• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior Hotel Toegoe Yogyakarta dengan Tema Nostalgia Indische Empire Style - Bringing the Nostalgic Theme of the Netherlands Indies for the Interior Design of Toegoe Yogyakarta Hotel.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior Hotel Toegoe Yogyakarta dengan Tema Nostalgia Indische Empire Style - Bringing the Nostalgic Theme of the Netherlands Indies for the Interior Design of Toegoe Yogyakarta Hotel."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

iii | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

ABSTRAK

Keanekaragaman suku dan budaya membuat Indonesia memiliki daya tarik

dan keunikan di mata negara lain. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak

tempat tujuan wisata, salah satunya adalah Yogyakarta. Yogyakarta adalah kota yang

istimewa dimana pemerintahan daerahnya dipimpin oleh Sultan Hamengkubuwono.

Dahulu, Yogyakarta pernah menjadi ibukota Indonesia sehingga banyak

bangunan yang didirikan oleh Belanda. Gaya arsitektur khas kolonial yang ada di

Yogyakarta membuat Yogyakarta kaya akan nilai-nilai sejarah dan menjadi bangunan

cagar budaya atau heritage, salah satunya adalah Hotel Toegoe. Selain itu Yogyakarta

masih menjunjung tinggi adat-adat tradisional serta kuat akan unsur budaya. Hal

tersebut menarik wisatawan lokal dan mancanegara untuk datang berkunjung ke

Yogyakarta.

Sebagai kota yang menjadi salah satu tujuan wisata, maka dibutuhkan sarana

akomodasi penunjang yaitu hotel. Pengadaan fasilitas hotel di daerah tujuan wisata

adalah upaya untuk memberikan kenyamanan bagi para wisatawan yang datang

berkunjung.

Hotel Toegoe merupakan bangunan bergaya arsitektur Indische Empire Style.

Penerapan interior dengan tema Indische Empire Style sengaja dipilih agar tercipta

keselarasan antar interior dan arsitektur. Berdasarkan analisis inilah maka

perancangan hotel di Yogyakarta adalah langkah yang tepat untuk membuat

Yogyakarta menjadi kota tempat tujuan wisata yang diminati banyak orang.

(2)

iv | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

1.4Ide Gagasan Perancangan ...3

1.5Tujuan Perancangan ...3

1.6Batasan Perancangan ...5

BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Sejarah dan Perkembangan Hotel ...5

2.1.1 Sejarah dan Perkembangan Hotel di Amerika dan Eropa ...5

2.1.2 Sejarah dan Perkembangan Hotel di Indonesia...7

2.2 Klasifikasi Hotel ...8

2.3 Jenis Hotel Berdasarkan Lokasi ...12

2.4 Hotel dengan Spesifikasi Khusus...13

2.5 Pencahayaan ...17

2.6 Sistem Keamanan ...18

2.7 Kenyamanan ...18

2.8 Penghawaan ...18

2.9 Periodisasi Arsitektur Kolonial Belanda ...19

(3)

v | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

2.11 Sejarah dan Perkembangan Gaya Arsitektur Indische Empire Style ...26

2.11.1 Karakteristik Indische Empire Style ...27

2.12 Survei ...27

BAB III ANALISA DATA PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Proyek ...35

3.2 Makna, Fungsi dan Tujuan Perancangan ...37

3.3 Tinjauan Lokasi ...38

3.3.1 Makro ...38

3.3.2 Mikro ...38

3.4 Tinjauan User...40

3.5 Kebutuhan Ruang ...44

3.6 Hubungan Antar Ruang ...45

3.7 Pembagian Sifat Ruang ...46

3.8 Problem Statement ...47

3.9 Konsep dan Tema Perancangan ...48

BAB IV PERANCANGAN HOTEL TOEGOE YOGYAKARTA 4.1 Perancangan Umum ...51

4.2 Perancangan Khusus ...56

4.3 Detail Furniture ...64

4.4 Detail Interior...68

4.5 Perspektif Ruang ...71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ...75

5.2 Saran ...76

DAFTAR PUSTAKA ... x

(4)

