• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI ORANG TUA DALAM MELANJUTKAN PENDIDIKAN ANAK KE PERGURUAN TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PARTISIPASI ORANG TUA DALAM MELANJUTKAN PENDIDIKAN ANAK KE PERGURUAN TINGGI "

Copied!
89
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hal inilah yang melatarbelakangi adanya perbedaan sumber daya manusia pada setiap daerah di Indonesia. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk membela negara kesatuan Republik Indonesia.

Rumusan Masalah

Bagaimana peran orang tua dalam melanjutkan pendidikan anaknya dari perguruan tinggi di Desa Bone Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa hingga perguruan tinggi di Desa Bone Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Apa saja faktor pendukung dan penghambat partisipasi orang tua dalam melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi di Desa Bone Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

Tujuan Penelitian

Keterlibatan orang tua sebagai variabel independen (variabel independen) 2. Pendidikan anak di perguruan tinggi sebagai variabel dependen. Faktor pendukung dan penghambat partisipasi orang tua dalam melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi di Desa Bone Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

Manfaat / Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Partisipasi Orang Tua

Orang tua adalah ayah dan ibu kandung, orang-orang yang dianggap tua (cerdas, pandai, ahli, dan sebagainya), orang-orang yang dihormati (dihormati). Anak merupakan anugerah dan amanah Allah SWT. Untuk itu setiap orang tua harus bertanggung jawab dalam berbagai aspek kehidupannya. Sebagai orang tua, Anda harus bisa membesarkan anak menjadi lebih baik dan tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif agar terbentuk pendidikan karakter.

Al-Quran, setelah memerintahkan beribadah kepada Allah SWT dan melarang mempersekutukan-Nya, juga menyuruh berbuat baik kepada kedua ibu bapa. a) Kedudukan ibu.

Pendidikan Anak

Perkataan Khalqun Akhar pada ayat di atas mempunyai makna bahwa walaupun seorang anak dilahirkan dari orang tuanya, namun pada hakikatnya ia adalah individu yang berbeda dengan orang lain, termasuk orang tuanya. Padahal, ia juga punya takdirnya sendiri, yang belum tentu sama dengan orang tuanya. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa membesarkan anak adalah suatu proses membesarkan, mengasuh dan melatih kemampuan jasmani dan rohaninya, yang dilaksanakan oleh orang tua sebagai tanggung jawab terhadap anaknya. didasarkan pada nilai-nilai baik dan terpuji yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah, yang meliputi program pendidikan sarjana, sarjana, magister, spesialis, dan doktoral yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan yang diselesaikan setelah menyelesaikan suatu kursus pada tingkat sekolah menengah. Pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan jalur paling strategis dalam pemajuan dan pengembangan nilai-nilai kewirausahaan yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Siswa di pendidikan tinggi berada di akhir masa remaja dan awal masa dewasa; pada tahap ini, kekuatan kritis mereka terkadang dipengaruhi oleh guncangan dan gejolak emosi, dengan tuntutan yang sangat besar akan pengakuan dan penghargaan sosial. Oleh karena itu, guru di perguruan tinggi haruslah ahli agama yang mempunyai wawasan sosial, integritas dan wawasan luas. a) Pendidikan tinggi sebagai sumber lapangan kerja.

Dalam pengertian ini, pendidikan tinggi dianggap baik apabila sumber daya dan dana yang tersedia mampu meningkatkan jumlah mahasiswa yang menjalani proses pendidikan tersebut. Rasio mahasiswa-fakultas yang besar dan rendahnya biaya satuan pendidikan per mahasiswa juga dipandang sebagai ukuran keberhasilan pendidikan tinggi. Penjelasan di atas memberikan gambaran bahwa pendidikan tinggi tidak serta merta membuat seseorang memiliki segala kebaikan, namun masih banyak hal lain yang harus diperhitungkan melalui pertimbangan rasional, tentunya ditambah dengan pendidikan yang diperoleh dan diterima pada jenjang tersebut. . pendidikan yang telah diselesaikan.

Partisipasi Orang Tua Terhadap Kelanjutan Pendidikan Anak

Menurut sebagian besar orang tua di masyarakat kita, pendidikan yang baik dan berkualitas berarti menyekolahkan anaknya ke sekolah favorit dengan harapan anak tersebut mampu berprestasi sehingga memiliki masa depan yang sukses dan mapan. Bahkan, mereka tidak peduli apakah sekolah tersebut dijalankan dengan pendidikan sekuler atau non-Islam. Bahkan, mereka beranggapan jika ingin mendapatkan pendidikan berkualitas, sebaiknya mereka menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan non-Islam.

