PERBANDINGAN KEKERASAN PERMUKAAN DUA RESIN
KOMPOSIT
MICROHYBRID
DENGAN KOMPOSISI
INORGANIC
YANG BERBEDA
SKRIPSI
UNIVERSITAS ANDALAS
Oleh :
DIFA PUTRI UTAMI
1010343011
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ANDALAS
Skripsi, Februari 2014 Difa Putri Utami, 1010343011
PERBANDINGAN KEKERASAN PERMUKAAN DUA RESIN KOMPOSIT MICROHYBRID DENGAN KOMPOSISI INORGANIC
BERBEDA.
vii + 41 Halaman + 4 Gambar + 3 Tabel + 4 Lampiran
ABSTRAK
Resin komposit merupakan bahan tambalan yang banyak digunakan di masyarakat, memiliki sifat fisik dan sifat mekanis. Hampir pada setiap penelitian tentang sifat mekanis resin komposit adalah resistensi fleksural dan kekerasan, karena kedua sifat mekanis itu terlibat langsung pada proses mastikasi dan didukung oleh material pengisi . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kekerasan permukaan dua resin komposit microhybrid yang memiliki komposisi inorganic yang berbeda, berupa Barium Aluminum Fluoride Glass dan High/dispersed Silicon Dioxide dengan Titanium Dioxide dan Iron oxide.
Metode yang digunakan pada penlitian ini adalah post test group design. Sampel dibuat dengan mengunakan mold yang terbuat dari stainless steel, dengan diameter 6mm dan tebal 2mm, resin komposit dimanipulasi sesuai dengan petunjuk pabrik, kemudian
direndam dalam aquabides selama 24 jam dalam suhu 37˚C. Sampel diuji kekerasan
permukannya dengan menggunakan alat Vickers Hardness Test. Data dianalisa distribusinya dengan menggunakan Kolmogrov Smirnov Test dan dilanjutkan dengan Uji Independent t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa resin komposit dengan komposisi inorganic berupa Titanium Dioxide dan Iron oxide memiliki kekerasan permukaan yang lebih tinggi (48.10 ± 5.37 VHN), sedangkan resin komposit dengan komposisi inorganic berupa Barium Aluminum Fluoride Glass dan High/dispersed Silicon Dioxide (35.30 ± 4.43 VHN). Hasil uji analisis data menggunakan Kolmogrov Smironov test didapatkan bahwa data terdistribusi norma, dan Indpendent t-test menunjukkan nilai yang signifikan p < 0,05. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pebedaan bermakna pada kekerasan permukaan dua resin komposit microhybrid yang memiliki komposisi inorganic berupa Barium Aluminum Fluoride Glass dan High/dispersed Silicon Dioxide dengan Titanium Dioxide dan Iron oxide
Kata kunci : Resin komposit, microhybrid, filler inorganic, kekerasan permukaan.
Faculty of Dentistry
ANDALAS UNIVERSITY Thesis , February 2014
Difa Putri Utami, 1010343011
THE DIFFERENCE BETWEEN SURFACE HARDNESS OF TWO MICROHYBRID COMPOSITE RESINS WITH DIFFERENT INORGANIC FILLERS.
Page vii + 41 page + 4 Picture + 3 Table + 4 Attachment
ABSTRACT
Resin composite is dental material filling that is commonly used in society, because its aesthetics is better than amalgam filling's, while its strength is nearly equal to amalgam filling's. Almost every study on the mechanical properties of composite resin is about flexural resistance and hardness, because both of the mechanical properties are directly involved in mastication process and supported by filler of composite resin. The purpose of this study is to compare the surface hardness of two microhybrid composite resins which have different compositions of inorganic fillers, such as Barium Fluoride Glass Aluminum and High / dispersed Silicon Dioxide, with Titanium Dioxide and Iron oxide.
The method used in this study is post-test group design. Samples were made using the mold made of stainless steel, with diameter of 6mm and thick of 2mm, composite resin was manipulated according to the manufacturer's instructions, and then soaked in
aquabides for 24 hours in a temperature of 37 ˚ C. Samples were tested using Vickers Hardness Test. Data distribution was analyzed using Kolmogrov Smirnov Test followed by Independent t-test.
The results show that the composite resin with inorganic composition such as Titanium Dioxide and Iron oxide has higher surface hardness (VHN 48.10±5:37), whereas inorganic composite resin composition such Barium Fluoride Glass Aluminum and High / dispersed Silicon Dioxide less harder (35.30 ± 4:43 VHN ). The results of data analysis using Kolmogrov Smironov test show that the data are distributed normally, and independent t-test show a significant value of p <0.05. From these results it can be concluded that there is a meaningful difference between the two surface hardness of microhybrid composite resins with inorganic compositions such as Barium Fluoride Glass Aluminum and High / dispersed Silicon Dioxide ,with Titanium Dioxide and Iron oxide
Keywords : Composite Resin, Microhybrid, Inorganic filler, Surface hardness
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Bahan tambalan berkembang di dunia kedokteran gigi, diantaranya
tambalan resin komposit (Anusavice, 2004). Resin komposit merupakan
bahan tambalan yang banyak digunakan di masyarakat, karena dinilai
estetiknya yang lebih bagus dibanding tambalan amalgam, sedangkan dari
segi kekuatannya hampir sama dengan tambalan amalgam (Sintawati, 2008).
