4.3 Kondisi Tenaga Staf dan Pengajar... 63

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas... 64

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 65

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua... 66

4.7 Gambaran Dukungan Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin... 70

4.8 Gambaran Gaya Belajar Visual dan Auditori Berdasarkan Jenis Kelamin.. 71

4.9 Gambaran Motivasi Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin... 74

4.10 Gambaran Umum Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Tahun Ajaran 2011/2012... 75

4.11 Jumlah Item Angket... 76

4.12 Uji Validitas Instrumen Penelitian... 76

4.13 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian... 77

4.14 Matriks Korelasi Antar Variabel Penyebab (Uji Multikolinearitas)... 78

4.15 Matriks Korelasi Antarvariabel Eksogen dengan Variabel Intervening... 80

4.16 Hasil Analisis Sub-struktur 1 Sebelum Trimming... 80

4.17 Matriks Korelasi Variabel X1 dengan Variabel X3 Setelah Trimming... 82

4.18 Hasil Analisis Jalur Sub-struktur 1 Setelah Trimming... 83

4.19 Ringkasan Hasil Estimasi Koefisien Jalur, Standar Error dan t hitung... 84

4.20 Hasil Uji F Sebelum Trimming dan Setelah Trimming... 85

4.21 R2 Sub-struktur 1... 86

4.22 Error Variabels Sub-struktur 1... 87

4.23 Matriks Korelasi Antarvariabel Eksogen dengan Variabel Endogen... 90

4.24 Hasil Analisis Jalur Sub-struktur 2... 91

4.25 Hasil Uji F Sub-struktur 2... 93

4.26 R2 Sub-struktur 2... 94

4.27 Error Variables Sub-struktur 2... 94

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Komponen Esensial Belajar dan Pembelajaran... 16

2.2 Konsep Tingkah Laku Menurut Bandura... 34

2.3 Kerangka Pemikiran... 42

3.1 Diagram Jalur X1, X2, X3, dan Y... 54

3.2 Diagram Analisis Jalur Model Sub-Struktur 1... 54

3.3 Diagram Analisis Jalur Model Sub-Struktur 2... 55

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas... 64

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 65

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua... 66

4.4 Diagram Analisis Jalur Model Sub-struktur 1 sebelum Trimming. 88 4.5 Diagram Analisis Jalur Model Sub-struktur 1 setelah Trimming... 88

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu indikator kemajuan suatu bangsa. Negara-negara yang maju seperti Amerika, Jepang, atau Korea menjadikan pendidikan sebagai faktor strategis dalam menciptakan kemajuan bangsanya. Karena pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif. Hal tersebut mendorong suatu negara menjadi negara yang maju dan pesat dalam perkembangan ilmu dan teknologi.

Masalah pendidikan yang dialami oleh Indonesia hingga saat ini belum dapat dikatakan berhasil, karena masih banyak anak-anak jalanan yang mengamen, mengemis, dan berjualan koran, padahal di usia mereka bukan waktunya untuk bekerja, tetapi tugas mereka adalah mengikuti pendidikan selama 12 tahun untuk masa depan mereka yang lebih baik lagi.

Menurut pengamat ekonomi, Berry Priyono (tribunjakarta.com) bahwa: Bekal kecakapan yang diperoleh dari lembaga pendidikan hanya terfokus pada teori sehingga mengakibatkan peserta didik kurang kreatif dan inovatif. Indikator rendahnya kualitas pendidikan Indonesia ini diperparah dengan data dari Badan Pusat Statiska yang menyebutkan penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja berjumlah 111,28 juta penduduk dan 55,12 juta diantaranya adalah tamatan SD. Artinya 50 persen pekerja Indonesia adalah tamatan pendidikan dasar.

(12)

sangat jauh tertinggal dibandingkan negara-negara yang sedang berkembang, terutama di lingkup negara-negara ASEAN.

Data yang dirilis United Nations Development Programme (UNDP) terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2011, Indonesia berada di peringkat 124 dari 187 negara di dunia (Suyatno). Walaupun data ini masih sangat umum tetapi paling tidak inilah cermin masih rendahnya pendidikan di Indonesia.

