• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI ORANG TUA DENGAN MINAT ANAK MASUK KE PERGURUAN TINGGI (STUDI PADA MAHASISWA FDIK UIN RADEN INTAN LAMPUNG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI ORANG TUA DENGAN MINAT ANAK MASUK KE PERGURUAN TINGGI (STUDI PADA MAHASISWA FDIK UIN RADEN INTAN LAMPUNG)"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mendpatkan Gelar Sarjana S1

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung

Oleh : Shilvia Arinditia NPM. 1341040024

Jurusan: Bimbingan dan Konseling Islam

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mendpatkan Gelar Sarjana S1

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung

Oleh : Shilvia Arinditia NPM. 1341040024

Jurusan: Bimbingan dan Konseling Islam

Pembimbing I : Prof. Dr. H. M. Bahri Ghazali, MA Pembimbing II : Drs. Kholidi S, M.Pd.I

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

(3)

ii Oleh Shilvia Arinditia

Usaha orang tua untuk memotivasi putra – putri mereka untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi adalah suatu hal yang melibatkan motivasi ekstrinsik dari orang tua, maupun motivasi instrinsik anak itu sendiri. Dengan kata lain, orang tua dan anak berperan dalam usaha pencapaian keberhasilan dalam bidang studi anak. hubungan motivasi orang tua adalah upaya yang telah di berikan oleh orang tua dalam memberikan stimulus terhadap anak mereka sehingga organisme mereka tergerak dan bertindak dalam menentukan pilihan yang akan mereka putuskan.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang hubungan motivasi orang tua dengan minat anak ke perguruan tinggi yang di lakukan di FDIK UIN Lampung. Dengan demikian hipotesis penelitian ini adalah : terdapat hubungan antara motivasi yang di berikan orang tua dengan minat anak ke FDIK UIN Lampung. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kuisioner dan observasi. Penyebaran kuisioner dilakukan kepada populasi 232 mahasiswa dan orang tua mahasiswa dengan batas kesalahan toleransi 5%.

Metode analisa data kuantitatif bersifat statistik inferensial, yaitu teknik statistik yang di gunakan untuk menganalisis data sampel yang di berlakukan hasilnya untuk populasi, dengan teknik pengambilan secara sampling insidental. Analisis data menggunakan skala pengukuran jenis skala likert, sehingga data yang di dapat dalam bentuk rating scale yang berbentuk data ordinal.

(4)
(5)
(6)

v

اً ْْي ْْعْلا عم َن

إف

ِ

اً ْْي ْْعْلا عم َن

ِ

ا

Artinya:

(7)

vi

Marina, yang senantiasa mendukung dan menyayangiku dengan tulus sejak lahir.

 Kakak ku M. Diyan Fathonie, A.Md yang selalu memberikan semangat.

 Pembimbing skripsi ku, Pak Prof. Dr. Bahri Ghazali, MA dan Pak Kholidi S, M.Pd.I yang tak pernah lelah membimbingku.

 Sahabat terbaik ku Hatika Nesia, Dina Hapiza, Yenni Yulianis, Fiqih Amalia, Siti Saiyah.

 Teman seperjuangan Suseno Febriyansyah, Rani Wijayanti, Eka KS, Riska Apriyanti, Pebri, Yunida, Wiwik, Sukarni, Ruli Saputra, Endar Mardiansyah, Endang Tri, Endang Wahyuni, Sukarni, Annisa AR, Isma Nurzeha dan semua keluarga besar Bimbingan Konseling Islam FDIK UIN Lampung angkatan pertama.

 Teman – teman KKN kelompok 16 tahun 2016.

(8)

vii

bersaudara dari bapak Drs. Maqshudi Shoheh dan ibu Dra. Yanti Marina (alm).

Pendidikan Taman Kanak – Kanak (TK) Melati Puspa Bandar Lampung tahun 2001, Sekolah Dasar (SD) Al – azhar 2 Bandar Lampung, yang lulus pada tahun 2007, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 19 Bandar Lampung yang lulus pada tahun 2010, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 2 Bandar lampung Jurusan Perbankan yang lulus pada tahun 2013.

Pada tahun ajaran 2013 penulis menjadi mahasiswi pada UIN Lampung Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI) angkatan pertama.

Bandar Lampung, Juni 2017

(9)

viii

Alhamdulillahhirabbilaalamin puji syukur kehadirat dan rahmat Allah SWT yang telah memberikan karunia nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis selalu berhubungan dengan pembimbing serta pihak – pihak lain. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan / memberikan penghargaan setinggi-tinggi nya kepada semua pihak tersebut. Maka pada kesempatan yang berbahagia ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Khomsarial Romli, M.Si, selaku dekan fakultas dakwah dan ilmu komunikasi UIN Lampung.

2. Bunda Hj. Rini Setiawati, M.Si, selaku ketua jurusan Bimbingan Konseling Islam UIN Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. H. M. Bahri Ghazali, M.A selaku Pembimbing 1 didalam penulisan skripsi ini yang telah memberikan bimbingan, saran dan petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi ini.

(10)

ix

7. Mahasiswa/I Angkatan 2016 FDIK UIN lampung selaku sampel penelitian penulis.

8. Kepada semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan baik moril maupun spiritual.

(11)

x

H. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 10

I. Ruang Lingkup Penelitian ... 11

J. Kajian Relevan ... 11

BAB II MOTIVASI ORANG TUA DAN MINAT ANAK A. Motivasi Orang Tua 1. Pengertian Motivasi Orang Tua ... 14

2. Macam dan Bentuk Motivasi Orang Tua ... 21

3. Teori Motivasi ... 24

4. Faktor – Faktor Motivasi Orang Tua... 27

B. Minat Anak 1. Pengertian Minat Anak... 29

2. Indikator Minat Anak ... 31

3. Jenis – Jenis Minat Anak ... 35

C. Hubungan Motivasi Orang Tua dan Minat Anak ... 37

(12)

xi 4. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi ... 40

7. Instrumen Penelitian ... 46

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan lokasi penelitian 1. Sejarah Faklutas Dakwah dan Ilmu KomunikasiIAIN Lampung ... 49

2. Sturktur Organisasi Faklutas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Lampung ... 52

3. Visi dan Misi Faklutas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Lampung ... 53 1. Motivasi orang tua terhadap minta anak ke perguruan tinggi (Studi FDIK UIN Lampung) (X) ………..…...…………... 57 2. Minat Anak ke Perguruan Tinggi (Y) ………... 59

3. Pengujian Hipotesis ………...….... 61

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

(13)

xii

(14)

xii 2. Kartu Konsultasi Bimbingan 3. Kartu Hadir Sidang Munaqosyah 4. Surat Tugas Seminar Proposal 5. Surat Penelitian Survey

6. Validasi Instrumen Kuisioner Minat Anak Ke Perguruan Tinggi 7. Validasi Instrumen Kuisioner Motivasi Orang Tua

8. Daftar Populasi 9. Kuisioner Mahasiswa

10.Kuisioner Orang Tua Mahasiswa 11.Hasil Kuisioner Mahasiswa

12.Hasil Kuisioner Orang Tua Mahasiswa 13.Daftar Z Tabel (Excel)

(15)

Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi mempunyai peranan starategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Abraham Maslow mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah.1 Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks, yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting. Pendidikan merupakan suatu usaha dari setiap bangsa serta Negara sebagai usaha untuk meneruskan dan menurunkan pengetahuan dari generasi satu kepada generasi berikutnya. Yang paling utama dikenal oleh anak adalah pendidikan yang

1

(16)
(17)

Leon Yarrow menemukan bahwa besar – kecilnya dan berbagai variasi bentuk stimulus, seperti sikap membelai, mengajak berbicara, menarik perhatian, dan bentuk-bentuk stimulus yang lain, sudah dapat di terima positif oleh anak berusia lima bulan.2

Minat merupakan keadaan dimana seseorang menunjukkan keinginan ataupun kebutuhan yang ada dalam dirinya, hal tersebut dapat terlihat dari ciri-ciri yang nampak pada diri mereka dan ciri tersebut memunculkan arti yang terkadung didalamnya. Rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sehingga minat itu merupakan suatu dorongan yang timbul karena adanya perasaan senang terhadap sesuatu. Syaiful Bahri Djamarah mengungkapkan, Minat merupakan perasaan yang didapat karena berhubungan dengan sesuatu. Minat terhadap sesuatu itu dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi, minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan cenderung mendukung aktivitas belajar berikutnya.3