Lembaga-lembaga tersebut mengelola dan menyelenggarakan pendidikan secara profesional, sedangkan sekolah yang dijalankan oleh lembaga Islam dijalankan dengan seenaknya dan jauh dari profesionalisme. Mereka akan sangat bangga dan merasa sukses dalam pendidikan dan pengasuhan anak-anaknya ketika anak-anak tersebut berhasil menduduki jabatan tinggi atau bekerja pada profesi bergengsi atau menjadi pengusaha hebat. Mereka tidak peduli jika anaknya paham dan mengikuti tuntunan agamanya, atau malah menjauhi itu semua dan tidak peduli.

Sebab jika seseorang mempunyai kemampuan atau pengetahuan, maka orang tersebut dibekali dengan kemampuan dalam memecahkan masalah karena ia telah mendapat pendidikan yang cukup. Partisipasi langsung orang tua dalam pendidikan anak dapat ditunjukkan melalui dukungan moral atau dengan memberikan motivasi dan dukungan kepada anak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dalam hal ini dengan melanjutkan pendidikan anaknya di perguruan tinggi. Pemberian dukungan materiil, dalam hal ini pembiayaan anak untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Variabel Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Populasi Dan Sampel
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Partisipasi orang tua dalam melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi di Desa Bone Kecamatan Bajeng, Perguruan tinggi di Desa Bone Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Namun partisipasi orang tua terhadap kelanjutan pendidikan anaknya di perguruan tinggi di Desa Bone Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dapat dilihat dari pengolahan data kuesioner sebagai berikut yaitu. Untuk itu kesiapan orang tua dalam memenuhi kebutuhan anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi memegang peranan penting.

Dari tabel tersebut terlihat bahwa sebanyak 42% orang tua memotivasi anaknya untuk melanjutkan pendidikan setelah lulus kuliah. Selain motivasi, dukungan orang tua juga dibutuhkan anak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Setiap pelaksanaan kegiatan selalu dikaitkan dengan faktor pendukung dan faktor penghambat hubungan antara partisipasi orang tua dalam kelanjutan pendidikan anaknya di perguruan tinggi di desa Bone.

Keterampilan mengasuh anak meliputi kemampuan memenuhi segala kebutuhan anak untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan merupakan hal yang akan mempengaruhi sikap dan kemampuan anak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Partisipasi orang tua diwujudkan dalam berbagai bentuk, sehingga kesadaran orang tua sangat diperlukan terutama dalam pendidikan lanjutan anak pada jenjang yang lebih tinggi.

HASIL PENELITIAN

Selayang Pandang

Desa Bone dahulu bernama Jannang Bone Pemerintahan dipimpin oleh seorang putra desa bernama Basora yang bergelar Kallang Bone dan setelah terbitnya undang-undang tentang pembentukan suatu daerah mengenai asas-asas pemerintahan, mengenai penyelenggaraan pemerintahan desa maka nama dan istilah Jannang Bone berubah. Nama Desa Bori dan Mataksa yang dipimpin oleh H. Dan yang terpilih menjadi Kepala Desa Bone pada pemilu tersebut, menduduki peringkat pertama atas nama Abd. Nai yang menjabat pada tahun 1993 hingga 1995 saat itu tidak berhasil karena kepala desa saat itu masih diremehkan oleh sebagian masyarakat yang tidak senang dengan terpilihnya kepala desa (Abd. Latif Nai) yang mengambil alih jabatan tersebut. Salah satu keanehan yang terjadi, misalnya pada saat itu ada kebakaran di pos kamling, adanya pembuangan kotoran hewan dan manusia di kantor desa, serta sebagian kecil masyarakat yang datang ke desa tersebut. kantor berteriak dan mengatakan bahwa Latif Nai tidak layak memimpin Desa Bone karena dia sakit dan bukan anak Bone, tetapi semua itu tidak terjadi karena masyarakat tidak.

Jamaluddin Tiro menjabat sebagai kepala desa Bone dengan jabatan sebelumnya sebagai kepala pemerintahan desa Mandalle hingga tahun 1997 dan pada tahun yang sama diadakan pemilihan kepala desa Bone yang kedua yang diikuti oleh dua calon kepala desa yaitu. Desa Bone terletak 15 km dari ibu kota provinsi atau 10 km dari Kota Sungguminasa ibu kota Kabupaten Gowa atau 3 km dari Kecamatan Bajeng dengan luas wilayah 3,2 km2. Desa Bone mempunyai iklim tipe D4 (3.032) dengan ketinggian 200-700 diatas permukaan laut dan dikenal dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.