Menurut Suyatno (2012) Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Faktor utama yang menjadi penyebabnya adalah kualitas tenaga pendidik yang memang masih belum dapat dikatakan baik. Faktor kedua yang sangat menghancurkan dunia pendidikan di Indonesia adalah maraknya korupsi biaya anggaran pendidikan yang semakin meningkat. Dan faktor yang ketiga adalah sistem pendistribusian anggaran yang selama ini selalu tidak terserap. Akibatnya banyak dana yang bocor, tidak sampai ke sasaran. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 (Hasbullah, 2009:4):

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

(13)

3

Prestasi belajar menunjukkan gambaran keberhasilan seseorang dalam upaya mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya melalui proses belajar yang diikutinya. Adapun yang menjadi standar keberhasilan itu bisa bersifat instrinsik dalam arti ditetapkan sendiri, bisa juga bersifat ekstrinsik.

Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Jawa Barat. Sampai tahun 2012 terdapat 50 Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tersebar diberbagai daerah Kabupaten Indramayu, yaitu 18 SMA Negeri 32 SMA Swasta.

Dibanding wilayah lainnya di Jawa Barat (Jabar), Indramayu merupakan kabupaten yang memiliki tingkat pendidikan yang masyarakatnya paling rendah. Daerah dengan tradisi masyarakat pantai yang kuat itu, selama ini memang bisa dikatakan agak terbelakang dalam soal pendidikan. Dari 23 daerah tingkat II di Jabar, mutu pendidikan daerah di pesisir Pantai Utara (Pantura) ini, berada pada urutan paling belakang. (Republika.com)

Menurut mantan Bupati Indramayu, Irianto Syafiuddin (Republika.com) bahwa

Mengkatrol mutu pendidikan di satu wilayah, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Latar belakang tradisi yang kurang kuat di bidang pendidikan, menjadi salah satu hambatan di Indramayu. Selain itu, faktor mental para guru atau pejabat dinas terkait yang terus bersifat aji mumpung, akan menjadi kendala yang serius bagi peningkatan pendidikan di Indramayu.

(14)

Salah satu diantara masalah besar dalam bidang pendidikan di Indramayu yang sudah banyak dibicarakan adalah rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi belajar siswa, khususnya siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pada jenjang SMA, suatu proses belajar dikatakan berhasil apabila nilai para siswa berada di atas nilai standar yang sudah ditentukan sekolah yang disebut dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Setiap sekolah pasti mempunyai KKM yang berbeda dengan sekolah lain disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing.

KKM adalah nilai batas minimal yang harus dicapai oleh siswa sebagai ukuran keberhasilan proses pembelajaran. Salah satu SMA Negeri di Indramayu adalah SMA Negeri 2 Indramayu dengan menetapkan KKM untuk mata pelajaran ekonomi yaitu 70. Dari tahun ke tahun, SMA Negeri 2 Indramayu menetapkan KKM yang berbeda. Tahun sebelumnya, KKM di SMA Negeri 2 Indramayu adalah 65. Karena batas nilai untuk ujian nasional semakin naik, maka SMA Negeri 2 Indramayu menaikkan kriteria ketuntasan minimal ini menjadi 70.

(15)

5

Tabel 1.1

Tabel nilai UAS Semester 2 Kelas XI Pada Mata Pelajaran Ekonomi SMAN 2 Kabupaten Indramayu Tahun Pelajaran 2011/2012

Kelas Jumlah

Sumber : Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 2 Indramayu

Dari tabel 1.1 terlihat bahwa sebagian siswa kelas XI mengalami kesulitan belajar terbukti dengan hasil belajar yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah KKM lebih banyak dibandingkan dengan jumlah siswa yang nilainya berada di atas KKM yaitu sebesar 89% atau 89 siswa yang nilainya berada di bawah KKM dan 10% atau 10 siswa yang nilainya berada di atas KKM dari total jumlah siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Indramayu adalah sebanyak 99 siswa.

(16)

Seperti yang telah diungkapkan oleh Koordinator Lapangan Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia (FP3MKI) Marlock yang mengungkapkan dari pengalamannya dalam pengembangan SMK di Indonesia bahwa “Yang harus diketahui guru dalam pendidikan para siswanya

adalah hubungan orang tua dengan siswanya. Pendidikan di sekolah jangan dilepaskan dari keterlibatan orang tua.” (Kompas.com)

Menurut Yusuf (Djamarah, 2011:76) “Hubungan yang sehat antara orang tua dengan anak (penuh perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya) memberikan pengaruh yang besar terhadap kemampuan berbahasa anak. Sebaliknya, hubungan yang kurang baik antara orang tua dan anak menjadi pengahalang terwujudnya komunikasi yang baik.”

