Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
PROPOSAL
PROGRAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN
BAGI SISWA
SMPN TERBUKA 4 TAROGONG KIDUL
TAHUN 2014
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS PENDIDIKAN
SMPN TERBUKA 4 TAROGONG KIDUL
Alamat : Jln. Patriot Dalam Sukagalih Tarogong Garut
TATA BUSANA
SERAGAM OLAH RAGA
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
PROPOSAL
PROGRAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN
BAGI SISWA
SMPN TERBUKA 4 TAROGONG KIDUL
TAHUN 2014
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS PENDIDIKAN
SMPN TERBUKA 4 TAROGONG KIDUL
Jln. Patriot Dalam Sukagalih Tarogong Garut 44151
PROPINSI JAWA BARAT
Telp.0262 238050
PROPOSAL
PROGRAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN BAGI SISWA SMPTERBUKA
Jenis Keterampilan : Tata Busana (Pembuatan Seragam Olah Raga)
Nama TKB : TKB Patrol dan Sukajaya
Jumlah siswa di TKB : 30 Orang terdiri dari TKB Sukajaya16
orang siswa dan TKB Patrol 14 orang siswa
Alamat TKB : Kp. Babakan Sukajaya, dan Kp. Patrol Ds.
Sukakarya Kec. Tarogong Kidul Kab. Garut
Nama SMP Terbuka : SMPN Terbuka 4 Tarogong Kidul Garut
Jumlah siswa di SMPT ini : 204 orang
Nama SMP Induk : SMP Negeri 4 Tarogong Kidul
Alamat SMP Induk : Jalan Patriot Dalam, Sukagalih Tarogong Kidul
Kabupaten / Kota : G a r u t
Propinsi : Jawa Barat
Nama Bank : BRI KK KPP PRATAMA Garut
Nomor Rekening : 1550-01-000305-53-9
Instansi Pemegang Rekening : SMPNT 4 Tarogong Kidul
Nama dan Alamat
Penanggung Jawab Rekening: MUHIDIN, S. Pd. M. Pd
Garut, 12 April 2014
Tim Pengembang
K e t u a Kepala SMP Terbuka
MUHIDIN, S. Pd. M. Pd. NIP. 195909071981011002
Anggota :
Wakil Kepala Sekolah
SUTARJA, S.Pd. M. M Pd NIP. 196508241994121001
Guru Bina
RINA GUSMINAR, S.Pd
Guru Pamong
ETI ROHAETI
Wakil Masyarakat
ERWAN SUPARMAN
Wakil Orang Tua Siswa
AGUS SUHENDI
Wakil Siswa,
PUTRI UTAMI. Kelas 8 Mengetahui,
An/ Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut
………
PENDAHULUAN
Seiring dengan dicanangkannya Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9
Tahun oleh pemerintah sebagai bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia
Indonesia. Dalam kenyataan dilapangan ternyata program tersebut menghadapi kendala
yaitu masih kurangnya angka partisipasi masyarakat dikarenakan keadaan ekonomi,
sosial dan geografis dari masyarakat Indonesia serta letak wilayah yang bervariasi
menyebabkan masih banyak anak-anak usia 11 sampai 18 tahun tidak melanjutkan
pendidikan khususnya di Kecamatan Tarogong Kidul , Kabupaten Garut, Provinsi
Jawa Barat.
Dalam rangka mensukseskan Program Wajar Dikdas 9 tahun dan merespon
program pendidikan SMP Terbuka maka SMPN 4 Tarogng Kidul sejak tahun 1998
mulai bekerjasama dengan pemerintahan terkait mulai melaksanakan dual system
pendidikan yaitu SMP regular dan SMP Terbuka. Dengan segala keterbatasan sarana
dan prasarana SMPT telah meluluskan siswa sampai sekarang sebanyak 13 kali lulusan
dengan jumlah lulusan kurang lebih 475 siswa.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah pusat dan propinsi telah
banyak membantu dengan melengkapi modul sebagai sarana belajar, kendaraan
inventaris, sarana audio, radio cassette dan tenaga pengajar yang khusus diangkat dan
ditempatkan sebagai pengelola SMP Terbuka.