Pemanfaatan khusus Desa Bone terbagi menjadi dua jenis lahan untuk sawah, ladang, pemukiman dan lainnya. Mengoptimalkan kesadaran hukum masyarakat dan meningkatkan efektivitas aparat keamanan di Desa Bone (hansip) untuk mencapai desa yang unggul. Partisipasi orang tua dalam melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi di Desa Bone Kecamatan Bajeng Kabupaten.

Tabel III
Tabel III

Partisipasi Orang Tua Dalam Melanjutkan Pendidikan Anak

Partisipasi orang tua dalam kegiatan pendidikan diperlukan dalam berbagai bentuk, baik berupa motivasi maupun hal-hal pendukung lainnya yang menjadi alasan mengapa anak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dalam hal ini perguruan tinggi. Kita kembali ke permasalahan awal mengenai kemauan orang tua dalam memenuhi kebutuhan anaknya agar bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Faktor pendukung partisipasi orang tua dalam melanjutkan pendidikan anaknya di fakultas dipengaruhi oleh motivasi orang tua untuk melanjutkan kegiatan pendidikan anaknya, dalam hal ini kelanjutan pendidikan anaknya sampai fakultas. adalah sebagai berikut.

Partisipasi orang tua akan tergantung pada seberapa sadar atau paham orang tua terhadap kegiatan pendidikan. Dari tabel diatas dijelaskan tentang hal-hal yang dapat menghambat partisipasi orang tua dalam melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi. Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 24 responden 34% menjawab ya, 8% menjawab tidak dan sisanya 58%. Hubungan motivasi anak dengan partisipasi orang tua dalam melanjutkan pendidikan setelah lulus kuliah adalah jika anak sudah mempunyai kemauan atau motivasi dalam dirinya, maka partisipasi orang tua diwujudkan dalam bentuk dukungan moril dan materil.

Partisipasi orang tua dalam kelanjutan pendidikan anaknya setelah lulus kuliah tidak hanya sebatas kemampuan orang tua dalam memfasilitasi anaknya atau sebatas fasilitas penunjang kegiatan pendidikan untuk masuk perguruan tinggi saja, namun ada hal lain yang berkaitan dengan hal tersebut. Faktor pendukung partisipasi orang tua dalam melanjutkan pendidikan anaknya setelah lulus kuliah antara lain motivasi anak, kesadaran orang tua terhadap pendidikan, kemampuan ekonomi orang tua, sedangkan faktor penghambatnya adalah latar belakang sosial dan ekonomi, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan kurangnya motivasi. dari anak itu sendiri. Apakah tanggung jawab Anda sebagai orang tua untuk memberikan pendidikan pada anak Anda sudah mencukupi?

Tabel IV
Tabel IV

Faktor Yang Mendukung dan Menghambat partisipasi Orang

PENUTUP

Kesimpulan

Bentuk partisipasi orang tua dapat berupa memberikan kesempatan kepada anak untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dengan memberikan motivasi langsung kepada anak, memberikan bantuan materi kepada anak agar melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, ikut serta langsung dalam memilih jurusan. arah yang benar. atau perguruan tinggi.atau cocok untuk anak-anak. Dari hasil penelitian mengenai partisipasi orang tua diperoleh hasil 75% responden menyatakan bahwa partisipasi orang tua sangat diperlukan dalam kegiatan pendidikan, 13% responden menjawab perlu, 8% menyatakan tidak perlu, namun tetap saja . Ada, 4% responden menyatakan bahwa partisipasi orang tua tidak diperlukan dalam kegiatan. Dengan uraian tersebut dapat diketahui bahwa partisipasi orang tua dapat dipengaruhi oleh peran dan partisipasi orang tua secara langsung dalam kegiatan pendidikan itu sendiri.

Saran - saran

Pilihlah salah satu jawaban dan beri tanda (X) yang dianggap sesuai dengan hati nurani Anda. Sebelum menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan, Anda harus mengisi identitas diri yang telah disediakan terlebih dahulu.

Gambar

Tabel III
Tabel IV
Tabel  VI
Tabel  VII
+6

Referensi

Dokumen terkait

Peran orang tua dalam mendukung keberhasilan pembelajaran Al - Qur’anHadits adalahsuatu kemampuan orang tua dalam memberikan dukungan terhadap anak dalam