Hal serupa di ungkapkan oleh H.C. Witherington yang dikutip Suharsini

Arikunto “Minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, suatu

masalah atau situasi yang mengandung kaitan dengan dirinya.”4

2 Save M. Dagun. Psikologi keluarga. (Jakarta : PT Rineka Cipta 2002) h. 99

(18)

Oleh karena itu minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. UIN Raden Intan Lampung yang mempunyai tujuan menciptakan generasi yang tak hanya cerdas dalam bidang akademik, tetapi juga mendidik mahasiswa nya untuk bersifat akhlakul karimah di masyarakat masih di pandang sebelah mata. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan di FDIK UIN Raden intan Lampung, banyak mahasiswa kurang fokus dalam proses pembelajaran di kelas, seperti mengantuk, bermain handphone atau berbincang dengan teman sekitarnya tentu ini menjadi pertanyaan mengapa mahasiswa sulit untuk fokus dalam proses belajar. Apakah motivasi dan dorongan yang di berikan oleh orang tua, akan mempengaruhi minat nya di kelas dalam proses pembelajaran. Dan apakah ada hubungan yang menyebabkan anak lebih termotivasi apabila orang tua memberikan motivasi yang lebih kepada anak mereka. Karena dalam teori Teori Aldefer merupakan teori motivasi yang mengatakan bahwa individu mempunyai kebutuhan tiga hirarki yaitu : ekstensi (E), keterkaitan (Relatedness) (R), dan pertumbuhan (Growth) (G).5 Yaitu, jika seseorang terus-menerus terhambat dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan menyebabkan individu tersebut mengarahkan pada upaya pengurangan karena menimbulkan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang lebih rendah.

(19)

B. Penegasan Judul

Dari judul “Hubungan Motivasi Orang Tua Terhadap Minat Anak Masuk Ke Perguruan Tinggi ( Studi Pada Mahasiswa FDIK UIN Raden Intan Lampung)“ tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hubungan dapat diartikan jaringan sosial yang terwujud karena interkasi antar individu tertentu.6 Sehingga menciptakan pengaruh, kelekatan serta ketergantungan satu dengan yang lain.

Motivasi adalah dorongan dasar yang mengerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri sesorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya.7

Conny Semiawan dan kawan-kawan menyatakan, “Orang tua perlu menciptakan lingkungan rumah atau keluarga yang serasi, selaras, dan seimbang dengan kehadiran anak-anak berbakat. Disamping itu perlu menyiapkan sarana lingkungan fisik yang memungkinkan anak mengembangkan bakatnya. Perlu sikap demokrasi juga dalam memberikan banyak larangan, dirangsang untuk menjadi mandiri dan percaya diri.”

Menurut Tampubolon mengatakan bahwa minat adalah suatu keinginan dan kemuan yang dapat berkembang jika ada motivasi.8

6 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Sosial. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta : Balai Pustaka 2007) h. 409

(20)

Menurut Rast, Harmin dan Simon menyatakan bahwa dalam minat itu terdapat hal-hal pokok diantaranya : Adanya perasaan senang dalam diri yang memberikan perhatian pada objek tertentu, adanya ketertarikan terhadap objek tertentu, adanya aktivitas atas objek tertentu, adanya kecendrungan berusaha lebih aktif, objek atau aktifitas tersebut dipandang fungsional dalam kehidupan, dan kecendrungan bersifat mengarahkan dan mempengaruhi itingkah laku individu.9

Sedangkan menurut Shaleh, minat adalah suatu kecendrungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.10

Dari pendapat diatas, bisa di tarik kesimpulan bahwasannya hubungan, motivasi, orang tua dan minat merupakan hal yang saling keterkaitan dan saling berhubungan untuk menciptakan sebuah dorongan terhadap anak untuk bergerak ke suatu arah. Menurut peneliti hubungan motivasi orang tua adalah upaya yang telah di berikan oleh orang tua dalam memberikan stimulus terhadap anak mereka sehingga organisme mereka tergerak dan bertindak dalam menentukan pilihan yang akan mereka putuskan.

8T

ampubolon. Mengembangkan Kebiasaan Membaca Pada Anak. (Bandung: Angkasa. 1991) h. 4

9 Mulyati. Psioklogi Belajar. (Yogyakarta : Andi Publisher1998) h. 59

(21)

C. Alasan Memilih Judul

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi sehingga penelitian ini dilakukan, yaitu:

1. Motivasi salah satu faktor terpenting dalam suatu dorongan minat terhadap anak, motivasi terbentuk karena ada nya suatu stimulus baik dari dalam maupun dari luar diri individu tersebut. Untuk menciptakan suatu minat terhadap anak orang tua perlu memberikan bimbingan dan arahan kepada mereka.

2. Minat sesorang di tentukan dari lingkungan dimana tempat ia tumbuh, tak hanya dari faktor internal ataupun gen yang di miliki seseorang saja, minat pun dapat terbentuk karena faktor pengalaman yang telah di lewati nya. Minat setiap orang berbeda – beda. Terletak dimana seseorang itu tumbuh dan berkembang.

(22)

D. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah di atas di batasi tentang:

1. Hubungan motivasi yang di berikan oleh orang tua terhadap minat anak ke Perguruan Tinggi FDIK UIN Raden Intan Lampung, membahas tentang keterkaitan yang signifikan dalam faktor hubungan motivasi yang di berikan oleh orang tua (eksternal) di karenakan faktor minat mahasiswa sendiri (internal) atau faktor yang lain.

2. Motivasi merupakan suatu dorongan yang harus di miliki, baik dari internal ataupun eksternal. Melalui orang tua dapat membentuk minat anak terhadap sesuatu. Orang tua sebagai penyedia fasilitas bagi anak. Studi ini di teliti di FDIK UIN Lampung jurusan BKI (Bimbingan Konseling Islam), KPI (Komunikasi Penyiaran Islam), MD (Menejemen Dakwah), dan PMI (Pengembangan Masyarakat Islam) angkatan 2016 UIN Raden Intan Lampung.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di rumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan antara motivasi orang tua dengan minat anak ke

(23)

2. Seberapa besarkah hubungan antara motivasi orang tua dengan minat anak ke perguruan tinggi?

F. Kerangka Pemikiran

1. Motivasi Orang Tua.

Dalam mencapai suatu keberhasilan tidak terlepas dari suatu motivasi dan minat. Motivasi dapat di bedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Salah satu bentuk motivasi ekstrisik adalah bentuk motivasi yang di berikan dari orang tua. Dalam segi pendidikan anak, tak luput orang tua memberikan motivasi agar anak mempunyai keyakinan lebih dalam mencapai cita-cita nya. Salah satu nya memotivasi mereka agar minat ke perguruan tinggi dapat berjalaan baik.

2. Minat Anak Ke Perguruan Tinggi

(24)

3. Hubungan Antara Motivasi Orang Tua Dan Minat Ke Perguruan

Tinggi.

Dari uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwasannya kerangka Pemikiran ini bersifat Assosiatif ; Jika Motivasi yang di berikan dari orang tua kepada anak tinggi, makan minat anak pun semakin tinggi.

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini berbentuk Hipotesis Assosiatif. Hipotesis Asosiatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah assosiatif, yaitu menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

1. Hipotesis penelitian

Ha : Terdapat hubungan antara motivasi orang tua dengan minat anak ke FDIK UIN Lampung.

H. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan hubungan motivasi orang tua terhadap minat anak yaitu:

1. Mengetahui peranan motivasi orang tua sebagai suatu minat anak dalam segi pendidikan nya.

(25)

Kegunaan Penelitian dari pelaksanaan hubungan motivasi orang tua terhadap minat anak yaitu :

1. Secara teoritik bermanfaat untuk ilmu pengetahuan masalah psikologi sebagai sumber dari kajian BK .

2. Secara praktik hasil penelitian ini dapat di jadikan para orang tua dalam mendukung putra putri nya untuk studi lanjut di Perguruan Tinggi.