Program SMP Terbuka pada perkembangan awal mendapat sambutan yang
sangat baik dari masyarakat karena secara sosial ekonomi dan keadaan geografis
sebagian masyarakat Kecamatan Tarogong memiliki kendala untuk berpartisipasi
Kondisi ekonomi masyarakat kecamatan Tarogong Kidul sebagian besar menggantungkan kehidupan dari pertanian yaitu bermata pencaharian sebagai petani
kecil dan buruh tani serta buruh cuci harian yang tersebar diperkampungan-dan
perumahan sehingga secara ekonomi mereka sangat lemah.
Kondisi sosial, sebagian masyarakat Tarogong memandang pendidikan sebagai sesuatu yang kurang penting walaupun secara ekonomi banyak yang sudah memiliki
kekayaan sangat tinggi tetapi kesadaran mereka akan pendidikan sangat rendah
dikarenakan pemahaman mereka bahwa hidup itu untuk mencari pekerjaan sehingga
sekolah tidak perlu tinggi-tinggi yang penting langsung saja bekerja, pemahaman
seperti ini muncul karena pengalaman mereka sebagai orang tua, bisa kaya walaupun
sekolah mereka hanya sampai Sekolah Dasar bahkan ada yang tidak menamatkan
Sekolah Dasar. Apalagi kalau kondisi ekonomi serba kekurangan praktis anak-anak
mereka diperbantukan bagi keluarga untuk mencari nafkah, membantu di sawah, di
kebun bahkan sebagai penggembala hewan ternak untuk membantu menutupi
kelemahan financial keluarga.
Hal tersebut diperparah lagi dengan kondisi geografis pegunungan dan
pemukiman kumuh, dimana letak SMPN 4 Tarogong Kidul dan SMP swasta jaraknya
sangat jauh yaitu dipusat kecamatan, sehingga karena terkendala jarak dan waktu
banyak anak usia sekolah tidak dapat mengenyam pendidikan regular.
Dengan hadirnya SMP Terbuka yang memiliki TKB yang sangat dekat dengan
lingkungan mereka dan aturan waktu belajar tidak terlalu ketat serta dengan system
belajar menggunakan modul anak dapat belajar tanpa harus meninggalkan kebiasaan
membantu keluarga di sawah di tambang pasir atau di kebun.
Kelompok masyarakat lainnya adalah sebagai buruh pemetik di perkebunan teh,
ekonomi mereka sangat lemah dan kesadaran akan pentingnya pendidikan pun sangat
kurang. Kelompok masyarakat lainnya adalah sebagian kecil bergerak dibidang
kerajinan seperti mainan anak, sandal, kerudung dan menyulam dan lain-lain.
Strata sosial masyarakat menengah ke atas adalah pada Pegawai Negeri Sipil
dan para pemilik pabrik bata, teh, dodol dan petani besar yang jumlahnya kurang dari
1/4 masyarakat kecamatan, pada kelompok ini kesadaran akan pentingnya pendidikan cukup tinggi bahkan banyak yang menyekolahkan anak mereka ke sekolah-sekolah di
pusat kota kabupaten.
Pada awal perkembangan SMP Terbuka sambutan masyarakat sangat bagus
ditandai dengan banyaknya siswa di kelas satu tetapi pada akhir perkembangan kelas
III banyak siswa yang meninggalkan SMP Terbuka, karena alasan ekonomi keluarga
banyak diantara mereka pergi ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan.
Besar harapan kami dengan adanya program keterampilan di SMP Terbuka,
sedikitnya akan membantu memberikan bekal, pengalaman dan peluang bagi mereka
untuk dapat meningkatkan taraf perekonomian dan penghidupan keluarga mereka.
