• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH Pengaruh Budaya Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH Pengaruh Budaya Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH

AIR MINUM (PDAM) KOTA SURAKARTA

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

PUNGKI TRI RAHMAWATI

B 100120377

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota Surakarta. Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif, dengan populasi seluruh karyawan PDAM kota Surakarta dan pengambilan sampel menggunakan tehnik cluster random sampling atau acak sederhana. Teknik pengumpulan data penelitian melalui kuesioner dengan skala linkert.

Berdasarkan hasil hasil analisis regresi berganda diperoleh formulasi Y= 7,242 + 0,348 x1 + 0,377 x2 + e . dimana Y merupakan variabel kinerja karyawan, x1 merupakan budaya organisai dan x2 adalah gaya kepemimpinan, kedua konstanta variabel masing-masing adalah positif sehingga dikatakan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Uji t penelitian menunjukan variabel budaya organisasi dan gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap kinerja karyawan. Hasil uji F dapat dianalisis bahwa ketiga variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan, dimana nilai F hitung sebesar 19,326 dan tingkat signifikansi 0,000<0,05. Uji terakhir penelitian adalah uji determinasi dengan nilaiR2 sebesar 0,337, berarti variabel bebas memiliki kontribusi terhadap variabel kinerja karyawan sebesar 33,70 %, sisanya dijelaskan oleh varibel lain diluar model.

(4)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pengaruh perkembangan globalisasi membuat tekanan

persaingan bisnis semakin ketat, banyak perusahaan di Indonesia

mewajibkan karyawannya untuk meningkatkan keunggulannya di segala

bidang dalam pencapain kinerja yang maksimal. Keberhasilan perusahaan

sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawannya. Kinerja merupakan prestasi

kerja , yakni perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan

standar kerja yang ditetapkan (Dessler, 1992). Setiap perusahaan akan

berusaha untuk selalu meningkatkan kinerja karyawannya demi

tercapainya tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Kinerja merupakan

suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan.

Karyawan merupakan asset utama organisasi dan mempunyai

peran yang strategis didalam organisasi. Kinerja sumber daya manusia

atau karyawan dalam suatu perusahaan dapat di pengaruhi oleh berbagai

faktor yang di antaranya budaya organisasi dan gaya kepemimpinan.

Sebagai mahluk sosial, karyawan tidak terlepas dari berbagai nilai

dan norma yang ada di perusahaan. Budaya organisasi dapat

mempengaruhi cara karyawan bertingkah laku, cara menggambarkan

pekerjaannya, cara bekerja dengan koleganya, dan cara memandang masa

depan dengan wawasan yang luas ditentukan oleh norma, nilai dan

kepercayaannya. Setiap individu yang tergabung di dalam sebuah

(5)

latar belakang budaya yang berbeda, namun semua perbedaan itu akan

dilebur menjadi satu di dalam sebuah budaya yaitu budaya organisasi,

Variabel lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah gaya

kepemimpinan. Organisasi akan selalu membutuhkan seorang pemimpin

untuk keberhasilan organisasi atau perusahaannya. Sistem manajemen

sebaik dan secanggih apapun tidak akan dapat berjalan kalau tidak ada

orang yang berani menggerakkan dan memimpin proses manajemen

tersebut. Oleh karena itu fungsi manajemen memerlukan fungsi

kepemimpinan dan begitu sebaliknya fungsi kepemimpinan juga

memerlukan fungsi manajemen.

Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit usaha

milik daerah yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat

umum. Dengan meningkatnya jumlah penduduk maka semakin bertambah

pula kebutuhan air bersih masyarakat. Setelah diamati banyak keluhan dan

kritik yang disampaikan masyarakat terkait pelayanan yang kurang

memuaskan. Hal ini terjadi tidak lepas karena adanya faktor budaya

organisasi dan gaya kepemimpinan.

Kemajuan dan keberhasilan organisasi sangat tergantung pada

para kinerja karyawan. Sejauh mana karyawan tersebut mampu dan mau

bekerja keras, kreatif,inovatif, loyal, disiplin, jujur dan bertanggung jawab

akan menentukan prestasi organisasi. Oleh karena itu untuk mengetahui

sejauh mana kinerja para karyawan, pimpinan organisasi perlu mengetahui

(6)

masalah tersebut, dan untuk menyikapi kondisi tersebut diatas, maka

dilakukan penelitian yang berkaitan dengan budaya organisasi dan gaya

kepemimpinan.