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan siswa dalam meraih prestasi belajar sendiri dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada pula yang dari luar dirinya. Dalyono (2009:37) mengemukakan faktor-faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar adalah:

1. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri)

Meliputi: kesehatan, inteligensi dan bakat, minat dan motivasi, dan cara belajar.

2. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri)

Meliputi: keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Sedangkan menurut Syah (2010:129) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat digolongkan menjadi tiga macam, yakni:

1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa;

(17)

7

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

Dari pendapat di atas, nampak bahwa prestasi belajar yang dicapai siswa bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri melainkan merupakan hasil dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor eksternal yang berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah lingkungan keluarga. Faktor orangtua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orangtua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orangtua, rukun atau tidaknya kedua orangtua, akrab atau tidaknya hubungan orangtua dengan anak-anak, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003:64) bahwa

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah.

(18)

belajar yang dimilikinya siswa akan lebih optimal dalam belajar. Gaya belajar menurut Gunawan (2003:86) Faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar adalah

Faktor dominan yang menentukan keberhasilan proses belajar adalah dengan mengenal dan memahami bahwa individu adalah unik dengan gaya belajar yang berbeda satu dengan yang lainnya. Semua sama uniknya dan sama berharganya. Kesulitan yang timbul selama ini lebih disebabkan oleh gaya belajar yang tidak sesuai dengan gaya menagajar dan lebih parah lagi apabila anak sendiri tidak mengenal gaya belajar mereka.

Faktor internal lain yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah motivasi. Motivasi adalah aspek psikis yang juga besar pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar. Kebanyakan orangtua ingin sekali agar anak-anaknya mencapai prestasi yang tinggi di sekolah. Mereka ingin membantu perkembangan intelektual dan sosial anak mereka secara tulus dan ikhlas. Keinginan yang kuat dari orang tua, tetapi orang tua tidak berbuat sesuatu yang efektif dalam mendorong siswa belajar, merupakan suatu ketimpangan. Menurut Sardiman (2004:102) “Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.”

(19)

9

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, diantaranya menurut Dalyono (2009:37) dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yang berasal dari dalam diri yang mempengaruhi prestasi belajar siswa meliputi, kesehatan, inteligensi dan bakat, minat dan motivasi, dan cara belajar. Sedangkan faktor eksternal yang berasal dari luar diri yang mempengaruhi meliputi, keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

Dari berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa diatas, penulis membatasi faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu lingkungan keluarga yang lebih ditekankan pada dukungan keluarga, cara belajar yang dimaksud di sini adalah gaya belajar, dan motivasi belajar. Dengan demikian rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran dukungan keluarga, gaya belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas XII IPS SMA Negeri 2 Indramayu?

2. Bagaimana pengaruh dukungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa kelas XII IPS SMAN 2 Indramayu pada mata pelajaran ekonomi?

3. Bagaimana pengaruh gaya belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XII IPS SMAN 2 Indramayu pada mata pelajaran ekonomi?

4. Bagaimana pengaruh dukungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XII SMAN 2 Indramayu pada mata pelajaran ekonomi?

(20)

6. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XII SMAN 2 Indramayu pada mata pelajaran ekonomi?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga, gaya belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas XII IPS SMAN 2 Indramayu. 2. Untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga terhadap motivasi belajar

siswa kelas XII IPSSMAN 2 Indramayu pada mata pelajaran ekonomi. 3. Untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap motivasi belajar siswa

kelas XII IPS SMAN 2 Indramayu pada mata pelajaran ekonomi.

4. Untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IPS SMAN 2 Indramayu pada mata pelajaran ekonomi. 5. Untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa

kelas XII IPS SMAN 2 Indramayu pada mata pelajaran ekonomi.

6. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IPS SMAN 2 Indramayu pada mata pelajaran ekonomi.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis

(21)

11

disamping itu peneliti akan memperoleh pengalaman berfikir dalam memecahkan persoalan pendidikan dan pengajaran.

2. Secara praktis

a. Bagi penulis, sebagai calon guru dapat meningkatkan kemampuan dalam mengajarnya agar siswa selalu termotivasi untuk belajar.

b. Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan kemampuan proses pembelajaran dengan cara memperbaiki metode belajar mengajarnya, agar siswa merasa senang dan termotivasi untuk belajar ekonomi.

c. Bagi siswa, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk siswa agar lebih dapat mengenal gaya belajar yang dimilikinya sehingga akan lebih mudah menerima informasi dari guru.