Berikut ini adalah data prosentase lulusan SMP Terbuka 3 tahun terakhir.
Tahun TamatanJumlah
Melanjutkan Bekerja Menganggur
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
2010/2011 41 10 25 % 21 50 % 10 25 %
2011/2012 35 10 26 % 17 50 % 8 24
%-2012/2013 34 18 50% 13 38 % 3 9 %
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan membekali
keterampilan/kecakapan hidup dipilihlah jenis keterampilan Tata Busana yaitu konfeksi
pembuatan kaos olah raga dengan pertimbangkan :
a. Siswa memiliki minat cukup besar karena mereka adalah termasuk TKB yang
busana dari mulai pengrajin jilbab, konfeksi dan sablon sehingga keterampilan
tersebut relefan dengan kebutuhan masyarakat. sehingga prospek masa depan
baik bagi siswa maupun kelanjutan program ini akan berjalan dengan baik.
b. Tujuan dipilih keterampilan ini adalah memberikan bekal pengetahuan dan
keterampilan yang ada dilingkungan mereka sehingga begitu mereka lulus atau
bahkan sebelum lulus siswa memiliki kemampuan membuat dan dapat
bergabung dengan masyarakat mengembangkan jenis kerajinan tersebut
menjadi lebih baik dan lebih produktif.
c. Harapan dengan dipilih jenis keterampilan tersebut adalah bahwa lingkungan
SMP induk termasuk kawasan pendidikan yaitu banyak sekali sekolah baik
pendidikan pra sekolah , sekolah dasar dan sekolah menengah sehingga besar
harapan kami program pendidikan keterampilan dapat berjalan
berkesinambungan karena luasnya prospek pemasaran. Selain itu juga kami
berharap program PPK ini dapat menjadi jalan untuk menambah penghasilan
dan memperbaiki perekonomian pada orang tua siswa.
d. Adapun sasaran yang direncanakan mengikuti program pendidikan
keterampilan berjumlah 30 orang siswa yang terdiri dari dua TKB yang
memiliki minat yang besar terhadap jenis keterampilan tersebut yaitu sebagai
berikut :
1) TKB Sukajaya sebanyak 16 orang terdiri dari kelas VII 10 orang dan kelas
VIII sebanyak 6 orang
2) TKB Patrol sebanyak 14 orang terdiri dari kelas VII 5 orang dan kelas VIII
BAB II
GAMBARAN KEADAAN SEKOLAH INDUK
A. Nama dan alamat lengkap SMP Induk
1. Nama SMP Induk : SMP Negeri 4 Tarogong Kidul
2. Alamat Lengkap : Jl. Patriot Dalam, Sukagalih
Kec. Tarogong Kidul Kab. Garut.
B. Jumlah siswa regular (SMP Induk) N
o Kelas Jumlah Rombel Jumlah siswa
1 VII 9 301
Ijazah terakhir yang dimiliki
SD SMP SLTA
Gambaran keadaan fisik sekolah (gedung, luas tanah, jumlah ruang kelas, ruang
kantor, laboratorium, perpustakaan, ruang keterampilan, ruang olahraga, dsb) Dapat
kita lihat dalam bagan dibawah ini.
TABEL SARANA SMP INDUK
No Sarana Prasarana Jumlah / Luas Kondisi Ket Baik Rusak
1 Luas Tanah 6.570 M v
2 Luas Bangunan 5.425 M2 v
3 Ruang kelas 37 33 4
4 Ruang kantor Kepala 1 v
5 Ruang kantor Guru 1 v
6 Ruang kantor TU 1 v
7 Ruang BP/BK 1 v
8 Ruang OSIS 1 v
9 Ruang Ibadah 1 v
10 Ruang keterampilan 1 v
11 Ruang perpustakaan 1 v
12 Laboratorium IPA 1 v
13 Laboratorium Komputer 1 v
14 Lapangan Olah raga 1 v
15 Gudang 1 v
16 Rumah Penjaga Sekolah 1 v
17 Kamar mandi/WC Kepala 1 v
18 Kamar mandi/WC Guru 1 v
19 Kamar mandi/WC siswa 6 v
20 Ruang WaKa SMP T 1 v
Sarana SMP Terbuka yang mendukung program pendidikan keterampilan adalah
mesin jahit dan mesin obras, sedangkan untuk mengelola dan mengevaluasi kegiatan
PPK guru sudah menggunakan alat transportasi sepeda motor.