Dengan meningkatnya kebutuhan estetika di bidang kedokteran gigi, dan
pertimbangan mengenai sifat toksik merkuri saat tambalan amalgam distorsi
membuat penggunaan restorasi resin komposit meningkat (Zaluchu, 2008).
Menurut Bruce JC, resin komposit adalah monomer dimetakrilat, bahan
ini mengeras melalui mekanisme tambahan yang diawali dengan radikal
bebas. Radikal bebas ini dapat diperoleh melalui aktivasi kimia atau energi
dari luar seperti panas, dan penyinaran. Penyinaran yang biasa dilakukan pada
saat merestorasi resin komposit adalah selama 30-40 detik (Susanto, 2005).
Kekerasan merupakan salah satu sifat mekanis bahan restorasi paling penting
dalam menahan daya yang terdapat pada saat proses pengunyahan. Hampir
pada setiap penelitian tentang sifat mekanis resin komposit adalah resistensi
fleksural dan kekerasan, karena kedua sifat mekanis itu terlibat langsung pada
proses mastikasi dan didukung oleh material pengisi (Anfe et al, 2008).
apakah suatu bahan restorasi mampu menahan daya abrasif, menggosok gigi
dan pengaruh pada saat penghancuran makanan (Susanto, 2005).
Sifat mekanis resin komposit dapat dinilai dari komposisi materialnya
yang berkaitan dengan polimer matriks, bahan inorganic, dan bonding agent.
Dan kekerasan permukaan didapatkan dari matriks dan bahan inorganic.
Beberapa penulis menyatakan bahwa jumlah bahan berhubungan langsung
dengan kekerasan permukaan. Semakin tinggi persentasi filler maka semakin
keras resin komposit (Anfe et al, 2008). Selain itu filler juga berperan dalam
klasifikasi resin komposit, yaitu macrofill 8-12 µm dengan jumlah filler
50-60 % , microfill 0.02-0.04 µm dengan 30-55 % filler, hybrid 0.6-1.0 µm
dengan 50-60 % filler, dan berdasarkan jumlah filler yang terdapat pada
masing-masing jenis resin komposit, resin komposit Microhybrid memiliki
jumlah filler paling tinggi yaitu 77-84 % per berat (Baum, 1997; Power,
2006).
Kegagalan pada tambalan resin komposit, bisa berupa tambalan yang
lepas, biasanya hal ini berhubungan dengan adanya penyusutan atau
kekerasan resin komposit yang tidak mampu menampung daya kunyah,
diskolorisasi, kebocoran mikro. Untuk mengatasi kegagalan, dapat dilakukan
beberapa cara diantaranya, mengikuti prosedur pemakaian light curing,
Dalam skripsi ini penulis ingin mengetahui perbandingan kekerasan
permukaan dua resin komposit microhybrid yang memiliki komposisi
inorganic yang berbeda.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalahnya sebagai berikut;
1. Bagaimana kekerasan permukaan resin komposit microhybrid yang
memiliki komposisi inorganic yang berbeda ?
2. Bagaimana perbandingan kekerasan permukaan dua resin komposit
microhybrid yang memiliki komposisi inorganic yang berbeda?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui perbandingan kekerasan permukaan dua resin
komposit microhybrid yang memiliki komposisi inorganic yang
berbeda.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui kekerasan permukaan resin komposit microhybrid
yang memiliki komposisi inorganic berupa Barium Aluminum
Fluoride Glass dan High/dispersed Silicon Dioxide.
2. Mengetahui kekerasan permukaan resin komposit microhybrid
yang memiliki komposisi inorganic berupa Titanium Dioxide dan
3. Mengetahui perbandingan kekerasan permukaan dua resin
komposit microhybrid yang memiliki komposisi inorganic berupa
Barium Aluminum Fluoride Glass dan High/dispersed Silicon
Dioxide dengan Titanium Dioxide dan Iron Oxide.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan bagi peneliti mengenai
perbandingan kekerasan permukaan dua resin komposit Microhybrid yang
memiliki komposisi inorganic yang berbeda.
2. Membantu klinisi dalam memilih bahan tambal yang lebih baik kekerasan
permukaannya, agar dapat meminimalisir kegagalan restorasi pada gigi
yang mengalami karies.
3. Sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya
di bidang ilmu dental material kedokteran gigi untuk penelitian lebih lanjut.
1.5 Ruang lingkup penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratori dengan ruang
lingkup penelitian dibatasi pada perbandingan kekerasan permukaan dua resin
komposit microhybrid yang memiliki komposisi inorganic yang berbeda.
Pembuatan sampel dilakukan di ruang skillslab Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Andalas, dan pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Teknik