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh dukungan keluarga, gaya belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Adapun variabel eksogen dalam penelitian ini yaitu dukungan keluarga (X1), gaya belajar (X2), dengan variabel antara motivasi belajar (X3) dan variabel endogennya prestasi belajar siswa (Y). Dengan demikian yang menjadi objek dalam penelitian untuk variabel X1, X2, dan X3 adalah jumlah siswa kelas XII IPS SMA Negeri 2 Indramayu. Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data primer diperoleh dari hasil angket pada siswa kelas XII IPS dan data sekunder yaitu nilai UAS semester 2 tahun ajaran 2011/2012.

3.2Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatory. Menurut Silalahi (Sumiati, 2011: 59) explanatory adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara

(23)

44

ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah”.

3.3Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Sugiyono (2011:80) mengemukakan bahwa “Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas XII SMA NEGERI 2 Indramayu kabupaten Indramayu tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 99.

Tabel 3.1

Populasi Siswa kelas XII IPS

No Kelas Jumlah

1 XII IPS 1 33

2 XII IPS 2 32

3 XII IPS 3 34

Jumlah 99

Sumber: Guru mata pelajaran ekonomi kelas XII SMA Negeri 2 Indramayu

3.3.2 Sampel

Sugiyono (2011:81) mengatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”

(24)

3.4Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

Dukungan

1) Orang tua menerima anak sebagaimana adanya.

4) Orang tua menunjukkan harapan yang positif.

5) Orang tua meningkatkan motivasi anak dalam belajar.

Jumlah skor responden dari indikator sebagai berikut:

Gaya Belajar Visual:

1. Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar

2. Biasanya tidak terganggu dengan keributan

3. Lebih suka membaca daripada dibacakan

4. Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara ditelepon dan dalam rapat

5. Lebih suka seni daripada musik 6. Kadang-kadang suka kehilangan

konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan

Gaya Belajar Auditori:

1. Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja/belajar

2. Mudah terganggu oleh keributan 3. Sering membaca dengan keras dan

mendengarkan

(25)

46

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

4. Lebih suka musik daripada seni

1. Durasi kegiatan (berapa lama kemampuan penggunaan waktu pikiran, bahkan jiwa atau nyawa) untuk mencapai tujuan atau produk atau output yang dicapai dari kegiatannya

(beberapa banyak, memadai atau tidak, memuaskan atau tidak) 8. Arah sikapnya terhadap sasaran

kegiatan (like or dislike, positif atau negatif).

(26)

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

Data diperoleh dari guru ekonomi kelas XI IPS SMAN 2 Indramayu tentang hasil Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang diperoleh siswa kelas XII IPS pada saat mereka duduk di kelas XI IPS SMAN 2 Indramayu semester 2 tahun pelajaran 2011-2012 pada mata pelajaran ekonomi

Interval

3.5Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara atau langkah yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data ini bisa melalui komunikasi secara langsung maupun komunikasi secara tidak langsung.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: a. Angket yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan

tertulis kepada responden yang menjadi sampel penelitian.

b. Wawancara, yaitu usaha untuk mengumpulkan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan lisan. Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada guru dan siswa.

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

3.6.1 Uji Validitas

(27)

48

Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan dan Kuncoro (2011: 216) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment adalah:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

(Riduwan dan Kuncoro, 2011: 217)

Dimana :

r hitung = Koefisien korelasi

∑ Xi = Jumlah skor item

∑ Yi = Jumlah skor total (seluruh item)

n = Jumlah reponden.

Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi sehingga

kriterianya adalah :

rxy < : Validitas sangat rendah

0,20 – 0,399 : Validitas rendah

0,40 – 0,699 : Validitas sedang/cukup 0,70 – 0,899 : Validitas tinggi

(28)

Perhitungannya merupakan perhitungan setiap item, hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga product moment dengan taraf signifikansi atau pada tingkat kepercayaan 95%.