TABEL SARANA SMP TERBUKA
No Sarana dan Prasarana Jumlah / volume
Kondisi Ket
Baik Rusak
1 Modul Catur Wulan 5.000
2 Modul Semester 800
3 Caset 6 Set
4 Sepeda Motor
6 Mesin Bordel 1
E. Dukungan sekolah induk terhadap pembelajaran SMP Terbuka
Aspek Nama Sarana/Prasarana Dirancang Mendukung
Ruangan
Fasilitas
Keuangan
Ekstra Kurikuler
Kantor SMP Terbuka Kelas
Olahraga
Laboratorium IPA, Lab. Bahasa, TV, CD, OHP R. Kesenian Perpustakaan
Biaya untuk ulangan umum UAN, Soal dll
Pramuka, Olahraga, Kesenian, Karya Ilmiah Remaja Kesenian dll
Sangat mendukung Praktek Tatap Muka
Sangat mendukung Praktek Olah raga, Praktek IPA, Praktek PBM dan Praktek Kesenian serta Peminjaman Buku
Sangat mendukung terlaksananya ULUM dan UAN
Sangatmendukung pengembangan Bakat dan Minat
F. Prosentase Kehadiran Siswa SMP Terbuka di Sekolah Induk
Kehadiran siswa pada saat belajar tatap muka (semester satu tahun pelajaran
2013/2014
Kelas Jumlah Siswa Prosentase kehadiran di sekolah induk Semester I Semester II
I 47 70 % 60 %
II 61 65 % 50 %
G. Prosentase kehadiran Guru Bina pada saat belajar tatap muka semester ganjil dan genap tahun pelajaran 2012/2013
Guru Bina Mata Pelajaran
Frekwensi tatap muka Prosentase rata-rata Kehadiran guru bina (%)
Semester I Semester II Semester I Semester II
1. Pend. Agama 2. PPKn
3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. IPA
6. IPS
7. Bahasa Inggris 8. Penjaskes seragam olah raga dari tiga pilihan keterampilan yang ditawarkan kepada siswa
yaitu Tata Boga, Teknik Elektro, dan Tata Busana
I. Upaya sekolah induk dalam mempersatukan siswa SMP regular dan siswa SMP Terbuka dengan tujuan agar siswa SMP Terbuka memiliki rasa bangga dan percaya diri :
Melalui ekstra kurikuler Pramuka, Olahraga, kesenian.