B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunegara (2001:67), kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Robbins (1996), mengatakan kinerja merupakan

suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria

tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan.

Menurut Gibson (1996) kinerja dipengaruhi oleh berbagai faktor,

antara lain:

1) Faktor individu, yaitu kemampuan dan keterampilan (mental

dan fisik), latar belakang (pengalaman, keluarga, dst), dan

demografis (umur, asal usul, dll).

2) Faktor organisasi, adalah sumber daya, kepemimpinan,

imbalan (kompensasi), struktur organisasi, dan diskripsi

pekerjaan (job description).

3) Faktor psikologis, ialah persepsi, sikap, kepribadian, pola

(7)

2. Budaya Organisasi

Robbins (2003) menyatakan bahwa budaya merupakan suatu

sistem makna bersama yang dianut oleh anggota – anggota organisasi yang

membedakan organisasi itu dari organisasi – organisasi lain. Beberapa

manfaat budaya organisasi dikemukakan oleh Robbins (2003) sebagai

berikut:

1) Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas.

2) Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota – anggota

organisasi.

3) Mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan

kepentingan individu..

4) Menjaga stabilitas organisasi..

Menurut Robbins (2003) ada tujuh karakteristik dari budaya

organisasi, antara lain:

1) Inovasi dan keberanian resiko (Inovation and risk taking),

adalah sejauh mana organisasi mendorong karyawan

bersikap inovatif dan berani mengambil resiko.

2) Perhatian ke rincian. Sejauh mana karyawan diharapkan

memperlihatkan kecermatan, analisis, dan perhatian kepda

rincian.

3) Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokuskan pada

hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk

(8)

4) Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen

memperhitungkan efek hasil pada orang – orang di dalam

organisasi itu.

5) Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan

sekitar tim – tim, bukannya individu – individu.

6) Keagresifan. Sejauh mana orang – orang itu agresif dan

kompetitif untuk menjalankan budaya organisasi

sebaik-baiknya.

7) Stabilitas. Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan

dipertahankannya status quo sebagai kontras dari pertumbuhan

3. Gaya Kepemimpinan

Hani Handoko (1992), gaya kepemimpinan adalah

bagaimana seorang pemimpin dapat dengan tepat mengarahkan

tujuan perseorangan dan tujuan organisasi. Sedangkan menurut

Suit, Jusuf (1996), gaya kepemimpinan adalah cara pemimpin

dalam menghadapi dan melayani staf atau bawahan yang biasanya

berbeda pada setiap individu dan dapat berubah-ubah untuk

terciptanya kesatuan dan persatuan dalam berfikir serta berbuat

dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Menurut Robbins (2006) terdapat empat macam gaya

(9)

1. Gaya kepemimpianan Kharismatik.

Adalah gaya kepemimpinan yang memicu para pengikutnya

dengan memperlihatkan kemampuan heroik atau luar biasa

ketika mereka mengamati perilaku tertentu pemimpin mereka

2. Gaya kepemimpinan transaksional.

Yaitu gaya kepemimpinan yang memandu atau memotivasi

para Pengikutnya menuju ke sasaran yang ditetapkan dengan

memperjelas persyaratan peran dan tugas.

3. Gaya kepemimpinan transformasional.

Ialah gaya kepemimpinan yang menginspirasi para pengikut

untuk melampaui kepentingan pribadi mereka dan mampu

membawa dampak yang mendalam dan luar biasa pada pribadi

para pengikut.

4. Gaya kepemimpinan visioner

Merupakan gaya kepemimpinan yang mampu menciptakan dan

mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel, dan menarik

mengenai massa depan organisasi atau unit organisasi yang

tengah tumbuh dan membaik.

C. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif, dengan populasi

seluruh karyawan PDAM Kota Surakarta dengan sampel 79 orang.

Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik

(10)

data dalam penelitian ini menggunakan analisi regresi linier berganda, dengan

formasi:

Y = a + + + e

Keterangan:

Y = Kinerja Karyawan

a = Konstanta

= Budaya Organisasi

= Gaya Kepemimpinan

β1, β 2 = koefisien regresi

= Eror

Dalam analisis ini teknik mencari regresi linier berganda dengan

menggunakan out put progam SPSS 20.00 pada tabel coefficients.

D. HASIL PENELITIAN

Dari uji validitas poin-poin pertanyaan semua variabel dinyatakan

valid, sehingga data dapat diolah atau dianalisis. Pada uji reliabilitas semua

variabel dinyatakan reliabel.

Berdasarkan uji asumsi klasik, uji multikolonieritas dalam penelitian

ini tidak mengalami multikolonieritas. Pada uji normalitas 0,285 > 0,05

sehingga data dinyatakan normal. Selanjutnya, Uji hetereokesdastisitas dalam

penelitian ini dapat disimpulkan tidak mengalami heterokesdastisitas.

Hasil uji regresi linier berganda diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = 7,242 + 0,348 x1 + 0,377 x2 + e . Dari hasil uji t, menunjukkan variabel

(11)

nilai probabilitas signifikan 0,001 < 0,05 yang menunjukkan hipotesis

diterima. Variabel gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan dengan nilai probabilitas signifikan 0,003 < 0,05 yang

menunjukkan hipotesis diterima.

Selanjutnya uji F menunjukkan bahwa secara bersama-sama diperoleh

adanya pengaruh yang signifikan antara budaya kerja dan gaya kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai

sebesar 19,326 dan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Koefisien

determinasi menunjukkan nilai sebesar 0,337 atau 33,7%. Sedangkan

sisanya sebesar 66,3% mendapat kontribusi dari variabel lain diluar model

yang tidak diteliti penulis.

E. SIMPULAN

Berdasarkan hasil peneltian tentang pengaruh budaya organisasi dan

gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Kota Surakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Hasil dari uji validitas yang telah dilakukan pada semua poin-poin

pertanyaan dari setiap variabel yang diteliti dinyatakan valid. Sehingga

semua pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner bisa digunakan.

2. Pada uji reliabilitas hasil yang diperoleh dari tiap-tiap variabel dinyatakan

reliabel.

3. Sedangkan hasil uji normalitas menggunakan uji kolmogorov smirnov

(12)

4. Selanjutnya hasil pada uji multikolonieritas tidak ada masalah pada semua

model regresi yang diujikan karena tidak menunjukkan adanya korelasi

antar variabel.

5. Uji heterokedastisitas dengan metode Glegser dengan hasil perhitungan

semua model tidak konstan sehingga penelitian tidak mengalami

heterokedastisitas

6. Uji analisis regresi linier berganda yang mana hasilnya menunjukkan

adanya pengaruh positif dari budaya organisasi dan gaya kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan.

7. Melalui Uji t ditunjukan bahwa dalam model kedua variabel bebas yaitu

variabel budaya organisasi dan gaya kepemimpinan memiliki pengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

8. Selanjutnya Uji F memperlihatkan hasil terjadinya pengaruh bersama-

sama yang signifikan dari seluruh varibel independen yaitu budaya

organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap variabel kinerja karyawan

yang merupakan variabel dependennya.

9. Untuk pengujian hipotesis terakhir adalah uji determinasi menunjukkan

hasilnya sebesar 0, ,337 . Hal ini berarti variabel budaya organisasi dan

gaya kepemimpinan memiliki kontribusi terhadap variabel kinerja

karyawan sebesar 33,70 %, sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar

(13)

F. SARAN

1. Karena semua variabel yang diteliti dalam penelitian ini menunjukkan

pengaruh yang positif dan signifikan maka diharapkan bagi pimpinan

perusahaan PDAM Kota Surakarta untuk membuat kebijakan

perusahaan yang bisa mempertahankan indikator-indikator dari

kepemimpinan dan budaya organisasi yang ada sekarang dan diharapkan

di masa mendatang lebih ditingkatkan lagi dalam upaya

meningkatkan kinerja karyawannya.

2. Diharapkan bagi peneliti berikutnya agar kiranya menambah variabel

selain kepemimpinan dan budaya organisasi agar lebih memahami

variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan, antara lain

kemampuan kerja, komunikasi, komitmen, semangat kerja,

karakteristik pekerjaan dan lain-lain.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara ,2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung. PT, Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta.