Hasil yang sudah didapat dari rumus product moment terus disubtitusikan ke dalam rumus t, dengan rumus sebagai berikut :

2

1 2 t

r n r

 

 (Riduwan dan Kuncoro, 2011: 217)

Ket :

t = uji signifikansi korelasi n = jumlah sampel

r = nilai koefisien korelasi

Hasil thitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga distribusi

ttabel dengan taraf signifikansi () = 0,05 yang artinya peluang membuat

kesalahan 5 % setiap item akan terbukti bila harga thitung > ttabel dengan taraf

kepercayaan 95% serta derajat kebebasannya (dk) = n - 2. Kriteria pengujian item adalah jika thitung lebih besar dari harga ttabel maka item tersebut valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

(29)

50

221) menjelaskan angkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut:

1. Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:

Dimana:

= Varians skor tiap-tiap item

∑ = Jumlah kuadrat Xi

∑ = Jumlah item Xi dikuadratkan = Jumlah responden

2. Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:

Dimana:

∑ = Jumlah varinas semua item

= Varians item ke-1, 2, 3...n 3. Menghitung Varians total dengan rumus:

Dimana:

= Varians total

∑ = Jumlah kuadrat X total

(30)

4. Masukkan nilai Alpha dengan rumus:

Dimana:

= Nilai Reliabilitas

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

= Jumlah item

Kaidah Keputusan: Jika reliabel Jika tidak reliabel

3.6.3 Uji Multikolinearitas

Menurut Rohmana (2010:141) multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linear antarvariabel independen. Dengan menghitung koefisien korelasi antarvariabel independen, apabila koefisiennya rendah, maka tidak terdapat multikolinearitas, sebaliknya jika koefisien antarvariabel independen (X) itu koefisiennya tinggi (8,0 – 1,0) maka diduga terdapat multikolinearitas.

3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.7.1 Teknik Analisis Data

(31)

52

menjadi data interval melalui Method of Successive Interval (MSI). Langkah-langkah transformasi data tersebut sebagai berikut:

1. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan;

2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4 dan 5 yang disebut dengan frekuensi;

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P);

4. Tentukan nilai Proporsi Kumulatif (PK) dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor;

5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proposisi kumulatif yang telah diperoleh;

6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan mengunakan tabel tinggi densitas);

7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:

8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus:

| |

(32)

X3 = F (X1,X2)

Y = F (X1, X2, X3)

Keterangan:

Y = prestasi belajar siswa X3 = motivasi belajar

X1 = dukungan keluarga

X2 = gaya belajar

Model persamaan struktural tersebut dapat dijabarkan ke dalam bentuk persamaan struktural sebagai berikut:

X3= ρ x3x1X1 + ρ x3x2X2 + e1

Y= ρyx1X1 + ρyx2X2+ ρy x3 X3 + e2

Keterangan:

Y = prestasi belajar siswa X3 = motivasi belajar

X1 = dukungan keluarga

X2 = gaya belajar

e1 e2 = faktor residual

ρ = koefisien jalur

(33)

54

Gambar 3.1

Diagram Jalur X1, X2, X3, dan Y

Pada Gambar 3.1 menunjukkan digram jalur yang memiliki variabel endogen (dependen) yaitu X3 dan Y, dan dua variabel eksogen (independen) yaitu X1, dan X2. Sesuai dengan model persamaan strukturalnya, diagram jalur tersebut dapat diidentifikasi menjadi 2 buah struktur yaitu struktur 1, dan sub-struktur 2. Jika digambarkan secara terpisah maka bentuk diagram jalur untuk model sub-struktur 1 adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2

Diagram analisis jalur model sub-struktur 1 e1

X1

X2

X3 Y

ρxx1

ρxx2

e2

ρyx

ρyx2

ρyx1

ei

X1

X2

X3

ρx3x1

(34)

Pada Gambar 3.2 menunjukkan diagram jalur untuk model sub-struktur 1 yang menjelaskan hubungan kausal X1, X2, ke X3.

Gambar 3.3

Diagram analisis jalur model sub-struktur 2

Pada Gambar 3.3 menunjukkan diagram jalur untuk model sub-struktur 2 yang menjelaskan hubungan kausal X1, X2, X3 ke Y.