SMP Terbuka Tarogong Kidul pernah menjadi juara 1 LOMOJARI Tingkat kabupaten hingga ke 6 kalinya dan mewakili kabupaten Garut di
tingkat Propinsi Jawa Barat
J. Permasalahan
TABEL PERMASALAHAN SMP TERBUKA
No Masalah Yang Dihadapi Cara Mengatasi
1 Kurang lengkapnya administrasi belajar dari guru bina dan guru Pamong
Diberikan contoh administrasi penilaian dan diberi peringatan supaya membuatnya sendiri
2 Sudah tidak sesuainya modul catur wulan maupun modul semester dengan kurikulum KBK dan KTSP
Menggunakan buku modul semester dengan pendamping buku LKS
3 Kehadiran siswa kurang maksimal di dalam tatap muka
Diadakan guru kunjung ke TKB oleh guru bina
BAB III
GAMBARAN UMUM KEADAAN SMP TERBUKA
A. Jumlah siswa SMP Terbuka tahun 2013/2014
N
o Nama TKB
Siswa Kelas I Siswa Kelas II Siswa Kelas III Jumlah
B. Ketenagaan pada SMP Terbuka tahun 2013/2014
No Jabatan
Ijazah terakhir yang dimiliki
S
o Nama TKB Bangunan yang digunakan TKB
D. Prosentase kehadiran siswa masing-masing TKB per kelas tahun 2013/2014
No Nama TKB
Prosentase Kehadiran Siswa Semester I Semester II
I II III I II III
E. Prosentase kehadiran guru pamong di masing-masing TKB tahun 2013/2014
N
o Nama TKB
Prosentase Kehadiran Guru Pamong Semester I Semester II
1 Sukajaya
2
F. Prosentase siswa putus sekolah I/II masing-masing TKB setiap akhir tahun pelajaran, minimal 2 tahun terakhir.
N
o Nama TKB
Tahun 2011/2012 Tahun 2012/2013 Kelas I Kelas II Kelas I Kelas II 1
Frekuensi supervise guru bina, kepala sekolah dan wakil ke masing-masing
TKB per semester tahun 2013 adalah
No Nama TKB
Petugas Supervisi
Semester I Semester II
K.S W.K.S G.Bina K.S W.K.S G.Bina
1 Sukatjaya 1 6 1 1 6 1
H. Masalah yang dihadapi
Masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mandiri / kelompok di
masing-masing TKB dan upaya untuk mengatasinya.
No Nama Tkb Masalah Yang Dihadapi Cara Mengatasinya 1 Sukajaya Siswa cenderung tidak
belajar mandiri di rumahnya sehingga anak kurang aktif
kerjasama dengan
orangtua untuk
memotivasi anaknya belajar di rumah dengan surat himbauan
2 Patrol 3 Karangsari 4 M Pataruman
I. Penetapan TKB Penyelenggara Program Pendidikan Keterampilan
1 Sukajaya Rina
GusminarEto Rohaeti
Kualifikasi akademik D-2 Tata Busana dan berpengalaman
2 Patrol Rina
Gusminar
Eti Rohaeti
Kualifikasi akademik D-II PG SD dan berpengalaman
3 Memet
Kualifikasi akademik S-1 dan berprofesi sebagai pengrajin konfeksi seragam olah raga yang sudah berpengalaman .
J. Adapun alasan TKB Sukajaya dan Patrol dijadikan tempat pelaksanaan Program Pendidikan Keterampilan.
1. TKB Sukajaya
Berlokasi tidak jauh dari dekat pusat perekonomian sebuah kecamatan yaitu
pertokoan dan pasar yang diperkirakan akan mampu menggerakan hati dan anggota
badan untuk bergerak mencari peluang untuk berusaha. Selain itu masyarakat
sekitar memiliki kultur berusaha dibidang tata busana atau konfeksi dari mulai
membuat kaos olah raga sampai pembuatan krudung / jilbab.
2. Kondisi tempat belajar
Tempat belajar keterampilan pembuatan seragam kaos olah raga ini akan
selenggarakan di TKB Sukajaya dan TKB Patrol mengingat letak kedua TKB ini
lokasinya relative berdekatan dapat terjangkau dengan mudah oleh peserta PPK
dan juga mudah dijangkau oleh tenaga ahli PPK. Dengan kondisi belajar seperti ini
maka besar harapan kami program konfeksi kaos ini akan berjalan sesuai harapan.
3. Kehidupan masyarakat
a. Keadaan masyarakat di sekitar TKB cenderung cukup aktif dan
reaktif terhadap kegiatan usaha dan ekonomi karena terdorong situasi dan kondisi di
b. Sementara di lingkungamn SMP Induk terdapat pengrajin yang
menghasilkan barang tersebut.
