iv
TINJAUAN TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN INTI PLASMA KELAPA SAWIT ANTARA PTPN VIII KERTAJAYA DENGAN PETANI KELAPA SAWIT KABUPATEN LEBAK DIKAITKAN DENGAN HUKUM
POSITIF DI INDONESIA
ABSTRAK
Shintia Dini Wilanda 110110110075
Proyek PIR/NES V Banten Selatan merupakan suatu bentuk kemitraan
dengan menggunakan pola inti plasma, dengan komoditi kelapa sawit sebagai objek kemitraannya. Seperti halnya proyek Perkebunan Inti Rakyat (PIR) pada umumnya, kemitraan ini dibangun antara pelaku ekonomi besar sebagai inti, yakni PTPN VIII Kertajaya dengan petani, yakni petani Kabupaten Lebak sebagai plasma. Kemitraan ini memberikan keuntungan kepada para pihak yang terkait, namun dalam pelaksanaannya ditemukan berbagai permasalahan yang dapat menimbulkan kerugian bagi pihak-pihak tersebut. Berdasarkan kepada hal tersebut, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan kemitraan inti plasma antara PTPN VIII Kertajaya dengan petani kelapa sawit Kabupaten Lebak berdasarkan kepada hukum positif di Indonesia, serta mengetahui dan menganalisis peranan PTPN VIII Kertajaya dalam menyelesaikan permasalahan mengenai pelaksanaan kemitraan inti plasma kelapa sawit dengan petani kelapa sawit Kabupaten Lebak menurut hukum positif di Indonesia.
Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yaitu menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum dan praktik pelaksanaan hukum positif yang menyangkut permasalahan yang diteliti. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif.
Pelaksanaan kemitraan inti plasma kelapa sawit antara PTPN VIII Kertajaya dengan petani kelapa sawit Kabupaten Lebak dikaitkan dengan hukum positif di Indonesia menemukan berbagai permasalahan non teknis yang berdampak signifikan, sehingga kemitraan tersebut tidak berjalan dengan baik. Peranan PTPN VIII Kertajaya dalam pelaksanaan kemitraan tersebut dikaitkan dengan hukum positif di Indonesia sangat mempengaruhi pelaksanaan kemitraan inti plasma kelapa sawit. Hal tersebut dikarenakan PTPN VIII Kertajaya memiliki dua tugas penting yang menjadi esensi dalam kemitraan inti plasma kelapa sawit.