Menghitung koefisien jalur dapat didasarkan pada koefisien regresi, koefisien korelasi, atau koefisien determinasi multipel. Berikut dijelaskan perhitungan koefisien jalur atas dasar koefisien regresi, yaitu:

1. Gambarkan diagram jalur dan persamaan struktural yang sesuai dengan hipotesis.

2. Menghitung determinasi matriks korelasi R antar variabel penyebab untuk menentukan ada tidaknya problem multikolinieritas dalam data sampel. 3. Menghitung koefisien jalur terlebih dahulu dihitung persamaan regresi

multipel X3 atas X1 dan X2:

X3= β0 + β1X1 + β2X2 + e1

e1

X1

X2

X3 Y

ρxx1

ρxx2

e2

ρyx

ρyx2

(35)

56

Dan persamaan regresi multipel Y atas X3, yaitu:

Y = β0 + β1X1+ β2X2+ β3X3 + e2

Dari persamaan tersebut dapat diketahui standar masing-masing variabel, sehingga bisa diketahui besarnya koefisien jalur, yaitu:

Dimana:

ρyxk = koefisien jalur antara variabel eksogen terhadap variabel

endogen yang terdapat dalam sub-struktur yang dianalisis Sk = standar deviasi variabel eksogen (independen) Sy = standar deviasi variabel endogen (dependen)

bk = koefisien regresi variabel independen Xk yang terdapat dalam

persamaan regresi

4. Menghitung pengaruh langsung, tak langsung, pengaruh total dan koefisien determinasi total:

a. Besarnya pengaruh langsung (DE) variabel eksogen k terhadap variabel endogen i dinyatakan oleh persamaan:

Besarnya DE variabel Xk terhadap X3 (ρx3xk)2 dan besarnya DE

variabel Xk terhadap Y adalah (ρyxk).

b. Pengaruh tak langsung (IE) dari satu variabel eksogen terhadap variabel endogen dapat terjadi melalui dua kemungkinan.

(36)

Besarnya IE variabel Xk terhadap variabel Y melalui variabel X2

adalah (ρyxk)(ρyx3) dan besarnya IE variabel Xk terhadap Y

melalui X3adalah (ρyxk)(ρyx3).

c. Pengaruh total (TE) dari satu variabel eksogen terhadap variabel endogen.

d. Koefisien determinasi ( ) menunjukan besarnya pengaruh secara bersama atau serempak variabel eksogen yang terdapat dalam model struktural yang dianalisis. Koefisien determinasi dihitung dengan rumus sebagai berikut:

= ∑( ) (Kusnendi, 2008: 155)

Dimana:

= besarnya pengaruh secara bersama atau serempak variabel eksogen terhadap variabel endogen yang terdapat dalam model struktural yang dianalisis

= koefisien korelasi (zero order correlation)

k = variable eksogen i = variable endogen

(37)

58

a) Jika semakin mendekati angka 1 maka hubungan antar variabel eksogen dengan variabel endogen semakin erat atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

b) Jika semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antar variabel eksogen dengan variabel endogen jauh, dengan kata lain model tersebut kurang baik.

e. Pengaruh variabel residu ρXk.ei menunjukkan besarnya pengaruh

variabel residu atau variabel lain yang tidak diteliti, dinyatakan oleh:

(Kusnendi, 2008:155)

3.7.2 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan serta pengaruh antar variabel bebas dengan variabel terikat baik secara simultan maupun secara parsial, maka dalam suatu penelitian perlu dilakukan pengujian, dalam hal ini melalui pengujian hipotesis. Adapun pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan melalui:

3.7.2.1Uji F

Pengujian F statistik untuk mengetahui pengaruh bersama dari variabel-variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel-variabel terikat. Nilai F dapat diperoleh melalui rumus:

(38)

Kriteria uji F adalah:

1. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan variabel

bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y),

2. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (keseluruhan variabel

bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

3.7.2.2Uji t

Pengujian t statistik bertujuan untuk menguji signifikansi masing-masing variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. Pengujian t statistik ini merupakan uji signifikansi satu arah dengan rumus sebagai berikut:

t =

(Rohmana, 2010: 74)

Kriteria uji t:

1. Jika nilai t hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima Ha,

artinya variabel itu signifikan.

2. Jika nilai t hitung < nilai t kritis maka H0 diterima atau menolak Ha,

artinya variabel itu tidak signifikan.

3.7.2.3Pengujian Overall Model Fit dengan Statistic Q dan atau W

Pengujian overall model fit dengan statistik Q dan atau W dengan rumus Shumacker & Lomax sebagai berikut:

Q = 1 – R2m

(39)

60

Dimana R2m menunjukkan koefisien variasi terjelaskan seluruh model, dan M menunjukkan koefisien variasi terjelaskan setelah koefisien jalur yang tidak signifikan dikeluarkan dari model yang diuji. Koefisien R2m dan M dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Statistik Q berkisar antara 0 dan 1. Jika Q = 1 menunjukkan model yang diuji fit dengan data. Dan jika Q < 1, maka untuk menentukan fit tidaknya model statistik Q perlu diuji dengan statistik W yang dihitung dengan rumus:

Dimana n adalah ukuran sampel dan d adalah derajat kebebasan (df) yang ditunjukkan oleh jumlah koefisien jalur yang tidak signifikan.