BAB IV
PROSPEK PENDIDIKAN KETERAMPILAN
Faktor-Faktor Yang Mendukung Program Keterampilan 1. Faktor-faktor kekuatan
Karakterristik siswa TKB Bojong loa adalah mereka semua adalah berasal dari siswa SMP Terbuka yang pernah mendapat pelajaran tata busana
terutama menjahit sehingga akan mempermudah langkah-langkah proses
pelatihan dan pendidikan konfeksi kaos dan akan menumbuhkan minat dan
motivasi lebih kuat sehingga diharapkan akan turut menentukan tingkat
Karakteristik siswa lainnya adalah pada TKB ini siswa lebih rajin dalam belajar dan lebih tinggi tingkat kehadirannya di TKB serta lebih memiliki
motivasi belajar yang lebih besar dibanding dengan TKB Lainnya. Hal ini
berhubungan dengan tingkat pengelolaan TKB yang lebih baik.
Tempat pelaksanaan PPK Konfeksi kaos memiliki karakter khusus karena memiliki keunggulan seperti tempat pelaksanaan PPK Konfeksi berada
ditengah-tengah antar TKB / tempat tinggal siswa sehingga kehadiran
mereka dalam belajar dapat dioptimalkan. Hal ini berakibat positif terhadap
proses pendidikan, pelatihan dan sehingga pendidikan dan pelatihan tidak
akan terganggu.
Dimungkinkan masyarakat dan orangtua siswa akan mendukung program PPK konfeksi kaos karena lingkungan masyarakat di sekitar TKB bersifat
aktif dan reaktif terhadap kegiatan usaha apalagi produk keterampilan yang
dilaksanakan sesuai dengan keterampilan yang berkembang dimasyarakat
tersebut dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Adapun pelatih dan tenaga ahli dalam program PPK telah tersedia dari kalangan masyarakat pengrajin konfeksi kaos yang sudah berpengalaman.
Dan tenaga tersebut akan dibantu oleh pengelola SMP Terbuka yaitu Ibu
Rina Gusminar sebagai Guru Bina yang memiliki kualifikasi akademik dan
pengalaman yang cukup panjang di bidang tata busana serta didampingi
oleh guru pamong yang pernah mengikuti Work Shop PPK SMP Terbuka
sehingga paham betul hakikat keberadaan dan program pelaksanaan serta
sasaran yang akan dicapainya.
akan banyak memperlancar proses pelatihan, pendidikan, produksi dan
pemasaran serta evaluasi.
No Jenis Sarana Jumlah BaikKondisiRusak
1 Mesin Obras 1 √
2 Mesin Bordel 1 √
3 Mesin jahit kecil 7 √
4 Gunting Kain bermesin
1 √
Program Pendidikan Keterampilan konfeksi kaos mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah karena memandang besar sekali manfaatnya dari
program PPK baik bagi anak, orang tua, masyarakat dan lembaga SMP
Terbuka maupun SMP Induk.
2. Faktor-Faktor Peluang
Keterampilan yang ada dimasyarakat sekitar SMP Induk adalah kerajinan tata busana seperti kerajian jilbab, kerajinan rajutan kain untuk
berbagai jenis keterampilan, dan konfeksi kaos telah berkembang menjadi
pengrajin-pengrajin yang berskala cukup besar bila dilihat dari permodalan,
jumlah barang yang dihasilkan dan luasnya jangkauan pemasaran, lokasi
pengrajin tersebut berada dilingkungan SMP Induk dan sekitarnya.
Untuk mendukung keberhasilan program PPK, akan diupayakan tenaga ahli yang berasal dari pengrajin/ pengusaha konfeksi kaos yang sudah
berpengalaman dan berskala besar.