vi | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 General Lighting ...15

Gambar 2.2 Contoh General Lighting ...15

Gambar 2.3 Contoh Decorative Lighting ...16

Gambar 2.4 Contoh Task Lighting ...16

Gambar 2.5 Contoh Accent Lighting ...17

Gambar 2.6 Kantor Pos dan Telegram, Surabaya ...21

Gambar 2.7 Keraton Yogyakarta ...25

Gambar 2.8 Gedung Museum Seni Rupa Jakarta ...26

Gambar 2.9 Façade The Scarlet Boutique Hotel ...28

Gambar 2.10 Desain Interior Kamar The Scarlet Boutique Hotel ...29

Gambar 2.11 Façade The Morgan Hotel ...30

Gambar 2.12 Desain Interior Kamar The Morgan Hotel ...31

Gambar 2.13 Eksterior The Phoenix Hotel ...32

Gambar 2.14 Interior Kamar The Phoenix Hotel ...33

Gambar 2.15 Façade Adya Nalendra Hotel ...34

(5)

vii | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

Gambar 3.1 Hotel Toegoe ...36

Gambar 3.2 Rencana Pembanguan Hotel Toegoe ...36

Gambar 3.3 Tampak Depan Hotel Toegoe ...37

Gambar 3.4 Peta Lokasi Toegoe Hotel ...38

Gambar 3.5 Struktur Organisasi ...44

Gambar 3.6 Bubble Hubungan Kedekatan Ruang ...45

Gambar 3.7 Site Plan ...46

Gambar 3.8 Zoning Toegoe Boutique Hotel ...46

Gambar 3.9 Blocking Toegoe Boutique Hotel ...47

Gambar 3.10 Skema Warna...49

Gambar 3.11 Frame jendela gaya kolonial...49

Gambar 3.12 Contoh Pencahayaan Buatan ...50

Gambar 4.1 Denah Site Plan ...52

Gambar 4.2 Denah General lantai Dasar...52

Gambar 4.3 Denah General lantai 1...53

Gambar 4.4 Denah General lantai 2 ...54

Gambar 4.5 Denah General lantai 3...55

Gambar 4.6 Potongan General ...55

(6)

viii | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

Gambar 4.8 Denah Ceiling Khusus 1 ...57

Gambar 4.9 Denah Pola Lantai Khusus 1 ...58

Gambar 4.10 Tampak Potongan Khusus 1 ...58

Gambar 4.11 Denah Layout Furniture Khusus 2 ...59

Gambar 4.12 Denah Ceiling Khusus 2 ...60

Gambar 4.13 Denah Pola Lantai Khusus 2 ...61

Gambar 4.14 Potongan Khusus 2 ...61

Gambar 4.15 Denah Layout Furniture Khusus...62

Gambar 4.16 Denah Ceiling Khusus ...63

Gambar 4.17 Denah Pola Lantai Khusus 3 ...63

Gambar 4.18 Potongan Khusus 3 ...64

Gambar 4.19 Detail Furniture 1 ...64

Gambar 4.20 Lanjutan Detail Furniture 1 ...65

Gambar 4.21 Detail Furniture 2 ...65

Gambar 4.22 Detail Furniture 3 ...65

Gambar 4.23 Lanjutan Detail Furniture 3 ...66

Gambar 4.24 Detail Furniture 4 ...66

Gambar 4.25 Lanjutan Detail Furniture 4 ...66

(7)

ix | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

Gambar 4.27 Lanjutan Detail Furniture 5 ...67

Gambar 4.28 Detail Furniture 6 ...67

Gambar 4.29 Detail Interior 1 ...68

Gambar 4.30 Detail Interior 2 ...68

Gambar 4.31 Detail Interior 3 ...69

Gambar 4.32 Detail Interior 4 ...69

Gambar 4.33 Detail Interior 5 ...69

Gambar 4.34 Detail Interior 6 ...70

Gambar 4.35 Lanjutan Detail Interior 6 ...70

Gambar 4.36 Perspektif Ruang Tamu Heritage Suite ...71

Gambar 4.37 Perspektif Ruang Tidur Heritage Suite ...71

Gambar 4.38 Perspektif Kamar Mandi Heritage Suite ...72

Gambar 4.39 Perspektif Area Restaurant ...72

Gambar 4.40 Perspektif Area Receptionist ...73

Gambar 4.41 Perspektif Area Pantry 1 ...73

Gambar 4.42 Perspektif Area Pantry 2 ...73

(8)

1 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata di Indonesia beberapa tahun belakangan ini semakin

berkembang pesat. Hal tersebut menarik wisatawan lokal maupun

wisatawan mancanegara untuk datang dan menikmati kekayaan alam dan

budaya di Indonesia. Berbagai upaya dilakukan agar industri pariwisata di

Indonesia semakin berkembang diantaranya pengadaan sarana dan

prasarana yang memadai bagi para wisatawan. Salah satu kota di Indonesia

yang banyak dikunjungi sebagai tempat pariwisata adalah Yogyakarta.

