• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

B. Pendidikan Anak

1. Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah proses transfer nilai, pandangan hidup yang paling mendasar (aqidah), pemahaman-pemahaman hidup, dan berbagai pengetahuan yang menambah kesadaran peserta didik akan pandangan dan pemahamannya akan kehidupan sehingga dia mampu mengambil jalan hidup yang benar, serta menambah kesadarannya tentang berbagai pemahamannya tentang benda-benda dan sarana-sarana hidup sehingga dia dapat meniti kehidupannya dengan benar.

Pendidikan sebagai suatu sistem, terdiri atas berbagai komponen yang masing-masing saling berkaitan dan berhubungan,untuk mencapai keberhasilan pendidikan, sesuai dengan yang telah diprogramkan. Dengan demikian setiap komponen memiliki sifat saling tergantung sesamanya.

Keselarasan antar komponen ini akan menopang keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan.

Agama Islam pun kita dianjurkan untuk melakukan pendidikan, sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran surat Al „Alaq ayat 1-5 yang berbunyi sebagai berikut :



Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Departemen Agama RI, 2000:479)

Pendidikan dalam pengertian secara umum dapat diartikan sebagai proses transmisi pengetahuan dari satu orang kepada orang lainnya atau dari satu generasi ke generasi lainnya semua itu dapat berlangsung seumur hidup, selama manusia masih berada di muka bumi ini.

Selain pengertian di atas ada beberapa pengertian mengenai pendidikan sebagai berikut:

1. Pengertian dalam arti sempit ialah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak atau remaja yang diserahkan kepadanya, agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh tentang hubungan-hubungan dan tugas sosial.

2. Pengertian dalam arti agak luas ialah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang berlangsung disekolah dan luar sekolah untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan secara tepat dalam berbagai lingkungan hidup.

3. Pengertian dalam arti sangat luas ialah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan hidup dan sepanjang hidup.(Hamdani Hamid,2010:23)

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 1 dijelaskan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (2003 : 2)

2. Pengertian anak

Secara etimologi dapat diartikan anak yang sudah berumur enam tahun.Secara terminologi anak adalah masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan yakni kira-kira usia dua tahun sampai saat anak matang secara seksual.

Sedangkan hakikat anak bagi orangtua adalah:

1) Anak adalah Amanah.

Sesuai dalam Qs. Al- Anfaal:27



Wahai orang-orang yang beriman,janganlah kalian mengkhianati (amanat) Allah dan Amanat Rasul,dan janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang diamanatkan kepada kalian,sedangkan kamu mengetahu. (Departemen Agama RI, 2000:180)

2) Anak adalah Batu Ujian Keimanan Orangtua.

Anak adalah sumber kebahagiaan keluarga.Tetapi disisi lain ia pula merupakan batu ujian keimanan.Sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Anfal ( 8 ): 28

Dan ketahuilah,bahwa harta kalian dan anak-anak kalian adalah fitnah (batu ujian keimanan) dan sesungguhnya disisi Allahlah pahala yang besar. (Departemen Agama RI, 2000:180)

3) Anak Adalah Makhluk Independen.

Yang dimaksud dengan makhluk independen dalam hal ini adalah ciptan Allah yang berdiri sendiri,memiliki takdir tersendiri dan merupakan individu tersendiri yang terlepas dari individu lain termasuk kedua orangtuanya sekalipun.Orangtua berkewajiban merawat,mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Namun perlu disadari bahwa mereka adalah makhluk independen,dimana para orangtua tidak berhak memaksakan kehendak kepada anak-anak mereka.Sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur‟an Surah al-Mu‟minun (23):12-14

Terjemahnya:

Dan sesungguhnya kami (Allah) telah menciptakan manusia (Adam) dari saripatih tanah.Kemudian kami jadikan manusia (berikutnya) dari air mani yang tersimpan dalam tempat yang kokoh (rahim ibu).Kemudian air mani itu kami ciptakan menjadi segumpal darah,dari segumpal darah kami ciptakan menjadi segumpal daging,dari segumpal daging kami ciptakan menjadi tulang-belulang,lalu kami jadikan tulang-belulang yang terbungkus daging itu sebagai makhluk tersendiri. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

(Departemen Agama RI, 2000:342)

Kata Khalqun Akhar dalam ayat di atas maksudnya sekalipun anak dilahirkan orangtua,namun pada hakikatnya dia merupakan individu yang berbeda dengan siapapun, termasuk kedua orangtuanya.Bahkan dia juga memiliki takdir tersendiri yang belum tentu sama dengan kedua orangtuanya.

4) Anak Sebagai Sumber Kasih Sayang.

Surah Al-Furqan(25) :74

Dan orang-orang yang berkata,”ya Tuhan kami,anugerakanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Departemen Agama RI, 2000:366)

5) Anak Sebagai Pelestari Pahala

ٍدَل َو َو ِهِب ُعَفَتإنُي ٍمإلِع َو ٍةَي ِراَج ٍةَقَدَص إنِم ٍةَث َلََث إنِم الَِّإ ُهُلَمَع َعَطَقإنا ُناَسإنِ إلْا َتاَم اَذ ِإ

ُهَل وُع إدَي ٍحِلاَص

Artinya:

Jika seseorang meninggal dunia,maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) sedekah jariyah,ilmu yang bermanfaat,atau do‟a anak yang sholeh.( HR.Muslim).