I. Ruang Lingkup Penelitian

1. Penelitian ini di lakukan di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Raden Intan Lampung.

2. Penelitian ini melibatkan sampel yang terdiri dari mahasiswa/I angkatan 2016 jurusan BKI, KPI, MD, dan PMI dengan jenis sampling incidental dengan jumlah 232 mahasiswa dan orang tua mahasiswa.

J. Kajian Relevan

Untuk menghindari terjadinya plagiarisme dan sebagai acuan peneliti dalam pembuatan skripsi maka penulis menggunakan beberapa kajian pustaka sebagai berikut:

(26)

Kelas 1 SMA Negeri Tanjung Karang Tahun Ajaran 1989-1990 . (Bandar Lampung: Skripsi, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, 1990). Skripsi ini sama-sama meneliti tentang keterkaitan Hubungan Motivasi terhadap suatu tujuan yang menyebabkan keberhasilan anak, namun terdapat perbedaan dengan yang peneliti teliti yaitu mengenai subjek, pengumpulan dan penganalisaan data serta penarikan sampel. Pada skripsi ini penarikan sampelnya menggunakan teknik stratified proportional stratified sampling. 2. Skripsi Dwi Cahyani, Hubungan Antara Motivasi Belajar Dan Perhatian Orang Tua Dengan Kesiapan Belajar Siswa Kelas V SDN Di

Gugus II Kecamatan Galur Kulon Progo . (Yogyakarta: Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2014). Skripsi ini sama-sama meneliti tentang keterkaitan Hubungan Motivasi terhadap suatu tujuan yang menyebabkan keberhasilan anak, namun terdapat perbedaan dengan yang peneliti teliti yaitu mengenai subjek, pengumpulan dan penganalisaan data serta penarikan sampel. Pada skripsi ini penarikan sampelnya menggunakan teknik pendekatan expotsfacto.

(27)

pengumpulan dan penganalisaan data serta penarikan sampel. Pada skripsi ini penarikan sampelnya menggunakan teknik pendekatan rumus kreje dan morgan , peneliti dalam skripsi ini mendapatkan hasil yang baik, bahwasannya pengaruh motivasi budaya organisasi dengan kinerja karyawan.

(28)

A. Motivasi Orang Tua

1. Pengertian Motivasi Orang Tua.

a. Pengertian Motivasi

Menurut WS. Wingkel, motivasi diartikan sebagai keseluruhan dorongan yang menggerakkan atau penggerak diri organisme yang menimbulkan kegiatan yang menjamin kelangsungan dari suatu kegiatan, dimana memberikan arah pada suatu kegiatan sehingga tujuan yang hendak dicapai akan terwujud. 1

Menurut Samidjo, motivasi adalah keadaan pribadi yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan.2

Menurut Mahfudh Shalahuddin, motivasi adalah dorongan dari dalam yang digambarkan sebagai harapan, keinginan dan sebagainya, yang bersifat menggiatkan atau menggerakkan individu untuk bertindak atau bertingkah laku, guna memenuhi kebutuhan3

1

Bimo Walgito. Psikologi sosial suatu pengantar. (Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM, 1982) h. 27

2

Edi Suardi. Orangtua dan tanggung jawab pendidikan. (Jakarta : PT. Ghalia Indonesia, 1985) h. 9

(29)

Motivasi adalah salah satu unsur terpeting yang menciptakan landasan pada anak untuk menggapai apa yang diinginkan nya. Di dalam nya terdapat kekuatan yang besar, oleh karena itu dalam kehidupan sesorang akan memiliki landasan motivasi yang kuat di dalam diri nya untuk menjadi lebih baik setiap hari nya. David McClellend berpendapat bahwa : A motive is the redintegration by a clue of change in an affective situation.4 Yang berarti motif merupakan impliasi dari hasil pertimbangan yang telah di pelajari dengan di tandai suatu perubahan pada situasi afektif. Apabila seseorang melakukan sesuatu dengan perasaan senang dan dapat melakuakan perubahan tingkah laku yang menunjukkan ke arah positif, maka motivasi internal yang dimiliki seseorang akan terus berkembang, di karenakan seseorang yang lebih termotivasi akan terus – menerus menggali dan berlatih untuk tujuan yang besar dalam dirinya. Akan tetapi, jika seseorang tak mempunyai motivasi yang besar dalam dirinya maka akan berdampak pada usaha yang dilakukan, hanya sebatas formalitas dan melakukan dengan setengah hati. Seperti contoh mahasiswa yang berada di jurusan yang tidak mereka minati. Mahasiswa tersebut tidak benar – benar saat sedang di dalam kelas. Mahasiswa tersebut akan sulit fokus untuk bisa mendengar dan memahami, dan mengembangkan kemampuan serta aktualisasi mereka disana.

(30)

Berdasarkan teori-teori motivasi di atas dapat disimpulkan, motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya. Yang mempunyai indikator sebagai berikut5 :

1. Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan.

Dalam melakukan kegiatan, sesorang memerlukan stimulus motivasi untuk menggerakan dan memberi landasan agar sesorang tersebut dapat melakukan nya dengan semangat dan ikhlas. Sesorang akan lebih senang melakukannya karena ada keinginan untuk melakuakan kegiatan tersebut. Hasrat tersebut timbul oleh stimulus – stimulus dari instrinstik seseorang maupn ekstrinsik seseorang.

2. Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan.

Setiap orang melakuakan kegiatan, ssalah satu nya di karenakan faktor kebutuhan. Yang apabila sesorang melakukan kegiatan yang di butuhkan mereka, seseorang tersebut akan memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani nya. Seperti atleet lari yang membutuhkan latihan fisik berlari agar atleet tersebut mampu terlatih ketika ada nya kejuaraan atau perlombaan lari.

5

(31)

3. Adanya harapan dan cita-cita

Sama hal dengan point sebelumnya. Apabila seseorang telah mempunyai dorongan dan kebutuhan dalam melakukan seseuatu, maka timbul lah harapan dan cita-cita terhadap seseuatu yang di lakukan nya tersebut. Seperti seorang mahasiswa yang menuntut ilmu dalam perguruan tinggi. Mereka termotivasi untuk menuntut ilmu yang lebih tinggi, karena mereka memiliki harapan dan cita-cita pada apa yang mereka lakukan.

4. Penghargaan dan penghormatan atas diri.

Setelah adanya harapan dan cita – cita yang telah di jelaskan di atas, maka selanjutnya seseorang membutuhkan penghargaan dan penghormatan atas diri. Ini termasuk dalam indikator motivasi sesorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku sebagai aktualisasi diri agar seseorang lebih termotivasi untuk mengadakan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik.

5. Adanya lingkungan yang baik.

(32)

istiqomah dan konsisten dalam hal yang ia lakukan, agar tetap terus mampu berada di jalan yang ingin ia miliki.

6. Adanya kegiatan yang menarik.

Setelah point – point yang sebelumnya terlaksana, seseorang tentu akan mengalami kejenuhan. Oleh karena itu, seseorang perlu melakukan kegiatan yang menarik agar mereka tidak jenuh dan kembali kepada tingkah laku yang sebelumnya. Agar tidak mengalami kejunahan yang akan berdampak pada kemalasan untuk menuntut ilmu, mahasiswa perlu melakukan yang menarik agar tetap senang menjalani kewajiban nya sebagai mahasiswa. Seperti, mengikuti ekstrakulikuler yang menarik dan positif serta berinterkasi dengan orang - orang yang inspiratif.

b. Pengertian Orang Tua.

Menurut Thamrin Nasution, orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab di dalam suatu keluarga atau dalam rumah tangga, yang dalam kehidupan sehari-hari lazim disebut ibu dan bapak6. Dalam berkewarganegaraan, keluarga adalah struktur kecil dalam komponen masyrakat. Orang tua terdiri dari bapak ibu dan anak, dimana mempunyai

6Thamrin Nasution, “Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak”

(33)

peranan masing – masing di dalam keluarga. Seperti hal nya bapak, sebagai pekerja dan pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan yang di perlukan. Ibu menjalani peran nya sebagai wakil untuk membesarkan dan mendidik anak-anak nya. Dan kewajiban anak-anak sendiri untuk belajar sebagai seorang pelajar.