Yogyakarta disebut sebagai daerah istimewa karena memiliki sitem

(9)

2 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a dan Pakualam) yang melekat hingga kini. Selain itu, Yogyakarta disebut

sebagai daerah istimewa karena faktor sejarah. Karena hal tersebut,

Yogyakarta memiliki aset kepariwisataan yang cukup potensial yaitu

wisata budaya dan alamnya. Banyak pula bangunan-bangunan bersejarah

di Yogyakarta yang bergaya arsitektur Belanda dan bangunan tersebut kini

merupakan bangunan heritage yang dilindungi oleh pemerintah. Untuk

menjaga kelestariannya, para pemilik usaha bidang pariwisata juga dapat

ikut melestarikan bangunan bersejarah ini agar selain menjaga keutuhan

bangunan bersejarah, juga dapat semakin menarik minat wisatawan untuk

datang ke Yogyakarta. Salah satunya dengan pengadaan hotel untuk

memfasilitasi wisatawan.

Tema dan gaya sebuah hotel merupakan salah satu aspek terpenting

yang dapat membedakan hotel satu dengan hotel yang lainnya. Tema

merupakan awal bagaimana hotel tersebut akan di rancang dan bagaimana

desain membuatnya tampak lebih kreatif.

Perancangan Hotel pada bangunan heritage dengan desain interior

bergaya kolonial namun tak lepas dengan budaya khas Yogyakarta ini

dapat semakin menarik wisatawan untuk berkunjung. Tema yang diambil

adalah Indische Empire Style mengingat bahwa arsitektur Hotel Toegoe

bergaya Indishe Empire Style dan dibangun pada masa Agresi Militer

Belanda II. Konsep dari perancangan interior pun mengambil

prinsip-prinsip dasar pada ciri khas Indische Empire Style yaitu formal dan

simetris. Hal tersebut dapat memberi pengalaman berbeda pada wisatawan

yang menginap di hotel ini dibandingkan dengan hotel lain.

1.2 Identifikasi Masalah

Melihat usaha pemerintah untuk mengembangkan industri

pariwisata di Indonesia maka semakin banyak pula pembangunan

hotel-hotel khususnya di daerah tempat wisata sebagai sarana akomodasi

(10)

3 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a mendesain hotel berbintang 3 yang nyaman dan memfasilitasi kebutuhan

user.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,

berikut beberapa rumusan masalah yang ditemukan :

a) Bagaimana merancang sebuah Hotel bintang 3 yang nyaman dan

private di pusat kota Yogyakarta mengingat hotel tersebut terletak di

daerah yang ramai karena merupakan jantung kota Yogyakarta?

b) Bagaimana menciptakan desain interior bergaya kolonial namun tak

terlepas dengan budaya khas Yogyakarta dan menjadikan ciri khas

perancangan Hotel ini?

c) Bagaimana merancang sebuah hotel yang baik tanpa merusak nilai

sejarah, mengingat bangunan tersebut merupakan bangunan heritage?

1.4 Ide Gagasan Perancangan

Dengan acuan tersebut maka perancang membuat Hotel di

Yogyakarta yang lebih memfokuskan pada desain yang mewah namun

unik dan memberikan kenyamanan bagi tamu yang akan menginapdi hotel

ini, khususnya dengan desain interior dengan Indische Empire Style yang

kuat akan unsur sejarah.

1.5 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan ini adalah :

a) Memberikan nuansa nostalgia pada masa kejayaan bangunan

peninggalan Belanda kepada tamu yang menginap.

b) Menciptakan suasana yang nyaman di setiap kamar melalui desain

(11)

4 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

1.6 Batasan Perancangan

Perancangan Toegoe Hotel ini dibatasi dengan hanya pada

perancangan interior bangunan heritage yaitu terdiri dari heritage suite,

(12)

75 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Melalui perancangan Hotel Toegoe Yogyakarta ini, perancang

dapat memahami dan mengerti tentang keseluruhan hotel dan sejarah

arsitektur Indische Empire Style dimulai dari sejarah perkembangan

arsitektur Indische Empire Style, berbagai jenis hotel beserta

karakteristiknya, dan bagaimana menciptakan ruang yang baik dan

nyaman bagi wisatawan yang datang menginap di hotel. Selain itu penulis

merasa cukup dapat mengkomunikasikan antara konsep dan tema

perancangan agar tercipta suasana yang diinginkan pada Hotel Toegoe

(13)

76 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a dapat mengetahui tentang sejarah arsitektur kolonial yang berkembang di

Indonesia, yang pada akhirnya salah satu dari gaya arsitektur tersebut

dijadikan sebagai konsep perancangan, baik secara umum maupun secara

khusus yang dituangkan ke dalam desain interior.