6) Kewajiban Anak Berbuat Ikhsan Kepada Kedua Orang Tua Surah Al Israa‟ (17) :23-24 bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia

24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil".(Departemen Agama RI, 2000:284)

3. Pengertian pendidikan anak

Dari berbagai penadapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan anak adalah proses mendidik, mengasuh, dan melatih jasmani dan rohani mereka yang dilakukan orang tua sebagai tanggung jawabnya terhadap anak

dengan berlandaskan nilai baik dan terpuji bersumber dari Al-Qur‟an dan Sunnah. Bahkan dalam Islam sistem pendidikan keluarga ini dipandang sebagai penentu masa depan anak. Sampai-sampai diibaratkan bahwa surga neraka anak tergantung terhadap orang tuanya. Maksudnya adalah untuk melahirkan anak yang menjadi generasi insan yang rabbani yang beriman, bertaqwa, dan beramal shaleh adalah tanggungjawab orangtua.

C. Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perguruan Tinggi

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab VI Bagian keempat pasal 19 ayat 1 dijelaskan bahwa :

Pendidikan Tinggi merupakan jenjang Pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,magister, spesialis dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Pendidikan Tinggi Merupakan jenjang pendidikan yang dilalui setelah menyelesaikan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah. pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat merupakan jalur paling strategik dalam pembinaan dan pengembangan nilai-nilai kewirausahaan yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Melalui jalur pendidikan sasaran utamanya adalah menanamkan nilai-nilai kepribadian dan wawasan kewirausahaan kepada peserta didik melalui proses pembelajaran. Jalur penelitian merupakan jalur pengembangan inovasi kewirausahaan yang

bermanfaat dalam peningkatan kualitas dan perluasan wilayah jangkauan kewirausahaan. Inovasi dalam kewirausahaan merupakan jiwa dari keberhasilan berwirausaha, karena inovasi merupakan proses.

Mahasiswa di Perguruan Tinggi berada pada rentan umur remaja akhir dan dewasa awal pada tahap itu daya kritis mereka kadang-kadang diunggah oleh guncangan dan gejolak emosi dengan tuntutan yang amat menonjol terhadap pengakuan dan penghargaan social. Oleh karena itu pendidik di Perguruan Tinggi sebaiknya adalah ahli ahli agama yang punya wawasan social dan punya integritas serta wawasan yang luas. (Jalaluddin, 2001 : 76 )

2. Fungsi Perguruan Tinggi

a) Perguruan tinggi sebagai penghasil tenaga kerja

Perguruan tinggi sebagai penghasil tenaga kerja yang bermutu (qualified manpower). Dalam pengertian ini pendidikan tinggi merupakan suatu proses dan mahasiswa dianggap sebagai keluaran (output) yang mempunyai nilai atau harga (value) dalam pasaran kerja, dan keberhasilan itu diukur dengan tingkat penyerapan lulusan dalam masyarakat (employment rate) dan kadang-kadang diukur juga dengan tingkat penghasilan yang

mereka peroleh dalam karirnya.

Perguruan tinggi ditentukan oleh penampilan/prestasi penelitian anggota staf. Ukuruan masukan dan keluaran dihitung dengan jumlah staf

yang mendapat hadiah/penghargaan dari hasil penelitiannya (baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional), atau jumlah dana yang diterima oleh staf atau oleh lembaganya untuk kegiatan penelitian, ataupun jumlah publikasi ilmiah yang diterbitkan dalam majalah ilmiah yang diakui oleh pakar sejawat .

b) Perguruan tinggi sebagai organisasi pengelolah pendidikan yang efisien

Perguruan tinggi sebagai organisasi pengelolah pendidikan yang efisien. Dalam pengertian ini perguruan tinggi dianggap baik jika dengan sumber daya dan dana yang tersedia, jumlah mahasiswa yang lewat proses pendidikannya semakin besar.

c) Perguruan tinggi sebagai upaya memperluas dan mempertinggi pengkayaan kehidupan

Perguruan tinggi sebagai upaya memperluas dan mempertinggi pengkayaan kehidupan. Indikator sukses kelembagaan terletak pada cepatnya pertumbuhan jumlah mahasiswa dan variasi jenis program yang ditawarkan. Rasio mahasiswa-dosen yang besar dan satuan biaya pendidikan setiap mahasiswa yang rendah juga dipandang sebagai ukuran keberhasilan perguruan tinggi.

Khaelany (2005:241) menyatakan bahwa :

Sesungguhnya Allah telah Memadukan 2 keistimewaan pada manusia untuk memiliki kelebihan yaitu memberikan kemampuan pada manusia untuk memilih kebaikan dan keburukan untuk mengimbangi

kekurangan manusia. Allah telah menyerahkan pengontrol berupa akal yang menjadi pengingat manusia pada syariah dan menyembah Allah.

Penjelasan di atas memberikan gambaran bahwa pendidikan tinggi tidak serta merta menjadikan seseorang punya semua kebaikan namun banyak hal-hal lain yang perlu diperhatikan melalui pertimbangan akal tentu saja disertai dengan pendidikan yang dimiliki dan diperoleh di janjang pendidikan yang telah dilalui