Namun demikian orang tua mempunyai fungsi tak hanya bekerja dan membesarkan anak – anak nya saja. Tetapi juga sebagai pendorong dan motivator anak untuk terus membimbing anak mencapai apa yang telah di cita-cita kan nya. Dalam dunia pendidikan, orang tua berkewajiban penuh untuk menciptakan suasana rumah yang nyaman, agar anak mampu berkembang dengan baik.

Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak pun menjadi faktor terpenting demi pencapaian keberhasilan anak. Apabila komunikasi antara orang tua dan anak telah berjalan dengan baik, maka anak akan merasa afektif, sehingga anak merasa dirinya memiliki tempat yang nyaman untuk nya bertukar fikiran dan mencurahkan kegelisahan nya baik dalam segi pendidikan nya maupun sosial nya. Tak hanya disitu, peran orang tua dalam mendidik generasi penerus akan menciptakan generasi bangsa yang dapat bersaing dalam berkehidupan. Karena pendidikan yang paling utama dari keluarga yaitu orang tua.

(34)

lain, terjadi individualisasi. Proses individualisasi melibatkan perkembangan kemandirian secara relative dari hubungan keluarga. Oleh karena itu, proses sosialisasi mereka didasarkan pada keseimbangan antara individuasi bersama dengan pembentukan identitas pribadi, di satu sisi, dan integrasi kedalam masyarakat.

J Fowler meyakini bahwa spiritualisasi anak bisa berkembang hanya dalam cakupan pertumbuhan intelektual dan emosional seseorang7. Dari pendapat J flower tersebut, terdapat satu sisi yang menarik yang telah di ungkapkan. Apabila orang tua mampun menumbuhkan dan anak dapat mengembangkan dalam segi intelektual dan emosional nya, maka secara tidak langsung kecerdasan spiritual nya pun bisa lebih berkembang.

Sebagaimana di gambarkan oleh model berfungsinya keluarga McMaster, keluarga sangat beragam menurut berbagai ukurannya. Beberapa keluarga sangat rigid dan sebagian lainnya sangat bebas; beberapa keluarga anggotanya memiliki ikatan kuat, sedangkan beberapa yang lain tidak memiliki ikatan emosional yang kuat8. Anak tidak banyak memiliki pilihan selain berusaha menghadapi gaya parenting apapun yang di pilih orang tua mereka. Jika gaya parenting yang di pilih orang tua adalah menolak perubahan dan berusaha mempertahankan struktur sama yang mereka terapkan kepada anak, maka anak akan berjuang untuk membuat perubahan.

7

Kathryn geldard, David Geldard, Konseling Remaja III (Yogyakarta : pustaka pelajar. 2011) h. 27

(35)

c. Motivasi Orang Tua

Dengan demikian, motivasi orang tua disini diartikan sebagai upaya

yang di lakukan oleh orang tua agar menimbulkan suatu dorongan terhadap anak - anaknya, agar terselenggara nya pendidikan yang di dasari oleh rasa kasih sayang sebgai bentuk tanggung jawab dari orang tua. Orang tua sebagai mediator memotivasi anak - anak mereka agar tercapai nya prestasi belajar dan perkembangan kognitif yang maksimal. Berbagai bentuk motivasi yang di berikan oleh orang tua bisa dalam berbagai bentuk, mulai dari yang bersifat edukatif, komersil, ataupun afektif. Di dalam nya terkandung nilai dan unsur yang dapat memotivasi anak untuk terus melakukan kemajuan yang bersifat positif.

2. Macam dan Bentuk Motivasi Orang Tua

Muhibbin Syah mengatakan secara umum motivasi diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu:

a. Motivasi intrinsik.

(36)

berhubungan dengan cita-cita masa depan siswa yang bersangkutan.9 Dengan kata lain, motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri nya sendiri. Bukan karena termotivasi oleh orang tua dan faktor – faktor pendorong yang lain.

Dalam hal ini, motivasi intrisik yang di berikan oleh orang tua meliputi berbagai macam bentuk. Motivasi ini timbul dari diri anak sendiri, karena melalui proses kegiatan yang mereka lakukan dalam menemukan minat yang cocok untuk mereka. Orang tua sebgai penyedia fasilitas sarana dan prasarana dalam kegitan positif demi peningkatan aktualisasi diri anak.

b. Motivasi Ekstrinsik.

Adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Yang tergolong ke dalam motivasi eksternal ini adalah: pujian dan hadiah, peraturan/tata tertib sekolah, suri teladan orang tua/guru, dan lain-lain.10

Dalam memilih keputusan terhadap minat sejatinya di pengaruhi dua faktor tersebut, motivasi intrinsik ataupun ekstrinsik banyak orang tua yang memotivasi anak nya di pengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : Peluang, kemampuan, hingga lingkungan keluarga. Tetapi seringkali orangtua

(37)

memotivasi anak tidak sesuai dengan minat mereka, oleh karena itu komunikasi di perlukan untuk memutuskan pilihan yang tepat.

Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan di kerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat seseorang belum tentu menarik minat orang lain selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. Maslow percaya bahwa tingkah laku manusia di bangkitkan dan di arahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu, seperti kebutuhan fisiologi, rasa aman, rasa cinta, penghargaan aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan kebutuhan estetik11. Kebutuhan inilah menurut Maslow yang mampu memotivasi tingkah laku individu. Oleh karena itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri.

Namun, seseorang yang tidak mempunyai kegiatan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi ekstrinsik di perlukan bila motivasi intrinsik tidak ada dalam diri seseorang.

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi dikatakan ekstrinsik bila anak menempatkan tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar. Anak hendak mencapai angka tinggi, diploma, gelar, kehormatan, dan lain sebagainya. 12

(38)

3. Teori Motivasi

Maslow sebagai tokoh motivasi aliran humanisme mengatakan dalam Mulyasa menyusun suatu teori tentang kebutuhan dasar biologis/fisik manusia yang bersifat hierarkhis, dan dikelompokkan menjadi 5 tingkatan.13

a. Kebutuhan fisik (physiologycal needs)

Kebutuhan yang harus di penuhi untuk dapat tetap hidup, termasuk makanan, perumahan, pakaian, udara untuk bernapas, dan sebagainya. Kebutuhan fisik dalam segitiga piramida teor Maslow berada di posisi awal yang harus di penuhi agar dapat berlanjut ke tingkatan berikutnya.

b. Kebutuhan akan rasa aman (safety needs)

Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah dipuaskan, perhatian dapat diarahkan kepada kebutuhan akan keselamatan. Keselamatan itu, termasuk merasa aman dari setiap jenis ancaman fisik atau kehidupan, serta merasa

13 Maslow, Mulyasa, E.Menjadi Guru Profesi Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan. (Bandung . PT.Remaja Rosda Karya Offset, 2005) h. 175

Aktualisasi Diri

Penghargaan / Penghormatan

Rasa Memiliki dan Rasa Cinta / Sayang

Perasaan Aman dan Tentram

(39)

terjamin. Pada waktu seseorang telah mempunyai pendapatan cukup untuk memenuhi semua kebutuhan kejiwaan, seperti membeli makanan dan perumahan, perhatia di arahkan kepada menyediakan jaminan melalui pengambilan posisi asuransi, mendaftarkan diri masuk perserikatan kerja, dan sebagainya.

c. Kebutuhan akan kasih sayang (belongingness and love needs)

Setelah terpenuhi kebutuhan rasa aman, kepentingan berikutnya adalah hubungan antara manusia. Kebutuhan akan kasih sayang yang di perlukan dalam tingkatan ini, mungkin disadari melalui hubungan – hubungan antarpribadi yang mendalam, tetapi juga yang di cerminkan dalam kebutuhan untuk menjadi bagian berbagai kelompok social. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, sementara orang mungkin melakukan pekerjaan tertentu karena kebutuhan mendapatkan uang untuk memelihara gaya hidup dasar. Akan tetapi, mereka juga menilai pekerjaan dengan dasar hubungan kemitraan sosial yang di timbulkan.

d. Kebutuhan akan rasa harga diri (Self esteem needs)

(40)

yang dapat diakui sebagai bermanfaat, menyediakan sesuatu yang dapat di capai, serta pengakuan umum dan kehormatan dunia luar.