Dalam merancang Interior Hotel Toegoe Yogyakarta ini ,

kebutuhan ruang dalam perancangan harus diperhatikan. Di dalam

makalah ini perancang mengkhususkan pada desain di bangunan heritage.

Penulis merasa mendapatkan ilmu lebih dari segi perancangan dan

knowledge yang telah dikerjakan karena selain harus mencari informasi

dari sumber yang tepat, analisa yang dilakukan penulis pun semakin

dalam. Merancang interior hotel apalagi pada bangunan heritage berbeda

dengan merancang hotel lainnya karena harus memperhatikan bangunan

yang menjadi cagar budaya tersebut. Hal- hal yang perlu diperhatikan

dalam perancangan interior adalah kenyamanan, keamanan dan fungsi dari

ruang dan bangunan. Tujuan yang diinginkan dalam perancangan Interior

Hotel Toegoe Yogyakarta adalah menciptakan suatu perancangan yang

dapat bermanfaat bagi user yang datang dan berkunjung.

5.2 SARAN

Melalui perancangan Interior Hotel Toegoe Yogyakarta ini maka

didapat beberapa saran yang dapat disampaikan oleh penulis kepada

pembaca. Dalam perancangan interior sebuah fasilitas akomodasi bagi

wisatawan harus mengetahui lebih dalam tentang fungsi dari perancangan,

kemudian menghubungkan kepada user. Semuanya harus desain dengan

ergonomis dengan fungsi yang maksimal, namun tanpa meninggalkan nilai

estetika. Pemilihan material pun harus dipertimbangkan dari hubungan

antara konsep dan tema perancangan dengan fungsi bangunan itu sendiri,

kemudian perancangan elemen interior pun harus sesuai dengan fungsi dan

tema yang telah dipilih.

Sebagai perancang fasilitas sebuah Hotelpada bangunan heritage,

(14)

77 | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a fungsi ruang, kenyamanan fisik dan thermal, pelayanan hingga ekspetasi

lebih dari beberapa user. Oleh karena itu, faktor – faktor tersebut dapat

(15)

x | U n i v e r s i t a s K r i s t e n M a r a n a t h a Standards, A Hand Book of Architectural Design . New York.

- Fitch, James Marston, 1982. Historic Preservation. New York :McGraw-Hill

Book Company.

- Lawson, Fred, 1995. Hotel & Resort : Planning, Design, and Refurbishment.

London : Buttenworth – Architecture.

- Diktat Pengantar Perhotelan, Universitas Trisakti.

- E-Journal “Perkembangan Arsitektur Kolonial di Hindia Belanda”, Universitas

Petra.

- Sumalyo, Yulianto. 1995. Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

- Jessup, Helen (1988), Netherlands Architecture In Indonesia 1900-1942,

Disertasi pada Courtlaud Institute of Art, London.

Referensi

Dokumen terkait

Konjungsi sederhana dalam bahasa Banggai seperti tukon (menyatakan makna tambahan), bai (menyatakan makna berlawanan), kai (menyatakan makna pilihan), sabab

matrix composite adalah partikel silikon karbida (SiC) dan alumina (Al2O3) merupakan material keramik dengan keunggulan sifat mekanisnya yang tinggi. Penguat SiC

Hari kedelapan pada hari ini saya mendapat tugas baru yaitu memonitor jaringan Bank Maluku menggunakan Network Management System (NagVis) jika saya mendapati ada salah

kapasitas produksi yang belum dapat memenuhi permintaan konsumen, distribusi produk belum keluar Pekanbaru, bahan baku dari luar Pekanbaru, modal yang terbatas serta

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara sense of humor dan penyesuaian diri seminaris di asrama Seminari Menengah Santo Petrus

Analisis petrofisika pada formasi reservoar Baturaja dilakukan untuk perhitungan kandungan serpih ( Shale Volume ), porositas, resistivitas air, saturasi air, dan permeabilitas

Seperti pada perusahaan saat ini, teknologi sistem informasi merupakan suatu bagian yang sangat dibutuhkan untuk mendukung kinerja perusahaan agar lebih baik

Bab II akan membahas mengenai pemaknaan AXIS Jakarta International Java Jazz Festival 2010 dari segi produksi, yaitu bagaimana awal mula acara musik ini diadakan, tujuan tim