Apabila prospek program PPK ini agar dapat berkembang, berkesinambungan pengelola akan melakukan pendekatan terhadap
pemerintah terkait untuk membantu pengembangan lebih lanjut.
kalau melihat bahan baku diperkirakan tidak akan sampai kekurangan
bahan baku.
Kalau dilihat dari proses produksi, konfeksi kaos ini prosesnya sangat mudah dipahami, diikuti dan dikerjakan oleh siswa, sehingga
memungkinkan siswa dapat mengikuti program PPK ini sampai tuntas
menghasilkan produk yang berkualitas baik.
Bila memperhatikan kebutuhan masyarakat sekitar seperti wilayah desa, kecamatan atau kabupaten ataupun provinsi bahkan secara nasional produk
konfeksi kaos ini dibutuhkan oleh masyarakat karena sekitar SMP Induk ini
banyak sekali sekolah atau tempat pendidikan mulai dari pendidikan pra
sekolah, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar sampai sekolah menengah
baik umum maupun kejuruan yang tentunya dapat dijadikan konsumen atau
rekan bisnis.
Dari sudut pemasaran produk barang jadi, dirasakan tidak akan mendapat kendala berarti karena dilingkungan masyarakat sudah ada
pengusaha yang akan menampung hasil produksi asalkan memenuhi
standar kualitas yang dipersyaratkan oleh mereka. Pemasarannya
menjangkau wilayah yang biasa dilakukan oleh para pengusaha / pengrajin
meliputi wilayah pemasaran yang sangat luas melintasi wilayah antar
provinsi di Indonesia juga pemasaran berdasarkan order dari berbagai
tingkatan sekolah dilingkungan SMP Induk maupun lingkungan TKB.
B. Hambatan
Hambatan yang diperkirakan akan muncul dalam pelaksanaan PPK Keterampilan adalah :
No Aspek Jenis Hambatan Cara Mengatasi
transfor tenaga ahli
ahli yang berasal dari pengrajin, dalam mengajar di PPK akan menyita pekerjaannya sehingga waktu yang dipakai di PPK SMP T harus sebanding dengan materi yang didapatkan ketika mereka bekerja.
memberikan honor yang lebih sesuai dengan pengorbanan mereka dalam membimbing siswa dengan mengambil siswa peserta PPK dalam mengikuti pendidikan dan latihan karena siswa SMP Terbuka berasal dari kalangan kurang mampu dan karena lamanya waktu yang digunakan dalam pelajararan PPK dalam satu kali pertemuan.
Diatasi dengan memberikan transport dan konsumsi Rp. 5000,- dan menambahkan biaya jasa produksi.
C. Prospek Kesinambungan dan Perkembangan Program Tahun Kedua
Program konfeksi kaos diproyeksikan akan menghasilkan produk barang jadi
yang berkesinambungan dikarenakan siswa yang menjadi peserta berasal dari kelas VII
yang memungkinkan dapat menjadi tenaga terdidik dengan waktu bekerja cukup lama
sekitar tiga tahun bahkan sampai anak tersebut luluspun bila diperlukan akan terus
dipekerjakan.
Bila dilihat dari sudut konsumen yang selalu tersedia setiap tahun karena akan
selalu terjadi pergantian siswa setiap tahun maka order atau pesanan tidak akan pernah
berkurang asalkan harga dan kualitas prodak bisa bersaing dengan para pengrajin yang
lain. Selain itu bila produk barang jadi yang dihasilkan sudah memenuhi standar
kualitas para pengrajin / pengusaha akan ditampung dan dipasarkan oleh
pengrajin/pengusaha dilingkungan setempat karena sudah tercapai kesepakatan dengan
Rencana pembagian dana hasil usaha pembuatan seragam olah raga akan
diberikan secara proporsional kepada seluruh pihak yang terlibat PPK diantaranya :
Supervisor maksimal 30 %
Tambahan modal maksimal 30 %
Tabungan abadi minimal 10 %
Tabungan siswa minimal 20 %, dalam bentuk tabanas