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri (Need for self actialization)

Kebutuhan tersebut ditempatkan paling atas pada hierarki. Maslow dan berkaitan dengan keinginan pemenuhan diri. Ketika semua kebutuhan lainsudah di puaskan, seseorang ingin mencapai secara penuh potensi nya. Tahap terakhir itu mungkin tercapai hanya oleh beberapa orang.

Dalam teori ini, mempunyai makna serta peranan kognisi dalam kaitannya dengan perilaku seseorang, menjelaskan bahwa adanya peristiwa internal yang terbentuk sebagai perantara dari stimulus tugas dan tingkah laku berikutnya.14 Maslow mengelompokkan nya menjadi tingkatan yang menyerupai piramida. Sebelum sampai ke tahap tingkatan yang tertinggi, yaitu tahap aktualisasi diri, seseorang harus memenuhi 4 tingkatan terlebih dahulu. Ketika seseorang telah memenuhi kebutuhan fisik nya, seseorang akan naik pada tingkatan berikutnya yaitu tahap kebutuhan rasa aman, begitu seterusnya. Samapai dengan tingkatan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri. Aktualisasi sendiri diartikan sebagai bentuk terwujudnya keterlibatan seseorang di tengah masyarakat. Pribadi sesorang akan berkembang, ketika seseorang mampu mengaktulisasikan diri nya dan bermanfaat bagi sekitarnya.

14

(41)

Dengan demikian, motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku / aktivitas yang di dasarkan atas pemenuhan kebutuhan.

4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Orang Tua

Setelah uraian – uraian yang telah di bahas sebelumnya, maka dapat disimpulakan faktor – faktor motivasi orang tua, sebagai berikut :

a. Tanggung Jawab

Sebagai orang tua, orang tua memliki tanggung jawab kepada anak, baik dalam segi jasmani maupun rohani. Tanggung jawab orang tua tak sebatas tanggung jawab materil, melainkan juga moril. Salah satu nya adalah tanggung jawab untuk memberikan motivasi dan support, dalam segi moril untuk membantu anak – anak mereka mencapai tujuan yang di inginkan. Motivasi yang di berikan beragam, dapat berupa pengarahan dari orang tua, maupun penyediaan fasilitas belajar.

b. Kemajuan Anak

(42)

duduk, berdiri dan berlari. Dalam setiap perkembangan nya, orang tua selalu mengingkan kemajuan yang baik bagi anak mereka. Agar kelak, anak nya tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

c. Pengakuan.

Salah satu faktor motivasi orang tua adalah pengakuan, dalam hal sosial dan bersosialisasi, semua orang ingin mempunyai tempat yang tinggi pada masing – masing individu. Setiap orang ingin mendapat pengakuan dari lawan interaksi mereka. Begitu juga dengan orang tua, mereka selalu ingin anak mereka memiliki tempat masing – masing pada sosial nya nantti. Oleh karena itu, orang tua ingin selalu memberikan yang terbaik untuk anak mereka. Dalam segi pendidikan, dan fasilitas yang membantu menunjang aktualisasi mereka. Agar kelak, anak mereka mendapatkan pengakuan di masyarakatnya.

d. Rasa Aman.

(43)

B. Minat Anak

1. Pengertian Minat Anak

Menurut H.C. Witherington Minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, suatu masalah atau situasi yang mengandung kaitan dengan dirinya.15

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang.16

Batasan ini lebih memperjelas pengertian minat tersebut dalam kaitannya dengan perhatian seseorang. Perhatian adalah pemilihan suatu perangsang dari sekian banyak perangsang yang dapat menimpa mekanisme penerimaan seseorang. Orang, masalah atau situasi tertentu adalah perangsang yang datang pada mekanisme penerima seseorang , karena pada suatu waktu tertentu hanya satu perangsang yang dapat disadari. Maka dari sekian banyak perangsang tersebut harus dipilih salah satu. Perangsang ini dipilih karena disadari bahwa ia mempunyai sangkut paut dengan seseorang itu. Kesadaran yang menyebabkan timbulnya perhatian itulah yang disebut minat.

15 Heri P. Pengantar Perilaku Manusia. (Jakarta : EGC. 1998) h. 69

(44)

Berdasarkan pengertian dimuka maka unsur minat adalah perhatian, rasa senang, harapan dan pengalaman.

Minat dianggap sebagai penangkap atau perantara antara faktor – faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku, minat juga mengindikasikan seberapa keras seseorang mempunyai kemauan untuk mecoba. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk melakukan sesuatu dan minat berhubungan dengan prilaku. Minat tumbuh karena suatu motif berdasarkan atribut – atribut sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.

(45)

2. Indikator Minat Anak

Indikator minat dalam penelitian ini meliputi17 : 1. Kesediaan untuk membayar barang atau jasa.

Ketika seseorang senang terhadap sesuatu, maka pengorbanan yang di berikan mereka pun akan lebih banyak, bahkan mereka tak sungkan untuk membayar sejumlah barang atau jasa agar anak tetap terus melakukan apa yang anak sukai.

2. Menceritakan hal yang positif.

Anak akan mencertiakan hal yang positif terhadap minat yang mereka lakukan, atau secara tidak langsung mereka selalu menceritakan hal yang dia selalu lakukan kepada teman – teman sekelilingnya. Misal, seorang anak yang berminat pada les tarian ballerina, secara tak langsung mereka mengajak teman – teman mereka untuk ikut pada les tersebut. Karena anak sering bercerita bahwa les ballerina itu asik dan menyenangkan.

3. Kecendrungan untuk merekomendasikan.

Anak yang telah memiliki minat pada bidang tertuntu, tentu saja anak akan merekomendasikan kepada semua orang. Misal, anak perempuan yang mempunyai hobi memasak, maka secara langsung anak akan mengajak teman – teman perempuan nya untuk belajar memasak.

(46)

4. Adanya perasaan senang.

Biasanya, ketika anak telah menyukai sesuatu anak tidak akan merasa lelah dalam menjalani kegiatan tersebut. Meskipun waktu banyak yang anak habiskan hal tersebut tidak akan mebuat jenuh, karena anak melakuakan nya dengan perasaan senang.

5. Pernyataan lebih menyukai dari pada yang lain.

Dalam hal minat, anak yang lebih menyukai sesuatu sering kali membuat pernyataan lebih menyukai dari teman yang lain, sebagai

contoh “aku tidak keberatan kalau hari sabtu dan minggu, tetap ada les

mata pelajaran bahasa inggris” dan sebagainya.

6. Adanya rasa ketertarikan.

Anak yang mempunyai rasa ketertarikan, lebih mencari dan menggali informasi tentang kesukaan nya dalam minat. Anak akan lebih mengeksplor tentang kegiatan yang ia sukai tersebut, tanpa harus di beritahu dan di perintah.

7. Adanya peningkatan perhatian.

(47)

8. Adanya pemusatan perhatian.

Dalam hal pemusatan perhatian disini, dapat dilakukan dengan konsistensi anak terhadap minat mereka. Anak tak akan mudah berpindah dalam minat yang lain, meski minat tersebut sangat menjanjikan. Anak akan lebih memusatkan minat yang selama ini telah di tekuni.

9. Adanya aktivitas serta keterlibatan secara aktif pada kegiatan tersebut yang merupakan dari rasa senang dan perhatian.

Ketika anak telah berminat pada suatu bidang, anak tak hanya menunjukkan dan mengucapkan secara lisan aja, akan tetapi anak juga memliki andil dan terlibat aktif pada kegiatan tersebut. Reaksi itu timbul, di kerenakan perasaaan senang terhadap minat mereka.

10. Adanya partisipasi aktif dalam suatu kegiatan yang

minati dan memberikan perhatian lebih besar terhadap suatu yang di minatinya, tanpa menghiraukan orang lain.

11. Adanya keinginan untuk mengikuti hal yang di minati.

(48)

mereka telah mengidolakan kebiasan – kebiasaan beliau yang menurut mereka menarik.