(Kusnendi, 2008:15) R2m = M =1- (1- R21)( 1- R22)…( 1- R2p)

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dukungan keluarga, gaya belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar siswa berada pada kategori sedang.

2. Dukungan keluarga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, artinya semakin tinggi dukungan keluarga maka motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi semakin meningkat.

3. Gaya belajar siswa tidak berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

4. Dukungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, artinya semakin tinggi dukungan keluarga maka prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi semakin meningkat.

(41)

108

6. Motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, artinya semakin tinggi motivasi belajar siswa maka prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi semakin meningkat.

5.2Saran

Berdasarkan berbagai kondisi yang penulis temui di lapangan dan ditunjang dengan hasil analisis data, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya orang tua dapat meningkatkan motivasi belajar anaknya. Dengan cara orang tua mengontrol kegiatan anak-anaknya di malam hari, orang tua dapat mendukung anaknya untuk terus melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi lagi, dan orang tua memberikan penguatan atau penghargaan. Bentuk penghargaan yang dapat diberikan bisa berupa memberikan tambahan waktu untuk bermain, membelikan sesuatu yang sedang dibutuhkan anak, memberi kesempatan untuk anak melakukan kegiatan khusus.

2. Sebaiknya siswa terlebih dahulu mengenal dan memahami gaya belajarnya masing-masing agar dapat lebih mudah menyerap dan mengolah informasi yang diterimanya. Dan seorang pendidik juga harus bisa mengetahui gaya belajar masing-masing dari siswanya, agar kegiatan belajar mengajar di dalam kelas seimbang.

(42)

mengikuti kegiatan di luar sekolah terkait mata pelajaran ekonomi seperti olimpiade ekonomi atau pun cerdas cermat ekonomi yang diadakan oleh pemerintah atau dinas terkait. Dengan begitu, prestasi belajar siswa akan meningkat pula.

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Aunnurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. (hal: 21) Dalyono. 2009. Psikkologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. (hal: 6,9, 13, 103,

107)

Deporter Bobbi dan Hernacki Mike. 2011. Quantum Learning. Bandung: Kaifa. (hal: 29, 30, 31, 38, 39)

Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.(hal: 12, 14, 21, 22, 39) Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta. PT Rineka Cipta.

(hal: 17)

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta. PT Rineka Cipta. (hal: 6, 24, 107)

Gufron, Nur dan Risnawita, Rini. 2012. Gaya Belajar Kajian Teoretik. Yogyakarta: Pustaka Belajar. (hal: 29, 106)

Gunawan, Adi W. 2003. Born To Be Genius. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. (hal: 8)

Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada (hal: 2, 26, 27)

Kusnendi. 2008. Model-Model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup Sampel dengan LISREL. Bandung: Alfabeta. (hal: 57, 58, 60)

Moh Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. (hal: 43)

Nasution. 2009. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. (hal: 37)

Prayitno, Elida. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (hal: 21, 22, 28, 34, 35, 36, 37, 99)

Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. (hal: 19, 37)

(44)

Rohmana, Yana. 2010. Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI. (hal: 51, 58, 59)

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. (hal: 15,16)

Sanjaya, Wina. 2010. kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. (hal: 12)

Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. (hal: 8, 40)

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. (hal: 20, 23)

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. (hal: 7, 12, 105)

Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. (hal: 19)

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. (hal: 44)

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosda Karya. (hal: 7, 13, 18, 19)

Syamsudin M.A. 2004. Psikologi Kependidikan, Bandung: Rosda Karya. (hal:25, 40)

Syaodih, Nana. 2005. Landasan Psikologi Psoses Pendidikan. Bandung: PT Remaja RosdaKarya. (hal: 20)

Uno, Hamzah. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara. (hal: 24)

(45)

Karya Ilmiah:

Danang Indarto. 2012. Pengaruh Gaya Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Praktik Instlasi Listrik Di SMK Negeri 2 Yogyakarta. Jurnal Peneltian UNY. [Online]. Tersedia : http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=jurnal%20pengaruh%20dukungan%2 0keluarga%20terhadap%20motivasi%20belajar&source=web&cd=14&cad=rja& ved=0CEQQFjADOAo&url=http%3A%2F%2Fjournal.stikesnu.com%2Findex.p hp%2Fjurnaldosen%2Farticle%2Fdownload%2F41%2F39&ei=cgT9UPSmI8bXr QfoYCwCw&usg=AFQjCNHeL30zGw17qEPOTRy37ztabxZbbQ&bvm=bv.412 48874,d.bmk.html [21 Januari 2012]. (hal: 106, 108)

Kurnia, Ika. 2007. Dukungan Keluarga Terhadap Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Pranikah Sebagai Upaya Pembentukan Keharmonisan

Keluarga di Desa Sangen, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun. Skripsi UIN Malang. (hal: 26, 35)

Nurdiansyah. 2007. Pengaruh Gaya Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XI IPS SMAN 1 Bayongbong, Garut. Skripsi UPI: tidak diterbitkan. (hal: 17)

Nur Laili Azizah. 2007. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengann Motivasi Belajar Siswa MTs Darul Ulum Kureksari Waru Sidoarjo. Skripsi UIN Malang. (hal: 100)

Siti Suhabebah. 2005. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi SMAN Di Kota Bandung. Skripsi UPI: tidak diterbitkan. (hal: 32)

Sulistiawati, Anisa. 2007. Pengaruh Gaya Belajar Siswa dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akutansi di SMA Sukawening Garut. Skripsi UPI: tidak diterbitkan. (hal: 17)

Sumiati. 2011. Pengaruh Lingkungan Belajar Siswa Terhadap Motivasi Belajar Dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Syariah Di SMP Kota Tasikmalaya (Survei Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se-Kota Tasikmalaya). Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan. (hal: 43)

Sumber Internet:

(46)

=Ktpidx&utm_campaign=Tawuran%20Berdarah.html [26 September 2012]. (hal: 6)

Republika. (2012). Mengurai Masalah Rendahnya Mutu Pendidikan di Indramayu.[Online].Tersedia:http//www.republika.co.id/cetak

detail.asp?id=67091&kat id=89.html [11 Maret 2012]. (hal: 3)

Suyatno. (2012). Benang Kusut Pendidikan Indonesia. [Online]. Tersedia: http://suyatno.blogspot.com/2012/07/16/Benang.Kusut.Pendidikan.Indone sia.html. [16 Juli 2012]. (hal: 2)

Tribunnews. (2012). Kesalahan Paradigma pendidikan di Indonesia. [Online].

Tersedia:http//Tribunnews.com/2012/07/16/kesalahan-paradigma-pendidikan-di-indonesia.html [16 Juli 2012]. (hal:1)

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel nilai UAS Semester 2 Kelas XI Pada Mata Pelajaran Ekonomi     Tabel 1.1 SMAN 2 Kabupaten Indramayu Tahun Pelajaran 2011/2012
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
+3

Referensi

Dokumen terkait

Stand: Juni 2011 • Anhang A enthält die im Anhang I des WA aufgeführten Arten (von der Ausrottung bedrohte Arten, die durch den Handel beeinträchtigt werden könnten) sowie Arten,

Mengatasi hal tersebut, telah disepakati pengintegrasian perbankan terkhususnya pelaksanaan asas resiprokal dan reducing the gap yang terdapat dalam (ABIF) dan diatur lebih

Diharapkan dari hasil penelitian ini para konseli dapat meninggalkan kebiasaan-kebiasaannya berperilaku tidak baik (akhlak tercela/ akhlak madzmumah ), yaitu: ikut

7) Setelah membeli produk tersebut, dapatkah Anda menceritakan bagaimana Anda. mengevaluasi keputusan yang sudah Anda

Penulisan Ilmiah ini berisikan mengenai pembuatan website untuk rumah sakit mom yang bertujuan membantu rumah sakit tersebut dalam menyampaikan informasi mengenai fasilitas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan jasa pada Telkomsel Selaku penyelenggara operator seluler kartu Simpati berdasarkan

Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Gayamsari Kota Semarang Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 1, Nomor 2, Tahun

Diffusion bonding : Mono filament diperkuat AMCs terutama dihasilkan oleh ikatan difusi (foil-serat-foil) rute atau oleh penguapan lapisan yang relatif tebal dari