Dessler,G.1992, Manajemen Personalia, Jakarta, Erlangga.

Cahyono, Ari, 2012, ” Analisa Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Dosen dan Karyawan Universitas Pawyatan Daha Kediri”, Jurnal ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol 1, No 1.

Fuad Mas’ud. 2004, Survei Diagnosis Organisasional, Semarang, BP UNDIP. Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS,

Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gibson, Ivancevich, Donnely, 1996, Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses,

Jakarta, Bina Rupa Aksara.

Handoko, T. Hani, 1992, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua, Yogyakarta, BPFE UGM.

Hasibuan, Malayu, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi Cetakan Keenam, Jakarta, PT Bumi Aksara

Hedriawan, 2014, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi

terhadap Kinerja Karyawan pada PT.Dwimitra Multiguna Sejahtera di kabupaten Konawe Utara provinsi Sulawesi Tenggara, Skripsi, Makasar, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Hasanuddin.

Hersey, Paul dan Ken Blanchard, 1995, Manajemen Perilaku Organisasi, Penyalahgunaan Sumber Daya Manusia, Penerjemah : Agus Dharma Jakarta, Erlangga.

Indriantoro, Nur dan Bambang Soepomo, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi 1, Cetakan Pertama, Yogyakarta, BPFE

Kuncoro, Mudrajad, 2009, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi 3, Jakarta, Erlangga .

Kusumawati, Ratna.2008, “Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada RS Roemani Semarang), Undergraduate thesis, Semarang, Universitas Diponegoro

Moeljono, Djokosantoso, 2003, Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi, Jakarta, PT Elex Media Komputindo

Robbins, S.P., and Coulter, M, 1996, Management (5th ed.), New Jersey, Prentice Hall, Inc.

---. 2003, Perilaku Keorganisasian , Jilid 1 Edisi 9, Jakarta, PT Indeks Kelompok Gramedia.

---. 2006, Perilaku Organisasi, Edisi 10, Jakarta, PT Indeks Kelompok Gramedia.

(15)

Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Administrasi. Bandung, Alfabeta.

Suit, Jusuf, 1996, Aspek Sikap Mental dalam MSDM. Jakarta.Ghalia Indonesia. Sumarno, Dede.2011, “Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap

Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PDAM Tirta Moedal Semarang),

Skripsi,Semarang, Fakultas ekonomi, Universitas Negeri Semarang.

Umar, Husein. 2004. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta . PT Gramedia Pustaka Utama.

Wibowo. 2006. Manajemen Perubahan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Yulk, 1989, “Management Leadership : A Review of Theory and Research”,

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas, kita dapat mengetahui bahwa manusia mempunyai kesibukan yang padat sehingga mengalami kedala waktu dalam

Pelaksanaan hukum waris pada masyarakat Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan pada awalnya menggunakan hukum waris secara adat, yakni hanya anak laki-laki yang mewarisi,

Modernisasi yang dilakujkan akan memungkinkan Indosat untuk melayani lebih banyak pelanggan di jaringan-nya, meningkatkan secara signifikan kualitas dan kecepatan layanan

Maria J Wantah (2005: 144) menyatakan bahwa disiplin bagi anak merupakan kebutuhan instrinsik dan ekstrinsik bagi perkembangan anak. Kebutuhan instrinsik artinya

NetCDF classic datasets shall represent information using dimensions, vari- ables and attributes using the primitive data types as shown in the UML dia- gram in Figure 1. Te st m e

Kandungan terbesar dari serat kapas adalah selulosa, zat lain selulosa akan menyulitkan masuknya zat warna pada proses pencelupan, oleh karena itu zat selain

Berbeda dengan sesi sebelum nya, data D3 sesi 201503 ini diambilkan dari data dosen e ligibel D1/D2 pada PDDIKTI ses uai dengan kondisi terakhir.. Data D2 yang tidak masuk D3

Sebagai satuan kerja intermediasi yang bertugas melaksanakan majemen HKI dan Inkubasi serta alih teknologi, Tahun 2016 Pusat Inovasi LIPI menetapkan sasaran