12. Adanya dorongan untuk mendapatkan apa yang di minati.

Ketika anak telah menemukan minat yang ia inginkan, anak akan lebih terdorong untuk mendapatkan apa yang anak senangi. Misal, ketika anak suka dengan sebuah penokohan pada film kartun anime, anak akan terdorong untuk mengoleksi barang- barang yang bertemakan anime tersebut.

13. Adanya rasa kebutuhan terhadap yang di minati.

Rasa kebutuhan ini timbul di karena kan, kebiasaan yang di lakukan terus - menerus. Oleh karena itu, kebiasaan ini timbul menjadi rasa kebutuhan. Yang apabila tidak di lakukan, anak akan merasa ada yang berbeda.

14. Adanya harapan kuat untuk masa depan dengan yang di mintai tersebut.

(49)

3. Jenis – Jenis Minat

Banyak ahli yang mengemukakan mengenai jeni-jenis minat. Diantaranya Carl safran mengklasifikasikan minat menjadi empat jenis yaitu18:

a. Expressed interest, minat yang diekspresikan melalui verbal yang menunjukkan apakah seseorang itu menyukai dan tidak menyukai suatu objek atau aktivitas. Sebagai contoh, mahsiswa yang mempunyai minat tinggi terahadap jurusan yang ia senangi, akan terwujud sikap antusisas terhadap perkuliahan di kelas, dengan di ekspresikan melalui verbal seperti mata yang fokus, badan antusisas ke depan, dan tegap (semangat). Sedangkan, mahasiswa yang tidak berminat terhadap jurusan nya, di kelas ia akan mudah lelah, mengantuk, membuat kegaduhan di kelas, serta di tunjukkan dengan sikap antipasti terhadap dosen di kelas.

b. Manifest interest, minat yang disimpulkan dari keikutsertaan individu pada suatu kegiatan tertentu. Mahasiswa yang memiliki minat tinggi terwujud dalam kehadirannya di dalam kelas, serta mengikuti kegiatan yang akan menunjang keilmuan yang di milikinya. Sedangkan seseorang yang tidak

18

(50)

memiliki minat terhadap sesuatu, mereka akan terkesan acuh dan tidak terlibat terhadap kegiatan tersebut.

c. Tested interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau keterampilan dalam suatu kegiatan. Biasanya tested interest ini, di perloleh dari hasil tes IQ maupun tes minat bakat. Sehingga keterampilan yang di miliki seseorang dapat di ketahui.

d. Inventoried interest, minat yang diungkapkan melalui inventori minat atau daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan pernyataan. Dalam jenis minat ini, seseorang telah mengetahui minat nya terhadap sesuatu sehingga aktivitas dan kegiatan nya berjalan seiring dengan apa yang di minati.

(51)

C. Hubungan Motivasi Orang Tua dan Minat Anak

Dari uraian motivasi orang tua dan minat anak di atas, makan dapat ditarik kesimpulan. Bahwasannya, terdapat hubungan antara motivasi yang di berikan orang tua terhadap minat anak, 2 variabel tersebut mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi. Motivasi orang tua berperan sebagai pendukung ekstrinsik bagi motivasi anak sendiri, sedangkan minat anak sebagai pendukung instrinsik dalam pemantapan pemilihan pengambilan keputusan bagi motivasi diri mereka.

D. Definisi Oprasional

TABEL 1

VARIABEL DEFINISI OPRASIONAL

Motivasi

Motivasi ini adalah jenis yang di tekankan pada motivasi ekstrinsik dimana pelaksanaan nya di lakukan pada orang tau mahasiswa.

Minat

(52)

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berupa studi korelasional. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan koefisien korelasi spearman rank atau korelasi spearman rank (rho), penelitian ini digunakan jika dua variabel yang akan diuji hubungannnya mempunyai skala minimal ordinal, sehingga skor dapat diurutkan menurut besar – kecilnya.1

Kriteria pengujian hipotesis spearman rank : Ho di tolak bila harga P hitung > dari P tabel. Ho di terima bila harga P hitung < dari P tabel.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan gambaran bagaimana hubungan antara motivasi orang tua dengan minat anak ke perguruan tinggi (Studi pada FDIK IAIN Lampung). Bentuk asosiasi antar variabel dalam penelitian ini adalah :

1 Dr. Kadir. Statistika Terapan. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2015) h. 473

Motivasi Orang Tua

Minat Anak Ke Perguruan

(53)

1. Definisi Variabel Motivasi Orang Tua (X)

Menurut Mahfudh Shalahuddin, motivasi adalah dorongan dari dalam yang digambarkan sebagai harapan, keinginan dan sebagainya, yang bersifat menggiatkan atau menggerakkan individu untuk bertindak atau bertingkah laku, guna memenuhi kebutuhan.2 Motivasi orang tua sebagai pendorong dan arahan bagi anak untuk memberikan keyakinan pada apa yang akan anak putuskan. Sebab, seseorang perlu dukungan dari eksternal agar dapat mengoptimalkan dukungan instrinsik yang mereka punya.

2. Definisi Variabel Minat Anak (Y)

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang.3

Biasa nya anak cenderung telah mempunyai gambaran dalam bidang apa yang akan di teruskan nya. Dengan indikator, yaitu :

Kesediaan untuk membayar barang atau jasa, Menceritakan hal yang positif, Kecendrungan untuk merekomendasikan, Adanya perasaan senang, Pernyataan lebih menyukai dari pada yang lain, Adanya rasa ketertarikan, Adanya peningkatan perhatian, Adanya pemusatan perhatian, Adanya

2Mahfudh Shlmahuddin, Psikologi Pendidikan. (Surabaya : PT. Bina Ilmu,1990) h. 114

(54)

aktivitas serta keterlibatan secara aktif pada kegiatan tersebut yang merupakan dari rasa senang dan perhatian, Adanya partisipasi aktif dalam suatu kegiatan yang di minati dan memberikan perhatian lebih besar terhadap suatu yang di minatinya, tanpa menghiraukan orang lain, Adanya keinginan untuk mengikuti hal yang di minati, Adanya dorongan untuk mendapatkan apa yang di minati, Adanya rasa kebutuhan terhadap yang di minati, Adanya harapan kuat untuk masa depan dengan yang di mintai tersebut.

3. Jenis dan Sifat Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian lapangan (field research). dengan sifat penelitian kuantitatif deskriptif fenomenologis. Dimana jenis ini mengguakan pengamatan langsung dengan menggambarkan langsung seacara nyata dan asli tentang penelitian di lapangan secara observasi akan fenomena yang ada.

4. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan responden atau narasumber yang ada di dalam cakupan penelitian4. Dalam hal ini, yang menjadi populasi adalah mahasiswa FDIK UIN Raden Intan Lampung angkatan 2016 Jurusan BKI (Bimbingan

(55)

Konseling Islam), PMI (Pengembangan Masyarakat Islam), KPI (Komunikasi Penyiaran Islam), dan MD (Manajemen Dakwah). Populasi akan di ambil sebanyak 553 orang mahasiswa dan 553 orang tua FDIK UIN Raden Intan Lampung.

b. Sampel

Dalam penelitian ini, peneliti menggunak rumus slovin dalam pengambilan sempel nya. Banyak peneliti menggunakan Rumus slovin Sebagai berikut5 :

n: jumlah sampel N: jumlah populasi

e: batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Sampel yang diambil menggunakan teknik Sampling Insidental, adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulan / insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila di pandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data .6

5 Ulber silalahi . Metodelogi penelitian sosial kuantitatif. (Bandung: PT. Refika Aditama. 2015) h. 389

(56)

Untuk lebih jelasnya teknik Sampling Insidental ini penulis mengklasifikasi kan sampel yang telah di tentukan, yaitu mahasiswa angkatan 2016 FDIK IAIN Lampung.

Batas kesalahan yangdi toleransi ini untuk setiap populasi tidak sama. Ada yang menggunakan 1%, 5%, atau untuk kasus tertentu, meskipun jarang di gunakan adalah 10%. Namun, peneliti menggunakan batas kesalahan 5%, dengan tingkat akurasi 95%. Jadi, berdasarkan rumus Slovin, maka jumlah sempel yang di peroleh dari popolasi adalah 232 mahasiswa dan 232 orang tua mahasiswa.

5. Metode Pengumpulan Data

(57)

a. Metode Kuisioner

Dalam penelitian ini, metode kuisoner adalah metode pokok. Kuisioner menurut Arikunto adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia

ketahui”.7

Metode ini berisikan pertanyaan-pertanyaan yang akan di ajukan kepada mahasiswa, dengan pertanyaan yang mengacu kepada arah penelitian sebagai salah satu sumber pengumpul data. Sasaran metode ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan hasil sementara dari kuisioner yang di berikan tentang hubungan motivasi orang tua terhadap minat anak.

Jenis Kuesioner yang di gunakan adalah kuisoner tertutup, dimana pertanyaan diajukan dengan susunan kata dan urutan yang sama tepat kepada semua responden ketika mengumpulkan data.8 Alasannya untuk menstandarisasi susunan kata-kata adalah untuk menjamin bahwa semua responden menjawab pertanyaan yang sama. Dengan menggunakan Pertanyaan Pilihan Tetap (fixed-alternative questions), yaitu suatu pertanyaan dimana jawaban atau respon responden terbatas pada pilihan yang telah disediakan.

(58)

b. Metode Observasi

Dalam penelitian ini, observasi adalah salah satu metode agar data yang di peroleh akan lebih lengkap, tajam, dan mengetahui pada tingkat makna dari setiap prilaku yang nampak.9 Bentuk yang di lakukan adalah observasi non partisipan, dimana peniliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti mencatat, menganalisis dan selanjutnya dapat membuat kesimpulan tentang perilaku mahasiswa di dalam kelas.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.10 Dokumen – dokumen yang di pilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah. Metode dokumentasi ini tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumen. Yang di laporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut, bukan dokumen-dokumen mentah tanpa analisis.

9Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2016) h. 146

10

(59)

6. Metode Analisis Data

Analisis data kuantitatif bersifat statistik inferensial, statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sempel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.11 Statistik ini digunakan dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara sampling insidental.

Setelah data dikumpulkan dengan lengkap, langkah selanjutnya adalah mengolah data-data mentah tersebut, dalam analisis data penulis menggunakan skala pengukuran jenis skala likert, skala ini digunakan untuk mengatur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena ini telah di tetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.12 Sehingga data yang di dapat dalam rating scale dalam pengukuran skala likert berbentuk data ordinal. Angka yang di berikan mengandung tingkatan, ia digunakan untuk mengurutkan objek dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi atau sebaliknya. Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap objek, melainkan hanya memberi tingkatan saja. Setalah mendapatkan data yang berbentuk ordinal, penulis melakukan uji hipotesis assosiatif menggunakan teknik statistik korealasi Spearman Rank.

11

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016) h. 148

(60)

7. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitan adalah, suatu alat yang di gunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.13 Dalam penelitian ini bentuk instrmen yang di gunakan adalah berupa angket dengan menggunakan sikap skala likert dengan penilaian sebagai berikut : Sangat Setuju (SS) skor 5, Setuju (S) skor 4, Netral (N) skor 3, Tidak Setuju (TS) skor 2, Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1.

Kuisioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang di lakukan dengan cara memberikan seperangkat alat perntanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya.14 Selain itu kuisioner juga cocok untuk responden cukup besar dan tersebar di wilyah yang luas. Adapun kisi- kisi pernyataan yang akan di gunakan dalam membuat angket dapat dilihat dalam tabel 2:

TABEL 2

13Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016) h. 102

(61)

cinta / sayang 1. Kesediaan untuk membayar

barang atau jasa.

20 1

2. Menceritakan hal yang positif.

(62)

keterlibatan secara aktif pada kegiatan tersebut yang merupakan dari rasa senang dan perhatian.

10. Adanya partisipasi aktif dalam suatu kegiatan yang

11. Adanya keinginan untuk mengikuti hal yang di minati.

23 15 2

12. Adanya dorongan untuk mendapatkan apa yang di minati.

11 22 2

13. Adanya rasa kebutuhan terhadap yang di minati.

1 19 2

14. Adanya harapan kuat untuk masa depan dengan yang di mintai tersebut.

10, 21, 25 3

(63)

1. Sejarah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Lampung

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Bandar Lampung merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang bernaung di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia. IAIN Raden Intan berdiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. 187/68 Tanggal 26 Oktober 1968, dengan nama IAIN al-Jami’ah al-Islamiyah al-Hukumiyah Raden Intan Lampung. Untuk menjawab perkembangan zaman, maka pada tahun 1995 diajukan pengusulan untuk pengembangan fakultas baru. Dengan usulan Rektor IAIN Raden Intan Nomor : IN/11/R/D/55/1995 Tanggal 13 Januari 1995.

(64)

Masyarakat Islam (PMI), dan Manajemen Dakwah (MD). Namun, pada tahun itu baru dua jurusan yang beroperasi yaitu PPAI dan PMI.

Selanjutnya jurusan PPAI melebur menjadi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Perkembangan selanjutnya pada tahun 1998 jurusan Manajemen Dakwah (MD) resmi beroperasi. Pada tahun 2000, jurusan KPI dan PMI Fakultas Dakwah mengajukan akreditasi, dan terbitlah Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor : 017/BAN-PT/1999-2000 tanggal 27 Desember 2000 dengan peringkat C. Peringkat akreditasi tersebut memacu civitas akademika Fakultas Dakwah berbenah diri dalam upaya meningkatkan kualitas.

(65)

Nomor: Dj.I/197/2009 tanggal 14 April 2009 tentang Izin Operasional Penyelenggaraan Program Studi. NAMA Lembaga pendidikan tinggi Islam yang bernaung dalam Kementerian Agama Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Nomor: E/109/1995 tertanggal 15 September 1995 bernama Fakultas Dakwah IAIN Raden Intan Lampung.1

1

(66)

2. Struktur Organisasi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN

Lampung.

DEKAN

WADEK I WADEK II WADEK III

KABAG TU

JURUSAN KPI / PMI / MD / BKI

KASUBAG ORGANISASI MAHASISWA

Program Studi Laboratorium/Studio

(67)

3. Visi dan Misi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN Lampung.

a. Visi

Menjadi fakultas yang unggul dalam bidang pengkajian dan aplikasi ilmu dakwah di Sumatera Tahun 2025.

b. Misi

1.Meningkatkan Mutu pendidikan dan pengajaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang ilmu dakwah.

2.Meningkatkan mutu pendidikan tinggi islam dalam bidang komunikasi, pemberdayaan masyarakat, manajemen dan Bimbingan Konseling Islam.

3.Menningkatakan mutu pengkajian dan pengembangan ilmu dakwah yang interdisipliner.

4.Meningkatkan jaringan kerjasama kemitraan dengan lembaga lain. 5.Meningkatkan mutu pelayanan dan informasi publik bagi masyarakat.

4. Visi dan Misi Jurusan BKI IAIN Lampung.

a. Visi

(68)

b. Misi

1. Meningkatkan kualitas pendidikan pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang Bimbingan Konseling Islam.

2. Meningkatkan mutu pengkajian dalam bidang Bimbingan Konseling Keluarga dan Komunitas.

3. Meningkatkan jaringan kerjasama dengan berbagai lembaga dalam skala regional dan Nasional dalam bidang Bimbingan Konseling Islam.

4. Meningkatkan mutu pelayanan dalam bidang Bimbingan Konseling Islam bagi masyarakat.

5. Visi dan Misi Jurusan KPI IAIN Lampung.

a. Visi

(69)

b. Misi

1. Meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam.

2. Meningkatkan mutu pendidikan tinggi islam dalam bidng Public Speaking (Khitabah), Jurnalistik Pers dan Broadcasting.

3. Mengembangkan jaringan kerjasama kemitraan di bidang Jurnalistik Pers dan Broadcasting.

4. Meningkatkan mutu pelayanan dan informasi public bagi masyarakat.

6. Visi dan Misi Jurusan PMI IAIN Lampung.

a. Visi

Menjadi prodi PMI yang memiliki keunggulan kompetitif dan terpercaya di Sumatera tahun 2025.

b. Misi

(70)

2. Meningkatkan mutu pengkajian dann pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pemberdayaan masyarakat.

3. Meningkatkan jaringan dan kemitraan strategis dalam peningkatan keahlian dan keterampilan di bidang pemberdayaan masyarakat.

4. meningkatkan mutu pelayanan dan informasi publik dalam pemberdayaan ekonomi umat.

7. Visi dan Misi Jurusan MD IAIN Lampung.

a. Visi

Menjadi program studi yang unggul dalam pengkajian dan aplikasi ilmu Manajemen Kelembagaan Islam di Sumater tahun 2025.

b. Misi

1.Meningkatakan kualitas pendidikan dan pengajaran ilmu manajemen kelembagaan islam baik lembaga ekonomi maupun lembaga sosial.

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian yang berkaitan dengan manajemen kelembagaan islam.

(71)

4. Meningkatkan jaringan kerjasama kemitraan dengan berbagai lembaga / instansi terkait dalam upaya penguatan manajemen kelembagaan islam baik di tingkat local, regional dan nasional.

5. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di manajemen kelembagaan islam.

B. Hasil Penelitian

a. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian ini meliputi skor maksimal, skor minimal, batas atas, batas bawah, alfa, z hitung, rho, serta jawaban uji hipotesis. Penggambaran hasil analisis di paparkan secara lengkap dan terperinci. Berikut deskripsi hasil penelitian.

1. Motivasi orang tua terhadap minta anak ke perguruan tinggi (Studi FDIK IAIN Lampung) (X)

(72)

analisis menggunakan program aplikasi SPSS versi 20, hasil perhitungan sebagai berikut (Tabel 4):

TABEL 4 (Hasil Nilai Kuisioner Orang Tua Mahasiswa) Mean 107.5388 (std. eror .24971)

Range 20.00

Minimum 96.00

Maximum 116.00

Sum 24949.00

Standar Deviasi 3.803412

Varians 14.46

Tabel di atas adalah hasil analisis menggunakan program aplikasi SPSS versi 20. dari hasil kuisioner yang di berikan kepada orang tua mahasiswa, di peroleh nilai Mean sebesar 107.5388 yang artinya adalah Mean adalah nilai rata-rata dari total kuisoner yang di bagikan kepada 232 orang tua mahasiswa, dengan nilai minimum (total nilai terkecil) dari hasil kuisioner yang telah di bagikan kepada

orang tua mahasiswa sebesar 96.00 dan nilai maximum (total nilai terbesar) dari hasil kuisioner yang di bagikan kepada 232 orang tua

(73)

dimana range di dapat dari hasil nilai maximum di kurang dengan nilai minum. Dengan total jumlah kesulurahan nilai yang di

peroleh (SUM) sebesar 24949.00. Sehingga di perolah nilai standar

deviasi sebesar 3.803412 yang artinya, standar deviasi adalah nilai tersebut merupakan besar nya nilai perbedaan dari nilai sempel

terhadap rata – rata. Sedangkan varians, adalah nilai kuadrat

dari hasil standar deviasi, maka di peroleh nilai 14.46.

2. Minat anak ke Perguruan Tinggi (Y)

Data dari variabel minat anak di peroleh menggunakan kuisioner atau angket tertutup dengan jumlah pertanyaan kepada mahasiswa 20 butir. Skala likert yang di gunakan berkisar 1-5 dengan 232 responden. Berdasarkan hasil analisis menggunakan program aplikasi SPSS versi 20, hasil perhitungan sebagai berikut (Tabel 5):

TABEL 5 (Hasil Nilai Kuisioner Mahasiswa)

Mean 77.9698 (std. eror .27350)

Range 27.00

Minimum 62.00

Maximum 89.00

(74)

Standar Deviasi 4.16582

Varians 17.354

Tabel di atas adalah hasil analisis menggunakan program aplikasi SPSS versi 20. dari hasil kuisioner yang di berikan kepada mahasiswa, di peroleh nilai Mean sebesar 77.9698 yang artinya adalah Mean adalah nilai rata-rata dari total kuisoner yang di bagikan kepada

232 mahasiswa, dengan nilai minimum (total nilai terkecil) dari hasil kuisioner yang telah di bagikan kepada orang tua mahasiswa sebesar 62.00 dan nilai maximum (total nilai terbesar) dari hasil kuisioner yang di bagikan kepada 232 mahasiswa sebesar 89.00. Sehingga di peroleh range sebesar 27.00, dimana range di dapat dari hasil nilai maximum di kurang dengan nilai minum. Dengan total jumlah

kesulurahan nilai yang di peroleh (SUM) sebesar 18089.00.

Sehingga di perolah nilai standar deviasi sebesar 4.16582 yang artinya, standar deviasi adalah nilai tersebut merupakan besar nya nilai perbedaan dari nilai sempel terhadap rata – rata. Sedangkan

(75)

3. Pengujian Hipotesis

Hubungan Antara Motivasi Orang tua dengan Minat Anak ke Perguruan Tinggi (Studi FDIK UIN Lampung).

Hipotesis yang berbunyi “Terdapat hubungan antara motivasi orang tua terhadap minat anak ke FDIK UIN Lampung.” Di analisis menggunakan korelasi Spearman Rank. Berikut hasil perhitungan yang di bantu dengan program aplikasi SPSS versi 20 :

(76)

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Interpresatasi data.

Dasar pengambilan keputusan dalam Uji Korealsi Spearman Rank :

1. Jika nilai sig. <0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang di hubungkan.

2. Sebaliknya, jika nilai sig. >0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang di hubungkan.

Kriteria tingkat hubungan (koefisien korelasi) antara variabel berkisar antara 0,00 sampai 1.00, + adalah positif dan tanda – adalah negatif. Adapun kriteria penafsirannya adalah :

1. 0,00 sampai 0,20, artinya : hampir tidak ada korelasi. 2. 0,21 sampai 0,40, artinya : korelasi rendah.

3. 0.41 sampai 0.60, artinya : korelasi sedang. 4. 0.61 sampai 0.80, artinya : korelasi tinggi. 5. 0.81 sampai 1.00, artinya : korelasi sempurna.

(77)

Sebagaimana dasar pengambilan keputusan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jika nilai sampai mencapai 1.00 maka korelasi dinilai sempurna atau dengan kata lain ada hubungan yang signifikan antara motivasi yang diberikan oleh orang tua dengan minat anak ke perguruan tinggi.

Dengan nilai siginifikansi 0.035 < 0.5.

0.035 adalah nilai hasil uji dua sisi antara variabel X (Motivasi Orang Tua) dan Y (Minat Anak).

0.05 adalah nilai taraf signifikansi toleransi kesalahan yang di anut yaitu 5%. Maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam Uji Korelasi Spearman Rank diatas, Jika nilai sig. (uji dua sisi) kurang dari (<) nilai taraf toleransi kesalan sebesar 0.05 (5%), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang di hubungkan. Atau dengan kata lain,

hipotesis yang berbunyi “Terdapat hubungan antara motivasi

orang tua dan minak anak ke Perguruan Tinggi” terbukti

Gambar

VARIABEL TABEL 1 DEFINISI OPRASIONAL
gambar maupun elektronik.10 Dokumen – dokumen yang di pilih yang sesuai
NO. TABEL 2 INDIKATOR BUTIR SOAL
NO TABEL 3 INDIKATOR BUTIR SOAL
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data menunjukkan bahwa; (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan

MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE TINGKAT PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus Orang Tua Mahasiswa di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Dari uraian tersebut maka dapat dilihat adanya hubungan yang bermakna antara pola asuh orang tua dengan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada remaja di

Untuk dapat mengetahui secara nyata tentang hubungan antara: tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa untuk melanj utkan studi ke perguruan tinggi, tingkat pendapatan orang

meningkatkan motivasi belajar anak, orang tua jarang mendampingi anak ketika mereka belajar. 2) Membagi waktu belajar anak, dalam penelitian ini, orang tua membagi

Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara orientasi masa depan dan dukungan orang tua dengan minat melanjutkan

“Pengaruh Motivasi Belajar, Prestasi Belajar, Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi S1 Akuntansi

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ada pengaruh yang signifikan kondisi sosial dan kondisi ekonomi orang tua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke